Disusun oleh :
Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Ketaatan tenaga
profesional terhadap kode etik merupakan ketaatan naluriah yang telah bersatu dengan
pikiran, jiwa dan perilaku tenaga profesional. Jadi ketaatan itu terbentuk dari masing-masing
orang bukan karena paksaan. Dengan demikian tenaga profesional merasa bila dia melanggar
kode etiknya sendiri maka profesinya akan rusak dan yang rugi adalah dia sendiri. Kode etik
bukan merupakan kode yang kaku karena akibat perkembangan zaman maka kode etik
mungkin menjadi usang atau sudah tidak sesuai dengan tuntutan zaman.
1.2. Tujuan
Dalam penulisan ini penulis membuat makalah etika dan profesionalisme dalam
bidang teknolodi informasi yaitu untuk memperluas wawasan tentang profesionalisme kerja
dibidang teknologi informasi dan juga sebagai bahan dalam kajian diskusi.
Kata etika berasal dari bahasa yunani dari kata ethos yang berarti kebiasaan atau sifat
sedangkan yang kedua dari kata ethos, yang artinya peasant batin atau kecenderungan batin
yang mendorong manusia dalam perilakunya.
Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang
dapat dipahami oleh pikiran manusia. Bertujuan untuk mendapatkan konsep yang sama
mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu
tertentu, pengertian etika ada 2 macam, yaitu:
1. Pengertian Baik
Sesuatu hal yang dikatakan baik bila mendatangkan rahmat dan memberikan perasaan
senang atau bahagia. Dengan kata lain, sesuatu yang dikatakan baik bila ia dihargai secara
positif.
2. Pengertian Buruk
Segala yang tercela perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan noma-
norma masyarakat yang berlaku.
2.2. Pengertian Profesionalisme
Profesionalisme adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk
komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan
kualitas profesionalnya.
Dalam bekerja, setiap manusia di tuntut untuk bisa memiliki profesionalisme karena di dalam
profesionalisme tersebut terkandung kepiawaian atau keahlian dalam mengoptimalkan ilmu
pengetahuan, skill, waktu, tenaga, sember daya, serta sebuah strategi pencapaian yang bisa
memuaskan semua bagian/elemen. Profesionalisme juga bisa merupakan perpaduan antara
kompetensi dan karakter yang menunjukkan adanya tanggung jawab moral.
Teknologi Sistem Informasi (TSI) adalah technology information system yaitu teknologi
yang tidak terbatas pada penggunaan sarana komputer, tetapi meliputi pemrosesan data,
aspek keuangan, pelayanan jasa sejak perencanaan, standar dan prosedur, serta organisasi dan
pengendalian sistem catatan (informasi).
PEMBAHASAN
3.1. Definisi Etika dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi
Dari tiga pengertian di atas maka definisi dari Etika dan Profesionalisme Teknologi
Sistem Informasi adalah norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi
tingkah laku, keahlian atau kualitas seseorang yang profesional dari manusia yang baik dalam
menggunakan teknologi sistem informasi di lingkungannya. sebagai pekerja teknologi
informasi yang memiliki aturan aturan serta sikap dan tingkahlaku dalam pengoperasian
teknologi informasi.
Tentunya ada alasan untuk membutuhkannya etika dan profesionalisme dalam TSI dalah
agar dalam sebuah pekerjaan yang membutuhkan sikap dan tanggung jawab, manusia lebih
baik saat mengetahui aturan aturan yang harus dipenuhi sehingga Manusia yang memiliki
etika baik juga akan mendapat perlakuan yang baik dari orang lain.
Etika dan Profesionalisme TSI perlu digunakan karena etika dapat membuat seorang menjadi
pribadi yang mengetahui apa tanggung jawab dan sikap yang bernar yang harus ia ambil dan
putuskan. profesionalisme juga membuat seseorang menjadi paham benar apa yang harus
dikerjakan dan mendidik untuk menjadi manusia yang berkulitas.
Etika dan Profesionalisme TSI perlu digunakan karena etika dalam perkembangannya
sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia
menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu
manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika
pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu
kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam
segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi
beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi memiliki
beberapa tujuan yaitu:
1. Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien,
institusi, dan masyarakat pada umumnya.
2. Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus
mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan.
3. Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi-
fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan-kelakuan yang jahat dari anggota-
anggota tertentu.
4. Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral-moral dari
komunitas, dengan demikian standar-standar etika menjamin bahwa para anggota profesi
akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya.
5. Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau
kejujuran dari tenaga ahli profesi.
Alasan mengapa seseorang harus memiliki etika dan profesionalisme adalah agar terhindar
dari sikap atau perbuatan yang dapat melanggar norma-norma yang ada di lingkungan
masyarakat. Manusia yang memiliki etika baik juga akan mendapat perlakuan yang baik dari
orang lain. Etika dan Profesionalisme TSI perlu digunakan karena etika dalam
perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia
orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti
etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani
hidup ini, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan
aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Etika dalam teknologi informasi bertujuan agar suatu individu di lingkungan itu :
1. Mampu memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu
sendiri.
2. Mampu menginventarisasikan dan mengidentifikasikan etikan dalam teknologi
informasi.
3. Mampu menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi informasi.
3.4 Hubungan tentang IT Dalam Profesionalisme Kerja
4.1 Kesimpulan
Etika profesi merupakan bagian dari etika sosial yang menyangkut bagaimana mereka
harus menjalankan profesinya secara profesional agar diterima oleh masyarakat. Dengan
etika profesi diharapkan kaum profesional dapat bekerja sebaik mungkin, serta dapat
mempertanggungjawabkan tugas yang dilakukannya dari segi tuntutan pekerjaan.
Kesadaran oleh tiap individu yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi juga
kontrol sosial terhadap pengguna lain yang disertai penegakan hukum yang tegas
memberantas tindak pelanggaran-pelanggaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
sehingga terbentuk suatu kesadaran sosial masyarakat akan pentingnya pengendalian
terhadap penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang sesungguhnya sangat
bermanfaat bila dimanfaatkan dengan tepat guna
Semoga kita tetap menjadi manusia yang memiliki etika dalam berprofesi!
DAFTAR PUSTAKA
Ramadhan, T. (2017, Maret 19). Makalah Etika Dan Profesionalisme Di Bidang Teknologi Informasi.
Retrieved from taufikrmd: https://taufikrmd.blogspot.com/2017/03/makalah-etika-dan-
profesionalisme-di.html
Bahri, K. (2015, september 5). Makalah Peran Etika dan Profesionalisme Di Bidang IT. Retrieved from
levatra: https://www.levatra.com/2015/09/makalah-peran-etika-dan-profesionalisme-
it.html?m=1
Hadelia. (2012, November 28). PROFESIONALISME KERJA BIDANG IT. Retrieved from bairhadeli04:
http://bairhadeli04.blogspot.com/2012/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html?m=1