Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK

“STAR LIFE CYCLE”

Disusun Oleh :
Dian Novita
Julfri
Rani Oktaviani
Rahmat Febri
Tari Septa Viani

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2019
PEMBAHASAN
STAR LIFE CYCLE

A. Sejarah dan Pengertian


Star Life Cycle model ditemukan oleh Hartson & Hix pada tahun 1989. Star life cycle model
merupakan proses pengembangan software dengan memperhatikan tahapan-tahapan
berbentuk bintang melalui proses analisa, evaluasi, rancangan jalan, validasi dan benchmark
yang dimana dilakukan proses pengujian secara terus menerus. tahap utama dari model
bintang mirip dengan fase dalam model air terjun: analisis (analisis tugas / analisis
fungsional), spesifikasi kebutuhan, desain (desain konseptual / desain formal) dan
implementasi. Namun, berbeda dengan model air terjun, yang benar-benar berurutan dan
didasarkan pada dekomposisi fungsi, model bintang ini memiliki sifat iteratif,
mempromosikan pendekatan gelombang bolak-balik untuk pengembangan perangkat lunak,
yang menghubungkan kegiatan analitik (atas-bawah) dan sintetis (bawah-atas) dan mencakup
pembuatan prototipe dan evolusi sebagai langkah baru.

Siklus star life, tidak seperti model waterfall dan model spiral, menekankan bahwa urutan
kegiatan tidak tepat. pada kenyataannya, menurut siklus star life, pengembangan sistem dapat
dimulai pada setiap tahap yang mungkin terlepas dari evaluasi, setelah itu evaluasi dilakukan,
dan kemudian setiap urutan tahapan dapat mengikuti, asalkan pencapaian setiap tahap
berbeda dari evaluasi diperiksa oleh suatu langkah evaluasi. Jadi evaluasi adalah tahap utama
dari star model. kurangnya pemesanan dalam kegiatan ini mungkin tampak gagasan yang
aneh, tetapi dalam kenyataannya cukup umum, terutama jika masalah tidak terstruktur. Selain
itu, meskipun merugikan bagi manajemen proyek, bermanfaat untuk digunakan kembali dan
dapat mempercepat proses pengembangan. siklus star life terutama berorientasi pada
permintaan khusus pengembangan sistem interaktif yang akan dapat digunakan oleh manusia.
itulah sebabnya ia mendorong pembuatan prototipe dan evaluasi lebih jauh daripada
pendekatan lainnya. konsep prototyping melibatkan juga pengembangan progresif dari
produk akhir. evaluasi dipandang relevan pada semua tahap dalam siklus hidup dan tidak
hanya pada akhir pengembangan produk seperti yang disarankan oleh model air terjun.
konsep evaluasi memperluas dan mengembangkan prinsip validasi, verifikasi, dan pengujian.
menurut model bintang, semua aspek pengembangan perangkat lunak harus dievaluasi terus-
menerus oleh pengguna dan oleh para ahli.

B. Tahapan Star Life Cycle


Berikut beberapa tahapan star life cycle model :

1. Analisa
Identifikasi kemampuan user, strategi yang digunakan untuk meningkatkan
ketrampilannya, alat yang saat ini dipakai, masalah-masalah yang dialami, perubahan
yang diinginkan baik dalam ketrampilan maupun peralatan.

2
Metode : tanya kemampuan user dan buat daftar dengan skala prioritas, observasi
ketrampilan di lapangan.

2. Evaluasi kompetisi
Tentukan kekuatan dan kelemahan rancangan
Metode : pengguna diminta untuk mencoba menggunakan berbagi produk dan minta
untuk menyebutkan kelebihan dan kelemahan dari masing-masing produk.

3. Rancang sambil jalan


Gunakan hasil analisa untuk membuat alternatif solusi, minta masukan sampai dengan
penentuan pilihan yang terbaik.
Metode : tanyai user sehubungan dengan pengalaman menggunakan prototipe.

4. Evaluasi dan validasi


Secara periodik user memberikan masukan selama pengembangan dan perancangan
akan diulang berdasarkan masukan tadi.
Metode : amati kebutuhan pokok user dalam menggunakan sistem.

5. Benchmark
Memadukan hal-hal terbaik yang dimiliki pesaing untuk diterapkan dalam sistem
yang dibangun
Metode : menggali informasi dari user hal-hal yang sebaiknya ada dibandingkan
dengan kompetitor, contoh : situs IBM.

Berikut gambar dari star life cycle model :

3
C. Pengujian Star Life Cycle
Dalam Siklus permodelan ini pengujian dilakukan terus menerus, tidak harus diakhir.
Misalnya dimulai dari menentukan kosep desain (conceptual design ) dalam proses ini akan
langsung terjadi evaluasi untuk langsung ternilai apakah sudah sesuai dengan kebutuhan user,
bila belum maka akan terus berulang di evaluasi hingga benar-benar pas, selanjutnya apabila
sudah pas, maka dari tahap evaluasi yang pertama akan lanjut ke proses yg selanjutnya yakni
requirements/specification yakni memverifikasikan persyaratan rancangan tersebut, dan pada
tahap itu juga langsung terjadi pengevaluasian seperti tahap pertama, dan selanjutnya akan
tetap sama terjadi pada tahapan-tahapan selanjutnya yakni task analysis/fungsion analysis,
pengimplementasian, prototyping hingga pada akhirnya terciptalah sebuah aplikasi yang
sesuai dengan kebutuhan user.

4
REFERENSI

Guida, G, Dkk. 1999. Software Prototyping In Data And Knowledge Engineering. Italy :
Springer Science + Business Media, BV

Anda mungkin juga menyukai