Anda di halaman 1dari 10

Nama : Muhamad Fariz Reza Saputra

Kelas : 19.1A.03
Nim : 19200312
Tugas Pertemuan 12

Pengertian Etika dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan


Komunikasi

1. Pengertian Etika Dalam penggunaan TIK

Etika (ethic) bermakna sekumpulan azaz atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata
cara (adat, sopan santun) mengenai benar salah tentang hak dan kewajiban yang di
anut oleh suatu golongan atau masyarakat .TIK dalam kontek yang lebih luas
,merangkum semua aspek yang berhubungan dengan mesin (computer dan
telekomunikasi) dan teknik yang digunakan untuk menangkap (mengumpulkan),
meyimpam, memanipulasi, menghantarkan dan menampilkan suatu bentuk informasi.
komputer yang mengendalikan semua bentuk ide dan informasi memainkan peranan
penting dalam pengumpulan, penrosesan, penyimpanan dan penyebaran informasi
suara, gambar, teks dan angka yang berasaskan mikroelektronik. Teknologi informasi
bermakna menggabungkan bidang teknologi seperti komputer, telekomunikasi dan
elektronik dan bidang informasi seperti data, fakta dan proses.

Untuk menerapkan etika TIK di perlukan terlebih dahulu mengenal dan memaknai
prinsip yang terkandung di dalam TIK di antaranya adalah :

 tujuan teknologi informasi :memberikan kepada manusia untuk menyelesaikan


masalah, menghasilkan kreatifitas, membuat manusia lebih berkaria jika tanpa
menggunakan teknologi informasi dan aktivitasnya.
 Prinsip High–tech–high– touch :jangan memiliki ketergantungan terhadap
teknologi tercanggih tetapi lebih penting adalah meninggkatkan kemampuan
aspek “high touch “ yaitu “manusia” .
 Sesuaikan tenologi informasi terhadap manusia : seharusnya teknologi informasi
dapat mendukung segala aktivitas manusia yang harus menyesuaikan teknologi
informasi .
2. Etika dalam penggunaan TIK

Dalam beberapa aspek TIK ada kaitan erat dengan etika profesi, keterhubungan
tersebut terutama dalam memahami dan menghormati budaya kerja yang ada,
memahami profesi dan jabatan, memahami peraturan perusahaan dan organisasi , dan
memhami hukum . Etika profesi yang juga harus di pahami adalah kode etik dalam
bidang TIK , di manapun pengguna harus mampu memilih sebuah program ataupun
software yang akan mereka gunakan apakh legal atau illegal, karena program atau
sisten operasi apapun di gunakan selalu ada aturan penggunaan atau license
agreement .

Terkait dengan bidang hukum, maka pengguna harus mengetahui undang–undang


yang membahas tentang HAKI (hak atas kekayaan intelektual) dan pasal–pasal yang
membahas hal tersebut.Hukum Hakcipta Bertujuan melindungi hak pembuat dalm
menistribusikan , menjual , atau membuat turunan dari karya tersebut . pelindungan
yang di dapatkan oleh pembuat (author) pelindongan terhadap penjiplakan (plagiat)
oleh orang lain .hak cipta sering di asosiasikan sebagai jual beli lisensi, namun
distribusi hak cipta tersebut tidak hanya dalam konteks jual beli , sebab bisa saja
seorang pembuat karya membuat pernyataan bahwa hasil karyanya bebas si pakai dan
di distribusikan dan redistribusi mengacu pada aturan open source.

Etika TIK dalam pendidikan

Dunia pendidikan tidak terlepas dari imbasnya etika dalam penggunaaan TIK karena
dalam dunia pendidikan sebagai lembaga kedua terbesar dalam penggunaan aplikasi
TIK sesudah dunia bisnis dan hiburan.

1. Dunia pendidikan sebagai sumber etika dan penjaga moral

Isu pokok etika dan moral dalam dunia pendidikan dititik beratkan karena fungsi dan
tujuan pendidikan adalah untuk mengantarkan manusia menuju peradaban yang lebih
baik dan maju. Peradaban informasi yang sekarang begitu esat memerlukan sentuhan
etika dan moral karena penyalahguanaan teknologi informasi akan mengakibatkan
kerugian yang besar bahkan lebih besar dibandingkan kerugian materi. Dunia
pendidikan harus member contoh yang baik dalam mendidik dan mensosialisasikan
penggunaan hukum dan aturan yang telah ditetapkan serta menghormati HAKI.

Dalam menghadapi akses informasi tantangn yang dihadapi dunia pendidikan perlu
pandai menyaring (memfilter) agar mampu menjamin dan memdapatkan informasi yan
berkualitas. Ada sebuah pemikiran bahwa sebuah penanggulangan dalam isu ini bahwa
dunia pendidikan harus mengemas suatu etika dan moral dalam pembelajaran atau
mata kuliah TIK. Bagaimana kurikulum dikembangkan agar pelajar atau mahasiswa
dapat menyadari bahwa penggunaan TIK dapat memiliki etika danmoral sehingga tidak
terjadi penyalahgunaan TIK.
2. Sumber daya manusia

Dunia pendidikan harus mampu melahirkan SDM yang memiliki kualitas berestetika
professional dan malmiliki kemampuan yang handal dalam era informasi ini. Dalam
bebebrapa seminar, kreteria SDM TIK adalah mempunyai kemahiran dalam
merekayasa software: membangun menggunakan , menilai dan melaksanakan sisitem
informasi atau dengan kata l.ain harusmemiliki kemapuan Hard Skill (penguasaan
bahasa pemrograman penguasaan data bes/DBMS atau midlware dan pengetahuan
jaringan) dan softskill (kepemimpinan atau, garis komunikasi metodologi
pengembangan sisten dan kerjasama team).Isu ketiga: Desain dan konten. Dengan
kemajuan TIK kita dapat menikmati informasi dengan cepat dan mudah. Desain dan
konten dapat mempengaruhi pandangan kita dalam berbagai aktifitas. Oleh karena itu,
desain dan konten informasi harus benar-benar diperhatikan sebab pengguna TIK
sangat beragam dilihat dari usia, ras, jenis kelamin, agama, budaya dan lainnya.

KESIMPULAN

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah salah satu sarana yang dapat
memudahkan dalam pencarian informasi serta memudahkan pula dalam
berkomunikasi. Akan tetapi dalam penggunaannya tetap harus memperhatikan
beberapa etika, karena menggunakan TIK pada dasarnya adalah kita berhubungan
dengan orang lain dan berhubungan dengan orang lain membutuhkan kode etik
tertentu.

Berikut beberapa etika yang harus diperhatikan dalam penggunaan TIK:

1. Menggunakan fasilitas TIK untuk melakukan hal yang bermanfaat

2. Tidak memasuki sistem informasi orang lain secara illegal.

3. Tidak memberikan user ID dan password kepada orang lain untuk masuk ke dalam
sebuah sistem. Tidak diperkenankan pula untuk menggunakan user ID orang lain untuk
masuk ke sebuah sistem.

4. Tidak mengganggu dan atau merusak sistem informasi orang lain dengan cara apa
pun.

5. Menggunakan alat pendukung TIK dengan bijaksana dan merawatnya dengan baik.

6. Tidak menggunakan TIK dalam melakukan perbuatan yang melanggar hukum dan
norma-norma yang berlaku di masyarakat.

7. Menjunjung tinggi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Misalnya, pencantuman url
website yang menjadi referensi tulisan kita baik di media cetak atau elektronik

8. Tetap bersikap sopan dan santun walaupun tidak bertatap muka secara langsung.
4 Jenis Isu Dalam Etika TI

1. Isu privasi: rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor
e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera
tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi mengenai
berbagai individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain untuk tujuan komersial.
Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi
mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk
individu, kelompok, dan institusi.

2. Isu akurasi: autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta
diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi dan
kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan

3. Isu properti: kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta
intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak.
Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan
merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya
seperti musik dan film.

4. Isu aksesibilitas: hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk
mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.

Peran Etika dalam bidang IT

Seperti yang kita ketahui perkembangan dunia IT berlangsung sangat cepat. Dengan
pekembangan tersebut diharapkan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan
taraf hidup manusia. Banyak hal yang menggiurkan manusia untuk dapat sukses dalam
bidang it tetapi tidak cukup dengan mengandalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
manusia juga harus menghayati secara mendalam kode etik ilmu, teknologi dan
kehidupan.

Banyak ahli telah menemukan bahwa teknologi mengambil alih fungsi mental manusia,
pada saat yang sama terjadi kerugian yang diakibatkan oleh hilangnya fungsi tersebut
dari kerja mental manusia. Perubahan yang terjadi pada cara berfikir manusia sebagai
akibat perkembangan teknologi sedikit banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan dan
cara pandang manusia terhadap etika dan norma dalam kehidupannya.

ETIKA PROFESI DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI IT

Kode etik profesi Informatikawan merupakan bagian dari etika profesi.Kode etik profesi
merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan
dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas,mempertegas dan
merinci norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-
norma terebut sudah tersirat dalam etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi
adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci
tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan
perbuatan apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang
profesional. Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus dalam
masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok. Adapun fungsi
dari kode etik profesi adalah :

1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas


yang digariskan.

2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan

3. Mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika
dalam keanggotaan profesi.

Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang khususnya bidang teknologi
informasi.Kode etik sangat dibutuhkan dalam bidang TI karena kode etik tersebut dapat
menentukan apa yang baik dan yang tidak baik serta apakah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh IT-er itu dapat dikatakan bertanggung jawab atau tidak. Pada jaman
sekarang banyak sekali orang di bidang TI menyalahgunakan profesinya untuk
merugikan orang lain, contohnya hacker yang sering mencuri uang,password leat
computer dengan menggunakan keahlian mereka. Contoh seperti itu harus dijatuhi
hukuman yang berlaku sesuai dengan kode etik yang telah disepakati. Dan banyak pula
tindakan kejahatan dilakukan di internet selain hacker yaitu cracker, dll. Oleh sebab itu
kode etik bagi pengguna internet sangat dibutuhkan pada jaman sekarang ini.

Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah :

1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan


dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.

2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung


secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk di
dalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala
bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok / lembaga / institusi lain.

3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk


melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan
internasional umumnya.

4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.

5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan


informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.
6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau
bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus
mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk
melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung jawab
atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.

7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumber daya
(resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.

8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku di masyarakat internet
umumnya dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala muatan / isi situsnya.

9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan
teguran secara langsung.

Jenis Pelanggaran Etika Penggunaan TIK


1. Hacking – by hacker.

Kejahatan ini berupa kegiatan menjebol sistem keamanan komputer orang lain dengan
berbagai tujuan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan apabila pelaku dan korban
(komputer) berada di dalam satu jaringan. Jaringan ini dapat berupa local area network
(LAN) ataupun internet.

Informasi tambahan, Hacker itu dibagi menjadi 2 jenis :

1. White Hat Hacker adalah mengacu kepada hacker yang secara etis
menunjukkan kelemahan dalam sebuah sistem computer. juga dikenal sebagai
“good hacker,”
2. Black Hat Hacker adalah seseorang yang menerobos masuk ke dalam komputer,
biasanya dengan memperoleh akses ke kontrol administratif. Komunitas hacker
ini adalah komunitas orang yang memiliki minat besar dalam pemrograman
komputer, sering menciptakan perangkat lunak open source. Orang-orang ini
sekarang mengacu pada cyber-criminal hacker sebagai “cracker”.

2. Cracking – by Cracker (Criminal Minded Hacker)

Kejahatan ini dilakukan dengan meretas sistem keamanan korban untuk mendapatkan
keuntungan pribadi. Keuntungan pribadi tersebut dapat berupa password kartu kredit,
data perusahaan, dan penggunaan identitas orang lain untuk tujuan tertentu.

Contoh kasus : FBI bekerja sama dengan polisi Belanda dan polisi Australia
menangkap seorang cracker remaja yang telah menerobos 50 ribu komputer dan
mengintip 1,3 juta rekening berbagai bank di dunia. Dengan aksinya, “cracker” bernama
Owen Thor Walker itu telah meraup uang sebanyak Rp1,8 triliun. “Cracker” 18 tahun
yang masih duduk di bangku SMA itu tertangkap setelah aktivitas kriminalnya di dunia
maya diselidiki sejak 2006.
3. Political hacking – by political hacker.
Kejahatan ini berupa kegiatan meretas suatu situs atau web yang bertujuan politis.
Biasanya berupa meretas sistem keamanan situs yang dituju dan membuat pernyataan
yang menyudutkan korban.

Contoh : Pada hari Sabtu, 17 April 2004, Dani Firmansyah (25 th), konsultan Teknologi
Informasi (TI) PT Danareksa di Jakarta berhasil membobol situs milik Komisi Pemilihan
Umum (KPU) di http://tnp.kpu.go.id dan mengubah nama-nama partai di dalamnya
menjadi nama-nama unik seperti Partai Kolor Ijo, Partai Mbah Jambon, Partai Jambu,
dan lain sebagainya. Dani menggunakan teknik SQL Injection (pada dasarnya teknik
tersebut adalah dengan cara mengetikkan string atau perintah tertentu di address bar
browser) untuk menjebol situs KPU. Kemudian Dani tertangkap pada hari Kamis, 22
April 2004.

4. Denial of service attack (DoS).


Kejahatan bentuk ini dilakukan dengan mengirimkan data yang sangat besar pada
suatu situs tertentu. Tujuannya untuk membuat lambat atau berhenti sama sekali situs
yang dituju. Jika mengalami DoS berlebih, situs ini tidak dapat diakses.

Contoh : Sebuah bank diserang oleh bank saingan dengan melumpuhkan outlet ATM
yang dimiliki oleh bank tersebut sehingga tidak dapat menerima pembayaran melalui
credit card.

Klasifikasi :

1. Land Attack menyerang server yang dituju dengan mengirimkan packet palsu
yang seolah-olah berasal dari server yang dituju.
2. Latierra “perbaikan” dari program land, dimana port yang digunakan berubah-
ubah sehingga menyulitkan bagi pengamanan.
3. Ping Broadcast (Smurf) melambatkan jaringan dengan menggunakan ping ke
alamat broadcast( smurf) Seluruh komputer yang berada di alamat broadcast
tersebut akan menjawab. Jika broadcast ini dilakukan terus menerus, jaringan
dapat dipenuhi oleh respon-respon dari device tersebut.
4. Ping of Death (PoD) program ping mengirimkan packet dengan ukuran kecil
(tertentu) dan tidak memiliki fasilitas untuk mengubah besarnya packet.
Contoh :

5. virus.
Umumnya virus yang disebarkan mempunyai kemampuan menggandakan diri.
Kerugian yang ditimbulkan kegiatan tersebut tergantung pada jenis virus. Ada virus
yang bersifat temporer, akibatnya tidak akan begitu merugikan. Tapi kalau virus
tersebut merusak sistem komputer, akibatnya sangat merugikan. Karena mudah
berpindah melalui media penyimpan data atau surat elektronik, virus komputer sangat
cepat menyebar.

Efek negative virus : memperbanyak dirinya sendiri sehingga memori menjadi kecil, hal
ini membuat komputer sering hang atau freeze, lalu mengubah ekstensi pada file dan
program yang membuat program/file tersebut tidak bisa di gunakan, dan dapat juga
mencuri data pribadi seseorang tanpa sepengetahuan orang tersebut. selain itu juga
virus dapat merusak hardware pada komputer.

Contoh :

Anda mungkin juga menyukai