Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PELANGGARAN ETIKA DAN SANKSI

BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Disusun Oleh :

Maulana Farid Ma’ruf

2000018024

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


PRODI INFORMATIKA
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
TAHUN 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................2

A. Latar Belakang Masalah......................................................................2

B. Rumusan Masalah................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4

A. PENGERTIAN ETIKA DAN KODE ETIK DALAM


TEKNOLOGI INFORMASI........................................................................4

B. TUJUAN DARI ETIKA DAN KODE ETIK DALAM


PENGGUNAAN.............................................................................................5

TEKNOLOGI INFORMASI...............................................................
C. ATURAN DALAM PENGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI. .5

D. JENIS PELANGGARAN ETIKA DAN KODE ETIK DALAM.........6

PENGGUNAAN INFORMASI KOMUNIKASI................................


BAB III PENUTUP...............................................................................................9

A. KESIMPULAN.....................................................................................9

B. SARAN.................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berkembangnya perubahan pada sistem tatanan kehidupan


dunia, disaat itu pula Teknologi Informasi dan Komunikasi berkembang dengan
pesatnya. Sejarah mencatat perkembangan teknologi yang signifikan ini dimulai
pada akhir abad ke-18 hingga pada saat ini. Segmentasi penerapan teknologi tidak
hanya berada pada lingkup kantor tapi juga sudah merambah pada kehidupan
pribadi. Pada dasarnya, pengembangan akan teknologi informasi dan komunikasi
memang sebuah kemajuan peradaban manusia. Akan tetapi, efek negative yang
ditimbulkan juga semakin masif terjadi hingga merusak moril dari setiap individu.
Sehingga diperlukan adanya etika yang diatur lebih lanjut dalam bentuk kode etik
bagi para pengguna teknologi informasi dan komunikasi tersebut.

Salah satu contoh penerapan etika dalam teknologi informasi dan


komunikasi adalah netiket atau etika dan sopan santun berkomunikasi melalui
Internet. Meski komunikasi melalui Internet banyak terjadi melalui tulisan dan
simbol, namun pengguna Internet harus menjaga tutur katanya dan menerapkan
etika yang baik. Jika seseorang memiliki etika yang baik, maka orang tersebut
juga memiliki moral yang baik. Begitu juga sebaliknya, Dalam hal penggunaan
perangkat lunak, etika serta moral berkaitan erat dengan hak seseorang, yakni
pembuat perangkat lunak tersebut. Pembuat perangkat lunak telah bekerja keras
untuk berkarya sehingga hasil karyanya itu patut dihargai dan dilindungi dengan
undang-undang. Indonesia sebagai negara hukum memiliki undang-undang yang
mengatur hak atas kekayaan intelektual.

2
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dikemukakan pada makalah ini diantaranya:

1. Apa yang dimaksud dengan Etika dan Kode Etik dalam penggunaan
Teknologi Informasi ?

2. Apa Tujuan dari Etika dan Kode Etik dalam penggunaan Teknologi
Informasi ?

3. Bagaimana prinsip dan aturan dari Etika dan Kode Etik dalam
penggunaan Teknologi Informasi ?

3
BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ETIKA DAN KODE ETIK DALAM TEKNOLOGI


INFORMASI

Etika berasal dari Bahasa Yunani ethikos yang berarti timbul dari
kebiasaan. Secara defenisi, Etika dapat diartikan sebagai sekumpulan azas
atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata cara (adat, sopan santun) nilai
mengenai benar dan salah tentang hak dan kewajiban yang dianut oleh suatu

golongan atau masyarakat. Etika mencakup analisis dan penerapan nilai -

nilai seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab. Etika dan moral

juga harus diterapkan dalam penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi. Meski berupa dunia digital, teknologi informasi dan

komunikasi hanyalah media yang dikendalikan oleh manusia.

Sedangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam konteks hal


yang lebih luas, mencakup semua aspek yang berhubungan dengan mesin
(komputer dan telekomunikasi dan teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, menghantar dan menampilkan
suatu bentuk informasi. Teknologi informasi bermakna menggabungkan
bidang teknologi seperti komputer, telekomunikasi dan elektronik dan
bidang informasi seperti data, fakta dan proses.)

Jadi etika Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah sekumpulan


azas atau nilai yang yang berkenaan dengan akhlak, tata cara (adat, saran
santun) nilai mengenai benar dan salah, hak dan kewajiban tentang
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dianut oleh suatu golongan atau
masyarakat dalam pendidikan. Untuk menerapkan etika dalam penggunaan
Teknologi Informasi di perlukan terlebih dahulu mengenal dan memaknai
prinsip yang terkandung di dalam penggunaan Teknologi Informasi di
antaranya adalah:

4
B. TUJUAN DARI ETIKA DAN KODE ETIK DALAM PENGGUNAAN
TEKNOLOGI INFORMASI
Kode etik profesi Informatikawan merupakan bagian dari etika
profesi. Kode etik profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih
umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini
lebih memperjelas,mempertegas dan merinci norma-norma ke bentuk yang
lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma terebut sudah tersirat
dalam etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma
atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa
yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan
apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang
profesional. Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus
dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok.

C. ATURAN DALAM PENGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI

a. Privacy

Pada dasarnya, privacy ini sama dengan confidentiality. Namun, jika


confidentiality biasanya berhubungan dengan data-data perusahaan atau
organisasi, sedangkan privacy lebih ke arah data-data yang bersifat pribadi.

Contoh hal yang berhubungan dengan privacy adalah e-mail seorang


pemakai tidak boleh dibaca oleh administrator. Hal ini untuk menjamin
privacy dari isi e-mail tersebut, sehingga tidak bisa disalahgunakan oleh
pihak lain.

b. Term & Condition

Term & Condition adalah aturan-aturan dan kondisi yang harus ditaati
pada penggunaan teknologi informasi. Hal tersebut mencakup integrity,
privacy dan availability dari informasi yang terdapat dan dibutuhkan
didalamnya. Biasanya dalam aturan Term & Condition sudah dijelaskan
tentang Ketentuan Layanan, Ketentuan Konten dan Jurnalisme Warga,
begitu juga dengan etiket komunikasi dan berinteraksi melalui komentar,
baik berupa mengirimkan pesan, shout atau bahkan didalam tulisan sendiri.
Semuanya telah diatur, tapi ada beberapa yang bersifat privasi yanng hanya
pengguna saja yang mengetahuinya.

5
D. JENIS PELANGGARAN ETIKA DAN KODE ETIK DALAM

PENGGUNAAN INFORMASI KOMUNIKASI

Terkait dengan bidang hukum, maka pengguna harus mengetahui UU


No 28 Tahun 2014 yang membahas tentang HAKI (Hak Atas Kekayaan
Intelektual) dan pasal-pasal yang membahas hal tersebut. Hukum Hak Cipta
bertujuan melindungi hak pembuat dalam mendistribusikan, menjual atau
membuat turunan dari karya tersebut. Perlindungan yang didapatkan oleh
pembuat (author) adalah perlindungan terhadap penjiplakan (plagiat) oleh
orang lain. Hak Cipta sering diasosiasikan sebagai jual-beli lisensi, namun
distribusi Hak Cipta tersebut tidak hanya dalam konteks jual-beli, sebab bisa
saja sang pembuat karya membuat pernyataan bahwa hasil karyanya bebas
dipakai dan didistribusikan (tanpa jual-beli), seperti yang kita kenal dalam
dunia Open Source, originalitas karya tetap dimiliki oleh pembuat, namun
distribusi dan redistribusi mengacu pada aturan Open Source.

1. Hacker dan Cracker

Kata hacker pertama kalinya muncul dengan arti positif untuk


menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer
yang lebih baik ketimbang yang telah dirancang bersama. Menurut
Mansield, hacker didefinisikan sebagai seorang yang memiliki keinginan
untuk melakukan eksplorasi dan penetrasi terhadap sebuah sistem operasi
dan kode komputer pengaman lainya tetapi tidak melakukan tindakan
pengerusakan apapun tidak mencuri uang atau informasi. Sedangkan
Cracker adalah sisi gelap dari hacker dan memiliki ketertarikan untuk
mencuri informasi, melakukan berbagai macam kerusakan dan sesekali
waktu juga melumpuhkan seluruh sistem komputer. Ada 3 Penggolongan
Hacker dan Cracker, yaitu:

a. Recreational Hackers, kejahatan yang dilakukan oleh netter


tingkat pemula untuk sekedar mencoba kekurang handalan
system sekuritas suatu perusahaan.

b. Crackers/Criminal Minded Hackers, pelaku memiliki motifasi


untuk mendapat keuntungan financial, sabotase dan pengrusakan
data, type kejahatan ini dapat dilakukan dengan banyak orang
dalam.

6
c. Political Hackers, aktifis politis (hactivist) melakukan
pengrusakan terhadap ratusan situs web untuk
mengkampanyekan programnya, bahkan tidak jarang
dipergunakan untuk menempelkan pesan untuk mendiskreditkan
lawannya.

2. Denial of Service Attack (DoS Attack)

Denial of Service Attack adalah suatu usaha untuk membuat suatu


sumber daya komputer yang ada tidak bisa digunakan oleh para pemakai.
Denial of Service Attack ditandai oleh suatu usaha eksplisit dengan
penyerang untuk mencegah para pemakai memberi bantuan dari penggunaan
jasa tersebut. Denial of Service Attack mempunyai dua format umum, yaitu:

a. Memaksa komputer korban untuk mereset atau korban tidak bisa


lagi menggunakan perangkat komputernya seperti yang
diharapkannya.

b. Menghalangi media komunikasi antara para pemakai dan korban


sehingga mereka tidak bisa lagi berkomunikasi.

3. Piracy

Piracy adalah pembajakan perangkat lunak (software).. Bentuk


pembajakan perangkat lunak:

a. Memasukan perangkat lunak illegal ke harddisk.

b. Softlifting, pemakaian lisensi melebihi kapasitas.

c. Penjualan CD-ROM illegal.

d. Penyewaan perangkat lunak illegal.


e. Download illegal.

4. Fraud

Fraud merupakan kejahatan manipulasi informasi dengan tujuan


mengeruk keuntungan yang sebesar besarnya. Biasanya kejahatan yang
dilakukan adalah memanipulasi informasi keuangan. Contoh adanya situs
lelang fiktif yang melibatkan berbagai macam aktifitas yang berkaitan
dengan kartu kredit.

7
5. Data Forgery

Kejahatan ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada dokumen


dokumen penting yang ada di internet. Dokumen dokumen ini biasanya
dimiliki oleh institusi atau lembaga yang memiliki situs berbasis web
database. Dokumen tersebut disimpan sebagai scriptless document dengan
menggunakan media internet. Kejadian ini biasanya diajukan untuk dokumen
e-commerce.

8
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan


sebagai berikut:

1. Etika Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah sekumpulan azas


atau nilai yang yang berkenaan dengan akhlak, tata cara (adat, saran
santun) nilai mengenai benar dan salah, hak dan kewajiban tentang
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dianut oleh suatu golongan
atau masyarakat dalam pendidikan.

2. Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah :

(1) Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang


prinsip profesionalitas yang digariskan.

(2) Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan.

(3) Mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang


hubungan etika dalam keanggotaan profesi.

3. Prinsip kode etik di dalam penggunaan Teknologi Informasi


berhubungan dengan aspek keamanan. Aspek keamanan biasanya
seringkali ditinjau dari 3 hal, yaitu confidentiality, integrity, dan
availability. Biasanya ketiga aspek ini sering disingkat menjadi CIA.

4. Aturan Etika dan Kode Etik dalam penggunaan Teknologi Informasi


dibagi menjadi dua yaitu Privacy dan Term & Condition.

9
B. SARAN

Dalam hal penggunaan Teknologi Informasi memang perlu adanya


pengawasan baik dari internal maupun eksternal. Kode Etik dan Etika ini
merupakan hal utama yang pada pelaksanaannya akan efektif bila
diterapkan oleh masing-masing individu itu sendiri baik professional
maupun user. Saya menyarankan untuk selalu berhati-hati dalam
penggunaan Teknologi Informasi demi kenyamanan privasi dan juga
manfaatkanlah sebijak mungkin dari kemajuan peradaban ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Najib. Pengertian Etika dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi.


https://smkalfattah.ilearning.me/2015/11/09/pengertian-etika-
dalampenggunaan-teknologi-informasi-dan-komunikasi/ diakses pada
Minggu (26 Juli 2021) pada pukul 01.40 WIB

Ramli, Muhammad. Etika Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Dan Komunikasi


Dalam Pendidikan. TA’LIM * Vol.II -- No.03 Jan-Jun 2012

Ramli, Muhammad. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan.


Banjarmasin: Antasari Press. Cetakan I.

Syam Pratiwi, Yuliani. Contoh Kode Etik Dalam Penggunaan


Teknologi Informasi.https://yulianisyampratiwi.wordpress.com/2016/06/23/
contoh-kode-etik-dalam-penggunaan-teknologi-informasi/ diakses pada
Minggu (26 Juli 2021) pada pukul 23.30 WIB.

Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Atas Kekayaan


Intelektual.

11

Anda mungkin juga menyukai