Informasi
Komputer dan Masyarakat
DISUSUN OLEH:
Kelompok 4
Fachri Fadhlurrohman 1101191013
Idris Fadilah 1101191092
Jurist Mamhmum Hafizh 1101191065
Muhammad Ade Romadoni 1101191054
Satria Gemilang Assantri 1101191039
Zaenal Afriza Mutaqin 1101191116
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BANTEN JAYA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah tentang “Etika dan Hukum Bidang Teknologi Informasi” ini dengan
sebaik-baiknya.
Penulis sadar bahwa makalah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa
bantuan rekan-rekan dan pihak-pihak yang telah membantu baik secara moral
maupun spiritual. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh
rekan dan pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
“Tiada Gading yang tak Retak” pepatah itulah yang mewakili ungkapan
perasaan penulis bahwa makalah ini jauh dari sempurna, maka kiranya kritik dan
saran sangat dinanti dari pembaca sebagai bahan evaluasi bagi penulis.
. Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
terutama bagi penulis sendiri.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat disimpulkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian etika dan teknologi informasi?
2. Hak apa saja yang didapatkan dari informasi/komputer?
3. Apa peran etika di bidang teknologi informasi?
4. Mengapa etika ti di perusahaan diperlukan?
5. Apa pengertian kerang hukum bidang teknologi informasi?
6. Apa dampak dari teknologi informasi?
1.3 Tujuan
1. Menambah wawasan tentang Teknologi Informasi
2. Mengetahui peran penting Etika dan Hukum dalam Bidang Teknologi
Informasi
3. Memberi saran dan peringatan bagi kita semua dapak dari Teknologi Informasi
1.4 Manfaat
Bagi Penulis
1. Mengasah kemampuan minat baca, riset dan menulis.
2. Syarat dalam mengumpulkan tugas mata kuliah.
Bagi Pembaca
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Moral
Moral adalah produk yang dihasilkan oleh budaya dan agama yang
mengatur cara berinteraksi (perbuatan, perilaku, dan ucapan) antar sesama
manusia. Dengan kata lain, istilah moral merujuk pada tindakan, perilaku
seseorang yang memiliki nilai positif sesuai dengan norma yang ada di suatu
masyarakat.
3
mengendalikan semua bentuk ide dan informasi memainkan peranan penting
dalam pengumpulan, penrosesan, penyimpanan dan penyebaran informasi suara,
gambar, teks dan angka yang berasaskan mikroelektronik. Teknologi informasi
bermakna menggabungkan bidang teknologi seperti komputer, telekomunikasi
dan elektronik dan bidang informasi seperti data, fakta dan proses.
2. Faktor Transformasi
Alas an etika komputer menjadi demikian penting karena terbukti bahwa
penggunaan komputer tellah mengubah secara drastis cara-cara kita dalam
melakukakn sesuatu. Inilah yang dimaksud factor transformasi. Kita bisa melihat
jelas transformasi yang terjadi dalam caramelakukan tugas-tugas perusahaan.
Contohnya surat elektronik (E-mail).
4
Hak Masyarakat Dan Komputer
Mason menciptakan istilah PAPA untuk menunjukkan 4 hak asasi masyarakat
dalam hal informasi. Istilah PAPA adalah singkatan dari Privacy, Accuracy,
Property, dan Accesibility (kerahasiaan, keakuratan, kepemilikan, dan kemudahan
akses).
5
hak tersebut. Hal tersebut layak jika komputer dapat berdampak buruk
bagi masyarakat. Hak-hak tersebut dicerminkan dalam UU komputer yang
telah mengatur penggunaan komputer. Di Indonesia masih dalam tahap
pembahasan dan belum dalam bentuk RUU.
Hak atas informasi
Klasifikasi hak asasi manusia dalam bidang komputer dalam hal
informasi yang paling luas dipublikasikan adalah PAPA (Privacy,
Accuracy, Property, Accessibility). Hal tersebut dibuat oleh Richard O
Mason, yang masing-masing menjelaskan :
Hak atas Privacy;
Setiap orang memiliki hak untuk dibiarkan menyendiri dalam
mendapatkan informasinya. Hak tersebut sedang terancam karena ada dua
kekuatan, yaitu meningkatnya kemampuan komputer yang digunakan bagi
pengintaian dan meningkatnya nilai informasi bagi pengambilan
keputusan.
Hak atas Accuracy;
Komputer dipercaya mampu mencapai tingkat akurasi yang tidak dapat
dicapai oleh sistem non komputer.
6
diubah menjadi database komersial. Sehingga menjadikan informasi
tersebut kurang dapat diakses oleh masyarakat. Untuk memiliki akses ke
informasi tersebut, seseorang harus memiliki perangkat keras komputer
dan perangkat lunak yang diperlukan serta harus membayar biaya akses.
7
degradasi moral. Hal ini merupakan salah satu contoh pentingnya etika dalam
teknologi informasi. Etika merupakan pegangan bagi seseorang untuk bertindak
dan memahami baik buruk perbuatannya. Sekarang, banyak orang yang tidak
mengindahkan etika, terbukti dari kasus di atas.
Pertukaran data digital, baik dalam bentuk film, musik, software, atau
bahkan e-book telah menjadi hal yang lumrah di dunia maya. Dengan
mengunjungi situs-situs tertentu dan melakukan klik beberapa kali, kita bisa
mendapatkan apa yang kita inginkan secara gratis. Jika ingin mendengarkan lagu,
meng-install software, atau baca buku sekalipun, kita bisa mendapatkanya dengan
men-download gratis dan kualitasnya pun sama saja. Hal seperti ini sama dengan
pembajakan, namun karena menjamurnya situs-situs yang menawarkan jasa
download gratis, toh hal ini dianggap sebagai sesuatu yang lumrah. Padahal,
dengan mendownload hal-hal tersebut, kita tak lain dengan seorang pembajak.
8
6. Tidak menggunakan eknologi informasi dalam melakukan perbuatan yang
melanggar hukum dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
7. Menjunjung tinggi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Misalnya,
pencantuman url website yang menjadi referensi tulisan kita baik di media
cetak atau elektronik
8. Tetap bersikap sopan dan santun walaupun tidak bertatap muka secara
langsung.
Etika IT di Perusahaan
Sangat penting penerapan etika dalam penggunaan teknologi informasi
(information technology/IT) di perusahaan. Etika tersebut akan mengantarkan
keberhasilan perusahaan dalam proses pengambilan keputusan manajemen.
Kegagalan pada penyajian informasi akan berakibat resiko kegagalan pada
perusahaan. Penerapan etika teknologi informasi dalam perusahaan harus
dimulai dari dukungan pihak top manajemen terutama pada chief Information
Officer (CIO).
Prinsip Etika
1. Tanggung Jawab Profesi
Dalam prinsip tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota
berkewajiban menggunakan pertimbangan moral dan profesional setiap
melakukan kegiatannya.
9
2. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam
kerangka pelayanan kepada publik, mengormati kepercayaan publik, dan
menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3. Integritas
Integritas adalah suatu satu kesatuan yang mendasari munculnya
pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang mendasari
kepercayaan publik dan merupakan standar bagi anggota dalam menguji
semua keputusan yang diambilnya.
4. Objektivitas
Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak
memihak, jujur, secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta
bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak
lain.
6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang
diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai
atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila
ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk
mengungkapkannya.
10
7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi
profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan
profesi. Kewajiban untuk menghindari perbuatan atau tingkah laku yang
dapat mengurangi tingkat profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai
perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga,
anggota yang lain, staff, pemberi kerja dan masyarakat umum.
8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan
stsndar teknis dan stsndar profesional yang relevan. Sesuai dengan
keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut
sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.
11
siber diartikan sebagai padanan kata dari Cyber Law, yang saat ini secara
internasional digunakan untuk istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan
teknologi informasi. Istilah lain yang juga digunakan adalah hukum Teknologi
Informasi (Law of Information Technology) Hukum Dunia Maya (Virtual World
Law) dan Hukum Mayantara. Istilah-istilah tersebut lahir mengingat kegiatan
internet dan pemanfaatan teknologi informasi berbasis virtual.
Berdasarkan karakteristik khusus yang terdapat dalam ruang siber maka dapat
dikemukakan beberapa teori sebagai berikut :
Pertama The Theory of the Uploader and the Downloadr Berdasarkan teori
ini, suatu negara dapat melarang dalam wilayahnya, kegiatan uploading
dan downloading yang diperkirakan dapat bertentangan dengan
kepentingannya.
Kedua adalah teori The Law of the Server. Pendekatan ini memperlakukan
server di mana webpages secara fisik berlokasi, yaitu di mana mereka
dicatat sebagai data elektronik.
Ketiga The Theory of International Spaces. Ruang siber dianggap sebagai
the fourth space.
Urgensi cyber law bagi Indonesia terletak pada keharusan Indonesia untuk
mengarahkan transaksi-transaksi lewat Internet saat ini agar sesuai dengan standar
12
etik dan hukum yang disepakati dan keharusan untuk meletakkan dasar legal dan
kultural bagi masyarakat Indonesia untuk masuk dan menjadi pelaku dalam
masyarakat informasi.
UU ITE di Indonesia
Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) mengatur
berbagai perlindungan hukum atas kegiatan yang memanfaatkan internet sebagai
medianya, baik transaksi maupun pemanfaatan informasinya. Penyusunan materi
UU ITE tidak terlepas dari dua naskah akademis yang disusun oleh dua institusi
pendidikan yakni :
Unpad (ditunjuk oleh Departemen Komunikasidan Informasi ),dan
UI. (ditunjuk oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan )
dinamakan awalnya RUU Pemanfaatan Teknologi Informasi (RUU PTI) dan
RUU Transaksi Elektronik Disahkan pada 25 Maret 2008, dari RUU ITE menjadi
UU ITE
Tidak hanya membahas situs porno atau masalah asusila
Total ada 13 Bab dan 54 Pasal
Mengupas secara mendetail bagaimana aturan hidup di dunia maya dan
transaksi yang terjadi didalamnya
13
peralatan TIK. Dari sisi waktu dan biaya, TIK dapat mengefisienkannya. Dan,
saat ini proses belajar online (e-learning) terus berkembang. E-learning dapat
dikembangkan sekaligus untuk mengajar, memberikan tugas, hingga tempat
mengumpulkan tugas secara daring.
2. Bidang Kesehatan Dalam bidang kesehatan, salah satu penerapan TIK pada
manajemen rekam medis menggunakan kartu pintar (smart card). Hanya
dengan memasukkan data pada kartu itu, tenaga medis atau yang
berkepentingan bisa memperoleh riwayat penyakit pasien dan
penanganannya.TIK juga dipakai pada pencitraan alat-alat medis seperti CT
Scan atau MRI.
3. Bidang Transportasi Penggunaan TIK pada bidang transportasi, misalnya, di
teknologi pesawat terbang. Pada pesawat terbang terdapat fitur pilot otomatis
yang dikendalikan dengan program komputer.
4. Bidang Jasa Pengiriman Jasa pengiriman saat ini makin maju. Jika dahulu
mengirim paket tidak tahu kapan akan sampai, sekarang paket yang dikirim
dapat dilacak posisinya secara realtime. Hal ini membutuhkan TIK dalam
penerapannya.
5. Bidang Bisnis Dalam bisnis, penggunaan TIK diterapkan pada perdagangan
secara elektronik (e-commerce). Fitur ini memerlukan jaringan komunikasi
internet. E-commerce memudahkan dua atau banyak pihak untuk melakukan
transaksi tanpa harus bertemu langsung secara fisik.
6. Bidang Perbankan Salah satu kemajuan TIK dalam perbankan adalah fitur
internet banking. Kini, nasabah bisa dengan mudah melakukan berbagai
transaksi perbankan hanya dengan membuka situs layanan dari bank. Bahkan,
sudah berkembang pula mobile banking yang memungkinkan transaksi
perbankan dilakukan lewat ponsel pintar.
14
1. Pelanggaran Hak Cipta Kemajuan TIK ada yang disalahgunakan oleh orang
tidak bertanggung jawab biasanya terkait pelanggaran hak cipta. Pelanggaran
ini meliputi pembajakan software, penggandaan tanpa sizin pembuat karya,
hingga pemakaian tanpa seizin pembuat. Pelanggaran hak cipta sudah pasti
merugikan produsen dan merugikan konsumen saat mereka mendapatkan
produk yang kualitasnya tidak setara dengan produk asli.
2. Kejahatan Siber (Cyber Crime). Kejahatan ini dilakukan secara online dengan
memanfaatkan teknologi atau jaringan komputer. Contoh kejahatannya seperti
pembajakan kartu kredit, penipuan online, dan sebagainya. Kejahatan siber
dapat terjadi lintas negara, memberikan kerugian besar, dan sering sulit
dibuktikan secara hukum.
3. Pornografi, Perjudian, dan Penipuan Ketiga hal tersebut sangat marak di dunia
online dan menjadi sisi negatif dari TIK. Namun, sebagian negara melegalkan
pornografi dan perjudian terkait aturan-aturan tertentu. Sementara untuk
penipuan, banyak oknum yang menyalahgunakan TIK guna menipu orang lain
demi mendapatkan sejumlah uang.
4. Penyebaran Malware. Malware adalah program komputer yang sifatnya
mencari kelemahan software. Penggunaannya seperti untuk membobol atau
merusak sistem operasi maupun merusak software. Contoh malware adalah
virus, worm, keylogger, trojan, spyware, dan sebagainya.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa etika
teknologi informasi adalah sekumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak, tata cara (adat, sopan santun) nilai mengenai benar dan salah, hak dan
kewajiban tentang teknologi informasi yang dianut oleh suatu golongan atau
masyarakat dalam pendidikan. Untuk menerapkan etika teknologi informasi maka
diperlukan terlebih dahulu mengenal dan memaknai prinsip yang terkandung di
dalam teknologi informasi tersebut di antaranya adalah:
1. Tujuan teknologi informasi. Memberikan bantuan kepada manusia untuk
menyelesaikan masalah, menghasilkan kreativitas, untuk membuat manusia
lebih bermakna jika tanpa menggunakan teknologi informasi dalam
aktivitasnya;
2. Prinsip high-tech-high-touch. Lebih banyak bergantung kepada teknologi
tercanggih, lebih penting menimbangkan aspek "high touch" yaitu "manusia";
3. Sesuaikan teknologi informasi kepada manusia.
3.2 Saran
Teknologi informasi telah berkembang dengan pesat, dengan adanya internet
segala sesuatu dapat diakses hanya dalam hitungan detik. Perkembangan ini telah
mengubah kehidupan bahwa hampir seluruh kegiatan manusia dilakukan melalui
internet yang berdampak pada pola pikir dan psikis manusia, berbuah dalam suatu
tindakan yang disebut etika.
16
DAFTAR PUSTAKA
M. Prawiro,2019 “Pengertian Moral: Arti, Fungsi, Tujuan, dan Wujud Moral” diakses dari
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-moral.html pada tanggal 27 Mei
2021
17
Dunia Komputer,2012 “HAK SOSIAL DAN KOMPUTER” diakses dari
http://herihanafi.blogspot.com/2012/02/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
pada tanggal 27 Mei 2021
SERBA SERBI, TIPS & TRICKS,2020 “Teknologi Informasi : Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan
Manfaat Teknologi Informasi” diakses dari https://idcloudhost.com/teknologi-informasi-
pengertian-fungsi-tujuan-dan-manfaat-teknologi-informasi/ pada tanggal 27 Mei 2021
Admin SE, 2020 “Aspek dan Pengertian Etika Teknologi Informasi” di akses dari
https://www.situsekonomi.com/2020/04/aspek-dan-pengertian-etika-teknologi.html
pada tanggal 27 Mei 2021
Ilham Choirul Anwar, 2021 “Apa Saja Dampak Positif-Negatif Teknologi Informasi dan
Komunikasi?” diakses dari https://tirto.id/apa-saja-dampak-positif-negatif-teknologi-
informasi-dan-komunikasi-gaTD pada tanggal 27 Mei 2021
18