Anda di halaman 1dari 21

Etika dan Hukum Bidang Teknologi

Informasi
Komputer dan Masyarakat

DISUSUN OLEH:

Kelompok 4
Fachri Fadhlurrohman 1101191013
Idris Fadilah 1101191092
Jurist Mamhmum Hafizh 1101191065
Muhammad Ade Romadoni 1101191054
Satria Gemilang Assantri 1101191039
Zaenal Afriza Mutaqin 1101191116

TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BANTEN JAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah tentang “Etika dan Hukum Bidang Teknologi Informasi” ini dengan
sebaik-baiknya.
Penulis sadar bahwa makalah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa
bantuan rekan-rekan dan pihak-pihak yang telah membantu baik secara moral
maupun spiritual. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh
rekan dan pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
“Tiada Gading yang tak Retak” pepatah itulah yang mewakili ungkapan
perasaan penulis bahwa makalah ini jauh dari sempurna, maka kiranya kritik dan
saran sangat dinanti dari pembaca sebagai bahan evaluasi bagi penulis.
. Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
terutama bagi penulis sendiri.

Serang, Mei 2021

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan ............................................................................................... 2
1.4 Manfaat .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika dan Hukum Bidang Tehnik Informatika ............. 3


2.2 Hak-hak atas Informasi/Komputer ................................................... 5
2.3 Peran Etika dalam bidang IT ............................................................ 7
2.4 Etika Teknologi Informasi di Perusahaan dan Prinsip Etika .......... 9
2.5 Hukum Bidang Teknologi Informasi ..............................................11
2.6 Dampak dari Teknologi Informasi ..................................................13

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan ..........................................................................................16


3.2 Saran ................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin berkembangnya teknologi maka juga semakin banyak bidang
yang ada dan perlu untuk dikembangkan. Salah satunya adalah teknologi
informasi. Ini merupakan bidang yang berkaitan erat dengan perkembangan
teknologi. Tanpa adanya teknologi informasi mungkin perkembangan yang terjadi
tidak akan semaju ini. Pengertian teknologi informasi secara umum adalah suatu
studi perancangan, implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen
sistem informasi berbasis komputer terutama pada aplikasi hardware (perangkat
keras) dan software (perangkat lunak komputer).
Menurut Wikipedia, pengertian teknologi Informasi (IT) adalah istilah
umum teknologi untuk membantu manusia dalam membuat, mengubah,
menyimpan, mengomunikasikan, dan menyebarkan informasi. Teknologi
informasi merupakan suatu teknologi yang memiliki fungsi dalam mengolah data,
memproses data, memperoleh, menyusun, menyimpan, mengubah data dengan
segala macam cara untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat atau juga
berkualitas. Selain itu fungsi dari teknologi informasi adalah untuk memecahkan
suatu masalah, membuka kreativitas, meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam
aktivitas manusia.
Dapat dikatakan bahwa teknologi informasi adalah berbagai fasilitas yang
terdiri dari hardware dan software untuk mendukung dan meningkatkan kualitas
informasi bagi masyarakat dengan cepat dan berkualitas. Dari penjelasan singkat
yang ada pastinya sudah dapat diketahui betapa pentingnya teknologi informasi
ini untuk manusia. Untuk mengetahui pembahasan lebih lanjut mengenai
pengertian, fungsi, manfaat teknologi informasi maka simaklah penjelasan
dibawah ini.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat disimpulkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian etika dan teknologi informasi?
2. Hak apa saja yang didapatkan dari informasi/komputer?
3. Apa peran etika di bidang teknologi informasi?
4. Mengapa etika ti di perusahaan diperlukan?
5. Apa pengertian kerang hukum bidang teknologi informasi?
6. Apa dampak dari teknologi informasi?

1.3 Tujuan
1. Menambah wawasan tentang Teknologi Informasi
2. Mengetahui peran penting Etika dan Hukum dalam Bidang Teknologi
Informasi
3. Memberi saran dan peringatan bagi kita semua dapak dari Teknologi Informasi
1.4 Manfaat
Bagi Penulis
1. Mengasah kemampuan minat baca, riset dan menulis.
2. Syarat dalam mengumpulkan tugas mata kuliah.

Bagi Pembaca

1. Sebagai bahan referensi bagi para pembaca.


2. Mengetahui keadaan tentang Perkembangn Teknologi Informasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika dan Hukum Bidang Tehnik Informatika

Pengertian Etika dalam Tehnik Informasi


Berasal dari bahasa Yunani “ethos”. Artinya: “custom” atau kebiasaan
yang berkaitan dengan tindakan atau tingkah laku manusia. Istilah Etika
digunakan untuk menyebut ilmu dan prinsip dasar penilaian baik buruknya
perilaku manusia atau berisi tentang kajian ilmiah terhadap ajaran moral.
Etika adalah filsafat moral yang berkaitan dengan studi tentang tindakan
baik atau buruk manusia dalam mencapai kebahagiaan. Modal dasar dalam etika
adalah perilaku,,sedang perilaku manusia dipengaruhi oleh pikiran dan hati
(perasaan).
Etika adalah cabang utama dari ilmu filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standart dan penilaian moral. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab.

Pengertian Moral
Moral adalah produk yang dihasilkan oleh budaya dan agama yang
mengatur cara berinteraksi (perbuatan, perilaku, dan ucapan) antar sesama
manusia. Dengan kata lain, istilah moral merujuk pada tindakan, perilaku
seseorang yang memiliki nilai positif sesuai dengan norma yang ada di suatu
masyarakat.

Pengertian Tehnik Informasi


Teknologi informasi, dalam kontek yang lebih luas ,merangkum semua
aspek yang berhubungan dengan mesin (computer dan telekomunikasi) dan teknik
yang digunakan untuk menangkap (mengumpulkan), meyimpam, memanipulasi,
menghantarkan dan menampilkan suatu bentuk informasi. komputer yang

3
mengendalikan semua bentuk ide dan informasi memainkan peranan penting
dalam pengumpulan, penrosesan, penyimpanan dan penyebaran informasi suara,
gambar, teks dan angka yang berasaskan mikroelektronik. Teknologi informasi
bermakna menggabungkan bidang teknologi seperti komputer, telekomunikasi
dan elektronik dan bidang informasi seperti data, fakta dan proses.

Alasan Pentingnya Etika Komputer


James H. Moor menyataka alas an pentingnya etika komputer ada 3, yaitu :

1. Kelenturan Logika (Logical Malleability)


Kelenturan logika oleh moor adalah kita mampu memprogram komputer untuk
melakukan apapun yang kita inginkan. Komputer bekerja akurat seperti yang
diinstruksikan programernya. Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap teknologi
komputer karena apabila komputer digunakan untuk aktivitas yang tidak etis,
maka orang yang berada di belakang komputer yang harus dipersalahkan.

2. Faktor Transformasi
Alas an etika komputer menjadi demikian penting karena terbukti bahwa
penggunaan komputer tellah mengubah secara drastis cara-cara kita dalam
melakukakn sesuatu. Inilah yang dimaksud factor transformasi. Kita bisa melihat
jelas transformasi yang terjadi dalam caramelakukan tugas-tugas perusahaan.
Contohnya surat elektronik (E-mail).

3. Faktor Tidak Terlihat (Invisibility Factor)


Alas an ketiga perlunya etika komputer karena umumnya masyarakat
menganggap komputer sebagai “kotak hitam” karena semua operasi internal
komputer tidak dapat dilihat secara langsung. Tersembunyinya operasi internal
komputer membuka peluang untuk membuat program secara sembunyi, membuat
kalkulasi kompleks diam-diam, bahkan penyalahgunaan dan pengrusakan tiak
terlihat.

4
Hak Masyarakat Dan Komputer
Mason menciptakan istilah PAPA untuk menunjukkan 4 hak asasi masyarakat
dalam hal informasi. Istilah PAPA adalah singkatan dari Privacy, Accuracy,
Property, dan Accesibility (kerahasiaan, keakuratan, kepemilikan, dan kemudahan
akses).

2.2 Hak Hak atas Informasi/Komputer

 Hak atas komputer


Komputer merupakan peralatan yang begitu penuh daya sehingga
tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Dengan demikian masyarakat
memiliki hak atas komputer, yakni berupa (menurut Deborah Johnson) :

 Hak atas akses komputer


Setiap orang tidak perlu memiliki sebuah komputer. Namun
pemilikan atau akses komputer merupakan kunci mencapai hak-hak
tertentu lainnya, yakni mendapatkan pendidikan yang baik, pelatihan
keahlian, mendukung wiraswasta, dan lain-lain.
 Hak atas keahlian komputer
Di awal pemunculan komputer, ada ketakutan yang luas dari para
pekerja bahwa komputer akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja
masal. Kenyataannya, komputer telah menciptakan pekerjaan lebih banyak
daripada yang dihilangkannya. Sehingga pengetahuan tentang komputer
sebagai suatu kebutuhan.
 Hak atas spesialis komputer
Mustahil seseorang memperoleh semua pengetahuan dan keahlian
komputer yang diperlukan. Karena itu kita harus memiliki akses ke para
spesialis tersebut, seperti kita memiliki akses ke dokter, dan pengacara.
 Hak atas pengambilan keputusan komputer
Walau masyarakat tidak banyak berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan mengenai bagaimana komputer digunakan, msyarakat memiliki

5
hak tersebut. Hal tersebut layak jika komputer dapat berdampak buruk
bagi masyarakat. Hak-hak tersebut dicerminkan dalam UU komputer yang
telah mengatur penggunaan komputer. Di Indonesia masih dalam tahap
pembahasan dan belum dalam bentuk RUU.
 Hak atas informasi
Klasifikasi hak asasi manusia dalam bidang komputer dalam hal
informasi yang paling luas dipublikasikan adalah PAPA (Privacy,
Accuracy, Property, Accessibility). Hal tersebut dibuat oleh Richard O
Mason, yang masing-masing menjelaskan :
Hak atas Privacy;
Setiap orang memiliki hak untuk dibiarkan menyendiri dalam
mendapatkan informasinya. Hak tersebut sedang terancam karena ada dua
kekuatan, yaitu meningkatnya kemampuan komputer yang digunakan bagi
pengintaian dan meningkatnya nilai informasi bagi pengambilan
keputusan.
 Hak atas Accuracy;
Komputer dipercaya mampu mencapai tingkat akurasi yang tidak dapat
dicapai oleh sistem non komputer.

1. Hak atas Property;


Dalam hal ini adalah hak milik intelektual (hak atas kekayaan
intelektual) dalam bentuk program-program komputer. Sehingga HKI
tersebut tidak digandakan secara illegal oleh pemakai atau kadang untuk
dijual kembali.

2. Hak atas Accessibility;


Informasi yang sebelumnya dalam bentuk dokumen cetak atau
microfilm di perpustakaan yang tersedia bagi masyarakat umum.
Berdasarkan perkembangan perangkat lunak khususnya database
management systems, akses ke penyimpanan informasi atau data menjadi
lebih cepat dan lebih mudah. Namun, banyak dari informasi tersebut

6
diubah menjadi database komersial. Sehingga menjadikan informasi
tersebut kurang dapat diakses oleh masyarakat. Untuk memiliki akses ke
informasi tersebut, seseorang harus memiliki perangkat keras komputer
dan perangkat lunak yang diperlukan serta harus membayar biaya akses.

Kontrak sosial jasa informasi


Untuk memecahkan permasalahan etika komputer, jasa informasi harus
masuk ke dalam suatu kontrak sosial yang memastikan bahwa komputer akan
digunakan untuk kebaikan sosial. Jasa informasi membuat kontrak dengan
individu dan kelompok yang menggunakan atau yang mempengaruhi oleh output
informasinya. Kontrak ini tidak tertulis tetapi tersirat dalam segala sesuatu yang
dilakukan jasa informasi.

Kontrak tersebut, menyatakan bahwa :


1. Komputer tidak akan digunakan untuk sengaja mengganggu privasi orang
2. Setiap ukuran akan dibuat untuk memastikan akurasi pemrosesan
komputer
3. Hak milik intelektual akan dilindungi
4. Komputer dapat diakses masyarakat sehingga anggota masyarakat
terhindar dari ketidaktahuan informasi.

2.3 Peran Etika dalam bidang IT


Sebagaimana yang kita tahu, perkembangan teknologi yang sangat pesat
akan diiringi oleh kemudahan masyarakat mendapatkan informasi secara cepat
dan akurat. Hal ini selain membawa dampak positif bagi kehidupan, juga
membawa dampak negatif.

Sebagai contoh, maraknya pornografi di dunia maya. Sebagai salah satu


media penyedia informasi yang paling atraktif, internet kerap kali dijadikan media
untuk mendistribusikan konten-konten pornografi. Tidak hanya melalui situs-situs
tertentu, tapi juga dapat dilakukan melalui forum. Pengaksesan situs-situs ini oleh
mereka yang belum cukup umur dan tidak mengerti, dapat menyebabkan

7
degradasi moral. Hal ini merupakan salah satu contoh pentingnya etika dalam
teknologi informasi. Etika merupakan pegangan bagi seseorang untuk bertindak
dan memahami baik buruk perbuatannya. Sekarang, banyak orang yang tidak
mengindahkan etika, terbukti dari kasus di atas.

Pertukaran data digital, baik dalam bentuk film, musik, software, atau
bahkan e-book telah menjadi hal yang lumrah di dunia maya. Dengan
mengunjungi situs-situs tertentu dan melakukan klik beberapa kali, kita bisa
mendapatkan apa yang kita inginkan secara gratis. Jika ingin mendengarkan lagu,
meng-install software, atau baca buku sekalipun, kita bisa mendapatkanya dengan
men-download gratis dan kualitasnya pun sama saja. Hal seperti ini sama dengan
pembajakan, namun karena menjamurnya situs-situs yang menawarkan jasa
download gratis, toh hal ini dianggap sebagai sesuatu yang lumrah. Padahal,
dengan mendownload hal-hal tersebut, kita tak lain dengan seorang pembajak.

Melihat fenomena di atas, peranan etika dalam teknologi informasi sangat


penting dan sangat dibutuhkan dunia saat ini untuk meminimalisir dampak negatif
perkembangan teknologi informasi.

Etika yang harus diperhatikan dalam Tekonologi Informasi


Berikut beberapa etika yang harus diperhatikan dalam penggunaan Teknologi
Informasi:
1. Menggunakan fasilitas teknologi informasi untuk melakukan hal yang
bermanfaat.
2. Tidak memasuki sistem informasi orang lain secara illegal.
3. Tidak memberikan user ID dan password kepada orang lain untuk masuk
ke dalam sebuah sistem. Tidak diperkenankan pula untuk menggunakan
user ID orang lain untuk masuk ke sebuah sistem.
4. Tidak mengganggu dan atau merusak sistem informasi orang lain dengan
cara apa pun.
5. Menggunakan alat pendukung teknologi informasi dengan bijaksana dan
merawatnya dengan baik.

8
6. Tidak menggunakan eknologi informasi dalam melakukan perbuatan yang
melanggar hukum dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
7. Menjunjung tinggi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Misalnya,
pencantuman url website yang menjadi referensi tulisan kita baik di media
cetak atau elektronik
8. Tetap bersikap sopan dan santun walaupun tidak bertatap muka secara
langsung.

2.4 Etika Teknologi Informasi di Perusahaan dan Prinsip Etika

Etika IT di Perusahaan
Sangat penting penerapan etika dalam penggunaan teknologi informasi
(information technology/IT) di perusahaan. Etika tersebut akan mengantarkan
keberhasilan perusahaan dalam proses pengambilan keputusan manajemen.
Kegagalan pada penyajian informasi akan berakibat resiko kegagalan pada
perusahaan. Penerapan etika teknologi informasi dalam perusahaan harus
dimulai dari dukungan pihak top manajemen terutama pada chief Information
Officer (CIO).

Kekuatan yang dimiliki CIO dalam menerapkan etika IT pada


perusahaannya sangat dipengaruhi akan kesadaran hukum, budaya etika, dan
kode etik profesional oleh CIO itu sendiri.

Prinsip Etika
1. Tanggung Jawab Profesi
Dalam prinsip tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota
berkewajiban menggunakan pertimbangan moral dan profesional setiap
melakukan kegiatannya.

9
2. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam
kerangka pelayanan kepada publik, mengormati kepercayaan publik, dan
menunjukkan komitmen atas profesionalisme.

3. Integritas
Integritas adalah suatu satu kesatuan yang mendasari munculnya
pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang mendasari
kepercayaan publik dan merupakan standar bagi anggota dalam menguji
semua keputusan yang diambilnya.

4. Objektivitas
Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak
memihak, jujur, secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta
bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak
lain.

5. Kompetensi dan Kehati- hatian Profesional


Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-
hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempuyai kewajiban untuk
mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional pada tingkat
yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja
memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasaran
perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang paling mutakhir.

6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang
diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai
atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila
ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk
mengungkapkannya.

10
7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi
profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan
profesi. Kewajiban untuk menghindari perbuatan atau tingkah laku yang
dapat mengurangi tingkat profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai
perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga,
anggota yang lain, staff, pemberi kerja dan masyarakat umum.

8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan
stsndar teknis dan stsndar profesional yang relevan. Sesuai dengan
keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut
sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.

2.5 Hukum Bidang Teknologi Informasi


Kerangka Hukum Bidang Teknologi Informasi
Dampak negatif yang serius karena berkembangnya teknologi informasi
terutama teknologi internet harus segera ditangani dan ditanggulangi dengan
segala perangkat yang mungkin termasuk perangkat perundangan yang bisa
mengendalikan kejahatan dibidang teknologi informasi. Sudah saatnya bahwa
hukum yang ada harus bisa mengatasi penyimpangan penggunaan perangkat
teknologi informasi sebagai alat bantunya, terutama kejahatan di internet
(cybercrime) dengan menerapkan hukum siber (cyberlaw).

Prinsip dan Pendekatan Hukum


Dengan adanya kejahatan-kejahatan dan kendala-kendala hukum bidang
teknologi informasi seperti yang dibahas pada sub bab sebelumnya saat ini telah
lahir suatu rezim hukum baru yang dikenal dengan Hukum Siber. Istilah hukum

11
siber diartikan sebagai padanan kata dari Cyber Law, yang saat ini secara
internasional digunakan untuk istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan
teknologi informasi. Istilah lain yang juga digunakan adalah hukum Teknologi
Informasi (Law of Information Technology) Hukum Dunia Maya (Virtual World
Law) dan Hukum Mayantara. Istilah-istilah tersebut lahir mengingat kegiatan
internet dan pemanfaatan teknologi informasi berbasis virtual.

Dalam ruang siber pelaku pelanggaran seringkali menjadi sulit dijerat


karena hukum dan pengadilan Indonesia belum memiliki yurisdiksi terhadap
pelaku dan perbuatan hukum yang terjadi, mengingat pelanggaran hukum bersifat
transnasional tetapi akibatnya justru memiliki implikasi hukum di Indonesia.

Berdasarkan karakteristik khusus yang terdapat dalam ruang siber maka dapat
dikemukakan beberapa teori sebagai berikut :

 Pertama The Theory of the Uploader and the Downloadr Berdasarkan teori
ini, suatu negara dapat melarang dalam wilayahnya, kegiatan uploading
dan downloading yang diperkirakan dapat bertentangan dengan
kepentingannya.
 Kedua adalah teori The Law of the Server. Pendekatan ini memperlakukan
server di mana webpages secara fisik berlokasi, yaitu di mana mereka
dicatat sebagai data elektronik.
 Ketiga The Theory of International Spaces. Ruang siber dianggap sebagai
the fourth space.

Perspektif Cyber law dalam Hukum Indonesia


Dilihat dari kejadian-kejadian kriminalitas internet dan begitu
berkembangnya pemakaian atau pemanfaaatan di Indonesia maupun di dunia
Internasional, sudah saatnya pemerintah Indonesia menerapkan cyber law sebagai
prioritas utama.

Urgensi cyber law bagi Indonesia terletak pada keharusan Indonesia untuk
mengarahkan transaksi-transaksi lewat Internet saat ini agar sesuai dengan standar

12
etik dan hukum yang disepakati dan keharusan untuk meletakkan dasar legal dan
kultural bagi masyarakat Indonesia untuk masuk dan menjadi pelaku dalam
masyarakat informasi.

UU ITE di Indonesia
Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) mengatur
berbagai perlindungan hukum atas kegiatan yang memanfaatkan internet sebagai
medianya, baik transaksi maupun pemanfaatan informasinya. Penyusunan materi
UU ITE tidak terlepas dari dua naskah akademis yang disusun oleh dua institusi
pendidikan yakni :
 Unpad (ditunjuk oleh Departemen Komunikasidan Informasi ),dan
 UI. (ditunjuk oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan )
dinamakan awalnya RUU Pemanfaatan Teknologi Informasi (RUU PTI) dan
RUU Transaksi Elektronik Disahkan pada 25 Maret 2008, dari RUU ITE menjadi
UU ITE
 Tidak hanya membahas situs porno atau masalah asusila
 Total ada 13 Bab dan 54 Pasal
 Mengupas secara mendetail bagaimana aturan hidup di dunia maya dan
transaksi yang terjadi didalamnya

2.6 Dampak dari Teknologi Informasi


Dampak Positif TIK
Sisi positif dari kemajuan TIK sangat banyak. Beberapa di antaranya dapat dilihat
dari terbantunya beberapa bidang berikut:
1. Bidang Pendidikan TIK telah mengubah proses pembelajaran konvensional.
Setidaknya ada lima pergeseran itu, yakni: dari pelatihan ke penampilan; dari
ruang kelas ke mobilitas (di mana saja); dari kertas ke media online; dari
fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja; dan dari waktu siklus ke waktu nyata.
Oleh sebab itu, sangat memungkinkan sekali saat ini proses belajar tidak
dilakukan secara tatap muka di kelas. Antara guru dengan siswa, atau dosen
dengan mahasiswa, dapat terhubung dalam proses belajar menggunakan

13
peralatan TIK. Dari sisi waktu dan biaya, TIK dapat mengefisienkannya. Dan,
saat ini proses belajar online (e-learning) terus berkembang. E-learning dapat
dikembangkan sekaligus untuk mengajar, memberikan tugas, hingga tempat
mengumpulkan tugas secara daring.
2. Bidang Kesehatan Dalam bidang kesehatan, salah satu penerapan TIK pada
manajemen rekam medis menggunakan kartu pintar (smart card). Hanya
dengan memasukkan data pada kartu itu, tenaga medis atau yang
berkepentingan bisa memperoleh riwayat penyakit pasien dan
penanganannya.TIK juga dipakai pada pencitraan alat-alat medis seperti CT
Scan atau MRI.
3. Bidang Transportasi Penggunaan TIK pada bidang transportasi, misalnya, di
teknologi pesawat terbang. Pada pesawat terbang terdapat fitur pilot otomatis
yang dikendalikan dengan program komputer.
4. Bidang Jasa Pengiriman Jasa pengiriman saat ini makin maju. Jika dahulu
mengirim paket tidak tahu kapan akan sampai, sekarang paket yang dikirim
dapat dilacak posisinya secara realtime. Hal ini membutuhkan TIK dalam
penerapannya.
5. Bidang Bisnis Dalam bisnis, penggunaan TIK diterapkan pada perdagangan
secara elektronik (e-commerce). Fitur ini memerlukan jaringan komunikasi
internet. E-commerce memudahkan dua atau banyak pihak untuk melakukan
transaksi tanpa harus bertemu langsung secara fisik.
6. Bidang Perbankan Salah satu kemajuan TIK dalam perbankan adalah fitur
internet banking. Kini, nasabah bisa dengan mudah melakukan berbagai
transaksi perbankan hanya dengan membuka situs layanan dari bank. Bahkan,
sudah berkembang pula mobile banking yang memungkinkan transaksi
perbankan dilakukan lewat ponsel pintar.

Dampak Negatif TIK


TIK turut memunculkan sejumlah dampak negatif yang merugikan. Laman
Rumah Belajar Kemdikbud menyatakan, beberapa hal ini dapat menjadi efek
samping dari kemajuan TIK:

14
1. Pelanggaran Hak Cipta Kemajuan TIK ada yang disalahgunakan oleh orang
tidak bertanggung jawab biasanya terkait pelanggaran hak cipta. Pelanggaran
ini meliputi pembajakan software, penggandaan tanpa sizin pembuat karya,
hingga pemakaian tanpa seizin pembuat. Pelanggaran hak cipta sudah pasti
merugikan produsen dan merugikan konsumen saat mereka mendapatkan
produk yang kualitasnya tidak setara dengan produk asli.
2. Kejahatan Siber (Cyber Crime). Kejahatan ini dilakukan secara online dengan
memanfaatkan teknologi atau jaringan komputer. Contoh kejahatannya seperti
pembajakan kartu kredit, penipuan online, dan sebagainya. Kejahatan siber
dapat terjadi lintas negara, memberikan kerugian besar, dan sering sulit
dibuktikan secara hukum.
3. Pornografi, Perjudian, dan Penipuan Ketiga hal tersebut sangat marak di dunia
online dan menjadi sisi negatif dari TIK. Namun, sebagian negara melegalkan
pornografi dan perjudian terkait aturan-aturan tertentu. Sementara untuk
penipuan, banyak oknum yang menyalahgunakan TIK guna menipu orang lain
demi mendapatkan sejumlah uang.
4. Penyebaran Malware. Malware adalah program komputer yang sifatnya
mencari kelemahan software. Penggunaannya seperti untuk membobol atau
merusak sistem operasi maupun merusak software. Contoh malware adalah
virus, worm, keylogger, trojan, spyware, dan sebagainya.

Strategi Pencegahan Dampak Negatif Teknologi Informasi


1. Gunakan teknologi informasi sesuai dengan tujuannya
2. Jika masih dibawah umur, mintalah pendampingan orang tua.
3. Pilih informasi yang memiliki sumber yang jelas
4. Sebelum membagikan informasi, telusuri terlebih dahulu kebenaran informasi
tersebut.
5. Jauhi situs-situs yang tidak bermanfaat
6. Ketika bersosial media, utamakan rasa toleransi dan saling menghargai.
7. Jangan mudah terpengaruh terhadap informasi yang provokatif.

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa etika
teknologi informasi adalah sekumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak, tata cara (adat, sopan santun) nilai mengenai benar dan salah, hak dan
kewajiban tentang teknologi informasi yang dianut oleh suatu golongan atau
masyarakat dalam pendidikan. Untuk menerapkan etika teknologi informasi maka
diperlukan terlebih dahulu mengenal dan memaknai prinsip yang terkandung di
dalam teknologi informasi tersebut di antaranya adalah:
1. Tujuan teknologi informasi. Memberikan bantuan kepada manusia untuk
menyelesaikan masalah, menghasilkan kreativitas, untuk membuat manusia
lebih bermakna jika tanpa menggunakan teknologi informasi dalam
aktivitasnya;
2. Prinsip high-tech-high-touch. Lebih banyak bergantung kepada teknologi
tercanggih, lebih penting menimbangkan aspek "high touch" yaitu "manusia";
3. Sesuaikan teknologi informasi kepada manusia.

3.2 Saran
Teknologi informasi telah berkembang dengan pesat, dengan adanya internet
segala sesuatu dapat diakses hanya dalam hitungan detik. Perkembangan ini telah
mengubah kehidupan bahwa hampir seluruh kegiatan manusia dilakukan melalui
internet yang berdampak pada pola pikir dan psikis manusia, berbuah dalam suatu
tindakan yang disebut etika.

Perkembangan teknologi informasi yang cepat sejalan dengan risiko timbulnya


berbagai kerugian/kejahatan dalam hal itu. Yang perlu diperhaitkan adalah dalam
menggunakan teknologi informasi saat ini harus sejalan dengan penerapan etika yang
sesuai pula.

16
DAFTAR PUSTAKA

KOMUNIKASI PRAKTIS,2019 “Pengertian, Persamaan, Perbedaan Hukum dan Etika”


diakses dari https://www.komunikasipraktis.com/2019/02/pengertian-perbedaan-
hukum-dan-etika.html pada tanggal 27 Mei 2021

Teknik Informatika,2021 “ETIKA PROFESI DI BIDANG IT” diakses dari


http://jshaat.blogspot.com/2016/03/pengertian-etika-profesi-etika.html pada tanggal
27 2021

M. Prawiro,2019 “Pengertian Moral: Arti, Fungsi, Tujuan, dan Wujud Moral” diakses dari
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-moral.html pada tanggal 27 Mei
2021

My Diary blog,2021 “Alasan Penerapan Etika Komputer” diakses dari


http://rizkisusans.blogspot.com/2011/05/alasan-penerapan-etika-komputer.html pada
tanggal 27 Mei 2021

all about information,2013 “ETIKA DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN


KOMUNIKASI” diakses dari http://agung4ka.blogspot.com/2013/04/etika-dalam-
penggunaan-teknologi.html pada tanggal 2021

Fhudaya,2013 “Peran Etika Dalam Penggunaan Teknologi Informasi (Komputer)” diakses


dari https://hoedayas.wordpress.com/2013/04/03/peran-etika-dalam-penggunaan-
teknologi-informasi-komputer/ pada tanggal 27 Mei 2021

ILMU TARBIYAH ISLAMI,2010 “Etika dalam Penggunaan TIK” diakses dari


http://sahlanpermana.blogspot.com/2010/06/etika-dalam-penggunaan-tik.html pada
tanggal 27 Mei 2021

Agus980508,2020 “Prinsip Prinsip Etika Teknologi” diakses dari


https://brainly.co.id/tugas/31327905 pada tanggal 27 Mei 2021

17
Dunia Komputer,2012 “HAK SOSIAL DAN KOMPUTER” diakses dari
http://herihanafi.blogspot.com/2012/02/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
pada tanggal 27 Mei 2021

SERBA SERBI, TIPS & TRICKS,2020 “Teknologi Informasi : Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan
Manfaat Teknologi Informasi” diakses dari https://idcloudhost.com/teknologi-informasi-
pengertian-fungsi-tujuan-dan-manfaat-teknologi-informasi/ pada tanggal 27 Mei 2021

Admin SE, 2020 “Aspek dan Pengertian Etika Teknologi Informasi” di akses dari
https://www.situsekonomi.com/2020/04/aspek-dan-pengertian-etika-teknologi.html
pada tanggal 27 Mei 2021

Ilham Choirul Anwar, 2021 “Apa Saja Dampak Positif-Negatif Teknologi Informasi dan
Komunikasi?” diakses dari https://tirto.id/apa-saja-dampak-positif-negatif-teknologi-
informasi-dan-komunikasi-gaTD pada tanggal 27 Mei 2021

dawam14,2017 “cara mencegah dampak negatif teknologi informasi” diakses dari


https://brainly.co.id/tugas/12775606 pada tanggal 27 Mei 2021

18

Anda mungkin juga menyukai