Anda di halaman 1dari 19

SISTIM MMANAJEMEN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KEJA


( SMK3 )

BY : KORNEILIS. S.IP. MM

1
KEAMANAN KERJA KECELAKAAN KERJA

PENYEBAB:
• Unsafe act
SISTEM KERJA • Unsafe condition
SELAMAT

2
SMK3
 Tindakan manusia yang tidak memenuhi
keselamatan (unsafe act ) misalnya sbb :
◦ Terburu-buru dalam melakukan
pekerjaan.
◦ Tidak memakai alat pelindung yang
disediakan
◦ Sengaja melanggar peraturan
keselamatan kerja yang diwajibkan
◦ Berkelakar saat bekerja
 Lingkungan kerja yang tidak aman (unsafe
condition)
◦ Mesin rusak, tidak diberi pengaman,
konstruksi kurang aman, bising atau alat
kerja tidak baik / rusak.
◦ Metoda kerja tidak aman.
◦ Proses produksi yang tidak aman
menimbulkan bahaya manusia.
◦ Lingkungan kerja tidak aman (suhu
ventilasi, tekanan udara, tata
ruang/kebersihan)

3
SMK3

 Dari penelitian terjadi faktor


manusia dalam timbulnya
kecelakaan sangat penting. Hasil
penelitian 75-80% kecelakaan
disebabkan oleh kelalaian atau
kesalahan manusia sedang
sisanya 20-25% kecelakaan
disebabkan hanya kesalahan
konstruksi peralatan atau
perangkat keras.

4
SMK3
Usaha yang dilakukan

◦ Peraturan dan perundangan yaitu dengan ketentuan


yang diwajibkan mengenai pencegahan / perbaikan
kondisi kerja dan bahayanya, pengawasan dan
pengujian peralatan, pelatihan, supervisi, prosedur
kerja
◦ Menerapkan daerah yang kurang aman dengan
pengendalian seperti memberi pagar pada mesin
tertentu, pengujian alat pelindung diri
◦ Terdapat prosedur kerja yang didokumentasikan
bila perlu suatu sistem urutan kerja
◦ Dilakukan pengawasan agar dipatuhinya ketentuan
perundangan / peraturan
◦ Standardisasi yaitu penetapan standard resume
selain yang diadopsi dari standar internasional
◦ Penelitian yang bersifat teknik untuk menyediakan
daerah yang memerlukan pembebasan dari mesin,
menyediakan pemeliharaan alat
◦ Kesiapan untuk mengkoordinir keadaan darurat

5
PEMANTAUAN: CARA:
1.Tujuan: upaya dini 1. Pertemuan pembukaan
mencegah timbulnya CARA 2. Survai jalan keliling
dampak bahaya 3. Pertemuan penutupan
2. Dilakukan berkala
3. Sbg ajang pendididkan

PEMANTAUAN LINGKUP:
• lingkungan kerja
MEKANISME LINGKUP • peralatan
inspeksi,
pengukuran dan
MEKANISME: pengujian
1. Petugas berwenang dan terlatih 3. kesehatan
2. Masukan masukan dari pekerja ybs
3. Daftar periksa
4. Laporan inspeksi PELAKSANA
5. Pantau tindakan korektif
PELAKSANA:
Pengusaha
Serikat pekerja
Tim inspeksi
6
SMK3

7
PEMERIKSAAN BAHAYA

 Inspektor atau serikat pekerja harus


◦ mendengarkan keluhan keselamatan dan kesehatan
pekerja,
◦ melakukan inspeksi,
◦ meneliti laporan kecelakaan
◦ memanfaatkan catatan kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.
◦ berbicara dengan pekerja secara langsung sebagai
upaya terbaik.
 Inspeksi tempat kerja dan cara kerja dilakukan secara
berkala
 Tujuan inspeksi di tempat kerja ialah
◦ untuk secara dini menemukan bahaya kesehatan dan
keselamatan kerja dan segera mengatasinya sebelum
cedera dan penyakit akibat kerja terjadi.
◦ sebagai ajang pendidikan untuk semua pekerja.

8
SMK3

Ada tiga langkah untuk


melaksanakan inspeksi tempat
kerja:

◦ Pertemuan pembukaan
◦ Survai jalan keliling
◦ Pertemuan penutupan

9
 Menurut elemen ini perusahaan harus
mempunyai prosedur yang terdokumentasi
tentang
◦ Proses pelaporan sumber bahaya
terhadap K3 atau keadaan darurat.
◦ Proses pelaporan insiden, kecelakaan
dan penyakit akibat kerja. (Sesuai
peraturan perundangan berlaku)
◦ Penyelidikan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
◦ Penanganan masalah K3 yang timbul.
(Sesuai peraturan perundangan berlaku)

10
SMK3
PELAPORAN KEADAAN DARURAT

 Contoh keadaan darurat dan atau sumber


bahaya terhadap K3 yang perlu dilaporkan
antara lain :
◦ Kebakaran
◦ Peledakan
◦ Pencemaran lingkungan
◦ Terganggunya proses produksi, dll
 dimana penanganan keadaan di atas tersebut
memerlukan tindakan dan koordinasi dari
berbagai departemen/bagian di dalam
perusahaan itu sendiri (internal) maupun
instansi di luar perusahaan (eksternal) seperti
Dinas Pemadam Kebakaran, Muspida / Muspika,
Tim SAR, Rumah Sakit dan lain sebagainya.

11
 Diperlukan suatu Buku Petunjuk
Penanganan Keadaan Darurat yang berisi
antara lain tentang SMK3
◦ Jenis-jenis keadaan darurat atau sumber-
sumber bahaya apa saja yang perlu dilaporkan.
◦ Tata cara pelaporan misalkan siapa yang harus
melapor, melapor kepada siapa dan
sebagainya.
◦ Daftar personil dan instansi yang perlu
dihubungi, lengkap dengan nama bagiannya,
jabatannya, nomor telepon kantor dan rumah.
◦ Tindakan dan langkah-langkah yang harus
dilakukan oleh setiap personil atau instansi
untuk setiap jenis keadaan darurat atau
sumber bahaya terhadap K3.
 Seluruh personil dan instansi (internal dan
eksternal) perlu diberitahu tentang prosedur
pelaporan di atas agar terdapat suatu koordinasi
yang efisien dan efektif dalam penanganan
keadaan darurat.

12
PELAPORAN INSIDEN, KECELAKAAN, SMK3
& PENYAKIT AKIBAT KERJA
 Berdasarkan :
◦ Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja yaitu Bab VII Pasal 11
dimana pengurus atau orang yang mempunyai
tugas memimpin langsung sesuai tempat kerja
atau bagiannya yang berdiri sendiri, diwajibkan
melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam
tempat kerja yang dipimpinnya pada pejabat
yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.
◦ Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.
01/Men/1981 tentang Kewajiban Melaporkan
Penyakit Akibat Kerja dimana pengurus
diwajibkan melaporkan penyakit akibat kerja
(yaitu setiap penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja) kepada Kantor
Depnaker setempat dalam waktu 2 X 24 jam.
 Perusahaan harus mempunyai prosedur yang
terdokumentasi yang menjamin bahwa semua
insiden, kecelakaan, dan penyakit akibat kerja di
tempat kerja dilaporkan sebagaimana ditetapkan
oleh peraturan perundangan yang berlaku antara
lain seperti contoh pada butir a dan b di atas.

13
PENYELIDIKAN KECELAKAAN KERJA

 Setelah kecelakaan dan penyakit akibat


SMK3
kerja dilaporkan, maka kegiatan berikutnya
adalah menyelidiki kecelakaan kerja
tersebut, dimana perusahaan harus
mempunyai prosedur tertulis mengenai
penyelidikan ini yang antara lain
menerangkan tentang :
◦ Orang yang boleh menyelidiki kecelakaan
kerja adalah petugas atau Ahli K3 yang
telah terlatih.
◦ Laporan penyelidikan harus memuat
saran-saran dan jadwal waktu
pelaksanaan usaha atau tindakan
perbaikan.
◦ Petugas yang bertanggung jawab untuk
melaksanakan tindakan perbaikan,
dimana tindakan perbaikan ini
didiskusikan terlebih dahulu dengan
tenaga kerja di tempat kerja.
◦ Pemantauan terhadap efektifitas tindakan
perbaikan.

14
SMK3
 Alasannya antara lain
◦ untuk mencegah kecelakaan yang serupa
terulang kembali dimasa mendatang,
◦ dengan meyelidiki atau menganalisa penyebab
kecelakaan,
 baik yang langsung (immediate causes atau
direct causes) yang terdiri dari
 tindakan-tindakan yang tidak aman
(unsafe acts / practices atau substandard
acts / practises)
 kondisi-kondisi yang tidak aman (unsafe
condition atau substandard conditions),
 maupun yang tidak langsung atau penyebab
dasar (basic causes) terdiri dari
 faktor-faktor pekerjaan (job factors)
◦ yang berdasarkan fakta-fakta yang berada di
tempat kerja serta keterangan-keterangan dari
korban kecelakaan dan saksi-saksi.

15
PENANGANAN MASALAH K3
 Dalam setiap operasi usaha/perusahaan akan
selalu ada masalah-masalah K3 yang timbul, SMK3
antara lain seperti:
◦ Kurang pedulinya personil terhadap K3,
misalkan tentang pemakaian alat pelindung
diri (Personal Protective Equipment = PPE),
kepatuhan terhadap larangan merokok pada
tempat-tempat kerja tertentu dan lain
sebagainya.
◦ Syarat-syarat dan atau kondisi-kondisi K3 di
tempat kerja belum memenuhi persyaratan-
persyaratan sebagaimana yang diharuskan
oleh peraturan perundangan yang berlaku,
dlsb.
 Dengan adanya masalah-masalah K3 seperti di
atas, maka perusahaan harus :
◦ Mempunyai prosedur untuk menangani
masalah-masalah K3 yang timbul; sesuai
dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
◦ Menginformasikan prosedur kepada tenaga
kerja,
◦ Menginformasi kemajuan penyelesaian
masalah-masalah K3 tsb

16
PENGGOLONGAN MATERIAL PENANGANAN
1. Menurut penggunaan MATERIAL
UNSUR 2. Menurut sifat fisik 1. Manual
PRODUKSI : 3. Menurut sifat kimia 2. Mekanis
• Manusia 4. Menurut sifat bahaya
• Alat kerja
• Lingkungan
kerja
• Material/bahan
PROSEDUR PENANGANAN
1.identifikasi bahaya potensial
2.penerapkan pengendalian risiko
3.tinjau ulang secara periodik
4.lingkup:
pengangkutan
penyimpanan
pembuangan

MSDS 17
SMK3

• Material harus ditangani atau dikelola


dengan baik.
• Banyak kecelakaan yang terjadi pada
saat penanganan material atau akibat
kondisi material yang tidak aman atau
berbahaya.

18
TERIMA KASIH

19

Anda mungkin juga menyukai