NIM : 19012049
Kelas : 3A KBG
INSPEKSI K3
Prinsip dalam melaksanakan Sistem Manajemen K3 ditempat kerja adalah mengupayakan
sekecil mungkin resiko yang akan terjadi melalui perencanaan penanggulangan terhadap
kemungkinan kecelakaan kerja yang diawali dengan tindakan-tindakan mengidentifikasi bahaya.
Suatu proses untuk menemukan potensi bahaya yang ada di tempat kerja untuk mencegah
terjadinya kerugian maupun kecelakaan di tempat kerja dalam penerapan K3 di tempat kerja
Ditempat kerja harus dilakukan kegiatan inspekSI, aikarenakan adanya kondisi antara lain:
a. Adanya Kondisi Nonstandard, misalnya tidak adanya pelindung mesin.
b. Adanya Perilaku yang Substandard, misalnya tidak mematuhi prosedur kerja.
c. Adanya Perubahan, baik perusahaan peralatan maupun prosedur.
d. Kecenderungan bekerja secara rutinitas.
DEFINISI INSPEKSI
Inspeksi Keselamatan Kerja adalah pemeriksaan rutin dan berka/a terhadap satu objek kegiatan
atau departemen, biasanya dilakukan oleh petugas setempat yang memiliki keahlian yang
memadai.
Disamping inspeksi ada kegiatan lain yang juga merupakan inspeksi, yakni Observasi I
kunjungan yang tidak terschedule dan dilakukan oleh manajemen atau P2K3 untuk meyakinkan
House Keeping sesuai standard yang disyaratkan.
Dalam Sistem Manajemen K3, kegiatan inspeksi menjadi bagian yang dipersyaratkan dan
masing-masing menjelaskan seperti dibawah ini:
1. Inspeksi K3 dalam Permenaker No. 05/1996 (Elemen 4.1):
Personil/inspektor harus memiliki pengalaman dan keahlian yang memadai.
Catatan hasil inspeksi harus dipelihara dan dikelola.
Peralatan dan metoda inspeksi harus memadai.
Hasil inspeksi harus diikuti dengan tindakan penelitian.
Bila perlu diteruskan dengan tindakan penelitian.
Hasil inspeksi harus dianalisa dan selalu ditinjau ulang oleh penanggung jawab unit kerja.
2. Inspeksi K3 dalam OHSAS 18002;1999 (KlausuI4.5.1, butir d.3):
Peralatan kerja harus diinspeksi
Tempat kerja harus diinspeksi
Hasil inspeksi harus diverifikasi
Data hasil inspeksi harus dikelola
Secara umum tujuan inspeksi keselamatan kerja dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Identifikasi masalah potensial dIm masalah-masalah yang tidak diantisipasi atau standard
yang terlewatkan pada desain.
b) Identifikasi peralatan dan fasilitas yang nonstandard, rusak atau salah dalam pemakaian.
c) Identifikasi tindakan/perilaku pekerja yang salah.
d) Identifikasi akibat perubahan pada proses dan material (ada kalanya peralatan perlu
dilakukan perubahan, perubahan yang tidak melalui pengkajian dan menimbulkan
dampak).
e) Identifikasi tindakan perbaikan yang tidak mencukupi, tindakan perbaikan terutama
dilakukan pada masalah yang khusus, tindakan perbaikan yang tidak memadai akan
menimbulkan masalah dikemudian hari.
f) Mendemonstrasikan komitmen manajemen.
g) Menyediakan informasi terhadap penilaian manajer, misalnya:
1. Kondisi peralatan vs komponen yang rusak.
2. Layout efisien vs pemakaian ruang yang buruk.
3. Daerah kerja aman vs house keepi~g yang buruk.
Persiapan inspeksi:
1) Tentukan apa yang akan diinspeksi, dengan pedoman ITP (Inspection and Test Plan).
2) Review laporan kecelakaan yang lalu
3) Lihat rekomendasi laporan inspeksi yang lalu.
4) Ketahui lokasi yang akan diinspeksi termasuk proses kerjanya.
5) Persiapkan chek list/daftar periksa yang memadai.
Tindak lanjut
Inspector harus mempunyai inisiatif untuk melakukan tindakan follow up. Perhatian khusus
harus dilakukan agar bahaya tidak timbul Kembali berulang.
2. Kesiapan Kendaraan
Melakukan pengontrolan sebelum mesin dipakai sangat penting.
Kondisi nonstandard harus dapat dideteksi, misalnya:
Pengecekan oli mesin, air pendingin, air accu, kondisi ban, bahan bakar dan lain-lain.
Konsep Inspeksi K3
Biasanya inspeksi keselamatan ditujukan terutama dalam menemukan dan merekam kondisi
yang tidak aman
cenderung menangkap gap/temuan bersifat lokal atau sesaat berupa kondisi tidak aman maupun
perilaku tidak aman.
- Ispeksi K3 memerlukan Perencanaan
- Persiapan dan Pelatihan
KONSEP PDCA
PLAN, DO, CHECK, ACTION
PLAN
PERENCANAAN INSPEKSI
Dengan membuat persiapan-persiapan inspeksi seperti menentukan jenis inspeksi, frekuensi
inspeksi, lokasi/area tempat kerja, dan formulir inspeksi atau inspection checklist.
DO
PELAKSANAAN INSPEKSI
Berfokuslah pada area yang telah ditentukan dan periksa bahwa seluruh isi checklist inspeksi
telah diperiksa.
CHECK
PELAPORAN INSPEKSI
Berfokuslah pada area yang telah ditentukan dan periksa bahwa seluruh isi checklist inspeksi
telah diperiksa.
ACTION
TINDAK LANJUT
membuat skala prioritas upaya-upaya perbaikan yang harus dikerjakan dan memantau program
perbaikan dan anggaran biaya hingga implementasi perbaikan selesai.
TUJUAN INSPEKSI K3
Mengidentifikasi dan merekam bahaya aktual dan potensial yang ditimbulkan oleh
bangunan, peralatan, lingkungan, proses dan praktek
Mengetahui bahaya yang membutuhkan perhatian segera
Menentukan apakah kontrol bahaya yang ada memadai dan beroperasi sebagaimana
mestinya
Merekomendasikan tindakan perbaikan jika perlu
JENIS INSPEKSI K3
1. Toolbox Meeting/Safety Talk
PENGERTIAN
Suatu cara yang melibatkan secara langsung pekerja untuk mengingatkan bahwa K3 adalah hal
yang penting pada pekerjaan
PELAKSAAAN INSPEKSI K3
PERSIAPAN PERTIMBANGAN PROGRAM INSPEKSI
- Alat pelindung diri (APD)
- Material yang digunakan Faktor Lingkungan
- House keeping & sanitasi
- Sistem proteksi kebakaran
- Penilaian Bahaya Kesehatan
- Pedoman nilai ambang batas
PELAKSAAN
- Prosedur Inspeksi
- Inspeksi K3 Harian/Mingguan/Bul anan
- Keterbatasan dalam melakukan inspeksi K3