3. Pelaksanaan
a. Inspeksi Intern Perusahaan
b. Inspeksi ekstern perusahaan
INSPEKSI INFORMAL
Merupakan inspeksi yang tidak terencana
Inspeksi yang bersifat sederhana
Dilakukan atas kesadaran orang-orang yang menemukan atau melihat
masalah K3 di dalam pekerjaanya sehari hari
Jika ditemukan masalah maka langsung dapat dideteksi, dilaporkan dan
segera dapat dilakukan tindakan korektif.
Keterbatasan : Inspeksi tidak dilakukan secara sistematik sehingga tidak bisa
mencakup gambaran permasalahan secara keseluruhan.
Akan sangat efektif bila inspeksi informal ini dijadikan kebijakan manajemen.
Masalah-masalah yang ditemukan langsung dapat didokumentasikan berupa
catatan singkat / foto sesuai prosedur dan di buat laporan secara sederhana.
INSPEKSI RUTIN / UMUM
Direncakan dengan cara WALK-THROUGH SURVEY keseluruh area kerja dan bersifat komprehensif
Jadwal pelaksanakan rutin ( Sudah ditentukan : 1x bulan)
Dilakukan bersama-sama ahli K3 atau perwakilan tenaga kerja dengan pihak manajemen.
Bagi perusahaan yang tidak memiliki ahli K3 sendiri, dapat menggunakan ahli K3 dari luar
perusahaan yang akan membantu memberikan saran-saran tentang penanganan masalah-
masalah K3 di tempat kerja.
Pelaksanaan Inspeksi terhadap sumber-sumber bahaya pada area khusus sebaiknya dilakukan
dengan melibatkan seseorang yang mempunyai keahlian khusus.
Hasil yang ditemukan segera ditindak lanjuti, dan setiap permasalahan yang telah diidentifikasi
dari hasil survey harus selalu tercatat dan dibukukan.
Setiap laporan inspeksi harus inspeksi harus ditandatangani oleh penanggung jawab kegiatan
inspeksi
Hasil inspeksi yang telah ditulis dalam bentuk laporan harus disampaiakan kepada pihak
manajemen, sehingga langkah perbaikan segera dilakukan
INSPEKSI KHUSUS
Direncanakan hanya untuk diarahakan kepada kondisi-kondisi tertentu,
seperti : Mesin-mesin, alat kerja dan tempat-tempat khusus yang meiliki
resiko kerja tinggi.
* Langkah dalam membuat daftar inventarisasi objek inspeksi khusus
adalah :
1. Kategorikan dan buat daftar objek yang dianggap penting & krusial di
perusahaan
2. Rencanakan atau gambarkan area yang menjadi tanggung jawab masing-
masing unit kerja
3. Susun daftar inventarisasi dengan baik dan terstruktur.
Buatlah Recordkeeping : Identifikasi setiap mesin & peralatan, indikasi apa
yang akan di inspeksi, identifikasi siapa petugas dan penanggung jawab
inspeksi n berapa sering dilakukan inspeksi.
POIN-POIN PENTING DALAM
KEGIATAN INSPEKSI
Buat Standart Prosedur Inspeksi ( SPI) secara jelas sebelum melulai inspeksi
Siapkan Checklist sesuai dengan kebutuhan Inspeksi
Pada waktu membuat checklist, TK perlu diajak diskusi sehingga kita tahu isu-isu K3
yang sedang dihadapi.
Bila memungkinkan, beri saran praktis dan petunjuk keselamatan kepada tenaga
kerja terhadap metode atau cara kerja yang benar & aman dari permasalahan K3.
Jika pada waktu inspeksi ditemukan kondisi-kondisi yang tidak selamat atau tidak
sehat, secepatnya hal tersebut dilaporkan kepada senior manajer.
Buatlah laporan inspeksi dan laporkan kepada manajemen yang menangani bidang
K3 untuk segera dilakukan tindakan korektif.
Segera lakukan tindakan korektif berdasarkan skala prioritas tingkat resiko
Arsipkan laporan sebagai dokumentasi K3 dan juga bisa di share / di publikasikan
dengan informasi yang relevan lainnya.