Anda di halaman 1dari 1

TOPIK HSET TALK

Periode 18-25 Mei 2023

POINT A: TOPIK UTAMA

PENTINGNYA INSPEKSI DALAM IMPLEMENTASI K3 DI TEMPAT KERJA


Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bertujuan untuk membantu perusahaan dalam mencegah terjadinya
insiden yang bias berakibat property maupun cidera dan Penyakit Akibat Kerja (PAK). Dalam hal ini, bila pemeriksaan yang
dilakukan bisa sistematis dan kritis, maka inspeksi K3 dapat mengidentifikasi segala potensi bahaya dan sesegera mungkin
mengambil tindakan pencegahan.

Kaitannya dengan hal tersebut, pelaksanaan inspeksi K3 tentu tidak hanya untuk kondisi serta tindakan tak aman yang bisa
diamati secara langsung saja, melainkan juga tindakan dan kondisi yang tersembunyi supaya segera dilakukan
pengendalian. Dengan demikian, baik itu Bagian K3, Supervisor, maupun Manajer, memiliki wewenang untuk
merencanakan, memantau, melaporkan, serta melaksanakan inspeksi K3.

Tujuan Dilaksanakannya Inspeksi K3


1. Memeriksa dan memantau apakah pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah berjalan secara efektif
atau belum.
2. Mengidentifikasi baik bahaya yang terlihat secara jelas atau tersembunyi pada area kerja.
3. Memperoleh pemahaman yang lebih lanjut mengenai pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab setiap pekerja.
4. Memantau secara langsung langkah-langkah perbaikan apa yang telah diambil dalam menghilangkan bahaya maupun
mengendalikan risiko lainnya.
5. Menemukan penyebab bahaya yang terjadi di area kerja.
6. Merekomendasikan atau menyarankan tindakan perbaikan yang harus dilakukan untuk mengendalikan bahaya.

Waktu Pemeriksaan Inspeksi K3


Seberapa sering inspeksi K3 ini perlu dilakukan? Terdapat dua tipe inspeksi K3 sesuai dengan waktu pemeriksaannya,
yakni sebagai berikut:
1. Inspeksi Tidak Terencana
Yakni inspeksi yang tidak menentu karena bersifat tidak sistematis dan dangkal. Dalam hal ini, biasanya hanya
memeriksa tentang kondisi tak aman yang membutuhkan perhatian besar namun sering terlewatkan.

2. Inspeksi Terencana
 Inspeksi rutin atau umum, yakni dilakukan secara berkala, minimal satu bulan sekali, atau sesuai kebijakan
perusahaan.
 Inspeksi khusus, yakni dilakukan ketika mengevaluasi atau mengidentifikasi potensi bahaya yang berisiko tinggi,
maupun terdapat proses dan mesin baru. Hasil inspeksi khusus nantinya digunakan untuk dasar pencegahan serta
pengendalian terhadap risiko kerja.

Tahap Pelaksanaan Inspeksi K3


1. Tahap Persiapan
Tahap ini merupakan kunci keberhasilan pemeriksaan karena terkait langsung dengan informasi sebelum melakukan
inspeksi. Agar inspeksi K3 dapat berjalan secara efektif dan lancar, maka beberapa poin berikut harus dipersiapkan.
 Tim inspeksi
 Jadwal inspeksi
 Jalur-jalur untuk inspeksi K3
 Peta inspeksi didasarkan pada denah area kerja
 Standar, peraturan, maupun prosedur kerja yang telah ditentukan
 Potensi bahaya terhadap proses kerja, mesin, material, dan peralatan
 Alat Pelindung Diri (APD) yang dibutuhkan selama inspeksi
 Data kecelakaan kerja
 Laporan pemeliharaan
 Laporan inspeksi sebelumnya

2. Tahap Pelaksanaan
Bila semua telah dipersiapkan, Anda dapat melakukan inspeksi K3 melalui langkah berikut ini:
 Pastikan mengikuti peta serta jalur inspeksi yang telah direncanakan
 Mengamati secara sistematis rangkaian proses kerja guna memastikan apakah ada atau tidaknya pelanggaran dari
peraturan maupun prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
 Mengamati tindakan pekerja apakah telah memenuhi persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau
belum
 Mengumpulkan dan memeriksa data. Apakah sudah sesuai dengan daftar inspeksi yang sudah direncanakan
sebelumnya.
 Melakukan perbaikan secara segera jika sewaktu inspeksi menemukan tindakan ataupun kondisi berbahaya
HSE Dept – PT. Gorontalo Minerals

Anda mungkin juga menyukai