Praktik Kerja Mandiri Sesi 5

Menerapkan Sistem Manajemen K3 bagi Konsultan K3

Nama : Rosita Nur Hasanah

Asal : Jakarta

1. Jelaskan Proses pemantauan dan pengukuran dalam system manajemen K3

Proses pemantauan dan pengukuran dalam sistem manajemen K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) adalah salah satu komponen penting dalam mengelola dan mengendalikan
risiko yang berkaitan dengan efisien dan produktif. Proses ini melibatkan pengumpulan,
pengolahan, dan analisis data mengenai kinerja K3 di tempat kerja. Proses pemantauan dan
pengukuran K3 meliputi:
 Pengumpulan informasi: Pemantauan melibatkan pengumpulan informasi-
informasi berkaitan dengan bahaya K3, berbagai macam pengukuran dan penelitian
berkaitan dengan risiko K3, jam lembur tenaga kerja, dan penggunaan
peralatan/mesin/perlengkapan/bahan/material beserta cara-cara penggunaannya di
tempat kerja
 Pengukuran kinerja: Pengukuran kinerja K3 dapat berupa pengukuran kualitatif
maupun pengukuran kuantitatif. Indikator kinerja keselamatan (Performance
Indicators QHSE) sesuai Sasaran K3 dapat digunakan untuk mengukur kinerja K3.
 Pemantauan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK):
Pemantauan kejadian-kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK)
adalah salah satu tujuan pemantauan dan pengukuran K3.
 Tinjauan ulang dan evaluasi: Hasil pemantauan dan pengukuran K3 harus ditinjau
ulang dan digunakan untuk tindakan perbaikan dan pencegahan.
 Audit internal: Audit internal SMK3 dilakukan secara berkala untuk mengetahui
keefektifan penerapan SMK3
Proses pemantauan dan pengukuran K3 dijalankan oleh personil yang memiliki
kompetensi kerja, dan hasilnya digunakan oleh manajemen dalam proses tinjauan ulang
manajemen.
Cara pemantauan dan pengukuran keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di
tempat kerja dapat dilakukan melalui berbagai langkah. Berikut adalah langkah-langkah yang
dapat dilakukan:
 Pemantauan: Pemantauan melibatkan pengumpulan informasi-informasi
berkaitan dengan bahaya K3, berbagai macam pengukuran, dan penelitian
berkaitan dengan risiko K3. Ini dapat dilakukan melalui observasi, laporan, atau
rapat pelaksanaan yang diadakan secara berkala.
Pengukuran Kinerja K3: Pengukuran kinerja K3 sejalan dengan konsep
manajemen modern, dilakukan secara berkala dari tahap perencanaan sampai
pelaksanaan. Pengukuran dapat berupa pengukuran kualitatif maupun
kuantitatif kinerja K3 di tempat kerja.
Pemantauan dan Pengukuran Kinerja: Perusahaan mendelegasikan tugas
pemantauan dan pengukuran kinerja K3 kepada Ahli K3 Umum Perusahaan
atau Sekretaris Panitia. Hasil dari pemantauan dan pengukuran kinerja K3
dianalisa dan digunakan untuk mengidentifikasi tingkat keberhasilan kinerja.
Pengukuran dan Monitoring Lingkungan Kerja: Pengukuran melibatkan
evaluasi berbagai faktor di tempat kerja, seperti tingkat kebisingan, kualitas
udara, dan potensi bahaya kimia. Monitoring yang berkelanjutan memastikan
bahwa tindakan pencegahan telah efektif dan sesuai dengan standar
keselamatan.
Inspeksi Sistematik: Inspeksi sistematik dilakukan dengan menggunakan
daftar periksa, inspeksi K3, inspeksi peralatan, safety sampling, dan
environmental sampling. Inspeksi ini membantu menentukan kelengkapan
peralatan K3, memastikan kelengkapan peralatan K3 tersedia, dan melakukan
safety sampling dan environmental sampling.
Pengukuran K3: Pengukuran K3 juga memerlukan berbagai peralatan atau alat
ukur sesuai dengan kebutuhan, misalnya pengukuran kebisingan, cahaya, suhu,
dan detektor kebakaran. Hasil peninjauan dan perbaikan kinerja K3 dapat
dibandingkan setiap tahun untuk melihat kemajuan program K3 di perusahaan.
Pemantauan Budaya K3: Pemantauan budaya K3 dilakukan untuk
memastikan bahwa semua personil di bawah kendali perusahaan memiliki
budaya K3 yang baik. Ini dapat dilakukan melalui survey tingkat kepuasan
tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
Dengan melakukan pemantauan dan pengukuran kinerja K3 secara berkala, perusahaan
dapat melakukan evaluasi keefektifan pengendalian operasi K3, mengevaluasi perlunya
modifikasi, dan meningkatkan kesejahteraan karyawan.