Anda di halaman 1dari 7

SISTEM MANAJEMEN K3

Lampiran I Pedoman Penerapan SMK3 (Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3,


Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3)

ABSTRAK

Program pemantauan lingkungan kerja merupakan bagian dari Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) bertujuan untuk membantu terwujudnya pemeliharaan karyawan
yang baik, sehingga mereka menyadari arti penting dari pelaksanaan program keselamatan kerja
bagi dirinya maupun perusahaan. Dengan diterapkan program pemantauan lingkungan kerja
diharapkan dapat menghindarkan para pekerja dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dalam
penelitian ini permasalahannya adalah bagaimana tinjauan pelaksanaan program pemantauan
lingkungan kerja fisik dan kimia

Analisis data dilakukan dengan menyusun dan membahas hasil evaluasi dari data-data
berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2010 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Keja (SMK3).

Berdasarkan artikel ini dapat disimpulkan bahwa Penerapan SMK3 (Penetapan Kebijakan K3,
Perencanaan K3 dan Pelaksanaan Rencana K3) telah disusun dan ditetapkan berdasarkan PP 50
Tahun 2012.

Kata Kunci : Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3, Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3
PENDAHULUAN

Saat ini dunia industri berkembang begitu pesat, begitu juga dengan percepatan proses
industrialisasi yang tentunya bisa berakibat membesarnya risikio bahaya dan kecelakaan kerja
pada pekerja. Pada kenyataannya, perlindungan terhadap tenaga kerja masih sangat sangat
minim, artinya masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini dibuktikan dari masih banyaknya kasus
kecelakaan kerja yang terjadi kepada pekerja, juga potensi bahaya kerja yang dapat
membahayakan keselamatan dan kesehatan pekerja. Sehubungan dengan masalah perlindungan
tersebut, perusahaan hendaknya menerapkan system manajemen untuk melindungi tenaga kerja
dari kecelakaan kerja maupun potensi bahaya yang ada di perusahaan. Selain itu penerapan
sistem manajemen juga untuk mengindari kerugian besar yang mungkin terjadi di perusahaan
tersebut. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah salah satu sistem
manajemen yang bisa diterapkan dalam suatu perusahaan.

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) menjadi sangat penting, karena
tidak hanya mengendalikan risiko kecelakaan kerja pada pekerja namun juga perlindungan
terhadap perusahaan. Penerapannya merupakan salah satu upaya untuk menjamin konsistensi dan
efektivitas perusahaan dalam upaya pengendalian. Dalam hal ini sistem manajemen yang tertata
dengan baik dan konsisten terbukti efektif untuk menghindari kemungkinan timbulnya kerugian
dari suatu proses dan secara global telah dimulai dengan adanya Sistem Manajemen Mutu yang
dalam perkembangannya diarahkan untuk mengendalikan accident melalui SMK3.
PEMBAHASAN

Pemantauan dan Evaluasi Kinerja

Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dilaksanakan di perusahaan meliputi:

1. Pemeriksaan, Pengujian, dan Pengukuran


Pemeriksaan, pengujian, dan pengukuran harus ditetapkan dan dipelihara
prosedurnya sesuai dengan tujuan dan sasaran K3 serta frekuensinya disesuaikan
dengan obyek mengacu pada peraturan dan standar yang berlaku.
Prosedur pemeriksaan, pengujian, dan pengukuran secara umum meliputi:
a. personil yang terlibat harus mempunyai pengalaman dan keahlian yang cukup;
b. catatan pemeriksaan, pengujian dan pengukuran yang sedang berlangsung harus
dipelihara dan tersedia bagi manajemen, tenaga kerja dan kontraktor kerja yang
terkait;
c. peralatan dan metode pengujian yang memadai harus digunakan untuk menjamin
telah dipenuhinya standar K3;
d. tindakan perbaikan harus dilakukan segera pada saat ditemukan ketidaksesuaian
terhadap persyaratan K3 dari hasil pemeriksaan, pengujian dan pengukuran;
e. penyelidikan yang memadai harus dilaksanakan untuk menemukan penyebab
permasalahan dari suatu insiden; dan
f. hasil temuan harus dianalisis dan ditinjau ulang.

2. Audit Internal SMK3


Audit internal SMK3 harus dilakukan secara berkala untuk mengetahui keefektifan
penerapan SMK3.

Audit SMK3 dilaksanakan secara sistematik dan independen oleh personil yang
memiliki kompetensi kerja dengan menggunakan metodologi yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan audit internal dapat menggunakan kriteria audit eksternal sebagaimana


tercantum pada Lampiran II peraturan ini, dan pelaporannya dapat menggunakan
format laporan yang tercantum pada Lampiran III peraturan ini.

Frekuensi audit harus ditentukan berdasarkan tinjauan ulang hasil audit sebelumnya
dan bukti sumber bahaya yang didapatkan di tempat kerja. Hasil audit harus
digunakan oleh pengurus dalam proses tinjauan ulang manajemen.
Hasil temuan dari pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja serta audit SMK3
harus didokumentasikan dan digunakan untuk tindakan perbaikan dan pencegahan.
Pemantauan dan evaluasi kinerja serta audit SMK3 dijamin pelaksanaannya secara
sistematik dan efektif oleh pihak manajemen.

Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3

Untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan yang berkesinambungan guna pencapaian


tujuan SMK3, pengusaha dan/atau pengurus perusahaan atau tempat kerja harus:
1. melakukan tinjauan ulang terhadap penerapan SMK3 secara berkala; dan
2. tinjauan ulang SMK3 harus dapat mengatasi implikasi K3 terhadap seluruh kegiatan,
produk barang dan jasa termasuk dampaknya terhadap kinerja perusahaan.

Tinjauan ulang penerapan SMK3, paling sedikit meliputi:

1. evaluasi terhadap kebijakan K3;


2. tujuan, sasaran dan kinerja K3;
3. hasil temuan audit SMK3; dan
4. evaluasi efektifitas penerapan SMK3, dan kebutuhan untuk pengembangan
SMK3.

Perbaikan dan peningkatan kinerja dilakukan berdasarkan pertimbangan:

1. perubahan peraturan perundang-undangan;


2. tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;
3. perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
4. perubahan struktur organisasi perusahaan;
5. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk epidemologi;
6. hasil kajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja;
7. adanya pelaporan; dan/atau
8. adanya saran dari pekerja/buruh.
PENUTUP

Kesimpulan

Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dilaksanakan di perusahaan meliputi :

1. Pemeriksaan, pengujian, dan pengukuran harus ditetapkan dan dipelihara prosedurnya sesuai
dengan tujuan dan sasaran K3 serta frekuensinya disesuaikan dengan obyek mengacu pada
peraturan dan standar yang berlaku
2. Audit internal SMK3 harus dilakukan secara berkala untuk mengetahui keefektifan
penerapan SMK3.

Tinjauan ulang penerapan SMK3 :


1. evaluasi terhadap kebijakan K3;
2. tujuan, sasaran dan kinerja K3;
3. hasil temuan audit SMK3; dan
4. evaluasi efektifitas penerapan SMK3, dan kebutuhan untuk pengembangan SMK3.

Saran
1. Untuk meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja diperlukan adanya manajemen K3.
2. Belum maximalnya pelaksanaan Managemen K3 disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
dan informasi tentatang manajemen K3, untuk itu kepada Menteri terkait dan Dunia Industri
agar diadakan sosialisasi secaras terus menerus.
3. Perlu peningkatan Promosi Keselamatan Kerja pada setiap Dunia Kerja agar semua orang
mementingkan Keselamtan kerja itu sendiri.
4. Sekolah secara khusus SMK yang dipersiapkan untuk tenaga kerja menengah kebawah
hendaknya dibekali dengan Manajemen K3.

DAFTAR PUSTAKA

Neeh, Ade 2012. PP 50 Tahun 2012 SMK3 (online)


https://id.scribd.com/doc/100188557/PP-50-2012-SMK3

(diakses, 21 November 2016)

Pandjul, Om 2012. Pedoman Penerapan Sistem Manajemen (online)


http://pesantrensafety.blogspot.co.id/2012/12/pedoman-penerapan-sistem-manajemen.html
(diakses, 21 November 2016)

Anda mungkin juga menyukai