Anda di halaman 1dari 47

PROSES PENGOLAHAN

PERMUKAAN (PELAPISAN)

PRAMONO
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

1
PENGOLAHAN PERMUKAAN
Perlakuan untuk membuat lapisan permukaan baru atau
memodifikasi permukaan untuk memperoleh sifat teknis
dan sifat mekanis sesuai dengan persyaratan desain
yang diinginkan

Sifat teknik dan mekanik yang dapat ditingkatkan:


• kekerasan permukaan
• ketahanan aus
• ketahanan terhadap pengelupasan
• ketahanan terhadap korosi
• ke tahanan terhadap erosi
• ketahanan terhadap goresan dan benturan
• dan lain-lain
KLASIFIKASI METODE PENGOLAHAN PERMUKAAN
ELECTRO CHEMICAL
VECUUM
PLATING
EVAPORATION
PHYSICAL VAPOR
COATING SPUTTERING
DEPOSITION (PVD)
CHEMICAL VAPOR ION PLATING
LAYER DEPOSITION (CVD)
ADDITION
THERMAL SPRAY
THERMAL
SURFACING
HARDFACING
SURFACE
PROCESSING CARBURIZING
OPERATIONS
DIFFUSION
NITRIDIING
METHODS
CARBONITRIDIING

SURFACE FLAME HARDENING


MODIFICATION
INDUCTION
HARDENING
SELECTIVE
HARDENING LASER HARDENING
METHODS
ELECTRON BEAM
HARDENING

ION IMPLANTATION
KLASIFIKASI METODE PENGOLAHAN PERMUKAAN

Klasifikasi metode proses rekayasa permukaan

1. LAYER ADDITION 2. SURFACE MODIFICATION


A. Coatings: A. Diffusion Methods :
• Electrochemical Plating • Nitriding
• Chemical Vapour Deposition • Nitrocarburising
• Thin Film • Titanium –carbon diffusion

B. Hardfacing : B. Selective Hardening Method

• Fusion Hardfacing • Flame hardening


• Laser hardening
• Thermal Spray
• Electron beam hardening
• Ion implantation
4
KLASIFIKASI METODE PENGOLAHAN PERMUKAAN

LAYER ADDITION
Mengolah permukaan dengan menambahkan lapisan
baru di atas permukaan material dasar.

COATING
Coating adalah proses pelapisan dengan logam, atau
oksida, atau senyawa organik (misalnya pengecetan),
terhadap material dasar logam maupun non-logam.
Terdapat berbagai macam proses coating antara lain :
• electro chemical plating,
• physical vapor deposition,
• chemical vapor deposition.
KLASIFIKASI METODE PENGOLAHAN PERMUKAAN

THERMAL SURFACING
Thermal surfacing adalah suatu metode pelapisan
permukaan material dasar dengan menggunakan energi
panas, dengan tujuan untuk memperoleh ketahanan
terhadap korosi, erosi, aus, dan oksidasi temperatur
tinggi.

Terdapat berbagai macam proses thermal surfacing


antara lain :
• thermal spraying,
• hard facing, dll.
KLASIFIKASI METODE PENGOLAHAN PERMUKAAN

SURFACE MODIFICATION
Mengolah permukaan dengan memodifikasi mikrostruk-
tur bagian permukaan atau bagian bawah permukaan
material dasar.
DIFFUSION METHODS
Diffusion methods adalah suatu metode dimana permu-
kaan material dasar disusupi dengan atom unsur lain
sehingga berubah sifat-sifatnya.
Salah satu pemanfaatan yang terpenting adalah untuk
pengerasan permukaan bendakerja dengan berbagai
macam cara, antara lain :
• carburizing,
• nitriding,
• carbonitriding, dll.
KLASIFIKASI METODE PENGOLAHAN PERMUKAAN

SELECTIVE HARDENING METHODS


Selective hardening methods adalah suatu metode
pengerasan dengan pemanasan luasan lokal permukaan
bendakerja.
Yang termasuk dalam klasifikasi ini antara lain :
• flame hardening,
• induction hardening,
• laser hardening,
• electron beam hardening
• ion implantation, dll.
PROSES COATING

COATING
Coating adalah proses pelapisan dengan logam,
atau oksida, atau senyawa organik (misalnya
pengecetan), terhadap material dasar logam
maupun non-logam.
Terdapat berbagai macam proses coating antara
lain :
• electro chemical plating,
• physical vapor deposition,
• chemical vapor deposition.

9
PROSES COATING

ELECTRO CHEMICAL PLATING


Electro chemical plating adalah proses elektrolisa dimana ion-ion
logam pelapis dalam larutan elektrolit dideposisikan pada permukaan
bendakerja.

Skema electro chemical plating

Sebagai sumber daya digunakan listrik arus searah yang dihubungkan


dengan anode (logam pelapis) dan katode (bendakerja yang dilapisi).
PROSES COATING

Tujuan
• mencegah terjadinya korosi
• memperindah penampilan
• meningkatkan ketahanan aus
• meningkatkan konduktifitas listrik
• meningkatkan mampu solder (solderability)
• memperlicin permukaan
Contoh pemakaian
. Pelapis seng digunakan untuk kawat, kotak saklar listrik, dan
berbagai macam logam lembaran, dan sebagai material dasar
pada umumnya baja.
. Pelapis nikel berfungsi untuk meningkatkan keta-hanan korosi
dan memperindah penampilan; banyak digunakan untuk asesoris
mobil dan peralatan konsumen lainnya.
Pelapis kromium berfungsi untuk meningkatkan kekerasan,
. ketahanan korosi, dan memperindah penampilan; banyak
digunakan untuk ring piston, kelep mesin, landing gear, rol,
peralatan mobil, dan lain-lainnya.
PROSES DENGAN PENAMBAHAN LAPISAN

DEPOSISI UAP SECARA FISIKA (PVD)

• Teknik PVD menghasilkan lapisan baru pada permukaan


• Digunakan untuk mendapatkan variasi sifat material dan
memperpanjang umur tool atau dies
• Kondisi permukaan sangat menenentukan kualitas hasil
• PVD adalah proses menggerakkan atau mengumpulkan
atom atau molekul secara fisika pada suatu logam didalam
lingkungan vakum
• Atom-atom yang mengalir dan mengenai benda kerja dapat
ditimbulkan oleh mekanisme : penguapan, sputtering,
pelapisan ion

12
PROSES COATING

PHYSICAL VAPOR DEPOSITION

Physical vapor deposition (PVD) dilakukan dalam ruang


hampa dimana material pelapis dirubah ke fase uap dan
dideposisikan pada permukaan material dasar sehingga terjadi
lapisan yang sangat tipis (thin film).
Sebagai pelapis dapat digunakan berbagai macam material seperti
paduan (alloy), keramik, dan senyawa unorganik lainnya, dan juga
dapat digunakan plastik.
Sedang material dasar yang dilapisi, dapat berupa logam, gelas, dan
plastik.
TEG TINGGI RF/ DC

GAS
ARGON
plsm-elkt

BENDA KERJA

+
VAKUM

SKEMA sputtering pada proses PVD


14
PROSES COATING

Contoh pemakaian :
• proses pelapisan anti refleksi pada lensa optik
• rangkaian penghubung dalam integrated circuit (IC)
• proses pelapisan perkakas potong dengan TiN
• proses pelapisan pada cetakan plastik

Terdapat 3 jenis mekanisme PVD :


• penguapan dalam ruang hampa (vacuum evaporation)
• pemercikan/pancaran partikel atom (sputtering)
• pelapisan ion (ion plating)
PROSES COATING

VACUUM EVAPORATION
Material yang akan dideposisikan dipanaskan pada temperatur cukup
tinggi hingga menguap.
Pemanasan pada umumnya dilakukan dengan menggunakan
pemanas resistansi listrik.

Skema vacuum evaporation


PVD

Pemanasan dilakukan di ruang hampa, sehingga temperatur yang dibutuhkan


untuk menguapkan lebih rendah dibandingkan bila pemanasan dilakukan
pada tekanan atmosfer.
Atom-atom yang menguap akan meninggalkan sumbernya dan bergerak lurus
menumbuk permukaan bendakerja.
Karena bidang yang ditumbuk relatif dingin, maka uap akan menjadi padat
dan membentuk lapisan tipis.
PROSES COATING

SPUTTERING
Bila suatu target (pelapis) dalam bentuk padatan (atau cairan) ditumbuk
dengan partikel atom yang memiliki energi cukup tinggi, maka atom-atom
permukaan target akan terlepas. Proses ini dikenal sebagai sputtering.
Partikel atom berenergi tinggi dapat diperoleh dengan melewat-kan gas yang
telah terionisasi, misalnya argon, dalam suatu medan listrik sehingga terbentuk
plasma (Ar+).

Skema sputtering
PVD

Atom-atom permukaan yang terlepas dari sumbernya akibat tumbukan plasma


tersebut, akan bergerak dari katode (target) ke anode (bendakerja/substrat),
dan kemudian berdeposisi membentuk lapisan tipis pada permukaan
bendakerja.
PROSES COATING

ION PLATING
Merupakan kombinasi antara proses sputtering dengan vacuum
evaporation.
Dalam proses ion plating, bendakerja berfungsi sebagai katode:
partikel atom plasma akan menumbuk permukaan bendakerja
sehingga menjadi sangat bersih.
Material target dipanaskan untuk menghasilkan uap pelapis dengan
cara yang sama seperti pada proses vacuum evapora-tion.
Molekul uap dilewatkan melalui plasma dan berdeposisi mem-bentuk
lapisan pada permukaan bendakerja.
Kelebihan dari cara ini dapat menghasilkan lapisan dengan berbagai
macam ketebalan dan memiliki ikatan yang sangat kuat sehingga
lapisan tidak mudah terlepas dari material dasarnya.
DEPOSISI UAP SECARA KIMIA -CVD

• CVD adalah prosesdeposisi zat pada permukaan panas melalui


reaksi kimia dari fasa uap atau gas dalam bentuk pemindahan
atom atau molekul atau keduanya.
• Hampir semua logam atau non logam dapat dideposisikan
dengan CVD
• Penggunaan : pembuatan semikonduktor, pelapisan peralatan
untuk mendapatkan ketahanan aus dan korosi tinggi termasuk
dalam optik

19
PROSES COATING

CHEMICAL VAPOR DEPOSITION


Chemical vapor deposition (CVD) dilakukan dalam
reaktor, yang terdiri dari :
• sistem suplai reaktan (reactant supply system),
• ruang deposisi (deposition chamber), dan
• sistem daur ulang (recycle/disposal system)

Skema chemical vapor


deposition (CVD)

Gas-gas dari sistem suplai reaktan dimasukkan ke dalam ruang


deposisi.
Karena temperatur cukup tinggi, maka gas-gas tersebut akan
berdekomposisi membentuk lapisan di atas permu-kaan bendakerja
(substrat).
Limbah beracun, korosif, dan/atau mudah terbakar di-kumpulkan dan
diproses dalam sistem daur ulang.
PROSES COATING

REAKTOR CVD TERMAL

substrat

koil

pompa vakum

gas
trap

Skema Reaktor CVD termal


PROSES COATING
Beberapa contoh reaksi dalam CVD
PROSES COATING

Kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan


proses PVD
Kelebihan
• dimungkinkan untuk mendeposisi material tahan api,
• dimungkinkan untuk mengontrol besar butir,
• tidak memerlukan ruang hampa, dan
• memiliki ikatan yang kuat antara pelapis dengan permukaan material
yang dilapisi.

Kekurangan
• diperlukan ruang yang tertutup rapat dan pompa khusus agar
dampak korosi dan/atau racun dapat dihindarkan,
• beberapa reaksi memerlukan biaya yang mahal, dan
• efisiensi pemanfaatan material rendah.
THERMAL SURFACING

THERMAL SURFACING
Thermal surfacing adalah suatu metode pelapisan permukaan material
dasar dengan menggunakan energi panas, dengan tujuan untuk
memperoleh ketahanan terhadap korosi, erosi, aus, dan oksidasi
temperatur tinggi.

Terdapat berbagai macam proses thermal surfacing antara lain :


• thermal spraying,
• hard facing, dll.
THERMAL SURFACING

THERMAL SPRAYING
Thermal spraying adalah suatu teknik pelapisan dimana material pelapis
dalam keadaan lebur atau semi lebur disem-protkan hingga membeku dan
melekat pada permukaan mate-rial dasar.
Pada mulanya teknik ini digunakan untuk memperbaiki bagian komponen yang
telah aus, tetapi kemudian dikembangkan dalam berbagai produk manufaktur
untuk mendapatkan sifat tahan korosi, temperatur tinggi, aus, memperbaiki
konduktivitas listrik, dan melindungi terhadap pengaruh elektromagnetik.

HARD FACING
Hard facing adalah suatu teknik pelapisan dimana paduan logam digunakan
sebagai deposit proses pengelasan pada permukaan material dasar.
Dalam hal ini akan terjadi proses peleburan antara material pelapis dan material
dasar sehingga terjadi ikatan metalurgi yang sangat kuat.
Teknik ini banyak digunakan untuk melapisi permukaan material dasar atau
memperbaiki bagian komponen yang telah aus, atau mengalami erosi dan/atau
korosi.
Teknik pengelasan yang sering digunakan adalah oxyacetylene gas welding,
dan berbagai macam arc welding.
THERMAL SURFACING

THERMAL SPRAYING
THERMAL SURFACING

THERMAL SPRAYING
THERMAL SURFACING

THERMAL SPRAYING

Proses penyemprotan termal (klasifi ed dalam


standar EN 657 dan ISO 14917) menawarkan berbagai
aplikasi dalam teknologi permukaan modern. Komponen yang
terbuat dari bahan dasar yang berbeda dapat dilapisi
dengan lapisan pelindung, misalnya terhadap keausan dan
korosi, terbuat dari tinggi leleh titik logam ataukeramik.
Pada saat yang sama, konduktif termal atau panas berbeda-
isolasi lapisan dapatditerapkan pada komponen akibat
beban termal berat. Hampir semua bahan pelapisyang dalam
bentuk bubuk atau bentuk kawat dapat diproses dengan cara
ini.
THERMAL SURFACING

THERMAL SPRAYING
Daftar bahan yang mungkin disediakan oleh standar EN
ISO 14919 atau dapat dilihat sebagaiekstrak dalam tabel pada
halaman 10 dan 11.
Bahan lapisan yang ditambahkan dan meleleh ke sumber
panas yang kaya energi(bahan bakar gas oksigen fl ame,
listrik arc atau plasma terbuat dari gas mulia seperti argon,
hidrogen, nitrogen, dan helium). Partikel-
partikel yang melunak atau mencairdipercepat ke arah benda
kerja dan berbenturan ada pada kecepatan tinggi
(40-600 m/ s). Setelah transmisi panas ke bahan dasar,
mereka mengeras dan membentuk
lapisan berlapis. Ketebalan lapisan yang diinginkan dicapai
dengan melewati lapisanberulang kali dengan burner.
DIFFUSION METHODS

SURFACE MODIFICATION
Mengolah permukaan dengan memodifikasi mikrostruk-tur bagian
permukaan atau bagian bawah permukaan material dasar.

DIFFUSION METHODS
Diffusion methods adalah suatu metode dimana permu-kaan material
dasar disusupi dengan atom unsur lain sehingga berubah sifat-
sifatnya.
Salah satu pemanfaatan yang terpenting adalah untuk pengerasan
permukaan bendakerja dengan berbagai macam cara, antara lain :
• carburizing,
• nitriding,
• carbonitriding, dll.
DIFFUSION METHODS

CARBURISING
Carburizing adalah suatu teknik pengerasan permukaan dengan mendifusikan
karbon melalui permukaan bendakerja .
Pada umumnya bendakerja yang dikeraskan adalah baja dengan keuletan
tinggi, dengan kadar karbon 0,2 % atau kurang.
Baja ini tidak dapat langsung dikeraskan karena kadar karbon-nya terlalu
rendah.
Untuk menambah kadar karbon dilakukan dengan mendifusikan karbon aktif
melalui permukaan baja sehingga permukaan mengandung cukup banyak
karbon untuk dapat dikeraskan.
Proses pengerasan carburising dilakukan melalui dua tahapan, yaitu :

1) Penambahan karbon; dilakukan dengan memanaskan benda-kerja pada


temperatur yang cukup tinggi dalam lingkungan yang mengandung karbon
aktif, sehingga atom karbon ber-difusi masuk ke dalam baja hingga
mencapai kadar tertentu dan kedalaman tertentu. Ada 3 cara penambahan
karbon yaitu solid carburising, liquid carburising, dan gas carburising.
2) Pengerasan; dilakukan dengan pemanasan kembali pada temperatur
tertentu kemudian dicelup (quenching) dalam air atau oli sehingga terbentuk
lapisan martensit yang sangat keras pada permukaan bendakerja.
PLASMA NITRIDASI DAN NITRO KARBURASI

•Nitridasi proses termo kimia dengan nitrogen berdifusi dari


luar benda uji ke permukaan dan kedaerah dibawah
permukaan untuk menghasilkan lapisan keras
•Nitro karburasi nitrogen dan karbon bersamaan berdifusi
dalam benda kerja
•Nitrogen dan karbon berdifusi dalam bentuk plasma dan
membentuk lapisan keras dipermukaan yang tahan aus dan
suatu zona difusi untuk meningkatkan keyahan fatik.

32
DIFFUSION METHODS

NITRIDING
Nitriding dilakukan dengan memanaskan baja di dalam dapur yang
mengandung atom nitrogen aktif yang akan berdifusi ke dalam baja dan
bereaksi dengan unsur dalam baja dan mem-bentuk nitrida yang sangat keras
dan stabil.
Nitrogen aktif diperoleh dari gas amonia yang bila dipanaskan pada temperatur
500 – 600OC akan berdekomposisi menjadi nitrogen aktif dan gas hidrogen.

2 NH3  2 Nat + H2
Pada dasarnya semua baja dapat dinitriding, tetapi hasil yang baik akan
diperoleh bila baja mengandung unsur paduan yang dapat membentuk nitrida
(nitride forming elements) seperti aluminium, kromium, atau molibdenum.
Bendakerja yang akan dinitriding dimasukkan ke dalam dapur yang kedap
udara dan kemudian gas amonia dialirkan secara kontinu selama pemanasan
pada temperatur 500 – 600OC, dalam waktu yang cukup lama (dapat sampai
beberapa hari).
Lapisan yang terbentuk sangat tipis, sehingga baja yang dinitri-ding biasanya
tidak boleh terlalu lunak, 0,3 – 0,4 % C, agar mampu mendukung lapisan yang
terlalu tipis tersebut.
Baja yang dinitriding mempunyai sifat tahan aus, tahan korosi, dan sifat tahan
terhadap kelelahan yang sangat baik.
DIFFUSION METHODS

PROSES NITRIDASI PLASMA

6 1: gas nitrogen
2: pemanas
5 3: kontrol temperatur
1
4: pompa vakum
2 5: tegangan tinggi
6: tabung nitrid

3 4

Proses Nitridasi Plasma


DIFFUSION METHODS

PERALATAN NITRIDASI PLASMA

Peralatan nitridasi plasma


DIFFUSION METHODS

CARBONITRIDING
Carbonitriding menggunakan gas seperti pada gas carburising
(campuran gas yang terdiri dari gas karbon monoksida dan gas
hidrokarbon) yang diperkaya dengan gas amonia, sehingga yang
berdifusi bukan hanya karbon tetapi juga nitrogen. Proses berlangsung
pada temperatur yang lebih rendah.
Dengan larutnya karbon dan nitrogen pada permukaan material dasar
(dalam austenit) maka akan mempertinggi hardenability, sehingga
quenching tidak perlu terlalu drastis pendinginannya, apalagi juga
temperatur pemanasan selama difusi lebih rendah, maka kemungkinan
terjadinya distorsi/retak akan lebih rendah.
Kekerasan yang dihasilkan dari carbonitriding (setelah quen-ching)
akan lebih stabil terhadap pemanasan, tidak mudah menjadi lunak
karena pemanasan.
SELECTIVE HARDENING METHODS

SELECTIVE HARDENING METHODS


Selective hardening methods adalah suatu metode pengerasan
dengan pemanasan luasan lokal permukaan bendakerja.
Yang termasuk dalam klasifikasi ini antara lain :
• flame hardening,
• induction hardening,
• laser hardening,
• electron beam hardening
• ion implantation, dll.
SELECTIVE HARDENING METHODS

FLAME HARDENING
Flame hardening dilakukan dengan menyemburkan api intensitas
tinggi ke permukaan bendakerja, biasanya dengan api dari brander
oxyacetylene, sehingga sebelum panas sempat menjalar ke bagian
dalam bagian permukaan sudah mencapai temperatur austenitising,
kemudian segera dicelup (quench) ke dalam air atau oli.
Dengan demikian di bagian permukaan terbentuk lapisan martensit,
sedang dibagian dalam tetap seperti semula.
Baja yang akan diflame hardening harus memiliki hardenability yang
memadai, kadar karbonnya 0,30 – 0,50 %.
Kekerasan lapisan terutama tergantung pada kadar karbon dari
bajanya sedang tebal lapisan tergantung pada seberapa tebal bagian
permukaan yang mengalami pemanasan sampai menjadi austenit dan
didinginkan dengan cara dicelup.
SELECTIVE HARDENING METHODS

Proses flame hardening cukup sederhana sehingga dapat


dilakukan secara manual, terutama untuk benda kerja dengan ukuran
yang kecil.

Skema flame hardening


Untuk ukuran yang lebih besar diperlukan brander dan peralatan
khusus, seperti dalam gambar di atas.
Pada brander selain penyembur api juga dipasang penyemprot air di
dekatnya, juga diperlukan alat untuk mengatur gerakan brander/benda
kerja.
SELECTIVE HARDENING METHODS

INDUCTION HARDENING
Induction hardening sama dengan flame hardening, hanya saja disini
pemanasan ditimbulkan oleh arus induksi yang terjadi karena adanya
medan magnit yang berubah-ubah dengan sangat cepat.

Arus induksi ini akan menim-bulkan


panas pada permukaan bendakerja.
Panas ini akan sangat intens bila arus
bolak-balik yang me-nimbulkan
induksi ini adalah arus bolak-balik
dengan fre-kuensi tinggi.

Skema induction hardening

Bendakerja diletakkan di dekat kumparan yang dialiri arus berfrekuensi


tinggi seperti gambar di atas.
SELECTIVE HARDENING METHODS

LASER HARDENING
Laser hardening adalah pengerasan dengan sinar laser
dengan memanaskan logam pada permukaan kemudian di
quenching.
Pengerasan dilakukan hanya pada daerah yang diingin-
kan.
Keuntungan penggunaan sinar laser :
• kecepatan produksi tinggi,
• proses mudah dikontrol,
• dapat digunakan untuk benda ukuran rumit,
• daerah terpengaruh panas tipis,
• distorsi sedikit dan pengerjaan bersih..
SELECTIVE HARDENING METHODS

ELECTRON BEAM HARDENING


Electron beam hardening dilakukan dengan menggunakan berkas
elektron yang dikonsentrasikan hingga memiliki energi dengan densitas
yang tinggi.
Berkas elektron yang ditimbulkan oleh sebuah senapan difokuskan ke
suatu daerah kecil, sehingga menghasilkan panas dalam waktu yang
sangat singkat.
Setelah temperatur austenit dapat dicapai (biasanya dalam waktu
kurang dari satu detik), kemudian pema-nasan dihentikan dan langsung
diquenching, hingga terjadi pengerasan pada daerah kecil dari
bendakerja tersebut.
Hasil yang terbaik dapat dihasilkan bila dikerjakan dalam ruang hampa
udara (vacuum), dan hal ini akan memper-lambat laju produksi.
SELECTIVE HARDENING METHODS

PROSES IMPLANTASI ION

• Proses implantasi ion dilakukan dengan memasukkan ion


kedalam permukaan benda kerja melalui akselerator dengan
energi tinggi ( 10 – 500 kev).
• Proses dilakukan dalam ruang vakum , dapat dihasilkan
permukaan yang bersih dan terhindar dari reaksi kimia
oksidasi.
• Daerah yang dimplan relatif kecil, untuk memproses
daerah yang lebih luas maka benda kerja digerakkan
• Sifat keras dan lapisan implantasi sangat tipis , sesuai
untuk pemakaian khusus

43
SELECTIVE HARDENING METHODS

ION IMPLANTATION
Ion implantation dilakukan dengan memasukkan ion kedalam
permukaan benda kerja melalui akselerator dengan energi tinggi ( 10 –
500 kev).
Proses dilakukan dalam ruang vakum, dapat dihasilkan permukaan
yang bersih dan terhindar dari reaksi kimia oksidasi.
Daerah yang diimplan relatif kecil, untuk memproses daerah yang lebih
luas maka benda kerja digerakkan.
Sifat keras dan lapisan implantasi sangat tipis, sesuai untuk pemakaian
khusus.
PROSES PENGOLAHAN PERMUKAAN

PERBANDINGAN KETEBALAN BERBAGAI PRODUK


REKAYASA PERMUKAAN
0,1 1 10 102 103 104 mm

PVD
CVD NICKEL PLATING
THERMAL SPRAY

ION IMPLANT NITRIDING

SURFACE ALLOY
NITROCARBURS

THERMAL HARDENING

Gambar 23.5 Perbandingan ketebalan berbagai produk rekayasa permukaan


Bina Nusantara
CONTOH NILAI KEKERASAN PRODUK SURFACE
ENGINEERING

JENIS PROSES KEKERASAN(HV)


Pengerasan laser 1700 - 2100
Implantasi ion 200 - 2300
PVD 2300 - 2500
CVD 1540 - 1800
Karburasi 800 - 900
Nitridasi gas 960 - 1100
Pengerasan nyala api 700 - 800

Bina Nusantara
SELESAI
TERIMA KASIH

47

Anda mungkin juga menyukai