PERMUKAAN (PELAPISAN)
PRAMONO
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
1
PENGOLAHAN PERMUKAAN
Perlakuan untuk membuat lapisan permukaan baru atau
memodifikasi permukaan untuk memperoleh sifat teknis
dan sifat mekanis sesuai dengan persyaratan desain
yang diinginkan
ION IMPLANTATION
KLASIFIKASI METODE PENGOLAHAN PERMUKAAN
LAYER ADDITION
Mengolah permukaan dengan menambahkan lapisan
baru di atas permukaan material dasar.
COATING
Coating adalah proses pelapisan dengan logam, atau
oksida, atau senyawa organik (misalnya pengecetan),
terhadap material dasar logam maupun non-logam.
Terdapat berbagai macam proses coating antara lain :
• electro chemical plating,
• physical vapor deposition,
• chemical vapor deposition.
KLASIFIKASI METODE PENGOLAHAN PERMUKAAN
THERMAL SURFACING
Thermal surfacing adalah suatu metode pelapisan
permukaan material dasar dengan menggunakan energi
panas, dengan tujuan untuk memperoleh ketahanan
terhadap korosi, erosi, aus, dan oksidasi temperatur
tinggi.
SURFACE MODIFICATION
Mengolah permukaan dengan memodifikasi mikrostruk-
tur bagian permukaan atau bagian bawah permukaan
material dasar.
DIFFUSION METHODS
Diffusion methods adalah suatu metode dimana permu-
kaan material dasar disusupi dengan atom unsur lain
sehingga berubah sifat-sifatnya.
Salah satu pemanfaatan yang terpenting adalah untuk
pengerasan permukaan bendakerja dengan berbagai
macam cara, antara lain :
• carburizing,
• nitriding,
• carbonitriding, dll.
KLASIFIKASI METODE PENGOLAHAN PERMUKAAN
COATING
Coating adalah proses pelapisan dengan logam,
atau oksida, atau senyawa organik (misalnya
pengecetan), terhadap material dasar logam
maupun non-logam.
Terdapat berbagai macam proses coating antara
lain :
• electro chemical plating,
• physical vapor deposition,
• chemical vapor deposition.
9
PROSES COATING
Tujuan
• mencegah terjadinya korosi
• memperindah penampilan
• meningkatkan ketahanan aus
• meningkatkan konduktifitas listrik
• meningkatkan mampu solder (solderability)
• memperlicin permukaan
Contoh pemakaian
. Pelapis seng digunakan untuk kawat, kotak saklar listrik, dan
berbagai macam logam lembaran, dan sebagai material dasar
pada umumnya baja.
. Pelapis nikel berfungsi untuk meningkatkan keta-hanan korosi
dan memperindah penampilan; banyak digunakan untuk asesoris
mobil dan peralatan konsumen lainnya.
Pelapis kromium berfungsi untuk meningkatkan kekerasan,
. ketahanan korosi, dan memperindah penampilan; banyak
digunakan untuk ring piston, kelep mesin, landing gear, rol,
peralatan mobil, dan lain-lainnya.
PROSES DENGAN PENAMBAHAN LAPISAN
12
PROSES COATING
GAS
ARGON
plsm-elkt
BENDA KERJA
+
VAKUM
Contoh pemakaian :
• proses pelapisan anti refleksi pada lensa optik
• rangkaian penghubung dalam integrated circuit (IC)
• proses pelapisan perkakas potong dengan TiN
• proses pelapisan pada cetakan plastik
VACUUM EVAPORATION
Material yang akan dideposisikan dipanaskan pada temperatur cukup
tinggi hingga menguap.
Pemanasan pada umumnya dilakukan dengan menggunakan
pemanas resistansi listrik.
SPUTTERING
Bila suatu target (pelapis) dalam bentuk padatan (atau cairan) ditumbuk
dengan partikel atom yang memiliki energi cukup tinggi, maka atom-atom
permukaan target akan terlepas. Proses ini dikenal sebagai sputtering.
Partikel atom berenergi tinggi dapat diperoleh dengan melewat-kan gas yang
telah terionisasi, misalnya argon, dalam suatu medan listrik sehingga terbentuk
plasma (Ar+).
Skema sputtering
PVD
ION PLATING
Merupakan kombinasi antara proses sputtering dengan vacuum
evaporation.
Dalam proses ion plating, bendakerja berfungsi sebagai katode:
partikel atom plasma akan menumbuk permukaan bendakerja
sehingga menjadi sangat bersih.
Material target dipanaskan untuk menghasilkan uap pelapis dengan
cara yang sama seperti pada proses vacuum evapora-tion.
Molekul uap dilewatkan melalui plasma dan berdeposisi mem-bentuk
lapisan pada permukaan bendakerja.
Kelebihan dari cara ini dapat menghasilkan lapisan dengan berbagai
macam ketebalan dan memiliki ikatan yang sangat kuat sehingga
lapisan tidak mudah terlepas dari material dasarnya.
DEPOSISI UAP SECARA KIMIA -CVD
19
PROSES COATING
substrat
koil
pompa vakum
gas
trap
Kekurangan
• diperlukan ruang yang tertutup rapat dan pompa khusus agar
dampak korosi dan/atau racun dapat dihindarkan,
• beberapa reaksi memerlukan biaya yang mahal, dan
• efisiensi pemanfaatan material rendah.
THERMAL SURFACING
THERMAL SURFACING
Thermal surfacing adalah suatu metode pelapisan permukaan material
dasar dengan menggunakan energi panas, dengan tujuan untuk
memperoleh ketahanan terhadap korosi, erosi, aus, dan oksidasi
temperatur tinggi.
THERMAL SPRAYING
Thermal spraying adalah suatu teknik pelapisan dimana material pelapis
dalam keadaan lebur atau semi lebur disem-protkan hingga membeku dan
melekat pada permukaan mate-rial dasar.
Pada mulanya teknik ini digunakan untuk memperbaiki bagian komponen yang
telah aus, tetapi kemudian dikembangkan dalam berbagai produk manufaktur
untuk mendapatkan sifat tahan korosi, temperatur tinggi, aus, memperbaiki
konduktivitas listrik, dan melindungi terhadap pengaruh elektromagnetik.
HARD FACING
Hard facing adalah suatu teknik pelapisan dimana paduan logam digunakan
sebagai deposit proses pengelasan pada permukaan material dasar.
Dalam hal ini akan terjadi proses peleburan antara material pelapis dan material
dasar sehingga terjadi ikatan metalurgi yang sangat kuat.
Teknik ini banyak digunakan untuk melapisi permukaan material dasar atau
memperbaiki bagian komponen yang telah aus, atau mengalami erosi dan/atau
korosi.
Teknik pengelasan yang sering digunakan adalah oxyacetylene gas welding,
dan berbagai macam arc welding.
THERMAL SURFACING
THERMAL SPRAYING
THERMAL SURFACING
THERMAL SPRAYING
THERMAL SURFACING
THERMAL SPRAYING
THERMAL SPRAYING
Daftar bahan yang mungkin disediakan oleh standar EN
ISO 14919 atau dapat dilihat sebagaiekstrak dalam tabel pada
halaman 10 dan 11.
Bahan lapisan yang ditambahkan dan meleleh ke sumber
panas yang kaya energi(bahan bakar gas oksigen fl ame,
listrik arc atau plasma terbuat dari gas mulia seperti argon,
hidrogen, nitrogen, dan helium). Partikel-
partikel yang melunak atau mencairdipercepat ke arah benda
kerja dan berbenturan ada pada kecepatan tinggi
(40-600 m/ s). Setelah transmisi panas ke bahan dasar,
mereka mengeras dan membentuk
lapisan berlapis. Ketebalan lapisan yang diinginkan dicapai
dengan melewati lapisanberulang kali dengan burner.
DIFFUSION METHODS
SURFACE MODIFICATION
Mengolah permukaan dengan memodifikasi mikrostruk-tur bagian
permukaan atau bagian bawah permukaan material dasar.
DIFFUSION METHODS
Diffusion methods adalah suatu metode dimana permu-kaan material
dasar disusupi dengan atom unsur lain sehingga berubah sifat-
sifatnya.
Salah satu pemanfaatan yang terpenting adalah untuk pengerasan
permukaan bendakerja dengan berbagai macam cara, antara lain :
• carburizing,
• nitriding,
• carbonitriding, dll.
DIFFUSION METHODS
CARBURISING
Carburizing adalah suatu teknik pengerasan permukaan dengan mendifusikan
karbon melalui permukaan bendakerja .
Pada umumnya bendakerja yang dikeraskan adalah baja dengan keuletan
tinggi, dengan kadar karbon 0,2 % atau kurang.
Baja ini tidak dapat langsung dikeraskan karena kadar karbon-nya terlalu
rendah.
Untuk menambah kadar karbon dilakukan dengan mendifusikan karbon aktif
melalui permukaan baja sehingga permukaan mengandung cukup banyak
karbon untuk dapat dikeraskan.
Proses pengerasan carburising dilakukan melalui dua tahapan, yaitu :
32
DIFFUSION METHODS
NITRIDING
Nitriding dilakukan dengan memanaskan baja di dalam dapur yang
mengandung atom nitrogen aktif yang akan berdifusi ke dalam baja dan
bereaksi dengan unsur dalam baja dan mem-bentuk nitrida yang sangat keras
dan stabil.
Nitrogen aktif diperoleh dari gas amonia yang bila dipanaskan pada temperatur
500 – 600OC akan berdekomposisi menjadi nitrogen aktif dan gas hidrogen.
2 NH3 2 Nat + H2
Pada dasarnya semua baja dapat dinitriding, tetapi hasil yang baik akan
diperoleh bila baja mengandung unsur paduan yang dapat membentuk nitrida
(nitride forming elements) seperti aluminium, kromium, atau molibdenum.
Bendakerja yang akan dinitriding dimasukkan ke dalam dapur yang kedap
udara dan kemudian gas amonia dialirkan secara kontinu selama pemanasan
pada temperatur 500 – 600OC, dalam waktu yang cukup lama (dapat sampai
beberapa hari).
Lapisan yang terbentuk sangat tipis, sehingga baja yang dinitri-ding biasanya
tidak boleh terlalu lunak, 0,3 – 0,4 % C, agar mampu mendukung lapisan yang
terlalu tipis tersebut.
Baja yang dinitriding mempunyai sifat tahan aus, tahan korosi, dan sifat tahan
terhadap kelelahan yang sangat baik.
DIFFUSION METHODS
6 1: gas nitrogen
2: pemanas
5 3: kontrol temperatur
1
4: pompa vakum
2 5: tegangan tinggi
6: tabung nitrid
3 4
CARBONITRIDING
Carbonitriding menggunakan gas seperti pada gas carburising
(campuran gas yang terdiri dari gas karbon monoksida dan gas
hidrokarbon) yang diperkaya dengan gas amonia, sehingga yang
berdifusi bukan hanya karbon tetapi juga nitrogen. Proses berlangsung
pada temperatur yang lebih rendah.
Dengan larutnya karbon dan nitrogen pada permukaan material dasar
(dalam austenit) maka akan mempertinggi hardenability, sehingga
quenching tidak perlu terlalu drastis pendinginannya, apalagi juga
temperatur pemanasan selama difusi lebih rendah, maka kemungkinan
terjadinya distorsi/retak akan lebih rendah.
Kekerasan yang dihasilkan dari carbonitriding (setelah quen-ching)
akan lebih stabil terhadap pemanasan, tidak mudah menjadi lunak
karena pemanasan.
SELECTIVE HARDENING METHODS
FLAME HARDENING
Flame hardening dilakukan dengan menyemburkan api intensitas
tinggi ke permukaan bendakerja, biasanya dengan api dari brander
oxyacetylene, sehingga sebelum panas sempat menjalar ke bagian
dalam bagian permukaan sudah mencapai temperatur austenitising,
kemudian segera dicelup (quench) ke dalam air atau oli.
Dengan demikian di bagian permukaan terbentuk lapisan martensit,
sedang dibagian dalam tetap seperti semula.
Baja yang akan diflame hardening harus memiliki hardenability yang
memadai, kadar karbonnya 0,30 – 0,50 %.
Kekerasan lapisan terutama tergantung pada kadar karbon dari
bajanya sedang tebal lapisan tergantung pada seberapa tebal bagian
permukaan yang mengalami pemanasan sampai menjadi austenit dan
didinginkan dengan cara dicelup.
SELECTIVE HARDENING METHODS
INDUCTION HARDENING
Induction hardening sama dengan flame hardening, hanya saja disini
pemanasan ditimbulkan oleh arus induksi yang terjadi karena adanya
medan magnit yang berubah-ubah dengan sangat cepat.
LASER HARDENING
Laser hardening adalah pengerasan dengan sinar laser
dengan memanaskan logam pada permukaan kemudian di
quenching.
Pengerasan dilakukan hanya pada daerah yang diingin-
kan.
Keuntungan penggunaan sinar laser :
• kecepatan produksi tinggi,
• proses mudah dikontrol,
• dapat digunakan untuk benda ukuran rumit,
• daerah terpengaruh panas tipis,
• distorsi sedikit dan pengerjaan bersih..
SELECTIVE HARDENING METHODS
43
SELECTIVE HARDENING METHODS
ION IMPLANTATION
Ion implantation dilakukan dengan memasukkan ion kedalam
permukaan benda kerja melalui akselerator dengan energi tinggi ( 10 –
500 kev).
Proses dilakukan dalam ruang vakum, dapat dihasilkan permukaan
yang bersih dan terhindar dari reaksi kimia oksidasi.
Daerah yang diimplan relatif kecil, untuk memproses daerah yang lebih
luas maka benda kerja digerakkan.
Sifat keras dan lapisan implantasi sangat tipis, sesuai untuk pemakaian
khusus.
PROSES PENGOLAHAN PERMUKAAN
PVD
CVD NICKEL PLATING
THERMAL SPRAY
SURFACE ALLOY
NITROCARBURS
THERMAL HARDENING
Bina Nusantara
SELESAI
TERIMA KASIH
47