PEMBINAAN CALON
AHLI K3 UMUM
OLEH
RIZKI IBRAHIM
PENYELENGGARA
PT PATRARI JAYA
Jakarta, 29 Juli 2022
DAFTAR ISI
Daftar Isi ........................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 2
1.2 Maksud dan Tujuan .............................................................................. 3
1.3 Ruang Lingkup ..................................................................................... 3
1.4 Dasar Hukum ....................................................................................... 3
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ........................................................................................ 50
4.2 Saran ................................................................................................. 50
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dilaksanakannya PKL ini adalah untuk:
1. Memahami kewajiban dan wewenang ahli K3 umum di tempat kerja,
sehingga para calon ahli K3 umum dapat bertindak secara professional
didalam bekerja dan dapat memberikan kontribusi yang bernilai dalam
menciptakan, menjaga dan meningkatkan kinerja K3 ditempat kerja yang
menjadi lingkup tanggung jawabnya.
2. Membekali para calon Ahli K3 umum dalam praktek nyata penerapan
persyaratan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat
kerja yang meliputi K3 konstruksi bangunan, K3 kelistrikan dan penyalur
petir, K3 penanggulangan kebakaran.
3
Listrik 2011 (PUIL 2011) Amandemen 1 Sebagai Standar Wajib.
5. Permenaker No 38 Tahun 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga Produksi
6. PP No 25 Tahun 2021 Tentang Penyelengaraan Bidang Energi dan Sumber
Daya Mineral
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN//1989 tentang instlasi
penyalur petir.
8. KepDirjen PPK & K3 No. 47/PPK&K3/VIII/2015 tentang Pembinaan Teknisi
K3 Listrik
9. Permen ESDM No. 12 Tahun 2012 tentang Kapasitas Pembangkit Tenaga
Listrik Untuk Kepentingan Sendiri Yang Dilaksanakan Berdasarkan Izin
Operasi
C. Bidang K3 Penanggulangan Kebakaran
1. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Permenaker No. PER.04/MEN/1980 tentang Syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan APAR.
3. Kepmenaker No. KEP.186/MEN/1999 tentang Unit Penaggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja
D. Bidang K3 Kelembagaan
1. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Permenaker No.4 Tahun 1987 tentang P2K3.
E. Bidang Keahlian K3
1. Permenaker No. 2 Tahun 1993 tentang Tata cara penunjukan Ahli K3.
F. Bidang Sarana dan Fasilitas K3
1. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. PP No. 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja.
3. Permenaker No. 3 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
4. Permenaker No. 15 tahun 2008 tentang P3K di Tempat Kerja
G. Bidang Penerapan SMK3
1. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3.
3. Permenaker No. 26 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Penilaian
Penerapan SMK3.
H. Bidang Pengawasan K3 Mekanik dan Pesawat UAP
1. UU Uap Tahun 1930 dan PP Uap tahun 1930
2. Permenaker No. 38 Tahun 2016 Tentang K3 Pesawat Tenaga Produksi
3. Permenaker No. 8 Tahun 2020 Tentang K3 Pesawat Angkat Angkut
4
I. Bidang Pengawasan K3 Bejana Tekan dan Tangki Timbun
5
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
Saat ini PT. Waskita Beton Precast memiliki kapasitas produksi sebesar 3,7
juta ton/tahun yang didukung oleh 9 plant, 31 batching plant dan 1 quarry yang
tersebar di pulau Sumatera, Jawa hingga Sulawesi. Terdapat beberapa proyek
besar yang telah diselesaikan dengan menggunakan produk dari PT Waskita
Beton Precast, antara lain Tol Benoa Bali , Tol Gempol – Pasuruan, Tol
Pejagan – Pemalang, Terminal 3 Bandara Soekarno – Hatta, Jalur Busway
Khusus Adam Malik, Tol Jakarta Cikampek II, Tol Batang – Semarang,
Bandara Baru Yogyakarta, Tol JORR II Kunciran – Serpong.
6
2.2. Profil Perusahaan
Berikut ini merupakan profil singkat perusahaan dari PT. Waskita Beton
Precast Tbk, Plant Klaten.
NIB : 812009072461
Visi
Menjadi Perusahaan yang terdepan di Indonesia di Bidang Manufaktur Precast, Ready
Mix, Quarry, Jasa Konstruksi dan Posttension Precast Concrete.
Misi
1. Membuat produk secara terus menerus, memenuhi persyaratan yang ditetapkan
oleh pelanggan serta melakukan inovasi dalam pengembangan produk dan
mendapatkan pengakuan dari pelanggan.
2. Menjadikan SDM yang kompeten dan ahli di Industri Precast, Ready Mix, Quarry,
Jasa Konstruksi dan Posttension Precast Concrete.
3. Menjalin hubungan saling menguntungkan dengan pihak-pihak yang berkontribusi
terhadap kemajuan perusahaan.
4. Memanfaatkan teknologi informasi dalam mencapai daya saing.
7
2.4. Struktur Organisasi
8
2.5. Temuan Hasil PKL
2.5.1. Bidang K3 Penanggulangan Kebakaran
a) Temuan Positif
1. Terdapat APAR berjumlah 48 buah dengan rincian 44 CO2 , 2 Buah APAR
jenis foam dan 42 APAR Jenis Powder
2. APAR sudah dilengkapi dengan label informasi atau penanda dan juga kartu
pemeriksaan
b) Temuan Negatif
1. Belum ada sensor pengendali asap maupun sensor api dalam ruangan.
8. Box Panel Listrik dilengkapi Nomor Box, LOTO, tanda bahaya dan
disediakan APAR di dekat Box Panel Listrik.
b) Temuan Negatif
1. Ruang rumah genset kurang pencahayaan
2. Terdapat benda tidak terpakai yang berserakan di rumah genset
3. Terdapat benda berserakan di ruang trafo
4. Ruang tarfo gelap
5. Ruang panel gelap
6. Trafo jenis pasang luar dan tidak terdapat penghalang antara pintu dan
trafo
7. Ruang trafo sempit dan kurang ventilasi untuk aliran udara
4. Pada tangga dilengkapi dengan pegangan dan arah panah untuk naik
dan turun tangga sehingga meminimalisir resiko tersenggol
b) Temuan Negatif
1. Pada ruang genset dan trafo belum terdapat pembatas atau batas aman
antara peralatan dan pekerja.
2. Belum adanya label atau papan nama ditempat sisa pemotongan besi yang
sudah tidak digunakan
3. Kondisi toilet yang cukup kotor khususnya toilet di dekat rest area
4. Belum adanya kebijakan keselamatan Kontraktor
5. Tidak adanya tempat parkir khusus alat berat
10
2.5.4. Bidang K3 Kelembagaan
a. Temuan Positif
1. Memiliki 1 Orang yang sudah tersertifikasi Ahli K3 Umum dilokasi Plant Klaten.
2. Memiliki Stuktur Organisasi P2K3 dibuktikan dengan nota pengesahan P2K3
pada tanggal 18 September 2019.
3. Rutin melakukan Rapat P2K3.
b. Temuan Negatif
1. Stuktur Organisasi P2K3 belum diperbaharui karena pimpinan tertinggi pada
Plant Klaten sudah mengalami perubahan yang sebelumnya ibu Eni Tri berganti
dengan Bp Fauzi.
a. Temuan Positif
1. Memiliki 1 Orang Pekerja yang bersertifikat K3 Listrik dibuktikan dengan
Sertifikat.
2. Memiliki pekerja yang bersertifikat Teknisi Laboratorium Beton.
3. Memiliki pekerja yang bersertifikat Pembinaan Teknik Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Bidang Pesawat angkat dan Angkut dari Kementrian
Ketenagakerjaan RI sebagai Operator K3 Whell Loader, Operator K3 Keran
Overhead Kelas 2 dan Operator Batching Plant.
4. Memiliki pekerja dengan Lisensi K3 Operator Pesawat Tenaga dan Produksi
sebagai Operator Diesel Motor Kelas 2 sebanyak 2 Orang.
5. Memiliki Sertifikasi Internal terkait Pelatihan Sistem Manajemen Tnaggap
Darurat.
6. Memiliki pekerja yang bersetifikat sebagai Petugas P3K oleh Kementrian
Ketenagakerjaan RI.
b. Temuan Negatif
1. Tidak Memiliki Ahli K3 Pesawat Angkat dan Angkut.
2. Belum memiliki pengawas K3 dari PT Waskita Beton Precast dalam setiap
kegiatan produksi.
3. Belum memiliki pekerja dengan sertifikat khusus operator Forklift.
11
2.5.6. Bidang Sarana dan Fasilitas
a. Temuan Positif
1. Memiliki Papan Kebijakan K3 yang diletakkan di depan pintu masuk pabrik.
2. Memiliki kotak P3K dibeberapa ruang kerja, seperti Ruang Security, Ruang
Laboratorium, Ruang Workshop dan lain-lain dengan Kotak P3K tipe A.
3. Memiliki jalinan kerja sama dengan beberapa puskesmas terdekat.
4. Untuk Karyawan PT Waskita Beton Precast tbk memiliki 2 Asuransi jaminan
kesehatan dan keselamatan kerja. Sedangkan untuk tenaga kerja pihak ke 3
seperti mandor memiliki 1 Asuransi jaminan kesehatan dan keselamatan kerja
yakni BPJS baik kesehatan maupun ketenagakerjaan.
5. Memiliki Tempat Pembuangan Sementara Limbah B3.
b. Temuan Negatif
1. Beberapa isi kotak P3K kosong dan isinya kurang lengkap.
2. Belum memiliki tempat sampah sesuai dengan kategori sampah.
3. Khusus pekerja pihak ke-3 yang bekerja di PT Waskita Beton Precast belum
memiliki kepatuhan terkait penggunaan APD yang wajib dipakai.
4. Belum tersedianya ruangan khusus untuk melakukan pertolongan pertama jika
terjadi kecelakaan kerja.
5. Belum memiliki fasilitas klinik di dalam pabrik
a. Temuan Positif
1. Sudah menerapkan SMK3 hal ini dibuktikan dengan adanya sertifikat
penghargaan dari Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia dengan hasil
pencapaian 92,16% kategori tindak lanjut pada tanggal 17 September 2020.
2. Memiliki Program MWP / Tinjau Langsung Management dimana BOD
Perusahaan memastikan secara langsung pelaksanaan SMK3 pada unit
produksi.
3. Memiliki Struktur Oraganisasi Tanggap Darurat.
12
2.5.8. Bidang K3 Mekanik
a. Temuan Positif
1. Bar Cutting berfungsi dengan baik dan telah dilakukan riksa uji secara berkala.
2. Operator Genset telah memiliki lisensi untuk melakukan operasi pada genset.
3. Genset telah ditempelkan nama plate yang jelas
4. Jembatan Timbang berfungsi dengan baik dan aman.
b. Temuan Negatif
1. Tenaga kerja saat mengoperasikan Bar Cutting tidak menggunakan APD
dengan benar seperti helm tidak dikaitkan ke leher, tidak memakai kacamata
untuk melindungi mata dari serpihan pemotongan, sarung tangan yang
digunakan masih memakai sarung tangan kain yang dapat tersangkut pada
mesin.
a. Temuan Positif
1. Truk Mixer telah tersedia sebagai pesawat angkut sekaligus alat proses
produksi pengecoran semen untuk bahan pembuatan beton telah dilakukan
riksa uji secara berkala.
2. Truk Trail telah tersedia sebagai pesawat angkut untuk mengirim beton yang
sudah jadi ke Stock Yard telah dilakukan riksa uji secara berkala.
3. Hoist Crane merupakan pesawat angkat yang berfungsi secara baik dan telah
dilakukan riksa uji secara berkala dan Hook berfungsi secara baik juga.
4. Forklift merupakan pesawat angkut alat berat yang digunakan untuk
mengangkut material pendukung dan telah berfungsi secara baik serta masih
baru.
5. Mobile Crane merupakan pesawat angkut yang digunakan untuk memindahkan
material dan telah dilakukan riksa uji secara berkala dan telah tempelkan label
inspection tag.
6. Telah terdapat rambu peringatan yang melarang pekerja mendekati area -area
produksi berbahaya (adanya pesawat yang bergerak).
7. Operator yang mengoperasikan pesawat angkat dan angkut telah memiliki
lisensi yang diterbitkan oleh Dinas Ketenagakerjaan.
8. Operator telah memiliki Sertifikat memenuhi syarat untuk mengoperasikan
pesawat angkat dan angkut yang sertifikasinya dilakukan oleh PJK3.
13
b. Temuan Negatif
1. Tenaga kerja saat memindahkan bahan material pengecoran dari truk mixer
kedalam bucket cor tidak menggunakan APD seperti sarung tangan serta
pengait helm pelindung tidak digunakan dan pada saat menuangkan bahan
material dari bucket cor ke pencetakan beton hanya menggunakan sarung
tangan yang terbuat dari kain, tidak memakai pelindung mata serta helm tidak
dikaitkan ke leher
2. Tangki digunakan untuk memasok persediaan solar untuk proses produksi dan
tangki disini sudah dilengkapi dengan plat nama, katup pengisian dan
pengeluaran, Tempat penyimpanan yang telah dipagar dan pengawasan saat
pengisian, serta telah memiliki rambu-rambu bahaya.
3. Kompresor merupakan bejana tekan dalam keadaan baik dan telah dilakukan
riksa uji serta sudah diberikan inspection tag.
2.5.10. Bidang Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja dan Bahan Beracun dan
Berbahaya
a. Temuan Positif
1. MCU berkala dilakukan 1 tahunn sekali
2. TPS B3 disediakan Kotak P3K dan Wastafel
3. Memiliki Ruang Perawatan Sementara
4. Seluruh Karyawan sudah di daftarkan BPJS
5. APD disediakan untuk semua karyawan
6. Bahan Kimia yang dipakai sudah dilengkapi dengan MSDS & Label
7. Sudah memiliki Ahli P3K yang terlisensi
8. Rutin Dilakukan pelatihan terkait P3K
9. Memiliki Ijin TPS LB3
10. Pembuangan Limbah B3 diserahkan kepada pihak luar yang sudah memiliki Ijin
sesuai yang dipersyaratkan oleh Pemerintah
11. Sudah Memiliki IPAL (IPAL 1 & IPAL 2)
12. Menyediakan Toilet untuk Karyawan
13. Telah dilakukan Uji Air Ipal, Kualitas Udara, Uji Kebisingan, uji Iklim, uji Getaran,
dan Uji Pencahayaan
14. Memiliki Dokumen UKL-UPL
15. Memiliki Operator yang tersertifikasi untuk bidang PPA
16. Memiliki Operator yang tersertifikasi untuk bidang PLB3
17. Pekerja bekerja selama 8 jam per hari, 6 hari seminggu dan 40 jam seminggu.
Saat ini jam operasional
14
18. Terdapat SOP Penanganan Limbah B3
19. Terdapat Ruangan Khusus untuk Penyimpanan Bahan Kimia
20. Pemilihan Sampah sesuai klasifikasi sampah sudah dilakukan
21. Protokol kesehatan Covid-19 sudah dilakukan sebagai bentuk sarana
pencegahan penularan.
22. Tersedianya lampu dan exhause fan sebagai pengendalian kesehatan
lingkungan karyawan.
23. Rutin melakukan peloparan hasil uji ke Kabupaten dan Provinsi
b. Temuan Negatif
1. Kebersihan Toilet tidak dilakukan diseluruh toilet yang ada
2. Tidak ada Pengecekan Kesehatan Awal untuk Pegawai
3. Sebagian kotak P3K Kosong di area Workshop
4. Belum memiliki Ahli K3 Kimia
5. Terdapat Genangan Air di Tempat Kerja
6. Ketidakseragaman Penggunan APD bagi Pekerja Vendor
7. Tidak Ada Label, MSDS dan Nama Ruang untuk Tempat Penyimpanan
Admixture
15
BAB III
ANALISA
16
3 Ketinggian APAR Jarak apar Per.
sudah sesuai terlau jauh 04/Men/1980
dengan standart dengan pintu tanggal 14 April
masuk, 1980 Tentang
Sebaiknya syarat- syarat
jarak APAR Pemasangan
dengan pintu dan
masuk Pemeliharaan
berdekatan Alat Pemadam
agar mudah Api Ringan
dicapai pada (APAR).
saat
dibutuhkan
18
9 Loto tersedia di Rambu dan Loto 1. UU No 1 Tahun
Panel-panel Listrik terpasang dan 1970 Pasal 3
lokasi Produksi ditempatkan 2. PP No 50 Tahun
sesuai dengan 2012 tentang SMK3
fungsi nya
19
13 Memastikan PP No 25 Tahun
Sudah terdapat
masa berlaku 2021 Tentang
Sertifikat Laik Operasi
SLO dan Penyelenggaraan
(SLO) Instalasi Listrik
memperbaharui Bidang Energi dan
sesuai Sumber Daya
ketentuan Mineral Pasal 49
14 Memastikan Permenaker No 38
Sudah terdapat
masa berlaku Tahun 2016 Tentang
Sertifikat Laik Operasi
SLO dan K3 Pesawat Tenaga
(SLO) PLTD/Genset
memperbaharui dan Produksi
sesuai
ketentuan
20
17 menjaga PMP No. 7 Tahun
Terdapat ventilasi
ventilasi udara 1964 Tentang syarat
pada tiap ruangan
tetap bersih kesehatan,
yang sudah memadai
agar tenaga kebersihan, serta
sebagai pengurang
kerja tetap penerangan dalam
kebisingan dan
nyaman pada tempat kerja.
pencahayaan alami
saat bekerja
21
4 Rutin mengadakan - Peraturan Menteri
Rapat P2K3 setiap Tenaga Kerja No.
bulannya. PER-04/MEN/1987
tentang P2K3
22
8 Tersedianya - UU Nomor 1
peringatan / Tahun 1970 Pasal
himbauan K3 di 14 Huruf B & C,
pintu masuk
workshop PP 50 Tahun 2012
tentang penerapan
SMK3
11 Tersedianya - UU Nomor 1
Instruksi Kerja yang Tahun 1970 Pasal
sudah dipajang di 14 Huruf B & C,
Mading worshop
PP 50 Tahun 2012
tentang penerapan
SMK3
PP 50 Tahun 2012
tentang penerapan
SMK3
14 Tersedianya APAR - Permen Nomor 4
pada ruang genset, 1987 Pasal 4
23
3.1.3 Bidang K3 Mekanik dan Pesawat Uap Bejana Tekan
24
beton yang sudah - Permenakertrans
jadi ke Stock Yard No. PER-
telah dilakukan 09/MEN/VII.2010
riksa uji secara
berkala.
7 Hoist Crane - Permenaker No.8
merupakan tahun 2020
pesawat angkat - Permenakertrans
yang berfungsi No. PER-
secara baik dan 09/MEN/VII.2010
telah dilakukan
riksa uji secara
berkala dan Hook
berfungsi secara
baik juga.
8 Forklift merupakan - Permenaker No.8
pesawat angkut alat tahun 2020
berat yang - Permenakertrans
digunakan untuk No. PER-
mengangkut 09/MEN/VII.2010
material pendukung
dan telah berfungsi
secara baik serta
masih baru.
9 Mobile Crane - Permenaker No.8
merupakan tahun 2020
pesawat angkut - Permenakertrans
yang digunakan No. PER-
untuk 09/MEN/VII.2010
memindahkan
material dan telah
dilakukan riksa uji
secara berkala dan
telah tempelkan
label inspection tag.
25
10 Telah terdapat - Permenaker No.8
rambu peringatan tahun 2020
yang melarang - Permenakertrans
pekerja mendekati No. PER-
area -area produksi 09/MEN/VII.2010
berbahaya (adanya
pesawat yang
bergerak)
Operator yang - Permenaker No.8
11 mengoperasikan tahun 2020
pesawat angkat dan - Permenakertrans
angkut telah No. PER-
memiliki lisensi 09/MEN/VII.2010
yang diterbitkan
oleh Dinas
Ketenagakerjaan.
12 Operator telah - Permenaker No.8
memiliki Sertifikat tahun 2020
memenuhi syarat -Permenakertrans
untuk No. PER-
mengoperasikan 09/MEN/VII.2010
pesawat angkat dan
angkut yang
sertifikasinya
dilakukan oleh
PJK3.
26
TPS B3 disediakan Agar tetap dijaga PERMENAKER
Kotak P3K dan dan dikontrol No. 5/2018
Wastafel tentang
2 Keselamatan
dan Kesehatan
Lingkungan
Kerja
Memiliki Ruang Agar tetap dijaga PERMENAKER
Perawatan dan dikontrol No. 5/2018
Sementara tentang
3 Keselamatan
dan Kesehatan
Lingkungan
Kerja
Seluruh Pekerja Agar tetap dijaga Pasal 77 UU
sudah didaftarkan dan dikontrol No. 13 tahun
4 ke BPJS 2003 tentang
Ketenagakerjaa
n
APD disediakan Agar tetap dijaga Pasal 77 UU
untuk semua dan dikontrol No. 13 tahun
5 karyawan 2003 tentang
Ketenagakerjaa
n
Bahan Kimia yang Agar tetap dijaga Undang-
dipakai sudah dan dikontrol Undang nomor
dilengkapi dengan 32 Tahun 2009
6
MSDS & Label
27
Memiliki TPS LB3 Agar tetap dijaga Pasal 20 Ayat
yang sudah kebersihannya dan (3) huruf b,
memilki Ijin dr Pemberian Label Undang-
9 dinas terkait tetap dilakukan Undang nomor
32 Tahun 2009
28
Memiliki Operator Agar tetap dijaga Peraturan
bidang PPA yang dan dikontrol Pemerintah
telah disertifikasi (PP) No. 22
Tahun 2022
tentang
15 Penyelenggara
an Perlindungan
dan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Memiliki Operator Agar tetap dijaga Peraturan
bidang PLB3 yang dan dikontrol Pemerintah
telah disertifikasi (PP) No. 22
Tahun 2022
tentang
16 Penyelenggara
an Perlindungan
dan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Pekerja sudah Agar tetap dijaga Pasal 77 UU No.
Bekerja sesuai dan dikontrol 13 tahun 2003
Jam Kerja yang tentang
17
sudah diatur Ketenagakerjaa
Std : 8 jam/hari n
Act : 8 jam/hari
Terdapat SOP Agar tetap dijaga PP No.18/1999
penanganan dan ditingkatkan. Jo. PP No.
limbah B3 85/1999 tentang
19 Std : Ada Pengelolaan
Act : Ada Limbah B3
29
Pemilihan Sampah Agar tetap dijaga Uu no 18 tahun
sesuai karakteristik dan ditingkatkan. 2008 Tentang
sampah sudah Pengelolaan
dilakukan Sampah
Std : Dipilah antara
21 Sampah Kering,
Basah, dan B3
Act : Dipilah
antara Sampah
Kering, Basah, dan
B3
Protokol kesehatan Agar tetap dijaga Peraturan
Covid-19 sudah dan dikontrol Pemerintah
dilakukan sebagai (PP) No. 21
bentuk sarana Tahun 2020
pencegahan tentang
penularan. Pembatasan
Sosial Berskala
22
Besar dalam
Rangka
Percepatan
Penanganan
Corona Virus
Disease 2019
(COVID-19)
Tersedianya lampu Agar tetap dijaga PERMENAKER
dan exhause fan dan dikontrol No. 5/2018
sebagai tentang
23 pengendalian Keselamatan
kesehatan dan Kesehatan
lingkungan Lingkungan
karyawan. Kerja
Rutin melakukan Agar tetap dijaga Peraturan
peloparan hasil uji dan dikontrol Pemerintah
ke Kabupaten dan (PP) No. 22
Provinsi Tahun 2022
tentang
24 Penyelenggara
an Perlindungan
dan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
30
3.2. Temuan Negatif
32
6 Banyak barang Tergelincir, Dilakukan Permendakertr
berserakan Menghamb pembersihan ans No
didekat pintu at Mobilitas dan diberikan 01/MEN/1980
rambu larangan tentang K3
masuk ruang
menaruh barang pada Kontruksi
trafo didepan pintu Bangunan Bab
II
33
9 Kesalahan Diberikan 1. UU No 1
Tidak ada label
dalam label/papan Tahun 1970
atau papan
memasukk nama untuk Pasal 3
nama di tempat
an material tempat sisa 2. PP No 50
sisa
besi, pemotongan Tahun 2012
pemotongan
kerugian besi tentang SMK3
besi yang
perusahaa
sudah tidak
n
digunakan
34
13 Dapat Diberikan UU Nomor 1
Tidak Tahun 1970
membahay papan nama
tersedianya Pasal 14
akan penunjukan
penunjukan Huruf B & C,
tenaga utk ruang
nama ruang PP 50 Tahun
kerja jika genset
genset (plang 2012 tentang
salah
nama ruangan) penerapan
masuk
sehingga SMK3
ruangan
kurang
diketahui nama
ruangan nya.
35
17 Dapat Untuk dapat UU No 1
Terdapat palet diberikan Tahun 1970
membahay
untuk penutup penutup lubang Pasal 3 ayat
akan
lubang namun dengan bahan 1 huruf o
pejalan kaki
tidak menutup yang lebih solid. (mengamankan
dengan dan
sempurna memelihara
segala jenis
bangunan)
36
21 Dapat Untuk dapat UU Nomor 1
Tidak diberikan rambu Tahun 1970
membahay
tersedianya – rambu panel Pasal 14
akan
rambu – penyalur petir Huruf B & C,
tenaga
rambu panel
kerja
penyalur petir PP 50 Tahun
2012 tentang
penerapan
SMK3
37
25 Beresiko Untuk dapat UU Nomor 1
Tidak dibuatkan Tahun 1970
menjadi
tersedianya rambu – rambu Pasal 14
tempat
rambu – rambu di tempat Huruf B & C,
sampah
di tempat limbah.
limbah PP 50 Tahun
2012 tentang
penerapan
SMK3
38
29 Tidak Kesulitan Untuk dapat Peraturan
tersedianya dalam diberikan Menteri
fasilitas penangana fasilitas Tenaga Kerja
kesehatan n pertama Kesehatan serta Dan
serta tidak diberikan Transmigrasi
ada ruangan khusus Republik
ruangan penanganan Indonesia
khusus pertolongan Nomor :
untuk pertama PER.15/MEN/
penangana VIII/2008
n Tentang
pertolonga Pertolongan
n pertama Pertama Pada
Kecelakaan Di
Tempat Kerja
30 Belum Tidak Untuk dapat PP 50 Tahun
Tersediany adanya dibuatkan 2012 tentang
a Denah denah denah lokasi penerapan
Lokasi lokasi tempat kerja SMK3
Tempat dapatnya khususnya
kerja yang menyebabk Plant Klaten.
memuat an tersesat
gambaran
terkait
informasi
tempat
kerja.
39
2 Dapat Diberikan UU Nomor 1
Tidak Tahun 1970
membahay papan nama
tersedianya Pasal 14
akan penunjukan
penunjukan Huruf B & C,
tenaga utk ruang
nama ruang PP 50 Tahun
kerja jika genset
genset (plang 2012 tentang
salah
nama ruangan) penerapan
masuk
sehingga SMK3
ruangan
kurang
diketahui nama
ruangan nya.
40
6 Dapat Untuk dapat UU No 1
Terdapat palet diberikan Tahun 1970
membahay
untuk penutup penutup lubang Pasal 3 ayat
akan
lubang namun dengan bahan 1 huruf o
pejalan kaki
tidak menutup yang lebih solid. (mengamanka
dengan n dan
sempurna memelihara
segala jenis
bangunan)
41
10 Dapat Untuk dapat UU Nomor 1
Tidak diberikan rambu Tahun 1970
membahay
tersedianya – rambu panel Pasal 14
akan
rambu – penyalur petir Huruf B & C,
tenaga
rambu panel
kerja
penyalur petir PP 50 Tahun
2012 tentang
penerapan
SMK3
42
14 Beresiko Untuk dapat UU Nomor 1
Tidak dibuatkan Tahun 1970
menjadi
tersedianya rambu – rambu Pasal 14
tempat
rambu – rambu di tempat Huruf B & C,
sampah
di tempat limbah.
limbah PP 50 Tahun
2012 tentang
penerapan
SMK3
43
18 Tidak Kesulitan Untuk dapat Peraturan
tersedianya dalam diberikan Menteri
fasilitas penangana fasilitas Tenaga
kesehatan n pertama Kesehatan serta Kerja Dan
serta tidak diberikan Transmigrasi
ada ruangan khusus Republik
ruangan penanganan Indonesia
khusus pertolongan Nomor :
untuk pertama PER.15/ME
penangana N/VIII/2008
n Tentang
pertolonga Pertolongan
n pertama Pertama Pada
Kecelakaan Di
Tempat Kerja
19 Belum Tidak Untuk dapat PP 50 Tahun
Tersediany adanya dibuatkan 2012 tentang
a Denah denah denah lokasi penerapan
Lokasi lokasi tempat kerja SMK3
Tempat dapatnya khususnya
kerja yang menyebabk Plant Klaten.
memuat an tersesat
gambaran
terkait
informasi
tempat
kerja.
44
hanya menggunakan
sarung tangan yang
terbuat dari kain, tidak
memakai pelindung
mata serta helm tidak
dikaitkan ke leher
2 Tangki solar diletakkan Rumah Tangki - Permenaker No.
berdekatan dengan solar dilakukan 37 Tahun 2016
Tempat Penyimpanan penembokan atau - UU No. 1 Tahun
Sementara (TPS) bahan dilakukan 1970 Pasal 3 ayat
beracun dan berbahaya pemindahan TPS 1
(B3) yang memiliki B3 ditempat yang - Kepmenaker No.
rambu mudah terbakar jauh dari tangki 186/Men/1999
sehingga dapat solar untuk Pasal 2 ayat 2
berpotensi menghindari
memperbesar laju api potensi bahaya
apabila salah satu kebakaran.
ruangan tersebut
terbakar. Walaupun
penyimpanan B3 sudah
terbentuk dari tembok
tetapi masih terdapat
ventilasi yang dapat
membuat api masuk
dan menyambar B3
tersebut.
3 Tenaga kerja yang Tenaga kerja yang - Permenaker No.
melakukan proses melakukan 01 Tahun 1970,
pengelasan tidak pengelasan Pasal 3, Pasal 12,
menggunakan Alat dilengkapi dengan Pasal 14.
Pelindung Diri seperti APD yang - Permenaker No.
sarung tangan, apron, dibutuhkan saat 37 Tahun 2016
sepatu tahan api dan melakukan - UU No. 1 Tahun
topeng las sehingga pengelasan seperti 1970 Pasal 3 ayat
berpotensi percikan sarung tangan, 1
api/panas tidak apron, sepatu - Kepmenaker No.
mengenai tenaga kerja tahan api dan 186/Men/1999
tersebut dan posisi topeng las guna Pasal 2 ayat 2
pengelasan tidak jauh melindungi tenaga
45
dari bejana tekan kerja dan untuk
berupa tabung gas bejana tekan
sehingga memiliki berupa tabung gas
potensi bahaya harus diletakkan
kebakaran, dan posisi jauh dari proses
tabung gas juga pengelasan dan
terdapat diluar sehingga tidak terpapar sinar
mudah untuk memanas matahari langsung
baik dari suhu akibat sehingga tidak
pengelasan maupun mudah meledak.
terpapar matahari
langsung yang dapat
mengakibatkan bejana
tekan tersebut
kepanasan dan
meledak.
46
NO KONDISI TEMUAN POTENSI BAHAYA REKOMENDASI PERATURAN
sebagai
parameter
normal
Tidak ada Pegawai kurang Diadakan UU no.1 tahun 1970
Pengecek sehat bekerja di Pengecekan tentang
an perusahaan Kesehatan Awal, Keselamatan Kerja
Kesehatan Berkala, dan PERMENAKERTRA
Awal Khusus untuk NS Nomor
untuk Pegawai Per.02/Men/1980
3
Pekerja Tahun 1980 tentang
Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga
Kerja Dalam
Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja
Kotak P3K Tidak memenuhi Pemenuhan isi PerMenakertrans
tidak ada persediaan untuk kotak p3k di No.
isinya pertolongan pertama tempat kerja PER.15/MEN/VIII/20
3 08 tentang
pertolongan pertama
pada kecelakaan di
tempat kerja
Terdapat Terjatuh karena licin Diperbaiki dan di PERMENAKER No.
genangan saat bekeja hilangkan 5/2018 tentang
47
NO KONDISI TEMUAN POTENSI BAHAYA REKOMENDASI PERATURAN
48
NO KONDISI TEMUAN POTENSI BAHAYA REKOMENDASI PERATURAN
49
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Secara umum kondisi K3 dalam bidang Penanggulangan Kebakaran,
Kelistrikan dan Instalasi Penyalur Petir, Kontruksi Bangunan , di lingkungan
kerja PT. Waskita Beton Precast, Plant Klaten beberapa sudah diterapkan.
Agar hal yang sudah baik ini dapat dipertahankan dan alangkah baiknya jika
terus dikembangkan. Mengingat segala aspek K3 di tempat kerja ini sangat
krusial, baik dari segi keamanan pada personilnya, peralatan kerja maupun
lingkungan kerjanya.
4.2. Saran
Dalam rangka menciptakan kondisi ideal dalam lingkungan kerja di PT
Waskita Beton Precast, Plant Klaten sesuai Undang-Undang
Ketenagakerjaan yang berlaku, maka kami menyarankan beberapa hal
diantaranya sebagai berikut :
1. Dalam Temuan Positif ini agar dapat dipertahan sehingga mengurangi
resiko akibat Kecelakaan Kerja yang di bahas dalam Undang-undang
No. 01 tahun 1930 tentang keselamatan kerja. dan;
2. Terdapat Beberapa temuan negatif agar temuan ini di lakukan perbaikan
sehingga memenuhi ketentuan peraturan perundangan dan memberikan
dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja serta tercapainya
tujuan dan produktifitas perusahaan.
50