Anda di halaman 1dari 14

BAB VII

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SATU FASA

7. 2. Tegangan dan arus pada impedansi.

Sebuah impedansi z  Ω yang merupakan representasi atau eqivalen dari sebuah


beban dicatu sumber bolak-balik (ac) sinusoida vs(t) = Vmcos(ωt) akan mengalir arus
sesuai dengan Hk.Ohm.

i (t)

≈ vs(t) Z 

Gambar 7. 26. Rangkaian arus bolak-balik

Arus yang mengalir adalah :


vs (t ) V cos(t ) V
i (t) =  m ampere  m cos(t   )ampere
Z Z Z

Dapat pula dituliskan dalam bentuk phasor harga efektifnya :


Vm
0
I= V  2 V
 m    .ampere
Z Z Z 2
Dari persamaan diatas terlihat bahwa terdapat perbedaan sudut ( sudut fasa) antara arus
dengan tegangan sebesar φ, dimana φ adalah sudut impedansi yang menunjukan sifat
beban. Ada tiga kemungkinan sifat beban dilihat dari nilkai φ, yaitu :
1. Bila sudut impedansi berharga positif ( 0 < φ < 90 o ) yang berarti beban bersifat
induktif.
2. Bila sudut impedansi berharga nol, yang berarti beban bersifat resistif.
3. Bila sudut impedansi berharga negatitif (0 < φ < -90 o ) yang berarti beban bersifat
kapasitif.

7. 2. 1. Tegangan dan arus pada impedansi induktif.

Rangkaian Listrik II 36
BAB VII
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SATU FASA

Beban induktif yang direpresentasikan oleh sebuah impedansi Z  , mempunyai


sudut impedansi positif ( φ positif), dicatu sumber tegangan bolak-balik vs(t) =
Vmcos(ωt) volt, digambarkan sebagai berikut :

i (t)
VR
R
Vs Z = ( R + jωL )Ω

L
VL

Gambar 7. 27. Rangkaian arus b.b. dengan beban induktif

Arus yang mengalir adalah :


vs (t ) V cos(t ) V
i (t) =  m ampere  m cos(t   )ampere , karena sudut φ
Z Z Z

berharga positf (beban induktif) maka sudut arus (-φ) menjadi negatif sehingga
gelombang arus tertinggal sejauh φ dari tegangan.

v(t),i(t)
v(t)
φ
Vm i(t)
Im
gelombang arus tertinggal φ dari
gelombang tegangan

t

Gambar 7. 28. Gelombang tegangan dan arus pada beban induktif.

Bila dituliskan dalam bentuk phasor utuk harga efektifnya diperoleh :


Vm
Vm 0o
Vs = 0 volt dan arusnya I = Vs  2
o

Vm
   .ampere
2 Z Z 2. R 2
  L 
2

Tegangan pada msing-masing komponen adalah :

Rangkaian Listrik II 37
BAB VII
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SATU FASA

Vm
   . volt.
VR = R. I = R. .
2. R 2
  L 
2

Vm L Vm
  . = .     90o.volt
VL = jωL.
2. R 2
  L 
2
 R 2
  L 
2
 2

Diagram phasor dari impedansi, arus dan tegangan untuk beban diatas dapat dilihat
pada gambar 7. 29.
j j

ωL Z VL

φ riil 90-φ riil


0 R 0 -φ Vs
I
-j -j VR
Gambar.7.30 Diagram phasor impedansi Gambar.7.31. Diagram phasor arus

Kesimpulan :
Pada beban yang bersifat induktif dengan impedansi Z  Ω arus tertinggal
(lagging) sebesar φ terhadap tegangan .

Contoh :
Diketahui sebuah rangkaian R dan L seri dicatu sumber tegangan sinusoida dengan
vs(t) = 220 2 cos(ωt)

Hitung impedansi, I, i (t), VR dan VL untuk :


R= 8 1.  = 600 rad/s
2.  = 800 rad/s

Vs Gambarkan gelombang arus dan tegangannya

Rangkaian Listrik II 38
BAB VII
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SATU FASA

L=10mH

Jawaban :
1. Untuk  = 600 rad/s. j

R =8; L = 600 . 10.10-3  = 6 ωL Z

Z = R + jL = (8 +j6)  φ=37o

L
Z = R 2  ( L )2 .arc .tn  0 R Riil
R

6
Z = 82  6 2 .arc.tn ..  1037 0  -j
8
vs(t) = 220 2 cos(ωt) volt j
Harga efektif dalam bentuk phasor : VL
Vs = 220 0o volt, sehingga :
Vs
Vs 2200 o
I=  ampere.  .22  37o ampere 0 riil
Z 1037 o
-37o
i (t) = 22 2 cos (600t – 37o) ampere. I
VR = R.I = 8Ω. 22   37 o ampere VR
= 176   37 o V -j
VL = jωL.I = 6 90o .22  37 o ampere
= 132 53o volt

Gelombang tegangan dan arusnya :


v(t),i(t)
v(t)
φ =37o
Vm i(t)
Im
gelombang arus tertinggal
37o dari gelombang tegangan
t

Rangkaian Listrik II 39
BAB VII
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SATU FASA

2. Untuk  = 800 rad/s. j

R =8; L = 800 . 10.10-3  = 80  Z

Z = R + jL = (8 + j 8)  L

L
Z = R 2  ( L )2 .arc .tn  0 R Riil
R

8
Z = 82  82 .arc.tn ..  8 2450  -j
8
vs(t) = 220 2 cos(ωt) volt j
Harga efektif dalam bentuk phasor : VL
Vs = 220 0o volt, sehingga :
45o Vs
Vs 2200 o
55
I=  ampere.  . 2  45o A 0 riil
Z 8 245 o
4 -45o
55
i (t) = cos (800t – 45o) ampere. I
2
VR
55
VR = R.I = 8Ω. 2  45 ampere
o
-j
4
= 110√2   45o V
55
VL = jωL.I = 8 90o . 2  45o ampere
4
= 110√2 45o volt

Gelombang tegangan dan arusnya.


v(t),i(t)
v(t)
φ =45o
Vm i(t)
Im
gelombang arus tertinggal
45o dari gelombang tegangan

t

7. 2. 2. Tegangan dan arus pada impedansi bersifat kapasitif

Rangkaian Listrik II 40
BAB VII
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SATU FASA

Beban besifat kapasitif yang direpresentasikan oleh sebuah impedansi Z    ,


mempunyai sudut impedansi negatif ( - φ ), dicatu sumber tegangan bolak-balik
vs(t) = Vmcos(ωt) volt, digambarkan sebagai berikut :

i (t)
VR
R
Vs 1
Z=(R- j )Ω
C

C VC

Gambar 7. 31. Rangkaian arus b.b. dengan beban kapasitif

Arus yang mengalir adalah :


vs (t ) V cos(t ) V
i (t) =  m ampere  m cos(t   )ampere , karena sudut
Z   Z   Z


berharga negative (beban kapasitif) maka sudut arus menjadi positif sehingga
gelombang arus mendahului sejauh φ dari tegangan.

v(t),i(t)
φ
Im Vm v(t)
gelombang arus mendahului
gelombang tegangan sejauh φ
.
t
i(t)

Gambar 7. 32. Gelombang tegangan dan arus pada beban kapasitif.

Bila dituliskan dalam bentuk phasor utuk harga efektifnya diperoleh :

Rangkaian Listrik II 41
BAB VII
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SATU FASA

Vm
0o
Vm Vs 2 Vm
0o volt dan arusnya I = Z  Z      .A
Vs =   1  
2
2
2.  R 2   
  C  

Tegangan pada msing-masing komponen adalah :
Vm
 .
VR = R. I = R. .   1  
2
volt.
2.  R 2   
  C  

1
1 Vm
 . C Vm
  90o.volt
.
VC = . jC   1  
2
=  2  1   2 2
2.  R 2    R  
  C     
   C  

Diagram phasor dari impedansi, arus dan tegangan untuk beban diatas dapat dilihat
pada gambar 7. 33.dan 7.34.

j j

riil VR
0 φ R I
(φ) riil
1
Z 0 (φ-90) Vs
C
-j -j VC

Gambar.7.33 Diagram phasor impedansi Gambar.7.34. Diagram phasor arus

Kesimpulan :

Rangkaian Listrik II 42
BAB VII
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SATU FASA

Pada beban yang bersifat kapasitif dengan impedansi Z    Ω arus


mendahului (leading) sebesar φ terhadap tegangan.

Contoh :
Diketahui sebuah rangkaian R dan L seri dicatu sumber tegangan sinusoida dengan
vs(t) = 220 2 cos(ωt)
Hitung impedansi, I, i (t), VR dan VC untuk :
1.  = 1666 rad/s
2.  = 1250 rad/s
R=8
Vs
Gambarkan gelombang arus dan tegangannya

C = 100μF

Jawaban : j
1. Untuk  = 1666 rad/s. R
1
R =8; 1/C =  = 6 -37o riil
1666.100.10  6
1
Z =R-j = (8 – j 6)  1/ωC Z
C
-j
1

Z =
R 2  (1 / C ) 2 .arc.tn C 
R
6
Z = 82  62 .arc.tn  ..  10  370 
8
vs(t) = 220 2 cos(ωt) volt j
Harga efektif dalam bentuk phasor : I VR
Vs = 220 0o volt, sehingga :
37o Vs
Vs 2200 o
I=  ampere.  .2237o ampere 0 riil
Z 10  37o o
-53
o
i (t) = 22 2 cos (166t + 37 ) ampere.
VR = R.I = 8Ω. 22 37 o ampere VC
= 176 37 o V -j

Rangkaian Listrik II 43
BAB VII
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SATU FASA

1
VC = jC .I = 6   90o .2237 o ampere

= 132   53o volt


Gelombang tegangan dan arusnya :

v(t),i(t)
φ =37o v(t)
Vm

Im gelombang arus mendahului


37o dari gelombang tegangan
t

i(t)

2. Untuk  = 1250 rad/s.


1
R =8; 1/C = =8 j
1250.100.10  6
1
Z =R-j = (8 – j 8)  0 R riil
C 45o
1 1

Z =
R 2  (1 / C ) 2 .arc.tn C  C Z
R
-j
8
Z = 8  8 .arc.tn  ..  8 2  450 
2 2

8
vs(t) = 220 2 cos(ωt) volt j
Harga efektif dalam bentuk phasor : VR
Vs = 220 0o volt, sehingga : I
Vs 2200o 55 452
I=   245o ampere 0 Vs
Z 8 2  45o
4

riil -45o

Rangkaian Listrik II 44
BAB VII
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SATU FASA

i (t) = 22 2 cos (1250 t + 45o) ampere.


55
VR = R.I = 8Ω. 2 45o ampere VC
4
= 110 2 45o V -j
1 55
VC =  j .I = 8   90o . 245o ampere
C 4
= 110 2   45o volt
Gelombang tegangan dan arusnya :
v(t),i(t)

Vm v(t)
Im gelombang arus mendahului
45o dari gelombang tegangan

t

i(t)
φ =45o

7. 2. 3. Tegangan dan arus pada impedansi resistif.


Impedansi yang bersifat resistif dapat terjadi pada impedansi yang terdiri dari R, L
dan C baik yang terpasang secara seri maupun terpasang secara paralel. Keadaan
resistif terjadi karena bagian imajiner dari impedansi berharga nol.
1
Untuk impedansi R,L,C seri terjadi bila L  , sedangkan untuk impedansi
C

1
R,L.C paralel terjadi bila C  .
L
Keadaan atau kondisi diatas disebut resonansi
Bila rangkaian R,L,C seri dicatu sumber tegangan bolak-balik (ac) sinusoida
dimana vs(t) = Vmcos(ωt) volt terjadi keadaan resonansi, maka :

i (t)
VR
R

Vs VL

Rangkaian Listrik II 45
BAB VII
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SATU FASA

C VC

Gambar. 7.35 . Impedansi R,L dan C seri

Impedansi dari rangkaian diatas adalah :


 1 
Z = R + j  L   Ω.
 C 

 1 
Pada keadaan resonansi dimana  L   , sehingga bagian imajiner dari
 C 
impedansi sama dengan nol , akibatnya :
Z = R ( impedansi bersifat resistif )
Arus yang mengalir :
vs (t ) Vm. cos(t ) Vm
Persaman gelombang arus i (t) =   cos(t ).ampere
Z R R
Gelombang tegangan dan arusnya :
v(t),i(t)
Gambar 7. 36. Gelombang tegangan dan arus impedansi resistif.
Vm v(t)
Im gelombang arus sefasa dengan
gelombang tegangan .
t
i(t)

Bila dituliskan dalam bentuk phasor untuk harga efektifnya :


Vm
Vm 0o
Vs = 0 o volt, dan arus I = Vs 2 Vm
2   0o ampere
Z R R 2
Tegangan pada masing-masing komponen adalah :
Vm Vm
VR = R.I = R. 0 o = 0o = Vs
R 2 2

Rangkaian Listrik II 46
BAB VII
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SATU FASA

Vm L.Vm
VL = jωL.I = L90o. 0 o = 90o volt , atau : VL =
R 2 R 2

L
Vs90o volt
R
1 1 Vm Vs
VC = jC .I =   90 0o volt, atau : VC =    90o volt
C R 2 C.R
Diagram phasor dari impedansi tegangan dan arus dari rangkaian diatas digambarkan
sebagai berikut :
ωL j VL j

I
0 Z=R riil 0 Vs riil

1
Vc
C
-j -j

Gbr.7.37.Diagram phasor impedansi Gbr.7.38.Diagram phasor tegangan dan arus


Contoh :
Diketahui sebuah rangkaian R , L dan C seri :

- Hitung impedansi , I, i(t), VR , VL dan VC


R =10
- Gambarkan gelombang tegangan,
gelombang arus, dan diagram phasornya
Vs
L =10mH untuk  = 1000 rad/s, bila :
vs (t) = 100 2 cos (ωt) volt
C = 100 F

Jawaban
Untuk  = 1000 rad/s.
Besarnya resistansi R = 10  ;
Besarnya reaktansi induktif XL = jL = j1000x10x10-3 = j10.
1 1 100
Besarnya reaktansi kapasitif Xc = jC     j10
j1000 x100 x10  6 j10

Rangkaian Listrik II 47
BAB VII
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SATU FASA

Jadi besarnya impedansi Z = R + j(L – 1/C) = 10 + j(10 – 10) = 10 


Dalam bentuk polar Z = R = 10  .
Pada keadan ini impedansi bersifat reisistif
Arus yang mengalir :
vs (t ) Vm. cos(t ) Vm
Persaman gelombang arus i (t) =   cos(t ).ampere
Z R R
100 2
i (t) = cos(t ).  .10 2 cos(t ).ampere
10
Gelombang tegangan dan arusnya :
v(t),i(t)
Bentuk phasor untuk harga efektifnya :
100√2V v(t)
10√2A gelombang arus sefasa dengan
gelombang tegangan .
t
i(t)

Vm
Vs = 0 o volt = 100 0o volt ,
2
Vs
arus I =  100o ampere
Z
Tegangan pada masing-masing komponen adalah :
VR = R.I = 10 Ω. 100 o ampere = 1000o volt
VL = jωL.I = 1090o. Ω 100 o ampere = 10090o volt .
1
VC = jC .I = 10  90. 100 o ampere = 100  90o volt

Diagram phasor dari impedansi tegangan dan arus dari rangkaian diatas digambarkan
sebagai berikut :
j j
ωL 10Ω VL = 100V

I=10A
0 Z=R=10Ω riil 0 Vs=100V riil

Rangkaian Listrik II 48
BAB VII
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK SATU FASA

1
10Ω VC = 100V
C
Diagram phasor impedansi Diagram phasor tegangan dan arus

Soal.
Hitung impedansi Z, I , i(t), IR , IL, dan IC dan gambarkan diagram phasor arusnya
bila ketiga komponen pada contoh diatas dipasang paralel dengan sumber tegangan
yang sama

Rangkaian Listrik II 49

Anda mungkin juga menyukai