pemanfaatan energi listrik merupakan sistem yang sangat kompleks karena meliputi beberapa sub sistem. - Sistem tenaga listrik dibagi menjadi beberapa sistem, yaitu: 1.Sistem pembangkitan 2.Sistem transmisi 3.Sistem distribusi: Sub sistem distribusi primer, dan sub sistem distribusi sekunder. 1. Sistem Pembangkitan
• Energi listrik pertama kali dibangkitkan pada pusat-pusat
pembangkit yang berkapasitas besar. • Pembangkitan energi listrik pada pusat pembangkit dapat berupa : - pembangkit listrik tenaga air (PLTA) - pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) - pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) - pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) - pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) - pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) - pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP)
Ada juga pembangkit lain, namun umumnya daya listrik yang dibangkitkan kecil yang biasa disebut distributed generation, misalnya: -pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) -pembangkit listrik tenaga angin (PLTAngin) -pembangkit listrik tenaga mikro hydro(PLTMH) -pembangkit listrik tenaga ombak (PLTO) -pembangkit listrik tenaga pasang surut (PLTPS) • Energi listrik yang dibangkitkan oleh pembangkit besar tersebut selanjutnya dinaikkan tegangannya menjadi tegangan tinggi (high voltage) atau tegangan ekstra tinggi (extra high voltage) dengan menggunakan transformator penaik tegangan (transformator step up) pada gardu induk di pusat pembangkit. 2. Sistem Transmisi ( penyaluran) • Energi listrik yang dibangkitkan oleh pembangkit tersebut dinaikkan tegangannya menjadi tegangan tinggi (high voltage) atau tegangan ekstra tinggi (extra high voltage) • Sistem tegangan tinggi untuk transmisi di Indonesia telah dibakukan, yaitu : 70, 150 dan 275 kV, sistem tegangan ekstra tinggi adalah 500 kV. • Energi listrik disalurkan melalui saluran transmisi ke pusat-pusat beban. • Saluran transmisi dapat berupa saluran udara (over head line), saluran bawah tanah(under ground line) dan saluran bawah laut (sub-marine line). • Saluran transmisi merupakan penyaluran energi listrik jarak jauh (± > 80 km), mencakup area/zona yang luas dan menyalurkan daya listrik dalam jumlah besar (umumnya dalam orde MW).
3. Sistem Distribusi
• Pada pusat-pusat beban didirikan Gardu Induk (GI) /Sub
Station. • Pada Gardu Induk tersebut terdapat transformator penurun tegangan (Transformator step down) dari 500/70/150/275 KV • Tegangan menengah di Indonesia telah dibakukan sebesar ... kV. • Melalui GI ini, energi listrik dapat langsung disalurkan kepada pelanggan, yaitu untuk pelanggan besar seperti industri, hotel,perkantoran,Mall dll. • Pelanggan ini disebut pelanggan tegangan menengah atau pelanggan khusus. • Energi listrik dari G I selanjutnya disalurkan melalui saluran distribusi primer ke gardu- gardu distribusi. • Pada gardu distribusi terdapat transformator penurun tegangan yang berfungsi menurunkan system tegangan distribusi primer 20 kV menjadi system tegangan rendah./sekunder • Sistem tegangan rendah disebut juga system tegangan pemanfaatan/sekunder. • Tegangan rendah di Indonesia telah dibakukan yaitu 220 untuk sistem 1 fasa dan 380 V untuk system 3 fasa dan ditulis 220/380 V. • Energi listrik disalurkan kekonsumen/ pelanggan tegangan rendah (perumahan, kantor, sekolah dan lain-lain. • Konsumen mendapatkan energi listrik dari tiang-tiang distribusi. • Saluran ini disebut sambungan pelayanan/ sambungan rumah. • Pada instalasi konsumen, terdapat APP (Alat Pengukur dan Pembatas) yang terdiri dari sebuah kilo Watt hours meter (kWh meter) yang berfungsi mengukur penggunaan energi listrik konsumen. • Miniature Circuit Breaker (MCB) yang berfungsi sebagai pembatas daya. • Energi listrik selanjutnya disalurkan ke sirkit akhir untuk melayani beban-beban listrik melalui Perlengkapan Hubung Bagi (PHB). Skema Sistem Distribusi Tegangan Rendah