Anda di halaman 1dari 158

MODUL

PEMBELAJARAN
INSTALASI MOTOR LISTRIK
Rusmanto, S.T.,Gr. 2020 SMK Kelas XII TITL
KATA PENGANTAR

Modul dengan judul “INSTALASI MOTOR LISTRIK” merupakan bahan ajar yang
digunakan sebagai panduan praktikum peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
untuk membentuk salah satu bagian dari kompetensi tertentu yang ditulis secara Sistematis
dan sesuai dengan prinsip pembelajaran Kurikulum 2013 revisi 2017.

Modul ini terdiri dari 6 (enam) Kegiatan Belajar yang mencakup tentang pemasangan
instalasi motor listrik. Kegiatan Belajar 1 berisi pembahasan dan latihan tentang
mengoperasikan instalasi motor listrik berbagai kendali pada sistem kendali elektromagnetik.
Kegiatan Belajar 2 berisi pembahasan dan latihan tentang instalasi motor listrik dengan
pengasutan. Kegiatan Belajar 3 berisi pembahasan dan latihan tentang rangkaian kendali
elektromagnetik. Kegiatan Belajar 4 berisi pembahasan dan latihan tentang smart relay.
Kegiatan Belajar 5 berisi pembahasan dan latihan tentang sistem kendali motor listrik
menggunakan smart relay. Kegiatan Belajar 6 berisi pembahasan dan latihan tentang
memahami spesifikasi PLC.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu materi serta dorongan semangat dalam penyusunan modul ini. Demikian
modul pembelajaran ini dibuat, mudah mudahan modul ini dapat bermanfaat dalam
mendukung pengembangan pendidikan di kejuruan pada kurikulum 2013 revisi 2017,
khususnya dalam pembekalan kompetensi kejuruan pada mata pelajaran Instalasi Motor
Listrik.

Batam, Februari 2020


Penyusun.

Rusmanto, S.T., Gr.

i
DESKRIPSI MODUL

Modul Instalasi Motor Listrik merupakan modul praktikum berisi 6 (enam) Kegiatan
Belajar, antara lain:
Kegiatan Belajar 1 (Mengoperasikan instalasi motor listrik berbagai kendali pada system
kendali Elektromagnetik). Pada kegiatan belajar ini dibahas tentang berbagai sistem kendali
yang digunakan pada sistem kendali elektromagnetik antara lain: 1) Pengendalian Motor
Listrik 3 Fase Menggunakan 1 MC dan 1 Tombol On-Off, 2) Pengendalian motor listrik 3
fase menggunakan 1 MC dan 2 tombol On-Off, 3) sistem kendali eletromagnetik
menggunakan rangkaian forward reverse, 4) Pengendalian starting motor listrik 3 fasa
bintang-segitiga, 5) Pengendalian 2 buah motor induksi 3 fasa bergantian.
Kegiatan Belajar 2 (Instalasi Motor Listrik dengan Pengasutan). Pada kegiatan belajar ini
dibahas tentang 1) Prinsip Pengontrolan Motor Listrik, 2) Pengasutan Langsung ( Direct on
line/DOL starter ), 3) Kontruksi Motor Induksi Tiga Phasa, 4) Hubungan motor induksi tiga-
phasa, 5) Pengasutan bintang-segitiga (Motor Starting Star-Delta), 6) Pengasutan dengan
Tahanan Primer (Primary Resistance), 7) Pengasutan dengan Auto transformer (Auto
Transformer Starting), 8) Pengasutan dengan Pengaturan Tahanan Rotor.
Kegiatan Belajar 3 (Rangkaian Kendali Elektromagnetik). Pada kegiatan belajar ini dibahas
tentang Rangkaian Pengendali atau Pengontrolan Motor Listrik 3 Fasa secara Manual dan
Otomatis.
Kegiatan Belajar 4 (Smart Relay). Pada kegiatan belajar ini dibahas tentang 1) Smart Relay,
2) Zelio Soft 2, 3) Input Zelio, 4) Outpus Zelio, 5) Internal Memory Zelio.
Kegiatan Belajar 5 (Sistem Kendali Motor Listrik Menggunakan Smart Relay). Pada
kegiatan belajar ini dibahas tentang Mempelajari Diagram Sistem Pengendali Motor Listrik
Menggunakan Smart Relay.
Kegiatan Belajar 6 (Memahami Spesifikasi PLC). Pada kegiatan belajar ini dibahas tentang
1) Mengenal PLC, 2) Komponen Dasar PLC, 3) Rangkaian Input Output, 4) Mengenal
Sofware CX Programmer.

i
DAFTAR ISI

hal

Halaman Judul ………………………………………………………………………. i


Kata Pengantar ……………………………………………………………………… ii
Deskripsi Modul ……………………………………………………………………... iii
Daftar Isi ……………………………………………………………………………... iv
Persitilahan/Glosarry …………………………………………………………........... v

KEGIATAN BELAJAR 1 …………………………………………………………..... 1

KEGIATAN BELAJAR 2 …………………………………………………………..... 34

KEGIATAN BELAJAR 3 …………………………………………………………..... 57

KEGIATAN BELAJAR 4 …………………………………………………………..... 84

KEGIATAN BELAJAR 5 …………………………………………………………..... 115

KEGIATAN BELAJAR 6 …………………………………………………………..... 130

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………... 150

i
PERISTILAHAN / GLOSSARY

L1,L2,L3 = Kawat penghantar fasa


N = penghantar netral
PE = penghantar pembumian
NC = normaly close
NO = normaly open
Kontaktor = saklar magnet
Rheostat = Tahanan geser
Tombol tekan ON = tombol tekan yang biasanya digunakan untuk mengaktifkan
(menjalankan) rangkaian
Tombol tekan Off = tombol tekan yang biasanya digunakan menonaktifkan
(menghentikan) suatu rangkaian
Inching/Jogging = istilah yang digunakan untuk menjalankan motor listrik untuk
beroperasi sesaat, misalnya ketikan menguji jalan motor untuk sesaat
TDR = Time delay relay = Rele penunda waktu
AC = alternating current / arus bolak-balik
DC = direct current / arus searah
Di-charge = proses pengisian aki
Frekuensi = jumlah periode dalam satu detik
Ggl = gaya gerak listrik
Kern = inti transformator
Omega = kecepatan sudut
Ground = Pembumian
Elektron = ion yang bermuatan negatif
Fluksi = garis-garis gaya magnet (ggm)
Neutron = ion yang tidak bermuatan
Proton = ion yang bermuatan positif
Switchboard = Papan atau panel hubung
Switchgear = Sistem Pemutus Daya
Busbar = Tempat sambungan jala-jala aktif
Fiting = tempat memasang bola lampu listrik
Rectifier = Penyearah

v
Converter = Pengubah AC ke DC dan atau DC ke AC
Timer = Pewaktu
Input (masukkan) = unit/perangkat luar yang dipasang sesuai dengan slot atau portnya
masing-masing untuk memasukkan atau mentransfer data dari luar ke
dalam zelio untuk di proses dan diterjemahkan secara digital
Internal Memory = merupakan jenis output yang hanya digunakan secara internal dan
berjumlah total 28 unit Auxiliary Relay dengan nomor M1 sampai M9
dan dari MA sampai MY kecuali huruf I, M, O dengan karakteristik
yang serupa dengan output
Ladder Diagram (LD) = adalah salah satu bahasa pemograman PLC yang umum digunakan
setelah bahasa pemograman Function Block Diagram (FBD),
Structure Text (ST), Instruction List (IL) /Statement List (SL) dan
Sequential Function Chart (SFC)
Normally Closed = Sebuah relay yang digunakan sebagai kontak normal tertutup, sesuai
dengan penggunaan keadaan terbalik dari relay. Jika diaktifkan,
kontak dikatakan tidak lagi tersambung (Not Conducting).
Normally Open = Sebuah relay yang digunakan sebagai kontak normal terbuka sesuai
dengan penggunaan keadaan langsung dari relay. Jika diaktifkan,
kontak dikatakan tersambung (Conducting)
Output (keluaran) = unit/perangkat luar yang digunakan untuk menampilkan atau
menerjemahkan data yang keluar dari zelio
Smart Relay = suatu alat yang dapat diprogram oleh suatu bahasa tertentu yang biasa
digunakan pada proses automasi
Zelio = smart relay yang dibuat oleh Schneider Telemecanique
Zelio Soft 2 = software untuk membuat program pada zelio logic
PLC = Programable Logic Contr

v
KEGIATAN BELAJAR 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi

Modul ini bertujuan untuk memberi pembekalan pengetahuan dan


keterampilan peserta didik tentang pembelajaran Mengoperasikan Instalasi motor
listrik berbagai kendali pada system kendali Elektromagnetik. Ruang lingkup modul
ini berkenaan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam
mengoperasikan berbagai sistem kendali menggunakan system kendali
elektromagnetik yang meliputi : Menjelaskan berbagai rangkaian system kendali
menggunakan rangkaian system kendali elektromagnetik dan mensimulasikan
berbagai sistem kendali menggunakan system kendali elektromagnetik.
Pada Modul ini dibahas system kendali elektromagnetik antara lain : 1)
Pengendalian Motor Listrik 3 Fase Menggunakan 1 MC dan 1 Tombol On-Off, 2)
Pengendalian motor listrik 3 fase menggunakan 1 MC dan 2 tombol On-Off, 3) system
kendali eletromagnetik menggunakan rangkaian forward reverse, 4) Pengendalian
starting motor listrik 3 fasa bintang-segitiga, 5) Pengendalian 2 buah motor induksi 3
fasa bergantian. Kompetensi yang diharapkan dalam modul ini mencakup :
menerapkan berbagai system kendali menggunakan system kendali elektromagnetik
dan dapat mengoperasikan berbagai sistem kendali menggunakan system kendali
elektromagnetik.
Strategi pembelajaran yang disarankan pada modul ini adalah berlatih melalui
suatu kegiatan praktek, sehingga dalam pembelajarannya diharapkan ada peralatan dan
bahan praktek yang menunjang keberhasilan pembelajaran. Dengan modul ini, sangat
memungkinkan bagi siswa lebih cepat menerapkan kompetensi dasar mengoperasikan
Instalasi motor listrik berbagai kendali pada system kendali Elektromagnetik sesuai
kecepatan dan kemampuan masing masing peserta didik.
B. Prasyarat
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini adalah
pengetahuan tentang symbol dan komponen peralatan kendali elektromagnetik dan
prinsip kerja kendali elektromagnetik. Untuk menyelesaikan modul ini peserta didik
terlebih dahulu menyelesaikan kompetensi dasar sebagai berikut :

1
1. Memahami macam macam pengendali motor listrik
2. Memahami prinsip kerja komponen pengendali motor listrik.
3. Memahami gambar instalasi motor listrik dengan kendali elektromagnetik.
4. Memahami sistem proteksi instalasi motor listrik.
5. Menerapkan instalasi motor listrik satu pase dan tiga pase dengan kendali
elektromagnetik.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Petunjuk bagi siswa
Langkah langkah pembelajaran yang ditempuh :
a. Baca petunjuk kegiatan belajar pada setiap modul kegiatan belajar.
b. Baca tujuan dari setiap modul pembelajaran
c. Pelajari setiap materi yang diuraikan atau dijelaskan pada setiap modul kegiatan.
d. Pelajari rangkuman yang terdapat pada setiap akhir modul kegiatan belajar.
e. Baca dan kerjakan setipa tugas yang harus dikerjakan pada setiap modul
kegiatan belajar.
f. Kerjakan dan jawablah dengan singkat dan jelas setipa ujian akhir modul
kegiatan belajar ( tes Formatif )
2. Petunjuk bagi Guru
a. Menjelaskan petunjuk petunjuk bagi siswa yang belum mengerti.
b. Memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa
c. Memberikan penilaian kepada siswa
d. Mencatat data kemajuan siswa
D. Tujuan akhir Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta didik dapat :
1. Menguraikan rangkaian berbagai system kendali menggunakan kendali
elektromagnetik dengan benar
2. Mensimulasikan rangkaian berbagai system kendali menggunakan kendali
elektromagnetik sesuai petunjuk modul.
3. Menerapkan rangkaian berbagai system kendali menggunakan kendali
elektromagnetik dengan benar.
4. Mengoperasikan rangkaian system kendali menggunakan system kendali
elektromagnetik dengan benar.
E. Kompetensi
Standar Kompetensi : Mengoperasikan berbagai sistem Kendali

2
Kode Kompetensi : 011KK-12
Kompetensi dasar : 3.7 Menerapkan instalasi motor listrik berbagai kendali.
4.7 Mengoperasikan Instalsi Motor Listrik berbagai kendali.
F. Cek Kemampuan Akhir
Untuk menggunakan cek kemampuan ini guru dapat memberikan tes kepada calon
peserta didik yang akan mendapatkan kompetensi Mengoperasikan berbagai sistem
kendali menggunakan kendali elektromagnetik, dengan cara peserta didik untuk
mengerjakan tes evaluasi yang terdapat pada setiap kegiatan pembelajaran dan bagian
evaluasi akhir pada modul ini. Format penilaian evaluasi kegiatan teori dan praktek
dapat menggunakan format yang tersedia dalam modul ini. Apabila peserta didik dapat
mengerjakan seluruh soal evaluasi dengan hasil setiap kegiatan belajar daiatas 70%
maka dinyatakan telah kompeten.

BAB II
PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa 1

1. Standar Kompetensi : Mengoperasikan berbagai sistem


Kendali Kode Kompetensi : 011KK-12
Kompetensi dasar :
3.7 Menerapkan instalasi motor listrik berbagai kendali.
4.7 Mengoperasikan Instalasi Motor Listrik berbagai kendali
2. Penyajian Modul ini dibagi dalam lima kegiatan belajar yaitu
Kegiatan belajar 1 : Pengendalian Motor Listrik 3 Fase Menggunakan 1 MC
dan 1 Tombol On-Off, dan Pengendalian motor listrik 3
fase menggunakan 1 MC dan 2 tombol On-Off,
Kegiatan Belajar 2 : system kendali eletromagnetik menggunakan rangkaian
forward reverse,
Kegiatan Belajar 3 : Pengendalian starting motor listrik 3 fasa bintang-segitiga,
Kegiatan Belajar 4 : Pengendalian 2 buah motor induksi 3 fasa bergantian.

B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1. Pengendalian Motor Listrik 3 Fase Menggunakan 1 MC dan 1
Tombol On-Off dan Pengendalian motor listrik 3 fase menggunakan 1 MC dan 2
tombol On-Off,

3
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan bagian modul ini diharapkan akan mampu :
a) Mengidentifikasi komponen yang digunakan pada rangkaian Pengendalian
Motor Listrik 3 Fase Menggunakan 1 MC dan 1 Tombol On-Off dengan
benar.
b) Menguraikan prinsip kerja rangkaian Pengendalian Motor Listrik 3 Fase
Menggunakan 1 MC dan 1 Tombol On-Off dengan lengkap dan benar.
c) Menerapkan rangkaian Pengendalian Motor Listrik 3 Fase Menggunakan 1
MC dan 1 Tombol On-Off dengan benar.
d) Mengoperasikan rangkaian Pengendalian Motor Listrik 3 Fase
Menggunakan 1 MC dan 1 Tombol On-Off dengan benar.
b. Materi Pembelajaran
Materi aplikasi pengendalian elektromagnetik diambil dari buku Teknik
Listrik Industri Jilid 2 Untuk SMK terbitan Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, yang disusun oleh Siswoyo pada
tahun 2008.
1) Pengendalian Motor Listrik 3 Fase Menggunakan 1 MC dan 1 Tombol On-
Off.
Pengendalian motor listrik 3 fase menggunakan 1 MC dan 1 tombol on-Off
seperti terlihat pada Gambar 1. Pada gambar tersebut memperlihatkan ada lima
kawat penghantar, yaitu L1, L2, L3, N dan PE, ada tiga buah fuse F1 yang
gunanya sebagai pengaman hubung singkat jika ada gangguan pada rangkaian
daya. Sebuah kontaktor memiliki enam kontak, sisi supply terminal 1, 3 dan
5,sedangkan disisi beban terhubung ke motor terminal 2, 4 dan 6. notasi ini
tidak boleh dibolak balikkan.

ALAT DAN BAHAN


1. Tespen 1 buah
2. Multimeter 1 buah
3. Tang kombinasi 1 buah
4. Tang potong 1 buah
5. Tang lancip 1 buah
6. Obeng + 1 buah

4
7. Obeng – 1 buah
8. Papan alas 1 buah
9. MCB 1 fasa 1 buah
10. MCB 2 fasa 1 buah
11. Tombol ON/OFF 2 buah
12. Magnetic contactor (MC) 1 buah
13. Motor Induksi tiga fasa 1 buah
14. Kabel penghubung secukupnya
GAMBAR RANGKAIAN

Gambar 1. Rangkaian daya dan kontrol motor menggunakan 1 MC.

CARA KERJA RANGKAIAN


Rangkaian kontrol dipasangkan fuse F2 sebagai pengaman jika terjadi
hubung singkat pada rangkaian kontrol. Untuk posisi menghidupkan atau ON,
Jika tombol Normally Open S2 di ON kan listrik dari jala-jala L akan mengalir
melewati fuse F2, S1, S2 melewati terminal koil A1A2 dari koil Q1 ke netral N.
Akibatnya koil kontaktor Q1 akan energized dan mengaktifkan kontak Normally
Open Q1 terminal 13,14 akan ON dan berfungsi sebagai pengunci. Sehingga ketika
salah satu tombol S1 posisi OFF aliran listrik ke koil Q1 tetap energized dan motor
induksi berputar. Untuk posisi mematikan atau OFF, Tombol tekan Normally
Close S1 ditekan, maka loop tertutup dari rangkaian akan terbuka, hilangnya aliran
listrik pada koil kontaktor Q1 akan de-energized. Akibatnya koil kontaktor OFF
maka kontak- kontak daya memutuskan aliran listrik ke motor.

5
Sedangkan Pengendalian motor listrik 3 fase menggunakan 1 MC dan 2
tombol On-Off. Pada Gambar 2. merupakan pengendalian motor listrik 3 fase
menggunakan 1 MC, dan 2 tombol On-Off. Secara prinsip hampir sama cara
kerjanya dengan Gambar 15 di atas, namun yang membedakan adalah terdapat dua
tombol Normally Open S1 dan S3 untuk menghidupkan rangkaian. Juga terdapat
dua tombol Normally Close S2 dan S4 untuk mematikan rangkaian.

Gambar 2. Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fase menggunakan 1 MC


dan 2 tombol On-Off.

Rangkuman
Pengendalian Motor Listrik 3 Fase Menggunakan 1 MC dan 1 Tombol On-Off
prinsip pengerjaannya adalah Rangkaian kontrol dipasangkan fuse F2 sebagai
pengaman jika terjadi hubung singkat pada rangkaian kontrol. Untuk posisi
menghidupkan atau ON, Jika tombol Normally Open S2 di ON kan listrik
dari jala-jala L akan mengalir melewati fuse F2, S1, S2 melewati terminal koil
A1A2 dari koil Q1 ke netral N. Akibatnya koil kontaktor Q1 akan energized
dan mengaktifkan kontak Normally Open Q1 terminal 13,14 akan ON dan
berfungsi sebagai pengunci. Sehingga ketika salah satu tombol S1 posisi OFF
aliran listrik ke koil Q1 tetap energized dan motor induksi berputar. Untuk
posisi mematikan atau OFF, Tombol tekan Normally Close S1 ditekan, maka
loop tertutup dari rangkaian akan terbuka, hilangnya aliran listrik pada koil
kontaktor Q1 akan de-
6
energized. Akibatnya koil kontaktor OFF maka kontak-kontak daya
memutuskan aliran listrik ke motor

c. Tugas
Sebuah rangkaian Pengendalian Motor Listrik 3 Fase Menggunakan 1 MC dan
1 Tombol On-Off

1) Jelaskan Apakah rangkaian diatas cocok untuk menghidupkan motor 3


fasa dalam waktu yang cukup lama?
2) Jika rangkaian diatas pada koil kontaktor NO diubah menjadi NC apa
yang terjadi?jelaskan ?

d. Tes Formatif
1) Sistem rangkaian Pengendalian Motor Listrik 3 Fase Menggunakan 1 MC
dan 1 Tombol On-Off merupakan penerapan dari rangkaian…
a. forward reverse
b. Bintang segitiga
c. DOL
d. 2 Motor kerja berurutan

7
Untuk Soal 2-5

2) Yang berfungsi untuk menghidupkan motor listrik ketika MCB suadh pada
posisi ON adalah
a. S1
b. S2
c. Koil NO
d. Kontaktor
3) Yang berfungsi sebagai pengunci pada gambar diatas adalah
a. S1
b. S2
c. F2
d. Koil NO ( 13 dan 14)
4) Ketika S1 dan S2 ditukar posisi apa yang terjadi pada sat mengoperasikan
rangkain
a. Tidak ada perubahan pada sat mengoperasikan rangkaian
b. Motor tidak dapat bekerja
c. Motor bekerja dengan normal
d. Motor bekerja jika S2 ditekan dan motor berhenti ketika S2 dilepaskan

8
e. Kunci Jawaban Formatif
1) C
2) B
3) D
4) D

f. Lembar Kerja

Lembar Kerja Siswa ( LKS )


Rrangkaian Pengendalian Motor Listrik 3 Fase
Menggunakan 1 MC dan 1 Tombol On-Off
( 40 menit )

Nama Kelompok/siswa : ………………………………………………


Kelas : ………………………………………………

a. ……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………….………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
………………………………………………………….…………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

9
……………………………………………………………………………
………………………….
b. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………….……………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………….…………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………….

2. Kegiatan Belajar 2. system kendali eletromagnetik menggunakan rangkaian forward


reverse
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan bagian modul ini diharapkan akan mampu :
a) Menguraikan komponen yang digunakan pada system kendali
eletromagnetik menggunakan rangkaian forward reverse secara manual
dan otomatis dengan benar,
b) Menguraikan prinsip kerja rangkaian system kendali eletromagnetik
menggunakan rangkaian forward reverse secara manual maupun
otomatis dengan lengkap dan benar.
c) Menerapkan rangkaian system kendali eletromagnetik menggunakan
rangkaian forward reverse secara manual dan otomatis dengan benar.
d) Mengoperasikan rangkaian system kendali eletromagnetik
menggunakan rangkaian forward reverse secara manual dan otomatis
dengan benar.
b. Materi pembelajaran Pengendalian motor listrik 3 fasa dengan rangkaian
forward reverse secara manual.

10
Gambar 3. Rangkaian daya forward dan reverse

Dalam gambar diatas dijelaskan:


 gambar A: arah putaran motor ke arah kanan bila urutan phasa input
R-S-T masuk dalam rangkaian Breaker dan Kontaktor ke motor.
 gambar B: arak putaran motor ke arah kiri bila urutan phasa input
yang masuk dalam rangkaian dan ke motor adalah kebalikannya,
yaitu T-S-R
Rangkaian Daya Motor Foward reverse

Gambar 4. Gambar rangkain foward revers

11
Rangkaian Kontrol foward reverse

Gambar 5. Rangkaian kontrol foward reverse dalam kondisi stand by

Prinsip Kerja rangkaian motor foward reverse adalah saat SF ditekan, KF


(Kontaktor 1) akan menyala dan motor listrik akan berputar forward.
Sebelum KF mati, KR tidak akan berfungsi. Karena kontak NC dari KF
sedang aktif dan memutus arus yang seharusnya mengalir ke KR. Untuk
menyalakan KR, KF harus mati terlebih dahulu dengan cara menekan S0.
Kemudian SR bisa ditekan untuk menyalakan K2 dan motor listrik akan
berputar reverse. Penyebab mengapa K1 dan K2 tidak bisa berjalan
bersamaan adalah karena interlock yang ada pada masing-masing jalur.
Interlock tersebut memanfaatkan kontak NC dari kedua kontaktor. Yakni
NC K1 yang dipasang di K2 dan NC K2 yang dipasang di K1. Fungsi dari
interlock ini sendiri agar tidak terjadi konsleting atau lebih parahnya motor
terbakar.

c. rangkaian motor 3 fasa forward-reverse otomatis


Prosedur mengoperasikan forward reverse otomatis:

12
Gambar 6. Rangkaian control forward reverse

Gambar 7. Rangkaian daya Foward reverse


a) MCB di set pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke
atas
b) Tekan tombol „START-STOP“ untuk tekanan ke 1 maka Motor 3
Fasa bekerja dengan arah putaran maju (Forward) yang ditandai lampu
indikator menyala berwarna merah. Setelah beberapa detik sesuai
dengan pengesetan Time Delay Relay (T1) maka Motor 3 Fasa mati
dan T2 bekerja untuk menunda waktu
c) Setelah Delay T2 habis maka Motor listrik 3 Fasa berputar mudur
(Reverse) yang ditandai dengan menyala lampu warna hijau dan T3
bekerja menunda waktu sesuai pengesetan

13
d) Apabila Setting T3 telah habis maka Motor 3 Fasa mati, dan T4 bekerja
untuk menunda waktu
e) Setelah Delay T4 habis maka Motor listrik 3 Fasa kembali berputar
maju (Forward). Demikian seterusnya
f) Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „START-STOP“.
Untuk tekanan ke 2
Kejadian khusus:
a) Apabila rangkaian forward reverse ini terjadi hubung singkat (short
Circuit) maka MCB akan trip. Untuk mengaktifkan kembali reset ke
posisi „ON“
b) Dan bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay akan
„Trip“ dengan ditandai menyala lampu berwarna kuning. Dan untuk
mengaktifkan kembali tekan tombol reset

d. Rangkuman
Prinsip Kerja rangkaian motor foward reverse adalah saat SF ditekan, KF
(Kontaktor 1) akan menyala dan motor listrik akan berputar forward.
Sebelum KF mati, KR tidak akan berfungsi. Karena kontak NC dari KF
sedang aktif dan memutus arus yang seharusnya mengalir ke KR. Untuk
menyalakan KR, KF harus mati terlebih dahulu dengan cara menekan S0.
Kemudian SR bisa ditekan untuk menyalakan K2 dan motor listrik akan
berputar reverse. Penyebab mengapa K1 dan K2 tidak bisa berjalan
bersamaan adalah karena interlock yang ada pada masing-masing jalur.
Interlock tersebut memanfaatkan kontak NC dari kedua kontaktor. Yakni
NC K1 yang dipasang di K2 dan NC K2 yang dipasang di K1. Fungsi dari
interlock ini sendiri agar tidak terjadi konsleting atau lebih parahnya motor
terbakar. Demikian juga dengan rangkaian forward reverse secara
otomatis,prinsisp kerjanya sama dengan prinsisp kerja forward reverse
manual. Bedanyanya kalau otomatis menggunakan bekerja menggunakan
timer.

14
e. Tugas
a) Dari gambar rangkain Kontrol dibawah ini jelaskan analisa rangkaian
tersebut berdasarkan pergerakan arus listrik?

b) Dari gambar rangkain Kontrol dibawah ini jelaskan analisa rangkaian


tersebut berdasarkan pergerakan arus listrik

f. Tes Formatif
1) Fungsi Thermal overload relay pada rangkaian forward reverse adalah
a) Sebagai pengaman hubung singkat dan beban lebih
b) Sebagai pengaman hubung singkat
c) Sebagai pengaman beban lebih
d) Sebagai pengunci

15
2) Yang berfungsi sebagai pengunci pada rangakai control forward
reverse secara manual adalah
a. Koil Kontaktor NO
b. Koil Kontaktor NC
c. Koil kontaktor NO dan NC
d. NO dan NC
3) Pada rangkain pengendali motor forward reverse otomatis fungsi T2
adalah
a. Menunda waktu untuk Mematikan motor setelah reverse
b. Menunda waktu untuk menghidupkan motor reverse
c. Menunda waktu untuk menghidupkan motor forward
d. Mematikan Motor untuk Mematikan motor setelah foward
4) Pada rangkaian pengendalai motor forward reverse otomatis fungsi T3
adalah
a. Menunda waktu untuk Mematikan motor setelah reverse
b. Menunda waktu untuk menghidupkan motor reverse
c. Menunda waktu untuk menghidupkan motor forward
d. Mematikan Motor untuk Mematikan motor setelah foward
5) Pada rangkaian pengendalai motor forward reverse otomatis fungsi T4
adalah
a. Menunda waktu untuk Mematikan motor setelah reverse
b. Menunda waktu untuk menghidupkan motor reverse
c. Menunda waktu untuk menghidupkan motor forward
d. Mematikan Motor untuk Mematikan motor setelah foward

g. Kunci Jawaban
1) C
2) A
3) B
4) A
5) C

16
h. Lembar kerja Siswa
Lembar Kerja Siswa ( LKS )
Rrangkaian Pengendalian Motor Listrik 3 Fase
Menggunakan Forward reverse
( 40 menit )

Nama Kelompok/siswa : ………………………………………………


Kelas : ………………………………………………

a. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………….…………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………….…………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….…………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………….
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………….……………………………………………
………………………………………………………………………………

17
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………….…………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………….

3. Kegiatan Belajar 3. Pengendalian starting motor listrik 3 fasa bintang-segitiga


a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan bagian modul ini diharapkan akan mampu :
a) Mengidentifikasi komponen yang digunakan pada rangkaian Pengendalian
starting motor listrik 3 fasa bintang-segitiga dengan benar.
b) Menjelaskan prinsip kerja rangkaian Pengendalian starting motor listrik 3
fasa bintang-segitiga dengan lengkap dan benar.
c) Menerapkan rangkaian Pengendalian starting motor listrik 3 fasa bintang-
segitiga dengan benar.
d) Mengoperasikan rangkaian Pengendalian starting motor listrik 3 fasa
bintang-segitiga dengan benar.
b. Materi Pembelajaran
Rangkaian Pengendali Motor Bintang Segitiga
Metoda starting Bintang segitiga banyak digunakan untuk menjalankan
motor induksi rotor sangkar yang mempunyai daya di atas 5 kW (atau sekitar 7
HP). Untuk menjalankan motor dapat dipilih starter yang umum dipakai antara
lain : saklar Bintang segitiga , saklar khusus Bintang segitiga atau dapat juga
menggunakan beberapa kontaktor magnit beserta kelengkapannya yang
dirancang khusus untul rangkaian starter Bintang Segitiga.
Perlu diingat jika pada name plat motor tertulis 220/380 V, sedangkan
tegangan jala-jala yang tersedia sumber 3 fasa 380 V, maka motor tersebut
hanya boleh dihubungkan bintang (Y) artinya motor berjalan normal pada
hubungan bintang pada tegangan 380 V. Motor tersebut dapat dilakukan
starting Bintang segitiga. Apabila dihubungkan pada tegangan jala 3 fasa 220
V.

18
Gambar 8. Symbol Motor bintang dan segitiga

Gambar. Rangkaian pada Motor bintang dan segitiga


Mengapa motor harus dihubungkan dengan Star – Delta???
 Beban dengan inersia yang tinggi/ besar akan menyebabkan
waktu starting motor menjadi lama untuk mencapai kecepatan
nominalnya.
 Selama periode starting tersebut, maka pada stator dan rotor
akan mengalir arus yang besar sehungga bisa terjadi pemanasan
berlebih (overheating) pada motor
 Lebih buruk lagi menyebabkan gangguan pada sistem jala-jala
sumber listriknys sehingga akan menurunkan tegangannya. hal
ini akan mengganggu beban listrik lainnya.

19
 Untuk menghindari hal tersebut, suatu motor induksi seringkali
di start dengan level tegangan yang lebih rendah dari tegangan
nominalnya.
 Pengurangan tegangan starting tersebut akan membatasi dayas
yang diberikan ke motor, namun demikian disis lain
pengurangan tegangan ini akan berdampak memperpanjang
waktu/ periode starting (waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai kecepatan nominalnya).

Gambar 9 . Rangkain Daya Motor bintang Segitiga

20
Gamabar 10 . Rangkain kontrol bintang segitiga

Gambar11. Pengawatan rangkaian motor bintang segitiga

Cara Kerja Rangkaian : MCB F1 di ON kan Jika S1 ditekan, maka K1


bekerja,K2 bekerja lampu H1 menyala. Motor akan bekerja dengan formasi
bintang. Beberapa saat kemudian, timer K1 bekerja menyebabkan K2 padam,
K3 bekerja. Motor akan bekerja dengan formasi segitiga
c. Rangkuman
Penyebab motor listrik dihubung bintang segitiga adalah Beban dengan inersia
yang tinggi/ besar akan menyebabkan waktu starting motor menjadi lama
untuk mencapai kecepatan nominalnya.Selama periode starting tersebut,
maka pada

21
stator dan rotor akan mengalir arus yang besar sehungga bisa terjadi
pemanasan berlebih (overheating) pada motor Lebih buruk lagi menyebabkan
gangguan pada sistem jala-jala sumber listriknys sehingga akan menurunkan
tegangannya. hal ini akan mengganggu beban listrik lainnya.Untuk
menghindari hal tersebut, suatu motor induksi seringkali di start dengan level
tegangan yang lebih rendah dari tegangan nominalnya. Pengurangan tegangan
starting tersebut akan membatasi dayas yang diberikan ke motor, namun
demikian disis lain pengurangan tegangan ini akan berdampak memperpanjang
waktu/ periode

d. Tugas
1) Buatkan rangkaian pengendali Starting Star – Delta (Bintang-Segitiga)
motor 3 fasa.
2) Buatkan rangkaian daya Starting Star – Delta (Bintang-Segitiga) motor 3
fasa

e. Tes Formatif
1) Tegangan yang dapat dipakai pada rangkaian motor bintang segitiga
adalah
a. 220
b. 380
c. 220/380
d. 380/660
2) Tegangan 400/690 dapat digunakan pada rangkain motor
a. Star
b. primer
c. Star delta dan delta
d. kapasitor
3) fungsi kontaktor K1 pada rangkain bintang segitiga adalah
a. penyalur daya ke motor
b. penghubung kerangkaian star delta
c. penghubung ke rangkaian bintang
d. pengaman rangkaian delta
4) Fungsi kontaktor 2 dan kontaktor 3 pada rangkaian bintang segitiga
a. penyalur daya ke motor
22
b. penghubung kerangkaian star delta
c. penghubung kerangkain bintang
d. pengaman rangkaian delta

f. Kunci jawaban
1. D
2. C
3. A
4. B

g. Lembar kerja Siswa

h. Lembar kerja Siswa


Lembar Kerja Siswa ( LKS )
Rrangkaian Pengendalian Motor Listrik 3 Fase
Menggunakan Forward reverse
( 40 menit )

Nama Kelompok/siswa : ………………………………………………


Kelas : ………………………………………………

a. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………….…………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………….…………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

23
……………………………………………………………………….…………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………….
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………….……………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………….…………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………….

4. Kegiatan 4. Pengendalian 2 buah motor induksi 3 fasa bergantian


a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan bagian modul ini diharapkan akan mampu :
a) Mengidentifikasi komponen yang digunakan pada rangkaian Pengendalian
2 buah motor induksi 3 fasa bergantian dengan benar.
b) Menjelaskan prinsip kerja rangkaian Pengendalian 2 buah motor induksi 3
fasa bergantian dengan lengkap dan benar.
c) Menerapkan rangkaian Pengendalian 2 buah motor induksi 3 fasa
bergantian dengan benar.
d) Mengoperasikan rangkaian Pengendalian 2 buah motor induksi 3 fasa
bergantian dengan benar

24
b. Materi Pembelajaran
Dalam mengontrol operasi motor berurutan ada dua buah motor atau
lebih yang diterapkan. Cara mengoperasikan beberapa motor harus
dilaksanakan berurutan satu sama lain dari motor-motor tersebut. Diterapkan
umumnya pada konveyor pembawa material produksi. Dimana proses urutan
starting motor adalah dimulai dari hilir ke hulu, dan sebaliknya proses stop
dimulai dari hulu ke hilir.
a) Rangkaian control dan rangkaian Daya 2 buah motor secara simultan
(bergantian)

Gambar 11. Rangkaian contro motor berurutan secara simultan

25
b) Rangkain motor bergantian

Gambar 12. Rangkaian motor secara bergantian

c) Diagaram Pengawatan berurutan

Gambar 13. Diagram pengawatan motor berurutan

26
d) Kalimat Kontrol
a. Kontrol simultan (bergantian)
1) ON-1 ditekan K-1 kerja, motor satu berputar NC ON-1 lepas,
lampu hijau nyala, lampu merah dan kuning mati.
2) ON-2 ditekan K-2 kerja, motor dua berputar, NC ON-2 lepas,
motor satu mati, lampu kuning menyala, lampu hijau dan merah
mati.
3) ON-1 ditekan K-1 bekerja motor satu berputar, NC ON-1 lepas,
motor dua berhenti, lampu hijau nyala, lampu kuning dan merah
mati.
4) OFF ditekan motor satu dan dua berhenti, lampu merah nyala,
lampu hijau dan kuning mati.
5) Motor satu dan motor dua bekerja bergantian.
b. Kontrol bergantian
1) ON-1 ditekan K-1 bekerja, motor satu berputar.
2) ON-2 ditekan K-2 bekerja, motor dua berputar.
3) Sebelum motor satu berputar bila ON-2 ditekan motor dua tidak
bisa berputar.
4) OFF-2 ditekan, motor dua berhenti.
5) OFF-1 ditekan motor satu berhenti.
6) Sebelum motor dua berhenti, bila OFF-1 ditekan motor satu
tidak bisa berhenti

c. Rangkuman
Dalam mengontrol operasi motor berurutan ada dua buah motor atau lebih
yang diterapkan. Cara mengoperasikan beberapa motor harus dilaksanakan
berurutan satu sama lain dari motor-motor tersebut. Diterapkan umumnya
pada konveyor pembawa material produksi. Dimana proses urutan starting
motor adalah dimulai dari hilir ke hulu, dan sebaliknya proses stop dimulai
dari hulu ke hilir.
d. Tugas
 Buatkan rangkaian pengendali berurutan dua unit motor 3 fasa.
 Buatkan rangkaian daya berurutan dua unit motor 3 fasa

27
e. Tes Formatif

Gambar untuk soal nomor 1 – 3


1) Pada Rangkaian diatas untuk menghidupkan motor satu
yang ditekan adalah
a. Tombol ON2
b. Tombol ON 1
c. Tombol NC ON 2
d. Tombol NC ON 1
b. Pada Saat Motor dimatikan,indicator yang muncul adalah
a. Lampu Indikator warna kuning menyala,lampu warna
hijau dan kuning mati
b. Lampu warna hijau menyala,lampu kuning dan merah mati
c. Lampu warna merah menyala,lampu warna kuning dan
hijau mati
d. Semua lampu mati
c. Ketika Posisi NC ON 2 ditukar Posisi dengan NC ON 1 maka Yang
terjadi adalah
a. Motor 1 bekerja ketika ON1 ditekan,Motor 2 bekerja ketika ON
2 Ditekan
b. Motor 1 bekerja ketika ON2 ditekan,Motor 2 bekerja ketika
ON 1 Ditekan

28
c. Motor 1 akan bekerja sedangkan motor 2 mati
d. Kedua motor tidak bisa bekerja

Soal untuk nomor 4 dan5


d. Pada gambar diatas rangkain motor dalam keadan stand
by,ketika ON 2 ditekan yang terjadi adalah
a. Motor 2 bekerja
b. Motor 1 bekerja
c. Kedua motor tidak bekerja
d. Kedua motor bekerja
e. Pada saat kedua motor sedang bekerja,kemudian ditekan OFF 1
yang terjadi adalah
a. Motor 1 akan mati
b. Motor 2 akan mati
c. Motor 1 dan 2 tetap bekerja
d. Motor 1 dan 2 mati
2. Kunci Jawaban

1. B
2. C
3. D
4. C
5. C

29
3. Lembar Kerja siswa
Lembar Kerja Siswa ( LKS )
Rrangkaian Pengendalian Motor Listrik 3 Fase
Menggunakan Forward reverse
( 40 menit )

Nama Kelompok/siswa : ………………………………………………


Kelas : ………………………………………………

a. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………….…………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………….…………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….…………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………….
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………….……………………………………………
………………………………………………………………………………

30
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………….…………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………….

BAB III
EVALUASI

Kompetensi Dasar : 3.7 Menerapkan instalasi motor listrik berbagai kendali.


4.7 Mengoperasikan Instalsi Motor Listrik berbagai kendali
Waktu : 60 ment
Kerjakanlah soal soal dibawah ini dengan benar.
1. Jumlah kontaktor magnit yang dibutuhkan untuk Y/ Δ otomatis sebanyak…
a. satu buah kontaktor utama
b. dua buah kontaktor utama
c. dua buah kontaktor, untuk hubungan Y dan hubungan Δ
d. tiga buah kontaktor, untuk kontaktor utama hubungan Y dan hubungan Δ
e. dua buah kontaktor untuk hubungan Y dan hubungan Δ dan saklar TPDT untuk
saklar utamanya
2. Jika suatu mesin pemindah barang mengalami kelebihan beban mekanis,
komponen yang berfungsi memutuskan rangkaian adalah ...
a. MCB
b. Kontaktor
c. TDR
d. Over load
e. Sekring
3. Dalam rangkaian pengasutan bintang segitiga otomatis, komponen yang berfungsi
untuk memindahkan hubungan bintang ke segitiga secara otomatis adalah ...
a. MCB

31
b. Kontaktor
c. TDR
d. Over load
e. Tombol tekan
4. Alat untuk mengatur waktu tunda mati suatu kontaktor adalah
a. Time on delay
b. Time delay relay
c. Time relay delay
d. Time of delay
e. Time delay of delay
5. Alat untuk mengatur waktu kerja kontaktor adalah
a. Limit switch
b. Thermal over load relay
c. Time relay
d. Time on delay
e. Time off delay
6. Pengertian dari “interlocking” pada rangkaian instalasi motor listrik adalah ... .
a. Dua motor yang bekerja bersama
b. Dua motor bekerja berurutan
c. Sebuah motor dikendalikan dari beberapa tempat
d. Motor bekerja secara otomatis
e. Dua motor bekerja bergantian
7. Fungsi NO (13 – 14) pada magnetik kontaktor berfungsi untuk ....
a. Mengalirkan arus utama.
b. Menghubungkan sumber ke beban
c. Mengalirkan arus lampu tanda
d. Mengalirkan arus lampu start
e. Mengunci kemagnetan HC
8. Fungsi NC (21 – 22) pada kontaktor magnet dengan lampu-lampu tanda adalah
....
a. Mengalirkan arus utama
b. Menghubungkan sumber ke beban
c. Mengalirkan arus lampu tanda
d. Mengalirkan arus lampu start

32
e. Mengunci kemagnetan HC

Untuk soal nomor 9 dan 10


9. Pada rangkain pengendali motor forward reverse otomatis fungsi T2 adalah
a. Menunda waktu untuk Mematikan motor setelah reverse
b. Menunda waktu untuk menghidupkan motor reverse
c. Menunda waktu untuk menghidupkan motor forward
d. Mematikan Motor untuk Mematikan motor setelah forward
e. Menghidupkan dan mematikan motor
10. Pada rangkaian pengendalai motor forward reverse otomatis fungsi T3 adalah
a.Menunda waktu untuk Mematikan motor setelah reverse
b.Menunda waktu untuk menghidupkan motor reverse
c.Menunda waktu untuk menghidupkan motor forward
d.Menghidupkan Motor untuk Mematikan motor setelah
forward e.Menghidupkan dan mematikan motor
11. Pada rangkaian pengendalai motor forward reverse otomatis fungsi T4 adalah
a. Menunda waktu untuk Mematikan motor setelah reverse
b. Menunda waktu untuk menghidupkan motor reverse
c. Menunda waktu untuk menghidupkan motor forward
d. Mematikan Motor untuk Mematikan motor setelah forward
e. Menghidupkan Motor untuk Mematikan motor setelah forward

33
KEGIATAN BELAJAR 2
BAB I
PENDAHULUAN

1. Instalasi Motor Listrik dengan


Pengasutan Direct On Line (DOL)

Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific
approach) dalam proses pembelajaran yang meliputi: penggalian informasi melalui
pengamatan, bertanya, melakukan percobaan, kemudian mengolah data atau informasi,
menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, menyimpulkan,
dan mencipta. Pada modul ini, seluruh materi yang ada pada setiap kompetensi dasar
diupayakan sedapat mungkin diaplikasikan secara prosedural sesuai dengan pendekatan ilmiah.
Melalui modul bahan ajar ini, peserta didik akan mempelajari apa?, bagaimana?, dan
mengapa?, terkait dengan materi Instalasi Motor lIstrik dengan Pengasutan . Langkah awal
untuk mempelajari materi ini adalah dengan melakukan pengamatan (observasi).
Keterampilan melakukan pengamatan dan mencoba menemukan hubungan-hubungan
yang diamati secara sistematis merupakan kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif
dan menyenangkan. Dengan hasil pengamatan ini, berbagai pertanyaan lanjutan akan muncul.
Dengan melakukan penyelidikan lanjutan, peserta didik akan memperoleh pemahaman yang
makin lengkap tentang masalah yang di amati.
Dengan keterampilan ini, peserta didik dapat mengetahui bagaimana mengumpulkan
fakta dan menghubungkan fakta-fakta untuk membuat suatu penafsiran atau kesimpulan.
Keterampilan ini juga merupakan keterampilan belajar sepanjang hayat yang dapat
digunakan, bukan saja untuk mempelajari berbagai macam ilmu, tetapi juga dapat digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.

PRASYARAT

Kemampuan awal yang dipersyaratakan untuk mempelajari modul ini adalah pengetahuan
tentang dasar listrik dan symbol-simbol listrik

34
KOMPETENSI DASAR
3.8 Menerapkan Instalasi Motor Listrik Dengan Pengasutan
4.8 Membuat Instalasi Pengendali Motor Listrik Dengan Pengasutan

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan mampu :
1. Memilih komponen-komponen dari Instalasi Mototr Listrik dengan Pengasutan
2. Membuat Instalasi Pengendali Motor Listrik Dengan Pengasutan

Materi Pokok dan Sub Materi Pokok


No Materi Pokok Sub Materi Pokok

1 Pengasutan motor induksi Pengasutan langsung (DOL)


tiga fasa Pengasutan dengan -
Pengasutan dengan primary
resistance
Pengasutan dengan secondary
resistance

PENILAIAN
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam mempelajari modul ini, akan
dilakukan evaluasi baik terhadap aspek pengetahuan maupun aspek ketrampilan. Aspek
pengetahuan dilaksanakan melalui latihan-latihan dan test tertulis, sedangkan aspek
ketrampilan melalui tugas praktek secara pengamatan langsung terhadap proses kerja, hasil
kerja dan sikap kerja.

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


Modul “Instalasi Motor Listrik Dengan Pengasutan” ini dibagi dalam 2 (dua) kegiatan belajar
yang tersusun secara sistimatis dimana anda harus pelajari secara tuntas setiap kegiatan
belajar mulai dari kegiatan belajar 1 dan 2 secara berturut-turut. Sebelum anda beralih ke
kegiatan belajar berikutnya anda harus mengerjakan test performance yang telah disiapkan
pada setiap akhir pokok bahasan/kegiatan belajar. Untuk meyakinkan jawaban anda bisa
menggunakan kunci jawaban yang sudah tersedia,

35
Pada akhir anda mempelajari modul ini anda harus mengerjakan soal yang sudah disediakan
pada lembar evaluasi tanpa kunci jawaban. Dan untuk meyakinkan jawaban anda, anda bisa
menggunakan kunci jawaban yang telah tersedia.
Untuk lulus dari modul ini anda harus telah mengerjakan latihan 1 dan 2 serta mengerjakan
evaluasi akhir dengan benar

BAB II
PENGASUTAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Indikator Keberhasilan: Prinsip pengontrolan motor listrik, pengasutan: lansung (DOL), bintang

A. Prinsip Pengontrolan Motor Listrik


Kata kontrol berarti mengatur atau mengendalikan, jadi yang dimaksud dengan
pengontrolan motor adalah pengaturan atau pengendalian motor mulai dari
pengasutan, pengoperasian hingga motor itu berhenti. Maka pengontrolan motor
dapat dikategorikan menjadi tiga bagian menurut fungsinya, yaitu:
 Pengontrolan pada saat pengasutan (starting)
 Pengontrolan pada saat motor dalam keadaan beroperasi (pengaturan
kecepatan, pembalikan arah putaran dan lain-lain)
 Pengontrolan pada saat motor berhenti beroperasi (pengereman).
Sesuai dengan perkembangan teknologi yang memicu perkembangan industri, cara
atau sistem pengontrolan itu terus berkembang. Maka dari caranya dapat
diklasifikasikan menjadi :
 Pengontrolan cara manual (manual control)
 Pengontrolan semi-otomatis (semi-automatic control)
 Pengontrolan otomatis (automatic control)
 Pengontrolan terprogram (programable controller)
Dalam mengoperasikan motor listrik, agar dapat berfungsi andal dan terhindar dari
gangguan dan kerusakan, dan terjamin keselamatan terhadap bahaya
sengatan listrik, maka setiap instalasi motor-motor listrik dilengkapi dengan
peralatan proteksi. Yaitu proteksi beban lebih, pentanahan, dan hubung singkat.

36
Motor induksi (Asynchronous motor) secara luas banyak digunakan di fasilitas
industri dan bangunan besar. Rancangan dan perawatannya sederhana, dapat
disesuaikan pada berbagai aplikasi di lapangan dan pengoperasiannya ekonomis.
Ini sangat menguntungkan sebagai solusi pengendali motor induksi pada sisi harga
dan kualitas.
Karakteristik motor induksi tiga-phasa adalah arus bebannya tinggi pada sumber
tegangan dengan direct-on-line starting. Menghasilkan arus start dan lonjakan
yang tinggi jika diaplikasikan pada tegangan penuh, akan mengakibatkan
penurunan tegangan sumber dan pengaruh transien torsi pada sistem mekanik.

Gambar 2-1. Metoda Motor Starting.

1. Direct-On-Line motor starting.


2. Start-delta (bintang-segitiga) motor starting.
3. Soft starter (Q2), motor starter kontinyu dan bertahap, alternafif secara
elektronik sebagai pengganti Start-delta (bintang-segitiga) motor starting.
4. Variable Frequency Drivers atau inverter sebagai pengendali kecepatan
motor dan terintegrasi dengan proteksi motor secara elektronik.
Sistem pengoprasian motor dilakukan pada saat start, running dan Stop.
Keberhasilan suatu pengoperasian sebuah motor listrik bukan saja ditentukan pada
“ Running Performance “ motor , tetapi juga juga ditentukan oleh “ Starting
Performance “

37
Pemilihan metoda starting banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
kapasitas daya motor / keperluan arus starting , torsi starting , kecepatan , jenis
atau tipe motor dan macam-macam beban yang digerakkan oleh motor tersebut.
Starting Motor induksi rotor sangkar dapat dilakukan antara lain :
 Direct on line ( DOL )
Starting dengan metoda ini menggunakan tegangan jala-jala / line penuh
yang dihubungkan langsung ke terminal motor melalui rangkaia
pengendali mekanik atau dengan relay kontaktor magnit.
 Star Delta
Star awal dilakukan dalam hubngan bintang dan kemudian motor
beroperasi normal dalam hungan delta. Pengendalian bintang ke
delta dapat dilakukan dengan sakelar mekanik Y /Δ atau dengan relay /
kontaktor magnit.
 Starting Dengan Menggunakan Tahanan Primer (Primary
Resistance)
Starting dengan metoda ini adalah dengan menngunakan tahanan primer
untuk menurunkan tegangan yang masuk ke motor.
 Auto Transformer
Starting dengan metoda ini adalah dengan menghubungkan motor pada
taptegangan sekunder auto transformer terendah dan bertahap dinaikkan
hingga mencapai kecepatan nominal motor dan motor terhubung
langsung pada tegangan penuh / tegangan nominal motor .
 Motor Slip Ring / Rotor lilit.
Untuk motor rotor lilit ( Slip Ring ) starting motor dilakukan dengan
metoda pengaturan rintangan rotor ( Scondary Resistor ) . Motor
beroperasi normal pada rotor dalam hubungan bintang.

Pengasutan Langsung ( Direct on line/DOL starter )


 Arus starting : 4 sampai 8 kali arus nominal
 Torsi starting : 0,5 sampai 1,5 kali torsi nominal
 Kriteria pemakaian :
 3 terminal motor , daya rendah sampai menengah
 Arus starting tinggi dan terjadi drop tegangan
 Peralatan sederhana

38
 Waktu total yang diperlukan untuk
DOL Starting direkomendasikan tidak
lebih dari 10 detik

Gambar 2-2. Karakteristik arus, torsi dan kecepatan.

Harga torsi dan arus pada saat starting dapat ditentukan dari
persamaan berikut :

Contoh :
Jika motor listrik 3 fasa arus startingnya 7 kali arus beban penuh dan slip motor pada
beban penuh 4 % distarting pada tegangan normal dengan DOL starter. Tentukan
harga Torsi Starting ? Diketahui : IST = ISC = 7 If
Sf = 4 % = 0,04

Ditanyakan TST = ?

Penyelesaian :
Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa jika motor distarting langsung ke jala-jala
(DOL), mengambil arus starting 7 kali arus beban penuh, maka torsi starting akan
sama dengan 1,96 kali torsi beban penuh.

39
Pada awal pengasutan (starting), dimana tegangan GGL kumparan stator dan
kumparan rotor belum terbangkit, maka tegangan sumber hanya melayani kumparan
motor saja. Dimana putaran rotor nr = 0 dan slip s = 1, kuat arus yang mengalir
sebesar :

Karena nr = 0 dan slip s = 1, maka persamaan diatas dapat ditulis:

Pengasutan secara langsung DOL (direct on line) akan menarik arus sangat besar dari
jaringan (± 6 - 7 kali arus normal), dan torsi pengasutan 0,5 - 1,5 x torsi nominal. Rangkaian
kontrol pengasutan motor secara DOL dapat dilihat pada gambar 2-4.

40
(a) Diagram daya (b) Diagram kontrol
Gambar 2-3. Rangkaian pengontrolan motor

Apabila motor induksi direkomendasikan diasut DOL, waktu pengasutan singkat, tidak lebih
dari 10 detik dan kapasitas BHP motor maksimum 5kW. Atau pengasutan DOL dapat
direkomendasikan dengan kapasitas motor hingga 0,5 - 1MW apabila waktu asut 5 detik
dan persediaan daya pada feeder cukup, dimana waktu t dan besaran kuat arus starting motor
tidak melampau triping alat proteksi.
Karakteristik hubungan antara arus I dan kecepatan nr, dan torsi T dan kecepatan nr dengan
pengasutan DOL dapat dilihat pada gambar 2-2.

Kontruksi Motor Induksi Tiga Phasa


Motor induksi terdiri dari dua bagian utama :
 Bagian yang tetap , disebut Stator
 Bagian yang bergerak , disebut Rotor
Dilihat dari konstrusi rotor motor induksi ada dua jenis
:
 Motor rotor sangkar rangkaian rotor nya dihubung singkat.
 Motor cincin luncur ( Slip ring motor ), mempunyai rotor lilit

41
Gambar 2-4. Kontruksi motor induksi.

Stator terdiri dari tiga bagian utama yaitu :


1. Rangka , adalah rangka tuang atau baja tuang
2. Inti stator yang berupa lembaran baja khusus yang dilaminasi untuk
mengurangi kerugian inti dari arus pusar ( Eddy current ) dan dipres
langsung pada rangka , inti stator dibuat alur-alur pada bagian dalam
yang melingkar untuk penempatkan belitan / kumparan stator
3. Belitan stator terdiri tiga belitan yang identik dengan belitan fasa dan
ditempatkan pada 120 derajat listrik disekeliling stator. Masing-masing
belitan terdiri dari sejumlah kumparan yang dihubungkan seri dan
menghasilkan jumlah kutub perfasa yang dibutuhkan, Gambar 2-4,
memperlihatkan konstruksi stator dan rotor sangkar. Gambar 2-5,
memperlihatkan pelat nama motor induksi memampilkan informasi
penting yang diperlukan untuk pemilihan dan aplikasi.

Gambar 2-5. Pelat nama motor induksi.

42
Hubungan motor induksi tiga-phasa
Jika motor induksi tiga-phasa dihubungkan ke sumber tegangan, data pada pelat
nama motor harus disesuaikan dengan sumber tegangan dan frekuensinya.
Hubungan diimplementasikan melalui enam terminal (versi standar) pada kotak
terminal motor dan perbedaannya antara dua jenis rangkaian, hubungan bintang
dan hubungan segitiga. Contoh untuk sumber tegangan tiga phasa 400 Volt, 50 Hz
(lihat gambar 2-6 dan 2-7).

Gambar 2-6. Hubungan Bintang.

43
Gambar 2-7. Hubungan Segitiga.

Secara umum, keadaan motor tiga-phasa ditentukan pada standar (DIN/VDE 0530,
IEC/EN 60034). Bagaimanapun juga rancangan pabrikan sangat dominan. Contoh,
yang ada di pasaran untuk daya output motor yang kecil (<4 kW) secara khusus
digunakan pada pompa dan kipas, kadang-kadang kita temukan motor tanpa kotak
terminal. Disini kumparan dihubungkan dibagian dalam motor dan hanya tiga
kabel yang dapat dihubungkan untuk tegangan tertentu.

E. Pengasutan bintang-segitiga (Motor Starting Star-Delta)

Metoda starting Y - Δ banyak digunakan untuk menjalankan motor induksi rotor


sangkar yang mempunyai daya di atas 5 kW (atau sekitar 7 HP). Untuk
menjalankan motor dapat dipilih starter yang umum dipakai antara lain : saklar
rotari Y - Δ, saklar khusus Y- Δ atau dapat juga menggunakan beberapa kontaktor
magnit beserta kelengkapannya yang dirancang khusus untul rangkaian starter Y -
Δ.
44
Perlu diingat jika pada name plat motor tertulis 220/380 V, sedangkan tegangan
jala- jala yang tersedia sumber 3 fasa 380 V, maka motor tersebut hanya boleh
dihubungkan bintang (Y) artinya motor berjalan normal pada hubungan bintang
pada tegangan 380 V. Motor tersebut dapat dilakukan starting Y - Δ. Apabila
dihubungkan pada tegangan jala 3 fasa 220 V.

Perbandingan tegangan hubungan bintang (Y) dan segitiga (Δ)

Gambar 2-9. Karakteristik arus, torsi dan kecepatan.

Karakteristik Umum :
 Arus start 1,8 sampai 2,6 kali arus nominal
 Torsi start 0,5 kali torsi nominal
 Kriteria pemakaian :
 6 terminal motor
 Torsi puncak pada perubahan star ke delta

45
Gambar 2-8. Motor starting bintang-segitiga.

Perbandingan arus start bintang – segitiga

46
Dari hasil rumus di atas dapat dilihat bahwa besar arus pada hubungan bintang
adalah 1/3 kali arus jika motor dihubungkan segitiga.

F. Pengasutan dengan Tahanan Primer (Primary Resistance).

Starting dengan menggunakan tahanan primer adalah suatu cara menurunkan


tegangan yang masuk ke motor melalui tahanan yang disebut tahanan primer
karena tahanan ini terhubung pada sisi stator. Hal ini menggunakan prinsip
tegangan jatuh.

47
Gambar 2-9. Starter dengan Tahanan Primer (Primary Resistance Starter).

Perbandingan torsi dengan torsi beban penuh :

Penggunaan metoda starting ini banyak digunakan untuk motor-motor kecil.

G. Pengasutan dengan Auto transformer (Auto Transformer Starting)


Starting dengan cara ini adalah dengan menghubungkan motor pada
tahapan tegangan sekunder auto transformer terendah. Setelah beberapa saat motor
dipercepat, transformator diputuskan dari rangkaian dan motor terhubung langsung
pada tegangan penuh.
Transformator dibuat dari sejumlah tahapan tegangan sekunder yang biasanya 83
%, 67 % dan 50 % dari tegangan primer.

48
Jika perbandingan tahapan tegangan = k, maka pasa tap 67 % k = 0,67. Ini berarti
bahwa tegangan pada motor akan sama dengan kali tegangan jaring atau sama
dengan k. V volt
Arus yang diambil motor akan menjadi k kali bila motor tersebut distarting
langsung ke jala-jala (DOL starting) yang sama dengan k.I
Dengan mengabaikan arus magnetisasi transformator, arus primer yang diambil
sama dengan k kali arus sekunder yang sama dengan k2 I. Jadi k2 adalah penurunan
arus aktual motor jika distarting dengan auto transformer starting.
Sebagai contoh :
Jika motor distart langsung ke jala-jala mengambil arus 600 % kali arus beban
penuh. Pada tap 67 %, arus pada terminal motor akan sama dengan 400 %, akan
tetapi arus primer pada waktu starting akan sama dengan k kali 400 % atau sama
dengan 267 % dari arus beban penuh ini adalah arus yang diambil dari sistem
suplay.

Gambar 2-11. Diagram hubungan arus dan tegangan pada DOL starting dan Auto
Transformer starting.

Torsi starting sebanding dengan kuadrat arus motor.

Pada tap dengan perbandingan tegangan k, torsi akan menjadi k 2 kali torsi starting
yang dihasilkan pada waktu motor distarting langsung ke jala-jala. Pada tap 67 %,
torsi starting akan menjadi 67 % kuadrat atau sama dengan 45 % dari harga torsi
DOL.

49
Keuntungan dari metoda starting ini adalah tegangan motor pada saat distart pada
kondisi torsi yang telah besar daripada metoda starting dengan tahanan primer
(primary resistance starting), pada penurunan tegangan yang sama dan arus
jaringan yang sama.

A. Pengasutan dengan Pengaturan Tahanan Rotor

Metoda lain untuk menurunkan arus starting (I2) adalah dengan menggunakan
tahanan (R) yang dihubungkan pada rangkaian rotor. Starting ini hanya dapat
dipakai untuk motor induksi motor rotor lilit (motor slip ring), sedangkan untuk
motor induksi rotor sangkar hal ini tidak bisa dilakukan.
Motor induksi rotor lilit juga disebut motor induksi cincin geser (slipring),
rotornya mempunyai lilitan yang dihubungkan ke tahanan luar. Pada waktu
starting, motor dihubungkan dengan tahanan (Rheostat) dengan harga R yang
maksimum. Setelah motor running, maka rheostat dihubung singkat.

Pada saat motor diam slip = 1

Pada saat rotor bergerak harga slip mulai berkurang dari slip = 1 sampai pada
suatu harga slip beban penuh.

Sewaktu diam, reaktansinya X2 = 2 f2 . L2 = 2 fL2 = X2

Pada saat berputar, reaktansinya X = 2 f2 .s. L2 = 2 . f2 L2 = s. X2

50
Gambar 2-12. Pengaturan tahanan rotor.

Contoh soal :
Motor induksi 4 kutub dipasang pada jala-jala dengan frekuensi f = 50 Hz, putaran
motor = 1455 rpm. Hitung beban slip dan fz ?

51
Jawab :

Soal Tertulis
Kerjakan soal di bawah ini dengan menjawab butir-butir soal pertanyaan bentuk
essay.
1. Jelaskan kekurangan dan kelebihan kontrol motor secara DOL !
2. Sebutkan peralatan utama pada pemasangan rangkaian kontrol Direct Online
(DOL)!
3. Sebutkan peralatan pengaman pemasangan rangkaian kontrol Direct Online (DOL)!
4. Berapa kode terminal yang dihubung paralel dengan tombol ON ?
5. Berapa kode terminal untuk Coil kontaktor ?
Kunci Jawaban
1. Kekurangannya yaitu arus start yang besar, kelebihannya yaitu komponen yang
digunakan sedikit dan rangkaian lebih sederhana
2. Peralatan utama pada rangkaian DOL :
- Kontaktor magnet
- Push button

3. Peralatan pengaman pada rangkaian DOL


- MCB
- Thermal Overload Relay (TOR)
4. Terminal 13 – 14
5. Terminal A1 – A2

52
Kerjakan soal di bawah ini dengan menjawab butir-butir soal pertanyaan bentuk pilihan
ganda.
1. Jika motor induksi 3 phasa direkomendasikan diasut DOL, maka waktu
pengasutan sebaiknya tidak lebih dari …
A. 18 detik
B. 16 detik
C. 14 detik
D. 12 detik
E. 10 detik
2. Kapasitas BHP motor maksimum 5 KW. Maka jenis pengasutan motor induksi
3 phasa yang tepat yaitu pengasutan …
A. Star – Delta
B. Direct On Line (DOL)
C. Primary resistance
D. Secondary resistance
E. Rotor lilit
3. DOLadalah rangkaian pengendali motor listrik yang merupakan
singkatan dari ....
A. Direct On Line
B. Direct Off Line
C. Direct On Logic
D. Direct Off Logic
E. Direct Overload Line
4. Pengasutan motor listrik adalah melonjaknya daya listrik yang dibutuhkan
motor listrik ketika melakukan ....
A. starting/putaran awal
B. starting/putaran akhir
C. starting/putaran tetap
D. starting/putaran yang searah dengan jarum jam
E. starting/putaran yang berlawanan arah dengan jarum jam
5. Di bawah ini yang merupakan rangkaian dari pengasutan motor induksi 3
phasa diasut dengan Direct On Line (DOL) adalah …

53
A.

B.

C.

54
D.

E.

Kunci Jawaban
1. E
2. B
3. A
4. A
5. A

55
RANGKUMAN

Sistem pengoperasian motor dilakukan pada saat start, running dan Stop.
Keberhasilan suatu pengoperasian sebuah motor listrik bukan saja ditentukan pada
“Running Performance“ motor, tetapi juga juga ditentukan oleh “ Starting Performance “

Pemilihan metoda starting banyak dipengaruhi oleh beberapa factor seperti kapasitas daya
motor/keperluan arus starting, torsi starting, kecepatan, jenis atau tipe motor dan macam-
macam beban yang digerakkan oleh motor tersebut.

Apabila motor induksi direkomendasikan diasut DOL, waktu pengasutan singkat, tidak
lebih dari 10 detik dan kapasitas BHP motor maksimum 5kW. Atau pengasutan DOL dapat
direkomendasikan dengan kapasitas motor hingga 0,5 -1MW apabila waktu asut ± 5 detik
dan persediaan daya pada feeder cukup, dimana waktu t dan besaran kuat arus starting
motor tidak melampau triping alat proteksi.

Jenis pengasutan motor antara lain: Pengasutan langsung (DOl), pengasutan, dengan
tahanan primer, pengasutan dengan auto transformator, dan Pengasutan dengan pengaturan
rotor.

Pengontrolan motor terdiri dari, pengontrolan motor dengan DOL, pengontrolan motor
dangan dua arah putaran, pegontrolan motor dengan pengasut, pengontrolan motor
berurutan.

56
KEGIATAN BELAJAR 3
BAB I
PENDAHULUAN

PRASYARAT
Kemampuan awal yang dipersyaratakan untuk mempelajari modul ini adalah pengetahuan
tentang komponen dan simbol pengendali, rangkaian dasar pengendali motor listrik 3 fasa

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


Penyajian modul ini dibagi dalam 2 Kegiatan belajar, yaitu :
KB1 berisi macam-macam rangkaian pengendali motor listri 3 fasa secara manual, yang
memuat penjelasan singkat tentang rangkaian pengendali motor secara manual.
KB2 berisi macam-macam rangkaian pengendali motor listri 3 fasa secara otomatis, yang
memuat penjelasan singkat tentang rangkaian pengendali motor secara otomatis.
pada bagian akhir kegiatan belajar diberikan soal latihan dan tes formatif sebagai indikator
penguasaan pengetahuan dan handout untuk penguasaan keterampilan yang dipelajari.

Petunjuk bagi siswa :


Untuk dapat dinyatakan lulus, anda harus :
1. Menjawab pertanyaan formatif dengan nilai minimal 7
2. Mengerjakan seluruh tugas-tugas pada hand out yang diberikan

Perlengkapan yang harus disiapkan oleh Guru :


1. Memberi penjelasan yang relavan dengan pembelajaran modul
2. Memberi bantuan pada siswa yang mengalami hambatan belajar
3. Memeriksa tugas-tugas siswa
4. Menyediakan software untuk simulasi rangkaian pengendali

KOMPETENSI DASAR (KD)


3.9 Mengevaluasi rangkaian kendali elektromagnetik
4.9 Mempresentasikan rangkaian kendali elektromagnetik

57
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)
3.9.1 Membandingkan rangkaian kendali elektromagnetik
3.9.2 Menyimpulkan rangkaian kendali elektromagnetik
4.9.1 Mendemontrasikan rangkaian kendali elektromagnetik
4.9.2 Mengkombinasikan rangkaian kendali elektromagnetik

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat membandingkan rangkaian kendali elektromagnetik
dengan kerjasama dan bertanggung jawab
2. Peserta didik dapat meyimpulkan rangkaian kendali elektromagnetik dengan kreatif dan
bertanggung jawab
3. Peserta didik dapat mendemonstrasikan rangkaian kendali elektromagnetik
dengan kreatif dan bertanggung jawab
4. Peserta didik dapat mengkombinasikan rangkaian kendali elektromagnetik dengan
kreatif, mandiri dan bertanggung jawab

POKOK-POKOK MATERI
1. Rangkaian Pengendali Motor Secara Manual
2. Rangkaian Pengendali Motor Secara Otomatis

1. Rangkaian Pengendali Motor Secara

Manual URAIAN MATERI

Rangkaian pengendali motor dengan manual pada dasarnya adalah rangkaian


pengendali atau pengontrolan motor listrik 3 fasa dengan cara manual, harus ada input atau
rangsangan dari luar, misalnya sesorang akan menjalankan mesin yaitu dengan menekan pada
tombol ON maka mesin akan bekerja, untuk mematikan seseorang juga harus melakukan
rangsangan dari luar yaitu dengan menekan tombol OFF.

Pengontrolan motor dikategorikan menjadi tiga bagian menurut fungsinya, yaitu:


 Pengontrolan pada saat pengasutan (starting)
 Pengontrolan pada saat motor dalam keadaan beroperasi (pengaturan kecepatan
pembalikan arah putaran dan lain-lain)

58
 Pengontrolan pada saat motor berhenti beroperasi (pengereman).

A. Starting Motor induksi rotor sangkar dapat dilakukan antara lain :


1. Direct on line (DOL)
Starting dengan metoda ini menggunakan tegangan jala-jala / line penuh yang
dihubungkan langsung ke terminal motor melalui rangkaian pengendali mekanik atau
dengan relay kontaktor magnit.

Rangkaian pengontrolan Motor Listrik 3 fasa


2. Star Delta
Star awal dilakukan dalam hubngan bintang dan kemudian motor beroperasi normal
dalam hungan delta. Pengendalian bintang ke delta dapat dilakukan dengan sakelar
mekanik Y/ Δ atau dengan relay / kontaktor magnit.

Motor starting bintang-segitiga

59
3. Starting Dengan Menggunakan Tahanan Primer (Primary Resistance)
Starting dengan metoda ini adalah dengan menngunakan tahanan primer untuk
menurunkan tegangan yang masuk ke motor.

Starter dengan Tahanan Primer (Primary Resistance Starter)

B. Pengontrolan Motor dengan Dua Arah Putaran

Diagram daya motor dua arah putaran

60
Diagram kontrol motor dua arah putaran

Dengan membalik polaritas tegangan input ke stator motor induksi 3 fasa maka medan
putar yang dihasilkannya juga berubah arah. Karena putaran rotor searah dengan medan putar
stator, oleh sebab itu dengan mengubah polaritas tegangan input maka putaran rotor juga
berubah arah. Gambar diatas merupakan suatu pengontrolan motor tiga fasa dengan dua arah
putaran (reverse-foward)

C. Pengontrolan Motor Berurutan

Dalam mengontrol operasi motor berurutan ada dua buah motor atau lebih yang
diterapkan. Cara mengoperasikan beberapa motor harus dilaksanakan berurutan satu sama lain
dari motor-motor tersebut. Diterapkan umumnya pada konveyor pembawa material produksi.
Dimana proses urutan starting motor adalah dimulai dari hilir ke hulu, dan sebaliknya proses
stop dimulai dari hulu ke hilir.

61
Diagram daya motor dua arah putaran

62
Diagram kontrol motor dua arah putaran

Kinerja rangkaian, Pada gambar diagram daya diatas, ada dua buah motor 1 dan motor
2. Pada star awal harus dimulai dari motor 1 (motor 2 tidak bisa distar sebelum motor 1
beroperasi) dengan menekan tombol ON1 dari gambar diagram kontrol. Setelah motor 1
bekerja, motor 2 dapat beroperasi dengan menekan tombol ON2. Untuk menghentikan motor
beroperasi, harus dimulai dengan menstop motor 2 terlebih dahulu dengan menekan tombol
OFF2 dari gambar diagram kontrol, selanjutnya menstop motor 1 beroperasi.

63
D. Mengatur Kecepatan Putar Motor

Mengatur kecepatan putar motor induksi berbasis pada yang dilakukan


dengan
mengatur jumlah kutub atau besaran frekuensi, motor yang dapat diatur jumlah kutubnya
salah satunya adalah motor dahlander. Pengaturan kecepatan putar motor induksi dengan
mengatur jumlah kutub-kutubnya diperlihatkan pada gambar di bawah

Diagram daya motor dahlander

64
Diagram kontrol motor dahlander

Kinerja rangkaian: Motor yang mempunyai dua kecepatan putar. Melalui pengontrolan seperti
pada gambar diagram kontrol diatas, motor seperti pada gambar diagram daya, dapat diatur
putarannya pada 1440rpm atau 2800rpm. Anda dapat mengatur kecepatan putar dengan
menekan tombol ON1 atau ON2.

65
RANGKUMAN

1. Pengontrolan motor dikategorikan menjadi tiga bagian menurut fungsinya, yaitu:


1. Pengontrolan pada saat pengasutan (starting)
2. Pengontrolan pada saat motor dalam keadaan beroperasi (pengaturan kecepatan
pembalikan arah putaran dan lain-lain)
3. Pengontrolan pada saat motor berhenti beroperasi (pengereman).
2. Starting Motor induksi
1. Direct on line (DOL)
2. Star Delta
3. Starting Dengan Menggunakan Tahanan Primer (Primary Resistance)
3. Pengontrolan Motor dengan Dua Arah Putaran
Dengan membalik polaritas tegangan input ke stator motor induksi 3 fasa maka medan
putar yang dihasilkannya juga berubah arah
4. Pengontrolan Motor Berurutan
Cara mengoperasikan beberapa motor harus dilaksanakan berurutan satu sama lain dari
motor-motor tersebut. Diterapkan umumnya pada konveyor pembawa material produksi.
Dimana proses urutan starting motor adalah dimulai dari hilir ke hulu, dan sebaliknya
proses stop dimulai dari hulu ke hilir.
5. Mengatur Kecepatan Putar Motor
Motor yang dapat diatur jumlah kutubnya salah satunya adalah motor dahlander

66
LATIHAN

1. Buatlah rangkaian kendali pada motor listrik 3 fase


2. Buatlah review pada rangkaian kendali di bawah ini setelah anda simulasikan pada software

67
68
TES FORMATIF

A. PILIHAN GANDA
1. Fungsi dari rangkaian Star - Delta motor listrik 3 fasa adalah…
a. Pengereman
b. Mengurangi tegangan
c. Mengurangi I start
d. Mengurangi kecepatan
e. Percepatan

2. Fungsi NC (21 – 22) pada kontaktor magnet dengan lampu-lampu tanda adalah...
a. Mengalirkan arus utama
b. Menghubungkan sumber ke beban
c. Mengalirkan arus lampu tanda
d. Mengalirkan arus lampu start
e. Mengunci kemagnetan HC

3. Pada gambar rangkaian kontrol di samping apa


yang
terjadi pada H1 dan H2 jika ON1 di tekan
kemudian
di tekan setelahnya…
a. H1 ON dan H2 ON
b. H1 ON dan H2 OFF
c. H1 OFF dan H2 OFF
d. H1 Off dan H2 ON
e. H1 OFF dan H2 OFF

69
4. Kontak yang berfungsi sebagai pengunci ditunjukkan
pada huruf…

a. A A
b. B
B D E
c. C
d. D
e. E C

5. Gambar rangkaian kendali disamping


merupakan rangkaian kendali
a. Star-Delta
b. Auto Transformer
c. Direct on line (DOL)
d. Motor Slip Ring/ Rotor lilit
e. Starting Dengan Menggunakan Tahanan er
Prim (Primary Resistance)

6. Rangkaian pengendali yang terdiri dari dua buah kontaktor yang bekerjanya, tidak bisa
bersama-sama dan untuk itu diperlukan satu rangkaian yang sifatnya mengunci.
Artinya bila salah satu kontaktor sedang bekerja kontaktor magnet kedua tidak dapat
bekerja. Meskipun tombol startnya ditekan. Dan untuk memindahkan kerja kontaktor
satu ke kontaktor lainya harus dimatikan terlebih dahulu.
Apa fungsi dari rangkaian pengendali tersebut…
a. Pengendali 2 tempat
b. Pengendali secara berurutan
c. Pengendali secara bergantian
d. Pengendali secara inching
e. Pengendali secara serempak

70
7. Berikut adalah kelompok komponen kontrol adalah…
A. Saklar ON
B. Saklar OFF
C. Timer
D. Overload relay
E. MCB 3 fasa

8. Perhatikan gambar kontrol disamping, jika F1 ON dan


START ON, apa yang terjadi pada H1 dan H2
a. H1 ON dan H2 ON
b. H1 ON dan H2 OFF
c. H1 OFF dan H2 OFF
d. H1 Off dan H2 ON
e. H1 OFF dan H2 OFF

9. Berikut adalah kode dalam kontaktor kecuali


A. 13-14
B. 21-22
C. 2-7
D. A1-A2
E. 43-44

71
10. Pada rangkaian Forward Reverse dibawah, jika Kontak NC K1 dan K2 di balik apa yang
akan terjadi pada rangkaian tersebut

A. Jika tombol Forward di tekan dan tombol reverse ditekan maka K1 On dan K2 On
B. Jika tombol Forward di tekan dan tombol reverse ditekan maka K1 Off dan K2 On
C. Jika tombol Forward di tekan dan tombol reverse ditekan maka K1 Off dan K2 Off
D. Jika tombol Forward tidak di tekan dan tombol reverse ditekan maka K1 On dan K2
Off
E. Jika tombol Forward tidak di tekan dan tombol reverse ditekan maka K1 Off dan K2
On

B. URAIAN

1. Buatlah rangkaian interlock


2. Gambarkan kontak utama dan kontak bantu kontator
3. Buatlah rangkaian kontrol pengendali motor dengan metode DOL

72
TUGAS PRAKTEK :

Buatlah rangkaian pengendali seperti gambar pada sofware EKTS, reviewlah dan evaluasi
rangkaian pengendali tersebut, buatlah modifikasi sedikit pada rangkaian, berilah pilot lamp
sebagai indikator, kemudian presentasikan cara kerja rangkaian tersebut di depan kelas.

73
74
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Jika hasil tes formatif kurang dari 7 atau cukup maka di lakukan remedial hingga nilai diatas 7
Kreteria Penilaian terlampir

KUNCI JAWABAN FORMATIF


A. Pilihan Ganda
1. C
2. C
3. B
4. D
5. C
6. C
7. B
8. C
9. C
10. C

B. Uraian
1.

75
2.

3.

76
2. Rangkaian Pengendali Motor Secara

Otomatis URAIAN MATERI

Rangkaian pengendali motor dengan otomatis pada dasarnya adalah rangkaian


pengendali atau pengontrolan motor listrik 3 fasa dengan cara otomatis yaitu dengan ciri di
tambah dengan komponen timer, sekali ada input atau rangsangan dari luar, misalnya
sesorang akan menjalankan mesin maka mesin akan bekerja dan ada serangkaian respon,
untuk mematikan seseorang tidak harus melakukan rangsangan dari luar yaitu dengan
menekan tombol OFF.

A. Star delta otomatis

Rangkaian Star delta

Rangkaian di atas menggunakan 3 buah kontaktor dan 1 Timer (K4). Mula – mula motor
dihubungkan secara Star oleh kontaktor K1 dan kontaktor K3, sekaligus memberi supply
untuk Timer. Setelah setting waktu tunda Timer tercapai, kontak Timer (K4) akan
memutus

77
supply untuk kontaktor K3 dan berganti menyuplai kontaktor K2. Kombinasi K1 dan K2
akan menghubungkan motor secara Delta

B. Pengendalian Motor putar kanan putar kiri Otomatis

Motor akan berputar ke kanan setelah Push Button ON ditekan, dan akan mati secara
otomatis setelah beberapa saat. Beberapa saat kemudian motorakan berputar ke kiri secara
otomatis. Motor akan mati jika Push Button OFF ditekan.

MC K1 digunakan untuk putaran motor ke kanan (Forward) dan MC K2 digunakan untuk


putaran motor ke kiri (Reverse). Ketika Push Button ON ditekan arus akan mengalir
melalui kontak NC timer T1 dan mengaktifkan perhitungan waktu pada timer T1 dan koil
K1 sehingga motor berputar ke kanan (Forward) dengan durasi sesuai batas waktu yang
telah ditentukan pada timer T1. Setelah batas waktu timer T1 berakhir maka kontak NO
dan NC pada timer T1 akan aktif dan mengalirkan arus menuju timer T2 dan mengaktifkan
perhitungan waktu T2. Setelah perhitungan waktu pada T2 selesai kontak NO T2 akan
aktif dan mengalirkan arus menuju koil K2 dan memutar motor ke kiri (Reverse). Jika
Push Button OFF ditekan maka arus dari sumber akan terputus dan dapat menonaktifkan
motor karena tidak ada arus yang mengalir ke MC K1 dan K2.

78
C. Pengendalian Dua Motor Berurutan Otomatis

Prinsip kerja rangkaian ini adalah hamper sama dengan rangkaian manual. Yang
membedakan adalah timer yang berfungsi untuk menggantikan ON 2 sehingga saat ON 1
ditekan maka arus akan masuk ke kontaktor MC 1 dan masuk ke timer. Saat motor satu
hidup begitupun juga timer akan aktif dan melakukan perhitungan selama waktu yang telah
di setting. Saat timer aktif maka NO timer akan menutup sehingga kontaktor MC2 aktif
dan menghidupkan motor kedua

79
RANGKUMAN
Rangkaian pengendali motor dengan otomatis pada dasarnya adalah rangkaian
pengendali atau pengontrolan motor listrik 3 fasa dengan cara otomatis yaitu dengan
ciri di tambah dengan komponen timer
Pada prinsipnya ada 3 macam bentuk rangkaian pengendali motor 3 fasa secara otomatis
1. Rangkaian pengendali motor 3 fasa star delta secara otomatis
2. Rangkaian pengendali motor 3 fasa putar kanan putar kiri secara otomatis

LATIHAN

1. Buatlah rangkaian kontrol dan daya pada motor listrik 3 fase yang di aplikasikan pada
pintu garasi ?
2. Buatlah review pada rangkaian pengendali di bawah ini setelah anda simulasikan pada
software

80
TES FORMATIF

1. Buatlah rangkaian pengendali motor 3 fase putar kanan putar kiri secara otoatis
lengkap dengan rangkaian daya dan rangkaian kontrol !
2. Buatlah rangkaian kontrol star delta secara otomatis !

HANDOUT

Diskusikan dengan kelompok tentang gambar di bawah ini, reviewlah rangkaian pengendali
di bawah ini dengan menganalisis pada sofware untuk disimulasi, kemudian buatlah
rangkaian dayanya

81
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
1. Kriteria Penskoran Tes formatif :
No Skor
1 60 %
2 40 %

Jumlah 100%

Jika hasil tes formatif ≤ 70% atau cukup maka di lakukan remedial dengan membuat gambar
rangkaian kembali nilai ≥ 70%

2. Kreteria penskoran pada penilaian keterampilan (Handout)


Uraian Skor
Terdapat review rangkaian 50%
Terdapat rangkaian daya 50%

Jumlah 100%

Jika penilaian keterampilan tidak mencapai 70% maka peserta didik (kelompok) melakukan
review pada soal yang lain sehingga nilai mencapai 70%

82
KUNCI JAWABAN FORMATIF
1.

2.

83
KEGIATAN BELAJAR 4
BAB I
PENDAHULUAN

1. DESKRIPSI MODUL
Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi peserta didik dari sisi
pengetahuan. Keterampilan dan sikap secara utuh. Proses pencapaiannya melalui
pembelajaran sejumlah mata pelajaran yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang
saling mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Buku bahan ajar dengan judul
“Smart Relay” ini merupakan salah satu referensi yang digunakan untuk mendukung
pembelajaran pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik pada paket keahlian Teknik
Instalasi Tenaga Listrik yang diberikan pada kelas XII.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan, yang dijabarkan dalam kompetensi inti dan
kompetensi dasar. Sesuai dengan pendekatan yang dipergunakan dalam kurikulum
2013, peserta didik ditugaskan untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan dari berbagai
sumber belajar yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat
penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta didik dengan
ketersediaan kegiatan pada buku ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam
bentuk kegiatan-kegiatan lain yang relevan bersumber dari lingkungan sosial alam.
Buku peserta didik ini disusun di bawah koordinasi Direktorat Pembinaan SMK,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal
penerapan kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup" yang senantiasa
diperbaiki, diperbaharui dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan
perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan
kualitas buku ini.

2. RENCANA AKTIVITAS BELAJAR


Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan
dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Langkah-langkah pendekatan
ilmiah (scientific approach) dalam proses pembelajaran yang meliputi: penggalian
informasi melalui pengamatan, bertanya, melakukan percobaan, kemudian mengolah

84
data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis,
menalar, menyimpulkan, dan mencipta. Pada buku ini, seluruh materi yang ada pada
setiap kompetensi dasar diupayakan sedapat mungkin diaplikasikan secara prosedural
sesuai dengan pendekatan ilmiah.
Melalui buku bahan ajar ini, kalian akan mempelajari apa?, bagaimana?, dan
mengapa?, terkait dengan masalah Smart Relay. Langkah awal untuk mempelajari
materi ini adalah dengan melakukan pengamatan (observasi).
Keterampilan melakukan pengamatan dan mencoba menemukan hubungan-
hubungan yang diamati secara sistematis merupakan kegiatan pembelajaran yang aktif,
kreatif, inovatif dan menyenangkan. Dengan hasil pengamatan ini, berbagai
pertanyaan lanjutan akan muncul. Nah, dengan melakukan penyelidikan lanjutan,
kalian akan memperoleh pemahaman yang makin lengkap tentang masalah yang kita
amati.
Dengan keterampilan ini, kalian dapat mengetahui bagaimana mengumpulkan
fakta dan menghubungkan fakta-fakta untuk membuat suatu penafsiran atau
kesimpulan. Keterampilan ini juga merupakan keterampilan belajar sepanjang hayat
yang dapat digunakan, bukan saja untuk mempelajari berbagai macam ilmu, tetapi
juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengamatan
Melibatkan pancaindra, menggunakan penglihatan untuk membaca fenomena (visual),
pendengaran untuk merekam suatu informasi (audio), termasuk melakukan
pengukuran dengan alat ukur yang sesuai. Pengamatan dilakukan untuk
mengumpulkan data dan informasi.
Membuat Inferensi
Merumuskan Penjelasan berdasarkan pengamatan. Penjelasan ini digunakan untuk
menemukan pola-pola atau hubungan-hubungan antar aspek yang diamati, serta
membuat prediksi atau kesimpulan.
Mengkomunikasikan
Mengkomunikasikan hasil penyelidikan baik lisan maupun tulisan. Hal yang
dikomunikasikan termasuk data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, bagan, dan
gambar yang relevan.
Buku bahan ajar “Smart Relay” ini, digunakan untuk memenuhi kebutuhan minimal
pembelajaran pada kelas XII, semester ganjil, mencakupi kompetensi dasar 3.10 dan
4.10 sampai dengan 3.11 dan 4.11, karna saya mendapatkan tugas membahas KD 3.10
dan 4.10 maka saya hanya membahas spesfikasi smart relay saja.
85
3. KOMPETENSI DASAR (KD)
3.10 Memahami spesifikasi smart relay
4.10 Memilih spesifikasi smart relay

4. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)


3.10.1 Menjabarkan spesifikasi dan pengertian dari smart Relay
3.10.2 Mengidentifikasi fungsi smart Relay
3.10.3 Mengidentifikasi bagian-bagian smart Relay Zelio
3.10.4 Menerapkan software Zelio Soft 2
4.10.1 Mengoperasikan smart relay sesuai dengan spesifikasinya
4.10.2 Mengimplementasikan software terhadap spesifikasi smart relay

5. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning pendekatan
saintifik yang menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan,
menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas, Selama dan
setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat
1. Menjabarkan pengertian dari smart Relay
2. Mengidentifikasi fungsi smart Relay
3. Mengidentifikasi bagian-bagian smart Relay Zelio
4. Menerapkan dan menjalankan software Zelio Soft 2
5. Mengoperasikan smart relay sesuai dengan spesifikasinya
6. Mengimplementasikan software terhadap spesifikasi smart relay
dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, santun, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif
(kreatif), serta mampu bekerjasama dengan baik.

86
6. PETA KONSEP PEMBELAJARAN SMART RELAY ZELIO

Software
Zelio Soft 2

Progra
m
Kendali

Input ZELIO

Output

Gambar 1. Peta Konsep Pembelajaran Smart Relay Zelio

A. RUMUSAN MATERI
1. SMART RELAY
Zelio adalah smart relay yang dibuat oleh Schneider Telemecanique yang tersedia
dalam 2 model yaitu: Model Compact dan Model Modular. Perbedaannya adalah pada
model modular dapat ditambahkan extension module sehingga dapat ditambahkan input
dan output. Meskipun demikian penambahan modul tersebut tetap terbatas hanya bisa
ditambahkan sampai dengan 40 I/O. Selain itu untuk model modular juga dapat dimonitor
dengan jarak jauh dengan penambahan modul.
Smart Relay adalah suatu alat yang dapat diprogram oleh suatu bahasa tertentu
yang biasa digunakan pada proses automasi. Zelio Logic Smart Relay didesain untuk
automated system yang biasa digunakan pada aplikasi industri dan komersial. Tujuan
diciptakannya Smart Relay Zelio Logic adalah untuk menggantikan logika dan
pengerjaan sirkit kontrol relay yang merupakan instalasi langsung. Dengan smart relay,
rangkaian kontrol cukup dibuat secara software.

Tujuan diciptakannya Smart Relay :


1. Untuk menggantikan logika dan pengerjaan sirkit kontrol relay yang merupakan
instalasi langsung.

87
2. Dengan smart relay rangkaian kontrol cukup dibuat secara software.

88
3. Smart Relay dirancang untuk instalasi dan perawatan oleh teknisi elektrik industri
yang tidak harus mempunyai skill elektronika tinggi.

Keunggulan Smart Relay :


1. Sangat mudah untuk diimplementasikan dan waktu implementasi proyek lebih cepat.
2. Bersifat fleksibel dan sangat handal.
3. Mudah dalam modifikasi (dengan software).
4. Lebih ekonomis daripada PLC untuk aplikasi yang sederhana.
5. Memerlukan waktu training lebih pendek.

Pemilihan Smart Relay :


1. Pemilihan Smart Relay diturunkan dari kebutuhan aplikasi.
2. Perhatikan batasan kemampuan Smart Relay.
3. Inventarisasi jenis sinyal/tegangan yang ditangani (analog/digital, AC/DC).

Batasan Kemampuan Smart Relay :


1. Jumlah dan jenis input.
2. Jumlah dan jenis output
3. Jumlah memory yang tersedia. Zelio dapat diprogram hingga 120 Row (1 Row terdiri
dari 5 kontak dan 1 koil).
4. Cara/teknik pemrograman (Ladder Diagram atau FBD).

Gambar 2. PLC Smart Relay Zelio Logic

89
Keunggulan Smart Relay Zelio logic adalah:
a. Pemrograman yang sederhana. Dengan adanya layar LCD yang besar dengan
backlight yang memungkinkan dilakukan pemrograman melalui front panel atau
menggunakan software “Zelio Soft 2” melalui computer.
b. Sangat mudah untuk diimplementasikan dan waktu implementasi proyek lebih cepat.
c. Open conectivity. Sistem zelio dapat dimonitor secara jarah jauh dengan cara
menambahkan extension modul berupa modem.
d. Bersifat fleksibel dan sangat handal.
e. Mudah dalam modifikasi (dengan software).
f. Tersedianya modul komunikasi MODBUS sehinga zelio dapat menjadi Slave PLC
dalam suatu jaringan PLC.
g. Dapat diprogram dengan menggunakan Ladder dan FBD (Function Blok Diagram)
h. Terdapat fasilitas Fast Counter hingga 1 KHz
i. Dapat diprogram dengan menggunakan Ladder
j. Terdapat 16 buah Timer (11 macam), 16 buah counter, 8 buah blok fungsi clock setiap
blok fungsi memiliki 4 kanal), automatic summer/winter time switching, 16 buah
analog comparator.
k. Dapat ditambahkan 1 modul I/O tambahan.

Bagian-bagian Dari Smart relay Zelio logic

Gambar 3. Bagian Depan Smart Relay Zelio Logic

Bagian depan dari Smart Relay Zelio logic adalah sebagai berikut:
1. Lubang untuk baut
2. Terminal Power Supply

90
3. Terminal untuk koneksi INPUT
4. LCD Display dengan 4 baris dan 18 karakter
5. Slot untuk memori cartridge atau koneksi ke antarmuka PC atau komunikasi
6. 6 (enam) tombol untuk pemrograman dan memasukkan parameter
7. Terminal untuk koneksi OUTPUT

2. ZELIO SOFT 2
Zelio logic dapat diprogram menggunakan Zelio Soft 2 melalui antarmuka komputer atau
menggunakan masukkan langsung pada panel depan Smart Relay Zelio Logic (ladder
Language). Zelio Soft 2 merupakan software berisi tool-tool yang dapat digunakan untuk
mempermudah pemrograman PLC Smart Relay Zelio. Zelio Soft 2 memungkinkan anda
untuk memprogram menggunakan Ladder Language atau FBD (Function Block Diagram)
Language.

Gambar 4. Interface Zelio Soft 2

Untuk menjalankan Zelio Soft 2, PLC harus terhubung dengan komputer menggunakan
kabel SR2CBL01 untuk menghubungkan modul ke PC melalui serial Port atau
SR2USB01 untuk menghubungkan modul ke PC melalui USB port.

(a)

91
(b)
Gambar 5. (a) Kabel SR2CBL01, (b) Kabel SR2USB01

Memulai Zelio Soft 2


Untuk memulai membuat program baru menggunakan Zelio Soft 2 dapat mengikuti
langkah-langkah seperti berikut ini:
1. Buka Program “Zelio Soft 2”

2. Klik “Create new program” untuk membuat program baru.

3. Berikutnya anda akan masuk ke Module selection. Pilih 1 modul yang akan digunakan
pada kolom select the modul category (dalam percobaan ini kita pilih modul 26 I/O
With Extension)

92
4. Kemudian pada kolom select the type of zelio module to program pilih yang memiliki
reference SR3B261BD, kemudian Klik “Next”.

5. Jika anda memilih tipe modul PLC yang dapat ditambah extensi input/output, akan
muncul halaman seperti dibawah ini. Pilih extensi input/output sesuai yang anda
tambahkan/butuhkan (jika tidak perlu menambahkan, biarkan dalam keadaan lalu
tekan “NEXT”

6. Jika tipe modul zelio yang anda pilih memungkinkan untuk diprogram dengan ladder
language dan FBD Language, akan muncul halaman seperti dibawah ini. Pilih bahasa
Program yang diinginkan. Ladder language (dipilih secara default) atau FBD
Language. Klik “Next”untuk menggunakan Ladder Language, Atau klik pada ikon
FBD kemudian klik “Next” untuk menggunakan FBD Language.

93
Toolbar pada Zelio soft 2
Toolbar pada Zelio Soft 2 berisi shortcut ke pilihan menu dan menawarkan fungsi
program koherensi yang dikembangkan. Hal ini juga memungkinkan Anda untuk
memilih modus: Editing, Simulation atau monitoring Arahkan panah mouse ke tombol
apapun untuk melihat aksi yang terkait dengannya.

Gambar 6. Toolbar atas pada Zelio Soft 2

Pada kondisi edit mode, selain toolbar di bagian atas terdapat juga toolbar pada bagian
bawah yang berisi elemen-elemen ladder maupun FBD penting tergantung pada program
yang dipilih sebelumnya. Untuk elemen ladder antara lain: Discrete Input, Zx Kex,
Auxiliary Relays, Discrete Output, Timer, Counter, Counter Comparator, Analog
Comparator, Clocks, Text Blocks, LCD Backlighting, Summer Winter.

Penjelasan dan cara untuk melakukan setting dari beberapa elemen ladder akan dibahas
pada bab-bab percobaan berikutnya.
94
Melakukan Pemprogram
1. Menggunakan Ladder Language
Setelah Anda memilih jenis modul dan bahasa Ladder, lembar pengkabelan (wirring
sheet) akan muncul seperti pada gambar berikut.

Gambar 7. Wirring Sheet Zelio Soft 2

Sebagai contoh, kita akan menggunakan contoh diagram sebagai berikut :

Keterangan :
Input (I1) dihubungkan ke Output (Q2), yang akan dalam status aktif (kumparan pada
mode kontak)
Langkah untuk menggunakan contoh diatas menggunakan Ladder language pada lembar
pengkabelan (wirring sheet) adalah sebagai berikut :

a. Pindahkan mouse ke ikon Discrete Input pada sudut kiri bawah. Maka
ditampilkan sebuah tabel yang berisi kontak yang berbeda (I1 – IE).

95
b. Pilih kontak I1 pada tabel dengan meng-klik dan menggeser kontak tersebut pada
cell sudut kiri atas (Contact 1 Line 001)

c. Setelah kontak I1 diletakkan, kemudian pindahkan mouse ke ikon Discrete Output

maka ditampilkan sebuah tabel yang berisi kontak atau kumparan


(koil) yang berbeda seperti pada gambar di bawah ini.

d. Pilih kumparan (koil) “[“ pada baris pertama suatu tabel dengan meng-klik dan
menggeser kontak tersebut ke cell baris pertama kolom coil.

96
e. Hubungkan kontak ke kumparan (coil) dengan meng-klik pada garis putus-putus
yang sesuai.

Catatan :
Perhatikan Kesesuaian warna elemen dengan warna pada halaman pemrograman.
- Warna Kuning untuk Input (contact)
- Warna Biru utuk Output (coil)

Catatan:
1. Anda tidak bisa menulis pada modul saat masih berjalan (RUN). Klik STOP
Module pada menu Transfer untuk menghentikan modul.
2. Jika modul yang terhubung ke komputer bukanlah modul yang dipilih saat memulai
program, Anda Dapat memilih modul lain dengan meng-klik Module Selection
/Programing pada menu Module.
3. Jika anda telah memuat program dalam Ladder Language sebelumnya pada modul
(atau ketika anda pertama kali menggunakannya), program harus mengupdate
farmware modul. Anda akan diberikan pilihan untuk mengupdate selama proses
transfer.

3. INPUT ZELIO
Input berfungsi layaknya panca indera manusia. Jenis input yang umum bisa berupa:
tombol tekan, sensor, dan berbagai jenis saklar lainnya. Pada “Ladder entry”, jumlah
input ditentukan oleh jenis dan tipe Zelio Logic yang digunakan. Input yang ditandai
dengan indeks berupa bilangan bulat positif (1,2,3, …) merupakan tipe input diskrit
saja. Input

97
yang ditandai dengan indeks berupa huruf besar (B,C,D, …) merupakan tipe input diskrit
maupun input analog.

Gambar 8. Komponen input Zelio Soft 2

Pada tipe Zelio Logic yang dilengkapi dengan layar, terdapat 4 tombol navigasi (Zx
keys), yang juga bisa berfungsi layaknya input diskrit.

Gambar 9. Komponen Zx Keys Zelio Soft 2

Kontak input memiliki dua kondisi yaitu Normally Open/mode normal terbuka (NO) atau
Normally Closed (NC). Untuk mengubah input dari keadaan Normally Open (NO) ke
Normally Closed (NC) (dan sebaliknya), klik kanan pada komponen ladder tertentu dan
pilih kondisi yang diinginkan (seperti pada gambar dibawah)

98
Gambar 10. Mengubah kondisi input dari NO menjadi NC

4. OUTPUT ZELIO

Gambar 11. Komponen Output Zelio Soft 2

Output berfungsi layaknya penggerak tubuh manusia. Jenis output yang umum bisa
berupa: lampu indikator, relai, buzzer, kontaktor, dan sebagainya. Pada “Ladder entry”,
jumlah output ditentukan oleh jenis dan tipe Zelio Logic yang digunakan. Output terdiri
dari kontak dan koil. Koil output dapat dibedakan menjadi 4 jenis: Active on (contactor)
state, Active on (Impulse relay) edge, Set, dan Reset.

a. Penggunaan Discrete Output sebagai kumparan ada 4 mode yang disediakan antara lain:
- Active On (Contactor) mode

99
Pada mode Active On (Contactor) state, output relay akan aktif jika
input relay juga aktif dan sebaliknya.
Contoh:

Gambar 12. Output relay akan aktif jika input relay juga aktif

Gambar 13. Output relay tidak akan aktif jika input relay tidak aktif

- Active On (Impulse relay) Edge

Pada mode Active On (Impulse relay) Edge, output relay akan aktif dan mati saat input
relay pada rising edge.

- Latch Activation (set)

Latch Activation (set) juga disebut latch relay, output akan aktif jika input juga aktif.
Namun tidak akan mati sebelum reset diberikan.

- Latch Deactivation (reset)

Latch Deactivation (reset) juga disebut unlatch relay, digunakan untuk mematikan
output yang di-latch sebelumnya.

10
Penggunaan mode latch activation (set) dan Latch Deactivation (reset) dapat
diilustrasikan pada gambar berikut ini:

(a)

(b)

(c)

(d)
Gambar 14. Output Relay (Q1) yang di-latch oleh input (SQ1) dan di-unlatch
oleh input (RQ1)

Dari gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:


(a) kondisi koil (SQ1) belum aktif sehingga kontak (Q1) juga belum aktif.

10
(b) kondisi koil (SQ1) saat aktif dan mengakibatkan kontak (Q1) ikut aktif.
(c) Kontak (Q1) tetap aktif meskipun koil (SQ1) tidak aktif.
(d) Kontak (Q1) tidak aktif ketika koil (RQ1) diaktifkan.

b. Penggunaan Discrete Output sebagai kontak


Discrete Output dapat digunakan sebagai kontak sebanyak yang diperlukan. Kontak
ini bisa menggunakan kondisi langsung dari relay (modus normally open) atau
keadaan kebalikannya (modus normally closed), lihat di bawah.
- Normally Open Mode

Sebuah relay yang digunakan sebagai kontak Normally Open (normal terbuka) sesuai
dengan penggunaan keadaan langsung dari relay. Jika diaktifkan, kontak dikatakan
tersambung (Conducting).

- Normally Closed Mode

Sebuah relay yang digunakan sebagai kontak normal tertutup, sesuai dengan
penggunaan keadaan terbalik dari relay. Jika diaktifkan, kontak dikatakan tidak lagi
tersambung (Not Conducting).
Untuk mengubah logic kontak dari NO ke NC (dan sebaliknya), klik kanan pada
komponen ladder yang akan diubah, dan pilih kondisi yang diinginkan.

5. INTERNAL MEMORY ZELIO

Gambar 15. Komponen Auxiliary Zelio Soft 2


10
Internal Memory (Auxiliary Relay) merupakan jenis output yang hanya digunakan
secara internal dan berjumlah total 28 unit Auxiliary Relay dengan nomor M1 sampai
M9 dan dari MA sampai MY kecuali huruf I, M, O dengan karakteristik yang serupa
dengan output.
Contoh :

Keterangan :
Aktivasi input I1 digunakan untuk mengaktifkan keluaran Q1, melalui M1.

B. LATIHAN
A. PENGETAHUAN
1. Apa yang kamu ketahui tentang smart relay !
Jawab :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................................................................................................
2. Zelio adalah smart relay yang dibuat oleh Schneider Telemecanique yang tersedia
dalam 2 model yaitu Model Compact dan Model Modular. Jelaskan perbeaan
model Compact dan model modular !
Jawab :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................................................................................................
3. Sebutkan keunggulan dari smart relay zelio
! Jawab :

10
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................................................................................................
4. Dalam memilih smart relay tentu harus disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.
Sebutkan acuan pemilihan smart relay!
Jawab :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................................................................................................
5. Perhatikan gambar di bawah

Bagaimanakah cara kerja dari ledder di atas?


Jawab :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................................................................................................

10
B. KETERAMPILAN
Peralatan Yang Digunakan
1. Perangkat computer yang telah terinstall program aplikasi Zelio Soft 2
2. Trainer PLC Smart Relay Zelio Logic SR3 B261BD
3. Prototype aplikasi penentu prioritas bel kuis
4. Kabel penghubung
Percobaan Yang Dilakukan
- Praktek memori Circuit (Latch)
Rangkaian yang bersifat mengingat kondisi sebelumnya seringkali dibutuhkan dalam
kontrol logic. Pada rangkaian ini hasil keluaran dikunci (latching) dengan
menggunakan kontak hasil keluaran itu sendiri, sehingga walaupun input sudah
berubah, kondisi output tetap.

Gambar 16. Latching Circuit


- Alokasi Pengalamatan

Tabel 1. Alokasi pengalamatan Input dan Output Latching Circuit


- Rangkaian Pengawatan

AC 220 V

MCB

StartStop

PN I1 I2 I3

SMART RELAY ZELIO

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6

Output

10
- Langkah Melakukan Percobaan
1. Buka aplikasi Zelio Soft 2
2. Dari Gambar Latching Circuit, buatlah ladder diagramnya menggunakan Zelio
Soft 2 dengan alokasi pengalamatan input dan output seperti yang tertera pada
tabel Tabel Alokasi pengalamatan Input dan Output
3. Simulasikan ladder diagram yang telah saudara buat dengan meng-klik tombol
simulation
4. Aktifkan input I1 kemudian non aktifkan kembali
5. Lakukan pengamatan pada output Q1, apakah yang terjadi?
6. Aktifkan input i2 kemudian non aktifkan kembali. Bagaimana kondisi output Q1
7. Simpan file diagram ladder anda dengan nama PRAKTEK LATCH <<NAMA
ANDA>>.ZM2

C. RANGKUMAN
Zelio adalah smart relay yang dibuat oleh Schneider Telemecanique yang tersedia
dalam 2 model yaitu: Model Compact dan Model Modular. Perbedaannya adalah pada
model modular dapat ditambahkan extension module sehingga dapat ditambahkan input
dan output. Meskipun demikian penambahan modul tersebut tetap terbatas hanya bisa
ditambahkan sampai dengan 40 I/O. Selain itu untuk model modular juga dapat dimonitor
dengan jarak jauh dengan penambahan modul.
Smart Relay adalah suatu alat yang dapat diprogram oleh suatu bahasa tertentu
yang biasa digunakan pada proses automasi. Zelio Logic Smart Relay didesai untuk
automated system yang biasa digunakan pada aplikasi industri dan komersial. Tujuan
diciptakannya Smart Relay Zelio Logic adalah untuk menggantikan logika dan
pengerjaan sirkit kontrol relay yang merupakan instalasi langsung. Dengan smart relay,
rangkaian kontrol cukup dibuat secara software.
Tujuan diciptakannya Smart Relay adalah untuk menggantikan logika dan
pengerjaan sirkit kontrol relay yang merupakan instalasi langsung, dengan smart relay
rangkaian kontrol cukup dibuat secara software, dan smart Relay dirancang untuk
instalasi dan perawatan oleh teknisi elektrik industri yang tidak harus mempunyai skill
elektronika tinggi. Keunggulan Smart Relay adalah sangat mudah untuk
diimplementasikan dan waktu implementasi proyek lebih cepat, bersifat fleksibel dan
sangat handal, mudah dalam modifikasi (dengan software), lebih ekonomis daripada PLC
untuk aplikasi yang sederhana, dan memerlukan waktu training lebih pendek.

10
Pemilihan Smart Relay mengacu pada pemilihan Smart Relay diturunkan dari
kebutuhan aplikasi, perhatikan batasan kemampuan Smart Relay, dan inventarisasi jenis
sinyal/tegangan yang ditangani (analog/digital, AC/DC). Batasan Kemampuan smart
relay adalah jumlah dan jenis input, jumlah dan jenis output, jumlah memory yang
tersedia, zelio dapat diprogram hingga 120 Row (1 Row terdiri dari 5 kontak dan 1 koil),
dan cara/teknik pemrograman (Ladder Diagram atau FBD).

D. TES FORMATIF
1. Di bawah ini yang tidak termasuk dalam keunggulan PLC ZELIO adalah ….
a. Sangat mudah untuk diimplementasikan dan waktu implementasi proyek lebih cepat.
b. Open conectivity. Sistem zelio dapat dimonitor secara jarah jauh dengan cara
menambahkan extension modul berupa modem.
c. Dapat diprogram dengan menggunakan Ladder dan FBD (Function Blok Diagram)
d. Tidak bersifat fleksibel dan kurang handal
e. Jumlah memory yang tersedia. Zelio dapat diprogram hingga 120 Row (1 Row
terdiri dari 5 kontak dan 1 koil)

2. Perhatikan Gambar di bawah!

Gambar diatas merupakan bagian-bagian dari PLC ZELIO, yang ditunjukkan oleh
nomor 3 adalah ….
a. Slot untuk memori cartridge atau koneksi ke antarmuka PC atau komunikasi
b. Terminal untuk koneksi INPUT
c. Terminal untuk koneksi OUTPUT
d. Tombol untuk pemrograman dan memasukkan parameter
e. Terminal Power Supply

10
3. Nama program software untuk memogram bahasa PLC di computer adalah ….
a. ZELIO SOFT
b. ZELIO PROGRAMER
c. SOFT ZELIO
d. ZELIO COMPUTER
e. ZELIO INSTALLER

4. Perhatikan gambar berikut !

Dari gambar diatas, jika kita ingin mensimulasikan program yang telah kita buat adalah
dengan mengeklik symbol?

a.

b.

c.

d.

e.

5. Perhatikan gambar berikut !

Dari gambar diatas, jika kita ingin memasukkan sebuah inputan berupa saklar maka
sebaiknya kita mengeklik symbol?

a.

10
b.

c.

d.

e.

6. Perhatikan gambar berikut !

Dari gambar diatas, jika kita ingin menaruh symbol ke kolom coil maka sebaiknya kita
mengeklik symbol?

a.

b.

c.

d.

e.

7. Jumlah memory yang tersedia, zelio dapat diprogram hingga ....


a. 105 row
b. 110 row
c. 115 row
d. 120 row

10
e. 125 row

8. Output relay akan aktif jika input relay juga aktif dan sebaliknya merupakan sifat dari
keluaran ....
a. Active On (Contactor) mode
b. Active On (Impulse relay) Edge
c. Latch Activation (set)
d. Latch Deactivation (reset)
e. Active Off (Impulse relay) Edge

9. Batasan kemampuan dari smart relay, kecuali ....


a. Jumlah dan jenis input.
b. Jumlah dan jenis output
c. Slot untuk memori cartridge
d. Jumlah memory yang tersedia
e. Cara/teknik pemrograman

10. Perhatikan gambar berikut !

Merupakan kabel penghubung antara zelio dengan komputer, jenis kabel di atas adalah
....
a. kabel SR2CBL01
b. kabel SR2USB01
c. kabel SR2CBK01
d. kabel SR2USB11
e. kabel SR2USB10

11
E. TES KETERAMPILAN
Aplikasi Penentu Prioritas Bel Acara Quiz
Smart Relay akan digunakan sebagai alat kendali penentu prioritas bel suatu acara kuis
yang diikuti oleh 3 peserta atau kelompok peserta, dengan ketentuan seperti pada
prosedur operasional berikut.
1. Prosedur Operasional
a. Pertama pembawa acara memberikan pertanyaan kepada 3 (tiga) peserta kuis,
setelah selesai memberikan pertanyaan, maka ketiga pemain berlomba-lomba untuk
menekan tombol dalam rangka menjawab pertanyaan dari pembawa acara.
b. Buzzer akan dibunyikan setelah ada salah seorang pemain berhasil menekan tombol
untuk pertama kalinya.
c. Indikator lampu pada pemain tersebut (yang berhasil menekan tombol untuk
pertama kali) akan menyalakan dan hanya bisa dimatikan oleh tombol reset.
d. Setelah tombol reset ditekan oleh pembawa acara, maka proses akan berulang lagi
dari awal.
2. Alokasi Pengalamatan I/O
Tabel 2. Alokasi pengalamatan Input dan Output Aplikasi Bel Acara Quiz

3. Diagram Ladder

11
4. Petunjuk Melakukan Praktek
a. Buatlah diagram ladder point c pada aplikasi zelio soft dengan alokasi
pengalamatan input dan output seperti pada tabel 2.2
b. Hubungkan modul Smart Relay Zelio ke komputer menggunakan kabel SR2USB01.
c. Downloadkan diagram ladder yang telah anda buat ke modul Smart Relay Zelio
Logic.
d. Hubungkan Prototipe aplikasi penentu prioritas bel kuis pada pin I/O Smart Relay
Zelio dengan alokasi pengalamatan I/O seperti pada tabel point a.
e. Jalankan sistem apakah telah berjalan sesuai dengan prosedur kerja yang telah
ditentukan (sebelum menjalankan system periksa terlebih dahulu apakah system
pengkabelan / pengalamatan sudah sesuai dengan petunjuk)
f. Setelah selesai melakukan pengamatan, simpan diagram ladder yang anda buat
dengan nama file PRAKTEK BEL QUIZ <<NAMA KELOMPOK/NAMA
ANDA>>.ZM2.

F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT


1. Pedoman Penilain Tes Formatif
Pedoman Penskoran
Benar : 10
Salah : 0
KKM : 70
2. Pedoman Penilain Tes Keterampilan
No Komponen Penilaian Indikator Skor
1 Persiapan alat dan 1. Tidak menyiapakan seluruh alat dan 1
bahan gambar bahan yang diperlukan.
2. Menyiapakan sebagian alat dan 2
bahan yang diperlukan.
3. Menyiapakan seluruh alat dan bahan 3
yang diperlukan.
2 Deskripsi Kebutuhan 1. Komponen listrik yang digunakan 1
Komponen listrik tidak sesuai dengan kebutuhan .
2

11
No Komponen Penilaian Indikator Skor
2. Komponen listrik yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan namun 3
tidak lengkap.
3. Komponen listrik yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan dan
lengkap.
3 Hasil Gambar 1. Gambar tidak lengkap dan tidak 1
Perencanaan sesuai dengan kondisi
2. Gambar sesuai dengan kondisi 2
namun kurang lengkap
3. Gambar sesuai dengan kondisi dan 3
lengkap
4 Laporan Proyek 1. Laporan proyek tidak lengkap 1
2. Laporan proyek cukup lengkap 2
3. Laporan proyek lengkap 3
5 Mempresentasikan hasil 1. Mampu mempresentasikan hasil 1
projek projek dengan benar secara
substantif, bahasa sulit dimengerti,
dan disampaikan tidak percaya diri.
2. Mampu mempresentasikan hasil 2
projek dengan benar secara
substantif, bahasa mudah dimengerti,
dan disampaikan kurang percaya
diri.
3. Mampu mempresentasikan hasil 3
projek dengan benar secara
substantif, bahasa mudah dimengerti,
dan disampaikan secara percaya diri.

𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧


𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 𝑲𝑫 𝒌𝒆𝒕𝒓𝒂𝒎𝒑𝒊𝒍𝒂𝒏 = × 100
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥

11
Hasil Penilaian
No. Indikator 1 2 3
(kurang) (cukup) (baik)
1 Persiapan alat dan bahan gambar
2 Deskripsi Kebutuhan komponen listrik
3 Hasil gambar perencanaan
4 Laporan Proyek
5 Presentasi
Jumlah Skor yang Diperoleh

3. Tindak lanjut hasil penilaian


a. Remedial
 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM.
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik
yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya
 Jika setelah tes atau ulangan didapati banyak siswa yang nilainya belum
mencapai nilai minimal maka remedial yang digunakan adalah remedial
teaching yakni guru menjelaskan kembali materi pelajaran sesuai dengan
indikator yang kebanyakan siswa belum mampu menjawabnya, namun jika
hanya beberapa orang siswa saja maka cukup dengan remedial test yakni
siswa diberikan kesempatan untuk belajar terlebih dahulu kemudian kembali
mengerjakan soal dengan indikator soal yang sama, tidak harus semua soal
yang sudah terjawab diberikan kembali.
 Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan,
seperti pada akhir jam belajar apabila masih ada waktu, atau di luar jam
pelajaran sesuai kesepakatan antara siswa dan guru.
b. Pengayaan
 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas
mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar. Pengayaan dapat ditagihkan
atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik. Direncanakan

11
berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan
lebih luas.

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF


1. D
2. B
3. A
4. B
5. A
6. D
7. D
8. A
9. C
10. B

11
KEGIATAN BELAJAR 5
BAB I
PENDAHULUAN

A. PENGENDALIAN MOTOR LISTRIK DENGAN SMART RELAY

B. KOMPETENSI DASAR:
 Menerapkan Smart Relay

C. TUJUAN PEMBELAJARAN:
 Siswa mampu merencanakan sistem pengendali motor listrik 3 fasa menggunakan
Smart Relay dengan benar

KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PENGENDALI MOTOR LISTRIK


MENGGUNAKAN SMART RELAY
1. Smart Relay Zelio Logic
a. Tentang Smart Relay
Zelio adalah smart relay yang dibuat oleh Schneider Telemecanique yang
tersedia dalam 2 model yaitu: Model Compact dan Model Modular.
Perbedaannya adalah pada model modular dapat ditambahkan extension
module sehingga dapat ditambahkan input dan output. Meskipun demikian
penambahan modul tersebut tetap terbatas hanya bisa ditambahkan sampai
dengan 40 I/O. Selain itu untuk model modular juga dapat dimonitor dengan
jarak jauh dengan penambahan modul. Smart Relay adalah suatu alat yang
dapat diprogram oleh suatu bahasa tertentu yang biasa digunakan pada proses
automasi. Zelio Logic Smart Relay didesai untuk automated system yang
biasa digunakan pada aplikasi industri dan komersial. Tujuan diciptakannya
Smart Relay Zelio Logic adalah untuk menggantikan logika dan pengerjaan
sirkit kontrol relay yang merupakan instalasi langsung. Dengan smart relay,
rangkaian kontrol cukup dibuat secara software.

11
Gambar 1. Modul Smart Relay Zelio Logic

b. Bagian-bagian Smart Relay

Gambar 2. Bagian Depan Smart Relay

Bagian depan dari Smart Relay Zelio Logic adalah sebagai berikut:
a) Lubang untuk baut
b) Terminal Tegangan Sumber (VCC)
c) Terminal untuk koneksi INPUT
d) LCD Display dengan 4 baris dan 18 karakter
e) Slot untuk memori cartridge atau koneksi ke antarmuka PC atau komunikasi
f) 6 (enam) tombol untuk pemrograman dan memasukkan parameter
g) Terminal untuk koneksi OUTPUT

c. Software Zelio Soft 2


Zelio logic dapat diprogram menggunakan Zelio Soft 2 melalui antarmuka
komputer atau menggunakan masukkan langsung pada panel depan Smart
Relay Zelio Logic (ladder Language). Zelio Soft 2 merupakan software berisi

11
tool-tool yang dapat digunakan untuk mempermudah pemrograman PLC Smart
Relay Zelio. Zelio Soft 2 memungkinkan anda untuk memprogram
menggunakan Ladder Language atau FBD (Function Block Diagram) Language

Untuk menjalankan Zelio Soft 2, PLC harus terhubung dengan komputer


menggunakan kabel SR2CBL01 untuk menghubungkan modul ke PC melalui
serial Port atau SR2USB01 untuk menghubungkan modul ke PC melalui USB
port.

d. Memulai Aplikasi Zelio Soft Logic


Untuk memulai membuat program baru menggunakan Zelio Soft 2 dapat
mengikuti langkah-langkah seperti berikut ini:
1. Buka Program “Zelio Soft 2”

11
2. Klik “Create new Program” untuk membuat program baru

3. Berikutnya anda akan masuk ke Module selection. Pilih 1 modul yang


akan digunakan pada kolom select the modul category (dalam percobaan
ini kita pilih modul 26 I/O With Extension)

4. Kemudian pada kolom select the type of zelio module to program


pilih yang memiliki reference SR3B261BD, kemudian Klik “Next”.

11
5. Jika anda memilih tipe modul PLC yang dapat ditambah extensi
input/output, akan muncul halaman seperti dibawah ini. Pilih extensi
input/output sesuai yang anda tambahkan/butuhkan (jika tidak perlu
menambahkan, biarkan dalam keadaan lalu tekan “NEXT”)

6. Jika tipe modul zelio yang anda pilih memungkinkan untuk diprogram
dengan ladder language dan FBD Language, akan muncul halaman seperti
dibawah ini. Pilih bahasa Program yang diinginkan. Ladder language
(dipilih secara default) atau FBD Language. Klik “Next”untuk
menggunakan Ladder Language, Atau klik pada ikon FBD kemudian klik
“Next” untuk menggunakan FBD Language.

e. Toolbar pada Zelio Soft 2.


Toolbar pada Zelio Soft 2 berisi shortcut ke pilihan menu dan menawarkan
fungsi program koherensi yang dikembangkan. Hal ini juga memungkinkan
Anda untuk memilih modus: Editing, Simulation atau monitoring Arahkan
panah mouse ke tombol apapun untuk melihat aksi yang terkait dengannya.

12
7. Pada kondisi edit mode, selain toolbar di bagian atas terdapat juga toolbar
pada bagian bawah yang berisi elemen-elemen ladder maupun FBD penting
tergantung pada program yang dipilih sebelumnya. Untuk elemen ladder antara
lain: Discrete Input, Zx Kex, Auxiliary Relays, Discrete Output, Timer,
Counter, Counter Comparator, Analog Comparator, Clocks, Text Blocks,
LCD Backlighting, Summer Winter.

Penjelasan dan cara untuk melakukan setting dari beberapa elemen ladder akan
dibahas pada bab-bab percobaan berikutnya.

f. Melakukan Pemrograman
Setelah mempelajari bagian-bagian softwawe diatas, Menggunakan Ladder
Language. Setelah Anda memilih jenis modul dan bahasa Ladder, lembar
pengkabelan (wirring sheet) akan muncul seperti pada gambar berikut.:

Sebagai contoh, kita akan menggunakan contoh diagram sebagai berikut :

12
Keterangan :
Input (I1) dihubungkan ke Output (Q2), yang akan dalam status aktif (kumparan
pada mode kontak)

Langkah untuk menggunakan contoh diatas menggunakan Ladder language pada


lembar pengkabelan (wirring sheet) adalah sebagai berikut:

a) Pindahkan mouse ke ikon Discrete Input pada sudut kiri bawah. Maka
ditampilkan sebuah tabel yang berisi kontak yang berbeda (I1 – IE).

b) Pilih kontak I1 pada tabel dengan meng-klik dan menggeser kontak


tersebut pada cell sudut kiri atas (Contact 1 Line 001)

c) Setelah kontak I1 diletakkan, kemudian pindahkan mouse ke ikon Discrete


Output, maka ditampilkan sebuah tabel yang berisi kontak atau kumparan
(koil) yang berbeda seperti pada gambar dibawah ini.

12
d) Pilih kumparan (koil) “[“ pada baris pertama suatu tabel dengan meng-klik dan
menggeser kontak tersebut ke cell baris pertama kolom coil

e) Hubungkan kontak ke kumparan (coil) dengan meng-klik pada garis putus-


putus yang sesuai dengan jalur sehingga seperti diagram dibawah ini.

2. MCB (Miniature Circuit Breaker)


MCB (Miniature Circuit Breaker) atau Miniatur Pemutus Sirkuit adalah sebuah
perangkat elektromekanikal yang berfungsi sebagai pelindung rangkaian listrik dari
arus yang berlebihan. Dengan kata lain, MCB dapat memutuskan arus listrik secara
otomatis ketika arus listrik yang melewati MCB tesebut melebihi nilai yang
ditentukan. Namun saat arus dalam kondisi normal, MCB dapat berfungsi sebagai
saklar yang bisa menghubungkan atau memutuskan arus listrik secara manual.

12
Gambar 3. Miniature Circuit Breaker

MCB pada dasarnya memiliki fungsi yang hampir sama dengan Sekering (FUSE)
yaitu memutuskan aliran arus listrik rangkaian ketika terjadi gangguan kelebihan
arus. Terjadinya kelebihan arus listrik ini dapat dikarenakan adanya hubung singkat
(Short Circuit) ataupun adanya beban lebih (Overload). Namun MCB dapat di-ON-
kan kembali ketika rangkaian listrik sudah normal, sedangkan Fuse/Sekering yang
terputus akibat gangguan kelebihan arus tersebut tidak dapat digunakan lagi. Dalam
system pengendali, MCB berfungsi sebagai pembagi dan pembatas arus listrik antara
rangkaian kontrol dan rangkaian daya.

3. Kontaktor Magnetik
Kontaktor magnetik adalah sebuah komponen yang berfungsi sebagai
penghubung/kontak dengan kapasitas yang besar dengan menggunakan daya
minimal. Dalam arti lain kontaktor magnetik adalah sebuah relay yang memiliki
kapasitas besat. Pada umumnya Kontaktor Magnetik terdiri dari 3 pole kontak utama
dan kontak bantu. Untuk menghubungkan kontak utama hanya dengan cara
memberikan tegangan pada koil kontaktor sesuai spesifikasinya. Komponen utama
dari sebuah kontaktor magnetic adalah koil dan kontak utama

Gambar 4. Kontaktor Magnetik

12
Koil dipergunakan untuk menghasilkan medan magnet yang akan menarik kontak
utama sehingga terhubung pada masing masing pole.kontaktor magnetic secara luas
diaplikasikan dalam rangkaian pengendalian, terutama mengendalikan motor atau
perangkat listrik lainnya.

4. Thermal Overload Relay (TOR)


Thermal relay atau overload relay adalah peralatan switching yang peka terhadap
suhu dan akan membuka atau menutup kontaktor pada saat suhu yang terjadi
melebihi batas yang ditentukan atau peralatan kontrol listrik yang berfungsi untuk
memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih.

Gambar 5. Bagian-bagian Thermal Overload Relay (TOR)

Thermal overload relay bekerja memutus rangkaian dengan cara mendeteksi panas
yang diakibatkan oleh arus yang mengalir pada elemen bimetal yang terdapat pada
thermal overloar relay itu sendiri. Cara kerja thermal overload relay hanya
mendeteksi panas dari arus listrik yang mengalir pada kumparan motor listrik namun
disebabkan thermal overload relay dipasang seri terhadap motor listrik maka arus
yang mengaliar pada kumparan motor listrik sama dengan arus yang mengalir pada
kontak bimetal thermal overload relay.

5. Push Button
Push Button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana yang
berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem
kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan
bekerja sebagai device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol

12
ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada
kondisi normal.

Gambar 6. Push Button

Sebagai device penghubung atau pemutus, push button switch hanya memiliki 2
kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi sangat penting
karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi listrik pasti
membutuhkan kondisi On dan Off. Karena sistem kerjanya yang unlock dan
langsung berhubungan dengan operator, push button switch menjadi device paling
utama yang biasa digunakan untuk memulai dan mengakhiri kerja mesin di industri.
Secanggih apapun sebuah mesin bisa dipastikan sistem kerjanya tidak terlepas dari
keberadaan sebuah saklar seperti push button switch atau perangkat lain yang sejenis
yang bekerja mengatur pengkondisian On dan Off.

6. Pilot Lamp
Sebuah Pilot lamp atau dalam bahasa indonesia lampu pilot merupakan sebuah
lampu LED yang biasa digunakan sebagai lampu indikator dalam rangkaian sebuah
alat atau mesin. Pilot lamp tersebut dapat bekerja sebagai mestinya jika dialiri daya
daya AC sebesar 220 VAC dengan toleransi 110 – 240 VAC. Warna yang dihasilkan
Pilot lamp ini adalah lapu putih. Karena fungsinya sebagai lampu indikator, Pilot
lamp ini dibuat warna warni sinarnya dengan menambahkan penutup kaca yang
berwarna sehingga tampak dari luar berwarna sinar yang dihasilkan.

Gambar 7. Pilot Lamp

12
Biasanya warna Pilot lamp ini ada 3 macam merah, hijau, kuning. Dalam control
magnetik alat ini tergolong sebagai sinyal output yang berperan sebagai lampu
indikator yang mengindikasikan/menunjukan apakah rangkaian itu telah aktif. Output
dari control magnetik tersebut dihubungkan ke pilot lamp ini jika rangkaian tersebut
sudah benar maka ketika rangkaian aktif alat ini akan aktif (menyala). Ketika Pilot
lamp tersebut menyala kita dapat mengetahui bahwa rangkaian control magnetik
tersebut sudah benar atau aktif. Karena fungsinya sebagai lampu indikatior pilot lamp
ini akan bekerja jika dan hanya jika mendapat aliran listrik. Pilot lamp jumlahnya
tergantung dari keperluan, dengan warna-warna yang dimiliki pilot lamp tersebut
dapat mengindikasikan indikator yang berbeda. Biasanya lampu warna merah
menunjukkan rangkaian tersebut tidak aktif, lampu warna hijau menunjukkan
rangkaian itu aktif.

D. MEMPELAJARI DIAGRAM SISTEM PENGENDALI MOTOR LISTRIK


MENGGUNAKAN SMART RELAY

E. KOMPETENSI DASAR:
 Menerapkan Smart Relay

F. TUJUAN PEMBELAJARAN:
 Siswa mampu membuat diagram sistem pengendali motor listrik 3 fasa menggunakan
Smart Relay sesuai dengan ketentuan.

G. DIAGRAM PENGAWATAN SMART RELAY


Untuk mampu membuat diagram system pengendali motor listrik menggunakan smart
relay, perhatikan diagram dibawah ini:

12
220 V
NL

MCB 1 FASA

S1 S2

NL I1 I2 I3 I4

SMART RELAY ZELIO

Q1Q2Q3Q4

K1 K2

Gambar 8. Rangkaian Kontrol Smart Relay Zelio

Gambar 9. Rangkaian Utama Smart Relay Zelio

Penjelasan gambar:
1. Terminal VCC terhubung ke sumber tegangan satu fasa dengan ketentuan jalur
fasa terhubung ke terminal P, dan jalur NETRAL terhubung ke terminal N.
2. Jalur input dikendalikan oleh komponen-komponen input, seperti push button dan
limit switch dengan tegangan input sebesar 220 volt.
3. Jalur output merupakan kontak-kontak relay secara mandiri yang masing-
masing dikendalikan oleh CPU dan mampu dilewati tegangan listrik. Sehingga
bisa

12
digunakan secara langsung untuk menyalakan komponen-komponen dengan beban
rendah seperti: pilot lamp, lampu penerangan, kontaktor magnetic, dll.

H. EVALUASI
1. Sebutkan 5 komponen yang digunakan untuk merencanakan sebuah system
pengendali motor listrik 3 fasa Smart Relay?
2. Jelaskan apa fungsi dari Smart Relay di dalam sebuah system pengendali motor
listrik 3 fasa menggunakan Smart Relay?
3. Jelaskan prinsip kerja TOR sebagai system proteksi sebuah pengendali motor listrik
3 fasa Smart Relay?
4. Sebutkan komponen-komponen yang bisa digunakan sebagai input system
pengendali menggunakan smart relay?
5. Sebutkan komponen-komponen yang bisa digunakan sebagai output system
pengendali menggunakan smart relay?

I. JAWABAN
1. Smart Relay, Push Button, pilot lamp, kontaktor magnetic, TOR, MCB.
2. Fungsi Smart Relay: sebagai pusat pengendali dari system pengendali motor listrik.
3. Sebagai pengaman jika terjadi beban lebih pada motor, Thermal overload relay
bekerja memutus rangkaian dengan cara mendeteksi panas yang diakibatkan oleh
arus yang mengalir pada elemen bimetal yang terdapat pada thermal overloar relay
itu sendiri.
4. Push Button, Limit Switch
5. Pilot lamp, lampu penerangan, kontaktor magnetic

J. TUGAS
Rencanakan dan gambarlah diagram Sistem Pengendali Motor Listrik 3 fasa
menggunakan Smart Relay Zelio bekerja secara Direct On Line (DOL)

12
JOBSHEET

A. KOMPETENSI DASAR:
 Mengoperasikan Smart Relay

B. TUJUAN PEMBELAJARAN:
 Siswa mampu menginstalasi sistem pengendali motor listrik 3 fasa menggunakan
Smart Relay sesuai dengan prosedur.
 Siswa mampu mengoperasikan sistem pengendali motor listrik 3 fasa menggunakan
Smart Relay sesuai dengan prosedur.

C. DAFTAR BAHAN
 Smart Relay Zelio
 Notebook (laptop)
 MCB 1 fasa dan 3 fasa
 Push Button
 Pilot Lamp
 Kontaktor magnetic
 Thermal Overload Relay
 Motor Listrik 3 Fasa
 Kabel NYA 1,5 mm

D. DAFTAR ALAT
 Obeng + / -
 Tang Kombinasi
 Tang Potong

E. TUGAS
Buatlah instalasi Sistem Pengendali Motor Listrik 3 fasa menggunakan Smart Relay Zelio
bekerja secara Direct On Line (DOL)

13
KEGIATAN BELAJAR 6
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pada hakekatnya desain atau perancangan instalasi motor listrik terletak pada
ketepatan menganalisa spesifikasi yang direkomendasi oleh otoritas yang
bersangkutan. Dalam hal ini peralatan yang digunakan untuk instalasi motor listrik
yang diaplikasikan pada Instalasi motor listrik di industri
2. Deskripsi Singkat
Bahan ajar ini secara umum berguna membekali dan meningkatkan kemampuan
kompetensi melalui kajian baik teori maupun praktek pada aspek instalasi motor listrik
sesuai standar kompetensi kejuruan.
3. Manfaat Bahan Ajar Bagi Siswa
Bahan ajar ini diharapkan bermanfaat bagi para siswa untuk membekali
pengetahuan tentang Instalasi motor listrik serta dapat menerapkannya dalam lingkup
materi Instalasi motor listrik di Industri
4. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran siswa diharapkan mampu:
 Mengidentifikasi komponen utama PLC dan menguraikan fungsinya.
 Mengubah bilangan dari bilangan desimal ke biner, BCD dan heksadesimal.
 Mengidentifikasi jenis-jenis input dan output diskret dan analog.
 Mengidentifikasi perbedaan berbagai jenis model PLC.
 Mengidentifikasi jenis-jenis modul ekspansi yang dapat digunakan untuk PLC.
 Menguraikan jenis-jenis atau pemerograman yang dapat digunakan untuk PLC.
 Menguraikan operasi dasar yang digunakan fungsi program seperti timer dan
kounter.
 Mengidentifikasi buku manual yang sesuai sebagai acuan untuk pemerongraman
atau penginstalan PLC.
5. Materi Pokok dan Sub Materi
1. Perangkat keras PLC
2. Sistem Bilangan.

13
3. Terminalogi PLC
4. Pengenalan PLC Omron.
5. Pemrograman PLC Omron.
6. Petunjuk Penggunaan CX-Programmer.
7. Aplikasi Pemrograman PLC.

6. Petunjuk Belajar
Pertama-tama bacalah semua materi yang ada, bila ada hal-hal yang kurang jelas
tanyakan kepada guru yang bersangkutan atau dibahas bersama-sama dengan siswa
yang lain. Selanjutnya cobalah mengamati, menanya, mencari informasi dan
mengasosiasikan serta mengkomunikasikan dengan mengerjakan latihan yang ada.
Pengetahuan ini akan membantu anda lebih baik dalam memahami aplikasi dari
PLC. Sebagai tambahan, anda akan lebih baik lagi dapat menguraikan dan menentukan
perbedaan-perbedaan penting antara berbagai produk. Anda harus memahami Dasar-
Dasar Kelistrikan sebelum mempelajari Memilih Spesifikasi PLC. Dengan banyak
memahami konsep yang terdapat pada Pengendali Elektromagnetik sebagai
persyaratan untuk mengikuti pembelajaran ini.
Setelah anda selesai mengikuti pembelaran ini dengan lengkap, jika anda
berkeinginan untuk menentukan bagaimanakah anda akan mempelajari lagi berbagai
informasi yang mencakupnya, anda dapat melengkapinya secara individu seperti yang
telah diuraikan pada pembelajaran ini sebelumnya.
Akhirnya implementasikan pada pelaksanaan proses pembelajaran.

A. Uraian Materi
1. Mengenal PLC
PLC (Programmable Logic Controller) dapat diartikan sebagai kontrol logika
terprogram. PLC memiliki "otak" berupa mikroprosesor, digunakan pada otomasi
proses industri seperti pengawasan dan pengontrolan mesin-mesin produksi. PLC
memiliki perangkat masukan dan keluaran yang digunakan untuk berhubungan dengan
perangkat luar seperti tombol operasi, sensor, relai, contactor dll. Bahasa
pemrograman yang digunakan untuk mengoperasikan PLC berbeda dengan bahasa
pemrograman biasa. Bahasa yang digunakan adalah Ladder, yang hanya berisi input-
proses-output. Disebut Ladder, karena bentuk tampilan bahasa pemrogramannya
memang seperti tampilan tangga. Disamping menggunakan pemrograman ladder, PLC

13
juga dapat diprogram dengan pemrograman SFC dan pemrograman FBD. Gambar 1.1
menunjukkan bentuk-bentuk PLC dari beberapa merk terkemuka. Pembahasan modul
ini fokus pada pemrograman PLC Omron menggunakan software CX Programmer
9.1. Terdapat dua jenis PLC, yaitu PLC Jenis Compact dengan jumlah I/O yang
terbatas dirancang sebagai pengganti kontrol magnetik berbasis relay. PLC jenis ini
dikembangkan secara khusus untuk fingsi-fungsi relay (smart relay) seperti Zelio dari
Schneider, Logo dari Siemens dan Zen dari OMRON. Jenis kedua adalah PLC
Modular adalah PLC yang dikemas untuk mengantisipasi perluasan sistem pada
aplikasi tertentu berupa modul-modul terpisah dan dirakit pada rak-rak tertentu. PLC
jenis ini popular dikalangan industri karena fleksibilitas dalam I/O yang dapat
ditambah, aspek keselamatan dan ekonomis untuk perawatan. Seperti dikembangkan
oleh Siemens. (Risfendra, 2018)

Gambar 1.1 Berbagai bentuk PLC (Compact dan Modular)

2. Komponen Dasar PLC


Komponen dasar PLC adalah: (1) Input, (2) CPU (Central Processing Unit), dan (3)
Output. Input pada PLC bisa berupa alat untuk mengoperasikan sistem (saklar,
tombol) dan sensor. Output pada PLC adalah sistem yang dikontrol, bisa berupa
aktuator (motor, kontaktor), lampu dan sebagainya. (Afandhi, 2017)

13
Gambar 1.2 Integrasi komponen input, unit prosesor, dan output

Penempatan terminal Input dan terminal Output pada PLC merk apapun selalu
terpisah jauh (berseberangan). Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah merangkai
dan memperkecil terjadinya kesalahan merangkai. Contoh jika terminal input
diletakkan di bagian atas PLC, maka terminal output diletakkan di bagian bawah PLC
tersebut. Ada juga merk PLC yang input outputnya terpisah, yakni ditempatkan pada
modul tambahan khusus input dan modul tambahan yang lain untuk output.

Gambar 1.3 Peletakan Terminal Input dan Output pada PLC Omron CPM2A

Pada semua jenis PLC terminal input berada di atas, sedangkan terminal output
berada di bagian bawah (Gambar 1.3 dan 1.4). Pemisahan letak terminal ini bertujuan

13
untuk memudahkan pengguna dalam merangkai dan menganalisis rangkaian jika terjadi
trouble hardware pada sistem.

Gambar 1.4 Peletakan Terminal Input dan Output pada PLC Omron CP1L-L

3. Rangkaian Input-Output
Rangkaian Input PLC OMRON tipe CPM2A
PLC OMRON CPM2A-20CDR-A memiliki terminal input sebanyak 12 buah, yakni
input 0.00 s.d input 00.11 (chanal 0)

Gambar 2.1 Susunan terminal Power supply dan terminal Input PLC
Omron CPM2A – 20 CDR

Perhatikan! Identifikasi (temukan) letak terminal-terminal berikut ini pada panel


PLC?
Letak terminal input 00, 01, ..., 11
• Letak terminal COM UNTUK INPUT
• LED-INPUT yang menyala jika terminal input diberi tegangan 24 Volt

13
Terminal COM INPUT berdekatan dengan terminal L2/N

Input Device adalah komponen kendali yang dihubungkan ke terminal input PLC. Contoh
Input Device: tombol push buton, limit switch, sensor, encoder dll. Input Device berguna
untuk mengoperasikan sistem kendali (PLC) yang akan dibuat.

Cara pengkabelan Input Device


(a)

Gambar 2.2 Cara pengkabelan input device: (a) Power supply sksternal

(b)

Gambar 2.2 Cara pengkabelan input device (b) Power Supply internal

Kabel negatif 24 V-DC dihubungkan ke termanl Com – input


• Terminal Positif power supply 24 Volt dihubungkan ke salah satu kaki pertama Input
Device
• Terminal Input 00, 01 ... 11 dihubungkan ka kaki kedua Input Device (lihat gambar 2.2)
Catatan:
• Bahwa power supply 24 Volt bisa menggunakan power supply eksternal, yakni power
supply luar PLC, tetapi bisa juga menggunakan power supply internal yang sudah
tersedia di dalam PLC.

13
Polaritas power supply tidak terlalu fatal: boleh dibolak-balik. Namun tetap disarankan
selalu menghubungkan COM ke terminal negatif

Rangkaian Output PLC OMRON tipe CPM2A

Gambar 2.3 Terminal Power Supply internal 24V-DC dan output PLC OMRON CPM2A

PLC OMRON CPM2A-20CDR-A memiliki terminal output sebanyak 8 buah,pada


chanal 10, dengan 4 buah terminal COM yakni:
• Output 00 - COM
• Output 01 - COM
• Output 02 dan 03 - COM
• Output 04, 05, 06 dan 07 - COM

Perhatikan! Identifikasi (temukan) letak terminal berikut ini pada panel PLC?
 Letak terminal output 00, 01, ..., 07, dengan terminal COM masing-masing
 Letak terminal internal power supply +24 Volt, dan terminal (-)

AWAS !
• Letak terminal internal power supply +24 Volt, dan terminal (-) BERDEKATAN
DENGAN TERMINAL OUTPUT 10.00 DAN COM
• JANGAN SAMPAI TERJADI HUBUNG-SINGKAT, TERUTAMA JIKA OUTPUT
TERHUBUNG LANGSUNG DENGAN TEGANGAN 220 V-AC

Cara Pengkabelan Output Device : Bayangkan bahwa PLC adalah skakelar untuk melayani
beban
• Kabel Fasa sumber 220 V-AC dihubungkan ke terminal COM output PLC

13
• Kabel Netral dari sumber 220 V-AC dihubungkan ke beban,
• Dari beban dihubungkan ke salah satu terminal output (00, 01, ..., 07), lihat gambar
2.4

Catat bahwa:
Output
10.00
memiliki
COM sendiri
Output 10.01
memiliki COM
sendiri
Output 10.02
dan 10.03
Gambar 2.4 Pengkabelan pada sisi output PLC memiliki
Awas! COM bersama

 Jangan memasang beban (Device Output) lebih dari 2 Amper. Output 10.04,

 Jika beban yang dikontrol lebih dari 2 Amper, gunakan 05, 06 dan 07

Relay atau kontaktor memiliki COM


bersama

13
Terminal Input-Output PLC Omron Tipe CP1L

Perbedaan Pengalamatan Input Dan Input PLC Omron CP2M dan CP1L

TIPE PENGALAMATAN INPUT

CPM2A 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.10 0.11
CP1L 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.10 0.11

TIPE PENGALAMATAN OUTPUT

CPM2A 10.00 10.01 10.02 10.03 10.04 10.05 10.06 10.07


CP1L 100.00 100.01 100.02 100.03 100.04 100.05 100.06 100.07

Contoh Program Sederhana: Start-Stop Lampu


KASUS: Sebuah lampu dinyalakan melaui tombol START dan dimatikan melalui tombol
STOP.

ALGORITMA KONTROL
 Tekan tombol START, maka lampu akan menyala
 Tekan tombol STOP, maka lampu akan mati.

13
TABEL PENGALAMATAN PLC OMRON CPM2A

NO PERALATAN ALAMAT PERALATAN ALAMAT


INPUT OUTPUT

1 Tombol START 0.00 LAMPU 10.00


2 Tombol STOP 0.01

DIAGRAM LADDER CPM2A

TABEL PENGALAMATAN PLC OMRON CP1L

NO PERALATAN ALAMAT PERALATAN ALAMAT


INPUT OUTPUT
1 Tombol STARAT 0.00 LAMPU 100.00
2 Tombol STOP 0.01

DIAGRAM LADDER CP1L

14
4. Mengenal Sofware CX-Programmer
CX-Programmer adalah software aplikasi yang dikembangkan oleh Omron untuk
memprogram semua jenis PLC produk Omron. Modul ini hanya membahas
pemrograman menggunakan CX-Programmer versi 9.1.
Memulai CX-Programmer
CX-Programmer adalah sofware aplikasi berbasis Windows. Oleh karena itu
mengaktifkannya mirip dengan software berbasis Windows lainnya. Beberapa pilihan
cara mengaktifkannya adalah sebagai berikut:
Alternatif pertama:
1. Klik Start
2. Klik All Programs
3. Klik Omron
4. Klik CX One
5. Klik CX Programmer, maka akan muncul tampilan awal seperti gambar 3.1

Gambar 3.1 Mengaktifkan CX Programmer melalui Start

Alternatif kedua: Jika pada Desktop ada icon maka tinggal doubleklik pada
gambar icon tersebut.

14
Gambar 3.2 Icon CX Programmer pada Desktop

Gambar 3.3 Bagian layar CX-Programmer V 9.Tombol Shortcut


Tombol Shortcurt adalah tombol yang digunakan untuk membuat komponen Ladder.

14
C : membuat tombol Normaly Open
/ : membuat tombol Normaly Close
W : membuat tombol Normaly Open OR
X : membuat tombol Normaly Close
OR O : membuat Normal Open Coil
Q : membuat Normal Close

Coil Membuat Projek Baru


New
Klik menu kemudian pilih (lihat gambar 3.4) Setelah itu akan muncul
kotak dialog pemilihan PLC seperti pada gambar 3.5.

Gambar 3.4 Membuat project baru

Gambar 3.5 Kotak dialog pemilihan tipe PLC

14
Gambar 3.6 Penyetingan jenis PLC dan kabel komunikasi dari komputer ke PLC untuk PLC
Type CP1L-L

Program Dasar: Rangkaian Start-Stop dengan Pengunci


Gambar 3.7 menunjukkan rangkaian pengunci sederhana yang biasa digunakan pada sistem
kendali magnetik (rangkaian kontaktor) pada motor listrik.

Gambar 3.7 Rangkaian Start-Stop dengan


Pengunci Tabel Pengalamatan
Tabel pengalamatan adalah tabel yang berisi fungsi input-output dan alamat masing-masing
fungsi tersebut. Tabel pengalamatan berguna untuk membantu Programmer mengidentifikasi
input dan output sehingga akan mempersingkat waktu pemrograman.

Tabel Pengalamatan Rangkaian Start-Stop dengan Pengunci (PLC Type CPM2A)

Address Type Fungsi Keterangan


0.00 Input START Tombol Pushbutton NO
0.01 Innput STOP Tombol Push button NC
10.00 Output K1 Contactor Coil

14
Tabel Pengalamatan Rangkaian Start-Stop dengan Pengunci (PLC Type CP1L-L)

Address Type Fungsi Keterangan


0.00 Input START Tombol Pushbutton NO
0.01 Innput STOP Tombol Push button NC
100.00 Output K1 Contactor Coil

Proses Membuat Ladder Diagram (PLC Omorn Tipe CP1L)


1) Membuat tombol START:
• Ketik C, membuat kontak NO
• Setelah muncul kotak dialog New Contack -- ketikkan address 000, klik OK
• Ketik START,kemudian klik OK. (Gambar 3.8)

Gambar 3.8 Membuat tombol START

2) Membuat tombol STOP:


• Ketik / --- membuat kontak NC
• ketikkan addres 001 , klik OK
• ketikkan STOP, klik OK ( lihat gambar 3.9)

14
Gambar 3.9 Hasil setelah START dan STOP dimasukkan

3) Membuat Coil K1:


• Ketik O --- membuat koil (output)
• Isikan address 10000, klik OK.
• Isikan komentar K1, klik OK (lihat Gambar 3.10)

Maka akan dihasilkan satu baris ladder (RUNG) seperti ditunjukkan pada gambar 3.11

Gambar 3.10 Membuat Coil K1

Gambar 3.11 Satu baris ladder (RUNG)

14
4) Membuat pengunci:
• Klik pada tombol START, kemudian pindahkan kursor di bawah
tombol start.
• Ketikkan W --- membuat Normally Open OR, gambar 3.12
• Isikan 10000, klik OK
• Isikan K1, klik OK
Hasilnya seperti ditunjukkan pada gambar 3.13

Gambar 3.12. Membuat OR pada START

Gambar 3.13 Diagram Ladder Pengunci Yang Sudah Jadi

5) Simpan program tersebut dengan klik File-Save dan beri nama Rangkaian Pengunci
Dasar.

14
Program Dasar: Melakukan Simulasi
Program atau Ladder yang sudah dibuat, sebelum ditransfer ke PLC sebaiknya dilakukan uji
coba pengetesan apakah program sudah berjalan sesuai dengan yang diinginkan atau belum.

Pengujian program dilakukan dengan cara disimulasikan.Pastikan bahwa pada komputer


Anda telah terinstall software CX Programmer.Full Version Cara melakukan simulasi adalah
sebagai berikut:

1. Pilih type PLC yang bisa digunakan untuk simulasi misalnya type : CJ1M, CP1L, CS1D-
S dan lain-lain (pemilihan type plc ini dilakukan pada waktu akan mulai membuat
program) karena tidak semua Type PLC bisa disimulasi.
2. Setelah Ladder selesai dibuat dan disimpan, klik ikon WORK ON LINE

3. Tunggu proses download ke simulator. Proses selesai jika Ladder sudah ada yang
berwarna hijau.

4. Cara menyimulasikan mengoperasikan input (Push Button dll.) adalah:


• Klik pada input yang akan dioperasikan
• Menekan (menghidupkan) swtich: Tekan tombol keyboard Ctrl + J
• Melepas (mematikan) switch : Tekan tombol keyboard Ctrl + K

14
Program Dasar: Transfer Program ke PLC
Jika program (ladder) sudah diyakini benar, langkah berikutnya adalah melakukan transfer
program ke PLC.
Langkah persiapan: Pastikan bahwa
1. program sudah benar dan disimpan ke komputer
2. kabel data dari komputer ke PLC sudah terpasang
3. PLC sudah terhubung ke power supply (sudah aktif)
4. CX simulator tidak sedang aktif
Transfer program ke PLC:
1. Klik ikon Work Online, atau tekan tombol keyboar Ctrl + W

2. Klik menu PLC


3. Pilih Transfer
4. Pilih To PLC
5. Tunggu beberapa saat, ikuti perintah/pesan yang muncul pada monitor.

B. Latihan
1. Sebutkan komponen dasar PLC dan masing-masing contohnya
2. Sebutkan jenis-jenis PLC dan jelaskan.

C. Tes formatif
 10 soal pilihan ganda, kesulitan soal berjenjang, disusun dari yang mudah ke
yang sukar.
 menggunakan pertanyaan tingkatan kognitif yang tinggi (C4, C5, atau C6).

14
D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Ada rumus penyekoran hasil pengerjaan dan ketentuan mengulang atau melanjutkan ke
kegiatan belajar/modul lain.

E. Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Latihan
1. Komponen dasar PLC adalah
a. Komponen Input (berupa alat untuk mengoperasikan sistem seperti saklar, tombol
dan sensor)
b. Komponen Proses dan Peralatan Penunjang (berupa CPU atau Central Processing
Unit, Komputer/Laptop)
c. Komponen Output (berupa sistem yang di kontrol seperti lampu, actuator (motor
dan kontaktor), relay, dan buzzer.
2. PLC terdiri dari dua jenis, yaitu Jenis Compact dan Modular
a. Jenis Compact adalah PLC Compact dengan jumlah I/O yang terbatas dirancang
sebagai pengganti kontrol magnetik berbasis relay. PLC jenis ini dikembangkan
secara khusus untuk fingsi-fungsi relay (smart relay) seperti Zelio dari Schneider,
Logo dari Siemens dan Zen dari OMRON.
b. Jenis PLC Modular adalah PLC yang dikemas untuk mengantisipasi perluasan
sistem pada aplikasi tertentu berupa modul-modul terpisah dan dirakit pada rak-rak
tertentu. PLC jenis ini popular dikalangan industri karena fleksibilitas dalam I/O
yang dapat ditambah, aspek keselamatan dan ekonomis untuk perawatan. Seperti
dikembangkan oleh Siemens
3. Dsdsa

15
DAFTAR PUSTAKA

Kismet Fadillah., Instalasi Motor- motor Listrik, Penerit Angkasa, Bandung, 1999

Surya Pranata., Lembar Kerja Rangkaian Dasar Pengendali Elektromagnetik, Prodi


T.Ketenagalistrikan SMK PGRI 1 Kota Serang, Serang, 2011.

Surya Pranata, Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik edisi nilai karakter

Siswoyo, 2008, Teknik Listrik Industri Jilid 2 Untuk SMK, Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, 2003, Modul Pembelajaran Kontrol Magnetik,


Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan
Menengah dan Dasar, Departemen Pendidikan Nasional.

Pakpahan, F. Masse, Rangkaian Kontrol Magnetik, Instalasi Listrik TEDC Bandung,

1997 PPPG Teknologi Bandung, Electrical Machine Control, 2006

Instalasi motor Listrik Kelas 3, semester XI, kementrian pendidikan dan kebudayaan republik
Indonesia, 2014

Christian Mamesah dan Frans Masse P., Sistem Kelistrikan Mesin-mesin Produksi, N.59,1997

Christian Mamesah dan Frans Masse P., Penggunaan dan Pengaturan Motor-motor Listrik,
TEDC, 1993

Afandhi (SMK Negeri 2 Pandeglang), 2017, “Programmable Logic Control (PLC) Dengan
Menggunakan Smart Relay”, Kemendikbud, Jakarta

CV. Bina Sapta Tunggal Graha, 2018, “Smart Relay Zelio”,


http://www.bstg.co.id/updates/smart-relay-zelio/, diakses tanggal 5 Oktober 2018

MDE, Chandra MDE, 2010. “Versi Lain On-Off Satu Tombol Pada Zelio Smart Relay”,
https://telinks.wordpress.com/2010/05/08/versi-lain-on-off-satu-tombol-pada-zelio-
smart-relay/, diakses tanggal 5 Oktober 2018

Anwar, 2015, “Mini PLC (ZELIO LOGIC SMART RELAYS)”,


https://anwarmekatronikapens.wordpress.com/2015/05/06/mini-plc-zelio-logic-smart-
relays/, diakses tanggal 5 Oktober 2018

Riadi Muchlisin, 2012, “Zelio Smart Relay”, https://www.kajianpustaka.com/2012/10/zelio-


smart-relay.html, diakses tanggal 5 Oktober 2018

M. Budiyanto, A. Wijaya, 2003, Pengenalan Dasar-Dasar PLC, Gava Media,

Yogyakarta.

15
,1996,SYSMAC CQM1/CPM1 Programmable Controller

Programming Manual, OMRON Asia Pacific, PTE, Ltd, Singapore.

,1997,CPM1A, Programmable Controllers Operation Manual, Omron

Corporation Systems Components Division, Tokyo.

,1997,CPM2A, Programmable Controllers Operation Manual, Omron

Corporation FA Systems Division, Shizuoka.

,1999, Beginner’s Guide to PLC, OMRON Asia Pacific, PTE, Ltd, Singapore.

, 2001, CX-Programmer User Manual Version 2.1

, 2001, CX Server Run Time Version 1.6

William Bolton, Programmable Logic Controller (PLC) Sebuah Pengantar,

Erlangga, Jakarta.

www.schneider-electric.co.kr/.../ZelioLogic_Catalogue.pdf

Afandhi. (2017). PLC dengan Menggunakan PLC (Modul pembelajaran Elektronika dan
Mekatronika SMK). Direktorat Pembinaan SMK.

Risfendra. (2018). PLC dan PNEUMATIK. In Modul PLC (p. 50). Universitas Negeri Padang.

15

Anda mungkin juga menyukai