Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL OBSERVASI

POMPA HIDROLIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Fisika

DISUSUN OLEH :

1. Ari Ayu Rahmawati


2. Desy Fitria Lumintu
3. Fabio Gabriel Wenas
4. Heratri Diana Lestari
5. Rayhandi Pratama Waskito
6. Treeya Dewi Kania

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

SMA NEGERI 3 CIBINONG

Perumahan Bogor Asri Kelurahan Nanggewer Kecamatan Cibinong


Kabupaten Bogor (19612)
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang
telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan hasil observasi
kami tentang pompa hidrolik.
Dalam penyelesaian laporan ini, kami tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Laporan ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata
pelajaran fisika dan sebagai penambah ilmu pengetahuan.
Daftar Isi

Cover............................................................................................i
Kata Pengantar............................................................................ii
Daftar Isi.......................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah........................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Hidrolik.......................................................2
2.2 Dasar-dasar Sistem Hidrolik.....................................................2
2.3 Cara Kerja Pompa Hidrolik.......................................................3
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................4
3.2 Saran..........................................................................................4
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Observasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam mengetahui


bagaimana cara kerja dari pompa hidrolik. Dalam hal ini kami selaku murid di SMA
Negri 3 Cibinong, melakukan observasi di tempat pencucian mobil. Dengan adanya
observasi ini diharapkan kita dapat mengetahui bagaimana sistem dan cara kerja dari
pompa hidrolik.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian dari pompa hidrolik?
b. Bagaimana cara kerja pompa hidrolik?
c. Bagaimana pompa hidrolik bisa mengangkat mobil yang sangat berat?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Dari rumusan masalah di atas maka tujuan observasi adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui tentang apa itu pompa hidrolik


b. Mengetahui bagaimana cara kerjanya pompa hidrolik
c. Mengetahui bagaimana pompa hidrolik bisa mengangkat mobil yang berat
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Hidrolik

Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya dengan
menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk memperoleh daya yang lebih besar
dari daya awal yang dikeluarkan. Dimana fluida penghantar ini dinaikan tekanannya oleh
pompa pembangkit tekanan yang kemudian diteruskan ke silinder kerja melalui pipa-pipa
saluran dan katup-katup. Gerakan translasi batang piston dari silinder
kerja yang diakibatkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak
maju dan mundur.

2.2 Dasar- dasar Sistem Hidrolik

Hukum Pascal
Prinsip dasar sistem hidrolik berasal dari hukum pascal, dimana tekanan dalam fluida statis
harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1) Tekanan bekerja tegak lurus pada permukaan bidang.
2) Tekanan disetiap titik sama untuk semua arah.
3) Tekanan yang diberikan kesebagian fluida dalam tempat tertutup, merambat secara
seragam ke bagian lain fluida.

2.3 Cara Kerja Pompa Hidrolik

1. Tekanan Hidrolik menggunakan sebuah pompa (gear pump piston pump No.4) di dalam
tangki hidrolik yang digerakkan oleh sebuah motor yang terpasang vertikal diatas tangki
hidrolik
2. Minyak hidrolik didorong oleh Radial Piston Pump (No.4) melalui sebuah Check
Valve (No.9) yang berfungsi agar minyak hidrolik tidak kembali ke pompa penghisap menuju
ke Pressure Control Valve/Relief Valve (No. 7) melalui Four Way 2 Ball Valve-Manifold
Block (No. 5).
3. minyak hidrolik yang berada di dalam Pressure Control Valve dapat diatur secara manual
oleh sebuah Hand Control Valve (No.6) ini, berfungsi mengatur dengan tangan terhadap posisi
hidrolik silinder maju dan mundur, apabila sistem otomatis maju mundur tidak bisa bekerja
lagi atau rusak.
4. Tekanan minyak dalam Pressure Control Valve (No.7) digabung dengan sebuah Solenoid
Unloading Valve (No.8) yang dipasang diatas Manifold Block (No.5) mendapat perintah dari
Amplifier Card (Relay Control) untuk membuka katupnya pada saat beban screw press naik
dan menutupnya pada saat beban screw press turun, sehingga sumbu silinder dapat maju
mundur sesuai dengan beban yang distel di amplifier card (relay control) yang dapat
mendeteksi ampere screw press melalui sebuah CT yang terpasang di dalam kotak starter.
5. Silinder hidrolik mempunyai dua jalur sambungan, satu didepan dan satu di belakang.
Tekanan minyak yang masuk ke jalur depan, sumbu silinder hidroliknya mundur, dan yang
masuk ke jalur belakang sumbu hidroliknya maju.
6. Minyak hidrolik dapat disirkulasi secara otomatis dan teratur oleh pompa hidrolik ke dalam
tangki hidrolik, didinginkan melalui sebuah Intergral Oil Cooler (No.17), kemudian disaring
oleh Return Line Filter (No.12). Minyak hidrolik harus tetap bersih dan tidak berkurang.
7. Untuk menambah (atau berkurang) tekanan hidrolik dapat dibuka dengan cara memutar baut
yang terdapat di Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7) secara perlahan-lahan hingga
mencapai 45 bar. Untuk mengetahui besarnya tekanan minyak dapat melihat penunjuknya
pada PressureGauge (No.11). Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7)
dan SolenoidUnloading Valve (No.11) berfungsi untuk mengatur arus tekanan ke hidrolik
silinder, dan Shut Off Valve (No.10) yang berfungsi untuk menutup tekanan hidrolikke
Pressure Gauge(No.11).
8. Ketinggian level dan suhu minyak hidrolik didalam tangki dapat dilihat pada Fluid Level
Gauge (No.15).
9. Pengoperasian sistem hidrolik tersebut diatas, jika menghendaki Elektro Motor
Hidrolik (No.2) dapat berhenti pada tekanan kerja tertentu dan berjalan kembali apabila
tekanan kerja berkurang, maka untuk itu harus dipasang sebuah Pressure Switch .
10. Untuk menstabilkan tekanan kerja agar tetap apabila elektro motor berhenti, harus pula
dipasang akumulator (integral oil cooler No.17 ditiadakan). (catatan: tanpa akumulator sistem
hidrolik diatas,tekanan kerja juga stabil dan konstan karena pompa hidrolik tetap bekerja).
11. (Point 9 dan 10 diatas) Dengan menggunakan pressure switch dan akumulator dalam
sistem hidrolik ini agar elektrik motor dan pompa hidrolik dapat berhenti sejenak (5-30detik)
sangatlah tidak efesien karena biaya perawatannya mahal dan tidak memperoleh hasil yang
setimpal.
 Adapun elektrik motor dan pompa hidrolik selalu dalm keadaan ON/OFF seketika
karena beban ampere teralu tinggi dan suhu panas sehingga mudah terbakar.
 Pompa yang digerakkan via fleksibel kopling selalu disentakkan oleh ON/OFF electric
motor, maka gigi dan piston pompa cepat rusak dan sompel.
 Perawatan akumulator tidak dapat dilakukan sendiri setelah beroperasi selam 1-2 tahun,
karena harus diulang dengan gas nitrogen setiap tahun dengan alat suntik khusus-
charging kit.
2.3 Penerapan Sistem Hidrolik
Dongkrak hidrolik merupakan salah satu penerapan sederhana dari Hukum Pascal.
Mengapa dongkrak hidrolik dapat mengangkat mobil yang berat ? Karena saat pengisap kecil
diberi gaya tekan, gaya tersebut akan diteruskan oleh fluida (minyak) yang terdapat di dalam
pompa. Akibatnya, minyak dalam dongkrak akan menghasilkan gaya angkat pada pengisap
besar dan dapat mengangkat beban di atasnya.
Dongkrak hidrolik terdiri dari dua tabung yang berhubungan yang memiliki diameter
yang berbeda ukurannya. Masing-masing ditutup dan diisi cairan seperti pelumas dkk. Apabila
tabung yang permukaannya kecil ditekan ke bawah, maka setiap bagian cairan juga ikut
tertekan. Besarnya tekanan yang diberikan oleh tabung yang permukaannya kecil diteruskan
ke seluruh bagian cairan. Akibatnya, cairan menekan pipa yang luas permukaannya lebih besar
hingga pipa terdorong ke atas. Luas permukaan pipa yang ditekan kecil, gaya yang diperlukan
untuk menekan cairan juga kecil. Dengan mengetahu gaya berat mobil maka dapat dihitung
gaya minimal yang diberikan pap pompa hidrolik untuk mengangkat mobil tersebut. Semakin
besar gaya berat mobil yang diangkat maka semakin besar luas permukaan keluaran dari
dongkrak hidrolik. Minimal gaya keluaran yang dihasilkan oleh dongkrak hidrolik harus lebih
besar atau sama dengan gaya berat benda yang diangkat.
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris hydraulic yang berarti cairan atau minyak.
Prinsip dari peralatan hidrolik memanfaatkan konsep tekanan, yaitu tekanan yang diberikan
pada salah satu silinder akan diteruskan ke silinder yang lain., sesuai dengan hukum Pascal.

Penerapan yang terjadi pada hidrolik cuci mobil tidak menggunakan fluida karena
dirasa kurang efisien. Maka dari itu hidrolik cuci mobil menerapkan sistem hyropneumatic,
sistem hyropneumatic yaitu tenaga angin yang dihaslikan dari kompresor lalu dirubah menjadi
tenaga dorongan pada piston hidrolik.
Maka dari itu pada prinsip hukum pascal ini bisa diterapkan pada alat-alat seperti
pompa hidrolik, alat pengangkat air, alat pengukur tekanan darah (tensimeter), rem hidrolik,
dongkrak hidrolik, dll. Ternyata dengan menerapkan prinsip dari hukum pascal ini teknologi
bisa diterapkan diberbagai bidang usaha dan bermanfaat untuk semua orang.

3.2 SARAN

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah ini dengan sumber yang lebih
banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai