Anda di halaman 1dari 12

TUGAS BESAR FISIKA (TG-611012)

Pemanfaatan Filter Pada Sistem Rem


Hidrolik Sepeda Motor

Dosen : Niswah Selmi Kaffa, SST., MT.

Nama : Selvi Hardiana


NIM : 2250241004

Universitas Jendral Achmad Yani


Bandung, 03 Januari 2023

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Pemanfaatan Filter Pada Sistem Rem Hidrolik
Sepeda Motor" dengan tepat waktu.
Tujuan dari pendidikan tinggi adalah mewujudkan manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu,cakap, kreatif, mandiri,
terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa. Terkait dengan tujuan
tersebut, mata kuliah Bahasa Indonesia perludikembangkan untuk tujuan yang lebih khusus.
Yang dimaksud tujuan khusus ini adalah mampu mengarahkan pada mahasiswa
untuk memiliki rasa kebangsaan dan bela negara yang tinggi. Hal tersebut dilakukan sebab
banyak ditemukan turunnnya rasa nasionalisme mahasiswa dengan mulai ditinggalkannya
nilai-nilai kebangsaan dan bela negara.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Niswah Selmi Kaffa, SST., MT. selaku dosen
mata kuliah fiiska. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang dapat membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandung, 03 Januari 2023

Penulis

1
Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................................................................. 1
Daftar Isi ...................................................................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 3
1.3 Tujuan dan Manfaat ....................................................................................................... 3
BAB 2 ISI .................................................................................................................................... 4
2.1 Landasan Teori .............................................................................................................. 4
2.2 Hasil Penelitian .............................................................................................................. 6
2.3 Pembahasan ................................................................................................................... 7
BAB 3 PENUTUP ......................................................................................................................10
Kesimpulan .............................................................................................................................10
Daftar Pustaka .............................................................................................................................11

2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem rem adalah sistem yang berada pada kendaraan dan merupakan sistem yang sangat
penting perannya bagi kendaraan, disebut penting karena sistem rem merupakan sistem vital
yang menjaga kendaraan dari kerusakan yang diakibatkan oleh benturan atau tabrakan pada saat
kendaraan melaju (Agung Maulana, Yahan Nurhadi, 2010). Semakin tinggi kecepatan kendaraan
melaju maka akan semakin buruk dampak kerusakan yang terjadi pada kendaraan jika tidak
menggunakan sistem rem. Dampak buruk yang terjadi tidak hanya pada produk kendaraan itu
tapi juga pada penumpang yang berada pada kendaraan tersebut, dan bahkan dapat menyebabkan
kematian.
Fungsi dari sistem rem yaitu untuk mengatur kecepatan laju kendaraan dengan
memanfaatkan perlambatan yang dilakukan pada roda kendaraan. Selain untuk mengatur
kecepatan pada kendaraan sistem rem juga berfungsi untuk menghentikan laju kendaraan,
sehingga dengan sistem rem maka pengemudi dapat mengatur dimana dan kapan kendaraan akan
berhenti (Ryan Bagas Wicaksono, Ranto, Yuyun Estrianto, 2000). Ditinjau dari fungsinya maka
sistem rem merupakan sistem berfungsi sebagai sistem pengaman yang mencegah hal yang
merugikan terjadi pada kendaraan.
Dengan demikian Prinsip kerja sistem rem adalah dengan memanfaatkan gesekan antara
dua permukaan benda yang menyebabkan perlambatan pada benda/objek yang berputar, dalam
hal ini adalah roda. Prinsip kerja sistem rem berawal dari gaya yang diberikan pada handle rem
kemudian gaya diteruskan melalui media penghantar menurut jenis sistem rem itu sendiri, pada
mekanik maka digunakan batang penghantar gaya pada hidrolik digunakan fluida cair, dan pada
sistem rem.
Untuk itu diperlukan pengindetifikasi terhadap sebuah sistem rem kendaraan dimana
sebuah sistem hidrolik dapat mengalami kerusakan .

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan kita bahas dalam penelitian ini yaitu:
1. kerusakan apa yang sering ditemui pada “sistem rem hidrolik sepeda motor”
2. Kenapa harus menggunakan “filter pada sistem rem hidrolik motor”

1.3 Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat penulisan penelitian ini ialah :
1. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme pada “filter sistem rem hidrolik sepeda motor “
2. Fungsi dari pemanfaatan “filter pada sistem rem hidrolik sepeda motor”

3
BAB 2 ISI
2.1 Landasan Teori
A. Pengertian Sistem Hidrolik

Sistem hidrolik adalah sistem penerusan daya dengan menggunakan fluida cair.
Minyak mineral adalah jenis fluida yang sering dipakai. Prinsip dasar dari sistem hidrolik
adalah memanfaatkan sifat bahwa zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap, namun
menyesuaikan dengan yang ditempatinya. Zat cair bersifat inkompresibel, karena itu
tekanan yang diterima diteruskan ke segala arah secara merata.
Sistem hidrolik biasanya diaplikasikan untuk memperoleh gaya yang lebih besar
dari gaya awal yang dikeluarkan. Fluida penghantar ini dinaikkan tekanannya oleh pompa
yang kemudian diteruskan ke silinder kerja melalui pipa-pipa saluran dan katup-katup.
Gerakan translasi batang piston dari silinder kerja yang diakibatkan oleh tekanan fluida
pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundur maupun naik dan turun
sesuai dengan pemasangan silinder yaitu arah horizontal maupun vertikal.
B. Dasar Dasar Sistem Hidrolik
Prinsip dasar dari sistem hidrolik berasal dari hukum Pascal. Pada dasarnya
menyatakan dalam suatu bejana tertutup yang ujungnya terdapat beberapa lubang yang
sama maka akan dipancarkan kesegala arah dengan tekanan dan jumlah aliran yang sama.
Tekanan dalam fluida statis harus mempunyai sifatsifat sebagai berikut:
 Tidak punya bentuk yang tetap, selalu berubah sesuai dengan tempatnya.
 Tidak dapat dimampatkan.
 Meneruskan tekanan ke semua arah dengan sama rata.

Gambar 2.1 Fluida dalam hukum Pascal

Dari gambar 2.1 apabila beban F diletakkan di silinder kecil, tekanan P yang dihasilkan
akan diteruskan ke silinder besar ( P = F/A, beban dibagi luas penampang silinder )
menurut hukum ini, pertambahan tekanan dengan luas rasio penampang silinder kecil dan
silinder besar, atau F = P.A.
4
Gambar diatas sesuai dengan hukum pascal, dapat diperoleh persamaan sebagai berikut:
𝐹1 𝐹2
=
𝐴1 𝐴2
Keterangan :
F1 = Gaya masuk
F2 = Gaya keluar
A1 = Diameter piston kecil
A2 = Diameter piston besar
Persamaan di atas dapat diketahui besarnya F2 dipengaruhi oleh besarkecil nya luas
penampang dari piston A2 dan A1. Dalam sistem hidrolik, hal ini dimanfaatkan untuk
merubah gaya tekan fluida yang dihasilkan oleh pompa hidrolik untuk menggeserkan
silinder kerja maju dan mundur maupun naik/turun sesuai letak dari silinder. Daya yang
dihasilkan silinder kerja hidrolik, lebih besar dari daya yang dikeluarkan oleh pompa.
Besar kecilnya daya yang dihasilkan oleh silinder hidrolik dipengaruhi besar kecilnya
luas penampang silinder kerja hidrolik.
C. Mekanisme Sistem Rem Hidrolik

Gambar 2.2 Mekanisme Rem Cakram Hidrolik

Rem cakram hidrolik sebagai pemindah gerak handel menjadi gerak pad, maka
digunakanlah minyak rem. Ketika handel rem ditarik, piston di dalam silinder master akan
terdorong dan menekan minyak rem keluar silinder. Melalui selang rem tekanan ini
diteruskan oleh minyak rem untukmendorong piston yang berada di dalam silinder
caliper. Akibatnya piston pada caliper ini mendorong pad untuk mencengkram cakram,
sehingga terjadilah aksi pengereman.
Saat tangkai rem atau pedal digerakkan, master silinder mengubah gaya yang
digunakan kedalam tekanan cairan. Master silinder ini terdiri dari sebuah reservoir yang

5
berisi cairan minyak rem dan sebuah silinder yang mana tekanan cair diperoleh. Reservoir
biasanya dibuat dari plastik atau besi tuang atau aluminium alloy dan tergabung dengan
silinder. Ujung dari pada master silinder di pasang tutup karet untuk memberikan seal
yang baik dengan silindernya, dan pada ujung yang lain juga diberikan tutup karet untuk
mencegah kebocoran cairan.
D. Filter (Saringan Oli)
Filter berfungsi menyaring kotoran-kotoran dari minyak rem agar tidak terjadi
penyumbatan pada sirkulasi fluida saat bekerja . Filter ini biasanya digukanan
dikendaraan mobil maupun alat berat seperti excavator , dozer maupun grader yang
memerlukan penyaringan agar partikel partikel yang masuk dapat tersaring oleh filter
yang dapat menyebabkan sirkulasi hidrolik yang terhambat maupun adanya udara palsu
yang masuk ke sirkulasi karena suhu fluida yang terlalu panas . Tapi kita coba inovasi
bagaimana filter tersebut digunakan di sepeda motor, karena sistem rem pada sepeda
motor juga sama menggunakan cairan hidrolik.

2.2 Hasil Penelitian


Jika dilihat dari fungsinya, rem memiliki peran yang penting di dalam sebuah motor
dan mobil. Untuk itu lah penting untuk merawat kondisi rem mobil agar terhindar dari
kerusakan-kerusakan. Nah berikut ini ada beberapa kerusakan pada rem hidrolik sepeda
motor:
1. Seal Rem rusak
Adanya kotorsan yang masuk kedalam seal atau rem melampaui batas umur
pemakaian.
2. Rem terasa keras saat digunakan
Adanya penyumbatan atau kotoran didalam master cylinder.
3. Rem tidak pakem dan menggajal
Kampas rem memiliki masa pakai yang berbeda sesuai dengan spesifikasi dari
pabrikan. Sehingga jika kampas rem memang sudah mau habis atau adanya
kotoran dalam sirkulasi hidrolik rem.
4. Adanya gelembung udara di saluran rem
Gelembung udara pada saluran ini muncul di saluran minyak rem karena rem
tersebut kalian gunakan pada kondisi yang sedang panas. Hal itu kemudian
membuat rem mendidih dan muncul gelembung udara pada bagian
salurannya. Hal yang sering dilakukan adalah dengan cara di bleeding
mengeluarkan gelembung pada sirkulasi rem.

6
2.3 Pembahasan
A. Filter Pada Sistem Rem Sepeda Motor

Gambar 2.3 Adanya Udara Palsu Pada Saluran Rem

Dapat dilihat dari gambar 2.3 Udara maupun kotoran dapat masuk dan
bersirkulasi pada saluran hidrolik yang dapat mempengaruhi tekananan pada piston
output menjadi berkurang. Dengan ini dibutuhkan filter agar udara maupun kotoran
dapat membantu masalah tersebut.

Filter yang digunakan berbahan Depth Filter. Untuk jenis filter ini biasanya
digunakan pada filter hidrolik alat berat, Ketebalan dari media filternya digunakan
untuk menangkap partikel. Dapat dilihat dari lapisan-lapisan dengan diameter lubang
yang berbeda, dari tingkatan kasar pada lapisan luar sampai pada lapisan halus yang
terletak pada bagian dalam yang disesuaikan dengan ukuran mikron dan filter.
7
Berjenis absorbent penyaringan yang bekerja secara manual / mekanikal , seperti
spoon yang menghisap air.
B. Mekanisme Filter Rem Hidrolik Sepeda Motor

Gambar 2.4 Komponen Filter Sistem Rem Hidrolik Sepeda Motor

Dapat dilihat dari gambar 2.4 ada beberapa komponen yang dibutuhkan agar
hidrolik dapat menekan piringan untuk menghentikan perputaran roda. Cara kerja yang
dilakukan filter adalah sebagai berikut:
1. Minyak rem menggunakan standar sepeda motor yaitu DOT 3 atau 4 yang
mempunyai titik didih 245° - 255° celcius.
2. Ketika master piston terdorong oleh tuas rem, minyak rem akan tersalurkan kedalam
ruang caliper melalui filter.
3. Didalam ruang caliper terdapat piston untuk mendorong kanvas agar menekan
piringan.
4. Ketika dalam proses pengereman minyak rem menekan piston terlebih dahulu lalu
ketika tidak ada tekanan piston tersebut balik ke posisi awal
5. Dalam proses tersebut minyak rem tersaring oleh filter oli untuk mencegah adanya
angin palsu maupun kotoran.

8
Tekanan yang dibutuhkan untuk mendorong piston dapat dihitung sebagai berikut:

𝐹1 2𝐾𝐺
P= = 10 𝑐𝑚2 = 0.2 𝑐𝑚2/𝑘𝑔
𝐴1

F= 𝑃 𝑥 𝐴 = 0.2 𝑥 20 𝑐𝑚2
= 4kg
Keterangan :
P = Tekanan Input
F = Tekanan Output
A= Luas Diameter piston output
Jadi tekanan input sama dengan tekanan output sesuai dengan hukum pascal.
Dengan hasil tersebut tekanan yang dihasilkan dari tekanan input dapat mendorong piston
output untuk menekan piringan.

9
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
Dengan memanfaatkan filter tersebut masalah yang sering terjadi dapat membatu untuk
pencegahan adanya udara palsu yang masuk kedalam sirkulasi rem hidrolik , filter tersebut
diambil dari sistem hidrolik yang sering digunakan pada alat berat tetapi dengan percobaan
dipakai pada sepeda motor dapat terjadi perubahan.

10
Daftar Pustaka
HydraulicHose.id (2021)

Research.upi.edu/operator/upload/s_tm_0901991_chapter3.pdf

RACHMADI, DIMAS TOFA (2014). KAJIAN UNJUK KERJA SISTEM PENGEREMAN DEPAN
DENGAN CAKRAM DAN BELAKANG DENGAN TROMOL PADA SEPEDA MOTOR GAS
WISANGGENI. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

11

Anda mungkin juga menyukai