DISUSUN OLEH:
ANA SUMANTRI
AMRULLAH
ANDRI SAPUTRA
ANDI CANDRA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini guna memenuhi tugas
klompok yang berjudul “SISTEM HIDROLIK EXCVATOR”.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengetahun dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkn
segala bentuk kritik dan saran serta masukan yang membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konstrksi excavator hidrolik ……………………………………………………………………… 3
2.2 komponen system hidrolik ………………………………………………………………………… 4
2.3 mekanisme kerja excavator hidrolik ……………………………………………………………… 5
2.4 jenis gerakan excavator hidrolik ………………………………………………………………… 6-8
2.5 keuntungan excavator hidrolik ……………………………………………………………………. 9
2.6 kelemahan system hidrolik …………………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan kami menyusun makalah ini yaitu supaya kami mengetahui pengertian
Sistem Hidrolik, Manfaat Sistem Hidrolik dan komponen-komponen Sistem Hidrolik.
Dan juga dapat mengetahui apa saja keuntungan dan kelemahan dari menggunakan system hidrolik
tersebut.
PEMBAHASAN
Secara umum konstruksi excavator hidrolik terdiri dari dua bagian: attachment dan base
machine.
a. Attachment
Boom: menghubungkan base frame ke arm dengan panjang tertentu, untuk menjangkau
jarak loading / unloading. Boom digerakkan oleh boom cylinder.
Arm: menghubungkan boom ke bucket. Arm digerakkan oleh arm cylinder.
Bucket: berhubungan langsung dengan material pada saat loading. Bucket digerakkan
oleh bucket cylinder.
b. Base Machine
Base frame: terdiri atas cabin, mesin, counter weight, dan komponen lainnya.
Track frame: terdiri atas center frame dan crawler frame yang menjadi tumpuan
operasional excavator.
Track shoe: komponen yang berfungsi seperti roda pada kendaraan. Track bisa berupa
roda rantai besi (crawler) maupun roda ban (wheel).
2.2 Komponen Sistem Hidrolik
Komponen sistem hidrolik pada excavator bisa dibedakan dalam dua kelompok, yaitu komponen
utama dan komponen pendukung.
a. Komponen Utama
Keempat komponen utama ini memiliki julukan masing-masing. Misalnya, tangki dan pompa
hidrolik (plus energi penggeraknya) sering disebut unit tenaga (power pack).
Actuator sering disebut unit penggerak. Yang banyak digunakan adalah silinder hidrolik, yang
terdiri atas arm cylinder, boom cylinder, dan bucket cylinder. Control valve sering disebut unit
pengatur.
b. Komponen Pendukung
Prinsip dasar sistem hidrolik adalah sifat fluida (zat cair) yang sangat sederhana. Sifat zat cair
antara lain tidak memiliki bentuk tetap, karena akan selalu menyesuaikan bentuk yang
ditempatinya.
Karena sifat itulah, cairan atau fluida akan mengalir ke berbagai arah, melewati berbagai ukuran
dan bentuk, sehingga dapat mentransfer tenaga dan gaya.
Dengan kata lain, sistem hidrolik adalah pemindahan serta pengontrolan gaya dan gerakan
melalui pemanfaatan fluida.
Fluida yang digunakan dalam sistem hidrolik harus memenuhi kriteria: memiliki indeks
kekentalan (viskositas) yang baik, tahan api, tahan dingin, tahan korosi / aus, dan tak berbusa.
Nah, oli memiliki semua kriteria ini, sehingga sering digunakan sebagai fluida dalam sistem
hidrolik.
2.3 Mekanisme Kerja Excavator Hidrolik
Secara umum, tenaga penggerak utama excavator hidrolik adalah mesin diesel yang akan
mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik melalui tekanan pompa, kemudian
didistribusikan ke silinder hidrolik untuk menghasilkan gerakan.Adapun motor listrik berfungsi
menghidupkan mesin dan menyuplai energi ke komponen-komponen elektrik seperti dinamo,
lampu, alat-alat ukur operator, dan sebagainya.
Mesin diesel memutar pompa, kemudian mengalirkan fluida dari tangki ke dalam sistem
dan kembali lagi ke tangki.
Pompa hidrolik akan mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik dalam bentuk
aliran dan tekanan.
Control valve akan mengalihkan energi hidrolik dengan cara mengendalikan aliran fluida
dan arahnya.
Fluida (cairan hidrolik) ini mengalir di dalam pipa / selang untuk meneruskan tenaga /
daya ke masing-masing komponen
Di sini berlaku Hukum Pascal: “Dalam sebuah ruangan tertutup, tekanan yang bekerja
pada fluida akan merambat ke semua arah secara merata (sama besar)”. Besarnya tekanan
dalam fluida adalah gaya (F) dibagi luas bidang tekanan (A).
Komponen-komponen yang mendapat distribusi fluida dan pompa adalah bucket
cylinder, arm cylinder, boom cylinder, swing motor, dan travel motor.
Begitu mendapat fluida, bagian-bagian yang termasuk actuator ini mengubah energi
hidrolik menjadi energi mekanis dalam bentuk gerakan linear dan putaran, untuk
melakukan fungsi masing-masing (lihat Jenis Gerakan Excavator Hidrolik).
Ketika mendapatkan distribusi fluida dan pompa, sejumlah komponen seperti bucket cylinder,
arm cylinder, boom cylinder, swing motor, dan travel motor akan bekerja dengan menghasilkan
gerakan-gerakan yang sesuai dengan fungsinya.
Jika dipetakan, ada enam jenis gerakan dari excavator hidrolik terkait dengan aliran fluida
tersebut, yaitu:
a. Swing
Swing adalah pergerakan ketika body dan attachment excavator berputar dengan putaran tertentu
(bisa mencapai 360o).
Gerakan ini akan mempengaruhi lever yang membuka katup pada control valves yang berisi
fluida, sehingga mengalir ke swing motor. Excavator pun akan bergerak dengan putaran tertentu.
Pergerakan ini dibagi menjadi dua, yaitu maju dan mundur, karena terpengaruh katup pada
control valves. Energi hidrolik dari pompa akan diubah lagi menjadi energi mekanis melalui
travel motor.
Selanjutnya, travel motor memutar sprocket, sehingga menggerakkan track shoe dan
menghasilkan gerakan pada excavator. Traveling left shoe merupakan gerakan track shoe sebelah
kiri.
Prinsipnya sama seperti traveling left shoe. Hanya saja, traveling right shoe merupakan gerakan
track shoe sebelah kanan.
Boom adalah komponen yang menghubungkan arm dan bucket, yang berfungsi saat
pengangkatan beban. Boom digerakkan oleh dua boom cylinder.
Gerakan tersebut akan menggerakkan lever di ruang operator. Akibatnya, katup boom raise serta
boom down pada control valve (yang berhubungan dengan boom cylinder) akan membuka.
Boom akan melakukan gerakan mengangkat ketika katup boom raise terbuka dan katup boom
down tertutup. Fluida akan mengalir dari katup boom raise, kemudian menekan piston dari boom
cylinder, sehingga boom melakukan pergerakan naik dan turun (raise and down).
Arm adalah komponen yang digunakan untuk membantu bucket ketika menggali, memuat,
maupun memindahkan material. Bagian ini digerakkan oleh arm cylinder.
Pergerakanan arm diatur oleh katup arm in dan arm out. Arm akan melakukan gerakan
mengangkat, jika katup arm out terbuka dan katup arm in tertutup. Fluida akan mengalir dari
katup arm out, lalu menekan piston arm cylinder.
Sebaliknya, arm akan melakukan gerakan ke bawah ketika katup arm in terbuka dan katup arm
out tertutup. Fluida akan mengalir dari katup arm in, kemudian menekan piston arm cylinder.
Bucket adalah bagian excavator yang berfungsi sebagai pengambil material untuk dipindahkan
dari satu tempat ke tempat lainnya. Ia digerakkan oleh bucket cylinder.
Gerakan bucket diatur melalui pergerakan katup bucket crawl dan katup bucket dump. Bucket
akan melakukan gerakan mengangkat (dump), ketika katup bucket dump terbuka dan katup
bucket crawl tertutup. Fluida mengalir dari katup bucket dump dan menekan piston bucket
cylinder.
Pada gerakan bucket menekuk (crawl), katup bucket crawl dalam kondisi terbuka dan katup
bucket dump tertutup. Fluida mengalir dari katup bucket crawl dan menekan piston bucket
cylinder.
Melalui enam gerakan itulah, excavator hidrolik bisa menjalankan pekerjaan menggali,
mengangkat, dan membuang material, serta bisa melakukan gerakan berputar
Gerakan boom, arm dan bucket pada excavator hidrolik
2.5 Keuntungan Excavator Hidrolik
Sebagian besar excavator yang digunakan saat ini sudah menggunakan system hidrolik. Bahkan
dari tahun ke tahun, selalu ada inovasi baru dari sejumlah produsen untuk menghasilkan
excavator lebih canggih lagi.
Banyak sekali keuntungan yang dirasakan dari penggunaan excavator hidrolik, antara lain:
Mampu memindahkan beban yang jauh lebih besar, karena tenaganya memang luar biasa.
Arah gerakan mudah diubah-ubah sesuai yang dikehendaki.
Kecepatan gerak, terutama pada bucket, juga dapat diatur sesuai keinginan.
Sistem hidrolik hampir 100% efisien.
Fluida yang digunakan adalah oli yang juga bersifat sebagai pelumas. Tingkat kebocoran
jarang terjadi, ketimbang sistem pneumatik.
Tidak ada energi yang terbuang, karena zat cair yang digunakan dalam sistem hidrolik
tidak menyerap energi yang diberikan.
Sistem hidrolik pada dasarnya bersifat non-kompresi. Ketika aliran fluida dihentikan,
tidak perlu melepas udara untuk menghilangkan tekanan pada beban.
Tidak berisik.
Mudah dalam pemasangan.
Perawatan relatif sederha
2.6 Kelemahan Sistem hidrolik
Dibalik keuntungannya, juga tersirat kelemahan dari penggunaan system hidrolik. Namun beberapa
kelemahan di bawah ini bukan alasan utama untuk menghindari penggunaan system hidrolik.
Kelemahannya sebagai berikut:
Rawan terhadap kecelakaan akibat adanya takanan tinggi dari fluida
Kebocoran kecil akan dapat berakibat fatal baik pada pemindahan tenaga maupun penyebab
kecelakaan
System hidrolik dapat memerlukan bagian dengan tingkat presisi yang sangat tinggi.
Membutuhkan perawatan yang intensif dan berkalah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seperti diketahui, excavator merupakan jenis alat berat yang mempunyai kemampuan serbaguna
untuk menggali, memuat, dan memindahkan material. Excavator hidrolik (hydraulic excavator) lebih
efisien dan bertenaga. konstruksi, pertambangan, perkebunan dan perhutanan.
Beberapa pekerjaan yang bisa dilakukan alat ini antara lain:
Berdasarkan jenis treknya, excavator terdiri dari dua tipe, yaitu crawler excavator (roda rantai
besi) dan wheel excavator (roda ban). Excavator dengan roda rantai cocok digunakan pada
medan lunak dan tidak rata. Sebaliknya, excavator dengan roda ban lebih cocok digunakan pada
medan keras dan rata.
Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator juga dibedakan menjadi dua, yaitu sistem kabel /
tali dan sistem hidrolik. Saat ini, excavator sistem kabel mulai jarang digunakan, karena kurang
efisien.
Excavator hidrolik (hydraulic excavator) menjadi pilihan utama. Selain efisien, pengoperasian
alat berat tipe ini juga mudah, dan perawatannya relatif sederhana.
Dengan media utama fluida, tenaga yang dihasilkan untuk melakukan penggalian, pemuatan, dan
pemindahan material juga lebih besar.
3.2 Saran
Dalam menggunakan system hidrolik pada excavator sebaiknya jangan lupa melakukan
perawatan pada system hidroliknya. Jangan sampai karena ketidaktahuan kita, menyebabkan mesin
hidrolik tidak terawat dengan baik. Sebelum menggunakan mesin hidrolik, kita juga harus mengeceknya
terlebih dahulu, dan rutin melakukan perawatan agar performa mesin tidak menurun.
DAFTAR PUSTAKA