Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

PNEUMATIK DAN HIDROLIK

Anggota Kelompok:

Khoirul Fikri (0320040001)


Hilmy Destiandi R (0320040002)
Dana Rizki (0320040006)
Ammar Fikriya F (0320040009)
I Gede Aditya (0320040010)

Dosen Pembimbing :

Heroe Poernomo, ST, MT.


Mochammad Yusuf Santoso, ST., MT.

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK PERMESIAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Modern ini, aplikasi sistem hidrolik sangat luas diberbagai bidang industri saat
ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar,keakuratan dalam
pengontrolan dan kemudahan dalam pengoperasian menjadikan sistem hidrolik
digunakan secara luas. Keunggulan lain dari sistem hidrolik digunakan secara
luas. Keunggulan lain dari sistem ini adalah pengoperasian yang mudah dan
dapat digabung dengan sistem lain yang menghasilkan pengembangan aplikasi
baru.
Di kehidupan manusia sistem hidrolik adalah hal yang sangat penting namun
kebanyakan masyarakat tidak menyadari adanya sistem hidrolik disekitarnya.
Misalnya di area pencuci mobil untuk memudahkan mencuci bagian bawah mobil
maka mobil harus dinaikkan ke atas dengan menggunakan hidrolik, kemudian
penggunaan shock beker pada sepeda motor atau mobil.
Maka dari itu didalam praktikum kali ini kami akan melakukan praktikum Sistem
Kontrol Hidrolik dengan merancang dan merancang sistem hidrolik sederhana.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara merakit sistem kontrol hidrolik sederhana?
2. Bagaimana cara merancang kontrol hidrolik sederhana?

1.3 Tujuan Umum


1. Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan dapat memahami
rangkaian hidrolik.
2. Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan dapat memahami
manfaat dan pengaplikasian rangkaian hidrolik.

1.4 Tujuan Khusus


1. Setelah melakukan praktikum mahasiswa dapat mengerti komponen-
komponen pada rangkaian hidrolik.
2. Setelah melakukan praktikum mahasiswa dapat membuat rangkaian
directional valve.
3. Setelah melakukan praktikum mahasiswa dapat membuat rangkaian reducing
valve.
4. Setelah melakukan praktikum mahasiswa dapat membuat rangkaian
sequence valve.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Hidrolik


Kata hidrolik berasal dari bahasa Greek atau orang Yunani yakni dari kata hydro
yang berarti air dan aulos yang berarti pipa. Hidrolik atau hidraulis adalah suatu
mekanikal yang memanfaatkan fluida atau oli sebagai sumber tenaga penggerak
utama mesin.
Jadi, fluida yang dimaksudkan sebagai penerus gaya untuk diubah menjadi
tenaga. Prinsip dasar dari sebuah hidrolik adalah jika suatu zat cair mendapat
tekanan, maka tekanan tersebut akan merambat ke segala arah dengan tidak
bertambah atau berkurang kekuatannya (Hukum Archimedes).
Jadi secara bahasa, bisa diartikan sebagai ilmu yang berkaitan dengan fluida
cair yang bertekanan. Tapi dalam dunia industri atau mekanik, kata ini adalah
sebuah sistem atau alat. Alat ini adalah suatu sistem penggerak dengan tenaga
penggerak yang menggunakan tekanan fluida cair (oli). Tekanan fluida cair akan
dinaikkan menggunakan pompa. Kemudian tekanan fluida cair tersebut akan
menggerakkan berbagai alat industri. Tekanan fluida cair bisa menggerakkan
silinder kerja yang kemudian mengubah tekanan air. Silinder kerja mengubah
tekanan fluida cair menjadi sebuah tenaga mekanik yang berupa gerakan maju
dan mundur pada sebuah silinder.

2.2 Fungsi Hidrolik


Sistem yang berhubungan dengan tekanan fluida cair ini mempunyai berbagai
fungsi atau kegunaan yang sangat penting, terutama dalam dunia mekanis atau
industri. Fungsi sistem ini adalah:
• Mencekam benda kerja.
• Menggeser benda kerja.
• Mengatur posisi dari sebuah benda kerja.
• Mengatur arah dari suatu benda kerja.
• Sebagai penerus tekanan
• Pelumas untuk bagian bagian mesin yang bergerak
2.3 Penerapan Sistem Hidrolik
Ada beberapa penerapan dari sistem hidrolik secara umum, yaitu:
• Untuk dongkrak hidrolik
• Untuk mesin press hidrolik
• Untuk bantalan dari terjadinya hentakan pada akhir langkah
• Untuk pengirim isyarat atau signal
• Untuk car lifter
• Untuk sumber penggerak mesin alat berat seperti bulldozer, excavator, crane,
forklift, dumptruck, dan sebagainnya.
• Untuk penghanyut bram atau chip, yaitu partikel-partikel kecil yang
mengelupas dan komponen

2.4 Komponen Sistem Hidrolik


komponen atau bagian dari sistem hidrolik yang mempunyai peranan penting
dalam proses kerja sistem, yaitu:
1. Filter
Komponen yang berperan penting dalam kinerja sistem hidrolik adalah filter
dimana filter ini memiliki fungsi sebagai penyaring zat-zat yang bisa membuat
energi yang dihasilkan bisa terkontaminasi dengan cepat. Hal ini tentunya
akan membuat energi yang dihasilkan menjadi tercemar. Filter bekerja dengan
cukup serius dalam menyaring setiap kotoran yang mungkin masuk ke dalam
proses pengolahan energinya. Hal ini didukung juga dengan zat cair yang
menjadi komponen utamanya.
2. Unit Pengatur atau katup
berfungsi sebagai pengatur gerak sistem hidrolik. Unit ini biasanya
diwujudkan dalam bentuk katup atau valve yang macam-macamnya akan
dibahas berikut ini.
a. Katup Pengarah (Directional Control Valve = DCV)
Katup (Valve) adalah suatu alat yang menerima perintah dari luar untuk
melepas, menghentikan atau mengarahkan fluida yang melalui katup tersebut.
Contoh jenis katup pengarah: Katup 4/3 Penggerak lever, Katup pengarah
dengan piring putar, katup dengan pegas bias.
b. Macam-macam Katup Pengarah Khusus
• Check Valve adalah katup satu arah, berfungsi sebagai
pengarah aliran dan juga sebagai pressure control (pengontrol
tekanan)
• Pilot Operated Check Valve, Katup ini dirancang untuk aliran
cairan hidrolik yang dapat mengalir bebas pada satu arah dan
menutup pada arah lawannya, kecuali ada tekanan cairan yang
dapat membukanya.
• Katup Pengatur Tekanan, Tekanan cairan hidrolik diatur untuk
berbagai tujuan misalnya untuk membatasi tekanan operasional
dalam sistem hidrolik, untuk mengatur tekanan agar penggerak
hidrolik dapat bekerja secara berurutan, untuk mengurangi
tekanan yang mengalir dalam saluran tertentu menjadi kecil.
Macam-macam Katup pengatur tekanan adalah:
➢ Relief Valve, digunakan untuk mengatur tekanan yang
bekerja pada sistem dan juga mencegah terjadinya
beban lebih atau tekanan yang melebihi kemampuan
rangkaian hidrolik.
➢ Sequence Valve, berfungsi untuk mengatur tekanan
untuk mengurutkan pekerjaan yaitu menggerakkan
silinder hidrolik yang satu kemudian baru yang lain.
➢ Pressure reducing valve, berfungsi untuk menurunkan
tekanan fluida yang mengalir pada saluran kerja karena
penggerak yang akan menerimanya didesain dengan
tekanan yang lebih rendah.
➢ Flow Control Valve, katup ini digunakan untuk mengatur
volume aliran yang berarti mengatur kecepatan
gerak actuator (piston). Macam-macam dari Flow Control
Valve :
▪ Fixed flow control yaitu: apabila pengaturan aliran
tidak dapat berubah-ubah yaitu melalui fixed
orifice.
▪ Variable flow control yaitu apabila pengaturan
aliran dapat berubah-ubah sesuai dengan
keperluan.
▪ Flow control yang dilengkapi dengan check valve.
▪ Flow control yang dilengkapi dengan relief valve
guna menyeimbangkan tekanan.
3. Aktuator
Akuator berfungsi sebagai sistem kontrol pada hidroliknya. Energi yang awalnya
hidrolik diubah sedemikian rupa menjadi mekanis. Aktuator ini juga merupakan bagian
yang krusial dalam pengubahan energinya, jika fungsinya tidak bekerja dengan baik
maka energi hidrolik tidak bisa diubah dengan mudah menjadi mekanis yang siap
untuk digunakan nantinya.

4. Pompa hidrolik
Pompa berperan penting keberadaan, fungsi dan juga keadaannya karena perannya
sangat penting dalam mengalirkan hidrolik yang ada pada zat cair mencapai sistem
hidroliknya. Jika pompa tidak bekerja dengan baik maka alirannya juga akan terhambat
dan membuatnya tidak cepat sampai pada tujuannya.

5. Tangki hidrolik
Tangki berfungsi untuk menampung zat cair yang berguna untuk penggerak pada
sistemnya. Umumnya zat penggerak yang digunakan adalah oli agar tidak tumpah
dan bisa langsung diedarkan sesuai dengan kebutuhannya. Tempat penampungan ini
akan memastikan terpenuhi tidaknya kebutuhan zat penggerak yang dibutuhkan
nantinya.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Hidrolik


Sistem yang mengandalkan tekanan fluida cair ini mempunyai beberapa
keunggulan serta beberapa kelemahan yang sebaiknya dipertimbangkan dengan
baik.
1. Kelebihan
a. Fleksibel
Tidak bisa dipungkiri bahwa sistem hidrolik ini adalah pembuat energi yang
memiliki kelebihan dalam hal fleksibilitasnya. Pengguna akan mendapatkan
banyak keuntungan dalam sisi fleksibilitas baik proses penggunaan sampai
dengan proses perawatannya. Alat ini tidak memerlukan penanganan yang
rewel untuk penggunaan yang jangka panjang sekalipun.
b. Sederhana
Bentukan dari rancangannya yang sederhana membuat sistemnya mudah
dipahami oleh siapapun yang menggunakannya. Tidak diperlukan
pengetahuan yang mendetail untuk bisa mengoperasikan sistem yang satu
ini. Bentukannya yang sederhana juga memudahkan dalam proses service
keadaanya dimana teknisi akan mudah untuk memperbaiki bagian yang
kurang berfungsi pada sistemnya.
c. Awet
Sistem ini termasuk pada jenis pembuat energi dengan umur yang panjang
dibandingkan dengan sistem lainnya. Tentunya akan membuat
penggunanya lebih hemat ketika memilih sistem hidrolik ini. Ketika sebuah
sistem bisa awet tentunya akan membuat pengeluaran untuk perawatan
juga lebih terjangkau.
d. Mudah Dipindahkan
Dalam hal ini banyak sistem yang cenderung paten dan tidak bisa
dipindahkan dalam bentuk arah. Namun untuk sistem hidrolik ini pengguna
bisa dengan mudah memindahkan sistem sesuai dengan arah yang
diinginkannya.
e. Adanya Kontrol dan Pengaturan
Sistem yang disertai dengan kontrol yang jelas dan pengaturan yang
terstuktur tentunya memudahkan siapa saja yang akan menggunakannya
nanti.
f. Bisa Memindahkan Tenaga yang Besar
g. Dalam hal ini sistem mampu memindahkan tenaga seberapapun baik yang
besar untuk diubah sesuai dengan kebutuhannya.
2. Kekurangan
a. Rawan Kecelakaan
Hal ini bisa terjadi jika tekanan di dalamnya terlalu tinggi
b. Kebocoran
Kebocoran yang kecil bisa memberikan dampak yang besar
c. Perawatan Intensif
Meskipun tidak susah namun perawatannya memang benar-benar harus
rutin.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Kategori Alat


1. Ukur
2. Simulator Hardware
3. Peralatan kategori 1
(Peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya mudah, risiko
penggunaan rendah, akurasi kecermatan pengukurannya rendah, serta
sistem kerja sederhana yang pengoperasiannya cukup dengan
menggunakan panduan (SOP, manual)).
4. Peralatan kategori 2
(Peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya sedang, risiko
penggunaan sedang, akurasi kecermatan pengukurannya sedang, serta
sistem kerja yang tidak begitu rumit yang pengoperasiannya memerlukan
pelatihan khusus tertentu).

3.2 Deskripsi Alat

Nama Komponen Simbol dan Bentuk Fisik


Power Unit : unit penyaluran dan
penerimaan minyak hidrolik terdiri
atas tangki, pompa dan
penggeraknya, relief valve, dan
manometer.

Katup 4/3 : 4 lubang input dan


output dan 3 kondisi.

Manometer : alat ukur tekanan fluida

Silinder kerja ganda

Pressure Relief Valve : Katup yang


membatasi tekanan system

Reducing Valve : untuk


menurunkan
tekanan lokal yaitu pada konsisi
awal
ada aliran dari X ke Y. Jika Y
tekanannya naik maka katup akan
bergeser dan sedikit merapat
sehingga
tekanan Y dapat di turunkan.
Aplikasi : untuk mengoperasikan
output dengan beban berbeda.

3.3 Langkah Kerja Pengoperasian/Pengerjaan


Dalam melakukan pengoperasian sistem hidrolik, praktikan harus melakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Memahami rangkaian hidrolik sebelum melakukan pengoperasian
2. Melakukan persiapan peralatan yang diperlukan
3. Melakukan pemasangan komponen sesuai gambar rangkaian
4. Meminta izin kepada dosen pengajar sebelum memulai percobaan
5. Melakukan pengukuran sesuai dengan parameter yang tertera pada
modul praktikum

3.4 Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja


1. Memastikan peralatan bekerja dan berfungsi dengan baik
2. Memastikan sistem dalam keadaan off sebelum digunakan
3. Memastikan selang dan komponen terpasangan dengan tepat
4. Memastikan tidak ada kebocoran pada selang

3.5 Aspek Lingkungan

1. Memastikan fluida bersih tidak berceceran di ruangan setelah melakukan


praktikum
2. Praktikan diharapkan tidak menggunakan fluida selain untuk percobaan
hidrolik
3. Praktikan diharapkan menghubungi dosen pengajar apabila terjadi
kebocoran pada system
BAB IV
ANALISA PRAKTIKUM

4.1 Directional Valve

Gambar 4.1 Rangkaian Directional Valve

4.2 Reducing Valve

Gambar 4.2 Rangkaian Reducing Valve


4.3 Sequence Valve

Gambar 4.3 Rangkaian Sequence Valve

Dari hasil praktikum di atas dapat kita ketahui bahwa dalam rangkaian
directional valve, nilai tekanan yang masuk dan keluar dari aktuator sama besar
dengan tekanan yang keluar dari system.
Untuk rangkaian reducing valve terdapat perbedaan dengan rangkaian
directional valve, yakni pada nilai tekanannya yang sedikit diperkecil/direduce
dari tekanan aslinya. Meskipun begitu tekanan yang masuk dan keluar dari
actuator sama dengan tekanan yang keluar dari sistem.
Untuk rangkaian sequence valve terdapat perbedaan antara tekanan baik
pada masuk maksimal dan keluar maksimal, itu dikarenakan pengaturan
sequence yang diatur hanya bisa mengeluarkan tekanan maksimal pada salah
satu aktuator saja.
BAB V
KESIMPULAN

Setelah dilakukan praktikum sistem rangkaian hidrolik yang terdiri dari


empat jenis job sheet yang berbeda maka didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Untuk mengalirkan fluida dan memberi tekanan kerja, maka digunakan
pompa.
2. Relief valve dapat membatasi tekanan kerja pada sistem. Jika tekanan
yang bekerja pada sistem rendah, maka pergerakan pada aktuator
juga akan lambat.
3. Fluida yang digunakan pada sistem hidrolik berupa cairan yang
umumnya menggunakan oli khusus hidrolik.
4. Dengan menggunakan Directional Control Valve maka pergerakan
dari aktuator/piston dapat dikendalikan secara langsung sesuai
dengan kebutuhan.
5. Proses instalasi dari selah-selang yang digunakan untuk
menghubungkan alat-alat harus dipastikan tidak ada kebocoran.
6. Sequence valve pada sistem rangkaian hidrolik bekerja berdasarkan
tekanan tertentu yang sudah tercapai untuk menggerakkan aktuator.
7. Adanya kebocoran dapat mengakibatkan pressure drop pada sistem
hidrolik yang bekerja.

Anda mungkin juga menyukai