Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu dan pengetahuan hingga saat ini terus berkembang dengan pesat, dan
mengikuti pergerakan peradaban manusia, termasuk mengikuti pertumbuhan
penduduk dan keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Penemuan teknologi baru dan inovasi terhadap teknologi tersebut selalu terjadi
pada komponen kehidupan, semua dengan cepat berubah dan berganti menjadi
lebih baik dengan hal-hal baru dan lebih tepat guna. Termasuk didalam dunia
industri pertambangan dan juga industri lainnya, yang senantiasa mengikuti
kemajuan teknologi tersebut. Sebut saja untuk memperoleh hasil sumber daya
alam seperti batubara, dan juga mineral batuan lainnya memiliki alat untuk
mengeruk atau menggali dengan bantuan alat tersebut perusahaan ataupun industri
tambang dan juga industri lainnya dapat menghemat dan memperoleh keuntungan
yang berlipat ganda. Dunia industri alat-alat berat di Indonesia telah mulai ada
pada medio tahun 1990-an, dimulai pada perusahaan alat berat dengan label PT.
United Tractor, Tbk. yang mulai dengan jual beli dan juga sewa alat-alat berat
diseluruh wilayah Indonesia. Salah satu jenis alat-alat berat tersebut adalah
Hydraulic Excavator. Excavator adalah salah satu mesin alat berat yang dapat
bergerak memiliki tempat duduk yang terpasang pada poros diatas undercarriage
(roda penggerak yang dari terbuat baja) dengan track atau roda dan lengan (arm),
boom dan lengan (arm) tersambung dengan bucket dalam berbagai bentuk. Yang
seluruhnya menggunakan prinsip system hidrolik dan memiliki banyak kegunaan,
diantaranya menggali lubang, memecah batu, membuat kemiringan tanah,
memindahkan barang dan lain-lain. Dengan tujuan untuk mempermudah suatu
pekerjaan yang sulit dan berat agar menjadi lebih ringan dan untuk mempercepat
waktu pekerjaan.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui apa itu sistem hidrolik
2. Mengetahui perbandingan keuntungan dan kerugian dari Excavator Komatsu
PC200-8 dengan Excavator Kobelco SK200-8

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Hidrolik
Pada dasarnya system penggerak pada Excavator hanya menggunakan
system hidrolik untuk system penggeraknya. Sistem hidrolik adalah sistem
penerusan daya dengan menggunakan oli. Minyak mineral adalah jenis fluida
yang sering dipakai. Prinsip dasar dari sistem hidrolik adalah memanfaatkan sifat
bahwa zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap. Namun menyesuaikan dengan
yang ditempatinya. Zat cair bersifat inkompresibel. Karena itu tekanan yang
diterima diteruskan ke segala arah secara merata. Sistem hidrolik biasanya
diaplikasikan untuk memperoleh gaya yang lebih besar dari gaya awal yang
dikeluarkan. Fluida penghantar ini dinaikkan tekanannya oleh pompa yang
kemudian diteruskan ke silinder kerja melalui pipa-pipa saluran dan katup-katup.
Gerakan translasi batang piston dari silinder kerja yang diakibatkan oleh tekanan
fluida pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundur maupun
naik dan turun sesuai dengan pemasangan silinder yaitu arah horizontal maupun
vertikal.
2.2 System kerja hidrolik antara lain:
1. Tangki Hidrolik
Yaitu berfungsi sebagai tempat penampungan oli dari sistem.
Selain itu juga berfungsi sebagai pendingin oli yang kembali. Adapun
dalam sistemnya, hydraulic tank yang digunakan pada unit Excavator
tidak berhubungan dengan udara luar (pressurized) dan tidak dibatasi
(limited). Berikut ini merupakan komponen - komponen yang ada pada
tangki hidrolik. Prinsip kerjanya : yaitu oli yang berada dalam tank akan
tersedot oleh pompa melalui filter atau saringan. Oli yang bertekanan
tersebut akan dikeluarkan atau dialirkan pada sisi yang lain yaitu katup.
Kemudian oli yang berada di dalam actuator akan kembali ke tangki
melalui proses cooling atau pendinginan. Dan kegiatan ini akan berjalan
secara terus menerus selama sistem dijalankan.

2
Gamba
r 2.1
2. Pompa Hidrolik
Pompa torak axial adalah dimana energi mekanik dari penggerak
pompa diubah menjadi energi mekanis aliran dari cairan yang dipompa
dengan menggunakan elemen yang bergerak bolak-balik didalam silinder.
Elemen yang bergerak bolak-balik itu dapat berupa piston. Ketika volume
silinder membesar akibat gerakan piston maka tekanan dalam silinder
akan turun dan relative lebih kecil dari pada tekanan pada sisi isap,
sehingga fluida pada sisi isap akan masuk ke pompa. Sebaliknya ketika
volume silinder mengecil akibat gerakan piston maka tekanan dalam
silinder akan naik sehingga fluida akan tertekan keluar.
Gambar 2.2 Gambar 2.3

3. Hydraulic Control Valve

3
Hidrolik pump menghisap oli dari hidrolik tank kemudian
mensupply sistem. Aliran yang dihasilkan hydraulic pump tersebut
dinaikkan tekanannya, diatur jumlah alirannya dan diatur arah alirannya
untuk mengoperasikan perlengkapan kerja unit. Pengaturan ini
dilaksanakan oleh hydraulic control valve ( katup pengontrol hidrolik ).

Gambar 2.4

Gambar 2.5
Berdasarkan fungsinya hydraulic control valve diklasifikasikan, menjadi
tiga kelompok:
1) Pressure control valve ( Katup Pengontrol Tekanan ). Pressure control
valve adalah katup yang mengatur tekanan dalam hydraulic circuit

4
dengan mengembalikan semua atau sebagian oli ke tangki apabila
tekanan pada sirkuit mencapai setting pressurenya. Konstruksi
pressure control valve terbagi menjadi 3 tipe, yaitu : Tipe Poppet,
Tipe Piston, Tipe Pilot.
2) Flow Control Valve
Flow control valve adalah katup yang berfungsi mengatur jumlah
aliran oli yang akan masuk ke acuator. Katup - katup yang termasuk
ke dalam katup pengontrol jumlah aliran antara lain : Throttle valve,
Suction Valve, Flow Reducing Valve, Flow Divider Valve, Demand
valve, dan Quick Drop Valve.
3) Direction Control Valve
Directional control valve berfungsi untuk mengontrol arah aliran oli
ke actuator untuk merubah arah gerakan actuator. Contoh konstruksi
dari katup pengontrol arah aliran ( Directional Control Valve ).
4. Actuator
actuator berfungsi untuk menggerakan perlengkapan kerja (attachment).
Prinsip kerjanya adalah merubah tenaga hidrolik menjadi tenaga
mekanik.

Gambar 2.6
5. Oil Cooler

5
Oil cooler (pendingin) berfungsi untuk membuang atau mengurangi panas
dari oli pelumas sehingga sifat – sifat dan konsentrasi oli dapat terjaga.
Suhu mesin yang stabil membuat kinerja mesin optimal dan hemat bahan
bakar.

Gambar 2.7

Gambar 2.8

6. Filter

6
Fungsi filter adalah menyaring kotoran yang terkandung dalam oli, agar
tidak ikut bersikulasi ke dalam sistem. Pada filter ass’y dilengkapi
dengan by pass valve yang berguna untuk memberikan jalan lain ( safety )
bila filter buntu/kotor. Selain itu pada unit-unit tertentu, ada juga yang
dilengkapi dengan indicator filter. Bila by pass valve bekerja karena filter
buntu/kotor, indikator akan memberikan tanda agar filter segera
dibersihkan atau diganti dengan yang baru.

Gambar 2.9
2.3 Keuntungan dan Kekurangan Sistem Hidrolik
a. Sistem hidrolik memiliki beberapa keuntungan, antara lain yaitu:
1. Fleksibilitas Sistem hidrolik berbeda dengan metode pemindahan
tenaga mekanis dimana daya ditransmisikan dari engine dengan
shafts, gears, belts, chains atau cable (elektrik). Pada sistem hidrolik,

7
daya dapat ditransfer ke segala arah dan tempat dengan mudah
melalui pipa atau selang fluida.
2. Melipat gandakan gaya Pada sistem hidrolik gaya yang kecil dapat
digunakan untuk menggerakkan beban yang besar dengan cara
memperbesar ukuran diameter silinder.
3. Sederhana Sistem hidrolik memperkecil bagian-bagian yang bergerak
dan keausan dengan pelumasan sendiri.
4. Hemat Karena penyederhanaan dan penghematan tempat yang
diperlukan sistem hidrolik, dapat mengurangi biaya pembuatan
sistem.
5. Relatif aman Dibandingkan dengan sistem yang lainnya, kelebihan
beban mudah dikontrol dengan menggunakan relief valve.
b. Dan, kekurangan dari sistem hidrolik adalah:
1. Gerakan relatif lambat
2. Peka terhadap kebocoran
2.4 Spesifikasi Excavator
Pada makalah kali ini kami membadingkan dua merek excavator yang
berbeda tetapi dengan tipe yang hampir sama yaitu, Excavator komatsu PC200-8
dengan Excavator Kobelco SK200-8 sesuai dengan yang tertera pada masing-
masing katalog.
1) Spesifikasi Excavator komatsu PC200-8

8
9
2) Spesifikasi Excavator Kobelco SK200-8

10
11
Jadi dari spesifikasi yang telah dipaparkan diatas dapat diketahui
keuntungan dan kelebihan dari perbandingan dua excavator tersebut. Untuk
excavator Komatsu PC200-8 memiliki tenaga yang lebih besar dari excavator
Kobelco SK200-8. Tetapi pada excavator Kobelco SK200-8 lebih irit bahan bakar
dibandingkan dengan excavator Komatsu PC200-8.

12
BAB III
KESIMPULAN
Pada makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
1. sistem hidrolik merupakan tenaga yang memanfaatkan sifat zat cair sebagai sistem
energi mekanik dari penggerak pompa diubah menjadi energi mekanis aliran dari
cairan yang dipompa dengan menggunakan elemen yang bergerak bolak-balik
didalam silinder.
2. Untuk excavator Komatsu PC200-8 memiliki tenaga yang lebih besar dari
excavator Kobelco SK200-8. Pada excavator Kobelco SK200-8 lebih irit bahan
bakar dibandingkan dengan excavator Komatsu PC200-8.

13
DAFTAR PUSTAKA
 https://docplayer.info/39197383-Sistem-kerja-hidrolik-pada-excavator-tipe-
komatsu-pc-di-pt-united-tractors-tbk.html
 https://home.komatsu/en/worldwide/PDF/PC200_200LC-
8MO_ZESSP208M0EP-01.pdf
 https://sersasih.wordpress.com/2013/03/16/sistem-hidroulik-pada-excavator/
 https://dayakobelco.co.id/products/pdf/SK200-8.pdf
 https://www.autoexpose.org/2018/07/komponen-sistem-hidrolik.html
 https://media.neliti.com/media/publications/173870-ID-optimasi-desain-
dimensi-silinder-arm-pad.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai