BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................2
1.2 Rumusan masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 Sistem Hidrolik..............................................................................................................3
2.2 Aplikasi Sistem Hidrolik...............................................................................................5
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................12
Daftar Pustaka................................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hidrolika merupakan sebuah cabang dari ilmu perihal yang meneliti arus zat cair
melalui pipa-pipa dan pembuluh-pembuluh tertutup, maupun dalam kanal-kanal terbuka
dan sungai-sungai. Kata hidrrolik berasal dari kata “hudor” (Bahasa Yunani), yang berarti
air. Didalam teknik hidrolika berarti: penggerakan penggerakan, pengaturan-pengaturan
dan pengendalian-pengendalian, dimana berbagai gaya dan gerakan kita peroleh dengan
bantuan tekanan suatu zat cair (air, minyak atau gliserin).
Dewasa ini sistem hidrolik banyak digunakan dalam berbagai macam industri
makanan, industri minuman, industri permesinan, industri otomotif, hingga industri
pembuatan robot. Sehingga pengetahuan tentang komponen dari system hidrolik sangat
penting dalam semua cabang industrial.
Makalah tugas akhir semester ini dimaksudkan untuk memberikan suatu fasilitas
penunjang yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dalam mempraktekkan dan
mengamati secara langsung tentang fenomena pada system hidrolik pada mata kuliah
chasis.
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu:
1. Mengetahui tentang system Hidrolik
2. Mengetahui aplikasi-aplikasi system hidrolik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Hidrolik
A. Pengertian Sistem Hidrolik
Dalam sistem hidrolik fluida cair berfungsi sebagai penerus gaya. Minyak mineral
adalah jenis fluida yang sering dipakai. Pada perinsipnya bidang hidromekanik
(mekanika fluida) dibagi mejadi dua bagian seperti berikut :
Hidrostatik : yaitu mekanika fluida yang diam, disebut juga teori persamaan
kondisi-kondisi dalam fluida. Yang termasuk dalam hidrostatik murni adalah
pemindahan gaya dalam fluida. Seperti kita ketahui , contohnya adalah pesawat
tenaga hidrolik.
Hidrodinamik : yaitu mekanika fluida yang bergerak, disebut juga teori aliran
(fluida yang mengalir). Yang termasuk dalam hidrodinamik murni adalah
perubahan dari energi aliran dalam turbin pada jaringan tenaga hidroelektrik.
Jadi perbedaan yang menonjol dari dua sistem di atas adalah dilihat dari fluida
cair itu sendiri. Apakah fluida cair itu bergerak karena dibangkitkan oleh suatu pesawat
utama (pompa hidrolik) atau karena beda potensial permukaan fluida cair yang
mengandung energi (pembangkit tenaga hidro)
B. Komponen utama Sistem Hidrolik
Sistem hidrolik ini didukung oleh 3 unit komponen utama, yaitu:
1. Unit Tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga dengan liquid/ minyak hidrolik.
Pada sistem ini, unit tenaga terdiri atas:
Penggerak mula yang berupa motor listrik atau motor bakar
Pompa hidrolik, putaran dari poros penggerak mula memutar pompa hidrolik
sehingga pompa hidrolik bekerja
Tangki hidrolik, berfungsi sebagai wadah atau penampang cairan hidrolik
Kelengkapan (accessories), seperti : pressure gauge, gelas penduga, relief
valve
2. Unit Penggerak (Actuator), berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi
tenaga mekanik. Hidrolik actuator dapat dibedakan menjadi dua macam yakni:
Penggerak lurus (linier Actuator) : silinder hidrolik
Penggerak putar : motor hidrolik, rotary actuator
3. Unit Pengatur, berfungsi sebagai pengatur gerak sistem hidrolik. Unit ini biasanya
diwujudkan dalam bentuk katup atau valve yang macam-macamnya akan dibahas
berikut ini.
a. Katup Pengarah (Directional Control Valve = DCV)
Katup (Valve) adalah suatu alat yang menerima perintah dari luar
untuk melepas, menghentikan atau mengarahkan fluida yang melalui katup
tersebut. Contoh jenis katup pengarah: Katup 4/3 Penggerak lever, Katup
pengarah dengan piring putar, katup dengan pegas bias.
b. Macam-macam Katup Pengarah Khusus
1) Check Valve adalah katup satu arah, berfungsi sebagai pengarah aliran dan
juga sebagaipressure control (pengontrol tekanan)
2) Pilot Operated Check Valve, Katup ini dirancang untuk aliran cairan
hidrolik yang dapat mengalir bebas pada satu arah dan menutup pada arah
lawannya, kecuali ada tekanan cairan yang dapat membukanya.
3) Katup Pengatur Tekanan, Tekanan cairan hidrolik diatur untuk berbagai
tujuan misalnya untuk membatasi tekanan operasional dalam sistem
hidrolik, untuk mengatur tekanan agar penggerak hidrolik dapat bekerja
secara berurutan, untuk mengurangi tekanan yang mengalir dalam saluran
tertentu menjadi kecil.
Macam-macam Katup pengatur tekanan adalah:
a) Relief Valve, digunakan untuk mengatur tekanan yang bekerja pada
sistem dan juga mencegah terjadinya beban lebih atau tekanan yang
melebihi kemampuan rangkaian hidrolik.
b) Sequence Valve, berfungsi untuk mengatur tekanan untuk
mengurutkan pekerjaan yaitu menggerakkan silinder hidrolik yang
satu kemudian baru yang lain.
c) Pressure reducing valve, berfungsi untuk menurunkan tekanan fluida
yang mengalir pada saluran kerja karena penggerak yang akan
menerimanya didesain dengan tekanan yang lebih rendah.
4) Flow Control Valve, katup ini digunakan untuk mengatur volume aliran
yang berarti mengatur kecepatan gerak actuator (piston). Fungsi katup ini
adalah sebagai berikut:
a) untuk membatasi kecepatan maksimum gerakan piston atau motor
hidrolik
b) Untuk membatasi daya yang bekerja pada sistem
c) Untuk menyeimbangkan aliran yang mengalir pada cabang-cabang
rangkaian.
Macam-macam dari Flow Control Valve :
a) Fixed flow control yaitu: apabila pengaturan aliran tidak dapat
berubah-ubah yaitu melalui fixed orifice.
b) Variable flow control yaitu apabila pengaturan aliran dapat berubah-
ubah sesuai dengan keperluan
c) Flow control yang dilengkapi dengan check valve
d) Flow control yang dilengkapi dengan relief valve guna
menyeimbangkan tekanan
Dongkrak Hidrolik
Prinsip kerja dongkrak hidrolik adalah dengan memanfaatkan hukum Pascal,
“Tekanan yang diberikan pada suatu fluida dalam ruang tertutup akan diteruskan ke
segala arah sama rata”. Dongkrak hidrolik terdiri dari dua tabung yang berhubungan yang
memiliki diameter yang berbeda ukurannya. Masing- masig ditutup dan diisi cairan
seperti pelumas (oli dkk). Apabila tabung yang permukaannya kecil ditekan ke bawah,
maka setiap bagian cairan juga ikut tertekan. Besarnya tekanan yang diberikan oleh
tabung yang permukaannya kecil diteruskan ke seluruh bagian cairan. Akibatnya, cairan
menekan pipa yang luas permukaannya lebih besar hingga pipa terdorong ke atas .
Luas permukaan pipa yang ditekan kecil, sehingga gaya yang diperlukan untuk
menekan cairan juga kecil. Tapi karena tekanan (Tekanan= gaya / satuan luas) diteruskan
seluruh bagian cairan, maka gaya yang kecil tadi berubah menjadi sangat besar ketika
cairan menekan ke pipa yang luas permukaannya besar.
Dengan mengetahui gaya berat mobil maka dapat dihitung gaya minimal yang
diberikan pada pompa hidrolik untuk mengangkat mobil tersebut. Semakin besar gaya
berat mobil yang diangkat maka semakin besar luas permukaan keluaran (A2) dari
dongkrak hidrolik. Minimal gaya keluaran (F2) yang dihasilkan oleh dongkrak hidrolik
harus lebih besar/ samadengan gaya berat benda yang diangkat. Hal yang sama dengan
dongkrak hidrolik, prinsip pascal diterapkan juga pada pompa sepeda.
B. Pompa Hidrolik Ban Sepeda
C. Mesin Hidrolik
E. Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis zat cair. Nilai
massa jenis zat dapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer yang
ditempatkan mengapung pada zat cair. Hidrometer terbuat dari tabung kaca dan
desainnya memiliki tiga bagian. Pada alat ini diterapkan hukum Archimedes.
Agar tabung kaca terapung tegak didalam zat cair,
bagian bawah tabung dibebani dengan butiran timbal.
Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih besar
supaya volume zat cair yang dipindahkan ke hidrometer
dapat mengapung di dalam zat cair
Tangkai tabung kaca didesain supaya perubahan
kecil dalam berat benda yang dipindahkan (sama artinya dengan perubahan kecil dalam
massa jenis zat cair) menghasilkan perubahan besar pada kedalaman tangkai yang
tercelup di dalam zat cair. Ini berarti perbedaan bacaan pada skala untuk berbagai jenis
zat cair menjadi lebih jelas.
F. Karburator
Penampang bagian atas menyempit sehingga udara yang mengalir pada bagian ini
bergerak dengan kelajuan yang tinggi. Sesuai asas
Bernoulli, tekanan pada bagian ini rendah. Tekanan
didalam tangki bensin sama dengan tekanan
atmosfer. Tekanan atmosfer memaksa bahan bakar
tersembur keluar melalui jet sehingga bahan bakar bercampur dengan udara sebelum
memasuki silinder mesin.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah dapat disimpulkan bahwa sistem hidrolik banyak digunakan
dalam berbagai macam industri makanan, industri minuman, industri permesinan, industri
otomotif, hingga industri pembuatan robot. Sehingga pengetahuan tentang komponen dari
system hidrolik sangat penting dalam semua cabang industrial.
Daftar Pustaka