Anda di halaman 1dari 16

BAB VIII

PENGANTAR HIDROLIK
Tujuan
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa mengetahui
 prinsip-prisip dasar aliran fluida hidrolik
 komponen-komponen sistem hidrolik, prinsip kerja beserta simbolnya

8.1 Konsep Dasar Hidrolik

Hidrolik merupakan fluida kedua yang sering digunakan sebagai fluida kerja yang
menghasilkan tenaga penggerak pada sebuah sistem. Kata hidrolik berasal dari kata
HYDOR yang berarti “air”. Dahulu didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
berhubungan dengan air. Sekarang hidrolik didefinisikan sebagai pemindahan,
pengaturan gaya-gaya dan gerakan-gerakan zat cair. Aplikasi hidrolik meliputi berbagai
permesinan yang membutuhkan tenaga yang cukup besar untuk beban berat. Misalnya,
mesin CNC modern yang memanfaatkan tenaga hidrolik untuk mencekam benda kerja
dan menjalankan proses pemesinan (Gambar 8.1.a). Gerakan pengumpanan dan
penggerak mata bor juga dapat dilakukan dengan hidrolik. Mesin press dan bending
dengan merupakan mesin lain yang memerlukan tenaga hidrolik akibat beban tinggi
yang ditangani (Gambar 8.1 b). Eksavator hidrolik (Gambar 8.1.c) merupakan alat berat
yang menggunakan tenaga hidrolik bukan saja untuk elemen kerja linier,namun juga
untuk penggerak kendaraannya (rotary drive).
8.1.1 Prinsip Aliran Fluida Cair
Seperti sistem pneumatik, hidrolik juga merupakan sistem penanganan fluida
dengan menganut prinsip-prinsip gaya dan tekanan yang serupa dengan pneumatik.

a b c

Contoh Aplikasi Hidrolik pada Permesinan

55
Prinsip perpindahan tekanan dan gaya (Hukum Pascal) juga berlaku bagi fluida
hidrolik (lihat Bab I!). Perbedaan karakteristik terletak pada sifat fluida yang digunakan
pada hidrolik adalah cairan tak termampatkan (incompressible). Sistem hidrolik
mengenal adanya tekanan hidrostatis, yakni tekanan yang dihasilkan oleh fluida diam
dalam suatu reservoir. Besar tekanan statis ini tergantung dari masa jenis fluida dan
tinggi kolom zat cair, yang diformulasikan dengan :
p=.g.h
dimana :
p adalah tekanan statis
 adalah massa jenis fluida
g adalah percepatan gravitasi
h adalah tinggi kolom zat cair

Prinsip kedua yang perlu dipahami adalah prinsip hidrodinamika, yakni prinsip
yang berkenaan dengan aliran fluida. Laju aliran volume fluida dapat dinyatakan
dengan :

dimana
V adalah volume aliran
t adalah waktu
Bila volume aliran (V) sebanding dengan luas penampang pipa (A) dikalikan dengan
jarak perpindahan (s) sedangkan jarak s per satuan waktu t adalah kecepatan aliran v,
maka formula diatas dapat dinyatakan dengan Q=A.v. Jika fluida mengalir dalam pipa
yang diameternya berubah, maka laju aliran volumenya tetap konstan, atau Q1=Q2.
Prinsip ini dikenal dengan hukum kontinuitas yang dalam aplikasinya dinyatakan
dalam persamaan kontinyuitas A1.v1= A1.v1.

Prinsip yang masih terkait dengan persamaan kontinyuitas adalah hukum energi aliran.
Hukum ini menyatakan energi yang terkandung dalam fluida yang mengalir adalah
kekal, sepanjang tidak terjadi penambahan energi dari luar atau pemberian energi
keluar. Energi total dalam aliran terdiri dari energi potensial (akibat tinggi kolom),
energi tekanan (akibat tekanan statis) dan energi kinetik (akibat kecepatan fluida).

56
Prinsip tersebut dinyatakan dalam persamaan Bernoulli, yaitu :

Jika dihubungkan dengan tekanan, hal ini berarti :

Bila persamaan kontinyuitas dihubungkan dengan persamaan energi, maka akan


terdapat beberapa kondisi berikut :
 apabila kecepatan bertambah karena pengurangan diameter maka energi kinetik
aliran akan bertambah
 karena energi total adalah konstan, dengan penambahan energi kinetik maka
energi potensial dan/atau energi akibat tekanan statis akan berkurang
 pengaruh perubahan diameter terhadap perubahan energi potensial dapat
diabaikan
 dengan demikian, tekanan statis akan berubah seiring dengan perubahan tekanan
normal yang tergantung dari kecepatan aliran.
Pada sistem hidrolik, tekanan statis adalah faktor yang paling penting, karena
tinggi zat cair dan kecepatan aliran sangat rendah.

8.1.2 Bentuk Dasar Sistem Hidrolik


Gambar dibawah merupakan sebuah bentuk dasar dari sebuah sistem hidrolik.
Piston dari sebuah pompa piston tunggal diberi beban yang harus diimbangi dengan
gaya tekan piston pompa. Gaya tekan pompa dihasilkan dengan menekan tuas secara
manual. Saat pompa ditekan, tekanan akan meningkat terus hingga dapat mengalahkan
beban. Saat kondisi ini tercapai, bila beban konstan, maka tekanan tidak akan
meningkat. Hal ini menyebabkan beban dapat dipindahkan/digerakkan dimana
kecepatannya hanya tergantung dari volume fluida di dalam silinder.
Dengan demikian, makin cepat gerakan piston pompa menekan fluida, makin banyak
volume fluida per satuan waktu yang dialirkan ke dalam silinder. Hal ini menyebabkan
kecepatan pengangkatan beban akan meningkat pula.

57
Beban

pomp silinde
a r

Mekanisme kerja sebagai bentuk dasar sistem hidrolik

Selanjutnya, aplikasi bentuk dasar hidrolik ke dalam sistem hidrolik yang sesungguhnya
ditujukan untuk pengembangan kinerja hidrolik agar dapat diatur, baik dalam hal arah
gerakan piston, kecepatan gerak piston dan beban maksimum silinder. Dimana pompa
yang dapat mengalirkan fluida secara kontinyu juga lebih disukai daripada pompa
manual Konsep ini diterjemahkan ke dalam sebuah bentuk rangkaian sistem hidrolik
sederhana seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Sistem Hidrolik Sederhana


(A:reservoir, B:motor listrik, C:pompa, D:katup pelepas tekanan, E:Filter, F:Katup
kontrol aliran, G: Katup kontrol arah, H:silinder

58
Pada gambar rangkaian diatas, sebuah pompa hidrolik (C) yang digerakkan oleh
motor listrik B mengalirkan fluida hidrolik dari reservoir A menuju filter E. Sebuah
katup pelepas tekanan D dipasang setelah pompa untuk mengamankan seluruh jaringan
dari tekanan berlebihan (melampaui tekanan kerja maksimum). Katup ini memiliki
komponen utama sebuah boa yang menekan pegas. Gaya pegas diatur dengan mengatur
panjang pegas. Bila tekanan yang diterima bola dan diteruskan ke pegas melebihi gaya
pegas (atau tekanan maksimum), maka bola akan menekan pegas sehingga saluran
katup terbuka dan fluida mengalir ke reservoir. Karena terjadi kebocoran tersebut,
tekanan dalam sistem akan turun dan saat mencapai tekanan maksimum pegas kembali
mendorong bola menutup saluran. Untuk mengatur kecepatan gerak piston, maka laju
aliran volume fluida dapat diatur dengan katup pengatur aliran F. Arah gerakan piston;
maju atau mundur; diatur dengan katup kontrol arah G. Prinsip kerja katup ini beserta
jenis-jenisnya dijelaskan pada bagian 8.2.

8.2 Komponen – Komponen Sistim Hidrolik dan simbolnya


Struktur sistem hidrolik tersusun dari aliran komponen kerja yang dapat
dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu :
1. Bagian penyuplai tenaga (power supply section)
2. Bagian kontrol energi (energy control section)
3. Bagian penggerak (drive section)
Bagian penyuplai tenaga terdiri dari unit tenaga yang dilengkapi dengan penanganan
awal fluida hidrolik. Bagian kontrol energi terdiri dari berbagai katup untuk mengontrol
arah aliran, tekanan dan laju aliran. Bagian terakhir terdiri dari silinder kerja atau motor
hidrolik. Berikut deskripsi singkat masing-masing komponen dilengkapi dengan simbol
komponen terkait yang digunakan dalam rangkaian.

8.2.1 Unit Tenaga


Unit tenaga terdiri dari :
1. Pompa hidrolik (pompa roda gigi)
2. Motor listrik
3. Reservoar
4. Katup pengaman

59
5. Pipa aliran dan hubungannya

Unit tenaga dan simbolnya


Pompa hidrolik dihubungkan dengan motor listrik melalui kopling. Pompa hidrolik,
reservoar dan katup pengaman saling dihubungkan dengan pipa (saluran).

Pompa Hidrolik (Pompa roda gigi)


Pada sistem hidrolik, pompa bekerja untuk menciptakan aliran fluida (untuk
memindahkan volume fluida) dan memberikan gaya yang dibutuhkan. Pompa yang
digunakan pada sistem hidrolik umumnya adalah pompa roda gigi eksternal.

1
3 2

Pompa Roda Gigi dan Simbolnya


Bagian-bagian dari pompa roda gigi adalah :
1. Badan pompa (rumah pompa)
2. Roda gigi dalam
3. Roda gigi luar
4. Ruang roda gigi
Peningkatan volume yang dihasilkan ketika sebuah gigi tidak bersentuhan (sedang
berputar ke arah luar) menyebabkan terjadinya vakum pada sisi hisap. Fluida hidrolik
kemudian dipindahkan ke sisi tekanan, ditekan keluar dari ruang antar gigi saat gigi
bersentuhan lagi dan mengisi saluran suplai.

60
Reservoar dan Simbolnya
Reservoar
Setiap sistem hidrolik mempunyai reservoar. Fungsi dari reservoar antara lain :
- Sebagai tangki penampung fluida hidrolik
- Penyaring udara dan fluida hidrolik
- Menurunkan temperatur fluida hidrolik
- Untuk landasan memasang pompa atau unit tenaga
- Sebagai penyangga pemasangan peralatan kontrol

Manometer
Manometer juga disebut pemeriksa tekanan yang fungsinya untuk membantu mengukur
tekanan. Bagian-bagian dari manometer antara lain :
1. Badan
2. Pipa pegas
3. Tuas
4. Bagian rack dan pinion
5. Roda gigi
6. Penunjuk
7. Skala

Manometer dan Simbolnya

61
Katup pelepas tekanan (pressure relief valve)
Dalam setiap sistem hidrolik, katup pembebas tekanan dipasang sesudah pompa sebagai
katup pengaman. Fungsi dari katup pembebas tekanan antara lain :
- Mengembalikan tekanan kerja pada tekanan yang sudah ditentukan.
- Membatasi tekanan maksimum dalam sistem hidrolik.
- Mengamankan sistem dari beban lebih akibat tekanan yang terlalu tinggi.

Pressure Relief Valve dan Simbolnya


8.2.2 Katup Kontrol Arah
Prinsip Dasar Kerja Katup
Katup kontrol yang digunakan pada sistem hidrolik dapat dibedakan dalam tiga
kelompok utama, yaitu katup pengontrol arah aliran (directional valve), katup pengatur
volume aliran (flow control valve) dan katup pengatur tekanan (pressure valve). Prinsip
kerja katup didasari beberapa prinsip berikut, yang disajikan dalam bentuk tabulasi.

Tabel 8.1. Prinsip-prinsip yang mendasari kerja katup


No Deskripsi Ilustrasi
1 Gaya Penggerak (Actuating Force)
Gaya penggerak tergantung dari dari tekanan dan luas
penampang. Pada beberapa katup yang bekerja dengan azas
poppet, terdapat kemungkinan gaya yang bekerja sangat tinggi.
Oleh karena itu, diperlukan kompensator tekanan pada katup
tersebut. Ilustrasi menunjukkan kompensator dihasilkan dengan
membuat saluran by pass.

2 Prinsip Poppet
Semua katup bekerja dengan prinsip poppet atau prinsip geser.
Pada katup yang bekerja dengan prinsip poppet, elemen kerja
yang dapat berupa sebuah bola, konis atau pun disk ditekan oleh
sebuah pegas terhadap dudukannya. Tekanan tinggi per satuan
luas penampang yang timbul membuat katup jenis ini memiliki
kekedapan yang sangat efisien. Ilustrasi menunjukkan sebuah
konis digunakan sebagai elemen pengedap.

62
3 Prinsip Geser
Prinsip geser yang banyak digunakan adalah dalam arah
longitudinal, dimana elemen kerja katup adalah berupa piston.
Agar piston dapat bergerak dan mengambang dalam fluida
hidrolik, harus diberikan kelonggaran tertentu dengan laluannya.
Alur melingkar pada piston juga ditujukan untuk menciptakan
lapisan fluida yang tipis dan merata yang menghasilkan
keseimbangan tekanan hidrolik. Dengan demikian, piston dapat
digerakkan dengan kerugian gesekan seminimal mungkin. Desain
seperti ini menyebabkan katup yang bekerja dengan prinsip geser
memiliki kekedapan yang kurang sempurna.

4 Piston Overlap
Karakteristik penutupan saluran oleh posisi elemen katup geser positive negative zero
diatur dengan piston overlap. Tiga posisi peralihan dinyatakan
dengan overlap positive, negative dan zero. Pada overlap positive,
saluran yang aktif sepenuhnya tertutup oleh piston, sedangkan
pada overlap negative tidak sepenuhnya tertutup. Untuk zero
overlap, posisi permukaan kontrol piston tepat sama dengan batas
bukaan saluran. Lihat ilustrasi untuk memperjelas !

Simbol Katup Kontrol


Simbol digunakan untuk mempermudah penyusunan diagram rangkaian. Simbol-simbol
ini hanya menunjukkan fungsi dari katup, bukan menunjukkan jenis konstruksinya.
Bagian yang bergerak pada katup dapat digunakan untuk bermacam-macam posisi
operasi. Setiap posisi operasi digambarkan dengan satu segi empat. Berikut tata cara
penggambaran simbol katup kontrol.

Ditunjukkan 2 katup dengan 3 posisi 1 2 3


1 0 2
operasi. (1 – 0 – 2) dan (1 – 2 – 3)

Didalam segi empat, lini (pipa) ditandai


dengan garis lurus dan arah aliran dengan
anak panah
Titik hambat/tutup digambarkan dengan
garis pendek berbentuk siku didalam segi
empat
Hubungan hanya termasuk pada satu posisi
operasi (posisi netral).

63
Setiap hubungan kontrol ditandai dengan
huruf kapital:
 saluran kerja A, B, C, …
 saluran masuk, tekanan P
 saluran pembuangan R, S, T

Katup kontrol arah ditandai dengan angka yang sesuai dengan uraian katup. Angka
pertama menunjukkan jumlah hubungan, angka kedua adalah jumlah posisi operasi.
Contoh :

3 hubungan
2 posisi operasi (2 segi empat)
Hasilnya katup 3/2 jalan.

4 hubungan
2 posisi operasi
Hasilnya katup 4/2 jalan

Metode Pengaturan/Aktuasi
Pengaturan katup juga digambarkan dengan suatu simbol. Elemen pengatur ini
dicantumkan pada sisi segi empat dari simbol posisi operasi. Macam-macam metode
pengaturan/aktuasi katup kontrol pada sistem hidrolik ditunjukkan pada gambar
dibawah ini.

64
Kontrol Mekanis Kontrol Elektrik

Operasi Manual Solenoid dengan 1


koil efektif
Tuas

Pedal Kontrol Hidrolik

Tombol Tekan Tekanan Langsung

Plunyer Tekanan tidak langsung


(Pilot Control)
Pegas

Rol

Macam-macam metode aktuasi katup kontrol hidrolik

Katup kontrol arah 3/2


Katup 3/2 digunakan untuk mengontrol saluran aliran fluida . Katup ini memiliki
saluran kerja A, saluran suplai P dan saluran menuju tangki T. Fluida dapat diarahkan
untuk mengalir dari saluran suplai menuju saluran kerja atau dari saluran kerja menuju
tangki. Posisi normal katup pada gambar 8.10 adalah saluran P tertutup dan fluida
mengalir dari saluran A ke T. Bila katup teraktuasi, fluida akan mengalir dari saluran
suplai ke saluran kerja.

Sketsa katup kontrol arah 3/2, kiri normal, kanan teraktuasi

Katup kontrol arah 4/2


Katup 4/2 juga digunakan untuk mengontrol saluran aliran fluida. Perbedaannya dengan
katup 3/2, katup ini memiliki dua saluran kerja A dan B, sebuah saluran suplai P dan

65
saluran menuju tangki T sehingga saluran suplai selalu berhubungan dengan salah satu
saluran kerja. Pada posisi normal (Gambar 8.11), saluran P terhubung dengan saluran B
dan saluran A terhubung dengan T. Saat teraktuasi, posisi piston bergeser sehingga
saluran P terhubung dengan A dan saluran B terhubung dengan T.

Sketsa katup kontrol arah 4/2, kiri normal, kanan teraktuasi

Katup Satu Arah (check valve atau non-return valve)


Pada sistem hidrolik, katup satu arah berguna untuk menutup aliran pada arah yang
dikehendaki dan membiarkan mengalir pada arah yang berlawanan. Pada arah aliran
seperti terlihat pada gambar 8.12, elemen pengedap katup tertekan pada dudukannya
oleh gaya pegas dan fluida. Pada saat mendapat tekanan fluida dari arah berlawanan,
elemen pengedap akan terangkat dari dudukannya sehingga katup membuka.

Sketsa katup satu arah, kiri tertutup, tengah terbuka, kanan simbol
Katup Satu Arah “pilot operated” (pilot controlled check valve)
Katup ini memiliki prinsip yang sama dengan katup satu arah biasa, namun untuk tujuan
tertentu dapat dibuka pada kedua arah. Pada posisi normal (gambar 8.13) aliran dari
saluran B ke A tertutup. Melalui saluran X dapat dialirkan fluida bertekanan untuk
menggerakkan piston yang berhubungan dengan elemen pengedap katup (seal). Hal ini
menyebabkan pengedap terangkat dari dudukannya dan membuka saluran B menuju
saluran A.

66
Sketsa katup satu arah pilot operated, kiri normal, tengah teraktuasi, kanan simbol
8.2.3 Katup Kontrol Aliran
Katup pengontrol aliran berfungsi untuk mempengaruhi kecepatan gerakan piston
dengan mengatur laju aliran volume aliran fluida.

Katup pengontrol aliran terdiri dari :


Katup cerat (throttle valve)
Katup ini digunakan untuk mengontrol dan dalam hal ini mengurangi volume aliran.
Simbol

Katup cerat dapat diatur


Katup ini digunakan untuk mengurangi aliran fluida menjadi jumlah yang dapat
diatur.
Simbol

Katup cerat satu arah, dapat diatur (variable return orifice check valve)
Katup ini digunakan untuk mengurangi aliran pada satu arah dan membiarkan
aliran penuh dari arah yang berlawanan. Merupakan kombinasi dari sebuah check
valve dan sebuah throttle/orifice valve. Seperti terlihat pada gambar 8.14, bila fluida
mengalir dari saluran A menuju B, maka check valve akan tertutup dan fluida
menngalir melalui katup cerat. Laju aliran volume fluida akan dipengaruhi oleh
pengaturan bukaan cerat. Bila fluida mengalir dari arah berlawanan (B ke A), maka
posisi check valve akan terbuka,

67
sehingga fluida tetap akan mengalir dengan bebas tanpa dipengaruhi oleh posisi

Sketsa katup kontrol aliran satu arah, kiri tercerat, tengah aliran penuh,
kanan simbol
penceratan throtte valve.

8.2.4 Komponen Kerja/Aktuator


Silinder kerja tunggal (Single Acting Cylinder)
Silinder ini digunakan untuk mengubah energi sejumlah aliran bertekanan menjadi gaya
dan daya gerak dalam garis lurus. Silinder ini hanya mendapatkan tekanan fluida pada
sisi depan piston sehingga hanya dapat melakukan langkah kerja pada satu arah saja.
Langkah mundur piston dipengaruhi oleh gaya pegas.

Sketsa silinder kerja tunggal serta simbolnya


Silinder kerja ganda (Double Acting Cylinder)
Silinder ini digunakan untuk merubah energi sejumlah aliran bertekanan menjadi gaya
dan daya gerak dalam gerak lurus yang arahnya dapat ditentukan. Kedua sisi piston
mendapatkan aliran fluida bertekanan, sehingga dapat melakukan kerja dalam dua arah.
Akibat perbedaan luas penampang piston (sisi depan dan belakang) maka terjadi
perbedaan gaya dan tekanan yang bekerja, sehingga kecepatan maju dan mundur piston
akan berbeda pula.

68
Motor hidrolik

Sketsa silinder kerja ganda serta simbolnya

Prinsip kerja dari motor hidrolik merupakan kebalikan dari pompa hidrolik. Dalam
motor hidrolik energi hidrolik diubah menjadi energi mekanik (torsi). Gambar 8.17
merupakan gambar ilustrasi serta simbol beberapa macam motor hidrolik. Salah satu
jenis motor hidrolik yang biasa digunakan adalah motor torak aksial. Motor torak aksial
bekerja karena adanya bidang miring (pelat penggeser) di dalamnya dan gerakan torak
aksial menggerakkan drum berputar.
Drum dapat berisi sejumlah torak aksial. Supaya motor berfungsi sekurang-kurangnya
harus ada tiga torak penggerak. Semakin banyak torak aksial semakin halus putaran
motor.

69
SIMBOL SIMBOL

SIMBOL SIMBOL

SIMBOL SIMBOL

Beberapa jenis motor hidrolik dan simbolnya

70

Anda mungkin juga menyukai