Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SISTEM HIDROLIK DAN PNEUMATIK

Disusun oleh :

Nama : Wildan Rizky Firmansyah

NIS :11821730

Kelas : XI Mekatronika

SMK NEGERI 2 TASIKMALAYA

Jl. Noenoeng Tisnaputra, Kahuripan, Kecamatan Tawang

Tasikmalaya, Jawa Barat

46115
1.1 Sistem Hidrolik
Sistem Hidrolik adalah suatu sistem yang memanfaatkan tekanan fluida
sebagai power (sumber tenaga) pada sebuah mekanisme. Karena itu, pada sistem
hidrolik dibutuhkan power unit untuk membuat fluida bertekanan. Kemudian
fluida tersebut dialirkan sesuai dengan kebutuhan atau mekanisme yang
diinginkan. Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris hydraulic yang berarti cairan
atau minyak. Prinsip dari peralatan hidrolik memanfaatkan konsep tekanan, yaitu
tekanan yang diberikan pada salah satu silinder akan diteruskan ke silinder yang
lain, sesuai dengan hukum Pascal.

Pada kebanyakan aplikasi,sistem hidrolik banyak digunakan seperti


memindahkan beban yang berat, sebagai alat penekan dan pengangkat. Dalam
industri banyak ditemui penggunaan sistem hidrolik pada alat-alat berat, seperti
truk pengangkat (dump truck), mesin moulding, mesin press, forklift, crane, dan
lain-lain. Pada saat ini penggunaan sistem hidrolik sudah dilengkapi dengan
berbagai peralatan kontrol yang menunjang pengendalian dan ketepatan (presisi)
dalam penggunaannya.

1.2 Sistem Pneumatik

Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin.
Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang
dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja disebut pneumatik. Dalam
penerapannya, sistem pneumatik digunakan sebagai sistem otomatis.

Dalam suatu rangkaian pneumatik, udara diluar dihisap ke dalam


kompresor dan mengalami kompresi, sehingga memiliki bentuk energi yang
kemudian diubah menjadi gerak mekanik ( gerak piston ).

Pada umumnya pneumatik menggunakan aliran udara yang terjadi karena


perbedaan tekanan udara pada suatu tempat ketempat lainnya. Untuk keperluan
industri, aliran udara diperoleh dengan memampatkan udara atmosfer samapai
tekanan tertentu dengan kompresor pada suatu tabung dan menyalurkannya
kembali keudara bebas.
1.3 Prinsip Kerja Hidrolik

Prinsip kerja yang digunakan adalah Hukum Pascal, yaitu : benda cair
yang ada di ruang tertutup apabila diberi tekanan, maka tekanan tersebut akan
dilanjut nya ke segala arah dengan sama besar.Sistem hidrolik adalah teknologi
yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris
atau putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip jika suatu zat cair dikenakan
tekanan, maka tekanan itu akan merambat kesegala arah dengan tidak bertambah
atau berkurang kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian hidrolik adalah
menggunakan fluida kerja berupa zat cair yang dipindahkan dengan pompa
hidrolik untuk menjalankan suatu sistem tertentu. Secara sederhana dapat
dirumuskan:

P = F/A A=Luas Permukaan(m2)

F= Gaya(N) P= Pascal(N/

1.4 Prinsip kerja pompa fluida

Pompa fluida adalah peralatan mekanis yang dapat mengalirkan zat alir
dari tempat bertekanan rendah ke tempat bertekanan tinggi. Bagian utama dari
system hydraulic adalah pompa yang dapat mengubah dari energi mekanik
menjadi energi hidraulik. Energi mekanik diperoleh melalui tenaga manusia,
elektrik motor ataupun engine. Pada dasarnya pompa hidrolis akan bekerja untuk
menaikan tekanan cairan hidrolis. Tinggi rendahnya tekanan yang dihasilkan
tergantung dari beberapa hal, antara lain kekuatan pompa, kekuatan rangkaian,
kekuatan penggerak pompa dan beban yang ditanggung.

Pada saat handle ke kanan maka piston rod juga ke kanan sehingga inlet
check valve terbuka karena kevacuman saat gerakan piston ke kanan. Hal ini akan
membawa cairan menuju ke chamber kiri, pada waktu yang sama inner check
valve tertutup. Pada saat piston bergerak ke kanan cairan yang ada pada chamber
kanan ditekan menuju system.

Pada saat handle ke kiri maka piston rod juga ke kiri sehingga inlet check
valve tertutup karena karena tekanan saat gerakan piston ke kiri untuk
menghindari cairan mengalir balik ke reservoir, pada waktu yang sama cairan
mengalir dari saluran masuk (inlet port) ke chamber kanan. Cairan di dalam
system : Aliran selalu ada pada setiap 2 (dua) gerakan handle ke kiri dan ke kanan
akibat perbedaan tekanan antara chamber kiri dan kanan. Piston rod mempunyai
peranan penting saat bergerak ke kiri untuk menekan cairan pada camber kiri
menuju ke system

1.5 Komponen yang digunakan pada sistem hidrolik:

1.Pompa Hidrolik

Pompa hidrolik berfungsi untuk mensupply fluida hidrolik pada tekanan


tertentu kepada sistem hidrolik. Pompa ini digerakkan oleh motor listrik atau
sebuah mesin yang dihubungkan dengan sebuah sistem kopling. Sistem kopling
yang digunakan dapat berupa belt, roda gigi, atau juga sistem flexible elastomeric.

2. Valve Kontrol

Valve kontrol pada sebuah sistem hidrolik, selain berfungsi untuk


mengatur besar tekanan yang digunakan, juga berfungsi untuk mengatur arah
aliran dari fluida hidrolik. Arah aliran yang dimaksud adalah berhubungan dengan
sistem aktuator. Arah gerakan yang diinginkan pada aktuator dikontrol oleh arah
aliran dari fluida hidrolik, arah aliran inilah yang diatur oleh valve kontrol. Valve
kontrol yang berfungsi untuk mengatur arah aliran biasa disebut dengan solenoid
valve, sedangkan yang untuk mengatur besar tekanan biasa disebut pressure
regulating valve.

3.Aktuator

Aktuator adalah elemen yang mengkonversikan besaran listrik analog


menjadi besaran lainnya misalnya kecepatan putaran dan merupakan perangkat
elektromagnetik yang menghasilkan daya gerakan sehingga dapat menghasilkan
gerakan pada robot. Untuk meningkatkan tenaga mekanik aktuator ini dapat
dipasang sistem gearbox.

4.Reservoir tank

Reservoir tank berfungsi sebagai tanki penyimpanan fluida. Didalam tanki


ini tersimpan cadangan fluida yang diperlukan saat proses hidrolik berlangsung.
Pada tanki ini pula, seorang teknisi memeriksa kondisi fluida dalam sistem
hidrolis apakah masih bagus, atau perlu diganti/ditambah.
5. Unit penyalur hidrolis

Unit ini terdiri dari selang hidrolis. Selang hidrolis berfungsi mengalirkan
fluida. Namun ini bukan selang biasa, selang hidrolik harus mampu bertahan
dalam tekanan tinggi. Ini karena tekanan fluida saat sistem hidrolik bekerja bisa
sangat besar, sehingga bahan selang ini kebanyakan terbuat dari bahan logam.

6. Fluida cair

Fluida menjadi penghantar energi dari pompa ke aktuator. Sistem hidrolis,


pada dasarnya hanya memindahkan energi dari pompa ke aktuator. Sebenarnya,
zat cair dan gas apapun bisa dijadikan fluida untuk sistem ini.Namun, oli hidrolis
cair ini digunakan karena molekulnya lebih besar serta lebih tahan terhadap panas.
Sehingga cocok diberi tekanan tinggi tanpa bocor.

7. Filter

Filter berfungsi menyaring segala jenis kotoran yang ikut terbawa dalam
aliran fluida agar tidak masuk ke sirkuit hidrolik. Kotoran ini akan dihalau oleh
filter sebelum oli memasuki saluran hidrolik, sehingga sistem hidrolik akan lebih
aman.

8. Oil cooler

Pada beberapa jenis sistem hidrolik, memerlukan oil cooler sebagai


pengatur suhu fluida. Fungsi oil cooler untuk mendinginkan fluida, fluida yang
telah digunakan (diberi tekanan tinggi) suhunya akan meningkat. Fluida dengan
temperatur tinggi ini akan mengalami penurunan kualitas, serta beresiko merusak
komponen lain. Sehingga perlu didinginkan.

1.6 Kekurangan dan kelebihan sistem hidrolik


Beberapa keuntungan menggunakan tenaga hidrolik adalah:
1.Memindahkan tenaga yang besar dengan menggunakan komponen yang relatif
kecil.
2.Pengontrolan dan pengaturan lebih mudah.
3.Mudah dipindahkan dalam arah kebalikan (Reversible).
4.Melumasi dan merawat sendiri.
5 Rancangan yang sederhana.
6.Fleksibilitas (komponen-komponen hidrolik bisa dipasang pada kendaraan
hanya dengan mengalami sedikit sekali masalah).
7.Kehalusan (sistem hidrolik beroperasi dengan halus dan tidak bising dan
menimbulkan sedikit sekali getaran).
Beberapa kelemahan yang ada pada sistem hidrolik, adalah:
1,Rawan terhadap kecelakaan akibat tekanan tinggi dari fluida (high pressure
liquid).
2.Kebocoran kecil bisa berakibat fatal baik pada pemindahan tenaga maupun
penyebab kecelakaan.
3.Sistem hidrolik memerlukan bagian dengan tingkat presisi tinggi.
4.Membutuhkan perawatan yang intensif.

2.1 Prinsip Kerja Pneumatik


Pneumatik pada dasarnya adalah pemanfaatan udara terkompresi menjadi
gerakan translasi pada plunyer atau piston.Untuk pengaplikasian yang banyak, ini
jauh lebih efisien dan praktis. Biasanya sistem mencakup kompresor udara, yang
menyimpan udara yang terkompresi dalam sebuah cylinder dan melepaskannya di
bawah kontrol listrik. Seringkali udara sedikit dimodifikasi dengan cara
menghilangkan beberapa uap air dan menambahkan sejumlah kecil minyak yang
dikabutkan untuk membuat gas yang lebih ramah kepada mesin.

2.2 Komponen yang digunakan pada sistem pneumatik

1.Silinder kerja tunggal

Silinder ini merupakan jenis silinder yang memiliki inputan tunggal yaitu
sebgai pendorong dari silinder, untuk membalik posisi silinder yang tadinya
maksimum akan mundur dengan sendirinya apa bila angin aktif dan spring yang
terdapat pada silinder akan mendorong mundur silinder yang tadinya maksimum
ke posisi minimum. Di dalam silinder kerja tunggal terdapat spring yang berfungsi
sebagai pembalik silinder.

2. Silinder kerja ganda

Silinder ini merupakan jenis silinder yang memiliki 2 masukan udara,


diantaranya yaitu untuk mendorong silinder bergerak maju dan untuk
mengembalikkan silinder ke posisi minimum. Silinder ini memiliki berbgai jenis
dan bentuk tergantung dengan fungsi dan juga kegunaannya, didalam silinder ini
terdapat bantalan yang berfungsi sebagai pengaman silinder agar tidak rusak
akibat gaya dorongan yang berlebih.

3. Silinder Rodless

Silinder Rodless merupakan silinder yang bergerak dengan cara


pergeseran / perpindahan, silinder ini biasa digunakan pada mesin “Pick” atau
biasa sering digunakan sebagai pembawa benda, sistem pada silinder ini hampir
sama dengan silinder pada umumnya cuman silinder ini digunakan untuk
perpindahan benda.

4. Silinder Kerja Ganda dengan double piston

Silinder ini merupakan silinder kerja ganda yang memiliki 2 piston,


sistem dalam silinder ini hampir sama dengan silinder kerja ganda, cuman yang
membedakan silinder ini dengan siilinder kerja ganda pada umumnya yaitu
dengan adanya double piston, sehingga silinder ini memungkinkan dapat
mendorong piston dengan kekuatan yang lumayan besar.

5. One Way Flow Control

One Way Flow Control atau biasa disebut katup cekik merupakan
komponen pneumatic yang digunakan untuk memperlambat laju udara yang akan
di transfer ke aktuator, untuk memperlambat tekanan udara kita dapat mengatur
laju udara yang akan di transfer ke akuator dengan memutar pengaturan yang ada
dalam katup cekik.
6. Quick Exhaust Valve

Quick Exhaust Valve atau biasa disebut dengan katup buang cepat
merupakan katup yang di gunakan untuk mempercepat pergerakan aktuator,
dengan adanya katup ini maka aktuator akan bergerak dengan cepat dari pada
pergerakan pada umumnya, berikut ini merupakan katup buang cepat.

7. Shuttle Valve

Shuttle Valve atau biasa disebut dengan katup OR merupakan katup yang
digunakan untuk memainkan gerbang logika pada rangkaian pneumatic, katup ini
dapat digunakan sebagai katup yang dapat mengatasi terjadinya tabrakan siklus
rangkaian pneumatic.

8.Two Pressure Valve

Two Pressure Valve atau biasa dibilang dengan katup AND adalah Katup
yang digunakan sebagai rangkaian penumatic dengan menggambungkan gerbang
logika untuk menghindari terjadinya tabrakan siklus, seperti yang kita ketahui
pada Two Pressure Valve merupakan gerbang logika dari AND.

9. 3/2 Valve ( Katup 3/2)

Ada 3 jenis katup 3/2, antara lain yaitu katup 3/2 NO (Normaly Open) dan
katup 3/2 NC (Normaly Close). Pada katup 3/2 memiliki beberapa penggabungan
komponen seperti katup 3/2 pengaktif tombol pembalik pegas, katup 3/2 pengaktif
angin pembalik pegas dan sebagainya, pada katup 3/2 memiliki sejumlah jenis
yang memiliki fungsi berbeda beda pula, dengan adanya kombinasi dari tombol,
saluran angin, roler dan pegas maka katup 3/2 dapat digunakan sebagai seuatu
pengontrol rangkaian pneumatic yang sempurna.

10. 4/2 Valve (katup 4/2)

Biasa digunakan sebagai pengontrol suatu akuator (silinder pneumatic)


pengontrol ini digunakan setelah dari katup 3/2 pengaktif tombol pembalik pegas,
jadi angin yang tersalurkan dari katup 3/2 akan dilanjutkan ke katup 4/2 untuk
menggeserkan slot katup pada 4/2 agar terjadi perpindahan gerak pada silinder
pneumatic.

11. 5/2 Valve (Katup 5/2)Katup 5/2

Merupakan katup yang digunakan sebagai pengontrol aktuator dalam


sistem pnemuatic, katup 5/2, bisa dilihat terdapat 5 lubang dimana masing masing
lubang memiliki peranan yang berbeda - beda, pada lubang nomer 1 merupakan
inputan angin, nomor 2 dan nomer 4 merupakan keluaran dariinputan angin,
kadang nomor 2 dan 4 bisa juga digunakan sebagai inputan pembuangan angin
dari silinder, untuk nomer 5 dan 3 merupakan jalur pembuangan angin.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pneumatik

Adapun kelebihan dari sistem pneumatik antara lain :

1.Ketersediaan yang tak terbatas, udara tersedia di alam sekitar kita dalam
jumlahyang tanpa batas sepanjang waktu dan tempat.

2.Mudah disalurkan, udara mudah disalurkan/pindahkan dari satu tempat ke


tempat lain melalui pipa yang kecil, panjang dan berliku.

3.Fleksibilitas temperatur, udara dapat fleksibel digunakan pada berbagai


temperatur yang diperlukan, melalui peralatan yang dirancang untuk keadaan
tertentu, bahkan dalam kondisi yang agak ekstrem udara masih dapat bekerja.

4.Aman, udara dapat dibebani lebih dengan aman selain itu tidak mudah terbakar
dan tidak terjadi hubungan singkat (kotsleiting) atau meledak sehingga proteksi
terhadap kedua hal ini cukup mudah, berbeda dengan sistim elektrik yang dapat
menimbulkan kostleting hingga kebakaran.

5.Bersih, udara yang ada di sekitar kita cenderung bersih tanpa zat kimia yang
berbahaya dengan jumlah kandungan pelumas yang dapat diminimalkan
sehingga sistem pneumatik aman digunakan untuk industri obat-obatan,
makanan, dan minuman maupun tekstil.
6.Pemindahan daya dan Kecepatan sangat mudah diatur. udara dapat melaju
dengan kecepatan yang dapat diatur dari rendah hingga tinggi atau sebaliknya.

7.Dapat disimpan, udara dapat disimpan melalui tabung yang diberi pengaman
terhadap kelebihan tekanan udara. Selain itu dapat dipasang pembatas tekanan
atau pengaman sehingga sistim menjadi aman.

8.Mudah dimanfaatkan, udara mudah dimanfaatkan baik secara langsung


misalnya untuk membersihkan permukaan logam dan mesin-mesin, maupun
tidak langsung, yaitu melalui peralatan pneumatik untuk menghasilkan gerakan
tertentu.

Adapun kekurangan dari sistem pneumatik antara lain:

1.Udara yang ditiup keluar menyebabkan kebisingan (desisan) terutama dalam


ruang-ruang kerja yang sangat mengganggu

2.Udara mampat mudah menguap (volatile). Terutama dalam jaringan udara-udara


mampat yang besar dan luas dapat terjadi kebocoran-kebocoran yang banyak
dan menyebabkan udara mampat mengalir keluar.

3.Pada waktu pemuaian (expansion) mendadak dan penurunan suhu yang


berkaitan dengan pemuaian mendadak ini, dapat terjadi pembentukan es.

4.Udara mampat hanya dapat membangkitkan gaya yang terbatas. Untuk gaya-
gaya yang besar pada suatu tekanan bisa dalam jaringan, dan dibutuhkan
diameter torak yang besar.

3.1 Contoh Aplikasi Hidrolik di Kehidupan Sehari-hari dan Cara


Kerjanya

1. Dongkrak hidrolik ( Hydraulic Jack )

Dongkrak hidrolik adalah alat yang berguna untuk memperingan kerja


dengan menggunakan prinsip hukum pascal.Dongkrak hidrolik terdiri dari dua
tabung berhubungan yang memiliki luas penampang yang berbeda. Masing-
masing tabung ditutup dan diisi fluida. Dengan menaik turunkan piston, maka
tekanan pada tabung pertama akan dipindahkan ke tabung kedua sehingga dapat
mengangkat beban yang berat.

Cara Kerjanya yaitu ketika gaya diberikan melalui tuas dongkrak untuk
menekan pengisap yang luas penampangnya kecil, tekanan ini akan diteruskan
minyak ke segala arah.Karena dinding wadah minyak terbuat dari material yang
kuat, tekanan ini tidak akan merubah bentuk wadah ( bejana ).Satu-satunya jalan
agar minyak mengalir adalah meneruskan tekanan ke pengisap yang luas
penampangnya lebih besar.

2.Rem Hidrolik

Sistem rem hidrolik bekerja berdasarkan hukum pascal. Dimana material


berupa fluida dijadikan alat untuk meneruskan gaya pengereman dari pedal rem.
Fluida digunakan karena material ini tidak memiliki sifat kompresi sehingga
cocok untuk menyalurkan tekanan.

Cara Kerjanya yaitu ketika pengguna menginjak pedal rem. Tuas pada pedal rem
terhubung langsung dengan piston didalam master silinder, sehingga saat pedal
rem ditekan tuas rem akan mendorong piston pada master silinder. karena piston
terdorong, menyebabkan ruang didepan piston mengecil. Selain itu, dorongan itu
juga menyebabkan saluran reservoir tertutup. Karena fluida rem tidak memiliki
sifat kompresi, maka fluida didepan piston akan terdorong keluar menuju saluran
utama. Melalui brake lines, kemudian tekanan tersebut akan diteruskan ke semua
aktuator pengereman dengan besar yang sama. Saat inilah proses kerja rem terjadi.

3. Lengan Excavator

Excavator yang beratnya 30 ton dapat dengan mudah mengangkat tanah


yang beratnya 2 ton, karena excavator didesain dengan sistem hidrolik pada motor
di bagian track dan lengan yang berfungsi mengayun dan memindahkan beban.
Dengan sistem hidrolik, mampu mengangkat beban yang berat karena mampu
menghasilkan tenaga yang besar.
3.2 Contoh Aplikasi Pneumatik di Kehidupan Sehari-hari dan Cara
Kerjanya

1.Mesin Sortir Menggunakan Sistem Pneumatik

Sortir Barang merupakan suatu proses pengendalian yang berfungsi untuk


memindahkan barang melalui konveyor berdasarkan perbedaan ukuran barang
agar lebih mudah untuk di proses dimana barang yang berukuran besar akan di
pindah melalui konveyor 2 dua sedangkan barang berukuran kecil akan dipindah
melalui konveyor 3 tiga. Dalam proses ini sensor yang digunakan adalah sensor
fotodioda dengan memanfaatkan nilai hambatannya kemudian hasil pembacaan
sensor diberikan komparator agar data keluarannya berupa data digital. Setelah itu
data masuk pada mikrokontroler untuk menghasilkan output yang dapat
membedakan ukuran barang namun arus output dari mikrokontroler terlalu kecil
karena itu dibutuhkan driver relay agar dapat membuat relay dalam keadaan off
atau on. Setelah itu beban pada relay akan masuk pada katup kontrol arah untuk
menggerakkan silinder dan membuat barang berpindah ke konveyor 2 dua atau
konveyor 3 tiga.

2.Perancangan dan Pembuatan Model Pintu Pada Ruang Navigasi

Penggunaan pintu di kapal kebanyakan saat ini masih menggunakan


sistem manual seperti ditemui pada KM. PERMATA PAPUA yang pada ruang
navigasi masih menggunakan engsel karena itu penggunaan sistem pneumatik
bisa menjadi pilihan untuk lebih memudahkan akomodasi kru kapal dan sebagai
pengembangan teknologi. Pengembangan alat ini adalah dengan merubah sistem
buka tutup pintu di kapal menggunakan sistem pneumatik dan dilengkapi dengan
sistem safety yang memadai agar tidak menimbulkan kecelakaan pada saat
operasional. Kelebihan dari pintu pneumatik ini yaitu penggunaan piston sebagai
penggerak utama daun pintu yang telah diatur oleh kontrol tombol di sisi luar
maupun dalam ruang navigasi jadi penggunaan pintu ini sangat mudah dan
membatu kru kapal pada saat bekerja.
3. Mesin Hot Press Untuk Memproduksi Daun Tiruan

Pada mesin ini dilengkapi dengan silinder pneumatik untuk memperoleh


gaya tekan maupun gaya tarik pada cetakan. Gaya tekan digunakan untuk proses
pembentukan daun tiruan dan gaya tarik untuk proses pelepasan daun tiruan serta
dipasang pemanas Heater pada cetakan atas maupun cetakan bawah untuk
mendapatkan panas pembentukan sehingga kain daun tiruan mudah dibentuk.
Disamping itu mesin ini juga dilengkapi temperature control untuk
mengendalikan temperatur pemanas Heater dan Timer untuk setting waktu
penahanan Holding Time cetakan.

Anda mungkin juga menyukai