Alat Berat
A. Tujuan
Setelah mengikuti menyelesaikan materi sistem hidrolik ini, peserta diklat
diharapkan dapat : Merawat sistem hidrolik pada alat berat
C. Uraian Materi
Sistem hidrolik sangat penting artinya dalam pengoperasian berbagai unit alat
berat. Dalam sistem hidrolik, gaya yang diberikan terhadap fluida dialirkan ke
dalam mekanisme mesin. Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan
atau pemindahan daya dengan menggunakan media penghantar berupa fluida
cair untuk memperoleh daya yang lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan.
Dimana fluida penghantar ini dialirkan oleh pompa, dengan adanya hambatan
timbullah tekanan yang kemudian diteruskan ke silinder kerja melalui pipa-pipa
saluran dan katup-katup. Gerakan translasi batang piston dari silinderkerja yang
diakibatkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak
maju dan mundur.
Prinsip dasar di balik semua sistem hidrolik ini sebenarnya sangat lah sederhana
yaitu gaya yang diberikan pada satu titik akan dipindahkan ke titik yang lain
menggunakan cairan yang “dimampatkan”. Cairan yang biasa digunakan adalah
minyak atau oli.
10
Gambar 1.1. Komponen Berprinsip dasar hidrolik
Pada dasarnya sistem hidrolik, sistem kerjanya menggunakan dasar dari hukum
Pascal yang berbunyi “ Tekanan yang diberikan pada fluida di ruang tertutup
diteruskan secara merata kesegala arah, dengan gaya yang sama pada luasan
area yang sama, tegak lurus terhadap bidang tersebut”. Hukum pascal tersebut
dapat dirumuskan bahwa tekanan berbanding lurus dengan gaya dan berbanding
terbalik dengan luas area.
Gaya diperoleh dari hasil perkalian tekanan dan luas area (F = P x A).
Gaya diukur dalam Newton (N), atau Pounds (lbs).
F =Gaya, yang merupakan dorongan atau tarikan yang diberikan pada
permukaan.
A = Area, yang menunjukkan banyak sedikitnya luas permukaan
P = Tekanan = gaya pada setiap satuan luas.
11
Satuan ukuran tekanan adalah Pascal (Pa), atau dalam sistem imperial Pound
per Square inch (Psi)
2. Komponen-komponen sistem hidrolik pada alat berat
a. Saluran Hidrolik
b. Tangki Hidrolik
12
Gambar 1.4 Tangki hidrolik
c. Pompa Hidrolik
Pompa hidrolik mengubah energi mekanis menjadi energi hidrolik. Peralatan ini
mengambil energi dari sebuah sumber (seperti engine, electric motor, dll.)
Pompa hidrolik berfungsi mengalirkan cairan hidrolik ke seluruhsistem. Poros
pompa hidrolik disambung (dikopel) dengan porospenggerak mula,sehingga
begitu penggerak mula berputar makapompa hidrolik pun berputar. Putaran
pompa ini akanmenyebabkan terjadinya penyedotan cairan dari tangki
hidrolikdan penekanan cairan ke saluran tekan.Gambar 1.4 menunjukkan salah
satucontoh pompa hidrolikdan termasuk jenispompa roda gigi. Rodagigi
penggerak diputaroleh penggerak mulasehingga denganberputarnya
pasanganroda gigi itu terjadilahproses pemompaan olidari tangki hidrolik.
Pemilihan pompa hidrolik dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut yang menunjukkan
perbandingan karakteristik bermacam-macam pompa hidrolik, sebagai petunjuk
untuk memilih pompaagar sesuai dengan kebutuhan.
13
Tabel 1.1 Karakteristik Pompa
d. Silinder Hidrolik
Silinder hidrolik merubah tenaga zat cair menjadi tenaga mekanik. Fluida yang
tertekan , menekan sisi piston silinder untuk menggerakan beberapa gerakan
mekanis.Silinder kerja tunggal (Singgle acting cylinder) hanya mempunyai satu
port, sehingga fluida bertekanan hanya masuk melalui satu saluran, dan
menekan ke satu arah. Silinder ini untuk gerakan membalik dengan cara
membuka valve atau karena gaya gravitasi atau juga kekuatan spring. Silinder
14
kerja ganda (Double acting cylinder) mempunyai port pada tiap bagian sehingga
fluida bertekanan bias masuk melalui kedua bagian sehingga bias melakukan
dua gerakan piston.Kecepatan gerakan silinder tergantung pada fluid flow rate (
gallon / minute) dan juga volume piston.Cycle time adalah waktu yang
dibutuhkan oleh silinder hidrolik untuk melakukan gerakan memanjang
penuh.Cycle time adalah hal yang sangat penting dalam mendiagnosa problem
hidrolik.
Volume = Area x Stroke
CYCLE TIME = (Volume/Flow Rate) x 60
15
Gambar 1.7Katub 3/2
Katup ini berfungsi untuk mengatur tekanancairan hidrolik yang bekerja pada
sistem.Pada sistem hidrolik apabila ada hambatanatau blok barulah terjadi
tekanan pada cairanhidrolik. Semakin lama pompa hidrolik bekerjadan semakin
lama terjadi blok maka tekananakan meningkat. Untuk membatasi tekanan
kerjasistem hidrolik maka dipasanglah katup pengaturtekanan tersebut.Gambar
1.7 menunjukkan salah satu katup pengatur tekananyang sederhana. Apabila
tekanan cairan hidrolikberlebihan maka dia akan masuk ke katuppengatur
tekanan melalui saluran (lubang) P danmampu mendorong katup popet atau
peluru yangditahan oleh pegas sehinggacairan keluarmelalui T terus ke tangki.
16
3. Katup Pengatur Aliran
f. Filter Hidrolik
Komponen yang berfungsi untuk memisahkan atau menyaring fluida (oli) dari
segala kotoran dan kontaminasi, sehinga kebersihan (kwalitas) oli tetap terjamin.
17
4. Sirkuit Hidrolik Pada Alat Berat
Berikut ini suatu contoh sirkuit hidrolik yang digambar dengan gambar benda
untuk dibandingkan dengan diagram sirkuit yang digambarkan dengan grafik
simbol.
Oli hidrolik yang ditampung dalam reservoir dan dipompa oleh pompa hidrolik
pada tekanan dan debit tertentu tergantung pada beban dan kecepatan gerak
beban tersebut. Semakin besar beban yang harus di geser, diangkat, dipreskan
atau ditekan pada tekanan tertentu akan memerlukan tekanan yang relatif tinggi.
Demikian pula semakin cepat gerak perpindahan beban, debit (volume yang
dihasikan per satuan waktu) pompa hidrolik harus semakin besar. Dengan kata
lain gaya yang dihasilkan tergantung pada tekanan kerja, dan kecepatan gerak
perpindahan tergantungpada debit yang dihasilkan pompa, dengan ketentuan ia
bekerja pada luas penampang silinder kerja yang sama.
Hasil pemompaan pompa hidrolik (dalam gambar ini jenis pompa roda gigi)
didistribusikan ke katup kontrol arah.Apabila posisi katup kontrol arah seperti
pada gambar 1.9, maka piston pada silinder tertekan pada sisi sebelah kiri dan
piston akan bergeser ke kanan. Kecepatan gerak pergeseran piston (beban)
dapat diatur oleh katup pengatur aliran. Di depan piston terdapat cairan oli yang
terdorong olehnya sehingga mengalir kembali ke reservoir melewati katup kontrol
arah. Mekanisme yang sama terjadi apabila posisi katup kontrol arah sedemikian
18
rupa sehingga saluran yang mendapat tekanan sehingga piston sisi kanan
tertekan maka piston (beban) akan bergerak ke kiri. Oli yang ada di sebelah kiri
piston akan dikembalikan ke reservoir melalui saluran pada katup kontrol arah.
Oli hidrolik yang berbasis pada minyak mineral biasanya digunakan secara luas
pada mesin-mesin perkakas atau juga mesin-mesin industri.
Menurut standar DIN 51524 dan 512525 dan sesuai dengan karakteristik serta
komposisinya oli hidrolik dibagi menjadi tiga (3) kelas :
1. Hidrolik oil HL
2. Hidrolik oil HLP
3. Hidrolik oil HV
Pemberian kode dengan huruf seperti di atas artinya adalah sebagai berikut :
Misalnya oil hidrolik dengan kode : HLP 68 artinya :
H = Oli hidrolik
L = kode untuk bahan tambahan oli (additive) guna meningkatkan pencegahan
korosi dan atau peningkatan umur oli
P = kode untuk additive yang meningkatkan kemampuan menerima beban.
68 = tingkatan viskositas oli
19
Pada dasarnya cairan hidrolik tahan api ini dibuat dari campuran oli dengan air
dari oli sintetis. Tabel berikut ini menunjukan jenis-jenis cairan hidrolik tahan api
tersebut :
Perawatan berkala jika dilakukan akan menambah usia dan daya tahan sistem
hidrolik khususnya komponen, dari kerusakan dan hal-hal yang tidak diinginkan
agar unit beroperasi dengan baik.
20
Dalam perencanaan perawatan berkala sistem hidrolik ada beberapa perawatan
yang dilakukan seorang mekanik terhadap unit antara lain:
21
setiap 4000 jam kerja dan sebagainya. Pemeliharaan berkala ini biasanya
dilaksanakan oleh teknisi pemeliharaan.
Untuk perawatan pada sistem hidrolik dapat dilihat dalam sistematika perawatan
/pemeliharaan dibawah ini .
22
1. Pra Pemeliharaan / Pre Maintenance pada Sistem Hidrolik
Kegiatan ini merupakan persiapan sebelum mesin/alat dioperasikan dengan
tujuan agar pelaksanaan pemeliharaan nantinya menjadi lebih sempurna.Hal-hal
yang perlu dipersiapkan antara lain ialah :
a. Instalasi pemipaan sirkuit hidrolik yang memadai.
b. Alat-alat pemeliharaan seperti alat pengencang, alat penyetel, alat
pemotong, alat pelumasan dan alat-alat kebersihan.
c. Alat-alat pengetes.
d. Alat-alat penunjang seperti alat angkat, alat angkut, alat penjepit dan
sebagainya.
e. Bahan pemeliharaan seperti bahan pembersih, bahan pembilas dan bahan
pencegah korosi.
f. Gudang suku cadang dan bahan-bahan pemeliharaan, tempat oli dan
komponen yang diperbaiki
g. Perangkat administrasi pemeliharaan dan pergudangan.
23
a. Pengecekan Sistem Hidrolik Sebelum Operasi
24
3). Pemeriksaan pendingin (cooler), saluran dan konektor
Bersihkan pendingin oli secara berkala, periksa bila ada yang bocor, jagalah
sirip-sirip pendingin selalu bersih, jangan sampai terbalut oli, jagalah jangan
sampai karatan dan sebagainya.
Periksalah saluran oli (konduktor) dan konektornya barang kali terjadi bocor:
Kencangkanlah semua konektor (fitting) yang kendor. Gunakan dua buah
kunci untuk menghindari terpuntirnya pipa atau selang. Pengencangan hanya
sampai pada asal bocornya sudah sembuh.
4) Pemeriksaan katup-katup
Periksa kebersihan katup, karena kotoran yang mengganjal pada katup akan
membuat katup popet tidak menutup dengan rapat dan bila mengganjal pada
katup geser dapat menyebabkan katup cepat aus.
Periksa keausan katup. Katup yang telah aus spoolnya (piston katup) atau
piring gesernya atau dudukannya atau bolanya akan mengakibatkan
kebocoran.
25
Periksalah apakah ada kebocoran pada sambungan pompa dengan konektor
dan konduktornya.
Periksa pompa hidrolik dalam keadaan jalan, apakah dengan keadan ini
dengan tekanan kerja yang cukup tidak ada bocoran.
26
4. Tahunan
Pemeriksaan mingguan, bulanan dan enam bulanan.
Penggantian oli/cairan hidrolik .
a. Jadwal Pemeliharaan.
Kegiatan pemeliharaan preventive perlu dijadwalkan misalnya kegiatan mana
yang dilaksanakan secara harian (daily), mingguan (weekly), bulanan (monthly),
enam bulanan (six monthly)dan tahunan (yearly). Jadwal ini harus dibuat
berdasarkan petunjuk dari buku petunjuk pemeliharaan (maitenace manual).
Dengan jadwal tersebut berarti sebagai teknisi atau pun sebagai
dapat dijadikan pedoman untuk bekerja
27
c. Inventarisasi Pemeliharaan.
Sistem inventarisasi ini akan membantu menertibkan pelaksanaan pemeliharaan
karena semua yang diperlukan tercatatnya segala sesuatunya akan mudah
menemukan hal-hal yang diperlukan. Hal-hal yang perlu diinventarisasikan
antara lain :
1. Alat-alat pemeliharaan dan perbaikan termasuk alat pengujian.
2. Bahan pemeliharaan dan spare part.
3. Buku-buku manual dan katalog.
4. Mesin atau peralatan itu sendiri.
D. Aktivitas Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini dapat sekiranya melakukan dengan melihat
langsung ke unit alat berat guna mengidentifikasi cara kerja dan komponen unit
alat berat khususnya pada unit excavator yang sebagian besari menggunakan
sistem hidrolik. Disamping itu peserta diklat hendaknya melaksanakan perawatan
melalui manual book atau buku petunjuk perawatannya.Untuk melaksanakan
perawatan atau preventive maintenance harus berdasarkan buku petunjuk
perawatan unit tersebut, agar perkerjaan yang dilakukan benar. Tujuannya dalam
hal ini pekerjaan yang dilakukan tidak melenceng akan tetapi prosedural guna
tidak merusak komponen dan memperpanjang usia komponen.
E. Latihan
Tugas 1
1. Jelaskan dasar hukum yang digunakan pada sistem hidrolik!
2. Jelaskan pengertian sistem hidrolik
3. Mengapa pada sistem hidrolik menggunakan fluida dalam hal ini
menggunakan oli?
4. Sebutkan komponen utama pada sistem hidrolik unit alat berat dan jelaskan
fungsi masing-masing komponen!
5. Untuk memperpanjang usia dari sistem hidrolik khususnya pada unit, usaha
apa yang harus dilakukan bagi pemilik unit alat berat !
28
F. Rangkuman
Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya
dengan menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk memperoleh
daya yang lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan.
Dasar kerja dari sistem hidrolik ini berdasar pada hukum Pascal.Pada sistem
hidrolik menggunakan fluida oli dengan alasan fluida ini tidak bisa dimampatkan
(uncrompressible), mudah mengalir (fluidity), bersifat melumasi, mencegah karat
dan bersifat mudah menyesuaikan dengan tempat.
29