Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SISTEM HIDROLIK LIFTING ARM PADA TRAKTOR RODA EMPAT

DISUSUN OLEH:

Rafli Wahyu K 18/429122/TP/12158


Usfa Putri Nabila 18/425353/TP/12054
Daffa Afnan Firdaus 18/429095/TP/12131
M. Sony Jaya Wisuda 18/431431/TP/12287

LABORATORIUM ENERGI DAN MESIN PERTANIAN


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian di Indonesia secara umum telah menggunakan berbagai macam alat
dalam mengolah lahan. Mulai dari yang sederhana seperti cangkul hingga yang
modern seperti traktor. Traktor merupakan salah satu kendaraan traksi tinggi yang
digunakan untuk membantu meringankan tugas manusia pada kegiatan-kegiatan
dibidang pertanian, tugas pokok dan fungsi traktor bila dirangkaikan dengan suatu
peralatan tambahan berupa implement dapat bergerak sebagai alat pengolah tanah
seperti menggali, meratakan, memindahkan tanah dan lainya sebelum melakukan
penanaman.
Sistem penggerak pada traktor terbagi menjadi dua, yaitu sistem penggerak
hidrolik dan sistem penggerak mekanik. Sistem penggerak hidrolik mempunyai
keuntungan lebih dibandingkan dengan sistem penggerak mekanis, contohnya adalah
sistem lifter pada traktor yang berguna untuk mengangkat dan menurunkan
implementasi. Sebagai salah satu komponen utama pada sistem penggerak pendukung
hidrolik, maka lifter ini diharapkan dapat bekerja secara maksimal agar kerja dari
lifter arm juga dapat maksimal.

1.2 Penjelasan
Pada alat berat terdapat suatu sistem yang dapat menentukan kerja dari alat
berat itu sendiri, salah satu dari sistem tersebut adalah sistem penggerak. Dan sistem
penggerak itu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu sistem penggerak hidrolik dan sistem
penggerak mekanik. Dalam sistem penggerak hidrolik terdapat beberapa keuntungan
diantaranya, pemindah gaya dan daya yang lebih halus, pengaturan tingkat kecepatan
dapat dilakukan dengan mudah, suara yang ditimbulkan saat sistem beroperasi tidak
berisik seperti sistem mekanik
Sistem hidrolik menggunakan fluida yang sifatnya incompressible (tak
mampatkan) untuk mengirimkan gaya dari satu titik ketitik lainnya di sepanjang jalur
yang dilewati fluida tersebut. Dengan dibantu oleh metode atau prinsip ini, dapat
dihasilkan output gaya yang sangat besar hanya dengan menggunakan input gaya
yang kecil hasil perpaduan gaya yang sangat besar dapat dicapai dengan
menggunakan prinsip hidrolik ini..
Lifter adalah salah satu komponen utama yang menggunakan sistem hidrolik
pada sistem penggerak pada alat pendukung traktor roda 4. Komponen tersebut
berfungsi sebagai membantu kinerja pada lifting arm untuk mengangkat dan
menurunkan alat bantu seperti bajak dengan menggunakan fluida oli sebagai
medianya. Sebagai salah satu komponen utama pada sistem penggerak pendukung
hidrolik, maka lifter ini diharapkan dapat bekerja secara maksimal agar kerja dari
lifter arm juga dapat maksimal.

1.3 Gambar Teknis lifter arm

Gambar 1.1 Lifter Arm

Gambar 1.2 Hydraulic


1.4 Fungsi
Sistem penggandengan (three point hitch) terdiri dari dua titik penggandengan
bawah dan satu titik penggandengan atas. Pada sistem tersebut menggunakan
sistem hidrolis. Dimana sistem hidrolis pada three point hitch terletak pada lifter-
nya.
Komponen lifter pada three point hitch terdiri dari beberapa bagian. Salah
satunya adalah lifter arm. Lifter Arm berfungsi untuk melakukan gerakan
mengangkat, menurunkan, dan memiringkan lengan. Sehingga implement
pertanian yang tidak memiliki roda dapat digandeng dan bergerak (naik dan
turun) dengan efisien.

1.5 Sistem Kerja


Prinsip kerja dari sistem lifter pada traktor roda 4 dalam keadaan control valve
netral, maka saluran pompa akan terhubung dengan tangki, karena control valve
tidak berjalan atau netral, oli hydraulic yang dipompa akan mengalir ke tangki
lagi atau returned. Saluran yang menuju ke silinder, tertutup oleh control valve
karena control valve keadaan netral tidak bekerja sehingga dari silinder dapat
dipertahankan diam. Pada saat control valve dengan keadaan bergerak maka
supply oli dari pompa hidrolik akan diarahkan ke silinder, sehingga silinder
bergerak sampai pada akhir langkah. Pada saat akhir langkah tekanan akan terus
mendorong sehingga tekanan akan terus naik dan mencapai tekanan maksimum
dari system
BAB II
ANALISIS

2.1 Desain Rangkaian Sistem Hidrolik Lifter


2.1.1. Komponen Hydraulic Lifter

Gambar 2.1 rangkaian sistem hidrolik lifter


Keterangan :
1. Hydraulic tank
Hydraulic tank adalah untuk menampung oli hidrolik dari system juga
berfungsi juga sebagai pendingin oli yang kembali
Gambar 2.2 Hydraulic tank
2. Filter hydraulic
Filter berfungsi untuk menyaring kotoran (gram-gram) yang ikut terbawa
dalam sirkulasi oli dari tangki

Gambar 2.2 Filter


3. Pump (lambang pompa)
Pompa adalah salah satu komponen hidrolik yang membuat oli bergerak
berpindah yang akan dimanfaatkan untuk kerja. Pompa menimbulkan aliran
(flow).prinsip operasinya disebut Displacement dimana zat cair atau fluida
diambil dan dipindahkan ketempat lain. Secara umum pompa mengubah
tenaga mekanis menjadi tenaga fluida hidrolik.

Gambar 2.3 Lambang Pump


4. Relief valve
jika tekanan yang memasuki input relief valve melebihi batas tekanan yang
telah disesuakan dalam relief valve tersebut maka valve akan membuka paksa
jalur buang mengalihkan tekanan.

Gambar 2.4 Relief Valve


5. Control Valve
untuk mengatur tekanan oli.

Gambar 2.5 Control Valve


6. Adjusting Valve
untuk menyetel naik turunya lifting arm

Gambar 2.6 Adjusting Valve


7. Cylinder Hydarulik
adalah untuk menggerakan perlengkapan kerja (attachment).

Gambar 2.7 Cylinder Hydraulik

2.2 Gambar Per Komponen Lifter

Keterangan :
1. Lifter
Sebuah alat pendukung atau attachment yang ada di traktor

Gambar 2.2.1 Lifter


2. Inner lifting arm
Berguna untuk memutar atau menggerakan lifting shaft

Gambar 2.2.2 Inner Lifting Arm


3. Piston push rod
berguna untuk menaikan inner lifting arm dengan cara menekan piston push
rod dapat pressure dari piston.
4. Lifting shaft
berguna untuk meneruskan tekanan dari piston push rod dan inner lifting arm
dan ketika lifting arm tertekan keatas maka lifting arm akan bergerak keatas
mengikuti lifting shaft

Gambar 2.2.4 Lifting Shaft


5. Lifting arm
terletak bagian ujung lifting shaft yang berguna untuk mengangkat lower link.
Gambar 2.2.5 Lifting Arm
6. O-ring
berguna untuk menyekat antara oli hidrolik dan grids

Gambar 2.2.6 O-ring


7. Cylinder canister
tabung berguna untuk dudukan piston.
8. Piston
berguna untuk mendorong push rod.

Gambar 2.2.8 Piston


2.3 Analisis Perhitungan
a. Perhitungan tekanan oli pompa
Hukum pascal adalah tekanan yang diberikan pada fluida diruang
tertutup diteruskan kesemua arah dan sama besar. Jika diberikan gaya sebesar
F pada A,dalam suatu tabung fluida,maka akan didapatkan tekanan P yang
mendesak luasan A tabung tersebut dan melawan gaya F, maka didapatkan:

Dimana :
P : Tekanan oli yang dipompa
F : Gaya yang diperlukan
A : luas penampang

Tekanan sangat bergantung pada besarnya gaya. Semakin besar gaya


yang diberikan, maka semakin besar pula tekanan yang dihasilkan. Artinya,
tekanan berbanding lurus dengan gaya. Pada lifter pompa berfungsi untuk
menyuplai atau mengalirkan oli hidrolik ke control valve. Apabila tekanan
pada pompa mempunyai tekanan yang sudah diketahui, maka telah didapatkan
besar dari tekanan pompa oli yang dipompa.

b. Perhitungan Volume Oli yang dibutuhkan


Untuk mengetahui volume oli yang dibutuhkan didalam silinder lifter,
maka dapat dilakukan dengan cara menganalisa dengan perhitungan dengan
mengukur penampang silinder dan diameter silinder. Maka didapatkan
persamaan:
V = A.S (liter)
Dengan V merupakan volume oli yang dibutuhkan lalu didapatkan dari luas
penampang (A) dikalikan dengan panjang langkah (S), sehingga dapat
diketahui dengan rumus sebagai berikut:

- Debit aliran dalam silinder lifter


Debit aliran merupakan laju aliran dalam bentuk volume air yang
melewati suatu penampang melintang per satuan waktu. Volume V
yang mengalir dalam pipa terhadap satuan waktu t. Bila volume V
adalah luasan A dikalikan panjang langkah S dibagi waktu t adalah
kecepatan v

Dimana:
Q : debit aliran (liter/detik)
A : luas penampang (cm²)
S : panjang (cm)
t : waktu (detik)

- Gaya pada lifter


Tekanan P1 yang dihasilkan dari gaya F pada luasan A
dihubungkan dengan piston yang lebih kecil dengan luasan A akan
dihasilkan tekanan P2 yang lebih besar dari tekanan awal. Jika gaya
adalah konstan F1 = F2 diperoleh persamaan P1.A1=P2.A2
- Beban lifter saat membajak
Besar beban lifter saat membajak diperoleh dari besar gaya yang
digunakan (F) dibagi gaya gravitasi (g), maka di dapatkan persamaan:

Apabila gaya yang diberikan semakin besar, maka beban lifter saat
membajak kekuatan tekan semakin besar pula.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada makalah ini didasarkan pada hukum pascal, dan sistem
hidrolik yang diimplementasikan dan digunakan pada sistem lifter traktor roda 4.
Lifter merupakan alat pendukung atau attachment yang berguna untuk perlengkapan
membajak.
Pada sistem ini terdapat komponen utama, yaitu Lifter yang merupakan salah
satu komponen utama pada sistem penggerak hidrolik pendukung yang berfungsi
sebagai membantu kinerja lifting arm untuk mengangkat dan menurunkan alat
pendukung dan mengoperasikan komponen-komponen didalamnya dan menggunakan
fluida oli sebagai medianya.

3.2 Saran
Untuk mengoptimalkan penggunaan lifter maka harus dipertimbangkan
perhitungan tekanan oli pompa, dan perhitungan oli yang dibutuhkan. Beban yang
digunakan untuk mengangkat harus sesuai kapasitas kerja dari lifter
DAFTAR PUSTAKA
Ginting dines, 1989 . Hidraulika. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Pippenger John Tyler Hicks. Industrial Hydraulics. 1979. Singapore. McGrawHill
Book Company
Training center Dept, 2006. Sistem Hidrolik dan Perlengkapan Kerja. PT. Gaya
Makmur Tractor. Jakarta barat
Team Pengembang Vokasi 2014. Hidraulik System.Surakarta.Sekolah vokasi.

Anda mungkin juga menyukai