I. Tujuan Praktik
1. Siswa dapat menjelaskan konsep system hidrolik
Memperpanjang Gerakan
1. Jika piston pada silinder I lebih besar
dari pada piston II (actuator) maka
Piston II pergerakannya lebih panjang
2. Jika piston pada silinder I lebih besar 10
X dibanding piston II, maka piston II
akan pergerakannya 10 X lebih besar
Meningkatkan Besar Tekanan
1. Jika piston silinder I lebih kecil dari
pada piston silinder II (actuator), maka
Piston II menerima gaya tekan lebih
besar
2. Jika piston silinder I lebih kecil daripada
piston II, maka piston II pergerakannya
lebih pendek
2. Komponen system hidrolik
Sistem hidrolik ini didukung oleh 3 unit komponen utama, yaitu:
a. Unit Tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga dengan liquid/ minyak hidrolik
Pada sistem ini, unit tenaga terdiri atas:
1. Penggerak mula yang berupa motor listrik atau motor bakar
2. Pompa hidrolik, putaran dari poros penggerak mula memutar pompa hidrolik sehingga
pompa hidrolik bekerja
3. Tangki hidrolik, berfungsi sebagai wadah atau penampang cairan hidrolik
4. Kelengkapan (accessories), seperti : pressure gauge, gelas penduga, relief valve
b. Unit Penggerak (Actuator), berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi tenaga
mekanik
Hidrolik actuator dapat dibedakan menjadi dua macam yakni:
1. Penggerak lurus (linier Actuator) : silinder hidrolik
2. Penggerak putar : motor hidrolik, rotary actuator
c. Unit Pengatur, berfungsi sebagai pengatur gerak sistem hidrolik.
Unit ini biasanya diwujudkan dalam bentuk katup atau valve yang macam-macamnya akan
dibahas berikut ini.
c.1.Katup Pengarah (Directional Control Valve = DCV)
Katup (Valve) adalah suatu alat yang menerima perintah dari luar untuk melepas,
menghentikan atau mengarahkan fluida yang melalui katup tersebut.
Contoh jenis katup pengarah: Katup 4/3 Penggerak lever, Katup pengarah dengan piring
putar, katup dengan pegas bias.
c.2.Macam-macam Katup Pengarah Khusus
1. Check Valve adalah katup satu arah, berfungsi sebagai pengarah aliran dan juga
sebagai pressure control (pengontrol tekanan)
2. Pilot Operated Check Valve, Katup ini dirancang untuk aliran cairan hidrolik yang
dapat mengalir bebas pada satu arah dan menutup pada arah lawannya, kecuali ada
tekanan cairan yang dapat membukanya.
3. Katup Pengatur Tekanan, Tekanan cairan hidrolik diatur untuk berbagai tujuan
misalnya untuk membatasi tekanan operasional dalam sistem hidrolik, untuk
mengatur tekanan agar penggerak hidrolik dapat bekerja secara berurutan, untuk
mengurangi tekanan yang mengalir dalam saluran tertentu menjadi kecil.
Macam-macam Katup pengatur tekanan adalah:
a. Relief Valve, digunakan untuk mengatur tekanan yang bekerja pada sistem dan
juga mencegah terjadinya beban lebih atau tekanan yang melebihi kemampuan
rangkaian hidrolik.
b. Sequence Valve, berfungsi untuk mengatur tekanan untuk mengurutkan pekerjaan
yaitu menggerakkan silinder hidrolik yang satu kemudian baru yang lain.
c. Pressure reducing valve, berfungsi untuk menurunkan tekanan fluida yang
mengalir pada saluran kerja karena penggerak yang akan menerimanya didesain
dengan tekanan yang lebih rendah.
d. Flow Control Valve, katup ini digunakan untuk mengatur volume aliran yang
berarti mengatur kecepatan gerak actuator (piston).
Fungsi katup ini adalah sebagai berikut:
1. untuk membatasi kecepatan maksimum gerakan piston atau motor hidrolik
2. Untuk membatasi daya yang bekerja pada sistem
3. Untuk menyeimbangkan aliran yang mengalir pada cabang-cabang rangkaian.
Macam-macam dari Flow Control Valve :
a. Fixed flow control yaitu: apabila pengaturan aliran tidak dapat berubah-
ubah yaitu melalui fixed orifice.
b. Variable flow control yaitu apabila pengaturan aliran dapat berubah-
ubah sesuai dengan keperluan
c. Flow control yang dilengkapi dengan check valve
d. Flow control yang dilengkapi dengan relief valve guna menyeimbangkan
tekanan
Macam-macam dongkrak :
1. Crocodile jack / dongkrak buaya paling banyak
digunakan di bengkel-bengkel ataupun digarasi kendaraan
sekarang ada yang ukuran kecil sehingga dapat di bawa di
mobil. Keuntungan pemakaian crocodile jack
dibandingkan yang lainnya adalah lebih mudah digunakan
karena gampang menggesernya ke arah posisi yang
diinginkan, di samping itu, waktu yang dibutuhkan untuk
mengangkat kendaraan lebih cepat dan aman.
Di dalam rumah yang dibuat dari baja tuang dapat berjalan dan berputar di atas empat roda,
terdapat sebuah pompa minyak yang toraknya digerakkan oleh tuas panjang. Tuas tersebut dapat
juga dipakai untuk mendorong atau menarik dongkrak.Perbandingan lengan-lengan batang
pengangkat kira-kira 20:1Disekeliling rumah dan diatas pompa diisi dengan minyak encer
(SAE-10).
Prinsip kerja dongkrak buaya :
Posisi naik :
Pompa memasukkan minyak ke bawah torak yang besar (d), ketika tuas (e) dengan sandaran
untuk kendaraan bergerak ke atas. Di atas saluran pompa ada katup pengaman kecil (f) yang
membuka berlawanan dengan pegas, bila kita terus-menerus memompa pada kedudukan
tertinggi.
Posisi turun :
Untuk menurunkan torak (d) dan lengan angkat (e), dibukakan katup buang dengan engkol kecil
(h), sehingga minyak mengalir kembali dari silinder ke ruang persediaan. Tempat persediaan
minyak harus selalu terisi sesuai ukuran
2. Bottle jack / dongkrak botol, dongkrak ini disebut bottle
jack karena bentuknya seperti botol. Fungsi bottle jack sama
seperti crocodile jack, yaitu untuk mengangkat kendaraan
pada ketinggian tertentu untuk dapat melakukan perbaikan
pada bagian bawah kendaraan. Perbedaannya adalah
penggunaan bottle jack dapat dimasukkan ke dalam
kendaraan sebagai perlengkapan utama kendaraan yang
mutlak dibutuhkan untuk mengganti roda (ban) sewaktu ban
kempis/ bocor.Untuk mendongkrak sebuah kendaraan,
dongkrak harus diletakkan tegak lurus pada torak
pengangkatnya supaya tidak menjadi bengkok
Pada waktu menggunakan alat dongkrak, utamakan keamanan. Hanya karena kesalahan kecil
dapat menyebabkan kecelakaan besar
Lokasi dongkrak dan penopang (Stand)
Untuk mencegah agar lokasi penempatan dongkrak dan stand tidak rusak, pilihlah tempat-
tempat yang kuat
Cara Menggunakan Dongkrak
1. Letakkan ganjalan pada ban-ban belakang apabila bagian depan kendaraan yang diangkat.
Sebaliknya, letakkan ganjalan pada ban-ban depan apabila bagian belakang kendaraan yang
diangkat.
2. Dongkrak diletakkan di tempat yang telah ditentukan.
3. Sebelum dongkrak mulai mengangkat, periksalah sekali lagi apakah tempat pengangkatan
kendaraan tepat berada di tengah-tengah sadel dongkrak. Sebab bila tidak, dongkrak dapat
slip sewaktu mengangkat kendaraan.
4. Sebelum mengangkat dan menurunkan kendaraan, periksalah bahwa tidak ada orang atau
sesuatu disekitarnya, apabila lagi dibawah kendaraan.
5. Jangan sekali-kali bekerja di bawah kendaraan yang hanya ditopang dengan dongkrak saja.
Topanglah kendaraan tersebut dengan stand (penopang)