Anda di halaman 1dari 10

SMKN 35 JAKARTA JUDUL PRAKTIK SK/KD : KK SK 001

Komp..Keahl.: Tek. Kend Ringan No. Jobsheet : 01


PRINSIP SISTEM
No. Kelompok : ………………. Hari/Tanggal : ……………
HIDROLIK
Kelas : ……………….. Waktu : …………….

I. Tujuan Praktik
1. Siswa dapat menjelaskan konsep system hidrolik

II. Tugas Praktik


1. Teori fluida
Fluida terdiri atas zat cair [liquid], satuan tekanan yang digunakan Standard Internasional (S1)
ialah Pascal (Pa).
1 kPa = 1000 Pa   di Eropa satuan tekanan menggunakan "bar" 1 bar = 100 kPa
Kegunaan Prinsip Hidrolik
1. Dapat meneruskan gerakan dalam jarak
yang jauh
2. Dapat meningkatkan panjang gerakan,
dalam hal ini tenaga gerakan akan turun
3. Dapat meningkatkan besarnya tenaga
tekan, dalam hal ini panjang gerakan
akan turun

Memperpanjang Gerakan
1. Jika piston pada silinder I lebih besar
dari pada piston II (actuator) maka
Piston II pergerakannya lebih panjang
2. Jika piston pada silinder I lebih besar 10
X dibanding piston II, maka piston II
akan pergerakannya 10 X lebih besar
Meningkatkan Besar Tekanan
1. Jika piston silinder I lebih kecil dari
pada piston silinder II (actuator), maka
Piston II menerima gaya tekan lebih
besar
2. Jika piston silinder I lebih kecil daripada
piston II, maka piston II pergerakannya
lebih pendek
2. Komponen system hidrolik
Sistem hidrolik ini didukung oleh 3 unit komponen utama, yaitu:
a. Unit Tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga dengan liquid/ minyak hidrolik
Pada sistem ini, unit tenaga terdiri atas:
1. Penggerak mula yang berupa motor listrik atau motor bakar
2. Pompa hidrolik, putaran dari poros penggerak mula memutar pompa hidrolik sehingga
pompa hidrolik bekerja
3. Tangki hidrolik, berfungsi sebagai wadah atau penampang cairan hidrolik
4. Kelengkapan (accessories), seperti : pressure gauge, gelas penduga, relief valve
b. Unit Penggerak (Actuator), berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi tenaga
mekanik
Hidrolik actuator dapat dibedakan menjadi  dua macam yakni:
1. Penggerak lurus (linier Actuator) : silinder hidrolik
2. Penggerak putar : motor hidrolik, rotary actuator
c. Unit Pengatur, berfungsi sebagai pengatur gerak sistem hidrolik.
Unit ini biasanya diwujudkan dalam bentuk katup atau valve yang macam-macamnya akan
dibahas berikut ini.
c.1.Katup Pengarah (Directional Control Valve = DCV)
Katup (Valve) adalah suatu alat yang menerima perintah dari luar untuk melepas,
menghentikan atau mengarahkan fluida yang melalui katup tersebut.
Contoh jenis katup pengarah: Katup 4/3 Penggerak lever, Katup pengarah dengan piring
putar, katup dengan pegas bias.
c.2.Macam-macam Katup Pengarah Khusus
1. Check Valve adalah katup satu arah, berfungsi sebagai pengarah aliran dan juga
sebagai pressure control (pengontrol tekanan)
2. Pilot Operated Check Valve, Katup ini dirancang untuk aliran cairan hidrolik yang
dapat mengalir bebas pada satu arah dan menutup pada arah lawannya, kecuali ada
tekanan cairan yang dapat membukanya.
3. Katup Pengatur Tekanan, Tekanan cairan hidrolik diatur untuk berbagai tujuan
misalnya untuk membatasi tekanan operasional dalam sistem hidrolik, untuk
mengatur tekanan agar penggerak hidrolik dapat bekerja secara berurutan, untuk
mengurangi tekanan yang mengalir dalam saluran tertentu menjadi kecil.
Macam-macam Katup pengatur tekanan adalah:
a. Relief Valve, digunakan untuk mengatur tekanan yang bekerja pada sistem dan
juga mencegah terjadinya beban lebih atau tekanan yang melebihi kemampuan
rangkaian hidrolik.
b. Sequence Valve, berfungsi untuk mengatur tekanan untuk mengurutkan pekerjaan
yaitu menggerakkan silinder hidrolik yang satu kemudian baru yang lain.
c. Pressure reducing valve, berfungsi untuk menurunkan tekanan fluida yang
mengalir pada saluran kerja karena penggerak yang akan menerimanya didesain
dengan tekanan yang lebih rendah.
d. Flow Control Valve, katup ini digunakan untuk mengatur volume aliran yang
berarti mengatur kecepatan gerak actuator (piston).
Fungsi katup ini adalah sebagai berikut:
1. untuk membatasi kecepatan maksimum gerakan piston atau motor hidrolik
2. Untuk membatasi daya yang bekerja pada sistem
3. Untuk menyeimbangkan aliran yang mengalir pada cabang-cabang rangkaian.
Macam-macam dari Flow Control Valve :
a. Fixed flow control yaitu: apabila pengaturan aliran tidak dapat berubah-
ubah yaitu melalui fixed orifice.
b. Variable flow control  yaitu apabila pengaturan aliran dapat berubah-
ubah sesuai dengan keperluan
c. Flow control yang dilengkapi dengan check valve
d. Flow control yang dilengkapi dengan relief valve guna menyeimbangkan
tekanan

3. Menggambar Rancangan Rangkaian Hidrolik


Setelah kita pelajari komponen-komponen sistem hidrolik secara detail dan juga telah kita
pelajari berbagai simbol dari setiap komponen sebagai bahasan tenaga fluida, demikian juga
telah kita pelajari cara membaca diagram rangkaian (circuit diagram) maka akan kita mulai
dengan cara mendesain (merancang) suatu rangkaian sesuai dengan yang kita kehendaki bila
telah tersedia komponen-komponen sistem hidrolik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang rangkaian hidrolik adalah:
1. Tujuan penggunaan rangkaian
2. Ketersediaan komponen
3. Konduktor dan konektor yang digunakan macam apa
4. Tekanan kerja sistem hidrolik berapa
Rancangan rangkaian hidrolik perlu dituangkan dalam bentuk diagram rangkaian hidrolik
dengan menggunakan simbol-simbol grafik, dengan bantuan simbol-simbol grafik para
desainer dapat menuangkan pemikiran lebih mudah, lebih tenang sehingga dapat berkreasi
seopluarkampus.blogspot.comal mungkin.
Cara membuat diagram rangkaian biasanya dengan membuat tata letak komponen sebagai
berikut:
1. Actuator diletakkan pada gambar yang paling atas
2. Unit pengatur diletakkan di bawahnya
3. Unit tenaga diletakkan pada bagian paling bawah
4. Setelah simbol-simbol komponen lengkap dalam lay out (tata letak) barulah digambar
garis-garis penghubung sebagai gambar konduktor dengan garis-garis sesuai dengan
macam konduktor yang digunakan
Gambar. Tata letak komponen hidrolik
Gambar. Diagram rangkaian hidrolik lengkap

5. Buatlah rangkaian hydrolik di atas pada trainer yang telah disiapkan


6. Minyak Hidrolik
Fungsi minyak/ cairan hidrolik adalah:
a. Sebagai medium penerus daya, dan mudah mengalir
b. Mampu melumasi semua komponen yang bergerak
c. Perapat antara bagian yang menerima tekanan
d. Mendinginkan komponen-komponen karena sirkulasinya

Macam-macam  minyak / cairan hidrolik:


1. Oli, digunakan pesawat hidrolik pada umumnya, keburukannya adalah dapat terbakar dan
merusak karet seal
2. Minyak hidrolik tahan api, yaitu:
a. Air Glycol, terdiri dari 35% - 40% air, glycol dan oli air yang dilarutkan, juga disertakan
bahan tambah untuk mencegah busa, karat
b. Emulsi oli-air, larutan oli-air dengan perbandingan sesuai keperluan juga disertakan
bahan tambah untuk meningkatkan kualitas
c. Cairan Syntetis, dibuat dari bahan-bahan yang diproses secara kimia jenisnya antara lain
phosphate eters, chlomiated
3. Prinsip–prinsip penting dari zat cair (Hidrolik)
a. Cairan tidak dapat dimampatkan / dikompresikan / diperkecil volumenya
4. Macam-macam minyak hidrolik yang digunakan pada kendaraan, yaitu:
a. Minyak transmisi otomatis
Automatic Transmision Fuid (ATF) mempunyai kualitas tinggi dengan berbagai
macam bahan tambah, minyak harus dapat memasuki saluran yang sangat kecil
Kekentalan minyak harus sesuai karena suhu kerjanya sering berubah
Pada kecepatan normal ATF bersuhu 100º C,  ATF harus tahan terhadap oksida, dan
tidak boleh berbusa
A coefficient of friction addjusting agent ditambah untuk menambah daya gesek pada
kopling transmisi otomotis sehingga tidak selip
b. Tipe minyak ATF dan Power Steering
Tipe F dan Dexton II, Tipe F mempunyai daya gesek yang besar dibanding Dexton II
Pada baut tap transmisi diberi tanda tertentu, macam minyak apa yang digunakan
Merk mobil tertentu biasanya membuat minyak ATF sendiri, misalnya suatu
perusahaan tertentu membuat minyak ATF dengan no. Part : 0888600405
Minyak Power Steering harus peka terhadap tekanan yang bekerja dan memilik
fungsi pelumas baik (untuk silinder tenaga dan pompa),
ATF biasanya diwarnai merah atau kekuningan untuk membedakan dengan oli yang
lainnya
c.  Minyak rem adalah  minyak yang tidak mengandung minyak bumi karena minyak rem
tidak boleh merusak dan melarutkan karet yang banyak digunakan pada sistem rem.
d.  Minyak ini dibuat dari alkohol dan susunan kimia serta ether
Persyaratan minyak rem
titik didih tinggi, jika titik didih kurang memenuhi syarat sebagian minyak menguap
membentuk Vapour lock, dan kerja rem  kurang efektif
minyak rem harus dapat menahan karat pada komponen logam dan tidak merusak
komponen dari karet
mempunyai kekentalan (viskositas) tertentu sebab minyak rem dalam bekerja
mempunyai tugas meneruskan tekanan
Tipe Minyak
Tipe minyak rem  dikenal dengan nama DOT (Departement Of Transportation) dan pada
bagian belakang tanda DOT diikuti dengan angka.
Contoh : DOT 3 (SAE J1 730) merupakan minyak rem yang paling paling sering dipakai,
dan mempunyai titik didih sebesar 205º C. Dalam menggunakan minyak rem tidak
diperbolehkan mencampur dengan minyak rem merk lain, karena akan merusak struktur
minyak
4. Dongkrak
Dongkrak adalah alat untuk
menaikkan kendaraan guna
mempermudah pekerjaan reparasi di
bagian bawah kendaraan

Macam-macam dongkrak :
1. Crocodile jack / dongkrak buaya paling banyak
digunakan di bengkel-bengkel ataupun digarasi kendaraan
sekarang ada yang ukuran kecil sehingga dapat di bawa di
mobil. Keuntungan pemakaian crocodile jack
dibandingkan yang lainnya adalah lebih mudah digunakan
karena gampang menggesernya ke arah posisi yang
diinginkan, di samping itu, waktu yang dibutuhkan untuk
mengangkat kendaraan lebih cepat dan aman.
Di dalam rumah yang dibuat dari baja tuang dapat berjalan dan berputar di atas empat roda,
terdapat sebuah pompa minyak yang toraknya digerakkan oleh tuas panjang. Tuas tersebut dapat
juga dipakai untuk mendorong atau menarik dongkrak.Perbandingan lengan-lengan batang
pengangkat kira-kira 20:1Disekeliling rumah dan diatas pompa diisi dengan minyak encer
(SAE-10).
Prinsip kerja dongkrak buaya :
Posisi naik :
Pompa memasukkan minyak ke bawah torak yang besar (d), ketika tuas (e) dengan sandaran
untuk kendaraan bergerak ke atas. Di atas saluran pompa ada katup pengaman kecil (f) yang
membuka berlawanan dengan pegas, bila kita terus-menerus memompa pada kedudukan
tertinggi.
Posisi turun :
Untuk menurunkan torak (d) dan lengan angkat (e), dibukakan katup buang dengan engkol kecil
(h), sehingga minyak mengalir kembali dari silinder ke ruang persediaan. Tempat persediaan
minyak harus selalu terisi sesuai ukuran
2. Bottle jack / dongkrak botol, dongkrak ini disebut bottle
jack karena bentuknya seperti botol. Fungsi bottle jack sama
seperti crocodile jack, yaitu untuk mengangkat kendaraan
pada ketinggian tertentu untuk dapat melakukan perbaikan
pada bagian bawah kendaraan. Perbedaannya adalah
penggunaan bottle jack dapat dimasukkan ke dalam
kendaraan sebagai perlengkapan utama kendaraan yang
mutlak dibutuhkan untuk mengganti roda (ban) sewaktu ban
kempis/ bocor.Untuk mendongkrak sebuah kendaraan,
dongkrak harus diletakkan tegak lurus pada torak
pengangkatnya supaya tidak menjadi bengkok 

Prinsip kerja dongkrak botol


Posisi naik :
Untuk mengangkat kendaraan harus diputar tutup pengalir pembalik minyak (a) dengan batang
pompa yang juga berfungsi sebagai kunci, sesudah torak pengangkat pada kedudukan yang
rendah . Setelah itu, batang pompa (b) digeserkan naik turun, di mana pompa (c) mengapit
minyak dari ruangan persediaan (d) ke bawah torak pengangkat (e). Bila dipompa terus pada
kedudukan yang tinggi katup pengaman kecil bekerja.
Posisi turun :
Kendaraan diturunkan dengan cara memutar sekrup ke kiri sampai ¾ putaran memakai batang
pompa, di mana katup pengalir pembalik minyak terbuka.

Bagaimana menggunakan dongkrak dengan aman

Pada waktu menggunakan alat dongkrak, utamakan keamanan. Hanya karena kesalahan kecil
dapat menyebabkan kecelakaan besar
Lokasi dongkrak dan penopang (Stand)

Untuk mencegah agar lokasi penempatan dongkrak dan stand tidak rusak, pilihlah tempat-
tempat yang kuat
Cara Menggunakan Dongkrak
1. Letakkan ganjalan pada ban-ban belakang apabila bagian depan kendaraan yang diangkat.
Sebaliknya, letakkan ganjalan pada ban-ban depan apabila bagian belakang kendaraan yang
diangkat.
2. Dongkrak diletakkan di tempat yang telah ditentukan.
3. Sebelum dongkrak mulai mengangkat, periksalah sekali lagi apakah tempat pengangkatan
kendaraan tepat berada di tengah-tengah sadel dongkrak. Sebab bila tidak, dongkrak dapat
slip sewaktu mengangkat kendaraan.
4. Sebelum mengangkat dan menurunkan kendaraan, periksalah bahwa tidak ada orang atau
sesuatu disekitarnya, apabila lagi dibawah kendaraan.
5. Jangan sekali-kali bekerja di bawah  kendaraan yang hanya ditopang dengan dongkrak saja.
Topanglah kendaraan tersebut dengan stand (penopang)

Sebelum mengoperasikan dongkrak Anda harus mengecek hal-hal sebagai berikut:


1. Periksalah sistem hidrolik, pastikan tidak ada kebocoran cairan.
2. Apakah dongkrak tersebut mampu mengangkat beban yang diinginkan.
3. Sadelnya berputar dengan bebas, dan bertahan pada posisinya pada waktu mendongkrak
Apabila dalam  pemeriksaan tersebut ada masalah/ kerusakan, segera lakukan servis/ perbaikan
sesuai SOP (Standard Operational Prosedurs)
Pemeliharaan :
Jagalah kebersihan dongkrak, periksalah bila terdapat kebocoran cairan, berikan cairan hidrolik
sampai batas atas bila diperlukan. Teteskan sedikit oli pada roda troli.
Dalam penggunaan dongkrak, jangan menahan beban terlalu lama. Gunakanlah jack stand
sebagai pengganti dongkrak
Simpanlah dongkrak pada lokasi yang aman di lantai bengkel
Pelajarilah buku manual servis, sebelum menggunakan
Masalah-masalah yang sering terjadi / luarkampus.blogspot.combul kerusakan pada dongkrak
adalah :
1. Terjadi kebocoran pada seal oil
2. Pada saat digunakan, tiba-tiba beban turun
3.  Dongkrak tidak mampu mengangkat beban sesuai dengan spesifikasinya
4. Pada sistem hidrolisnya terjadi kebocoran
5. Minyak hidrolis kurang
6. Viskositas minyak hidrolik rendah/ jelek

Nama Anggota Kelompok:


1. …………………………………. 4. ………………………………….
2. …………………………………. 5. ………………………………….
3. ………………………………….

Anda mungkin juga menyukai