Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SISTEM KERJA

ALAT
HIDROLIK/PENUMETIK
DOSEN: Azmain Noor Hatuwe,S.Pd.,M.Pd

INSTRUMENTAL PABUM

DISUSUN REYVA RANIYA ALVY WAKOLE

(1321184034)

1
-BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pneumatic adalah sebuah sistem penggerak yang


memanfaatkan tekanan udara sebagai tenaga penggeraknya. Jadi,
secara sederhana pneumatic adalah tekanan udara yang dinaikkan
oleh kompresor udara, sehingga mampu menggerakkan alat-alat
industri. Tekanan udara tersebut akan menggerakkan
sebuah cylinder kerja, dimana cylinder kerja yang nantinya akan
mengubah tenaga/tekanan udara tersebut menjadi tenaga
mekanik (gerakan maju mundur pada cyilinder).

Beberapa kegunaan dari sistem pneumatic dalam dunia


industri adalah sebagai berikut :

 Untuk pencekaman benda kerja


 Untuk penggeseran benda kerja
 Untuk pengaturan posisi benda kerja
 Untuk pengaturan arah benda kerja

Sistem pneumatic banyak digunakan pada mesin-mesin


industri dengan kekuatan/daya mekanik yang rendah. Dalam
pneumatic, kekuatan tekanan hanya sebesar 80-100 psi (pound
per inci persegi). Sehingga sistem pneumatic hanya bisa
diaplikasikan pada mesin-mesin yang tidak terlalu membutuhkan
tenaga mekanik yang sangat kuat ( mesin bertenaga ringan)
dalam pengoperasiannya.

Sementara pada sistem hidrolik digunakan untuk mesin-


mesin yang membutuhkan tenaga mekanik yang relatif kuat.
Pada aplikasi industri dengan sistem hidrolik biasanya memiliki
tekanan yang sangat besar yaitu berkisar 1000 – 5000 psi.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana cara Praktek Manual Hidrolik?

2
2. Bagaimana cara Praktek Pneumatik gerak A+ A-?
3. Bagaimana cara Praktek Elektrohidrolik gerak A+ A-?

1.3 Tujuan pembahasan

1. Dapat mengetahui penggunaan hidrolik secara manual


2. Dapat memahami cara penggunaan pneumatic gerak A+ A-
3. Mampu menggunakan Elektrohidrolik gerak A+ A-

3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Praktek Manual Hidrolik

a) Gambar instalasi

b) Daftar alat

c) Kegiatan pemasangan instalasi ( Foto instalasi pemasangan


instalasi)

4
d) Pinsip Kerja Instalasi

1) (pump), yang mempunyai kapasitas pemompaan yang


tetap, menghisap fluida dari sebuah tanki reservoir dan
mengirimkan fluida tersebut keseluruh rangkaian
hidrolik. Pada posisi netral katup pengatur manual
(manually directional control valve),
2) fluida hidrolik akan bersirkulasi bebas tanpa bertekanan
dari pompa kembali ke tanki reservoir. Adanya dua buah
pegas pada sisi kiri dan kanan katup pengatur, memaksa
katup pengatur berada pada posisi netral.
3) Apabila katup pengatur (manually directional control
valve) digerakkan kekanan (pada posisi panah yang
sejajar), maka fluida akan masuk kedalam ruangan piston
dari silinder (actuator).
4) Maka piston rod akan bergerak keluar atau
kekanan.Kecepatan gerak piston rod tergantung pada
aliran dari pompa dan ukuran dari piston (luasan
penampang piston).
5) Gaya yang terjadi pada piston rod, tergantung pada
luasan penampang piston dan tekanan kerja sistem.
maksimum dan pembebanan sistem hidrolik dapat diatur
pada katup pengatur tekanan (pressure relief valve ).

2.2 Pratek Pneumatik Gerak A+ A-

5
a) Gambar Instalasi

b) Daftar alat

c) Kegiatan pemasangan instalasi (Foto pemasangan instalasi)

d) prinsip kerja instalasi


 Keluaran B0 menggerakkan maju silinder A.
 Silinder A bergerak maju sehingga bertemu dengan A1.
 Keluaran A1 menggerakkan maju silinder B.
 Silinder B bergerak maju sehingga bertemu dengan B1.

6
 Keluaran B1 menggerakkan mundur silinder silinder A.
 Silinder A bergerak mundur sehingga bertemu dengan
A0.
 Keluaran A0 menggerakkan mundur silinder B.
 Silinder B bergerak mundur sehingga bertemu dengan
B0.

2.3 Praktek Elektrohidrolik gerak A+ A-

a) Gambar instalasi

b) Daftar alat

c) Kegiatan pemasangan instalasi ( foto instalasi)\

7
d) Prinsip kerja instalasi

 push button ditekan dan akan mengaktifkan relay K1


 Relay K1 akan mengaktifkan solenoid Y1
 Solenoid Y1 akan memindahkan aliran ke 5/2 Valve,
maka silinder A akan maju ke posisi A1
 Silinder pada posisi A1 akan mengaktifkan limit switch
dan akan mengaktifkan relay K3
 Relay K3 akan mengaktifkan solenoid Y3
 Solenoid Y3 akan memindahkan aliran ke 5/2 Valve,
maka silinder B akan mundur ke posisi B0
 Silinder pada posisi B0 akan mengaktifkan limit switch
dan akan mengaktifkan relay K2
 Relay K2 akan mengaktifkan solenoid Y2
 Solenoid Y2 akan memindahkan aliran ke 5/2 Valve,
maka silinder A akan mundur ke posisi A0
 Silinder pada posisi A0 akan mengaktifkan limit switch
dan akan mengaktifkan relay K4
 Relay K4 akan mengaktifkan solenoid Y4

8
 Solenoid Y4 akan memindahkan aliran ke 5/2 Valve,
maka silinder B akan mundur ke posisi B1
 Proses berulang hingga salah satu push button dimatikan

9
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan makalah ini


adalah

 Pada dasarnya, prinsip kerja dari sistem pneumatik adalah


pemanfaatan udara terkompresi menjadi suatu gerakan
translasi pada plunyer atau piston. untuk pengaplikasian yang
lebih banyak, maka hal ini jauh lebih efisien dan praktis.
 Pada umumnya, sistem meliputi kompresor udara yang
menyimpan udara yang terkompresi dalam
sebuah cylinder dan melepaskannya di bawah control listrik.
 Sistem pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika,
yang mana menentukan kondisi keseimbangan antara gas dan
uap (khususnya udara atmosfir) dengan adanya gaya-gaya luar
(aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika).
 Manfaat utama dari sistem pneumatic adalah kemampuannya
untuk memberikan usaha (tenaga kerja) dengan efisiensi yang
tinggi. Selain itu, sistem pneumatic juga mampu bekerja secara
cepat dan akurat serta sangat handal dan tahan lama. Karena
itulah sistem pneumatic sering kali digunakan untuk aplikasi-
aplikasi yang menuntut presisi tinggi seperti mesin CNC
(Computer Numerical Control) dan robot industri.

3.2 Saran:
 Penggunaan media pembelajaran harus lebih sering digunakan
karena banyak materi pemahaman yang membutuhkan
visualisasi rangkaian atau aplikasi pneumatik.
 Memperlajari ilmu pneumatik dan hidrolik secara lebih
mendalam dari berbagai sumber.
 Selama praktikum harus datang tepat waktu agar persiapan
untuk alat-alat bisa lebih baik.
 Dalam praktikum harus menggunakan pakaian yang sudah
ditentukan untuk menjaga keselamatan kerja.
 Laporan ini masih dapat terdapat banyak kekurangan, untuk itu
kami sangat mengharapkan saran dan masukan dari pembaca

10
untuk melengkapi kekurangan yang ada guna membuat
laporan ini menjadi lebih baik lagi.

11

Anda mungkin juga menyukai