Oleh :
Muhammad Raihan Ekaputra Idrisatria 185090807111004
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu komponen penting yang dipakai dalam sistem pneumatik adalah Control Valve,
Control Valve atau Proportional Valve adalah alat yang digunakan untuk memodifikasialiran
fluida atau laju tekanan pada sebuah sistem proses dengan menggunakan daya untuk
operasinya. Control Valve memiliki peran penting dalam proses industri. Oleh karena itu sangat
penting bagi setiap industriawan untuk mengetahui manfaat Control Valve tersebut.
1.3 Tujuan
Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, tujuan dari dibuatnya
makalah ini yaitu:
1. Dapat dipahami pengertian dari control valve,
2. Dapat dipahami susunan komponen dari control valve,
3. Dapat dipahami mekanisme dan cara kerja control valve,
4. Dapat diketahui jenis-jenis dari control valve
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk membuat kondisi katup terbuka, udara dimasukan ke bagian load untuk
membuka katup dengan mengangkat aktuator berupa pegas. Air to close merupakan katup
dengan kondisi awal terbuka. Maka dari itu, udara dibutuhkan untuk membuat katup yang
semula terbuka menjadi tertutup. Berikut adalah gambar dari katup kendali dengan jenis air to
close:
Gambar 3.2 Katup kendali dengan kondisi air to close
Untuk menutup katup pada gambar 3.2, udara dimasukan ke bagian load hingga membuat
pegas bergerak turun dan sumbatan bisa menutup laju dari fluida (John, 2018).
Ball valve dapat dibedakan menjadi 2 tipe berdasarkan besar lubang katupnya, yakni
full bore dan reduce bore. Full bore adalah jenis ball valve dengan diameter lubang yang sama
dengan lubang pipa. Sementara itu, reduce bore adalah jenis ball valve dengan ukuran diameter
lubang yang lebih kecil daripada lubang pipa.
Ball valve memiliki beberapa kelebihan, di antaranya mekanisme buka-tutup yang mudah
dengan sudut 90 derajat, tingkat kebocoran yang rendah, dan massa yang ringan. Sementara
itu, kekurangan ball valve ialah adanya potensi kerusakan seat akibat adanya kesekan antara
seat dengan ball.
3. Butterfly Valve
Butterfly valve merupakan jenis katup kendali lain dengan pergerakan secara
rotasional. Secara umum, butterfly valve terdiri dari 3 bagian utama yakni badan katup,
piringan katup, dan supporting shaft. Yang membedakan butterfly valve dengan rotary motion
valve lainnya adalah bentuk piringan berupa lingkaran 2 dimensi dengan ketebalan tertentu.
Contoh kerja butterfly valve dapat dilihat pada Gambar 4.3
Butterfly valve umumnya digunakan pada sistem ventilasi dan pendingin ruangan.
Kelebihan dari jenis katup kendali ini, antara lain bentuk yang compact, bobot yang ringan,
transisi buka-tutup yang cepat, mudah dikombinasikan dengan aktuator, memiliki turbulens
atau penurunan tekanan yang minimal, serta cocok digunakan untuk fluida berkapasitas tinggi
untuk pemakaian ON/OFF maupun throttling. Sementara itu, kekurangan katup kendali ini
adalah lebih cocok digunakan pada sistem bertekanan rendah dan memiliki kekedapan yang
kurang baik.
4. Plug Valve
Plug valve merupakan jenis lain dari control valve dengan sistem pergerakan rotasional.
Plug Valve umumnya efektif untuk digunakan pada operasi fully open dan fully close. Plug
valve memiliki sistem ¼ turn di mana untuk membuka dan menutup aliran hanya diperlukan
rotasi 90 derajat. Sama seperti rotary motion valve lainnya, plug valve memiliki perbedaan
pada bentuk piringannya. Piringan pada plug valve berbentuk trapesium dengan bentuk
port/lubang yang berbeda, misalnya rectangular port, diamond port, dan round port. Ilustrasi
bagian-bagian plug valve dan jenis port dapat dilihat pada Gambar 4.4 dan Gambar 4.5.
Kelebihan dari plug valve, antara lain sistem operasi yang cepat, kapasitas aliran yang
besar, dan kuat menahan fluida berat. Sementara itu, kekurangan plug valve adalah tidak cocok
untuk digunakan pada mode throttling karena terjadi presentasi perubahan aliran yang tinggi
di dekat port valve.
a. Gate Valve
Gate valve merupakan jenis control valve yang digunakan untuk mengatur aliran fluida
melalui gerbang penutup. Bentuk plug dari gate valve adalah bulat atau persegi panjang. Gate
valve bekerja dengan cara menggerakkan gate secara vertikal melalui stem untuk menutup dan
membuka aliran fluida. Berdasarkan pergerakan stem, gate valve dapat dibagi menjadi dua
yaitu rising stem valve dan non-rising stem valve. Rising stem valve merupakan gate valve
yang handwheel dan stemnya dapat naik ketika membuka aliran fluida. Sementara itu, non-
rising stem valve merupakan gate valve yang posisi handwheel dan stemnya tetap. Contoh kerja
gate valve dapat dilihat pada Gambar 4.6
Gambar 4.6 Gate Valve
Gate valve efektif digunakan untuk sistem fully open dan fully closed. Sementara itu,
kekurangan dari gate valve adalah ketidakcocokan ketika digunakan pada mode throttling.
Penggunaan gate valve untuk setengah terbuka (throttling) akan menyebabkan turbulensi pada
aliran fluida akan menyebabkan pengikisan sudut-sudut gate, dan menimbulkan erosi sehingga
gate dapat rusak. Selain itu, dapat pula terjadi perubahan pada posisi dudukan gerbang penutup
karena ayunan fluia sehingga apabila valve menutup maka gerbang penutupnya tidak berada
di posisi yang tebat dan menyebabkan passing.
b. Globe Valve
Globe valve merupakan salah satu jenis control valve yang mengontrol aliran fluida
melalui mekanisme gerakan linear. Globe valve memiliki tiga proses utama dalam sistem
kerjanya, yakni terbuka secara penuh (fully open stage), terbuka sebagian (throttle stage), dan
tertutup secara penuh (fully closed stage). Globe valve dapat besar aliran fluida yang melewati
valve dengan cara mengatur disk sedemikian rupa. Globe valve memiliki desain pipa yang
sedikit bengkok sehingga mengubah aliran fluida. Dengan desain ini, Globe Valve memiliki
keuntungan yakni kemampuan kontrol aliran (throttling) yang cukup baik dan kemampuan
buka-tutup yang minim erosi. Sementara itu,karena globe valve memaksa perubahan arah
aliran zat, globe valve memiliki kekurangan yakni menurunkan tekanan fluida dan
membutuhkan daya yang cukup besar untuk beroperasi. Berdasarkan bentuk desain globe
valve, terdapat tiga jenis globe valve yaitu:
Z-body, yaitu tipe globe valve paling umum dipakai dengan diafragma berbentuk Z. Posisi
dudukan disk horizontal dan pergerakan batang disk tegak lurus terhadap sumbu pipa/dudukan
disk.
Gambar 4.7 Z-Body Globe Valve
Y-Body, yaitu merupakan desain dengan posisi dudukan disk dan batang bersudut 45 derajat
dari arah aliran fluida. Kemiringan ini merupakan solusi untuk high pressure drop sehingga
cocok untuk tekanan tinggi.
Angle-body, Angle-body, merupakan modifikasi dasar dari Z-valve untuk mentransfer aliran
dari arah vertikal ke arah horizontal.
Gambar 4.9 Angle-Body Globe Valve
c. Pinch Valve
Pinch valve merupakan jenis control valve dengan mekanisme gerak linear. Pinch valve
sangat efektif untuk digunakan dalam pengendalian aliran fluida, dengan efektifitas 10-95%.
Pinch valve bekerja dengan cara menekan saluran sehingga mempersempit diameter saluran
dan memperkecil aliran fluida. Pinch valve terdiri dari tiga bagian, yakni stem, pinchin device,
dan valve body (sleeve). Stem berguna untuk mengerakkan pinching device dan menekan valve
body. Oleh karena itu, sleeve pada pinch valve memiliki bahan yang elastis sehingga tidak
mengalami deformasi dan fleksibel terhadap tekanan pinching device.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Control valve adalah salah satu contoh bagian dari sistem pneumatik. Bagian ini
berfungsi untuk mengatur aliran fluida. Bagian-bagian komponen dari control valve ini dibagi
menjadi dua, yaitu bagian actuator dan bagian tubuh control valve. Sistem kerja dari control
valve ini dapat dikontrol dengan PLC atau DCS dengan dibagi dua mode pula, yaitu mode on
– off dan mode throttling. Jenis-jenis dari control valve ini terbagi dari bentuk dari plug arah
geraknya.
3.2 Saran
Saran untuk menyelesaikan makalah yang merupakan tugas kelompok ini yaitu,
disarankan untuk saling koordinasi antar anggotanya.
DAFTAR PUSTAKA