Anda di halaman 1dari 15

Makalah Sistem Pneumatik Dan Hidrolik

Katup Kendali/ Control Valve

Oleh :
Muhammad Raihan Ekaputra Idrisatria 185090807111004

Asep Riyandi 195090801111009

Nina Sajidah Firdawati 205090801111021

Muhammad Jannan Alfana 205090800111005

Sebastian Timoty Sigalingging 205090800111018

Anjani Anil Hawa 205090801111018

Fadhila Kartikasari 205090807111016

Program Studi : S1 Instrumentasi

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem pneumatik dapat didefinisikan sebagai sistem yang menggunakan udara bertekanan
untuk mengirimkan energi dari suatu perangkat ke perangkat lainnya. Sistem pneumatik sering
digunakan di industri karena memiliki beberapa kelebihan antara lain:
1. Efisien, 2. Aman,
3. Reliable, 4. Ekonomis.
5. Sederhana,

Salah satu komponen penting yang dipakai dalam sistem pneumatik adalah Control Valve,
Control Valve atau Proportional Valve adalah alat yang digunakan untuk memodifikasialiran
fluida atau laju tekanan pada sebuah sistem proses dengan menggunakan daya untuk
operasinya. Control Valve memiliki peran penting dalam proses industri. Oleh karena itu sangat
penting bagi setiap industriawan untuk mengetahui manfaat Control Valve tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, rumusan masalah dari dibuatnya
makalah ini antara lain:
1. Apa pengertian dari control valve?
2. Bagaimana susunan komponen-komponen control valve?
3. Bagaimana cara kerja dari control valve?
4. Apa saja jenis-jenis dari control valve?

1.3 Tujuan
Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, tujuan dari dibuatnya
makalah ini yaitu:
1. Dapat dipahami pengertian dari control valve,
2. Dapat dipahami susunan komponen dari control valve,
3. Dapat dipahami mekanisme dan cara kerja control valve,
4. Dapat diketahui jenis-jenis dari control valve
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Fungsi Control Valve


Sistem pneumatik dapat didefinisikan sebagai sistem yang menggunakan udara
bertekanan untuk mengirimkan energi dari suatu perangkat ke perangkat lainnya. Sistem
pneumatik sering digunakan di industri karena memiliki beberapa kelebihan antara lain:
1. Efisien, sistem pneumatik lebih efisien dikarenakan sumber dari sistem pneumatik
adalah udara yang memiliki suplai tidak terbatas di udara.
2. Reliable, sistem pneumatik lebih reliable karena komponen pada sistem pneumatik
membutuhkan perawatan yang lebih sedikit dibandingkan sistem elektrik.
3. Sederhana, sistem pneumatik memiliki struktur yang lebih sederhana sehingga lebih
mudah untuk dioperasikan pada suatu sistem yang sederhana.
4. Aman, sistem pneumatik memiliki tingkat keamanan yang lebih baik dibandingkan
dengan sistem elektrik atau hidrolik. Sistem pneumatik tidak melibatkan listrik ataupun
api sehingga tidak mudah terbakar.
5. Ekonomis, sistem pneumatik relatif lebih murah dibandingkan sistem elektrik ataupun
hidrolik. Selain itu, sistem pneumatik lebih reliable dibandingkan dengan sistem
elektrik maupun hidrolik sehingga biaya untuk perawatan sistem hidrolik dapat lebih
murah dibandingkan dengan sistem lainnya.
Namun, dibalik kelebihan pada sistem pneumatik, sistem pneumatik memiliki beberapa
kekurangan, antara lain adalah:
1. Fluida yang digunakan adalah udara. Udara merupakan gas yang mudah terkompresi,
sehingga lebih sulit untuk menentukan kecepatan yang tepat saat dibutuhkan.
2. Sistem pneumatik dapat menimbulkan kebisingan saat dioperasikan, sehingga sistem
ini membutuhkan ruangan kedap suara agar tidak menimbulkan kebisingan.
3. Sistem pneumatik sangat bergantung pada suhu, sehingga jika suhu ruangan tidak
sesuai dapat mempengaruhi kinerja sistem.
4. di dalam industri, sistem pneumatik dapat digunakan untuk proses menjepit,
mencengkram, memposisikan, hingga menumpuk suatu benda yang sedang diproduksi.
Salah satu komponen pada sistem pneumatik adalah katup kendali (Pneumatics, 2019).
Katup kendali dapat didefinisikan sebagai katup yang berfungsi untuk mengatur kecepatan
fluida yang digunakan pada suatu sistem pneumatik berdasarkan dengan set point yang telah
ditentukan sebelumnya. Proses yang dilakukan oleh katup kendali pada suatu sistem pneumatik
antara lain sebagai berikut (Mortenson, 2020):
1. Menghentikan dan membuka aliran fluida.
2. Memvariasikan laju aliran fluida.
3. Mengontrol arah aliran fluida.
4. Mengatur sistem hilir atau tekanan proses.
5. Menghilangkan komponen atau pemipaan di atas tekanan.

2.2 Komponen-Komponen Control Valve


Secara umum, katup kendali terdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian aktuator dan
bagian tubuh. Berikut adalah gambar komponen pada katup kendali:

Gambar 2.1 Komponen pada katup kendali

Pada bagian aktuator terdapat:


1. rain cap, bagian ini berfungsi untuk memasukan udara terkompresi yang digunakan
untuk menggerakan aktuator.
2. Eye bolt, bagian ini berfungsi untuk memindahkan katup pada kait.
3. Diafragma, bagian ini berfungsi untuk mengkonversi udara bertekanan yang masuk
melalui rain cap menjadi energi mekanik yang dapat menggerakan aktuator.
4. Pegas, bagian ini berfungsi sebagai sumber energi mekanik pada katup untuk
menggerakkan plug pada valve.
5. Stem, bagian ini berfungsi untuk menghubungkan antara aktuator dan tubuh valve.

Pada bagian tubuh valve terdapat


1. kap pelindung (bonnet) yang berfungsi sebagai pelindung bagian dalam dari katup
(valve) dan mendukung pergerakan naik dan turun dari sebuah penyumbat (plug),
2. penyumbat (plug) yang berfungsi sebagai pengatur aliran fluida yang masuk,
3. tubuh katup (valve body) merupakan bagian yang langsung berhubungan dengan
fluida, dan
4. pengatur posisi (positioner) merupakan bagian penting dari control valve, karena
bagian ini yang mengatur posisi dari plug.
5. packing flange berfungsi untuk kompresi stud bolt untuk memaksimalkan semua
gland packing ketat, sehingga fluida tidak bocor keluar dari leher bonnet.
6. packing follower merupakan kekuatan dari packing flange, gland packing
dikompresi dengan kencang yang dapat dikencangkan setiap waktu.
7. valve stem merupakan kekuatan dari aktuator dan terhubung dengan penyumbat
(plug).
8. guide ring berada pada bonnet order berfungsi untuk untuk meluruskan plug (Inst
Tools, 2016).

2.3 Cara Kerja dan Mekanisme Control Valve


Secara umum, mekanisme kerja dari katup kendali adalah pertama, katup kendali akan
menerima sinyal listrik kendali yang berasal dari PLC atau DCS, lalu sinyal listrik yang berasal
dari PLC dikonversi oleh tranduser menjadi besaran tekanan dalam rentang tertentu.
Kemudian, udara bertekanan yang berasal dari tranduser dan suplai diteruskan ke aktuator, dan
aktuator akan bergerak sesuai dengan tekanan yang diberikan oleh tranduser dan suplai udara.
Saat aktuator bergerak, energi mekanik dari aktuator diteruskan ke sumbatan melalui tangkai
penghubung dan luas jalur udara pada tubuh katup akan berubah sesuai dengan posisi sumbatan
(Mortenson, 2020).
Mode kendali yang dapat dilakukan oleh katup kendali terdiri dari dua yaitu mode on
off dan mode throttling. Mode on off merupakan mode kendali yang menggunakan kondisi
terbuka penuh saat set point belum tercapai dan kondisi tertutup penuh saat set point sudah
tercapai. Kondisi pada mode kendali ini dapat disamakan seperti pada rangkaian elektronika
digital (Staff, 2022).
Selain mode kendali on off. Mode kendali yang dapat dilakukan oleh katup kendali
adalah mode throttling. Mode throttling merupakan mode kendali yang dapat mengatur
kecepatan aliran fluida yang mengalir pada tubuh katup. Pada mode ini, kecepatan aliran fluida
dapat diatur dengan menyesuaikan sinyal kendali yang berasal dari PLC atau DCS (Marlow,
2017).
Berdasarkan kondisi awal dari katup kendali, katup kendali dapat dibedakan atas air to
open valve dan air to close valve. Air to open valve merupakan katup kendali dengan kondisi
awal tertutup. Maka dari itu, udara masukan dibutuhkan untuk membuat katup kendali menjadi
terbuka. Berikut adalah gambar dari katup kendali dengan jenis air to open:

Gambar 3.1 Katup kendali dengan jenis air to open

Untuk membuat kondisi katup terbuka, udara dimasukan ke bagian load untuk
membuka katup dengan mengangkat aktuator berupa pegas. Air to close merupakan katup
dengan kondisi awal terbuka. Maka dari itu, udara dibutuhkan untuk membuat katup yang
semula terbuka menjadi tertutup. Berikut adalah gambar dari katup kendali dengan jenis air to
close:
Gambar 3.2 Katup kendali dengan kondisi air to close

Untuk menutup katup pada gambar 3.2, udara dimasukan ke bagian load hingga membuat
pegas bergerak turun dan sumbatan bisa menutup laju dari fluida (John, 2018).

2.4 Jenis-Jenis Control Valve


Terdapat beberapa jenis katup kendali yang umum digunakan dalam industri maupun
kehidupan sehari-hari. Umumnya, katup kendali dibedakan berdasarkan arah gerak stem dan
bentuk plug-nya. Berdasarkan arah gerak, katup kendali dibedakan ke dalam dua jenis yaitu
rotary motion valve dan linear motion valve.
1. Rotary Motion Valve
Rotary motion valve merupakan jenis katup kendali yang menutup dan membuka aliran
fluida dengan cara memutar piringan (disc) secara rotasional. Berdasarkan jenis piringan nya,
rotary motion valve dapat dibedakan ke dalam tiga jenis yakni ball valve, butterfly valve, dan
plug valve.
2. Ball Valve
Ball Valve merupakan jenis katup dengan piringan berbentuk bola. Bagian katup yang
mengontrol aliran melalui katup adalah melalui sphere yang memiliki lubang. Ketika katup
ditutup, lubang akan berarah tegak lurus terhadap ujung katup dan memblokir aliran fluida.
Sebaliknya, ketika katup terbuka, lubang akan searah dengan aliran fluida sehingga fluida dapat
mengalir melalui katup. Katup kendali jenis ball valve dapat digunakan untuk fungsi ON/OFF
atau fully opened/fully closed. Ilustrasi kerja ball valve dapat dilihat pada Gambar 4.1
Gambar 4.1 Ball Valve

Ball valve dapat dibedakan menjadi 2 tipe berdasarkan besar lubang katupnya, yakni
full bore dan reduce bore. Full bore adalah jenis ball valve dengan diameter lubang yang sama
dengan lubang pipa. Sementara itu, reduce bore adalah jenis ball valve dengan ukuran diameter
lubang yang lebih kecil daripada lubang pipa.

Gambar 4.2 Jenis Ball Valve

Ball valve memiliki beberapa kelebihan, di antaranya mekanisme buka-tutup yang mudah
dengan sudut 90 derajat, tingkat kebocoran yang rendah, dan massa yang ringan. Sementara
itu, kekurangan ball valve ialah adanya potensi kerusakan seat akibat adanya kesekan antara
seat dengan ball.

3. Butterfly Valve
Butterfly valve merupakan jenis katup kendali lain dengan pergerakan secara
rotasional. Secara umum, butterfly valve terdiri dari 3 bagian utama yakni badan katup,
piringan katup, dan supporting shaft. Yang membedakan butterfly valve dengan rotary motion
valve lainnya adalah bentuk piringan berupa lingkaran 2 dimensi dengan ketebalan tertentu.
Contoh kerja butterfly valve dapat dilihat pada Gambar 4.3

Gambar 4.3 Butterfly Valve

Butterfly valve umumnya digunakan pada sistem ventilasi dan pendingin ruangan.
Kelebihan dari jenis katup kendali ini, antara lain bentuk yang compact, bobot yang ringan,
transisi buka-tutup yang cepat, mudah dikombinasikan dengan aktuator, memiliki turbulens
atau penurunan tekanan yang minimal, serta cocok digunakan untuk fluida berkapasitas tinggi
untuk pemakaian ON/OFF maupun throttling. Sementara itu, kekurangan katup kendali ini
adalah lebih cocok digunakan pada sistem bertekanan rendah dan memiliki kekedapan yang
kurang baik.

4. Plug Valve
Plug valve merupakan jenis lain dari control valve dengan sistem pergerakan rotasional.
Plug Valve umumnya efektif untuk digunakan pada operasi fully open dan fully close. Plug
valve memiliki sistem ¼ turn di mana untuk membuka dan menutup aliran hanya diperlukan
rotasi 90 derajat. Sama seperti rotary motion valve lainnya, plug valve memiliki perbedaan
pada bentuk piringannya. Piringan pada plug valve berbentuk trapesium dengan bentuk
port/lubang yang berbeda, misalnya rectangular port, diamond port, dan round port. Ilustrasi
bagian-bagian plug valve dan jenis port dapat dilihat pada Gambar 4.4 dan Gambar 4.5.

Gambar 4.4 Bagian-Bagian Plug Valve


Gambar 4.5 Jenis Port pada Plug Valve

Kelebihan dari plug valve, antara lain sistem operasi yang cepat, kapasitas aliran yang
besar, dan kuat menahan fluida berat. Sementara itu, kekurangan plug valve adalah tidak cocok
untuk digunakan pada mode throttling karena terjadi presentasi perubahan aliran yang tinggi
di dekat port valve.

2. Linear Motion Valve


Linear motion valve merupakan jenis valve di mana sistem buka-tutup aliran dilakukan
dengan sistem pergeseran secara linear. Berdasarkan bentuk plug dan perubahan alirannya,
linear motion valve dapat dibedakan ke dalam tiga bagian, yaitu gate valve, globe valve, dan
pinch valve.

a. Gate Valve
Gate valve merupakan jenis control valve yang digunakan untuk mengatur aliran fluida
melalui gerbang penutup. Bentuk plug dari gate valve adalah bulat atau persegi panjang. Gate
valve bekerja dengan cara menggerakkan gate secara vertikal melalui stem untuk menutup dan
membuka aliran fluida. Berdasarkan pergerakan stem, gate valve dapat dibagi menjadi dua
yaitu rising stem valve dan non-rising stem valve. Rising stem valve merupakan gate valve
yang handwheel dan stemnya dapat naik ketika membuka aliran fluida. Sementara itu, non-
rising stem valve merupakan gate valve yang posisi handwheel dan stemnya tetap. Contoh kerja
gate valve dapat dilihat pada Gambar 4.6
Gambar 4.6 Gate Valve

Gate valve efektif digunakan untuk sistem fully open dan fully closed. Sementara itu,
kekurangan dari gate valve adalah ketidakcocokan ketika digunakan pada mode throttling.
Penggunaan gate valve untuk setengah terbuka (throttling) akan menyebabkan turbulensi pada
aliran fluida akan menyebabkan pengikisan sudut-sudut gate, dan menimbulkan erosi sehingga
gate dapat rusak. Selain itu, dapat pula terjadi perubahan pada posisi dudukan gerbang penutup
karena ayunan fluia sehingga apabila valve menutup maka gerbang penutupnya tidak berada
di posisi yang tebat dan menyebabkan passing.

b. Globe Valve
Globe valve merupakan salah satu jenis control valve yang mengontrol aliran fluida
melalui mekanisme gerakan linear. Globe valve memiliki tiga proses utama dalam sistem
kerjanya, yakni terbuka secara penuh (fully open stage), terbuka sebagian (throttle stage), dan
tertutup secara penuh (fully closed stage). Globe valve dapat besar aliran fluida yang melewati
valve dengan cara mengatur disk sedemikian rupa. Globe valve memiliki desain pipa yang
sedikit bengkok sehingga mengubah aliran fluida. Dengan desain ini, Globe Valve memiliki
keuntungan yakni kemampuan kontrol aliran (throttling) yang cukup baik dan kemampuan
buka-tutup yang minim erosi. Sementara itu,karena globe valve memaksa perubahan arah
aliran zat, globe valve memiliki kekurangan yakni menurunkan tekanan fluida dan
membutuhkan daya yang cukup besar untuk beroperasi. Berdasarkan bentuk desain globe
valve, terdapat tiga jenis globe valve yaitu:
Z-body, yaitu tipe globe valve paling umum dipakai dengan diafragma berbentuk Z. Posisi
dudukan disk horizontal dan pergerakan batang disk tegak lurus terhadap sumbu pipa/dudukan
disk.
Gambar 4.7 Z-Body Globe Valve

Y-Body, yaitu merupakan desain dengan posisi dudukan disk dan batang bersudut 45 derajat
dari arah aliran fluida. Kemiringan ini merupakan solusi untuk high pressure drop sehingga
cocok untuk tekanan tinggi.

Gambar 4.8 Y-Body Globe Valve

Angle-body, Angle-body, merupakan modifikasi dasar dari Z-valve untuk mentransfer aliran
dari arah vertikal ke arah horizontal.
Gambar 4.9 Angle-Body Globe Valve

c. Pinch Valve
Pinch valve merupakan jenis control valve dengan mekanisme gerak linear. Pinch valve
sangat efektif untuk digunakan dalam pengendalian aliran fluida, dengan efektifitas 10-95%.
Pinch valve bekerja dengan cara menekan saluran sehingga mempersempit diameter saluran
dan memperkecil aliran fluida. Pinch valve terdiri dari tiga bagian, yakni stem, pinchin device,
dan valve body (sleeve). Stem berguna untuk mengerakkan pinching device dan menekan valve
body. Oleh karena itu, sleeve pada pinch valve memiliki bahan yang elastis sehingga tidak
mengalami deformasi dan fleksibel terhadap tekanan pinching device.

Gambar 4.10 Pinch Valve


BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Control valve adalah salah satu contoh bagian dari sistem pneumatik. Bagian ini
berfungsi untuk mengatur aliran fluida. Bagian-bagian komponen dari control valve ini dibagi
menjadi dua, yaitu bagian actuator dan bagian tubuh control valve. Sistem kerja dari control
valve ini dapat dikontrol dengan PLC atau DCS dengan dibagi dua mode pula, yaitu mode on
– off dan mode throttling. Jenis-jenis dari control valve ini terbagi dari bentuk dari plug arah
geraknya.

3.2 Saran
Saran untuk menyelesaikan makalah yang merupakan tugas kelompok ini yaitu,
disarankan untuk saling koordinasi antar anggotanya.
DAFTAR PUSTAKA

Benefits and disadvantages of pneumatics. (n.d.). Ellis/Kuhnke Controls. Retrieved September


26, 2022, from https://www.ekci.com/benefits-and-disadvantages-of-pneumatics.html
Best, P. (2018, May 31). The Advantages of Pneumatic Systems. Best Pneumatics. Retrieved
September 26, 2022, from https://www.bestpneumatics.com/2018/05/31/the-
advantages-of-pneumatic-systems/
John. (2018, February 8). Control Valve Classification - Control Valves. Engineers
Community. Retrieved September 26, 2022, from
https://engineerscommunity.com/t/control-valve-classification/2819/2
Marlow, W. (2017, January 12). Throttling Valves & Pump Corrosion Issues. Pumps &
Systems. Retrieved September 26, 2022, from
https://www.pumpsandsystems.com/pumps/throttling-valves-pump-corrosion-issues
Mortenson, T. (2020, September 7). What is a Control Valve? - Types of Control Valves.
RealPars. Retrieved September 26, 2022, from https://realpars.com/control-valve/
Mortenson, T. (2020, September 7). What is a Control Valve? - Types of Control Valves.
RealPars. Retrieved September 26, 2022, from https://realpars.com/control-valve/
Pneumatics, B. (2019, February 12). Use Of Pneumatic Systems In Industry. Best Pneumatics.
Retrieved September 26, 2022, from
https://www.bestpneumatics.com/2019/02/12/use-of-pneumatic-systems-in-industry/
Staff, E. (2022). ON-OFF Controller Principle. Inst Tools. Retrieved September 26, 2022, from
https://instrumentationtools.com/onoff-control-principle/

Anda mungkin juga menyukai