Disusun Oleh :
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Fluida (zat alir) adalah zat dalam keadaan bisa mengalir. Ada 2 macam fluida
yaitu cairan dan gas, hampir semua bentuk air dan gas disebut dengan fluida. Salah
satu ciri fluida adalah kenyataan bahwa jarak antara dua molekulnya tidak tetap,
bergantung pada waktu. Ini disebabkan oleh lemahnya ikatan antara molekul yang
disebut kohesi
Gaya kohesi antara molekul gas sangat kecil jika dibandingkan gaya kohesi antar
molekul zat cair. Hal ini menyebabkan molekul-molekul gas menjadi relatif bebas
sehingga gas selalu memenuhi ruang. Sebaliknya molekul-molekul zat cair terikat
satu sama lainnya sehingga membentuk suatu kesatuan yang jelas meskipun
bentuknya sebagian ditentukan oleh wadahnya. Akibat yang lainnya adalah sifat
kemampuannya untuk dimampatkan. Gas bersifat mudah dimampatkan sedangkan
zat cair sulit. Mekanika gas dan zat cair yang bergerak mempunyai perbedaan dalam
beberapa hal, tetapi dalam keadaan diam keduannya mempunyai perilaku yang
sama.
Berbicara tentang fluida dalam kegiatan teknik mesin ,
tidak jauh dengan sistem kerja pneumatik dan hidrolik dimana
kerjanya melibatkan fluida yaitu cairan dan gas. Dalam sistem
kerja tersebut sangat banyak digunakan untuk membantu
pekerjaan pada bidang industri.
1
1.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah yang terkait dengan praktikum pneumatik dan hidrolik
antara lain :
a. Bagaimana prinsip kerja masing-masing rangkaian dasar pneumatik
dan hidrolik ?
b. Apa fungsi setiap komponen dari masing-masing rangkaian pneumatik
dan hidrolik ?
c. Bandingkan kedua rangkaian pneumatik dan hidrolik ?
1.3 Tujuan
Tujuan praktikum pneumatik dan hidrolik ini, antara lain:
a. Memahami dan menjelaskan prinsip kerja rangkaian pneumatik dan
hidrolik.
b. Memahami dan menjelaskan fungsi setiap komponen dari masing-
masing rangkaian pneumatik dan hidrolik.
c. Memahami dan menjelaskan perbandingan rangkaian dasar hidrolik
dan pneumatik.
2
BAB II
DASAR TEORI
A. Sistem Pneumatik
Sistem Pneumatik adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan
udara terkompresi untuk menghasilkan efek gerakan mekanis. Karena
menggunakan udara terkompresi, maka sistem pneumatik tidak dapat
dipisahkan dengan kompresor, sebuah alat yang berfungsi untuk
menghasilkan udara bertekanan tertentu. Sistem pneumatik menggunakan
fluida kompresibel.
Istilah pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘pneuma’ yang
berarti napas atau udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan
teknik penggunaan udara bertekanan. Sehingga pneumatik merupakan ilmu
yang mempelajari teknik pemakaian udara bertekanan (udara
kempa).Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang
bergerak, keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat
keseimbangan.
Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang
menentukan keadaan keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir)
dengan adanya gaya-gaya luar (aerostatika) dan teori
aliran (aerodinamika). Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat
dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanik
dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan.
8
B. Sistem Hidrolik
8
BAB III
METODE PRAKTIKUM
10
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Prinsip kerja pneumatik pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan hidrolik
yaitu fluida menggerakkan sistem untuk bekerja sesuai yang di rencanakan.
10
4.2.C Komponen Rangkaian Pneumatik
10
pneumatik aktuator sesuai
dengan penggunaannya.
Antara lain adalah silinder
pneumatik, diafragma
aktuator, serta pneumatik
motor.
A B
A B
P T A B
P T
P T
P T
P T
P T
Ts
Ts
Ts
Pada rangkaian hidrolik pada posisi pertama, dengan perbedaan aktuator ketiga
rangkaian arah aliran fluida berawal dari pump unit menuju filter kemudian ke
direct valve dan fluida kembali meuju pump unit tidak menuju aktuator
dikarenakan pada kondisi awal direct valve belum diaktifkan.
10
Gambar 4.2.2 Rangkaian Hidrolik posisi 2
Pada rangkaian hidrolik pada posisi kedua, dengan perbedaan aktuator ketiga
rangkaian arah aliran fluida berawal dari pump unit menuju filter kemudian ke
direct valve dan fluida menuju aktuator sehingga aktuator bergerak menuju
TMB (Titik Mati Bawah) sehingga fluida didorong menuju pump unit kembali.
Pada rangkaian hidrolik pada posisi ketiga , dengan perbedaan aktuator ketiga
rangkaian arah aliran fluida berawal dari pump unit menuju filter kemudian ke
direct valve dan fluida menuju aktuator sehingga aktuator bergerak menuju
TMB (Titik Mati Atas) sehingga fluida didorong menuju pump unit kembali.
10
Bisa dilihat pada bagian kanan sebagai saluran input. Di ruang ini, diletakan
gaya input. Gaya input adalah gaya awal yang akan menekan zat cair di
ruang tertutup.
Saat zat cair pada saluran input menerima tekanan, otomatis tekanan zat cair
didalam selang akan naik. Penaikan tekanan ini, akan membuat saluran
output menjadi bergerak ke atas.
Kalau kita letakan benda diatas saluran output maka benda tersebut akan
terdorong keatas. Dan besarnya tekanan yang mengenai benda tersebut
dipengaruhi oleh gaya input serta luas penampang dari kedua saluran ini.
10
sehingga sistem hidrolik akan
lebih aman.
10
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari praktikum ini yaitu kedua rangkaian
hidrolik dan penumatik. Tidak jauh berbeda namun yang membedakan fluida,
sehingga komponen-komponen pembantunya ikut menyesuaikan. Dimana tujuan
kedua sistem ini sama yaitu bekerja memberikan efek gerak mekanis pada alat-alat
yang membutuhkan kedua sistem kerja.
10