Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN RESMI

“RANGKAIAN DASAR PNEUMATIK DAN HIDROLIK”

Disusun Oleh :

Mukhsin Al Amin (0319040066)

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fluida (zat alir) adalah zat dalam keadaan bisa mengalir. Ada 2 macam fluida
yaitu cairan dan gas, hampir semua bentuk air dan gas disebut dengan fluida. Salah
satu ciri fluida adalah kenyataan bahwa jarak antara dua molekulnya tidak tetap,
bergantung pada waktu. Ini disebabkan oleh lemahnya ikatan antara molekul yang
disebut kohesi

Gaya kohesi antara molekul gas sangat kecil jika dibandingkan gaya kohesi antar
molekul zat cair. Hal ini menyebabkan molekul-molekul gas menjadi relatif bebas
sehingga gas selalu memenuhi ruang. Sebaliknya molekul-molekul zat cair terikat
satu sama lainnya sehingga membentuk suatu kesatuan yang jelas meskipun
bentuknya sebagian ditentukan oleh wadahnya. Akibat yang lainnya adalah sifat
kemampuannya untuk dimampatkan. Gas bersifat mudah dimampatkan sedangkan
zat cair sulit. Mekanika gas dan zat cair yang bergerak mempunyai perbedaan dalam
beberapa hal, tetapi dalam keadaan diam keduannya mempunyai perilaku yang
sama.
Berbicara tentang fluida dalam kegiatan teknik mesin ,
tidak jauh dengan sistem kerja pneumatik dan hidrolik dimana
kerjanya melibatkan fluida yaitu cairan dan gas. Dalam sistem
kerja tersebut sangat banyak digunakan untuk membantu
pekerjaan pada bidang industri.

1
1.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah yang terkait dengan praktikum pneumatik dan hidrolik
antara lain :
a. Bagaimana prinsip kerja masing-masing rangkaian dasar pneumatik
dan hidrolik ?
b. Apa fungsi setiap komponen dari masing-masing rangkaian pneumatik
dan hidrolik ?
c. Bandingkan kedua rangkaian pneumatik dan hidrolik ?

1.3 Tujuan
Tujuan praktikum pneumatik dan hidrolik ini, antara lain:
a. Memahami dan menjelaskan prinsip kerja rangkaian pneumatik dan
hidrolik.
b. Memahami dan menjelaskan fungsi setiap komponen dari masing-
masing rangkaian pneumatik dan hidrolik.
c. Memahami dan menjelaskan perbandingan rangkaian dasar hidrolik
dan pneumatik.

2
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Sistem Pneumatik dan Hidrolik

A. Sistem Pneumatik
Sistem Pneumatik adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan
udara terkompresi untuk menghasilkan efek gerakan mekanis. Karena
menggunakan udara terkompresi, maka sistem pneumatik tidak dapat
dipisahkan dengan kompresor, sebuah alat yang berfungsi untuk
menghasilkan udara bertekanan tertentu. Sistem pneumatik menggunakan
fluida kompresibel.
Istilah pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘pneuma’ yang
berarti napas atau udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan
teknik penggunaan udara bertekanan. Sehingga pneumatik merupakan ilmu
yang mempelajari teknik pemakaian udara bertekanan (udara
kempa).Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang
bergerak, keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat
keseimbangan.
Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang
menentukan keadaan keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir)
dengan adanya gaya-gaya luar (aerostatika) dan teori
aliran (aerodinamika). Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat
dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanik
dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan.

8
B. Sistem Hidrolik

Sistem Hidrolik adalah suatu sistem yang memanfaatkan tekanan


fluida sebagai power (sumber tenaga) pada sebuah mekanisme. Karena itu,
pada sistem hidrolik dibutuhkan power unit untuk membuat fluida
bertekanan. Kemudian fluida tersebut dialirkan sesuai dengan kebutuhan
atau mekanisme yang diinginkan. Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris
hydraulic yang berarti cairan atau minyak. Prinsip dari peralatan hidrolik
memanfaatkan konsep tekanan, yaitu tekanan yang diberikan pada salah
satu silinder akan diteruskan ke silinder yang lain, sesuai dengan hukum
Pascal.
Pada kebanyakan aplikasi,sistem hidrolik banyak digunakan seperti
memindahkan beban yang berat, sebagai alat penekan dan pengangkat.
Dalam industri banyak ditemui penggunaan sistem hidrolik pada alat-alat
berat, seperti truk pengangkat (dump truck), mesin moulding, mesin press,
forklift, crane, dan lain-lain. Pada saat ini penggunaan sistem hidrolik sudah
dilengkapi dengan berbagai peralatan kontrol yang menunjang
pengendalian dan ketepatan (presisi) dalam penggunaannya

8
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat Yang digunakan


Dalam praktikum kali ini, alat dan bahan yang digunakan adalah :
a. Komputer.
b. Aplikasi Festo Fluidsim pneumatik dan hidrolik , dimana kedua aplikasi
tersebut memiliki komponen-komponen sesuai sistem kerja hidrolik dan
pneumatik.
c. Alat tulis.
3.2 Prosedur Percobaan
3.2.A Prosedur percobaan sistem pneumatik
Adapun prosedur percobaan sistem pneumatik antara lain :
1. Buka aplikasi FluidSIM Pneumatik
2. Buka lembar kerja baru
3. Beri judul rangkaian, Nama dan NRP
4. Buat rangkaian dasar pneumatik yang terdiri dari komponen minimal:
- Kompresor
- Filter
- Directional control Valve
- Aktuator
5. Simulasikan rangkaian untuk mengaktifkan dan menonaktifkan aktuator

3.2.B Prosedur percobaan sistem Hidrolik

Adapun prosedur percobaan sistem hidrolik antara lain :

1. Buka aplikasi FluidSIM Hidrolik


2. Buka lembar kerja baru
3. Beri judul rangkaian, nama dan NRP pada lembar kerja FluidSIM
4. Buat rangkaian dasar hidolik yang terdiri dari komponen minimal:
- Tangki
- Pompa
- Filter
- Directional control Valve
- Aktuator
5. Simulasikan rangkaian untuk mengaktifkan dan menonaktifkan actuator.

10
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

1.1 Analisa dan Pembahasan Praktek Pneumatik


4.1.A Rangkaian Pneumatik
Dalam praktikum pneumatik ini saya menggunakan 2 rangkaian
yang memiliki perbedaan aktuator , berikut ini rangkaian pneumatik pada
praktikum yang telah saya lakukan :

Gambar 4.1.1 Rangkaian Pneumatik posisi 1

Pada rangkaian pneumatik pada posisi pertama, dengan perbedaan aktuator.


Arah aliran fluida kedua rangkaian sama, mulai dari kompresor menuju air
filter kemudian disalurkan menuju aktuator melalui direction valve namun
yang membedakan rangkaian tersebut yaitu posisi aktuator dimana aktuator
yang pertama mendapatkan posisi TMB (Titik Mati Bawah) namun yang
kedua mendapatkan posisi TMA (Titik Mati Atas).

Gambar 4.1.1 Rangkaian Pneumatik posisi 2

Pada rangkaian pneumatik pada posisi kedua, dengan perbedaan aktuator.


Arah aliran fluida kedua rangkaian sama, mulai dari kompresor menuju air
filter kemudian disalurkan menuju aktuator melalui direction valve namun
yang membedakan rangkaian tersebut yaitu posisi aktuator dimana aktuator
yang pertama mendapatkan posisi TMA (Titik Mati Atas) namun yang
kedua mendapatkan posisi TMB (Titik Mati Bawah). Berbeda dengan
pertama dimana fluida masih bertahan di aktuator, pada posisi kedua ini
fluida langsung di buang melalui direction valve.
4.2.B Prinsip Kerja Rangkaian Pneumatik

Prinsip kerja pneumatik pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan hidrolik
yaitu fluida menggerakkan sistem untuk bekerja sesuai yang di rencanakan.

10
4.2.C Komponen Rangkaian Pneumatik

Gambar komponen Nama Fungsi komponen


komponen

Kompresor Kompresor adalah suatu alat


mekanikal yang bertujuan
untuk menaikkan tekanan
suatu gas dengan cara
menurunkan volumenya.
Komponen inilah yabg
mensupply udara bertekanan
untuk sistem pneumatik,
serta menjaga tekanan sistem
agar tetap berada pada
tekanan kerjanya.

Filter Untuk menyaring angin


bertekanan yang akan
masuk dari segala bentuk
kotoran atau debu yang
bisa merusak kondisi
komponen

Direct valve Directional valve atau katub


pengatur arah yang
instalasinya berada tepat
sebelum aktuator, adalah
berfungsi untuk mengatur
kerja aktuator dengan cara
mengatur arah udara
terkompresi yang masuk atau
keluar dari aktuator.

Aktuator Pneumatik aktuator adalah


alat yang melakukan kerja
pada sistem pneumatik. Ada
berbagai macam jenis

10
pneumatik aktuator sesuai
dengan penggunaannya.
Antara lain adalah silinder
pneumatik, diafragma
aktuator, serta pneumatik
motor.

1.2 Analisa dan Pembahasan Praktek Hidrolik


4.2.A Rangkaian Hidrolik
Dalam praktikum hidrolik ini saya menggunakan 3 rangkaian yang
memiliki perbedaan aktuator , berikut ini rangkaian hidrolik pada
praktikum yang telah saya lakukan :
RANGKAIAN DASAR HIDROLIK
MUKHSIN AL AMIN
0319040066

A B
A B

P T A B

P T

P T

P T
P T
P T

Ts
Ts
Ts

Gambar 4.2.1 Rangkaian Hidrolik posisi 1

Pada rangkaian hidrolik pada posisi pertama, dengan perbedaan aktuator ketiga
rangkaian arah aliran fluida berawal dari pump unit menuju filter kemudian ke
direct valve dan fluida kembali meuju pump unit tidak menuju aktuator
dikarenakan pada kondisi awal direct valve belum diaktifkan.

10
Gambar 4.2.2 Rangkaian Hidrolik posisi 2

Pada rangkaian hidrolik pada posisi kedua, dengan perbedaan aktuator ketiga
rangkaian arah aliran fluida berawal dari pump unit menuju filter kemudian ke
direct valve dan fluida menuju aktuator sehingga aktuator bergerak menuju
TMB (Titik Mati Bawah) sehingga fluida didorong menuju pump unit kembali.

Gambar 4.2.3 Rangkaian Hidrolik posisi 3

Pada rangkaian hidrolik pada posisi ketiga , dengan perbedaan aktuator ketiga
rangkaian arah aliran fluida berawal dari pump unit menuju filter kemudian ke
direct valve dan fluida menuju aktuator sehingga aktuator bergerak menuju
TMB (Titik Mati Atas) sehingga fluida didorong menuju pump unit kembali.

4.2.B Prinsip Kerja Rangkaian Hidrolik

Prinsip Kerja Sistem Hidrolik


Pada sistem hidrolik, maka bisa diilustrasikan seperti gambar dibawah ini.

10
Bisa dilihat pada bagian kanan sebagai saluran input. Di ruang ini, diletakan
gaya input. Gaya input adalah gaya awal yang akan menekan zat cair di
ruang tertutup.
Saat zat cair pada saluran input menerima tekanan, otomatis tekanan zat cair
didalam selang akan naik. Penaikan tekanan ini, akan membuat saluran
output menjadi bergerak ke atas.

Kalau kita letakan benda diatas saluran output maka benda tersebut akan
terdorong keatas. Dan besarnya tekanan yang mengenai benda tersebut
dipengaruhi oleh gaya input serta luas penampang dari kedua saluran ini.

4.2.C Komponen Rangkaian Hidrolik

Gambar Komponen Nama komponen Fungsi komponen

Pump unit Berfungsi untuk menyalurkan


fluida di dalam tanki ke dalam
sistem.

Filter Filter berfungsi menyaring


segala jenis kotoran yang ikut
terbawa dalam aliran fluida
agar tidak masuk ke sirkuit
hidrolik. Kotoran ini akan
dihalau oleh filter sebelum oli
memasuki saluran hidrolik,

10
sehingga sistem hidrolik akan
lebih aman.

Directional control valve Katup / valve digunakan untuk


mengontrol tekanan
dan aliran fluida
melalui pipa hidrolik
dan juga berguna
dalam memanfaatkan
dan menghasilkan tenaga
hidrolik

Aktuator Aktuator hidraulik (hydraulic


actuator) merupakan
komponen sistem hidraulik
yang digunakan untuk
menggerakkan beban.
Aktuator mengubah tenaga
hidraulik menjadi tenaga
mekanik (linear maupun
putar).

10
BAB V

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari praktikum ini yaitu kedua rangkaian
hidrolik dan penumatik. Tidak jauh berbeda namun yang membedakan fluida,
sehingga komponen-komponen pembantunya ikut menyesuaikan. Dimana tujuan
kedua sistem ini sama yaitu bekerja memberikan efek gerak mekanis pada alat-alat
yang membutuhkan kedua sistem kerja.

10

Anda mungkin juga menyukai