Anda di halaman 1dari 9

Nama : Mochamad Fandhi I

Nim : 190511630885

Off : A2

Resume Mekatronika Dan Pneumatik

A. PNEUMATIK

Pengertian Pneumatik

Pneumatik berasal dari kata “pneuma” dari Bahasa Yunani yang berarti
nafas/hembusan angin. Pneumatic adalah sebuah system penggerak yang menggunakan
tekanan udara sebagai tenaga penggeraknya. Cara kerja pneumatic sama saja dengan
hidrolik yang membedakan hanyalah tenaga penggeraknya. Jika pneumatik
menggunakan udara sebagai tenaga penggeraknya, sedangkan hidrolik menggunakan
cairan oli sebagai tenaga penggeraknya. Dalam pneumatik tekanan udara inilah yang
berfungsi untuk menggerakkan sebuah cylinder kerja. Cylinder kerja inilah yang
nantinya mengubah tenaga/tekanan udara tersebut menjadi tenaga mekanik (gerakan
maju mundur pada cylinder). Orang pertama yang menggunakan alat pneumatik adalah
orang yunani yang bernama Ktesibbios, yaitu pada sekitar abad pertama dengan
menciptakan alat pelontar dengan udara tekan. Kemudian dalam perkembangannya
pneumatic dijadikan sebagai studi tentang gerakan udara yang berasal dari kompresor
yang digunakan untuk menggerakkan peralatan mekanik. Pemanfaatan system
pneumatic secara luas banyak dijumpai pada industri pertambangan, konstruksi, otomasi
industry manufaktur, perkeretaapian, system rem udara tekan, dan sebagainya.

Komponen-komponen Pneumatik

a) Sistem pembangkitan udara terkompresi yang mencakup kompresor, cooler,


dryer, tanki penyimpan
b) Unit pengolah udara berupa filter, regulator tekanan, dan lubrifier (pemercik oli)
yang lebih dkenal sebagai Air Service Unit
c) Katup sebagai pengatur arah, tekanan, dan aliran fluida
d) Aktuator yang mengkonversikan energi fuida menjadi energi mekanik
e) Sistem perpipaan
f) Sensor dan ransduser
g) Sistem kendalidan display

Cara Kerja Pneumatik

Udara disedot oleh kompresor dan disimpan pada reservoir air (tabung udara)
hingga mencapai tekanan kira-kira sekitar 6 – 9 bar. Selanjutnya udara bertekanan itu
disalurkan ke sirkuit dari pneumatik dengan pertama kali harus melewati air dryer
(pengering udara) untuk menghilangkan kandungan air pada udara. Dan dilanjutkan
menuju ke katup udara (shut up valve), regulator, selenoid valve dan menuju ke cylinder
kerja. gerakan air cylinder ini tergantung dari selenoid. Bila selenoid valve menyalurkan
udara bertekanan menuju ke inlet dari air cylinder maka piston akan bergerak maju
sedangkan bila selenoid valve menyalurkan udara bertekanan menuju ke outlet dari air
cylinder maka piston akan bergerak mundur. Jadi dari selenoid valve inilah penggunaan
aplikasi pneumatik bisa juga di kombinasikan dengan elektrik, seperti PLC ataupun
rangkaian kontrol listrik lainnya. Sehingga mempermudah dalam pengaplikasiannya.

Penerapan Pneumatik Secara Umum

a) Pengemasan (packaging)
b) Pemakanan (feeding)
c) Pengukuran (meter ing)
d) Pengaturan buka dan tutup (door or chutte con trol)
e) Pemindahan mater ial (transfer of mater ials)
f) Pemutaran dan pembalikan benda kerja (turning andinver ting of par ts)
g) Pemilahan bahan (sorting of parts)
h) Penyusunan benda kerja (stack ing of components)
i) Pencetakan benda kerja (stamping andembosing of components)
Keuntungan dan kerugian dari penggunaan system pneumatic

Keuntungan

1. Ketersediaan
udara praktis terdapat dimana-mana dalam jumlah yang tidak terbatas
2. Transportasi
udara sangat mudah untuk ditransportasikan melalui pipa saluran sampai jarak
yang jauh
3. Penyimpanan
udara bertekanan dari kompresor dapat disimpan dalam tabung untuk
dipergunakan, sehingga kompresor tidak perlu hidup terus-menerus, selain itu
tangki/botol mudah dipindah-pindah
4. Temperatur
udara bertekanan relatif tidak peka terhadap perubahan temperatur, hal ini
menjamin pengoperasian yang handal, bahkan dalam kondisi yang ekstrim
sekalipun
5. Tahan ledakan
udara bertekanan tidak mengandung resiko terbakar atau meledak
6. Bersih
udara bertekanan tanpa lubrikasi adalah bersih, meskipun ada yang keluar
(bocoran) tidak akan menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan, ini penting
untuk industri makanan, obat-obatan, kayu, dan tektil
7. Konstruksi
elemen kerja memiliki konstruksi komponen yang sederhana, dengan demikian
murah harganya
8. Kecepatan
udara bertekanan merupakan media kerja yang cepat, sehingga kecepatan kerja
yang tinggi dapat dicapai
9. Pengaturan
kecepatan dan gaya yang duhasilkan, dapat dengan mudah diatur
10. Beban berlebih
perkakas dan elemen kerja pneumatik akan tetap aman terhadap beban berlebih
yang terjadi, peralatan akan berhenti tanpa ada kerusakan sedikitpun
Kerugian

1. Sumber udara bertekanan sangat bising


2. Hanya ekonomis pada beban rendah karena tekanan rendah
3. Udara sebagai fluida kerja selalu lembab sehingga untuk sistem yang teliti perlu
sistem pembersih (pengering) udara dan aktuator yang harus bermaterial tahan
karat
4. Bila beban besar maka udara dapat termampatkan sehingga ada kerugian
pemampatan beban.

Katup Kontrol Arah (KKA)

Katup kontrol arah adalah alat atau instrumentasi pneumatic yang berfungsi
sebagai switch/saklar aliran udara. Pensak laran yang diaplikasikan memiliki banyak
sistem,diantaranya memakai coilselenoid, penggerak tangan atau mekanik lain. KKA
juga difungsikan sebagai serangkaian fungsi logika atau timer pneumatik.
Penggambaran simbol KKA pada sistem peumatik.

1. Simbol

Cara membaca simbol katup pneumatik dan Simbol-simbolkatup kontrolarah sebagai


berikut:
(Gambar 1 Katup Pneumatik)

2. Metode Pengaktifan dan Penomoran pada Lubang

Metode pengak tifan KKA bergantung pada tugas yang diperlukan. Jenis pengaktifan
bervariasi, seperti secara mekanis, pneumaelektris dan kombinasi dari semuanya.

(Gambar 2 Cara Pengaktifan)


(Gambar 3 Cara Penomoran pada Lubang)

Perawatan Sistem Pneumatik

Perawatan sistem Pneumatik terdiri dari memperbaiki, mencari gangguan,


pembersihan dan pemasangan komponen, dan uji coba pengoperasian. Tindakan
pencegahan untuk menjagaudara dalam sistem selalu terjaga kebersihannya. Saringan
dalam komponen harus selaludibersihkan dari partikel-partikel metal yang mana hal
tersebut dapat menyebabkan keausan pada komponen. Setiap memasang komponen
Pneumatik harus dijaga kebersihannya dandiproteksi dengan pita penutup atau penutup
debu dengan segera setelah pembersihan.

Memastikan ketika memasang kembali komponen tidak ada partikel metal yang
masuk kedalam sistem.Sangat penting mencegah masuknya air, karena dapat menjadi
penyebab sistem tidak dapatmemberikan tekanan. Operasi dalam temperatur rendah,
walaupun terdapat jumlah air yangsangat kecil dapat menjadi penyebab serius tidak
berfungsinya sistem. Setiap tahap perawatan harus memperhatikan masuknya air
kedalam sistem. Kebocoran bagian dalam komponen,selama kebocoran pada O-Ring
atau posisinya, yang mana ketika pemasangan tidak sempurna atau tergores oleh
partikel metal atau sudah batas pemakaian.
B. MEKATRONIKA

Pengertian Mekatronika

Mekatronik adalah teknologi atau rekayasa yang menggabungkan teknologi


tentang mesin, elektronika, dan informatika untuk merancang, memproduksi,
mengoperasikan dan memelihara sistem untuk mencapai tujuan yang diamanatkan.
Seperti diketahui dari definisi mekatronika adalah gabungan disiplin teknik mesin,
teknik elektro, teknik informatika, dan teknik kendali. Secara sempit pengertian
mekatronika mengarah pada teknologi kendali numerik yaitu teknologi mengendalikan
mekanisme menggunakan aktuator untuk mencapai tujuan tertentu dengan memonitor
informasi kondisi gerak mesin menggunakan sensor, dan memasukkan informasi
tersebut ke dalam mikro-prosesor. Contoh klasik barang mekatronik adalah lengan robot
dan mesin bubut control numerik

Manfaat Mektronika

1. Meningkatkan fleksibiltas

Manfaat terbesar yang dapat diperoleh dari penerapan mekatronik adalah


meningkatkan fleksibilitas mesin dengan menambahkan fungsi-fungsi baru yang
mayoritas merupakan kontribusi mikro-prosessor. Sebagai contoh, lengan robot industri
dapat melakukan bebagai jenis pekerjaan dengan merubah program peranti lunak di
mikro-processornya seperti halnya lengan manusia. Ini yuang menjadi faktor utama
dimungkinkannya proses produksi produk yang beraneka ragam tipenya dengan jumlah
yang sedikit-sedikit.

2. Meningkatakan Kehandalan

Pada mesin-mesin konvensional (manual) muncul berbagai masalah yang


diakibatkan oleh berbagai jenis gesekan pada mekanisme yang digunakan seperti:
keusangan, masalah sentuhan, getaran dan kebisingan. Pada penggunaan mesin mesin
tersebut diperlukan sarana dan operator yang jumlahnya banyak untuk mencegah
timbulanya masalah-masalah tersebut. Dengan menerapkan switch semikonduktor
misalnya, maka masalah-masalah akibat sentuhan tersebut dapat diminimalkan sehingga
meningkatkan kehandalan.
3. Meningkatkan Presisi dan Kecepatan

Pada mesin-mesin konvensional (manual) yang sebagian besar menggunakan


komponen-komponen mesin sebagai pengendali gerak, tingkat presisi dan kecepatan
telah mencapai garis saturasi yang sulit untuk diangkat lagi. Dengan menerapkan
kendali dijital dan teknologi elektronika, maka tingkat persisi mesin dan kecepatan
gerak mesin dapat diangkat lebih tinggi lagi sampai batas tertentu.

Aplikasi Aplikasi Mekatronika

Pengendalian sistem mekanik hampir seluruhnya dilakukan menggunakan


system kendali elektronik dan sebagian besar diantaranya menggunakan komputer.
Contohnya adalah mesin mobil. Dahulu sistem pembakaran yang terjadi pada silinder
dikendalikan sepenuhnya secara mekanis. Saat ini banyak sekali sensor yang terlibat
pada sistem pembakaran mobil yaitu di antaranya sensor kecepatan dan posisi poros
engkol, sensor temperatur udara dan bahan bakar, dan sensor pada pedal gas. Semua
informasi dari sensor tersebut diolah oleh sistem pengendali berupa komputer yang
disebut Engine Control Unit. Selain kendaraaan bermotor, mekatronika juga diterapkan
pada berbagai hal antra lain :

a) Perancancang sensor/transduser
b) Peralatan rumah tangga dan perkantoran seperti mesin cuci, mesin isap debut,
timbangan digital, micarowave, remote control, pembuat kopi, sistem HVAC,
kamera, mesin foto kopi dan masih banyak lagi
c) Berbagai peranti pada komputer seperti mouse, printer. Disk drive, CD ROM
drive, keyboard.
d) Dunia penerbangan seperti pengendalian pesawat tebang secara Fly By Wire
(FBW)
e) Peralatan medis dan laboratorium
f) Bidang Industri seperti monitoring dan kendali berbagai peralatan industri
g) Bidang robotika
Daftar Pustaka

Sularso, Haruo Tahara, Pompa dan Kompresor, Jakarta, PT Pradnya Paramita, 1991
Wirawan, Pramono, Pneumatik-Hidrolik, Semarang, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Semarang

Basjaruddin, Noor Cholis. 

Pembelajaran Mekatronika Berbasis Proyek. Deepublish, 2016.

Introduction to pneumatics, festo didactic New York, February,1989

Endra Ditawarna, Robotika, Desain, Kontrol dan Kecerdasan Buatan, Penerbit Andi,
Yogyakarta, 2006

Fluid SIM Pneumatik Versi 3.6.

Miftahu Soleh, Sudaryono, Agung S, Sistem Pneumatik dan Hidrolik, BSE,


2009.

Anda mungkin juga menyukai