OLEH :
MUHAMMAD YUSRI
019 02 014
NURHIKMAH ANWAR
019 02 013
POLITEKNIK BOSOWA
2019/2020
MOV
MOV (Motor Operated Valve) adalah kombinasi dari valve assembly dan
motor listrik sebagai actuator. Valve Assembly digunakan untuk mengontrol
fluida baik secara isolating maupun throttling, sedangkan motor listrik merpakan
actuator penggerak valve tersebut. Selain untuk valve, MOV juga banyak dipakai
untuk penggerak damper.
Terdapat 2 Jenis MOV (Motor Operated Valve) yang ada di PLTU Barru
sebagai berikut :
A. Pengertian Pneumatik
Pneumatik adalah sebuah kata yang tercipta dari gabungan kata “pneu”
yang artinya udara tekan serta “matik” yang artinya segala hal atau ilmu yang
berhubungan dengan sesuatu. Jadi secara bahasa, bisa diartikan sebagai ilmu
yang berkaitan dengan udara yang bertekanan. Tapi dalam dunia industri atau
mekanik, kata ini adalah sebuah sistem atau alat. Alat ini adalah suatu sistem
penggerak dengan tenaga penggerak yang menggunakan tekanan udara.
Sistem yang berhubungan dengan tekanan udara ini mempunyai berbagai fungsi
atau kegunaan yang sangat penting, terutama dalam dunia mekanis atau
industri. Fungsi sistem ini adalah :
Ada 6 komponen atau bagian sistem yang mempunyai peranan penting dalam
proses kerja sistem ini, yaitu:
1. Kompresor
Udara yang mempunyai tekanan tadi akan melewati filter atau air dryer
sehingga kandungan airnya akan terpisah dari udara. Air, meskipun
persentasenya kecil, bisa menyebabkan sistem tidak berfungsi.
3. Air Filter
Setelah udara dikeringkan di air dryer, udara akan masuk melalui filter
dan disaring kualitasnya. Alat ini akan membersihkan udara dari
kemungkinan adanya kotoran dan debu.
4. Regulator
Di komponen ini, jumlah tekanan udara akan diatur sehingga tekanan
yang mengalir ke actuator akan sesuai dengan standar yang ditentukan.
5. Solenoid Valve
Tapi kalau udara bertekanan justru diarahkan ke outlet, hasilnya piston bergerak
mundur. Begitulah keenam komponen pneumatik bekerja sama menggerakkan
alat menggunakan udara bertekanan.
( Gambar INBED )
Proses kerja dari INBED yaitu dengan menggunakan batu bara sebagai
bahan utamanya, HSD oil / solar hanya digunakan pada awal
pembakaran ( Firing ), proses pembakaran awal menggunakan HSD oil /
solar ini dilakukan dengan menggunkan burner. Apabila temprature
dalam furnice telah mencapai +- 500 C maka dilakukan peralihan bahan
bakar dari HSD ke batu bara secara perlahan, kemudian semua burner
akan mati pada saat temprature furnice mencapai 600 C. Pada PLTU
Barru jumlah burner tiap unitnya 8 burner ( 4 inbed dan 4 Underbed
burner ).
HIDROLIK
A. Pengertian Hidrolik
4. Gaya yang sangat kecil dapat digunakan untuk mengangkut gaya yang
besar.
(relief valve).
Penggerak mula (Prime Mover) yang berupa motor listrik atau motor
bakar.
2. Saringan (Filter)