Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TENTANG

MOV , PNEUMATIK DAN HIDROLIK

OLEH :

MUHAMMAD YUSRI

019 02 014

NURHIKMAH ANWAR

019 02 013

POLITEKNIK BOSOWA

PROGRAM STUDI TEKNIK MEKATRONIKA

2019/2020
MOV

(Motor Operated Valve)

A. Pengertian MOV (Motor Operated Valve)

MOV (Motor Operated Valve) adalah kombinasi dari valve assembly dan
motor listrik sebagai actuator. Valve Assembly digunakan untuk mengontrol
fluida baik secara isolating maupun throttling, sedangkan motor listrik merpakan
actuator penggerak valve tersebut. Selain untuk valve, MOV juga banyak dipakai
untuk penggerak damper.

Terdapat 2 Jenis MOV (Motor Operated Valve) yang ada di PLTU Barru
sebagai berikut :

1. MOV (Motor Operated Valve) Regulated

( Gambar 3 MOV Regulated )

Untuk MOV Regulated, indikatornya mengunakan persentase 0 – 100 %


jadi kita dapat mengatur lebar bukaan vale sesuai dengan kebutuhan
Sensor ini bias berupa potensiometer, atau LVDT,atau ecoder.
2. MOV (Motor Operated Valve) Shut Off

( Gambar 4 MOV Star Off )


Untuk MOV tipe On-Off biasanya feedback menggunakan limit switch
untuk mengetahui posisi full open dan full close berbeda dengan MOV
Regulated yang dapat diatur lebar bukaan vale sesuai kebutuhan.

Permasalahan yang sering terjadi pada MOV di PLTU Barru yaitu ;

 Tidak full open / full close


 Tidak bisa di remote melalui DCS
 Modul MOV bermasalah
 Vale sulit terbuka akibat berkarat atau akibat jarang digunakan
 Indikator muncul dua – dua dan tampilan di HMI warna abu – abu

Penyelesaian yang dilakukan jika terjadi masalah pada MOV yaitu ;

 Melakukan Kalibrasi di bagian Limit MOV


 Kalibrasi ulang
 MOV digerakkan secara manual jika vale terbuka dengan normal
maka kemungkinan modulnya yang bermasalah.
 MOV digerakkan secara manual jika vale sulit terbuka maka
kemungkinan valenya yang berkarat atau jarang digunakan.
 Menganti dengan MOV yang baru.
PNEUMATIK

A. Pengertian Pneumatik

Pneumatik adalah sebuah kata yang tercipta dari gabungan kata “pneu”
yang artinya udara tekan serta “matik” yang artinya segala hal atau ilmu yang
berhubungan dengan sesuatu. Jadi secara bahasa, bisa diartikan sebagai ilmu
yang berkaitan dengan udara yang bertekanan. Tapi dalam dunia industri atau
mekanik, kata ini adalah sebuah sistem atau alat. Alat ini adalah suatu sistem
penggerak dengan tenaga penggerak yang menggunakan tekanan udara.

Tekanan udara akan dinaikkan menggunakan kompresor udara.

Kemudian tekanan udara tersebut akan menggerakkan berbagai alat


industri. Tekanan udara bisa menggerakkan silinder kerja yang kemudian
mengubah tekanan udara. Silinder kerja mengubah tekanan udara menjadi
sebuah tenaga mekanik yang berupa gerakan maju dan mundur pada sebuah
silinder.

B. Fungsi Dari Sistem Pneumatik

Sistem yang berhubungan dengan tekanan udara ini mempunyai berbagai fungsi
atau kegunaan yang sangat penting, terutama dalam dunia mekanis atau
industri. Fungsi sistem ini adalah :

1. Mencekam benda kerja.

2. Menggeser benda kerja.

3. Mengatur posisi dari sebuah benda kerja.

4. Mengatur arah dari suatu benda kerja.


C. Komponen Sistem Pneumatik

Ada 6 komponen atau bagian sistem yang mempunyai peranan penting dalam
proses kerja sistem ini, yaitu:

1. Kompresor

Fungsinya adalah menghisap udara di atmosfer kemudian


menyimpannya dalam reservoir air atau tabung penyimpan udara.
Kondisi udara di atmosfer dipengaruhi tekanan dan suhu. Udara di
tabung penampung bisa mencapai tekanan rata-rata antara 6 sampai 9
bar. Tekanan yang lebih rendah dari 6 bar bisa menurunkan daya
mekanik silinder. Kalau tekanan melebihi 9 bar, tekanan tersebut menjadi
sangat berbahaya bagi kompresor atau sistem perpipaan.

2. Air Trap Atau Air Dryer

Udara yang mempunyai tekanan tadi akan melewati filter atau air dryer
sehingga kandungan airnya akan terpisah dari udara. Air, meskipun
persentasenya kecil, bisa menyebabkan sistem tidak berfungsi.

3. Air Filter

Setelah udara dikeringkan di air dryer, udara akan masuk melalui filter
dan disaring kualitasnya. Alat ini akan membersihkan udara dari
kemungkinan adanya kotoran dan debu.

4. Regulator
Di komponen ini, jumlah tekanan udara akan diatur sehingga tekanan
yang mengalir ke actuator akan sesuai dengan standar yang ditentukan.

5. Solenoid Valve

Merupakan sebuah katup dalam sistem pneumatik dengan fungsi utama


mengarahkan aliran dari udara bertekanan menggunakan sistem
penggerak yaitu coil electric.

6. Air Cylinder Atau Actuator

Komponen ini bergerak berdasarkan komponen sebelumnya. Setelah


udara bertekanan disalurkan oleh solenoid valve dari actuator menuju
inlet, piston bisa bergerak maju.

Tapi kalau udara bertekanan justru diarahkan ke outlet, hasilnya piston bergerak
mundur. Begitulah keenam komponen pneumatik bekerja sama menggerakkan
alat menggunakan udara bertekanan.

Ada beberapa peralatan yang menggunakan sistem pneumatik di PLTU Barru :

1. FSF (Fine Sand Filter) di Area WTP

( Gambar 5 : Aktuator Pneumatik )


Cara kerja pneumatik secara singkat di FSF (Fine Sand Filter) :

Udara yang sudah disaring dari regulator masuk ke selenoid dimana


selenoid ketika mendapat tekanan pada kumparan selenoid akan bekerja
dan mentransfer udara ke pneumatik, ketika pneumatik bekerja pada
indikasi pneumatik limit switch akan memberi feedback ke control room
atau ke panel local.

2. INBED dan UNDERBED

( Gambar INBED )

Proses kerja dari INBED yaitu dengan menggunakan batu bara sebagai
bahan utamanya, HSD oil / solar hanya digunakan pada awal
pembakaran ( Firing ), proses pembakaran awal menggunakan HSD oil /
solar ini dilakukan dengan menggunkan burner. Apabila temprature
dalam furnice telah mencapai +- 500 C maka dilakukan peralihan bahan
bakar dari HSD ke batu bara secara perlahan, kemudian semua burner
akan mati pada saat temprature furnice mencapai 600 C. Pada PLTU
Barru jumlah burner tiap unitnya 8 burner ( 4 inbed dan 4 Underbed
burner ).
HIDROLIK

A. Pengertian Hidrolik

Sejak berabad-abad yang lalu, orang telah mempergunakan zat cair


untuk membantu mengangkat beban. Pada tahun 1648 Pascal menganalisis
tekanan yang dirumuskan olehnya dan disebut Hukum Pascal.

Sistem Hidrolik berfungsi sebagai sistem pemindahan tenaga ataupun


sebagai sistem kontrol banyak dipilih karena keuntungan-keuntungan yang
dimilikinya bila dibanding dengan sistem yang lain. Oleh sebab itu banyak para
teknisi atau para enginer mempelajarinya, untuk diterapkan di industri atau
perusahaan masing-masing.

Berikut adalah peralatan Hidrolik yang digunakan di PLTU Barru


Biasanya dinamakan Lowsener yang berfungsi untuk mendorong batu
bara yang membeku untuk turun ke bangker yang selanjutnya akan dimasukan
kedalam furnice untuk dilgunakan sebagai bahan pembakaran.

B. Keuntungan Sistem Hidrolik

Sistem hidrolik banyak memiliki keuntungan. Sebagai sumber kekuatan


untuk banyak variasi pengoperasian. Keuntungan sistem hidrolik antara lain:
1. Mudah dalam pemasangan.

2. Sistem hidrolik hampir 100 % efisien, bukan berarti mengabaikan


terjadinya gesekan fluida.

3. Fleksibel dalam penempatan komponen transmisi tenaga.

4. Gaya yang sangat kecil dapat digunakan untuk mengangkut gaya yang
besar.

5. Penerus gaya (oli) juga berfungsi sebagai pelumas.

6. Beban dengan mudah bisa dikontrol dengan menggunakan katup


pengatur tekanan

(relief valve).

7. Dapat dioperasikan pada kecepatan yang berubah-ubah.

8. Arah operasi dapat dibalik seketika.

9. Lebih aman jika beroperasi pada beban berlebih.

10. Tenaga dapat disimpan dalam akumulator.


C. Komponen Sistem Hidrolik

Komponen Hidrolik memiliki simbol dan komponen yang tidak jauh


berbeda dengan Pneumatik. Adapun komponen utama sistem hidrolik, antara
lain;

1. Unit Tenaga atau Power Pack.

 Penggerak mula (Prime Mover) yang berupa motor listrik atau motor
bakar.

 Pompa Hidrolik (Power Unit).

 Tangki Hidrolik (Oil Tray).

 Pengukur Oli Hidrolik (Flow Measure).

 Kelengkapan unit tenaga.

2. Saringan (Filter)

3. Saluran Pembagi (Hidrolik Distributor)

4. Selang Hidrolik (Hose)

5. Elemen Pengatur (Control Elements).

 Katup pengarah (Directional control valve).

 Katup pengatur tekanan (Pressure regulator).

 Katup pengatur aliran (Flow control valve).

6. Unit Penggerak (Actuators).

1. Penggerak lurus (Linear actuator):


 Silinder kerja tunggal.

 Silinder kerja ganda.

2. Penggerak putar (Rotary actuator):


 Motor hidrolik.

Anda mungkin juga menyukai