Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM II

Aplikasi PLC “Kontrol Pengepakan Barang”

Oleh

Alifa Aghitstina : 2041170059


Awang Odi L : 2041170022
Moh Yusron I.A : 2041170102

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2021/2022
PRAKTIKUM II
Aplikasi PLC “Kontrol Pengepakan Barang”

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja Pengepakan Barang
2. Mahasiswa dapat membuat flow chart Kontrol Pengepakan Barang
1. Mahasiswa dapat membuat ladder kerja Kontrol Pengepakan Barang
2. Mahasiswa dapat mengoperasikan Kontrol Pengepakan Barang.
3. Mahasiswa dapat menganalisis ladder diagram Kontrol
Pengepakan Barang

B. DASAR TEORI
Didalam dunia industri hampir semua kontrol alat yang digunakan
menggunakan PLC. Hal ini dikarenakan pengoperasian menggunakan PLC
lebih mudah jika dibandingkan dengan alat konvensional lainnya, selainya itu
juga maintenance dari alat serta lebih mudah, dan cepat untuk ditangani.
Tujuan dari praktikum ini adalah merancang sebuah model mesin
pengepakan barang yang dikendalikan secara otomatis oleh pengendali PLC.
Gambar. Pengepak Barang di Industri

C. ALAT DAN BAHAN


1) Komputer/ Laptop : 1 buah
2) Software CX Programmer : 1 buah
3) Modul PLC Omron CP1H/E : 1 buah
4) Kabel USB Printer : 1 buah
5) Kabel Jumper : Secukupnya

D. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


1) Gunakan ware pack saat melakukan praktikum
2) Periksa kelengkapan alat dan bahan sebelum melakukan praktikum
3) Pastikan alat dan bahan dalam keadaan siap digunakan
4) Baca dan pahami langkah kerja.
5) Hati hati dengan tegangan 220 VAC
6) Jangan letakkan alat dan bahan pada tempat yang labil.
E. GAMBAR KERJA

START (0.00) STOP (I0.02) SENSOR CAHAYA LIMIT SWITCH


(0.03) 0.04)

INPUT MODUL

Omron CP1H

OUTPUT MODUL

MOTOR 1 MOTOR 2
(100.00) (100.01)

Gambar. Rangkaian Kontrol Pengepakan Barang

 Prosedur yang diinginkan


Pada saat tombol start (Pb) ditekan maka sistem akan mulai bekerja.
Konveyr box akan berhenti. Sesaat kemudian konveyor apel akan berjalan
sehingga menjatuhkan apel ke box yang telah tersedia. Apel jatuh dan
mengaktifkan sensor counter. Setelah jumlah apel sama dengan 50 buah
(sesuai jumlah yang diinginkan). Maka secara otomatis konveyor apel
akan berhenti dan konveyor box akan berjalan kembali. Proses
berlangsung secara kontinyu hingga tombol stop (Pb) ditekan untuk
menghentikan sistem.
 Alokasi I/O
Tabel 1. Alokasi I/O pengepakan barang

Input Output
Start (Pb) 0.00 Relay Bantu PLC W0.00
Stop (Pb) 0.01 Konveyor Apel (Motor 1) 100.00
Sensor Cahaya 0.02 Konveyor Box (Motor 2) 100.01
Limit Switch 0.03
 Gambar system

Gambar 1. Gambar System Kontrol Pengepakan Barang

F. LANGKAH KERJA
1) Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum.
2) Buat Flow Chart tiap masing masing gambar kerja.
3) Hidupkan laptop
4) Buka software CX-Programmer
5) Dari flow chart yang telah dibuat, rancang ladder diagram di laptop
melalui CX-Programmer.
6) Setelah ladder diagram selesai, uji dengan mode simulasi.
7) Apabila simulasi berhasil maka download ke dalam PLC
menggunakan downloader.
8) Uji coba dengan cara menekan tombol.
9) Setelah selesai kembalikan alat dan bahan ke tempat semula.
10) Bersihkan tempat kerja sebelum meninggalkan ruangan

G. DATA HASIL PERCOBAAN :

2. Tabel Gambar data Percobaan

No Gambar Keterangan

Conveyor Kardus
1 Menyala

Conveyor Apel
menyala
2

Gambar 3. Timing Diagram Kontrol Pengepakan Barang


H. PEMBAHASAN :
Pemrograman PLC menggunakan Ladder diagram. Softwere yang digunakan

Adalah CX Programmer. Berikut hasil pemrogramman yang telah dibuat di sajikan pada
Gambar 4. Pada saat work area diaktifkan , maka system akan aktif. Fungsi work area
adalah sebagai emergency. Dimana saat terjadi suati permasalahan dengan system atau
mesin, maka cukup menekan tombol reset untuk mematikan system.

Gamabar 4. Ladder Diagram Pengepakan Barang

Setelah Program telah di buat, selanjutnya adalah pengujian program sesuai


dengan perancangan yang telah di buat. Berikut dilakukan pengujian pada program
Ladder Diagram. Ketika work area (wa) on, maka sistem akan bekerja. Motor Kardus
akan aktif dan menggerakan Kardus dengan Conveyor kardus. Ketika kardus mengenai
Limit Switch maka Motor Kardus akan mati.

Pada saat sensor cahaya aktif (membaca kardus), maka akan mentrigger motor
apel (conveyor apel) untuk aktif. Kemudian counter akan mulai menghitung sebanyak
tiga apel. Setelah 3 apel terbaca , motor apel mati dan motor kardus akan menyala
kembali. Proses akan berulang hingga tombol reset di tekan.

 Pada Rung 0. Menggunakan Rangkain Interlocking (pengunci) dimana output/coil


work area akan tetap aktif apabila tombol reset di off kan. dengan menggunakan
prinsip kerja gerbang and yang akan aktif apabila salah satu inputya bernilai 1.
Dengan 3 input 0.00 sebagai tombol start, 0.01 sebagai tombol reset dan w0.00 sebagai
interlock work area dan w0.00 sebagai coil output.

 Rung 1. Yaitu terdapat w0.00 dan output dari 100.01 dengan kondisi kontak NC yang
disusun seri terhadap ouput Q:100.00 (motor apel). Yang artinya motor apel akan
menyala saat tombol start ditekan dan motor apel mati. Saat motor apel nyala (kontak
menjadi NO) aliran yang menuju ke motot kardus akan mati (konveyor kardus mati).

 Rung 2. Pada rung 2 ini terdapat rangkaian interlocking. Dengan input 0.02()
Limit switch) dan kontak motor apel(interlocking). Terdapat pula counter C000(S) dan
kontak motor kardus (NC). Maksudnya saat limit switch mendeteksi adanya kardus
akan terus menerus mengaktifakan motor apel apabila counter off dan motor kardus
off. Sebaliknya saat counter dan motor kardus on motor apel akan mati

 Rung 3. Pada rung tiga dipasang input 0.03(sesnsor cahaya) yang disusun seri dengan
kontak motor apel (100.01) dengan kondisi NO yang menjadi set atau trigger pengaktif
counter dan c000 pulse counter sebagai tringger riset counter. Artinya counter akan
aktif apabila. Sensor cahaya mendeteksi barang dan motor apel menyala, setelah
counter aktif dann mendeteksi 3 apel. Amaka c000 pulse counter akan aktif dan
membuat counter mati.

I. KESIMPULAN :

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan percobaann yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :

1. System belum bekerja sebelum work area diaktifkan. Dan system akan mati
apabila tombol reset diaktifkan.

2. Motor kardus akan menjalankan conveyor kardus saat work area aktif dan kardus
berjalan yang kemudian berhenti saat mengenai limit switch.

3. Pada saat apel melewati sensor cahaya , maka counter akan menghitung
(maximal 3 apel), setelah jumlah itu terpenuhi maka conveyor apel akan
berhenti. Dan motor kardus akan menyala kembali.

Anda mungkin juga menyukai