Anda di halaman 1dari 12

PERCOBAAN 10

JARAK PENSAKLARAN DARI SENSOR KAPASITIF

CAPAIAN PEMBELAJARAN

1. Capaian Pembelajaran Umum

Mahasiswan dapat membandingkan hasil kajian teoritis terhadap hasil praktikum dengan
aplikasi dari sensor kapasitif.

2. Capaian Pembelajaran Khusus

1. Mahasiswa dapat mengimplementasikan rangkaian kapasitif (C3).

2. Mahasiswa dapat menganalisis karakteristik pensaklaran dari sensor kapasitf (C4).

A. PENDAHULUAN

A.1 Keselamatan Kerja


- Sebelum praktikum, bacalah terlebih dahulu datasheet dan setiap komponen yang
dibutuhkan.
- Susun dan hubungkan setiap komponen.
- Anda dapat melakukan praktikum berdasarkan penjelasan dari paragraph
"Percobaan".
- Bila perlu buat catatan untuk kasus tertentu

Perhatian : Sumber tegangan hanya dapat dinyalakan apabila semua


hubungan komponen sudah benar setelah melakukan percobaan. sumber
tegangan harus dimatikan sebelum pencopotan komponen.

A.2 Permasalahan
Kotak kartu pada mesin pengemasan sedang diawasi. sebuah sensor kapasitif
digunakan.Pelajari apakah sensor ini dapat digunakan. Selidiki juga jarak pensaklaran
untuk bermacam-macam bahan.
Gambar 1 sket posisi sensor

A.3 Prinsip Kerja


Prinsip kerja dari sensor kapasitif berdasarkan perubahan kapasitif dan
kondesator pada rangkaian RC, yang terdiri dari sebuah kondesator (C) dan sebuah
tahanan (R).
Jika sebuah substansi mendekati sensor, kapasitas dari kondesator meningkat.
Menyebabkan perubahan dan karakterstik osilator dan rangkaian RC. Perubahan ini
menghasilkan sinyal output. Perubahan kapasitas bergantung pada besarnya jarak,
dimensi dan konstanta dari substansi.

Ket Gambar : Oscillator (1), Demodulator (2), triggering stage (3), switching status
incator (4), output stage with protective circuit (5), external voltage (6), internal
stabilised voltage (7), active switching zone (condensator) (8), switching output (9).
B. ALAT dan BAHAN
No Alat dan bahan Jumla
h
1 Lamp & buzzer unit 1
2 Position slide 1
3 Vernier caliper 1
4 Capasitive sensor unit (M18) 1
5 1
Set of test object, mild steel , 90 mm x 30 mm, part 3
6 1
7 Set of test object, stainless steel, 90 mm x 30 mm, part 4 1
8 1
Set of test object, aluminum, 90 mm x 30 mm, part 5
9 1
10 Set of test object, brass, 90 mm x 30 mm, part 6 1
11 1
Set of test object, copper , 90 mm x 30 mm, part 7
12 1
13 Set of test object, cardboard , 90 mm x 30 mm, part 8 1
Set of test object, rubber , 90 mm x 30 mm, part 9
Set of test object, plastic, transparent, 90 mm x 30 mm, part 10
Set of test objects, screw driver, part 36

C. POKOK-POKOK ISI

C.1 Tata letak Modul Percobaan


Gambar 3 tata letak modul percobaan

C.2 Electrical Circuit Diagram

Gambar 4 rangkaian

D. LANGKAH KERJA
1. Pasang lamp & buzzer unit pada profile pate dan hubungkan sensor kapasitif.
PasangPositioning slide bergeser 5 cm dari sensor. Hubungkan sumber tegangan 24V
dan sensorpada lamp & buzzer unit.
2. Hubungkan vernier caliper pada positioning slide.

Pemasangan Vernier Caliper : Saat pemasangan vernier caliper, slide unit


dari positioning slide pada keadaan "0". kedua jarum pengukuran berjarak
10 mm, vernier caliper dipasang secara pararel dengan baseplate, menutup
tepi, sehingga gerakan jarum akan maksimal pada vernier caliper.
Keduamagnet yang menahan caliper dipasang pada base plate dari
positioning slide.

3. Gunakan mild steel plate. Part 3, atur jarak pensaklaran dari sensor 8mm dengan
sekrup.Ukur jarak pensaklaran dari berbagaibahan objek. Masukkan titik nyala dan
mati padatabel. Hitung hysteresis antara titik nyala dan titik mati dan masukkan juga
pada tabel.

Catatan :
Sensor kapasitif dapat digunakan pada non-flush mounting. Maksudnya
permukaan yang aktif tidak boleh berada di dekat bahan yang dapat
mengubah status sensor. Tidak bolehuntuk meletakkan bahan di dekat
sensor dengan tujuan untuk mendapatkan jarak pensaklaran.
F. HASIL PERCOBAAN

Bahan Titik nyala Titik mati Hysteresis


[mm] [mm] [mm]
Mild steel Part 3 0 4 4

Stainless steel part 4 0 5 5

Aluminum part 5 0 5.5 5.5

Brass part 6 0 6 6

Copper part 7 0 7 7

Cardboard part 8 0 0 0

Rubber part 9 0 4.5 4.5

Plastic transparent 0 0 0
part 10
PERCOBAAN 11
PENGARUH KETEBALAN BAHAN PADA JARAK PENSAKLARAN DARI
SENSOR KAPASITIF

CAPAIAN PEMBELAJARAN

3. Capaian Pembelajaran Umum

Mahasiswan dapat membandingkan hasil kajian teoritis terhadap hasil praktikum dengan
aplikasi dari sensor kapasitif.

4. Capaian Pembelajaran Khusus

3. Mahasiswa dapat mengimplementasikan rangkaian kapasitif (C3).

4. Mahasiswa dapat menganalisis karakteristik pensaklaran dari sensor kapasitf (C4).


A. PENDAHULUAN
A.1 Keselamatan Kerja
- Sebelum praktikum, bacalah terlebih dahulu data sheet dari setiap komppnen yang
dibutuhkan.
- Susun dan hubungkan setiap komponen.
- Anda dapat melakukan praktikum berdasarkan penjelasan dari paragraph
“Percobaan”.
- Bila perlu buat catatan untuk kasus tertentu.

Perhatian :
Sumber tegangan hanya dapat dinyalakan apabila sumber hubungan
komponen sudah benar. Setelah melakukan percobaan, sumber tegangan
harus dimatikan sebelum pencopotan komponen.
A.2 Permasalahan
Pada konveyor, bahan plastik dari bermacam ketebalan objek terdeteksi. Sebuah
sensor kapasitif digunakan. Pelajari pengaruh ketebalan bahan pada jarak pensaklaran
dari sensor.

Gambar 1 sket posisi sensor kapasitif

A.3 Prinsip Kerja


Prinsip kerja dari sensor kapasitif berdasarkan perubahan kapasitif dan
kondesator pada rangkaian RC, yang terdiri dari sebuah kondesator (C) dan sebuah
tahanan (R).
Jika sebuah substansi mendekati sensor, kapasitas dari kondesator meningkat.
Menyebabkan perubahan dan karakterstik osilator dan rangkaian RC. Perubahan ini
menghasilkan sinyal output. Perubahan kapasitas bergantung pada besarnya jarak,
dimensi dan konstanta dari substansi.
Ket Gambar : Oscillator (1), Demodulator (2), triggering stage (3), switching status
incator (4), output stage with protective circuit (5), external voltage (6), internal
stabilised voltage (7), active switching zone (condensator) (8), switching output (9).

B. ALAT dan BAHAN


No Alat dan bahan Jumla
h
1 Lamp & buzzer unit 1
2 Position slide 1
3 Vernier caliper 1
4 Capacitive sensor Unit(M18) 1
5 Set of test objects, mild steel, 90 mm × 30 mm, part3 1
6 Set of test objects, plastic, 2 mm thick, part 23 1
7 Set of test objects, plastic, 3 mm thick, part 24 1
8 Set of test objects, plastic, 5 mm thick, part 25 1
9 Set of test objects, plastic, 8 mm thick, part 26 1
10 Set of test objects, plastic, 11 mm thick, part 27 1
11 Set of test objects, plastic, 14 mm thick, part 28 1
12 Set of test objects, plastic, 17 mm thick, part 29 1
13 Set of test objects, screw driver, part 36 1

C. POKOK-POKOK ISI
C.1 Tata letak modul percobaan
gambar 3 tata letak modul Pansaklar
C.2 Electrical Circuit Diagram

Gambar 4 digram rangkaian


D. LANGKAH KERJA
1. Pasang lamp & dan buzzer unit dan sensor pada profile plate. Kemudian pasang
position slide 5 cm bergeser dari sensor.
2. Hubungkan sumber tegangan 24V dan sensor pada lamp & buzzer unit.
3. Pasang vernier caliper pada positioning slide.

Pemasangan Vernier Clipper : Saat pemasangan vernier cliper, slide


unit dari positioning slide pada keadaan “0”. Kedua jarum pengukuran
berjarak 10 mm. Vernier caliper dipasang secara paralel dengan base
plate, menutup tepi, sehingga gerakan jarum akan maksimal pada vernier
caliper. Kedua magnet yang menahan caliper dipasang pada base plate
dari positioning slide.

4. Selanjutnya, gunakan mild steel plate, part 3, dan atur jarak pensaklaran 8 mm.
5. Kemudian ambil plastic plates dengan ketebalan yang berbeda – beda dari objek
percobaan (parts 23 sampai parts 29) dan tentukan jarak pensaklaran.
6. Masukkan hasilnya pada tabel dan gambar titik tersebut pada grafik pada setiap
bahan.
E. HASIL PERCOBAAN
Bahan Tiik nyala (mm) Titik mati (mm) Hysteresis (mm)
Mild steel, part 3 0 2 2
Plastic Part 24, 3,0 mm 0 0 0
F. A
thick
N
Plastic Part 25, 5.0 mm 0 0 0
A
thick
Plastic Part 26, 7.0 mm 0 1 1 L
thick I
Plastic Part 27, 12.0 0 1 1 S
mm thick A
Plastic Part 28, 17.0 0 1 1
mm thick
Plastic Part 29, 28.0 0 2 2
mm thick
Plastic Part 23, 2,0 mm 0 0 0
thick
Pada percobaan ke 10 dilakukan praktek untuk mengetahui jarak pensaklaran
dari sensor kapasitif. Sensor kapasitif memiliki prinsip kerja dengan cara reflectif atau
pantulan. Sensor kapasitif ini sangat dipengaruhi oleh keburaman atau kegelapan pada
benda objek yang dideteksi. Pada percobaan ini menggunakan 8 bahan yang dapat
dilihat pada tabel alat dan bahan. Untuk pengukuran titik nyala semua bahan
menghasilkan nilai yang sama yaitu pada titik 0 mm. Sedangkan untuk titik mati (off)
menghasilkan nilai yang bervariasi, pada bahan stainless pada titik 5 mm, aluminium
5.5, brass 6 mm, copper 7 mm, mild steel 4 mm, dan rubber 4.5 mm. Dan untuk 2
bahan lainnya (cardboard dan plastic transparent) menghasilkan titik 0 mm. Untuk
mengetahui hysterisis dengan cara yaitu titik nyala – titik mati. Maka didapatlah
hysterisisnya.
Dari hasil yang didapat hysterisis yang paling dekat yaitu plastic transparent.
Karena plastic merupakan bahan yang lemah konduktor dan mempunyai refletifitas
yang sangat rendah (permukaan yang sangat gelap).Sedangkan untuk hysterisis yang
tinggi yaitu pada stainless 5 mm, aluminium 5.5 mm, brass 6 mm, dan copper 7 mm.

Pada percobaan ke 11 ini membahas pengaruh ketebalan bahan pada jarak


pensaklaran dari sensor kapasitif, dengan menggunakan 7 bahan plastic yang memiliki
ketebalan yang berbeda dan 1 mild steel. Ketebalan tersebut terdapat pada bagian
belakang plastic. Plastic yang dimaksud bukan lah plastic yang transparan tetapi plastic
seperti mild steel. Sebelum memulai untuk mengukur, tentukan titik jarak yang akan
kita ambil. Setelah itu, kita pasang plasticnya dengan ketebalan menghadap ke sensor
kapasitif. Barulah, kita mulai pengukuran dengan plastic yang memiliki ketebalan 2.0
mm thick menghasilkan jarak pensaklaran 2 mm. Lalu, plastic 3.0 mm thick
menghasilkan 0 mm. Selanjutnya, untuk plastic 5.0 mm thick menghasilkan 0 mm, 7,0
menghasilkan 1 mm, 12 mm thick menghasilkan jarak 1 mm, 17 mm thick
menghasilkan jaraj pensaklar 1 mm, dan 28,0 mm thick menghasilkan jarak
pensaklaran yaitu sebesar 2 mm.
Sensor kapasitif ini memiliki karakteristik sensor yang sangat dipengaruhi oleh
keburaman atau kegelapan pada benda objek yang dideteksi. Jika objeknya tipis maka
objek tidak akan terdeteksi namun sebaliknya apabila objeknya tebal sensor kapasitif
dapat mendeteksi objek tersebut. Maka dari pada itu ketebalan objek sangat
mempengaruhi pensensoran pada sensor kapasitif, semakin tebal objek yang dideteksi
maka semakin jauh jarak sensor dapat mendeteksinya namun sebaliknya apabila objek
nya tipis maka jarak deteksi nya pun menjadi dekat
G. KESIMPULAN
Pada percobaan yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa :

1. Objek logam dan non logam dapat dideteksi dengan sensor kapasitif.
2. Sensor kapasitif memiliki prinsip kerja dengan cara reflectif atau pantulan.
3. Sensor ini bisa mendeteksi bahan dari refletifitas yang sangat rendah.
4. Sensor kapasitif ini sangat dipengaruhi oleh keburaman atau kegelapan pada benda
objek yang dideteksi
5. Seperti yang terlihat pada grafik, pada plastic, jarak pensaklaran bergantung pada
ketebalan bahan
6. Dengan sensor kapasitif, perubahan kapasivitas terjadi saat objek terdeteksi. Oleh
karena itu, bahan-bahan yang besar harus diletakkan sebelum sensor bereaksi.

7. Semakin kecil pengantar arus dari bahan tersebut, semakin besar bahan yang harus
diletakkan pada zona aktif agar bisa terdeteksi.

8. Nilai untuk faktor reduksi jarak pensaklaran terindikasi pada ketebalan bahan, untuk
jarak pensaklar maksimum pada bahan yang bias terdeteksi.

Anda mungkin juga menyukai