CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswan dapat membandingkan hasil kajian teoritis terhadap hasil praktikum dengan
aplikasi dari sensor kapasitif.
A. PENDAHULUAN
A.2 Permasalahan
Kotak kartu pada mesin pengemasan sedang diawasi. sebuah sensor kapasitif
digunakan.Pelajari apakah sensor ini dapat digunakan. Selidiki juga jarak pensaklaran
untuk bermacam-macam bahan.
Gambar 1 sket posisi sensor
Ket Gambar : Oscillator (1), Demodulator (2), triggering stage (3), switching status
incator (4), output stage with protective circuit (5), external voltage (6), internal
stabilised voltage (7), active switching zone (condensator) (8), switching output (9).
B. ALAT dan BAHAN
No Alat dan bahan Jumla
h
1 Lamp & buzzer unit 1
2 Position slide 1
3 Vernier caliper 1
4 Capasitive sensor unit (M18) 1
5 1
Set of test object, mild steel , 90 mm x 30 mm, part 3
6 1
7 Set of test object, stainless steel, 90 mm x 30 mm, part 4 1
8 1
Set of test object, aluminum, 90 mm x 30 mm, part 5
9 1
10 Set of test object, brass, 90 mm x 30 mm, part 6 1
11 1
Set of test object, copper , 90 mm x 30 mm, part 7
12 1
13 Set of test object, cardboard , 90 mm x 30 mm, part 8 1
Set of test object, rubber , 90 mm x 30 mm, part 9
Set of test object, plastic, transparent, 90 mm x 30 mm, part 10
Set of test objects, screw driver, part 36
C. POKOK-POKOK ISI
Gambar 4 rangkaian
D. LANGKAH KERJA
1. Pasang lamp & buzzer unit pada profile pate dan hubungkan sensor kapasitif.
PasangPositioning slide bergeser 5 cm dari sensor. Hubungkan sumber tegangan 24V
dan sensorpada lamp & buzzer unit.
2. Hubungkan vernier caliper pada positioning slide.
3. Gunakan mild steel plate. Part 3, atur jarak pensaklaran dari sensor 8mm dengan
sekrup.Ukur jarak pensaklaran dari berbagaibahan objek. Masukkan titik nyala dan
mati padatabel. Hitung hysteresis antara titik nyala dan titik mati dan masukkan juga
pada tabel.
Catatan :
Sensor kapasitif dapat digunakan pada non-flush mounting. Maksudnya
permukaan yang aktif tidak boleh berada di dekat bahan yang dapat
mengubah status sensor. Tidak bolehuntuk meletakkan bahan di dekat
sensor dengan tujuan untuk mendapatkan jarak pensaklaran.
F. HASIL PERCOBAAN
Brass part 6 0 6 6
Copper part 7 0 7 7
Cardboard part 8 0 0 0
Plastic transparent 0 0 0
part 10
PERCOBAAN 11
PENGARUH KETEBALAN BAHAN PADA JARAK PENSAKLARAN DARI
SENSOR KAPASITIF
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswan dapat membandingkan hasil kajian teoritis terhadap hasil praktikum dengan
aplikasi dari sensor kapasitif.
Perhatian :
Sumber tegangan hanya dapat dinyalakan apabila sumber hubungan
komponen sudah benar. Setelah melakukan percobaan, sumber tegangan
harus dimatikan sebelum pencopotan komponen.
A.2 Permasalahan
Pada konveyor, bahan plastik dari bermacam ketebalan objek terdeteksi. Sebuah
sensor kapasitif digunakan. Pelajari pengaruh ketebalan bahan pada jarak pensaklaran
dari sensor.
C. POKOK-POKOK ISI
C.1 Tata letak modul percobaan
gambar 3 tata letak modul Pansaklar
C.2 Electrical Circuit Diagram
4. Selanjutnya, gunakan mild steel plate, part 3, dan atur jarak pensaklaran 8 mm.
5. Kemudian ambil plastic plates dengan ketebalan yang berbeda – beda dari objek
percobaan (parts 23 sampai parts 29) dan tentukan jarak pensaklaran.
6. Masukkan hasilnya pada tabel dan gambar titik tersebut pada grafik pada setiap
bahan.
E. HASIL PERCOBAAN
Bahan Tiik nyala (mm) Titik mati (mm) Hysteresis (mm)
Mild steel, part 3 0 2 2
Plastic Part 24, 3,0 mm 0 0 0
F. A
thick
N
Plastic Part 25, 5.0 mm 0 0 0
A
thick
Plastic Part 26, 7.0 mm 0 1 1 L
thick I
Plastic Part 27, 12.0 0 1 1 S
mm thick A
Plastic Part 28, 17.0 0 1 1
mm thick
Plastic Part 29, 28.0 0 2 2
mm thick
Plastic Part 23, 2,0 mm 0 0 0
thick
Pada percobaan ke 10 dilakukan praktek untuk mengetahui jarak pensaklaran
dari sensor kapasitif. Sensor kapasitif memiliki prinsip kerja dengan cara reflectif atau
pantulan. Sensor kapasitif ini sangat dipengaruhi oleh keburaman atau kegelapan pada
benda objek yang dideteksi. Pada percobaan ini menggunakan 8 bahan yang dapat
dilihat pada tabel alat dan bahan. Untuk pengukuran titik nyala semua bahan
menghasilkan nilai yang sama yaitu pada titik 0 mm. Sedangkan untuk titik mati (off)
menghasilkan nilai yang bervariasi, pada bahan stainless pada titik 5 mm, aluminium
5.5, brass 6 mm, copper 7 mm, mild steel 4 mm, dan rubber 4.5 mm. Dan untuk 2
bahan lainnya (cardboard dan plastic transparent) menghasilkan titik 0 mm. Untuk
mengetahui hysterisis dengan cara yaitu titik nyala – titik mati. Maka didapatlah
hysterisisnya.
Dari hasil yang didapat hysterisis yang paling dekat yaitu plastic transparent.
Karena plastic merupakan bahan yang lemah konduktor dan mempunyai refletifitas
yang sangat rendah (permukaan yang sangat gelap).Sedangkan untuk hysterisis yang
tinggi yaitu pada stainless 5 mm, aluminium 5.5 mm, brass 6 mm, dan copper 7 mm.
1. Objek logam dan non logam dapat dideteksi dengan sensor kapasitif.
2. Sensor kapasitif memiliki prinsip kerja dengan cara reflectif atau pantulan.
3. Sensor ini bisa mendeteksi bahan dari refletifitas yang sangat rendah.
4. Sensor kapasitif ini sangat dipengaruhi oleh keburaman atau kegelapan pada benda
objek yang dideteksi
5. Seperti yang terlihat pada grafik, pada plastic, jarak pensaklaran bergantung pada
ketebalan bahan
6. Dengan sensor kapasitif, perubahan kapasivitas terjadi saat objek terdeteksi. Oleh
karena itu, bahan-bahan yang besar harus diletakkan sebelum sensor bereaksi.
7. Semakin kecil pengantar arus dari bahan tersebut, semakin besar bahan yang harus
diletakkan pada zona aktif agar bisa terdeteksi.
8. Nilai untuk faktor reduksi jarak pensaklaran terindikasi pada ketebalan bahan, untuk
jarak pensaklar maksimum pada bahan yang bias terdeteksi.