Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTEK INSTRUMENTASI INDUSTRI

Disusun Oleh :

Nama : Andreaz Rahmatullah


Nadia Sapta Rini
Nandi Yuliansyah
Kelas : 5 ED
Kelompok : 5 ( LIMA )
Dosen Pembimbing : Renny Maulidda, S.T.,M.T.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2018
JOB 7
Karakteritik respon dari sensor retro - reflective

CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Capaian Pembelajaran Umum
Mahasiswa dapat membandingkan hasil kajian secara teoritis terhadap hasil
praktikum dengan aplikasi dari sensor retro-reflective.

2. Capaian Pembelajaran Khusus


1. Mahasiswa dapat mengimplementasikan rangkaian sensor retro-
reflektive (C3).
2. Mahasiswa dapat menganalisis karakteristik respon dari sensor retro-
reflective (C4).
.
A. PENDAHULUAN
A.1 Prinsip kerja sensor retro-reflektive
Sensor optikal terdiri dari dua modul, emitter dan receiver. Pada
sensor retro-reflective, keduanya berada pada tempat yang sama.
Sehingga reflector tambahan dibutuhkan.
Keadaan normal, pancaran cahaya merah LED atau infra-merah
digunakan sebagai pemancar. Receiver pasangannya mendeteksi pancaran
tersebut di dalam modul receiver. Modul tersebut menghalangi hubungan
pancaran antara emitter dan receiver. Pantulan dari sebuah objek dapat
mencegah interupsi itu.
Oscillator (1), Photoelectric emitter (2), Photoelectric receiver (3),
Preamplifier with potentiometer (4), AND connection (5), Pulse
level converter (6), Switching status indicator (LED) (7), Output
stage with protective circuit (8), External voltage (9), Internal
stabilised voltage (10), Optical path (11),
Switching output (12)

Gambar 7.1 Prinsip kerja sensor retro-reflektive

A.2 Permasalahan
Sebuah gerbang taman diawasi oleh sensor retro-reflective.
Gerbang tidak akan tertutup apabila sebuah objek mendekat. Tentukan
objek mana yang dapat dideteksi sensor retro-reflective.

Gambar 7.2 Sket posisi sensor retro-reflektif


B. ALAT DAN BAHAN

Jumlah Alat dan Bahan

1 Lamp & buzzer unit


1 Mirror reflective optical sensor unit
1 Reflect unit
1 Set of test objects, Kodak grey card,
100 mm x 100 mm, part 17
1 Set of test objects, mild steel,
90 mm x 30 mm, part 3
1 Set of test objects, stainless steel,
90 mm x 30 mm, part 4
1 Set of test objects, aluminum,
90 mm x 30 mm, part 5
1 Set of test objects, brass,
90 mm x 30 mm, part 6
1 Set of test objects, copper,
90 mm x 30 mm, part 6
1 Set of test objects, cardboard,
90 mm x 30 mm, part 8
1 Set of test objects, rubber,
90 mm x 30 mm, part 9
1 Set of test objects, plastic,
transparent,
90 mm x 30 mm, part 10
1 Graph paper pad

1 Set of test objects, screw driver, part


36

C. KESELAMATAN KERJA
1. Sebelum latihan praktik , baca datasheet komponen yang dibutuhkan
2. Rakit komponen
3. Buat catatan tentang apapun yang penting.
4. Pergunakan semua alat alat yang ada pada lab dengan sebaik-baiknya
dan sesuai dengan fungsinya.
5. Setelah melakukan percobaan, matikan semua alat yang telah
dipergunakan dan pastikan semuanya kembali seperti semula dan tetap
dalam baik dan benar.

D. POKOK-POKOK ISI
D.1 Tata letak modul percobaan
Gambar 7.3 Gambar tata letak modul percobaan

D.2 Diagram rangkaian

Gambar 7.4 Diagram rangkaian listrik

D.3 Prosedur percobaan

Untuk hasil yang memuaskan, LED hijau (indikator cadangan)


harus hidup sama seperti LED kuning (indikator switching), saat sensor
mendeteksi objek.
Kemudian uji jarak respon dari sensor pancaran. Atur
potensiometer pada nilai maksimum. Sisipkan papan kertas grafik di
bawah emitter. Gerakkan Kodak grey card melewati pancaran dari ujung,
dengan sisi putih menghadap ke emitter, dan catat titik nyala pada papan
kertas grafik. Ukur pada jarak sepanjang 2 cm. Gerakkan kembali Kodak
grey card dari kanan dan kiri menuju pancaran.
Pemasangan positioning slide.
Saat pemasangan vernier caliper, slide unit dari positioning slide
pada keadaan “0”. Kedua jarum pengukuran berjarak 10 mm. Vernier
caliper dipasang secara pararel dengan base plate, menutup tepi, sehingga
gerakan jarum akan maksimal pada vernier caliper. Kedua magnet yang
menahan caliper dipasang pada base plate dari positinong slide.
Catatan
Untuk hasil yang memuaskan, LED hijau (indikator cadangan)
harus hidup sama seperti LED kuning (indikator switching), saat sensor
mendeteksi objek.

D.3.1 Percobaan 1

1. Satukan lamp & buzzer unit dan sensor optikal RS (retro-reflective


sensor). Gunakan reflector sebagai element pemantul. Jarak
pensaklaran sensor maksimum 1,5 m. Pada rangkaian ini, gunakan
jarak 0,4 m. Hubungkan sumber tegangan 24V pada lamp & buzzer
unit.
2. Hubungkan ouput normally open pada soket buzzer.
3. Atur potensiometer dari sensor retro-reflective pada nilai
maksimum (putar searah jarum jam, maks. 12 putaran).
4. Bawa berbagai objek dari sudut kanan menuju pancaran sensor dan
catat titik saat objek terdeteksi.
5. Apa yang terjadi jika anda akan mendeteksi objek kaca? Apakah
bisa terdeteksi? Bagaimana posisi anda meletakkan objek terhadap
sensor sehingga dapat dideteksi? Bagaimana objek transparan dapat
terdeteksi dalam keadaan tertentu?
6. Kemudian pelajari jangkauan respon dari sensor retro-reflective.
Atur kembali potensiometer pada keadaan maksimum. Letakkan
papan kertas grafik di bawah sensor optikal. Dari ujung, gerakkan
Kodak grey card menuju pancaran, dengan grey menhadap ke
emitter, dan catat titik nyala. Ukur 2 cm jarak pada optikal. Bawa
kembali card menuju pancaran dari kanan dan dari kiri.
Hasil percobaan

Sudut
Titik Titik Jarak
Bahan Tegak 90® Selain nyala mati
lurus 90®
mild steel, part 3 Terdeteksi tidak terdeteksi 54 mm - -
stainless steel, part 4 tidak tidak terdeteksi 54 mm 24mm 30mm
alumunium, part 5 terdeteksi tidak terdeteksi 54 mm 22mm 32mm
brass, part 6 terdeteksi tidak terdeteksi 54 mm - -
copper, part 7 terdeteksi tidak terdeteksi 54 mm - -
cardboard, part 8 terdeteksi tidak terdeteksi 54 mm - -
rubber, part 9 terdeteksi tidak terdeteksi 54 mm - -
plastic, transparant, part
tidak tidak tidak - - -
10

Note : pada 80® hingga 87®, plastic transparent dapat terdeteksi

Analisa Data
Pada percobaan kali ini yaitu mengenai sensor retro-reflection. Sensor retro-
reflection adalah sensor jenis emitter dan receiver nya berada dalam satu
alat/dikombinasikan, sehingga cukup simpel, tugas receiver pada jenis trhrough-
beam sensor, telah digantikan oleh reflector, sinar yang dipancarkan emitter
kelluar, akan dipantulkan kembali oleh reflector lalu sinar tersebut diterima oleh
receiver, sehingga saat sinar yang dipacarkan tidak sampai ke receiver, maka
output sensor tersebut akan bekerja.

Kesimpulan
Sensor retro-reflective dapat bekerja jika pancaran dihadang oleh objek yang
buram. Jika sebuah objek dengan permukaan reflektif ( dapat memantulkan
cahaya ) melewati pancaran dengan sudut 90o terhadap optical, objek tersebut
tidak akan terdeteksi. Hal ini bisa dicegah jika objek ditempatkan pada sudut yang
miring terhadap optica.
Deteksi pada objek transparant bisa terjadi, jika sensitivitas direndahkan sekitar
dua kali sensitivitas semula.
JOB 12
Gelombang suara dan karakteristik refleksi dari sensor ultrasonik

Tujuan pembelajaran
Mengetahui karakteristik karakteristik refleksi dan kurva respon dari sensor
ultrasonic. Serta contoh aplikasi terhadap bahan-bahan yang berbeda.

Keselamatan kerja
 Sebelum pratikum, bacalah terlebih dahulu data sheet dari setiap
komponen yg dibutuhkan
 Susun dan hubungkan setiap komponen
 Anda dapat melakukan pratikum berdasarkan penjelasan dari paragraf
“percobaan”
 Bila perlu buat catatan untuk kasus tertentu.

Perhatian
Sumber tegangan hanya dapat dinyalakan apabila semua hubungan komponen
sudah benar. Setelah melakukan percobaan. Sumber tegangan harus dimatikan
sebelum pencopotan komponen.

Permasalahan
Saat memproduksi film dan timah. Pergerakkan dari plastic film dan timah sedang
diawasi/dikendalikan oleh sensor proximity. Selidiki pengaruh sensor ultrasonic
pada system ini.
Positional Sketch

Prinsip kerja
Prinsip kerja sensor ultrasonic berdasarkan generasi,emisi, dan resepsi dari
gelombang suara pada jangkauan non-audible, antara 30 dan 300 kHz.
Sensor ultrasonic terdiri dari tiga modul yaitu ultrasonic transducer, evaluation
unit, dan bagian input ouput. Ultrasonic transducer biasanya merupakan piezo-
electric modul, yang bisa menghasilkan getaran pada jangkauan 30 hingga 300
kHz dengan output sinyal sinusoidal. Sinyal ultrasonic dipancarkan pada frekuensi
antara 1 Hz dan 100 Hz. Proses evaluasi menjadi terjadi saat pancaran sinyal
ultrasonic dan resepsi sinyal terpantul oleh sebuah objek ketika sebuah objek
berada pada jangkauan dari sensor ultrasonic, sinyal output terbentuk.
Oscillator (1), Evaluation unit (2),Triggering stage (3), Switching Status indicator
(4), Output stage with protective circuit (5), external voltage (6), internal
stabilized voltage (7), Active switching zone (ultrasonic tranducer) (8), Switching
Output (9).

Daftar Komponen

Jumlah Alat dan Bahan


1 Lamp & Buzzer Unit
1 Position Slide
1 Vernier Caliper
1 Ultrasonic sensor unit
1 Ruler (Scale)
1 Set of test object, mild Steel, 90 mm X 30 mm, part 3
1 Set of test object, Stainless Steel, 90 mm X 30 mm, part 4
1 Set of test object, Alumunium, 90 mm X 30 mm, part 5
1 Set of test object, Brass, 90 mm X 30 mm, part 6
1 Set of test object, Coper, 90 mm X 30 mm, part 7
1 Set of test object, Cardboard, 90 mm X 30 mm, part 8
1 Set of test object, Rubber, 90 mm X 30 mm, part 9
1 Set of test object, Plastic,Transparent, 90 mm X 30 mm,
part 10
1 Set of test object, Screw driver ,part 36

Layout

Electrical Circuit Diagram

Praktikum
Pasang lamp & buzzer unit, sensor ultrasonic dan skala pengukuran pada profile
plate.
Hubungkan sumber tegangan 24 V dan sensor pada lamp & buzzer unit.
Gunakan beberapa objek percobaan dan dekatkan pada emitter dengan jarak 15
cm dan catat apa yang terjadi. Gunakan sliding part yang terpisah dari positioning
slide untuk pemasangan objek, dengan skala pengukuran sebagai batas
pengukuran. Selidiki ketergantungan refleksi suara dari sudut pada perputaran di
sliding part
Letakkan papan kertas grafik dibawah skala sensor. Ambil transparent plastic
plate 100 mm x 100 mm, part 18 dari objek percobaan dan pindahkan dari ujung
(dari kiri dan dari kanan) menuju pancaran ultrasonik. Usahakan plastic plates
tregak lurus terhadap pancaran ultasonic. Pada kertas grafik beri titik, saat sensor
ultrasonic mendeteksi (ujung dari plate).
Lakukan pengukuran dengan jarak 5 cm dari sensor dan jarak pengukuran 2 cm
Pasang kembali positioning slide jika anda menyelesaikan latihan.

Catatan
Pastikan titik nyala dan titik mati dan sensor tidak bersamaan saat melakukan
pengukuran. Agar mudah, biarkan plastic plate mendekati sensor hingga statusnya
berubah kemudian jauhkan objek ke kiri hingga status sensor mati, yang
merupakan titik mati sensor jarak antara kedua titik merupakan hysterisis
Bahan metal plate (dari objek percobaan, misal stainless steel plate) 10 cm dari
sensor dan terhadap pancaran 90o. Gunakan positioning slide dan metal plate
mendekati tahanan kemudian putaran 45o. Apakah sekarang anda dapat
mendeteksi metal plate kedua ( lihat gambar dibawah ) ?
Data Percobaan

Jarak Sudut
Bahan Jarak Sudut Awal Sudut Akhir (Tidak
Mendeteksi)
Mild steel. Part 3 50 mm 90◦ 85◦ 5◦
Stainless Stel, Part
50 mm 90◦ 84◦ 6◦
4
Alumunium, part
50 mm 90◦ 84◦ 6◦
5
Brass, Part 6 50 mm 90◦ 84◦ 6◦
Copper, part 7 50 mm 90◦ 85◦ 5◦
Cardboard, part 8 50 mm 90◦ 84◦ 6◦
Rubber, Part 9 50 mm 90◦ 85◦ 5◦
Plastic,
50 mm 90◦ 84◦ 6◦
transparent

Analisa Data
Pada percobaan ini dilakukannya praktek untuk mengetahui Gelombang
suara dan karakteristik refleksi dari sensor ultrasonik. Dimana dapat dilihat pada
tabel evaluasi bahwa terdapat sudut kemiringan berapa derajatkah bahan – bahan
tersebut dapat mendeteksi suara dari sensor tersebut. Praktek kali ini
menggunakan jarak 50 mm.
Pada Mild Steel, Copper, dan Rubber, terdapat persamaan yaitu sudut
awalnya adalah 90◦ dan sudut akhirnya yaitu 85◦ dimana sudut awal dan sudut
akhir tersebut menandakan bahwa pada jarak sudut tersebut sensor akan
mendeteksi dan sensor akan tidak mendeteksi pada jarak sudut 5◦.
Pada Stainless,Alumunium, Brass, Cardboard dan, Plastic, terdapat
persamaan yaitu sudut awalnya adalah 90◦ dan sudut akhirnya yaitu 84◦ dimana
sudut awal dan sudut akhir tersebut menandakan bahwa pada jarak sudut tersebut
sensor akan mendeteksi dan sensor akan tidak mendeteksi pada jarak sudut 6◦.
Sensor ultrasonik bisa mendeteksi semua bahan dari objek percobaan
pada sudut-sudut tertentu. Untuk bahan tipis, plastik film yang transparan juga
bisa dideteksi khusus pada bahan yang memiliki permukaan yang halus. Harus
dicatat atau diketahui dahulu sudut refleksinya. Dengan bahan yang kasar, atau
dengan tekstil, sudut tidak berpengaruh. Juga setelah defleksi ganda dari pancaran
90̊, deteksi dari permukaan kasar bisa terjadi.

Catatan
Untuk lokasi yang bisa menghasilkan sinyal pada jangkauan ultrasonik, sensor
ultrasonik hanya bisa digunakan untuk reservasi. Gangguan dari luar mungkin
bisa terdeteksi. Menyebabkan sinyal yang salah. Gangguan tersebut bisa berupa
suara gergaji, tembakan di udara, atau semacamnya.

Kesimpulan
1. Sensor ultrasonik dapat berfungsi untuk mendeteksi gelombang suara
2. Terdapat sudut yang berbeda – beda antara tiap – tiap bahan
3. Sudut terkecil pada jarak 2 – 5 cm dimilki oleh bahan berjenis rubber.

Lampiran
1. JOB 7
2. JOB 12

Anda mungkin juga menyukai