Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PRAKTEK SISTEM KENDALI KONTINYU

PARAMETER ELEMEN PROPORSIONAL

Dosen Pengampu:

Renny Maulidda, S.T., M.T.

Disusun oleh:

Kelompok 5

Muhammad Aditya pratama 062030321042


Riska Apriyani 062030
Andri Medi Pratama 0620303210

Kelas: 4 ED

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2021

PARAMETER ELEMEN PROPORSIONAL


1. Tujuan

Setelah melaksanakan praktikum Parameter Elemen Proporsional,


diharapkan praktikan:
a. Dapat mengetahui parameter elemen proporsional
b. Dapat memahami parameter elemen proporsional
c. Dapat menganalisis parameter elemen proporsional

1. Teori Dasar

Elemen Aksi-Proporsional (elemen P) merupakan elemen transfer linear


yang paling sederhana diantara semua elemen transfer linear. Output variabel
x dan input variabel y dikombinasikan berdasarkan rumus matematika

Pada elemen P, variabel input y(t) berdampak langsung terhadap


variabel output x(t), elemen P merupakan transfer elemen tanpa delay
(penundaan). Parameter Kp merupakan koefisien proporsional.

Grafik berikut menunjukkan step response dan block symbol dari


elemen P. Dan gambar terakhir memuat step response yang dapat
memudahkan kita untuk mengidentifikasi sebuah elemen kontrol dalam
bentuk struktur control loop.

Gambar 1. Step response dan block symbol dari elemen proporsional

Pada sistem output kita akan mendapatkan kembali sinyal input tetapi
sinyalnya sudah dikuatkan atau dilemahkan oleh faktor Kp. Dengan
demikian, elemen P merupakan elemen transfer dengan penggantian
(compensation). Perhatikan bagan berikut.
Gambar 2. Bagan elemen transfer linear untuk elemen proporsional

Contoh untuk Elemen P

Jaringan listrik di bawah ini merupakan contoh elemen P dalam


pengertian secara teknis.

Gambar 3. Jaringan listrik contoh elemen proporsional

Pada gambar di atas, jika memilih arus i sebagai variabel masukan dan
tegangan u sebagai variabel keluaran, jaringan listrik yang ditampilkan
merupakan elemen P yang berperilaku sesuai dengan hukum Ohm u = R× i.
2. Langkah Kerja

Langkah kerja dari percobaan parameter elemen proporsional antara


lain sebagai berikut.
a. Hubungkan modul pengendali UniTrain Interface SO04203-2A ke
UniTrain Experimenter SO4203-2B, lalu buat rangkaian sesuai dengan
perintah gambar.
b. Agar hasil grafik step response dapat terlihat, hubungkan USB pada modul
SO04203-2A ke laptop yang digunakan.
c. Buka software L@Bsoft pada laptop untuk melihat grafik step response
hasil percobaan.

Gambar 4. Step response pada Labsoft

d. Aktifkan plotter step response dan konfigurasikan seperti tabel di bawah


ini.
Tabel 1. Tabel konfigurasi untuk elemen proporsional
Settings Input
Channel A Meas. range: 10 V Coupling: DC
Channel B Meas. range: 10 V Coupling: DC
Other Range: 100 Offset: 0
Settings Output
Step change from ... to ...
0 50%
Delay time/ms 0
Measurements 300
Settings Diagram
Display Channel A
x-axis from ... to ... 0 1s
y-axis from ... to ... 0 100
e. Klik kanan pada laptop untuk memunculkan menu Properties yang bisa
digunakan untuk mengatur display, scale, grid, zero lines dan font sesuai
dengan yang kita inginkan.

Gambar 5. Tampilan pengaturan display

Gambar 6. Tampilan pengaturan scale


Gambar 7. Tampilan pengaturan grid

Gambar 8. Tampilan pengaturan zero lines

Gambar 9. Tampilan pengaturan font


f. Jika kabel USB pada UniTrain SO04203-2A sudah terhubung dengan
laptop maka tombol play yang ada di toolbar akan berubah warna menjadi
hijau.
Gambar 10. Perubahan tombol play pada toolbar software Labsoft

g. Setelah menghubungkan kabel USB UniTrain SO04203-2A pada laptop,


software L@Bsoft harus di close terlebih dahulu atau akan terjadi error.
h. Kemudian kita bisa memutar atau mengatur potensiometer yang ada di
modulator untuk mengatur grafik step response yang dapat kita lihat pada
software L@Bsoft.
i. Simpan hasil grafik step response yang ditampilkan pada software
L@Bsoft.
4. Gambar Rangkaian Percobaan
Gambar rangkaian pada percobaan parameter elemen proporsional
dapat dilihat pada gambar-gambar di bawah ini.

Gambar 11. Rangkaian percobaan parameter elemen proporsional dari modul


materi (Labsoft)

Gambar 12. Rangkaian parameter elemen proporsional pada Modul UniTrain


Interface SO04203-2A

Gambar 13. Rangkaian parameter elemen proporsional pada Modul UniTrain


Experimenter SO4203-2B
Gambar 14. Rangkaian parameter elemen proporsional pada modul UniTrain
5. Hasil Percobaan pada Labsoft
Berikut hasil dari percobaan parameter elemen proporsional yang
ditampilkan pada software L@Bsoft.

Gambar 15. Saat potensiometer yang ada di modulator diatur pada garis minimum

SCALE : 80 %
100
%

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
t/s

Gambar 16. Saat potensiometer yang ada di modulator diatur pada garis kelima
Scale 80%
100

%
90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
t/s

Gambar 17. Saat potensiometer yang ada di modulator diatur pada garis kesepuluh
SCALE 80%

100
%

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
t/s

Gambar 18. Saat potensiometer yang ada di modulator diatur pada garis keEnam
Scale : 80%
100
%

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
t/s

Gambar 19. Saat potensiometer yang ada di modulator diatur naik secara berkala
dari garis minimum ke maximum
SCALE X MAX : 20
6. Analisa dan Kesimpulan
• Analisa
Parameter dari Elemen Proporsional
Pada praktikum yang telah dilakukan, dapat di analisa bahwa
parameter merupakan masukan/input untuk mengendalikan
keluaran/outputnya yaitu gelombang/grafik .Gelombang yang
dihasilkan yakni mengikuti nilai dari input yang diberikan.
Apabila nilai input kecil maka grafik akan kecil dan ketika nilai
Input dinaikan maka output grafik akan ikut naik dan grafik akan
stabil apabila nilai inputnya tetap sama selama bebrapa waktu.
Berdasarkan hasil praktikum yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa
perubahan sinyal kontrol sebanding dengan perubahan eror. Semakin besar
eror, maka semakin cepat sinyal kontrol bertambah/berubah. Adapun
pengaruh kontroler Integral pada sistem:
 Menghilangkan eror steady state
 Respon lebih lambat dibandingkan P
 Dapat menimbulkan ketidakstabilan

• Kesimpulan
 Parameter dari Elemen Proporsional
Parameter kendali P akan menunjukan karakteristik dari setiap
kendali P yaitu kendali P akan stabil dibawah set delay. Grafik
akan stabil apabila nilai input P sama dalam waktu tertentu.

 Parameter dari Elemen Integral


Parameter I akan menunjukan karakteristik dari setiap kendali I ,
kendali I stabil
 pada set delay namun waktunya sedikit lama untuk stabil.
Karakteristik elemen I memerlukan beberapa waktu untuk
stabil. Semakin besar input I maka cepat stabil dan ketika
input mengecil maka grafiknya akan bertambah lama
untuk stabil.
Pengontrol Integral berfungsi menghasilkan respon sistem yang
memiliki kesalahan keadaan stabil nol. Jika sebuah plant tidak memiliki
unsur integrator (1/s), pengontrol proposional tidak akan mampu
menjamin keluaran sistem dengan kesalahan keadaan stabilnya nol.
Dengan pengontrol integral, respon sistem dapat diperbaiki, yaitu
mempunyai kesalahan keadaan stabilnya nol.
Pengontrol integral memiliki karakteristik seperti halnya sebuah
integral. Keluaran sangat dipengaruhi oleh perubahan yang sebanding
dengan nilai sinyal kesalahan. Keluaran pengontrol ini merupakan
penjumlahan yang terus menerus dari perubahan masukannya. Kalau
sinyal kesalahan tidak mengalami perubahan, keluaran akan menjaga
keadaan seperti sebelum terjadinya perubahan masukan.

Anda mungkin juga menyukai