Anda di halaman 1dari 9

RANCANGAN RANGKAIAN DAYA DAN KONTROL UNIT

MESIN PEMINDAH BIJI-BIJIAN DENGAN TIUPAN ANGIN BLOWER

Untuk Memenuhi Tugas dari Mata Kuliah


Laboratorium Desain Instalasi II
Semester II

Oleh:

DENISA MUTIARA J. (2231120025)

MOCH. FATKHUR ROBBI (2231120066)

M. NIZAR ROIF R. (2231120073)

MUHAMMAD IRSYAD A. M. (2231120074)

NUGY BILIANTO (2231120027)

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK DAN SISTEM


KELISTRIKAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO 
POLITEKNIK NEGERI MALANG 
2023
MESIN PEMINDAH BIJI-BIJIAN DENGAN TIUPAN ANGIN BLOWER

I. DISKRIPSI KERJA
Mesin pemindahan biji-bijian ini terdiri dari dua buah motor induksi tiga
phase, motor M1 sebagai peniup udara (blower) dengan starter bintang-segitiga
(Star-Delta) dan motor M2 sebagai penggetar (vibrator) dengan starting DO,
pengiriman sinyal penuh b10, dan pengontrol aliran b8. Kontrol mesin ini harus
dioperasikan oleh seorang operator dari ruangan/panel kontrol. Untuk
mengoperasikan mesin ini, operator harus menekan tombol tekan , mesin akan ON.
Dengan sistem penguncian (interlocking) menolak kemungkinan motor penggetar
M2 ON lebih dulu, sebelum motor peniup udara M1 berputar pada kecepatan penuh
dan pengontrol aliran pada saat starting tidak mengunci penggetar. Jika bak
penampungan (silo) penuh b10 ON, atau Saklar/sensor aliran b8 OFF, atau menekan
tobol tekan OFF, maka motor penggetar M2 akan segera OFF, sementara motor
peniup udara M1 masih tetap bekerja sampai kosongnya bahan-bahan pada pipa.
Pada saat mesin beroperasi normal, kemudian bahan habis, maka sensor aliran b8
akan OFF, dan akan mematikan mesin (M1 & M2).

II. PENGGERAK DAN SENSOR  

1. Motor penggerak (1), berfungsi sebagai penghisap debu. Beban motor penggerak
1  tergolong ringan karena hanya menghisap debu hasil penggergajian kayu. 
Sehingga, dapat menggunakan motor induksi tiga fasa dengan daya dibawah 
5,5kW. Karena daya yang diperlukan motor listrik tidak lebih dari 5,5kW maka 
dapat menggunakan sistem pengasutan langsung atau Direct On-Line (DOL).
2. Motor penggerak (2), berfungsi sebagai penggergajian kayu. Beban motor 
penggerak 2 termasuk berat karena digunakan untuk memutar atau menggerakkan 
mata gergaji untuk memotong kayu. Sehingga, motor listrik yang akan dipasang
memiliki daya yang besar atau diatas 5,5kW. Karena daya yang diperlukan motor 
listrik bisa saja lebih dari 5,5kW maka sistem pengasutan yang digunakan adalah 
Star-Delta.  
3. Motor penggerak (3), berfungsi sebagai derek untuk menarik beban ke titik 
penggergajian dan menarik kembali ke titik semula. Motor penggerak 3 akan 
berputar ke arah normal untuk membawa beban ke titik penggergajian kemudian 
akan berputar ke arah sebaliknya untuk membawa beban kembali ke titik semula. 
Karena motor 3penggerak 3 akan beroperasi ke arah normal dan ke arah
sebaliknya,  maka sistem pengasutan yang dipakai adalah Forward-Reverse.
Daya motor listrik  yang digunakan bisa dibawah 5,5kW yang dikombinasikan
dengan suatu sistem  penggerak mekanis. Sehingga rangkaian Forward-
Reverse untuk mengoperasikan  motor penggerak 3 tidak perlu
dikombinasikan dengan sistem Star-Delta. 
4. Limit switch, berfungsi sebagai sensor atau pengganti sistem manual yang 
dijalankan oleh manusia. Limit switch akan dihubungkan dengan rangkaian
kontrol menggantikan peran push-button untuk mengoperasikan atau
menghentikan motor  penggerak.  

III. URUTAN KERJA SISTEM 

Pengoperasian unit sawmill tentu tidak hanya faktor elektriknya saja yang
berperan,  tetapi terdapat faktor lainnya. Maka dari itu perlu diperjelas tahapan
kerja dari unit  sawmill.  
1. Pastikan beban sudah tersedia diatas derek pada unit sawmill. 
2. Jika beban sudah tersedia di atas derek, maka dapat dioperasikan menggunakan 
tombol on, kemudian motor penggerak 1 akan beroperasi bersamaan dengan
motor  penggerak 2 yang beroperasi dengan sistem star. 
3. Kemudian 5 detik setelahnya motor penggerak 2 akan berubah operasi secara delta.
4. Setelah motor penggerak 1 beroperasi penuh dan motor penggerak 2 beroperasi 
secara delta secara penuh, 5 detik kemudian motor penggerak 3 akan beroperasi
menarik derek beban ke arah pemotongan. 
5. Motor penggerak 1, 2 dan 3 akan beroperasi bersamaan selama penggergajian 
berlangsung. 
6. Motor penggerak 1 akan menghisap debu hasil penggergajian, motor penggerak
2  akan menggergaji kayu, dan motor penggerak 3 akan menarik derek beban. 7.
Ketika telah mencapai titik akhir atau batas penggergajian, maka derek akan 
mendorong limit switch 1 sehingga akan menonaktifkan motor penggerak 2 dan 
motor penggerak 3 yang beroperasi ke arah penggergajian. Sedangkan motor 
penggerak 1 masih tetap beroperasi untuk menghisap debu hasil penggergajian. 8.
Setelah 5 detik kemudian, motor penggerak 1 akan mati dan motor penggerak 3 
beroperasi ke arah sebaliknya menarik derek ke titik semula. 
9. Motor penggerak 3 yang bergerak ke arah sebaliknya akan beroperasi sampai ke 
titik semula. 
10. Ketika telah sampai pada titik semula, derek akan mendorong limit switch 2
kemudian motor penggerak 3 yang menarik beban ke titik semula akan off dan
unit  sawmill berhenti beroperasi secara keseluruhan. 
11. Demikian proses pemotongan pada unit sawmill dan terus berulang jika akan 
digunakan untuk pemotongan selanjutnya. 

IV. GAMBAR RANGKAIAN DAYA 


Rangkaian daya yang akan dirancang mengacu pada identifikasi penggerak yang 
bekerja pada unit sawmill. Masing-masing penggerak menggunakan sistem
pengasutan  yang berbeda sesuai dengan fungsinya pada unit sawmill. 

1. Motor penggerak 1 
Pada bagian ini motor bergerak sebagai penghisap, penggerak, motor
penggerak 1  akan dirangkai dengan sistem pengasutan langsung atau Direct
On-Line sehingga gambar rangkaian daya untuk motor penggerak 1.

2. Motor penggerak 2 
Pada bagian motor bergerak sebagai penggerak gergaji, penggerak, motor ini
akan  dirangkai dengan sistem pengasutan Star-Delta sehingga gambar
rangkaian daya  untuk motor penggerak 2 sebagai berikut. 

3. Motor penggerak 3 
Pada bagian motor bergerak maju mundur untuk menggerakkan kayu,
penggerak,  motor 3 akan dirangkai dengan sistem pengasutan Forward-
Reverse sehingga  gambar rangkaian daya untuk motor penggerak 3 sebagai
berikut.

Karena sumber tegangan sama, maka rangkaian daya dari motor penggerak 1,2
dan 3  dapat digabung dalam satu gambar. Sehingga rangkaian daya secara
keseluruhan  sebagai berikut.  
Pengoperasian Rangkaian Daya 
1) On kan ketiga MCB 3 Fasa yang menghubungkan sumber tegangan dengan
masing-masing rangkaian daya motor penggerak. 
2) Sambungkan koil A2 kontaktor K1, K2, KY, KD, KF dan KR dengan sumber 
netral.
3) Sambungkan koil A1 kontaktor K1, K2, dan KY dengan sumber tegangan
yang  sesuai. 
4) Motor penggerak 1 beroperasi dan motor penggerak 2 akan beroperasi secara 
star. 
5) Pada saat motor penggerak 2 beroperasi secara star, maka pada rangkaian
delta tidak boleh beroperasi, berlaku juga sebaliknya. 
6) Setelah beberapa detik, ubah rangkaian motor penggerak 2 menjadi delta
dengan cara memutus koil A1 KY dari sumber tegangan dan menghubungkan 
koil A1 KD ke sumber tegangan. 
7) Motor penggerak 1 terus beroperasi dan motor penggerak 2 beroperasi secara 
delta. 
8) Setelah beberapa detik, hubungkan koil A1 KF untuk mengoperasikan motor 
penggerak 3 ke arah pemotongan. 
9) Pada saat motor penggerak 3 beroperasi secara forward, maka pada rangkaian 
reverse tidak boleh beroperasi, berlaku juga sebaliknya. 
10) Motor penggerak 1, 2 dan 3 beroperasi selama proses penggergajian. 11)
Setelah sampai di titik akhir penggergajian, putuskan koil A1 K2, KD dan
KF.  Sehingga hanya menyisakan motor penggerak 1 saja yang beroperasi. 
12) Setelah beberapa detik, putuskan koil A1 K1 untuk menghentikan operasi 
motor penggerak 1 dan hubungkan koil A1 KR untuk mengoperasikan motor 
penggerak 3 yang bergerak ke titik semula. 
13) Motor penggerak 3 akan beroperasi hingga titik semula. 
14) Ketika sampai di titik semula, putuskan koil A1 KR. Rangkaian berhenti 
beroperasi dan terus berulang sampai penggergajian berikutnya. 
15) Matikan ketiga MCB 3 Fasa. 

V. GAMBAR RANGKAIAN KONTROL 


Rangkaian kontrol pada unit sawmill terdiri dari gabungan rangkaian kontrol pada 
masing-masing motor penggerak yang kemudian dilengkapi dengan sensor dan
juga  penunda waktu (timer) untuk mengoperasikan motor penggerak sesuai
dengan urutan  kerja sistem unit sawmill. 

Langkah pertama untuk merancang rangkaian kontrol adalah menggambar 


rangkaian kontrol untuk motor penggerak 1 dengan sistem pengasutan
langsung /  Direct On-Line (DOL).

Kemudian, karena motor penggerak 1 dan 2 beroperasi bersamaan maka titik


awal  untuk motor penggerak 2 dapat dihubungkan pada kontak bantu K1 14.
Karena  rangkaian kontrol unit sawmill hanya menggunakan satu buah push-
button maka  untuk perubahan sistem star menjadi delta pada rangkaian motor
penggerak 2 (K2)  menggunakan penunda waktu (timer) selama 5 detik.
Setelah
itu, hubungkan juga rangkaian untuk motor penggerak 3 yang bergerak ke 
arah penggergajian (KF) yang memiliki titik awal di kontak NC timer 56. KF 
bekerja setelah motor penggerak 1 dan 2 beroperasi secara penuh, sehingga
perlu  ditambahkan timer kedua untuk menunda beroperasinya KF selama 5
detik untuk  menunggu motor penggerak 2 beroperasi dengan sistem delta
secara penuh. 

Kemudian motor penggerak 2 (K2) dan 3 (KF) akan berhenti beroperasi


karena  telah mencapai batas penggergajian (mendorong limit switch 1).
Karena limit  switch memiliki prinsip kerja seperti push-button, maka perlu
penguncian agar  dapat beroperasi terus menerus.  
Oleh karena itu, perlu ditambah 1 kontaktor (KK) dan 1 timer tambahan.
Kontak  bantu KK 13 dihubungkan dengan kontak bantu K1 13. Lalu limit
switch  dihubungkan dengan kontak bantu K1 14. Kontak limit switch NO
dibuat  penguncian dengan kontak bantu KK NO (13-14) dengan koil A1 KK,
sedangkan  kontak limit switch NC dihubungkan dengan Kontak bantu KK 21.
Kontak bantu  KK 22 dihubungkan dengan koil A1 K2. 
Kemudian untuk penggerak motor 3 yang bergerak ke arah titik semula,
hubungkan  kontak bantu KK 13 dengan NO timer 55. Setelah itu NO timer 56
dihubungkan  dengan kontak bantu KF 21. Kontak bantu KF 22 dihubungkan
dengan kontak  bantu TOR NC (95-96) yang kemudian dihubungkan dengan
koil A1 KR. Karena  ketika KR beroperasi kemudian K1 mati, maka kontak
bantu NC KR dihubungkan  dengan kontak push-button 04.  

Terakhir, motor penggerak 3 akan mati setelah derek mencapai titik semula 
(mendorong limit switch 2). Limit switch 2 dihubungkan setelah MCB 1 fasa
dan  kontak limit switch NC dihubungkan dengan push-button ON 03. Maka
seperti inilah gambar rangkaian kontrol unit sawmill secara keseluruhan.
Pengoperasian Rangkaian Kontrol 
1. On kan MCB 1 Fasa  
2. Tekan push-button ON. 
3. Motor penggerak 1 dan 2 akan beroperasi terlebih dahulu dan motor penggerak
3  bergerak 5 detik setelah motor penggerak 2 beroperasi penuh secara delta. 4.
Ketika telah sampai batas penggergajian, derek akan mendorong limit switch 1 
sehingga motor penggerak 2 dan 3 yang bergerak ke arah batas penggergajian 
berhenti beroperasi. 
5. Kemudian, 5 detik setelahnya motor penggerak 1 akan mati dan motor penggerak  3
akan beroperasi ke arah sebaliknya menuju titik semula. 
6. Ketika sampai di titik semula, motor penggerak 3 mati. 
7. Off kan MCB 1 Fasa.

Anda mungkin juga menyukai