Anda di halaman 1dari 15

DOKUMEN PERCOBAAN

MESIN PEMINDAH BIJI-BIJIAN


DENGAN TIUPAN ANGIN ( BLOWER )

Untuk Memenuhi Tugas dari Mata Kuliah


Laboratorium Desain Instalasi II
Semester II

Oleh ;
Ajeng Cahya Ramadhan
NIM : 2241150020

PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2022
A. GAMBAR DIAGRAM PROSES DAN DESKRIPSI

1. TUJUAN
Tujuan dari latihan ini akan dapat :
1.1. Merencanakan rangkaian kontrol dan daya mesin pemindahaan biji-bijian sesuai dengan deskripsi
kerja yang diberikan.
1.2. Membuat sket dan merakit kerangka panel kontrol dan daya, berdasarkan kebutuhan
komponen/peralatan.
1.3. Menyusun tata letak (lay out) komponen kontrol dan daya pada kerangka panel dan memasang
pengawatan rangkaian sesuai dengan gambar rencana.
1.4. Mengecek/meneliti, mengoperasikan rangkaian kontrol dan instalasi daya pada panel dan mesin
2. DESKRIPSI KERJA
1.5. Posisi Normal
Mesin pemindahan biji-bijian ini terdiri dari dua buah motor induksi tiga phase, motor M1 sebagai
peniup udara (blower) dengan starter bintang-segitiga (Star-Delta) dan motor M2 sebagai penggetar
(vibrator) dengan starting DO, pengiriman sinyal penuh b10, dan pengontrol aliran b8.
Kontrol mesin ini harus dioperasikan oleh seorang operator dari ruangan/panel kontrol. Untuk
mengoperasikan mesin ini, operator harus menekan tombol tekan , mesin akan ON. Dengan sistem
penguncian (interlocking) menolak kemungkinan motor penggetar M2 ON lebih dulu, sebelum motor
peniup udara M1 berputar pada kecepatan penuh dan pengontrol aliran pada saat starting tidak
mengunci penggetar. Jika bak penampungan (silo) penuh b10 ON, atau Saklar/sensor aliran b8 OFF,
atau menekan tobol tekan OFF, maka motor penggetar M2 akan segera OFF, sementara motor peniup
udara M1 masih tetap bekerja sampai kosongnya bahan-bahan pada pipa. Pada saat mesin beroperasi
normal, kemudian bahan habis, maka sensor aliran b8 akan OFF, dan akan mematikan mesin (M1 &
M2).
1.6. Posisi Perawatan
Untuk perbaikan/perawatan atau membersihkan konponen mesin, saklar pemindah (selector switch)
dipindah dari posisi OTOMATIS ke posisi HAND/MANUAL. Pada posisi ini masing-masing motor
dapat dioperasikan sendiri-sendiri. Pada posisi ini , sinyal akan memberikan tanda pada operator.

B. IDENTIFIKASI DAN SPESIFIKASI MOTOR , SENSOR DAN PENJELASAN FUNGSI


SERTA SPESIFIKASI
1. Penggerak
a. Motor 1 ( Peniup )
Motor 1 ini membutuhkan tenaga yang besar untuk meniup biji-bijian yang akan ditiup ke silo,
maka dari itu motor akan menggunakan starting Star-Delta yang otomatis harus mempunyai tegangan
motor yang besar berikut adalah contoh motor yang dapat digunakan pada rangkaian Star-Delta.

Tegangan : 380 / 660 V


Daya : 10 Kw = 10.000 Watt
Cosphi : 0,74
>> I Nominal Star :

P = √3 . V. I . Cosphi

10000 = √3 . 660 . I . 0,74


10000
I =
√3 . 660 . 0,74

I = 11,82

Istart = 5-7 . Inominal


= 5 . 11,82
= 59,1
>> I Nominal Delta :

P = √3 . V. I . Cosphi

10000 = √3 . 380 . I . 0,74


10000
I =
√3 . 380 . 0,74

I = 20,53

Istart = 5-7 . Inominal


= 5 . 50,53
= 252,65
b. Motor 2 ( Penggetar )
Motor 1 ini membutuhkan tenaga yang tidak besar atau normal, berfungsi untuk menggetarkan biji-
bijian agar jatuh dari sil0, maka dari itu motor akan menggunakan starting Direct On Line (DOL) yang
otomatis motor ini dapat menggunakan motor yang tegangannya tidak terlalu besar. Berikut adakah
contoh motor yang cocok untuk Motor dengan rangkaian DOL.

Tegangan : 220/380
Daya : 1,5 Kw = 1500 Watt
Cosphi : 0,79

>> I Nominal Star :

P = √3 . V. I . Cosphi

1500 = √3 . 220 . I . 0,79


1500
I =
√3 . 220 . 0,79
I = 4,98 A

Istart = 5-7 . Inominal


= 5 . 4,98
= 24,9
>> I Nominal Delta :

P = √3 . V. I . Cosphi

1500 = √3 . 380 . I . 0,79


1500
I =
√3 . 380 . 0,79

I = 2,88

Istart = 5-7 . Inominal


= 5 . 2,88
= 14,4
2. Sensor
a. Sensor B8
Sensor B8 adalah pendeteksi adanya biji-bijian yang lewat, namun pada sensor ini harus
diabaikan pada awal starting karena jika tidak mesin tidak akan beroperasi. Sensor B8 ini menggunakan
jenis sensor Grainy Flow Sensor yaitu sensor yang digunakan untuk pendeteksi aliran biji-bijian dengan
mudah dan sesuai kegunaannya. Cara kerjanya yaitu menggunakan sel beban dengan pelat benturan
yang terpasang pada sel beban yang terletak pada bagian atas pipa biji-bijian, berikut adalah contoh
gambar Grain Flow Sensor.

b. Sensor B10
Sensor B10 adalah pendeteksi adanya biji-bijian yang penuh pada silo, pada sensor ini dapat
menggunakan Sensor Photoelectric dengan cara energi cahaya yang dapat mendeteksi adanya biji-
bijian yang terisi penuh pada silo dan terdiri dari receiver dan transmitter sebagai acuannya. Berikut
adalah contoh sensor photoelectric.
C. GAMBAR RANGKAIAN DAYA DAN PENJELASAN
a. Rangkaian Daya M1 Peniup ( Star-Delta)

1. Starting awal motor memiliki lonjakan arus Istart 5-7 kali dari Inominal maka dari itu starting arus
harus dimulai dari hubunganstar lebih dahulu dengan mengurangi lonjakan arus yang tinggi diawal.
2. Di ambang rangkaian star motor tidak bisa berputar secara optimal, sehingga setelah lonjakan arus
sudah mulai turun dan motor berputar stabil, barulah dipindah menjadi rangkaian delta sehingga
motor dapat berputar dengan arus yang lebih besar sesuai nilai yang dihitung dari data diatas dan
perputaran motor lebih optimal.
3. Rangkaian daya diatas memerlukan 3 kontaktor yaitu Kontaktor Utama, Kontaktor Y dan Kontaktor
D
4. Dengan cara penyambungan sumber tegangan PLN dihubungkan ke MCB, setelah itu Output MCB
dihubungan ke input terminal 1-3-5 KU, output 2-4-6 KU dihubungkan ke input TOR dan output
TOR dihubungkanke terminal U1-V1-W1 motor 3 fasa. Setelah itu dari output 2-4-6 KD
dihubungkan ke terminal W2-U2-V2 motor 3 fasa, dan output 2-4-6 KD di sambung dengan output
2-4-6 KY, sedangkan input KY di couple menjadi 1 seperti gambar diatas.
Cara Pengoperasian :
1. Onkan MCB 3 fasa
2. Supaya motor bisa beroperasi dengan memberikan tegangan yang sesuai pada koil A1 KU dan A2
KY
3. Saat motor beroperasi yang diawali dengan rangkaian star terlebih dahulu dengan memberi tegangan
pada koil A1 KY dan A2 netral
4. Setelah motor dioperasikan rangkaian star, beberapa saat kemudian motor dioperasikan delta dengan
memberikan tegangan pada koil A1 KD dan A2 netral
5. Pastikan jika pengoperasian KD, KY harus tidak beroperasi
6. Jika ingin mematikan motor maka putuskan tegangan pada koil A1 KU, KY dan KD
b. Rangkaian Daya M2 Penggetar (DOL)

Cara Pengoperasian Rangkaian DOL :


1. Onkan MCB 3 fasa
2. Tegangan akan men supply ke kontak utama kontaktor 1-3-5 tapi motor tidak bekerja karena
kontaktor belum bekerja
3. Agar kontaktor utama dapat bekeja yaitu diberi tegangan pada koil A1 dan A2 untuk netral maka
akan timbul medan magnet
4. Tegangan akan mensupply menuju kontak utama 2-4-6 menuju kontak utama TOR
5. Kontak utama TOR akan mensuppl ke terminal motor sehingga dapat bekerja
6. Untuk memutus pengoperasian yaitu dengan memutus tegangan pada koil A1
D. PENGGAMBARAN SERQUENCE ATAU URUTAN DALAM PENGOPERASIAN
SYSTEM, DALAM BENTUK TIMING DIAGRAM
E. GAMBAR RANGKAIAN KONTROL PER TAHAPAN PROSES DAN PENJELASAN
a. Step by Step Rangkian Kontrol
a. Operasi Otomatis

1. Ketika Push Button On, M1 sebagai peniup beroperasi secara Star, namun M2
penggetar dalam keadaan mati/tidak boleh bekerja.
2. Kemudian setelah 3 detik dengan timer kemudian peniup akan bekerja secara delta,
dan otomatis menghidupkan M2 penggetar. ( B8 tidak boleh ON/ diabaikanterlebih
dahulu)
Ketika M2 penggetar beroperasi secara perlahan biji-bijian akan jatuh dan
melewati M1 peniup .

3. Biji-bijian tersebut akan ditiup sampai pada silo 2. Ketika silo 2 penuh sensor
pengirim sinyal penuh yang ada pada silo 2 akan mengirim sinyal penuh dan akan
mematikan M2 penggetar.
4. Namun, M1 peniup tetap bekerja sampai biji yang terdapat pada pipa habis,
ketikabiji-bijian habis sensor b8 akan otomatis mematikan M1 karena b8
tidak dapat mendeteksi adanya aliran biji-bijian
Saat beroperasi normal sensor b8 akan mematikan M1 dan M2.
F. GAMBAR RANGKAIAN TOTAL DAN PENJELASAN URUTAN KERJA
a. Pengoperasian Otomatis
Urutan Kerja :
1. Pastikan bahwa Selector switch pada posisi otomatis
2. Tegangan akan mensupply ke MCB dan diteruskan ke TOR 1 ( pengaman motor 1)
3. Selanjutnya dari TOR 1 di supply menuju TOR 2 ( Pengman motor 2 )
4. Kemudian dari TOR 2 di supply menuju push button off yang berfungsi untuk memutus
tegangan pada rangkaian ini
5. Lalu dari push button off akan mensupply ke Push button start yang diberi interlock KU agar
push button on dalam sekali push.
6. Kemudian Tegangan akan mensupply KU+T dan KY yaitu rangkaian pada posisi star.
7. Pada symbol T ( pneumatic / timer ) akan di setting secara otomatis yaitu dalam waktu 3
detik rangkaian kan berpindah menjadi rangkaian delta yaitu KU dan KD on
8. Ketika KU dan KD on secara otomais KU2 akan on, namun B8 pada rangkaian tidak akan
mendeteksi adanya aliran biji-bijian terlebih dahulu. ( Pada operasi ini biji-bijian akan turun
dan ditiup sampai silo 2)
9. Ketika biji-bijian sudah penuh pada silo transmitter B10 akan mengirim sinyal yang akan
mematikan KU sebagai kontaktor penggetar
10. Namun KU dan KD tetap aktif sampai sisa biji-bijian pada pipa habis
11. Ketika biji-bijian habis baru pada saat ini B8 sebagai sensor aliran mendeteksi tidak dapat
mendeteksi adanya biji yang lewat, secara otomatis B8 akan mematikan KU dan KD
12. Jadi ketika B8 sudah tidak mendeteksi biji bijian / beroperasi normal KU dan KD serta
KU2 akan off.
b. Pengoperasian Manual

Langkah kerja pengoperasian manual sama saja dengan pengoperasian otomatis hanya saja
pada rangkaian ini motor dapat bekerja secara individu rangkaian ini digunakan pada saat
perbaikan atau membersihkan komponen pada mesin.

Anda mungkin juga menyukai