Anda di halaman 1dari 9

Konverter AC-DC

Ada 3 jenis Koverter AC-DC, yaitu :


Konverter ac-dc semi terkendali (semiconverter) : Konverter
semi terkendali merupakan converter ac-dc 1 kuadran, dan
hanya mempunyai 1 polaritas positif untuk tegangan dan arus
keluaran.
Konverter ac-dc terkendali penuh (full converter) : Konverter
terkendali penuh sistem jembatan merupakan converter 2
kuadran, yang memungkinkan tegangan mempunyai polaritas
positif (+) atau negative (-), sementara arus keluaran hanya
mempunyai polritas positif (+).
Konverter ac-dc ganda (dual ac-dc converter) : Konverter
ganda (dual converter) merupakan converter 4 kuadran, yang
memungkinkan tegangan dan arus keluaran mempunyai polaritas
positif, ataupun negative.

Penyearah 1 Fasa Terkendali Gelombang

Gambar di atas menunjukkan rangkaian daya dari suatu penyearah


1 fasa gelombang dengan beban resistor (R). Untuk setengah
siklus positif dari tegangan sumber thyristor T mengalami tegangan
arah maju yang menyebabkan thyristor konduksi (on state), dan
akan aktif mulai dari wt=a dan menyebabkan mengalirnya arus
pada beban, sekaligus menyebabkan tegangan pada sisi beban R.
Bila tegangan masukan berubah arah ke negative pada wt=p ,
thyristor mengalami tegangan arah balik dan menyebabkan
thyristor berubah dari keadaan on ke keadaan of (off state). Sudut
perlambatan penyalaan a,didefinisikan sebagai waktu yang
dibutuhkan oleh tegangan masukan berubah menjadi negatife
dimana pada saat tersebut thyristor dinyalakan.

Penyearah 1 Fasa Terkendali Gelombang Penuh

Penyearah 1 fasa terkendali gelombang penuh merupakan


pengembangan dari penyearah 1 fasa gelombang. Penyearah
ini terdiri dari empat buah komponen pensakelaran yang dapat
dikendalikan secara berpasang-pasangan. Penyearah jenis ini
pada umumnya banyak digunakan untuk menghasilkan catu
daya teregulasi dengan kemampuan yang relatif lebih kecil.
Gambar di atas merupakan rangkaian daya dari suatu penyearah
1 fasa terkendali gelombang penuh dengan beban yang dominan
induktif, sehingga bentuk arus yang mengalir pada sisi beban
canderung merupakan arus dc rata.

Thyristor T1 and T2 mengalami tegangan arah maju selama


setengah siklus dari tegangan sumber. Bila ke dua thyristor
dinyalakan secara bersamaan pada wt = a, maka beban
dihubungkan pada sumber melalui T1 dan T2. Thyristors T1
dan T2 akan terus mengantar pada daerah wt = p sebagai
akibat penggunaan jenis beban dominan induktif. Selama
setengah silus negatif, thyristor T1 dan T2 akan mengalami
tegangan arah maju, dan pada saat wt = p + a thryristor T1
dan T2 akan mengalami tegangan arah balik (reversed
biased) dan akan pada (off) bersamaan dengan terjadinya
komutasi alami dari tegangan sumber. Selanjutnya pada
periode awtp, tegangan dan arus masukan akan
bernilai positif dan akan mengali menuju beban. Mode
operasi konverter pada kondisi ini adalah mode penyearah
(rectification mode). Seperti pada gambar pada periode
pwtp + a, tegangan masukan akan bernilai negatif,
arus masukan bernilai positif yang menghasilkan daya
mengalir pada beban dari sumber. Dalam hal ini konverter
beroperasi pada mode pembalik tegangan (inverter mode).
Konverter ini dapat menyulai daya dengan operasi 2

Penyearah 3 Fasa Gelombang

Penyearah terkendali 3 fasa gelombang menghasilkan


tegangan keluaran pada sisi beban yang lebih tinggi
dibandingkan dengan penyearah 1 fasa sistem jembatan.
Demikian juga frekuensi riak tegangan keluaran converter acdc 3 fasa lebih tinggi dibandingkan dengan penyearah
terkendali fasa tunggal. Gambar di atas memperlihatkan
gelombang tegangan masukan dan keluaran penyearah 3 fasa
jembatan. Seperti pada gambar di atas, thyristor T 1
dinyalakan pada wt=p/6+ a oleh karena Van mempunyai
sudut lebih positif pada interval p/6wt5p/6. Thyristor T2
dinyalakan pada wt=5p/6+a, karena Vbn mempunyai sudut
fasa yang lebih positif pada 120 listrik berikutnya. Jika
Thyristor T2 dalam keadaan konduksi , thyristor T1 akan berada
dalam keadaan off state sejalan dengan nilai tegangan fasa ke
fasa Vab berada dalam kondisi negative. Thyristor T 3 akan
dinyalakan pada saat wt=3p/2+a bersamaan dengan itu
thyristor T2 akan berada pada keadaan of .
Arus beban pada gambar di atas merupakan arus continue
disebabkan oleh beban merupakan beban yang dominan
induktif. Khusus untuk beban resistof murni dan sudut
perlambatan penyalaan a>p/6, maka arus beban akan

Penyearah 3 Fasa Terkendali Sistem Jembatan

Penyearah 3 fasa terkendali sistem jembatan merupakan penyearah


3 fasa gelombang penuh. Diagram penyearah 3 fasa gelombang
penuh dengan beban dominant induktif diperlihatkan pada gambar
di atasbersama-sama dengan gelombang tegangan dan arus pada
sisi masukan dan keluaran.
Konverter jenis ini merupakan converter 3 fasa dengan operasi 2
kuadran, dimana thyristor dinyalakan pada interval p/3. Oleh karena
thyristor dinyalakan setiap selang 60, maka frekuensi dari tegangan
riak keluaran adalah 6 kali frekuensi tegangan sumber. Pada interval
wt=p/6+a, thyristor T6 sudah berada dalam keadaan aktif (on
state) dan thyristor T1 dinyalakan. Pada interval p/6wtp/2,
thyristor T1 dan T6 konduksi dengan tegangan jaring Vab dirasakan
pada sisi beban. Selanjutnya pada interval wt=p/2+a, thyristor T2
diaktifkan bersamaan dengan tidak aktifnya (off state) thyristor T6
dengan komutasi natural. Hal ini disebabkan karena pada saat
thyristor T2 diaktifkan, tegangan jaring pada thyristor T6 berada
pada nilai positif (Vbc), sehingga thyristor T6 mengalami tegangan
arah balik. Kemudian pada interval (p/2+a)wt(5p/6+a),
thyristor T1 dan T2 akan konduksi dan menyebabkan tegangan
beban sama besar dengan tegangan jaring (line to line voltage).
Urutan konduksi dari ke 6 buah thyristor akan mengikuti pola T1T2,
T3T3, T3T4, T4T5, T5T6, dan T6T1.

Anda mungkin juga menyukai