Konverter ac-dc semi terkendali (semiconverter) : Konverter semi terkendali merupakan converter ac-dc 1 kuadran, dan hanya mempunyai 1 polaritas positif untuk tegangan dan arus keluaran. Konverter ac-dc terkendali penuh (full converter) : Konverter terkendali penuh sistem jembatan merupakan converter 2 kuadran, yang memungkinkan tegangan mempunyai polaritas positif (+) atau negative (-), sementara arus keluaran hanya mempunyai polritas positif (+). Konverter ac-dc ganda (dual ac-dc converter) : Konverter ganda (dual converter) merupakan converter 4 kuadran, yang memungkinkan tegangan dan arus keluaran mempunyai polaritas positif, ataupun negative.
Penyearah 1 Fasa Terkendali Gelombang
Gambar di atas menunjukkan rangkaian daya dari suatu penyearah
1 fasa gelombang dengan beban resistor (R). Untuk setengah siklus positif dari tegangan sumber thyristor T mengalami tegangan arah maju yang menyebabkan thyristor konduksi (on state), dan akan aktif mulai dari wt=a dan menyebabkan mengalirnya arus pada beban, sekaligus menyebabkan tegangan pada sisi beban R. Bila tegangan masukan berubah arah ke negative pada wt=p , thyristor mengalami tegangan arah balik dan menyebabkan thyristor berubah dari keadaan on ke keadaan of (off state). Sudut perlambatan penyalaan a,didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh tegangan masukan berubah menjadi negatife dimana pada saat tersebut thyristor dinyalakan.
Penyearah 1 Fasa Terkendali Gelombang Penuh
Penyearah 1 fasa terkendali gelombang penuh merupakan
pengembangan dari penyearah 1 fasa gelombang. Penyearah ini terdiri dari empat buah komponen pensakelaran yang dapat dikendalikan secara berpasang-pasangan. Penyearah jenis ini pada umumnya banyak digunakan untuk menghasilkan catu daya teregulasi dengan kemampuan yang relatif lebih kecil. Gambar di atas merupakan rangkaian daya dari suatu penyearah 1 fasa terkendali gelombang penuh dengan beban yang dominan induktif, sehingga bentuk arus yang mengalir pada sisi beban canderung merupakan arus dc rata.
Thyristor T1 and T2 mengalami tegangan arah maju selama
setengah siklus dari tegangan sumber. Bila ke dua thyristor dinyalakan secara bersamaan pada wt = a, maka beban dihubungkan pada sumber melalui T1 dan T2. Thyristors T1 dan T2 akan terus mengantar pada daerah wt = p sebagai akibat penggunaan jenis beban dominan induktif. Selama setengah silus negatif, thyristor T1 dan T2 akan mengalami tegangan arah maju, dan pada saat wt = p + a thryristor T1 dan T2 akan mengalami tegangan arah balik (reversed biased) dan akan pada (off) bersamaan dengan terjadinya komutasi alami dari tegangan sumber. Selanjutnya pada periode awtp, tegangan dan arus masukan akan bernilai positif dan akan mengali menuju beban. Mode operasi konverter pada kondisi ini adalah mode penyearah (rectification mode). Seperti pada gambar pada periode pwtp + a, tegangan masukan akan bernilai negatif, arus masukan bernilai positif yang menghasilkan daya mengalir pada beban dari sumber. Dalam hal ini konverter beroperasi pada mode pembalik tegangan (inverter mode). Konverter ini dapat menyulai daya dengan operasi 2
Penyearah 3 Fasa Gelombang
Penyearah terkendali 3 fasa gelombang menghasilkan
tegangan keluaran pada sisi beban yang lebih tinggi dibandingkan dengan penyearah 1 fasa sistem jembatan. Demikian juga frekuensi riak tegangan keluaran converter acdc 3 fasa lebih tinggi dibandingkan dengan penyearah terkendali fasa tunggal. Gambar di atas memperlihatkan gelombang tegangan masukan dan keluaran penyearah 3 fasa jembatan. Seperti pada gambar di atas, thyristor T 1 dinyalakan pada wt=p/6+ a oleh karena Van mempunyai sudut lebih positif pada interval p/6wt5p/6. Thyristor T2 dinyalakan pada wt=5p/6+a, karena Vbn mempunyai sudut fasa yang lebih positif pada 120 listrik berikutnya. Jika Thyristor T2 dalam keadaan konduksi , thyristor T1 akan berada dalam keadaan off state sejalan dengan nilai tegangan fasa ke fasa Vab berada dalam kondisi negative. Thyristor T 3 akan dinyalakan pada saat wt=3p/2+a bersamaan dengan itu thyristor T2 akan berada pada keadaan of . Arus beban pada gambar di atas merupakan arus continue disebabkan oleh beban merupakan beban yang dominan induktif. Khusus untuk beban resistof murni dan sudut perlambatan penyalaan a>p/6, maka arus beban akan
Penyearah 3 Fasa Terkendali Sistem Jembatan
Penyearah 3 fasa terkendali sistem jembatan merupakan penyearah
3 fasa gelombang penuh. Diagram penyearah 3 fasa gelombang penuh dengan beban dominant induktif diperlihatkan pada gambar di atasbersama-sama dengan gelombang tegangan dan arus pada sisi masukan dan keluaran. Konverter jenis ini merupakan converter 3 fasa dengan operasi 2 kuadran, dimana thyristor dinyalakan pada interval p/3. Oleh karena thyristor dinyalakan setiap selang 60, maka frekuensi dari tegangan riak keluaran adalah 6 kali frekuensi tegangan sumber. Pada interval wt=p/6+a, thyristor T6 sudah berada dalam keadaan aktif (on state) dan thyristor T1 dinyalakan. Pada interval p/6wtp/2, thyristor T1 dan T6 konduksi dengan tegangan jaring Vab dirasakan pada sisi beban. Selanjutnya pada interval wt=p/2+a, thyristor T2 diaktifkan bersamaan dengan tidak aktifnya (off state) thyristor T6 dengan komutasi natural. Hal ini disebabkan karena pada saat thyristor T2 diaktifkan, tegangan jaring pada thyristor T6 berada pada nilai positif (Vbc), sehingga thyristor T6 mengalami tegangan arah balik. Kemudian pada interval (p/2+a)wt(5p/6+a), thyristor T1 dan T2 akan konduksi dan menyebabkan tegangan beban sama besar dengan tegangan jaring (line to line voltage). Urutan konduksi dari ke 6 buah thyristor akan mengikuti pola T1T2, T3T3, T3T4, T4T5, T5T6, dan T6T1.