Saat pertama kali ingin memulai belajar elektronika ada beberapa hal yang harus
persiapkan, baik itu secara teori maupun alat kelengkapan prakteknya itu sendiri. hal-
hal dasar yang harus kamu ketahui sebelum melangkah menuju pembelajaran tentang
elektronika seperti tegangan, arus, komponen, pcb dan sebagainya.
Untuk menunjang proses pembelajaran tentu juga perlu disiapkan alat-alat untuk
praktek seperti solder, timah solder, multimeter, obeng, tang, atraktor dan masih
banyak lagi peralatan penunjang belajar elektronika yang lainnya.
Berikut ini penjelasan singkat dari hal-hal diatas yang menunjang pembelajaran
elektronika dasar.
Tegangan Listrik
Adalah beda potensial listrik antara dua titik dan dinyatakan dalam satuan Volt. Ada
dua jenis tegangan listrik yang akan kita temui yaitu tegangan DC dan tegangan AC.
Tegangan DC adalah tegangan dengan arus searah dan biasaya ditandai dengan notasi
positif (+) dan negatif (-). Dalam penerapannya, pemasangan tegangan DC tidak boleh
terbalik. Sumber tegangan DC yang umum adalah battery, aki, adaptor/power supply
DC dan solar cell. Sedangkan tegangan AC adalah tegangan dengan arus bolak-balik,
maksudnya tidak ada positif dan negatif. Ada dua jenis tegangan AC yang umum dipakai
yaitu single phase dan triple phase. Namun dalam elektronika kebanyakan
menggunakan sumber tegangan single phase yaitu listrik rumah tangga.
Karena terjadinya arus listrik disebabkan oleh adanya tegangan listrik dan beban maka
dalam perhitungannya arus listrik juga bergantung pada tegangan dan beban.
Perhitungan ini mengacu pada hukum Ohm dimana tegangan listrik sama dengan arus
listrik dikali tahanan beban atau dengan kata lain besarnya arus listrik sama dengan
tegangan listrik dibagi tahanan beban.
Komponen Elektronika
PCB
Adalah singkatan dari Printed Circuit Board atau dalam bahasa indonesia berarti Papan
Rangkaian Tercetak. Secara fisik PCB berbentuk papan dengan jalur-jalur konduktor
yang ditata sedemikian rupa sehingga membentuk rangkaian dengan fungsi dan tujuan
tertentu. Jalur-jalur PCB yang umum kita jumpai dipasaran berupa tembaga namun
sebetulnya tidak hanya tembaga seperti dari bahan perak atau emas.
Bahan yang ditempeli konduktor (misal=tembaga) pada PCB biasanya berupa pertinak
atau fiber. Pada prakteknya bahan yang paling banyak dipakai sehari-hari seperti pada
TV atau rangkaian praktek adalah pertinak. Namun untuk aplikasi arus kuat seperti
mesin-mesin industri atau jalur yang relatif kecil seperti pada HP atau LCD TV biasanya
digunakan bahan fiber.
Untuk membuat PCB kita menggunakan teknik cetak pola jalur sesuai rangkaian lalu
bagian yang tidak kena pola kita larutkan dengan bahan kimia sehingga hilang dan
membentuk jalur konduktor sesuai pola. Bahan kimia yang sering digunakan adalah
Ferri Clorida (sering disingkat jadi ferri clorit), H2O2 dan HCL.
Pemasangan komponen pada PCB mengikuti bentuk dan karakteristik dari komponen.
Untuk pemasangan komponen dengan konstruksi kaki masuk (through hole), PCB
harus di bor minimal sesuai bentuk dan ukuran kaki komponen. Untuk pemasangan
komponen dengan konstruksi kaki nempel (SMD atau BGA) PCB tidak perlu dibor
namun cukup disediakan PAD solder saja.
Peralatan Praktek
Adalah alat-alat dasar yang dibutuhkan untuk praktek elektronika seperti pekerjaan
menyolder, memasang komponen, mengukur tegangan/arus, mengecek komponen dan
sebagainya.
Banyak sekali peralatan yang menunjang dunia elektronika namun ada beberapa yang
umum dipakai seperti berikut ini :
Solder, berfungsi menyolder komponen atau kabel. Cara kerjanya memanaskan timah
solder agar bisa menghubungkan dua bagian seperti komponen dengan PCB, komponen dengan
kabel atau bahkan komponen dengan komponen.
Timah solder, berfungsi sebagai penyambung saat proses penyolderan.
Tang, berfungsi pemegang komponen, pemotong kabel atau kaki komponen dan lain-
lain.
Obeng, berfungsi untuk memasang skrup saat perakitan.
Atraktor, berfungsi untuk menyedot timah saat akan melepas komponen.
Multimeter, berfungsi sebagai alat ukur tegangan, arus dan hambatan yang bisa juga
dipakai untuk mengecek kondisi komponen baik atau rusak.