Anda di halaman 1dari 66

ASTRA HONDA TRAINING CENTRE

PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - II

PERAWATAN DAN PERBAIKAN


SISTEM RANGKA
Rangka

Kemudi

Suspensi
RANGKA

Roda

Rem
RANGKA
(Frame Body)

Berfungsi :
 Sebagai penopang mesin
 Merangkai mesin, sistem rangka dan sistem kelistrikan menjadi satu
kesatuan sepeda motor yang bisa berjalan.
 Penyangga penumpang dan beban

JENIS POLA CONTOH PEMAKAIAN


Semi Double Cradle CB 175/200
Double Cradle CB 400/550/650/750
Loop Win
Tubular
Backbone Supra
Diamond Tiger
Twin Tube NSR
S90, S110, C70/90, C700/800, Astrea
Press Stell Backbone 800, Astrea Star, Grand, Legenda,
Karisma, Kirana, Sonic
Press Stell dan CB100/125, CG100/125, GL100/125,
Diamond
Tubular GL Pro/Max
Rangka Jenis Tubular Pola Semi Double Cradle
( Honda CB 175 )
Rangka Jenis Tubular Pada Honda WIN
Rangka Jenis Tubular Pola Back Bone
Rangka jenis tubular pola twin tube ( NSR )
Rangka Pressed Steel Pola Back Bone( Type Cub )
Rangka Jenis Pressed Steel Dan Tubular Pola Diamond (T.Bone)
GL Series
GANGGUAN :
1. Rangka terdengar beresonansi, karena getaran mesin
2. Timbul suara abnormal (berderak, mencicit dsb)
3. Miring ke satu arah.

PENYEBAB :
1. Patah atau retak pd bag sambungan di sekitar batang penopang mesin.
2. Rangka retak, patah atau keropos
3. Rangka bengkok atau terpuntir
4. Dudukan poros garpu belakang aus.

PEMERIKSAAN RANGKA :
1. Periksa rangka dari kebengkokan atau terpuntir.
2. Luruskan stang kemudi, periksa kelurusan roda depan dan belakang :
Pastikan posisi penyetel rantai roda telah tepat.
Pastikan garpu depan dan belakang tidak mengalami kebengkokan.
3. Ukur jarak sumbu roda depan dan belakang
4. Gunakan cairan penetrant untuk memeriksa keretakan.
RODA

Berfungsi :

 Sebagai penopang seluruh berat


kendaraan, penumpang dan
beban.
 Sebagai penggerak sepeda motor
dari tenaga mesin yang
disalurkan melalui sistem
pemindah daya.
 Menyerap kejutan yang diterima
dari permukaan jalan yang tidak
rata.
 Sebagai bidang kontak terhadap
permukaan jalan untuk
mengontrol arah kendaraan dan
pengereman.
CARA MENGATASI KESUKARAN

Kemudi terasa berat Roda depan bergoyang


Mur bantalan kepala kemudi terlalu kencang Pelek bengkok
Bantalan kepala kemudi rusak atau tidak berfungsi Bantalan roda depan aus
Tekanan udara ban tidak cukup Ban tidak berfungsi
Kemudi menarik ke satu arah atau tidak Poros depan tidak dikencangkan dengan baik
berjalan lurus Roda tidak berputar dengan lancar
Garpu bengkok Bantalan roda tidak berfungsi
Poros bengkok Poros depan bengkok
Roda tidak terpasang dengan baik Rem seret
Bantalan kepala kemudi tidak berfungsi Gear Speedometer macet/seret
Rangka bengkok
Bantalan roda aus
Komponen engsel lengan ayun aus
BANTALAN RODA

Berfungsi :
Sebagai bantalan antara hub/tromol dengan poros, sehingga roda
dpt berputar dengan lancar.

PEMERIKSAAN BANTALAN
Periksa kelonggaran radial maupun aksial.
Putar lingkaran bagian dalam pada setiap
bantalan dengan jari. Bantalan harus berputar
dengan halus dan tanpa suara.
Juga periksa bahwa lingkaran bagian luar
bantalan terpasang kencang pada hub.
Lepaskan dan gantikan bantalan jika tidak dapat
berputar dengan halus dan tanpa suara, atau
terpasang kendor pada hub.
PEMBONGKARAN BANTALAN RODA
 Lepaskan sil debu dari hub sebelah kanan roda.
 Pasang bearing remover head pada bantalan.
 Dari sisi berlawanan pasang bearing remover shaft
dan dorong bantalan keluar dari hub roda.
 Lepaskan collar pengantara dan dorong keluar
bantalan lain.

KUNCI PERKAKAS
Bearing remover head, 12 mm
Bearing remover shaft
PEMBONGKARAN BANTALAN RODA
 Lumasi semua rongga bantalan dengan
gemuk.
 Dorong masuk bantalan kiri yang baru
secara tegaklurus dengan sisi yang
mempunyai sil menghadap ke luar.
 Pasang collar pengantara, kemudian dorong
masuk bantalan sisi kanan dengan sisi yang
mempunyai sil menghadap keluar.

KUNCI PERKAKAS :
Driver
Attachment, 37x40 mm
Pilot, 12 mm

PERHATIAN !
 Bantalan roda yang dibongkar/dilepas harus diganti
dengan yang baru.
 Oleskan gemuk pelumas yang cocok pada bantalan
terbuka dan bersihkan sebelum pemasangan.
 Posisi pemasangan yang benar adalah tanda nama
pabrik dan kode ukuran menghadap keluar.
Fungsi:
Sebagai dudukan sistim rem dan sebagai penopang
roda pada poros

Konstruksi :
Terbuat dari aluminium dan pada bagian yang
kontak terhadap kanvas rem terbuat dari besi tuang
JARI-JARI

FUNGSI JARI-JARI
Sebagai penghubung teromol rodo dengan peleknya.
Sebagai penahan beban kendaraan dan penumpang; serta meredam getaran/
goncangan dari jalanan dalam arah yang bervariasi.
KONSTRUKSI
Jari-jari dipasangkan pada hub/tromol dan rim dengan pola anyaman
tertentu dan dibedakan menjadi :

Jari-jari Luar :
Mempunyai kebengkokan kurang dari 90º
Mempunyai jarak antara kepala dengan kebengkokan lebih panjang.
Terletak di luar dan pemasangannya searah putaran jarum jam
Jari-jari dalam
Mempunyai kebengkokan lebih dari 90º
Mempunyai jarak antara kepala dengan kebengkokan lebih pendek.
Terletak di luar dan pemasangannya berlawanan arah putaran jarum
jam.
Pola anyaman jari-jari:
1. Jenis rem tromol = 4H.3R
4 lubang pada Hub. 3 lubang pada Rim.

2. Jenis rem cakram = 6H.3R


6 lubang pada Hub. 3 lubang pada Ring.

Khusus urrtuk SMH tipe NSR 150R Pola Anyaman :


Roda depan = 4H.3R
Roda belakang = 6H.3R
RIM WHEEL
(Pelek)
FUNGSI :
Tempat pemasangan ban, baik ban luar maupun ban
dalam.

Pemeriksaan Pelek
 Periksa keolengan pelek dengan meletakkan roda
pada alat pemegang roda.
 Putar roda dengan tangan, dan baca keolengan
dengan menggunakan indikator pengukur.
 Keolengan yang sebenarnya adalah 1/2 dari
pembacaan total pada indikator.
BATAS SERVIS :
Radial : 2,0 mm
Aksial : 2,0 mm
TYRE
(Ban)

Berfungsi :

 Sebagai penopang seluruh berat


kendaraan, penumpang dan beban.
 Menyerap kejutan yang diterima
dari permukaan jalan yang tidak
rata.
 Sebagai bidang kontak terhadap
permukaan jalan untuk mengontrol
arah kendaraan, gerak awal,
percepatan dan pengereman.
FUNGSI-FUNGSI BAGIAN-BAGIAN BAN

CROWN : Dikonstruksikan untuk menghasil


kan traksi dan gaya pengereman
yang besar.

SHOULDER: Bekerja seperti crown bila kenda-


raan miring

SIDEWALL : Selama kendaraan berjalan akan


melentur terus menerus untuk
menopang Beban kendaraan.

BEAD : Dimaksudkan memberikan kontak


yang lunak antara ban dan rim.
Dengan adanya “kawat bead” ini
kekuatan ban akan bertambah.

FUNGSI PATTERN TAPAK (KEMBANG BAN )


1. Menghilangkan panas yang dibangkitkan ban
2. Mengurangi noise
3. Menghilangkan permukaan air jalan
4. Mencekam permukaan jalan waktu pengereman
PATTERN TAPAK ( KEMBANGAN BAN ) :
a. Rib type
Menahan gelinir ke samping, noise yang rendah, mempunyai stabilitas yang tinggi.
Tepat untuk jalan-jalan beraspal.
b. Lug type
Memberikan traksi dan pengereman yang istimewa, tepat untuk medan berbukit-
bukit dan kondisi jalan yang jelek.
c. Block type
Traksi istimewa, tepat untuk jalan tidak rata, berpasir.
d. Composite type
Kombinasi dari tipe-tipe di atas.
Contoh kode dan ukuran ban

4.60 - H - 18 4 PR

4,60 = Lebar ban (Inch)


H = Kode batas kecepatan
18 = Garis tengah lingkaran dalam
ban ( inchi)
4PR = Jumlah lapisan penguat

2.75 - 18 - 4 PR/42P

2.75 = Lebar ban (inchi)


18 = Garis tengah lingkaran dalam ban ( inchi)
4 PR = Jumlah lapisan penguat
42 = Kode beban maksimum
P = Kode batas kecepatan
Contoh kode dan ukuran ban

100/90 - 18 - 56 P

100 = Lebar ban (mm)


90 = Perbandingan tinggi dan lebar ban ( % )
18 = Garis tengah lingkaran dalam ban ( inchi)
56 = Kode beban maksimum
P = Kode batas kecepatan
KODE BATAS BEBAN KODE BATAS KECEPATAN
INDEX KG INDEX KG KODE SPEED
30 106 50 190 B 50
31 109 51 195 C 60
32 112 52 200 D 70
33 115 53 205 E 80
34 118 54 210 F 90
35 121 55 215 G 100
36 125 56 220 J 120
37 128 57 225 K 110
38 132 58 230 L 120
39 135 59 235 M 130
40 140 60 250 N 140
41 145 61 257 P 150
42 150 62 265 Q 160
43 155 63 272 R 170
44 160 64 280 S 180
45 165 65 290 T 190
46 170 66 300 U 200
47 175 67 307 H 210
48 180 68 315 V 220
49 185 69 325 Z > 230
Pemeriksaan Ban :

Periksa ban dari keretakan, kerusakan dan keausan ban.

Gantilah ban jika keausan ban telah mencapai :


 Kedalaman minimum kembangan ban = 1 mm.
 Tanda keausan ban “Δ” yang disebut ‘TWI” (Tire Wear Indicator)
SISTEM REM
Fungsi :
Mengurangi kecepatan laju sepeda motor dan menghentikan
sepeda motor untuk menjamin pengendaraan yang aman

Prinsip kerja :
Perubahan energi kinetik menjadi energi panas dalam bentuk
gesekan.

Sistem Pengereman :

Drum Brake Disc Brake


CARA KERJA REM TROMOL

A. SINGLE LEADING SHOE TYPE


(Leading Trailing Shoe Type)

Pedal atau handle rem  kabel atau batang rem


bubungan rem (brake cam) sepatu rem  tromol
rem.
Digunakan semua rem tromol SMH yg dipasarkan PT
AHM

Sepatu rem terdorong ke dalam oleh putaran tromol 


Trailing Shoe

Sepatu rem yg terbawa oleh putaran tromol dan cenderung


melengket  Leading Shoe  Menghasil daya pengereman
lebih besar  Self Energizing

Keausan :
Leading Shoe > Trailing Shoe
CARA KERJA REM TROMOL

B. DOUBLE LEADING SHOE TYPE

Memakai dua bubungan rem (brake cam),


sehingga kedua sepatu rem menjadi leading
Digunakan pada motor –motor besar tipe lama
PEMBONGKARAN
Lepaskan sepatu-sepatu rem dan pegas-pegas
dengan menarik dari anchor pinnya
Lepaskan mur, baut dan lengan rem.
Lepaskan pelat indikator keausan, sil debu dan
bubungan rem.

PEMERIKSAAN TROMOL REM


Periksa tromol rem terhadap keretakan dan
keausan
Ukur diameter dalam tromol rem belakang.
BATAS SERVIS :
Cub , WIN, GLK = 111 mm
GL Pro, Tiger = 131 mm

PERHATIAN !
• Jangan memakai tekanan udara atau sikat kering untuk membesihkan rem
• Debu rem mengandung serat asbes yang dapat mengakibatkan penyakit kanker
PEMERIKSAAN KANVAS REM
Ukur ketebalan kanvas rem (brake lining)
BATAS SERVIS : 2,0 mm
Ganti sepatu rem sepasang jika ketebalan kanvas
rem kurang dari batas servis dan jika terkena
grease

PEMASANGAN
 Lumasi gemuk pada pin jangkar dan bubungan
rem.
 Pasang bubungan rem pada panel rem.
 Lumasi oli pada sil dan pasangkan pada panel
rem.
 Pasang pelat indikator keausan pada bubungan
rem dengan menepatkan gerigi yang lebih lebar
dengan potongan pada bubungan rem.
 Pasang lengan rem dengan menepatkan tanda
titik antara lengan dan bubungan rem.
 Pasang baut penjepit lengan rem dan
kencangkan
 Pasang sepatu-sepatu rem dan pegas-pegas.
GANGGUAN REM TROMOL

Daya pengereman lemah Handle rem lambat atau terlalu keras


Penyetelan rem tidak tepat Sepatu rem aus pada bidang kontak
dengan bubungan
Tromol rem aus
Kerenggangan berlebihan antara lengan
Kanvas rem aus
rem dan bubungan
Kanvas-kanvas rem terkontaminasi
Pegas rem aus atau patas
Bubungan rem aus
Penyetelan rem tidak tepat
Lengan rem tidak terpasang dengan benar
Tromol rem macet, akibat terkontaminasi
Sepatu rem aus pada bidang kontak
Kabel rem macet
dengan bubungan
Kesalahan pemasangan kanvas rem pada
Kabel rem macet
tromol.
REM CAKRAM

Hukum Pascal
Bila suatu fluida/cairan dalam ruang ter-
tutup diberi tekanan maka tekanan ter-
sebut akan diteruskan kesemua arah
dengan sama rata.
Prinsip kerja Rem Cakram

Keuntungan Rem Cakram :


Pengereman lebih stabil
Pendinginan lebih baik
Tidak diperlukan penyetelan

Langkah handel rem (4x) > langkah piston (x)


Diameter piston master rem (y) < diameter piston caliper
Cara Kerja Caliper
Tekanan hidrolik dari master rem menekan piston dan
rumah caliper.
Piston mendorong brake pad ke kiri.
Rumah caliper terdorong ke kanan bergeser pada pin
slide, sehingga brake pad sebelah kiri menekan pada
cakram.
Kedua brake pad menekan dan menjepit cakarm
memperlambat putaran cakram.
CARA KERJA BRAKE PAD TANPA PENYETELAN

Saat tidak bekerja

Saat bekerja :
Seal piston berubah bentuk
Piston tidak slip pada seal

Saat bekerja, brake pad aus :


Piston bergerak lebih jauh ke depan
Piston slip pada seal
PENGGANTIAN MINYAK REM DENGAN BRAKE BLEEDER

Hubungkan alat Brake Bleeder ke katup


pembuangan
Pompalah handel alat Brake Bleeder 3 – 4 kali
dan longgarkan katup pembuangan, lalu
kencangkan kembali.
Tambahkan minyak rem ketika tinggi permukaan
minyak rem di dalam silinder utama turun
Ulangilah prosedur tersebut di atas sampai tidak
lagi ada gelembung-gelembung udara di dalam
slang plastik.

PERHATIAN !
Periksa tinggi permukaan minyak rem pada saat
membuangudara palsu untuk mencegah agar
udara tidak di pompa masukke dalam sistem.
Jangan mencampur bermacam-macam merek
minyak rem karena tidak cocok satu sama
lainnya.
PENGGANTIAN MINYAK REM TANPA BRAKE BLEEDER

1. Buka tutup master silinder dan diafragma


2. Isi minyak rem sampai batas upper
3. Hubungkan pipa pada katup pembuangan
4. Pompa handel rem sampai terasa keras,
kemudian sambil handel rem ditahan, buka
katup pembuangan agar minyak rem keluar
bersama gelembung-gelembung udara dan
tutuplah katup kembali.
5. Ulangi langkah 4 sampai tidak ada lagi
gelembunggelembung udara yang muncul
pada slang pembuangan.
PEMBONGKARAN MASTER CYLINDER
• Keluarkan minyak rem.
• Lepaskan tutup karet piston dari piston dan
silinder utama.
• Lepaskan klip pengunci (snap ring).
• Lepaskan piston dan pegas.
• Bersihkan bagian dalam silinder utama kotak
minyak rem danpiston dengan minyak rem
bersih.

PEMERIKSAAN MASTER CYLINDER


1. Periksa master silinder dan piston terhadap
adanya keausan, goresan atau kerusakan.
2. Ukur diameter dalam silinder utama.
BATAS SERVIS : 12,76 mm (NF 100D)
3. Ukur diameter luar piston.
BATAS SERVIS : 12,64 mm (NF 100D)
PEMERIKSAAN MASTER CYLINDER
Lapisi piston cup dengan minyak rem yang baru dan
pasang pd pistonnya.
Pasang pegas piston pada ujung piston dengan diameter
yg lebih besar menghadap master silinder..
Pasang piston, pegas piston dan piston pada silinder
utama dengan piston cup yang cekung menghadap sisi
dalam
Pasang klip pengunci pada alur di dalam master silinder.
Pasang tutup karet piston ke dalam master silinder dan
alur di dalam piston.
Lumasi daerah kontak antara handel rem dan piston
dengan gemuk silikon.
PEMBONGKARAN BRAKE CALIPER

 Keluarkan minyak rem dari sistem hidraulik.


 Lepaskan slang rem, baut nipel oli dan ring perapat.
 Lepaskan kanvas rem.
 Lepaskan bracket caliper dari badan caliper.
 Lepaskan pegas kanvas dan karet tutup pin slide.
 Letakkan sebuah lap bengkel di atas piston.
 Posisikan caliper agar piston menghadap ke bawah dan
semprotkan udara bertekanan ke saluran masuk minyak
rem untuk membantu mengeluarkan piston.
 Cuci bagian-bagian caliper dengan air bersih.
PEMERIKSAAN
Periksa silinder caliper dan piston terhadap
keausan, goresan atau kerusakan lain.
Ukur diameter dalam silinder caliper
BATAS SERVIS : 25,46 mm (NF100D)
Ukur diameter luar piston caliper.
BATAS SERVIS : 25,31 mm (NF100D)
PERAKITAN
Lapisi sil piston dan sil debu baru dengan
minyak rem bersih dan pasang pada alur-alur sil
di caliper.
Lumasi piston caliper dengan minyak rem bersih
dan pasang piston ujung terbuka piston
menghadap keluar.
Lumasi bagian dalam karet tutup pin slide
dengan gemuk silikon dan pada badan caliper.
Pasang pegas kanvas rem pada badan caliper .
Lapisi pin caliper dengan gemuk silikon dan
pasang bracket caliper pada caliper.
Pasang
. kanvas rem dan caliper

Perhatian !
Minyak rem dapat merusak cat, komponen
dari plastik.
PEMERIKSAAN CAKRAM REM
Periksa cakram terhadap adanya kerusakan
atau keretakansecara visual.
Ukur ketebalan cakram rem pada beberapa titik.
BATAS SERVIS : 3,5 mm
Gantilah cakram rem apabila melebihi batas
servis.
Periksa cakram rem terhadap keolengan atau
perubahan bentuk dengan memastikan bantalan
roda dalam keadaan baik.
BATAS SERVIS : 0,3 mm
SISTEM SUSPENSI

Goncangan yg diterima pegas akan


dikembalikan lagi (rebound) dan pegas
akan melakukan gerakan mengayun,
sehingga pengendaraan tidak nyaman
dan berbahaya.
Pegas dipasangkan diantara roda dan rangka

Goncangan akan diterima pegas dan


gerakan ayunan pegas akan diredam
oleh peredam kejut (shock absorber),
sehingga pengendaraan lebih stabil dan
nyaman.
Pegas dan peredam kejut dipasangkan diantara
roda dan rangka
Fungsi Sistem Suspensi :

• Penghubung antara roda dan rangka (frame)


• Menyerap goncangan  pegas
• Mengurangi ayunan pegas  peredam kejut

Sistem suspensi = pegas + peredam kejut


ASTRA HONDA TRAINING CENTRE

Jenis Suspensi yang dipergunakan pada Sepeda Motor


Honda

Bagian Jenis Sistem Pemakaian Contoh Pemakian

Depan Telescopic Free Valve Sport Cub GL, Astrea Prima, Grand,
Legenda, karisma, Kirana
Free Valve & Air Sport GL Max/Pro, Neotech
Suspension
Piston valve Sport CB, CG, S90,S110

Link Type Bebek Lama

Belakang Swing Arm Conventional : Sport Cub Semua tipe di Indonesia


a. Single Tube
b. Double Tube
Monoshock Sport Cub NSR, Sonic
Sistem Suspensi Depan

Suspensi Link Suspensi Telescopic Piston Valve

Suspensi Telescopic Free Valve


Suspensi Telescopic Piston Valve

Jika front fork pipe tertekan ke bawah sebagian


minyak mengalir dari ruang A ke ruang B.

Lubang-lubang kecil antara ruang A dan B


menimbulkan tahanan terhadap aliran minyak,
sehingga kejutan yang diterima front fork pipe
dapat diredam.

Untuk kejutan besar, bagian bawah dari front fork


pipe akan tersumbat oleh “oil lock piece”, sehingga
ruang C tertutup dan minyak di dalamnya tidak
dapat mengalir keluar. Pergerakan front fork pipe
selanjutnya ditahan oleh minyak yang terkunci di
ruang C.

Kompresi
Suspensi Telescopic Piston Valve

Jika front fork pipe tertarik ke atas, minyak mengalir


dari ruang A ke ruang C, dan dari ruang B kembali
ke A.

Lubang-lubang kecil antara ruang A dan B


menimbulkan tahanan terhadap aliran minyak,
sehingga kejutan yang diterima front fork pipe
dapat diredam.

Jika front fork pipe tertarik keluar sampai


mendekati batas maksimum, maka “pipe guide”
menutupi lubang-lubang minyak, sehingga minyak
di ruang B terkunci. Minyak yang terkunci di ruang
Bmemberikan tahanan pada pergherakan front fork
pipe.

Ekspansi
Suspensi Telescopic Free Valve

Langkah Kompresi

Pipe front fork tertekan ke bawah oli mengalir dari


ruang B melalui lubang orifice menuju ke ruang C.
Oli di ruang B juga menekan free valve, menerobos
free valve menuju ruang A.
Tahanan aliran oli meredam gerakan kejut.

Jika front fork menerima tekanan yg lebih besar,


bag ujung dari oil lock piece menahan gerakan
garpu sebelum menyentuh bag bawah.
Langkah Ekspansi

Pipe front fork tertarik ke atas, oli dalam ruang A


mengalir ke ruang C, melalui lubang orifice yg
berada pd bag atas fork piston
Tahanan aliran oli meredam gerakan kejut dari
mengembangnya pegas.

Jika terjadi kejutan yg lebih besar rebound spring


akan bekerja dan oli akan mengalir dari raung C
menuju ke ruang B, melalui lubang orifice yg berada
di bag bawah piston fork.
CARA KERJA FRONT FORK

RUANG C

RUANG B

RUANG A

CELAH VALVE LUBANG SEATPIPE

RUANG B

RUANG A RUANG C

Kompresi
CARA KERJA FRONT FORK

RUANG C

RUANG C RUANG A

RUANG A

LOBANG SEATPIPE ORIFICE SEATPIPE

RUANG B
RUANG B RUANG C

Ekspansi
TEORI
CARA KERJA FRONT FORK

RUANG C

FUNGSI OIL LOCK

UNTUK MENGHINDARI BENTURAN ANTARA


RUANG A FORK PIPE & BOTTOM CASE SAAT BOTTOMING

RUANG B
RUANG B
CELAH VALVE

RUANG A
Kompresi
Suspensi Belakang

Gaya redam (damping force) diperoleh dari tahanan aliran oli karena
melalui lubang yang kecil (orifice) pada saat piston bergerak.

Klasifikasi shock absorber


berdasarkan :
1. Cara kerjanya :
a. Kerja tunggal (single action)
b. Kerja ganda (multiple action)
2. Konstruksi :
a. Single tube
b. Double tube
Shock Absorber berdasarkan cara kerjanya

Kerja tunggal (single action) Kerja ganda (double action)


Shock Absorber berdasarkan jumlah tabung

SINGLE TUBE DOUBLE TUBE

GUIDE BUSH &


SILINDER OIL SEAL
GUIDE BUSH & ROD
OIL SEAL
SILINDER
ROD DALAM

SILINDER
LUAR
Prinsip Kerja Shock Absorber belakang :

ALIRAN FLUIDA DILEWATKAN


PADA SALURAN YANG MEMPUNYAI
TAHANAN TINGGI

ORIFICE VALVE
VALVE

DAMPING FORCE DIPENGARUHI


OLEH KEKAKUAN VALVE

MAKIN KAKU---------->
DF MAKIN TINGGI
ORIFICE

DAMPING FORCE DIPENGARUHI


OLEH DIAMETER LUBANG

FKECIL -----> DF TINGGI


KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN
ORIFICE DAN VALVE
ORIFICE VALVE
MURAH MAHAL

SEDERHANA RUMIT

SENSITIF TERHADAP KOTORAN SENSITIF TERHADAP KOTORAN

KARAKTERISTIK TETAP KARAKTERISTIK BISA DIUBAH-


UBAH
OLI SHOCK ABSORBER

SIFAT KHAS :
* MENGANDUNG ANTI FOAM & ANTI BUBLE
* MENGURANGI FRICTION

JANGAN PAKAI OLI YANG KEKENTALANNYA TINGGI --------> GELEMBUNG


UDARA SULIT HILANG

PENGGANTIAN TIAP = 10.000 KM

TYPE ASTREA GL 100/125 GL MAX/PRO WIN TIGER NSR


VOLUME 52 80 159 81 126 169
Gangguan yang terjadi pada suspensi depan
1. Stang kemudi seret saat berbelok kekiri/kekanan, kemungkinan
penyebab:
a. Penyetelan/pemasangan bearing steering head terlalu kencang.
b. Terjadi kesalahan pemasangan pada bearing steering head.
c. Terjadi kerusakan pada bearing steering head.
d. Tekanan angin ban kurang standar.
e. Kesalahan pemakaian ukuran ban.
2. Stang kemudi cenderung berbelok ke satu arah, atau kendaraan tidak dapat
bergerak dengan posisi lurus, kemugkinan penyebab:
a. Penyetelan/pengaturan suspensi depan bagian kiri dan kanan tidaksesuai.
b. Terjadi kebengkokan pada pipa suspensi.
c. Terjadi kebengkokan pada as roda depan, atau kesalahan pemasangan pada
roda depan.
d. Terjadi kelainan pada steering head bearing.
e. Terjadi keausan pada bearing roda.
f. Terjadi keausan pada bagian-bagian swing arm pivot.
3. Roda depan oleng, kemungkinanpenyebab:
a. Terjadi kebengkokan pada peiek.
b. Keausan pada bantalan roda.
4. Roda depan berputar kurang lancar, kemungkinan penyebab:
a. Terjadi kekeliruan pada pegas suspensi depan.
b. Kerusakan pada bantalan roda.
c. Kerusakan pada gigi speedometer.
5. Suspensi depan lemah/terlalu lunak, kemungkinan penyebab:
a. Terjadi kelemahan pada pegas suspensi depan
b. Kelainan pada oli suspensi.
c. Oli suspensi kuranq.
6. suspensi depan keras, kemungkinan penyebab:
a. Terjadi kebengkokan pada bagian-bagian suspensi.
b. Terjadi sumbatan pada jalur-jalur olidi dalam pipa suspensi.
c. Kesalahan pada pengisian oli suspensi.
CARA MENGATASI GANGGUAN SISTEM SUSPENSI BELAKANG :
1. Suspensi terlalu lemah, kemungkinan penyebab:
- Pegas suspensi lemah.
- Kebocoranolipada damper unit.
- Penyetelan kurang Tepat.
2. Suspensi terlalu keras, kemungkinan penyebab:
- Kesalahan pada pemasangan sistim penahanan suspensi.
- Penyetelan kurang tepat.
- Swing arm pivot bengkok.
- Kerusakan pada swing arm pivot bearing.
- Kesalahan pada suspensi linkage.
- Kerusakan pada linkage pivot bearing.

Anda mungkin juga menyukai