Anda di halaman 1dari 56

PM 7.3.1.

/KUR/F3
Rev.0

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


TAHUN PELAJARAN 2018/ 2019

Nama Sekolah : SMK Negeri 52 Jakarta


Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Mesin
Komp. Keahlian : Teknik Pemesinan
Mata Pelajaran : Gambar Teknik Manufaktur
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Alokasi Waktu : 8 JP (2 x pertemuan @ 4 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti
1. Sikap Spiritual (KI-1)
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Sikap Sosial (KI-2)


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan
proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Pengetahuan (KI-3)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik Pemesinan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

Hal 1 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

4. Keterampilan (KI-4)
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja
Teknik Pemesinan. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.1 Memahami aturan teknik gambar 3.1.1 Menggali aturan teknik gambar mesin
mesin dan tanda pengerjaan sesuai dengan standar
3.1.2 Menerapkan toleransi, suaian, nilai
kekasaran, tanda pengerjaan, simbol dan
tanda pengerjaan sesuai dengan standar

4.1 Menerapkan aturan teknik gambar 4.1.1 Menunjukkan aturan teknik gambar
mesin dan tanda pengerjaan mesin sesuai dengan standar
4.1.2 Mendemonstrasikan toleransi, suaian,
nilai kekasaran, tanda pengerjaan, simbol
dan tanda pengerjaan pada gambar teknik
mesin sesuai dengan prosedur

Hal 2 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan pembelajaran Scientific Learning dan model pembelajaran


Discovery Learning, peserta didik dapat memahami aturan teknik gambar mesin dan
tanda pengerjaan serta menerapkan aturan teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan
sesuai dengan standar ISO dengan memiliki sikap ingin tahu dan percaya diri, teliti
dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat,
menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik.

D. Materi Pembelajaran
1. Fakta:
▪ Suku cadang (komponen) mesin yang diperdagangkan
2. Konsep:
a. Memahami fungsi toleransi linier;
b. Memahami fungsi dan jenis suaian;
c. Mengindentifikasi simbol-simbol dan tanda pengerjaan.
3. Prinsip:
▪ Menerapkan langkah-langkah dan aturan teknik gambar mesin dan tanda
pengerjaan.
4. Prosedur:
▪ Menjalankan aturan teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan sesuai prosedur
yang benar berdasarkan standar ISO.

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


a. Pendekatan Pembelajaran : Scientific Learning;
b. Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, tanya jawab,
demonstrasi, dan penugasan;
c. Model Pembelajaran : Discovery learning.

Hal 3 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Sintaks model pembelajaran yang dilaksanakan adalah:


1. Pemberian rangsangan (Stimulation);
2. Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem statement);
3. Pengumpulan data (Data collection);
4. Pembuktian (Verification), dan
5. Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).

F. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran


1. Alat/Bahan:
- Kertas/buku gambar;
- Sepasang penggaris segitiga;
- Pensil mekanik 2B 0,5;
- Penghapus;
- Busur lingkaran;
- Jangka;
- Meja gambar.

2. Media Pembelajaran :
- Papan tulis;
- Laptop;
- LCD proyektor

G. Sumber Belajar

1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Teknik Gambar Manufaktur, Kelas XI-3,


Dit PSMK, Kemdikbud, 2013;
2. Takeshi Sato, N. Sugiarto H, Menggambar Mesin Menurut Standar ISO, PT.
Pradnya Paramitha, 1986
3. Modul/bahan ajar;
4. Internet;

Hal 4 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

5. Sumber lain yang relevan.


H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke-1 (4 JP @ 45 menit)

Alokasi
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu

Pendahuluan 1. Peserta didik menjawab salam yang disampaikan 10 menit


oleh guru untuk menanamkan sikap santun;
2. Salah satu dari peserta didik menyiapkan kelas dan
memimpin do’a sebagai wujud bersyukur kepada
Allah SWT atas kesempatan bisa belajar untuk
menanamkan sikap spiritual;
3. Peserta didik mengecek kebersihan kelas termasuk di
kolong meja belajar, untuk menanamkan sikap
peduli lingkungan;
4. Pemeriksaan kehadiran peserta didik sebagai wujud
penanaman disiplin;
5. Difasilitasi guru, peserta didik membuat beberapa
kelompok belajar/kerja;
6. Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang
tujuan pembelajaran yang akan dicapai diakhir
pembelajaran;
7. Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang
aspek penilaian yang dinilai selama proses
pembelajaran berlangsung.
Kegiatan Inti Memberi rangsangan (Stimulation) 160 menit

1. Peserta didik diminta untuk menjelaskan aturan


menerapkan TOLERANSI dan SUAIAN sesuai
dengan standar ISO berdasarkan pengetahuan yang
saat ini dimiliki;
2. Peserta didik menyimak tayangan video/power
point tentang TOLERANSI dan SUAIAN, saat

Hal 5 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Alokasi
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu

tayangan berlangsung peserta didik membuat


catatan penting tentang materi tayangan dan guru
memfasilitasi peserta didik yang mengajukan
pertanyaan;
3. Peserta didik secara berkelompok membuat resume
materi yang ditayangkan;
Mengidentifikasi masalah (Problem statement)

1. Peserta didik secara berkelompok melakukan


diskusi tentang TOLERANSI dan SUAIAN;
2. Peserta didik membuat pertanyaan-pertanyaan
tentang TOLERANSI dan SUAIAN;
3. Selama diskusi kelompok berlangsung guru
melakukan pengamatan sikap terkait dengan
kedisiplinan, tanggungjawab, kerjasama, dan
prakarsa peserta didik, serta mencatat semua
hal/peristiwa yang terjadi di kelas;
Mengumpulan data (Data collection)

1. Peserta didik membaca literatur/buku atau googling


di internet tentang TOLERANSI dan SUAIAN
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah
dibuat secara berkelompok;
2. Di sela-sela kerja kelompok, guru selalu
mengingatkan peserta didik untuk menghargai dan
berkerja sama antar anggota kelompok;
3. Guru membimbing, memfasilitasi dan menilai
kegiatan diskusi kelompok, tentang peralatan dan
kelengkapan gambar teknik;

Pembuktian (Verification)

Hal 6 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Alokasi
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu

1. Peserta didik menyiapkan sepasang segitiga, pensil,


jangka, kertas/buku gambar dan peralatan lainnya
yang diperlukan;
2. Peserta didik memperhatikan demonstrasi cara
menerapkan TOLERANSI dan SUAIAN sesuai
dengan standar ISO;
3. Peserta didik mempraktikkan cara menerapkan
TOLERANSI dan SUAIAN sesuai dengan standar
ISO;
Menarik simpulan/ generalisasi (Generalization)

1. Peserta didik dalam kelompok membuat resume


tentang TOLERANSI dan SUAIAN sesuai dengan
standar ISO;
2. Peserta didik membuat kesimpulan tentang aturan
TOLERANSI dan SUAIAN sesuai dengan standar
ISO.
Kegiatan 1. Menyimak kesimpulan tentang pembelajaran yang
Penutup telah dilalui;
2. Peserta didik mencatat tugas dan pesan yang
diberikan guru untuk mempersiapkan diri
menghadapi tes/evaluasi akhir di pertemuan
berikutnya (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke- 10 menit
1).
3. Peserta didik menyimak pesan moral dan motivasi
untuk selalu semangat dalam belajar, beribadah,
dan berdoa sebagai bagian dari rasa syukur;
4. Salah satu siswa memimpin doa penutup;
5. Peserta didik menjawab salam guru.
Pertemuan ke-2 (4 JP @ 45 menit)

Hal 7 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Alokasi
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu

Pendahuluan 1. Peserta didik menjawab salam yang disampaikan 10 menit


oleh guru untuk menanamkan sikap santun;
2. Salah satu dari peserta didik menyiapkan kelas dan
memimpin do’a sebagai wujud bersyukur kepada
Allah SWT atas kesempatan bisa belajar untuk
menanamkan sikap spiritual;
3. Peserta didik mengecek kebersihan kelas termasuk di
kolong meja belajar, untuk menanamkan sikap
peduli lingkungan;
4. Pemeriksaan kehadiran peserta didik sebagai wujud
penanaman disiplin;
5. Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang
tujuan pembelajaran yang akan dicapai diakhir
pembelajaran;
6. Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang
aspek penilaian yang dinilai selama proses
pembelajaran berlangsung.

Kegiatan Inti Memberi rangsangan (Stimulation) 160 menit

1. Peserta didik diminta untuk menjelaskan aturan


SIMBOL/TANDA PENGERJAAN DAN
KEKASARAN PERMUKAAN sesuai dengan
standar ISO berdasarkan pengetahuan yang saat ini
dimiliki;
2. Peserta didik menyimak tayangan video/power
point tentang SIMBOL/TANDA PENGERJAAN
DAN KEKASARAN PERMUKAAN, saat
tayangan berlangsung peserta didik membuat
catatan penting tentang materi tayangan dan guru
memfasilitasi peserta didik yang mengajukan

Hal 8 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Alokasi
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu

pertanyaan;
3. Peserta didik secara berkelompok membuat resume
materi yang ditayangkan;

Mengidentifikasi masalah (Problem statement)

1. Peserta didik secara berkelompok melakukan


diskusi tentang SIMBOL/TANDA PENGERJAAN
DAN KEKASARAN PERMUKAAN;
2. Peserta didik membuat pertanyaan-pertanyaan
tentang SIMBOL/TANDA PENGERJAAN DAN
KEKASARAN PERMUKAAN;
3. Selama diskusi kelompok berlangsung guru
melakukan pengamatan sikap terkait dengan
kedisiplinan, tanggungjawab, kerjasama, dan
prakarsa peserta didik, serta mencatat semua
hal/peristiwa yang terjadi di kelas;

Mengumpulan data (Data collection)

1. Peserta didik membaca ilteratur/buku atau googling


di internet tentang SIMBOL/TANDA
PENGERJAAN DAN KEKASARAN
PERMUKAAN untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang sudah dibuat secara berkelompok;
2. Di sela-sela kerja kelompok, guru selalu
mengingatkan peserta didik untuk menghargai dan
berkerja sama antar anggota kelompok;
3. Guru membimbing, memfasilitasi dan menilai
kegiatan diskusi kelompok, tentang peralatan dan
kelengkapan gambar teknik;

Hal 9 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Alokasi
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu

Pembuktian (Verification)

1. Peserta didik menyiapkan sepasang segitiga, pensil,


jangka, kertas/buku gambar dan peralatan lainnya
yang diperlukan;
2. Peserta didik memperhatikan demonstrasi cara
menerapkan SIMBOL/TANDA PENGERJAAN
DAN KEKASARAN PERMUKAAN sesuai
dengan standar ISO;
3. Peserta didik mempraktikkan cara menerapkan
menerapkan SIMBOL/TANDA PENGERJAAN
DAN KEKASARAN PERMUKAAN sesuai
dengan standar ISO;

Menarik simpulan/ generalisasi (Generalization)

1. Peserta didik dalam kelompok membuat resume


tentang SIMBOL/TANDA PENGERJAAN DAN
KEKASARAN PERMUKAAN sesuai dengan
standar ISO;
2. Peserta didik membuat kesimpulan tentang aturan
SIMBOL/TANDA PENGERJAAN DAN
KEKASARAN PERMUKAAN sesuai dengan
standar ISO.

Kegiatan 1. Menyimak kesimpulan tentang pembelajaran yang 10 menit


Penutup telah dilalui;
2. Peserta didik mencatat tugas dan pesan yang
diberikan guru untuk mempersiapkan diri

Hal 10 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Alokasi
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu

menghadapi tes/evaluasi akhir di pertemuan


berikutnya.
3. Peserta didik menyimak pesan moral dan motivasi
untuk selalu semangat dalam belajar, beribadah,
dan berdoa sebagai bagian dari rasa syukur;
4. Salah satu siswa memimpin doa penutup;
5. Peserta didik menjawab salam guru.

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik

2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi

3. Instrumen Penilaian (terlampir)

J. Remedial, Pengayaan dan Konseling

Remedial dan pengayaan merupakan bagian dari proses pembelajaran, sehingga


penilaiannya menjadi bagian tak terpisahkan saat proses pembelajaran berlangsung.
1. Remedial

Hal 11 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Remedial akan diberikan bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar (< KKM) pada hasil tes materi yang berlangsung hingga mencapai
ketuntasan belajar dengan cara yang dapat ditempuh yaitu dengan :
a. Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas-
tugas/penilaian;
b. Mengerjakan tugas sesuai atau perlakuan (treatment) secara khusus yang
sifatnya penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran reguler;
2. Pengayaan
Pengayaan akan dilakukan bagi peserta didik yang memiliki nilai hasil belajar
pada level 3, dengan ketentuan: level 1 nilai 75 – 85, level 2 nilai 86 – 90 dan level
3 dengan nilai 91 - 100 yaitu:
a. pemberian tambahan bacaan atau berdiskusi dan latihan menggunakan
peralatan gambar
b. Membantu guru dalam membimbing teman-teman yang belum mencapai
ketuntasan belajar.
3. Konseling
Konseling merupakan tindak lanjut dari penemuan sikap yang tidak baik dari
peserta didik (jika ditemukan).

Mengetahui/Menyetujui Jakarta, Juli 2018


Kepala SMKN 52 Jakarta Guru Mata Pelajaran

AHMAD YANI, S.Pd NUR PAKIH


NIP. 19632011991031009 NIP. 196806291998021002

Lampiran 1. Materi Pembelajaran

TOLERANSI DAN SUAIAN

Hal 12 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

1. Toleransi
Toleransi ukuran (dimensional tolerance) adalah perbedaan ukuran antara kedua
harga batas (two permissible limits) dimana ukuran atau jarak permukaan/batas geometri
komponen harus terletak. Untuk setiap komponen perlu didefinisikan suatu ukuran dasar
(basic size) sehingga kedua harga batas (maksimum dan minimum, yang membatasi
daerah toleransi; tolerance zone) dapat dinyatakan dengan suatu penyimpangan
(deviation) terhadap ukuran dasar. Ukuran dasar ini sedapat mungkin dinyatakan dengan
bilangan bulat. Besar dan tanda (positif atau negatif) penyimpangan dapat diketahui
dengan cara mengurangkan ukuran dasar terhadap harga batas yang bersangkutan.

1.1 Toleransi Linier (Linier Tolerances)


Sampai saat ini, untuk membuat suatu benda kerja, sulit sekali
untukmencapai ukuran dengan tepat, hal ini disebabkan antara lain oleh:

a) Kesalahan melihat alat ukur


b) Kondisi alat/mesin
c) Terjadi perubahan suhu pada waktu penyayatan/pengerjaan benda kerja.
Berdasarkan paparan tersebut, setiap ukuran dasar harus diberi dua
penyimpangan izin yaitu penyimpangan atas dan penyimpangan bawah. Perbedaan
antara penyimpangan atas dan penyimpangan bawah adalah toleransi.

Tujuan penting toleransi ini adalah agar benda kerja dapat diproduksi secara
massal pada tempat yang berbeda dan tetap dapat memenuhi fungsinya, terutama
fungsi mampu tukar, seperti pada suku cadang mesin otomotif yang
diperdagangkan.

Istilah dalam Toleransi

Pengertian istilah dalam lingkup toleransi dapat dilihat pada gambar dan
paparan berikut ini.

Hal 13 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Gambar 1. 1 Istilah dalam toleransi

Keterangan:
Ud = ukuran dasar (nominal), ukuran yang dibaca tanpa
penyimpangan
Pa = penyimpangan atas (upper allowance),
penyimpangan terbesar yangdiizinkan
Pb = penyimpangan bawah (lower allowance)
penyimpangan terkecil yang diizinkan .

Umaks = ukuran maksimum izin, penjumlahan antara ukuran


dasar dengan penyimpangan atas

Umin = ukuran minimum izin, penjumlahan antara ukuran


dasardengan penyimpangan bawah.

TL = toleransi lubang; TP = toleransi poros :


perbedaan antara penyimpangan atas dengan
penyimpangan bawah atau perbedaan antara ukuran
maksimum dengan ukuran minimum izin.

GN = garis nol, ke atas daerah positif dan kebawah daerah negatif.

US =
ukuran sesungguhnya, ukuran dari hasil pengukuran benda kerja setelah
diproduksi, terletak diantara ukuran minimum izin sampai dengan
ukuran maksimum izin
1.2 Toleransi Umum

Toleransi umum ialah toleransi yang mengikat beberapa ukuran dasar,


sedangkan tolertansi khusus hanya mewakili ukuran dasar dengan toleransi tersebut

Hal 14 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

dicantumkan. Berikut disampaikan tabel toleransi umum yang standar pada gambar
kerja kualitas toleransi umum dipilih antara teliti, sedang atau kasar. Yang paling
sering dipilih adalah kualitas sedang (medium).

Tabel 1. 1 Toleransi umum

Tabel 1. 2 Toleransi umum untuk radius dan chamfer

Tabel 1. 3 Toleransi umum untuk sudut

Untuk menyederhanakan penampilan gambar, toleransi umum disajikan


sebagai berikut

Hal 15 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Gambar 1. 3 Penyajian toleransi umum

1.3 Standar Toleransi Internasional IT


Toleransi, yaitu perbedaan penyimpangan atas dan bawah, harus dipilih
secara seksama, agar sesuai dengan persyaratan fungsionalnya. Kemudian
macam-macam niai numeric dari toleransinya untuk tiap pemkaian dapat dipilh
oleh si perencana. Untuk mengindari keraguan dan untuk keseragaman nilai
toleransi standar telah ditentukan oleh

ISO/R286 (ISO System of Limits and Fits―sistim ISO untuk Limit dan
Suaian). Toleransi standar ini disebut “Toleransi Internasional” atau “IT”.

1.4 Tingkat Diameter Nominal


Untuk mudahnya, rumus yang diberikan pada persamaan untuk menghitung
toleransi standar dan penyimpangan pokok disesuaikan dengan tingkat diameter
pada Tabel 1.4; hasilnya telah dihitung atas dasar harga rata-rata geometric D
dari diameter-diameter ekstrim tiap tingkat, dan dapat dipakai untuk semua

Hal 16 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

diameter dalam tingkatan tersebut. Untuk seluruh tingkat sampai dengan 3 mm,
diameter rata-rata diambil sebagai rata-rata geometrik dari 1 dan 3 mm.

Dalam keadaan normal dipakai tingkat utama, tetapi jika dipandang perlu
tingkat antara dapat dipakai.

1.5 Kualitas Toleransi


Dalam system standar limit dan suaian, sekelompok toleransi yang
dianggap mempuyai ketelitian yang setaraf untuk semua ukuran dasar, disebut
Kwalitas Toleransi. Telah ditentukan 18 kwalitas toleransi, yang disebut toleransi
standar yaitu IT 01, IT 0, IT 1 sampai dengan IT 16. Nilai toleransi meningkat
dari IT 01 sampai dengan IT 16. IT 01 sapmpai dengan IT 4 diperuntukkan
pekerjaan yang sangat teliti, seperti alat ukur, instrument-inetrumen optic, dsb.
Tingkat IT 5 s/d IT 11 dipakai dalam bidang permesinan umum, untuk bagian-
bagian mampu tukar, yang dapat digolongkan pula dalam pekerjaan sangat teliti,
dan pekerjaan biasa. Tingkat IT 12 s/d IT 16 dipakai untuk pekerjaan kasar.

Tabel 1. 4 Tingkat Diameter Nominal

Hal 17 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Tabel 1. 5 Nilai toleransi standar untuk kwalitas 5 s/d 16

Tabel 1. 6 Nilai toleransi standar untuk kwalitas 0,1, 0 dan 1

Untuk tingkat toleransi IT 5 s/d 16, nilai toleransinya ditentukan oleh satuan
toleransi i, sebagai berikut :
i = 0,45 3√ 𝐷 + 0,001D

Hal 18 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

dalam satuan micron, dan D, harga rata-rata geometric dari kelompok ukuran
nominal, dalam mm. Harga toleransi standar untuk tingkat 5 s/d 16 diberikan dalam
Tabel 1.5, sebagai hubungan dengan satuan toleransi i. Untuk tingkatan di bawah 5,
nilai-nilai toleransi stnadar ditentukan sesuai Tabel 1.6. Nilai IT 2 s/d IT 4 telah
ditentukan kira-kira secara geometric antara nilai-nilai IT 1 dan IT 5 (lihat Tabel
1.7).

Tabel 1. 7 Nilai numerik untuk toleransi standar (Metrik)

1.6 Nilai-nilai Toleransi Standar IT

Nilai-nilai numerik dari toleransi standar telah ditentukan dengan cara-


cara di atas dan dibuatkan. Pada Tabel 13.4 telah ditabelkan nilai-nilai numerik
dalam satuan metrik untuk tiap tingkatan diameter nominal untuk tingkat-tingkat
01, 0, 1 s/d 16.

Hal 19 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

2. Suaian

2.1 Jenis-jenis Suaian

Gambar 1. 4 Bagan diagram daerah toleransi pada macam-macam suaian.

Dua benda yang berhubungan mempunyai ukuranukuran yang berbeda


sebelum dirakit. Perbedaan ukuran yang diizinkan untuk suatu pemakaian tertentu
dari pasangan ini, disebut suaian. Tergantung dari kedudukan masing-masing
daerah toleransi dari lubang atau poros, terdapat tiga jenis suaian, yaitu :

a. Suaian longgar (clearance fit)


b. Suaian pas (transition fit)
c. Suaian paksa (interference fit)

Gambar 1.4 menunjukkan diagram daerah toleransi untuk tiga jenis suaian
tersebut. Tiap-tiap suaian harus dipilih sesuai persyaratanfungsional dari pasangan
bersangkutan.

Hal 20 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

2.1.1 Sistim Satuan Lubang dan Sistim Satuan Poros


Dua sistim suaian dapat digunakan pada sistim ISO, terhadap garis nol, yaitu
garis dengan penyimpangan nol, dan merupakan ukuran dasar. Dua sistim tersebut
adalah sistim satuan lubang dan sistim satuan poros. Gb. 13.4 memperlihatkan
kedua sistim ini untuk ketiga suaian tersebut di atas.

Pada sistim satuan lubang, penyimpangan bawah dari lubang diambil sama
dengan nol, sedangkan pada sistim satuan poros penyimpangan atas diambil sama
dengan nol, seperti tampak pada gambar 1.5. Lubang atau poros semacam ini
masing-masing disebut lubang dasar dan poros dasar.

Gambar 1. 5 Sistim satuan poros dan sistem satuan lubang

Pada sistim lubang dasar, poros dengan berbagai penyimpangan disuaikan


pada lubang dasar, dan pada sistim poros dasar sebaliknya, seperti pada gambar
1.5.

Sistim lubang dasar lebih umum dipakai daripada sistim poros dasar, oleh
karena pembuatan lubang lebih sukar daripada membuat poros, lagi pula alat ukur
lubang (plug gauge) lebih mahal daripada alat ukur poros.

2.1.2 Lambang untuk Toleransi, Penyimpangan dan Suaian


Untuk memenuhi persyaratan umum untuk bagian-bagian tunggal dan
suaian, sistim ISO untuk limit dan suaian telah memberikan suatu daerah toleransi

Hal 21 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

dan penyimpangan, yang menentukan posisi dari toleransi tersebut terhadap garis
nol, untuk tiap ukuran dasar.

Gambar 1. 6 Masing-masing kedudukan dari macam-macam daerah toleransi untuk


suatu diameter poros/ lubang tertentu

Kedudukan daerah toleransi terhadap garis nol, yang merupakan suatu fungsi
dari ukuran dasar, dinyatakan oleh sebuah lambing huruf (dalam beberapa hal
dengan dua huruf), yaitu huruf besar untuk lubang, dan huruf kecil untuk poros,
seperti tampak pada gambar 1.6.

Hal 22 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Lambang H mewakili lubang dasar dan lambang h mewakili poros dasar.


Sesuai dengan ini, jika lambang H dipakai untuk lubang, berarti sistim lubang
dasar yang dipakai.

Nilai toleransi ditentukan oleh tingkat toleransi. Toleransinya dinyatakan


oleh sebuah angka, yang sesuai dengan angka kwalitas.

Dengan demikian ukuran yang diberi toleransi didefinisikan oleh nilai


nominalnya diikuti oleh sebuah lambang, yang terdiri dari sebuah huruf
(kadangkadang dua huruf) dan sebuah huruf.

Contoh : 45g7
Berarti : diameter poros 45 mm, suaian longgar dalam sistim lubang
dasar dengan nilai toleransi dari tingkat IT 7.

Gabungan antara lambang-lambang untuk lubang dan poros menentukan


jenis suaian.

Contoh :

(1) lubang H Suaian: suaian longgar dalam sistim


lubang dasar
poros g
(2) lubang H Suaian: suaian pas dalam sistim lubang
dasar.
poros m
(3) lubang R Suaian: suaian paksa dalam
Poros h sistim poros dasar

Sebuah suaian dinyatakan oleh ukuran dasar, disebut juga ukuran nominal,
yang sama untuk kedua benda, diikuti oleh lambang yang sesuai untuk tiap
komponen. Lambang untuk lubang disebut pertama.

Hal 23 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Contoh :

45 H8/g7 mungkin juga 45 H8-g7 atau 45

3. Penulisan Toleransi Linear dan Sudut


3.1 Penulisan ukuran linear dari sebuah komponen
a. Toleransi suaian dengan lambang ISO
Komponen yang diberi ukuran dengan toleransi dinyatakan dalam gambar
seperti gambar 1.8.

Gambar 1. 8Toleransi suaian dinyatakan dengan lambang ISO.

1) Ukuran dasar
2) Lambang toleransi
Jika, di samping lambang-lambang, diperlukan mencantumkan nilai-nilai
penyimpangan, maka ini harus diperlihatkan dalam kurung (gambar 1.9), atau
tanpa kurung.

Gambar 1. 9 Toleransi suaian dinyatakan oleh lambang dan nilai


penyimpangan.

b. Toleransi dengan angka


Komponen yang diberi ukuran dengan toleransi dinyatakan dalam gambar 1.10.

Gambar 1. 10 Toleransi dinyatakan oleh nilai penyimpangan.

Hal 24 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

1) Ukuran dasar
2) Nilai-nilai penyimpangan
Jika salah satu penyimpangan mempunyai nilai nol, maka ini hanya dinyatakan
oleh nilai nol (gambar1.11).

Gambar 1. 11 Toleransi dinyatakan oleh nilai penyimpangan.

c. Toleransi simetris
Jika nilai toleransi ke atas dan ke bawah sama besarnya (toleransinya simetris),
nilai toleransinya hanya dituliskan sekali saja, dan didahului oleh tanda ―
(gambar 1.12).

Gambar 1. 12 Toleransi Simetris.

d. Ukuran-ukuran batas
Ukuran-ukuran batas dapat juga ditulis seperti pada gambar 1.13.

Gambar 1. 13 Batas-batas ukuran.

e. Ukuran-ukuran batas dalam satu arah


Jika suatu ukuran hanya perlu dibatasi dalam satu arah saja, maka hal
ini dapat dinyatakan dengan menambahkan “min” atau “max” di depan
ukurannya (gambar 1.14).

Hal 25 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Gambar 1. 14 Batas ukuran dalam satu arah.

3.2 Urutan Penulisan Penyimpangan

Penyimpangan atas harus ditulis pada kedudukan atas, dan penyimpangan bawah
pada kedudukan bawah. Peraturan ini berlaku untuk lubang maupun untuk poros
(gambar 1.15 s/d 1.17).

Gambar 1. 15 Urutan penulisan.

Gambar 1. 16 Urutan penulisan.

Gambar 1. 17 Urutan penulisan.

Hal 26 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

3.3 Satuan
a. Satuan penyimpangan
Penyimpangan harus dinyatakan dalam satuan yang sama dengan satuan
ukuran nominal. Jika dipergunakan satuan yang berbeda, maka satuan yang
dipakai untuk penyimpangan harus ditulis setelah nilai penyimpangannya.

b. Jumlah desimal
Nyatakan kedua penyimpangan dalam jumlah desimal yang sama, terkecuali
jika salah satu penyimpangannya nol (gambar 1.11).

3.4 Toleransi pada Gambar Susunan


a. Toleransi dengan lambang ISO
Lambang toleransi untuk lubang ditempatkan di depan lambang untuk poros
(gambar 1.18) atau di atasnya (gambar 1. 19), dan di belakang ukuran
nominal, yang hanya ditulis sekali.

Gambar 1. 18 Toleransi pada gambar suaian

Gambar 1. 19 Toleransi pada gambar susunan

Hal 27 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Jika ingin menyatakan nilai numeric dari penyimpangannya, maka hal ini
dapat ditulis dalam kurung atau tanpa kurung, seperti pada gambar 1.20.
Untuk penyederhanaa garis ukur bawah dapat dihilangkan (gambar 1.21
dan 1.22). Tetapi beberapa negara tidak mengizinkannya untuk
menghindari keraguan.

Gambar 1. 20 Toleransi pada gambar susunan.

Gambar 1. 21 Toleransi pada gambar susunan.

b. Toleransi dengan angka


Ukuran tiap komponen dari bagian yang dirakit didahului oleh nama
(gambar 1.22) komponen, atau dari komponen. Dalam kedua hal tersebut
ukuran lubang tetap diletakkan di atas ukuran poros.

Gambar 1. 22 Toleransi pada gambar susunan.

Hal 28 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

3.5 Toleransi Ukuran Sudut


Aturan-aturan yang telah ditentukan untuk ukuran linear dapat juga diterapkan
pada ukuran sudut (gambar 1.23).

Gambar 1. 23 Toleransi pada ukuran sudut.

3.6 Penyimpangan Ukuran yang diizinkan Tanpa Keterangan Toleransi


3.6.1 Ukuran-ukuran dinyatakan tanpa keterangan toleransi
Semua ukuran yang dinyatakan dalam gambar pada dasarnya harus diberi
toleransi, seperti yang telah diuraikan pada bab terdahuku. Tetapi dalam
kenyataannya terdapat banyak ukuran tanpa keterangan toleransi.

Untuk bagian-bagian tanpa suaian dan tanpa persyaratan ketelitian khusus,


toleransinya dengan mudah dapat diberikan dengan sebuah catatan umum,
yang menyatakan sekaligus nilai penyimpangan yang didizinkan untuk
bagian-bagian yang sejenis (disebut “ukuran tanpa keterangan toleransi”).
Sesuai dengan ISO 2768, nilai penyimpangan yang diizinkan ini sering kali
disebut “toleransi umum”. Oleh karena itu ukuran tanpa keterangan
toleransi terikat oleh toleransi umum seperti yang telah disinggung pada
kegiatan belajar sebelumnya.

Hal 29 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

3.6.2 Pemilihan Nilai Penyimpangan yang Diizinkan


Ini merupakan tanggung jawab dari bagian perencanaan uuntuk
menentukan nilai penyimpangan yang diizinkan sebaik-baiknya, tetapi
sedapat mungkin sesuai penggarisan berikut ini, pada catatan umum.

a. Ukuran-ukuran linear
Catatan umum harus menentukan :
1) Suatu penyimpangan yang diizinkan sama dengan ± IT/2 dari
tingkat toleransi ISO (± IT 14/2 misalnya), artinya penyimpangan
yang diizinkan js untuk lubang; sebagai tambahan catatan tersebut
dapat mengganti penyimpangan ini dengan H untuk lubang, atau h
untuk poros;
2) Atau penyimpangan yang diizinkan antara satu dari tiga seri yang
diberikan pada tabel 13.8 (dibulatkan dibandingkan dengan tingkat
IT 12, 14 atau 16); catatannya dapat menuliskan sebagai tambahan,
penggantian nilai-nilai ±t/2 oleh +t untuk lubang atau –t untuk
poros. Dalam hal ini dianjurkan supaya jangan begitu saja
menggunakan standar pada Tabel 13.8, tetapi menuliskan nilai-nilai
numeric yang diinginkan, yang diambil dari tabel tadi, pada
catatan ;
3) Atau sebuah nilai tunggal untuk ukuran nominal manapun, jika
tidak terdapat perbedaan yang besar antara ukuran-ukuran yang
berbeda tanpa keterangan toleransi pada gambar (±0,4 mm
umpamanya, pada gambar hidung poros (spindle) mesin bubut dari
ISO/R 702).

b. Ukuran-ukuran sudut
Catatan umumdiutamakan untuk menuliskan penyimpanagn yang
diizinkan dari tabel 13.9, dan dinyatakan oleh panjang sisi yang pendek
dari sudut bersangkutan, dalam :

Hal 30 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

 derajat dan menit,


 per sen (jumlah millimeter tiap 100 menit)

Tabel 1. 13 Variasi yang diizinkan untuk ukuran linear

Tabel 1. 14 Variasi yang diizinkan untuk ukuran sudut.

3.7 Memberi Ukuran dan Toleransi Kerucut


3.7.1 Ketirusan dan pendakian
Ada beberapa bagian mesin yang mempunyai bentuk kerucut atau bentuk
baji.

Perbandingan antara perbedaan diameter dari dua potongan terhadap


jaraknya disebut “ketirusan”,

yaitu

C= = 2 tan

Hal 31 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Gambar 1. 24 Tirus

Lambang di bawah ini menunjukkan ketirusan, dan arahnya dapat dipakai


untuk menentukan arah ketirusannya.

Pendakian, yang tidak menjadi pokok pembahasan disini, adalah


kemiringan dari sebuah garis yang menggambarkan bidang miring dari
sebuah baji umpamanya, dinyatakan sebagai perbandingan perbedaan
tinggi tegak lurus terhadap garis dasar, untuk suatu jarak tertentu, da jarak
ini, yaitu pendakian

= tan β
Jika dianggap perlu dapat dipakai lambang di bawah ini, untuk
menunjukkan arah pendakian :

Gambar 1. 25 Pendakian

Hal 32 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

3.7.2 Memberi Ukuran Kerucut


Ukuran-ukuran di bawah ini, dalam berbagai-bagai gabungan, dapat
dipakai untuk menentukan ukuran, bentuk dan kedudukan kerucut.

a. Ketirusan, diperinci sebagai sudut apit atau sebagai perbandingan,


misalnya:
• 0,3 rad
• 35o
• 1:5
• 0,2 : 1
• 20%
b. Diameter dari ujung yang besar;
c. Diameter dari ujung yang kecil;
d. Diameter dari suatu penampang tertentu, dan dapat berada di dalam
atau di luar kerucut;
e. Ukuran yang menentukan letak potongan, di mana diameter tadi
diperinci;
f. Panjang kerucut.
Gambar 1.26 memperlihatkan gabungan-gabungan ukuran-ukuran di
atas yang dipakai.

Gambar 1. 26 Ukuran-ukuran kerucut.

Hal 33 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Gabungan ukuran yang dipilih tidak boleh berlebihan. Walaupun demikian, ukuran
tambahan dapat diberikan sebagai ukuran “bantu” dalam kurung, untuk keterangan, seperti
misalnya setengah sudut apitnya.
Mengenai ketirusan standar (khususnya ketirusan morse atau metrik), dinyatakan oleh seri
standar dan angka.

Gambar 1. 27 Sistim dasar ketirusan (I).

Gambar 1. 28 Sistim dasar ketirusan (II).

Gambar 1. 29 Sistim dasar ketirusan (III).

Hal 34 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Tanda Kekasaran Permukaan dan Tanda Pengerjaan

A.      Pendahuluan
Konfigurasi permukaan yang mencakup antara lain kekasaran permukaan danarah
bekas pengerjaan (tekstur), memegang peranan penting dalam perencanaan suatu elemen
mesin, yaitu yang berhubungan dengan gesekan, keausan, pelumasan, tahanan kelelahan,
kerekatan suaian, dan sebagainya. Konfigurasi permukaan yang diminta perencana harus
dinyatakan dalam gambar, menurut cara-cara yang sesuai dengan standar. Kekasaran
permukaan adalah penyimpangan rata-rata aritmetik dari garis rata-rata profil, yang
selanjutnya disebut nilai kekasaran (Ra).
Nilai kekasaran rata-rata aritmetik telah diklasifikasikan oleh ISO menjadi 12 tingkat
kekasaran, dari mulai N1 sampai dengan N12. Untuk penunjukan pada gambar mengenai
spesifikasi kekasaran ini dapat dituliskan langsung nilai Ra-nya, atau tingkat kekasarannya.

                                      Tabel 1. Nilai Kekasaran dan Tingkat Kekasaran

Hal 35 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

B.    Memilih Nilai Kekasaran Permukaan


Nilai kekasaran permukaan suatu elemen ditentukan menurut fungsinya, sedangkan
untuk mencapainya bergantung pada kemampuan proses pengerjaan manual atau
pemesinan di tempat produksi. Pilihlah nilai kekasaran sekasar
mungkin, sehalusyang diperlukan. Makin halus permukaan yang diminta, semakin mahal
biaya pengerjaannya.

C.    Penunjukan Nilai Kekasaran dan Arah Bekas Pengerjaan


1. Simbol Dasar Penunjukan
Simbol dasar (Gambar 1a) terdiri atas dua garis yang membentuk sudut
60°dengan garis yang tidak sama panjang. Garis sisi kiri minimal 4 mm dan garis
sisi kanan dua kali garis sisi kiri. Ketebalan garis disesuaikan dengan besarnya
gambar, biasanya diambil tebal garis 0,35 mm.

                                 Gambar 1. Simbol Kekasaran Permukaan

Apabila pengerjaan pada permukaan menggunakan mesin, simbol dasarnya


ditambah garis sehingga membentuk segitiga sama sisi (Gambar 1b). Sementara
itu, simbol menurut Gambar 1c digunakan untuk menunjukkan bahwa kekasaran
permukaan dicapai tanpa membuang bahan.

2. Simbol dengan Tambahan Nilai Kekasaran dan Perintah Pengerjaan


Pengertian simbol yang disertai nilai kekasaran ditunjukkan pada Tabel 5,
sedangkan Tabel 6 menjelaskan pengertian simbol yang disertai perintah
pengerjaan

Hal 36 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Tabel 2. Simbol dengan Tambahan Kekasaran

Tabel 6. Simbol dengan Tambahan Perintah Pengerjaan


  

Hal 37 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

      Tanda pengerjaan pada umumnya dibuat seperti gambar 


 

  
3. Simbol Arah Bekas Pengerjaan (Tanda Pengerjaan)
Arah bekas pengerjaan dapat dituliskan dengan simbol seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 7. Maksud dari penunjukan arah bekas pengerjaan ini
adalah untuk memastikan segi fungsional permukaan yang bersangkutan, misalnya
mengurangi gesekan, wujud tekstur yang menarik, dan sebagainya.

Tabel 7. Simbol Arah Bekas Pengerjaan

Hal 38 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Contoh penggunaan pada gambar: 

 
Gambar 3. Contoh Penunjukan Simbol dan Huruf pada Gambar

Hal 39 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Gambar 4. Bagian dongkrak ulir yang dilengkapi tanda kekasaran

Lampiran 2. Instrumen Penilaian Sikap

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP


Nama Sekolah : SMK Negeri 52 Jakarta
Tahun pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Mata Pelajaran : Gambar Teknik Manufaktur

Nama Positif/ Tanda Tindak


No Tanggal Catatan Perilaku Butir Sikap*)
Peserta didik Negatif Tangan Lanjut
1
2
3

Hal 40 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

*) Disiplin, rajin, tanggungjawab


*)) Yang ditulis adalah yang paling menonjol positif/negatif

Lampiran 3. Kisi-kisi soal tes Tertulis

KISI-KISI SOAL TES TERTULIS

Nama Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)


Mata Pelajaran : Gambar Teknik Manufaktur
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Jumlah Soal : 5 Soal
Bentuk Soal : Essay

Kompetensi Dasar Kelas/ Nomor


No Materi Indikator Soal
(KD) Smt Soal

Hal 41 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

1 3.1 Memahami XI/1 ▪ Toleransi Disajikan pernyataan tentang


aturan teknik toleransi, peserta didik dapat
▪ Suaian 1
gambar mesin mengidentifikasi fungsi toleransi
dan tanda ▪ Nilai kekasaran dengan benar.
pengerjaan dan tanda Disajikan ukuran toleransi pada
pengerjaan sebuah gambar, peserta didik
2
▪ Simbol-simbol dapat menghitung toleransi
dan tanda dengan benar.
2 4.1 Menerapkan XI/1 pengerjaan Disajikan sebuah gambar poros
aturan teknik ▪ Aturan teknik dengan suaiannya, peserta didik
3
gambar mesin gambar mesin dapat menjelaskan fungsi dan
dan tanda dan tanda jenis suaian dengan benar.
pengerjaan penggerjaan Disajikan sebuah gambar kerja,
peserta didik dapat
mengidentifikasi symbol-simbol 4
dan tanda pengerjaan dengan
benar.
Disajikan sebuah gambar kerja,
peserta didik dapat dapat
menentukan aturan dalam teknik
gambar mesin dan tanda 5
pengerjaan untuk membuat
gambar komponen mesin dengan
benar.

Hal 42 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Lampiran 4. Soal Tes Tertulis

A. Petunjuk:

1. Jawablah soal di bawah ini pada lembar jawaban yang tersedia, jika kurang dapat
menambah lembar lainnya!

2. Skor maksimal untuk setiap soal adalah 4;

3. Kerjakan dengan percaya diri dan yakinlah dengan kemampuan anda sendiri!

4. Waktu penyelesaian/pengerjaan soal 25 menit.

B. Soal

1. Gambar berpasangan dilengkapi dengan ukuran dan toleransi, fungsi toleransi


tersebut adalah…

Jawaban:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Hal 43 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

2. Ukuran toleransi berikut ini , adalah ……

Jawaban:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

3. Perhatikan gambar poros dengan suaiannya berikut. Jelaskan fungsi dan jenis suaian
yang digunakan!

Jawaban:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Hal 44 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

4. Perhatikan gambar berikut, identifikasi simbol-simbol tanda pengerjaan yang tercantum


pada gambar di atas!

Jawaban:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

5. Perhatikan gambar berikut, BUAT GAMBAR KERJA lengkapi dengan aturan


dalam teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan sesuai standar ISO

Jawaban:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Hal 45 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Lampiran 5. Lembar Jawaban tes tertulis

Jawaban No 1:

Fungsi toleransi ialah agar benda kerja dapat diproduksi secara massal pada tempat
yang berbeda, tetapi tetap mampu memenuhi fungsinya, antara lain, fungsi mampu
tukar untuk bagian yang berpasangan.

Jawaban No 2:

45g7 : artinya suatu poros dengan ukuran dasar 45mm, posisi daerah toleransi


mengikuti aturan kode huruf g serta besar harga toleransinya mengikuti aturan kode
angka 7 (lihat table).

Jawaban No 3:

Fungsi Suaian untuk menggambarkan tingkat kekekatan atau kelonggaran yang


mungkin dihasilkan dari penggunaan kelegaan atau toleransi tertentu pada elemen
mesin yang berpasangan

Ada 3 macam suaian pada elemen mesin, yakni:


a. Suaian longgar (clearance fit)
Suaian ini selalu menghasilkan kelonggaran (celah bebas) dengan daerah toleransi
lubang selalu terletak di atas daerah toleransi poros.
b. Suaian sesak (interference fit)
Suaian yang selalu menghasilkan kesesakan, dengan daerah toleransi lubang selalu
terletak di bawah daerah toleransi poros.
c. Suaian pas (transition fit)
Suaian ini dapat menghasilkan celah bebas atau interferensi, namun poros harus
dipaksakan masuk ke dalam lubang dengan kelegaan negatif

Hal 46 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Jawaban No 4:

Arti simbol tanda pengerjaan sebagai berikut:

Jawaban No 5:

Lampiran 6. Lembar Pedoman Penilaian Tes Tertulis

Hal 47 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Pedoman Penilaian Soal Tes Tertulis

No Skor
Soal 1 2 3 4
1. Jawaban Jawaban tidak lengkap Jawaban kurang Jawaban lengkap
tidak sesuai (agar benda kerja dapat lengkap (agar benda (agar benda kerja
(salah) diproduksi secara kerja dapat diproduksi dapat diproduksi
massal) secara massal dan secara massal pada
mampu tukar untuk tempat yang berbeda,
bagian yang memenuhi fungsinya,
berpasangan) mampu tukar untuk
bagian yang
berpasangan)

2. Jawaban Jawaban benar tapi Jawaban benar tapi Jawaban benar dan
salah tidak lengkap kurang lengkap lengkap
(poros diameter 45mm (poros diameter 45mm (suatu poros dengan
, daerah toleransi g7) , daerah toleransi ukuran dasar
g serta besar harga diameter 45 mm,
toleransinya kode posisi daerah
angka 7) toleransi mengikuti
aturan kode
huruf g serta besar
harga toleransinya
mengikuti aturan
kode angka 7 (lihat
table)

Hal 48 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

No Skor
Soal 1 2 3 4
3. Jawaban Fungsi suaian dan jenis Fungsi suaian dan jenis Fungsi suaian dan
salah suaian dijawab tidak suaian dijawab tidak jenis suaian dijawab
sesuai lengkap (2) lengkap (3)

4. Jawaban Arti simbol tanda Arti simbol tanda Arti simbol tanda
salah pengerjaan dijelaskan pengerjaan dijelaskan pengerjaan dijelaskan
tidak lengkap (1-3) tidak lengkap (4-5) lengkap (6)
5. Tidak sesuai Kurang sesuai aturan Sesuai aturan gambar, Sesuai aturan gambar,
aturan gambar, ukuran dan ukuran dan tanda ukuran dan tanda
gambar tanda pengerjaan tidak pengerjaan pengerjaan
teknik lengkap dicantumkan dicantumkan tidak dicantumkan lengkap
lengkap

Nilai perolehan = (Jml score perolehan) X 100


Skor max (20)

Hal 49 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Lampiran 7. Instrumen Penilaian Presentasi

INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI

Nama Sekolah : SMK Negeri 52 Jakarta


Tahun pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Mata Pelajaran : Gambar Teknik Manufaktur

Kelengkapan Materi Penulisan Materi Kemampuan Presentasi


No Nama Siswa
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 Total Skor Nilai Akhir

dst

SkorPerolehan
Nilai Akhir = × 100
Skor maksimal

Hal 50 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Lampiran 8. Pedoman Penskoran Presentasi

PEDOMAN PENSKORAN PRESENTASI

Nama Sekolah : SMK Negeri 52 Jakarta


Tahun pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Mata Pelajaran : Gambar Teknik Manufaktur

NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI SKOR MAKS


 Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi dan Daftar Pustaka
 Presentasi sistematis sesuai materi
4
 Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi  Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang sesuai dengan materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Materi dibuat dalam bentuk charta / Power Point
 Tulisan terbaca dengan jelas
4
 Isi materi ringkas dan berbobot
2 Penulisan Materi  Bahasa yang digunakan sesuai dengan materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas
 Seluruh anggota berperan serta aktif
4
 Dapat mengemukanan ide dan berargumentasi dengan baik
3 Kemampuan presentasi  Manajemen waktu yang baik
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12

Hal 51 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Lampiran 9. Kisi-kisi Soal Praktik

KISI-KISI SOAL PRAKTIK

Nama Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)


Mata Pelajaran : Gambar Teknik Manufaktur
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Jumlah Soal : 1 Soal

Jenis
Kompetensi Dasar IPK Indikator Pernyataan/Instruksi
Soal
4.1 Menerapkan aturan 4.1.1 Menunjukkan aturan
1. Peserta didik dapat Unjuk 1. Disajikan gambar berikut:
teknik gambar menggambar gambar Kerja
mesin dan tanda teknik gambar mesin
pengerjaan sesuai dengan standar kerja dan menerapkan
aturan gambar mesin
sesuai dengan standar
secara mandiri
Buatlah gambar kerjanya
dengan menggunakan
proyeksi sesuai aturan
gambar mesin berdasarkan
standar ISO

Hal 52 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Jenis
Kompetensi Dasar IPK Indikator Pernyataan/Instruksi
Soal
2. Peserta didik dapat 2. Lengkapi gambar kerja

4.1.2 Mendemonstrasikan menerapkan toleransi, dengan toleransi, suaian,


toleransi, suaian, nilai suaian, nilai kekasaran, nilai kekasaran, simbol
kekasaran, simbol dan simbol dan tanda dan tanda pengerjaan pada
tanda pengerjaan pada pengerjaan pada gambar gambar teknik mesin
gambar teknik mesin
teknik mesin sesuai sesuai dengan prosedur
sesuai dengan prosedur
dengan prosedur

Hal 53 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Lampiran 10. Soal Praktik

A. Petunjuk:

1. Kerjakan pada kertas gambar A4!

2. Kerjakan dengan percaya diri dan yakinlah dengan kemampuan anda sendiri!

3. Waktu penyelesaian/pengerjaan soal 60 menit.

B. Soal

Hal 54 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Lampiran 11. Jawaban praktik

Hal 55 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta


PM 7.3.1./KUR/F3
Rev.0

Lampiran 12. Penskoran dan rubrik penilaian :

SOAL NOMOR KETERANGAN SKOR

Jika gambar benar dan bersih serta dilengkapi prosedurnya 4-5

Jika gambar benar tapi kotor dan dilengkapi prosedur 3-4

Jika gambar benar dan bersih tapi tidak dilengkapi


2-3
1 prosedurnya

Jika gambar benar tapi kotor dan tidak dilengkapi


1-2
prosedurnya

Jika gambar salah 0

Jumlah skor yang diperoleh x 100 = ...............


5

Hal 56 dari 56 Bidang Kurikulum SMKN 52 Jakarta

Anda mungkin juga menyukai