Anda di halaman 1dari 10

DAYAK BESAR

DAYAK SUKUKU

MANDAU PUSAKAKU

KAHARINGAN AGAMAKU

RANYING HATALA LANGIT TUHANKU, BATANG GARING POHON KEHIDUPANKU, RUMAH BETANG
ISTANAKU, ADAT BUDAYA JIWA RAGAKU, ELA BULI MANGGETU HINTING BUNU PANJANG, ISEN
MULANG MANETES RANTAI KAMARA AMBU.

Suku Dayak yang mendiami bumi kalimantan merupakan suku yang kehidupannya begitu bersahabat
dengan alam dan seisinya. Nilai nilai kearifan budaya suku Dayak dilestarikan agar selalu menjadi
sumber inspirasi bagi kehidupan manusia modern dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

SUKU DAYAK ADALAH SUKU YANG DI TURUNKAN DARI LANGIT KE - 7 OLEH SANG PENGUASA ALAM
SEMESTA RANYING HATALA LANGIT. ADALAH SUKU YANG KEHIDUPANNYA SELALU HIDUP
BERDAMPINGAN DENGAN HUTAN DAN ALAM. SUKU DAYAK MERUPAKAN SUKU TERTUA DI INDONESIA
JUGA MERUPAKAN SUKU YANG TERTUA DI DUNIA.

DAYAK OF CENTRAL KALIMANTAN

KALIMANTAN TENGAH MELIPUTI 14 KABUPATEN/KOTA ADALAH PROVINSI PERSATUAN DAN KESATUAN


MASYARAKAT DI DAERAH DAYAK BESAR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH.

1 Kab Barito Selatan - Buntok

2 Kab Barito Timur - Tamiang Layang

3 Kab Barito Utara - Muara Teweh

4 Kab Gunung Mas - Kuala Kurun

5 Kab Kuala Kapuas - Kapuas

6 Kab Katingan - Kasongan

7 Kab Kotawaringin Barat - Pangkalan Bun

8 Kab Kotawaringin Timur - Sampit


9 Kab Lamandau - Nanga Bulik

10 Kab Murung Raya - Puruk Cahu

11 Kab Pulang Pisau - Pulang Pisau

12 Kab Sukamara - Sukamara

13 Kab Seruyan Kuala - Pembuang

14 Prov Kalteng - Palangka Raya

KALIMANTAN TENGAH SECARA UMUM MENGGUNAKAN BAHASA DAERAH DAYAK NGAJU. BAHASA
NASIONALNYA JUGA MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA DENGAN BAIK DAN BENAR.

Suku Dayak adalah suku asli pribumi kalimantan pulau Dayak dan sub etnis Dayak ngaju terbesar di
kalimantan tengah. yang persebarannya cukup luas dan utamanya terkonsentrasi di daerah kota
palangka raya, kabupaten pulang pisau, kabupaten gunung mas, kabupaten kapuas, kabupaten katingan,
kabupaten kotawaringin timur dan kabupaten seruyan.

Suku Dayak merupakan suku yang menjunjung tinggi falsafah hidup budaya betang dan di mana bumi di
pijak di situ langit di junjung. mengawal dan mempertahankan harkat dan martabat serta hak hak
masyarakat adat Dayak.

Memperjuangkan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat adat Dayak untuk mewujudkan
kesejahtraan, kemakmuran serta keadilan dalam bingkai negara kesatuan republik indonesia.

Agar berkehidupan berbangsa dan bernegara berjalan baik, sehingga pada ujungnya seluruh masyarakat
adat Dayak akan menikmati kedamaian serta kesejahteraan bersama.

Di tuntut dengan semangat penjajah terhadap segala bentuk penindasan. Dayak adalah seorang pantang
mundur terhadap segala seuatu. Membela masyarakat Dayak adalah tindakan yang suci dan harus.
alasan inilah yang membentuk Dayak tidak kenal takut.
Melalui peradaban dan kebudayaan suku Dayak hingga saat ini telah membentuk karakter kalimantan
tengah sebagai sebuah provinsi Dayak yang menjunjung tinggi kelestarian adat budaya, kelestarian alam
tanpa mengesampingkan moderenisasi.

Suku Dayak juga terkenal akan seni musik dan tari - tarian teatrikal yang telah dikenal bahkan sering
membawa nama baik Indonesia di berbagai kompetisi tari dan seni internasional. Di Kalimantan tengah
suku Dayak sebagian besar bekerja sebagai petani, pekebun, penambang emas, wiraswasta dan pns.

DI TENGAH PERKEMBANGAN DUNIA MODERN, SUKU DAYAK MASIH MENJAGA NILAI TRADISI AJARAN
LELUHUR.

1. Kepercayaan Kaharingan

Ciri khas Suku Dayak adalah hingga sekarang masih menganut kepercayaan Kaharingan. Kaharingan
mempunyai makna tumbuh atau hidup, sehingga kepercayaan Kaharingan adalah kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa yang hidup dan tumbuh secara turun temurun dan dihayati oleh masyarakat
Dayak di Pulau Kalimantan.

2. Upacara Tiwah

Selain itu, Suku Dayak juga melakukan upacara tiwah. Upacara ini merupakan sebuah proses
mengantarkan arwah atau roh leluhur ke surga melalui Lewu Tatau Habaras Bulau Hagusung Intan Dia
Rumpang Tulang, artinya sebuah tempat yang kekal dan abadi. Suku Dayak meyakini leluhur akan
senang dan bahagia jika arwahnya sudah diantarkan.

3. Tradisi Tato

Suku Dayak juga mempunyai tradisi bertato. Baik laki-laki maupun perempuan, masyarakat Dayak
menato bagian-bagian tertentu dari tubuhnya, seperti pergelangan tangan, punggung, perut, atau leher.
Selain sebagai simbol status, tato Dayak juga merupakan sebuah identitas. Menato tubuh ini diyakini
bahwa kelak setelah meninggal dan sampai ke surga, tato itu akan bersinar kemilau dan berubah
menjadi emas sehingga dapat dikenali oleh leluhur Dayak di surga.

4. Pakaian Adat, Merah dan Burung Enggang


Kekayaan alam yang berada di Bumi Kalimantan merupakan anugrah terbesar pemberian ranying hatala
langit. Keindahan ciptaannya inilah yang dituangkan dalam busana daerah yang berbahan dasar upak
nyamu mempunyai ciri khas tersendiri. Suku Dayak menggunakan pakaian adat yang didominasi warna
merah dan kuning. Warna-warna ini diperoleh dari pewarna alam dari hutan. dan bulu burung endemik
khas kalimantan nan mencerminkan kamenteng bawi hatue Dayak je balinga tuntang harati.

5. Hukum Adat dan Keselarasan Alam

Sejak dahulu hingga sekarang, Dayak terkenal dengan hukum adat Dayak Terutama berkaitan dengan
bagaimana Dayak hidup berdampingan dengan alam atau hutan. Hukum adat merupakan aturan yang
telah digariskan dan diwariskan oleh leluhur Dayak untuk ditaati. Jika tidak melaksanakan hukum adat,
Dayak yakin leluhur akan marah dengan mengirimkan berbagai bencana alam seperti banjir.

6. Mandau Pusaka Dayak

Mandau memiliki karakteristik tersendiri serta nilai estetika dan simbol-simbol yang melekat pada suku
Dayak. Mandau mengandung makna simbolis yang mencakup berbagai aspek kehidupan pada suku
Dayak. Maka, tak mengherankan suku Dayak selalu membawa pusaka Mandau sebagai identitas jati diri
kemana pun suku Dayak bepergian.

Berbagai makna filosofis tersemat bagi Mandau mengandung nilai sosial yang mendarah daging dalam
tradisi suku Dayak. Secara keseluruhan Mandau merupakan simbol persaudaraan, simbol kesatria,
simbol penjaga, tanggungjawab dan kedewasaan. keberadaan mandau seperti sebuah keharusan dan
sangat penting Menggambarkan ketinggian peradaban suku Dayak.

7. Tarian Mandau

Tari mandau tidak hanya di mainkan penari pria namun juga wanita. Kostum yang di gunakan adalah
rompi kulit dengan corak khas busana tradisional Dayak. dengan berbagai asesoris seperti penutup
kepala berbentuk burung tingang, gelang, kalung dan tattoo yang mewarnai tubuh Dayak. Selain itu
property yang wajib di gunakan, yaitu Mandau dan talawang. Talawang merupakan senjata tradisional
suku Dayak yang berbentuk perisai.

Dalam pertunjukan Tari Mandau diiringi oleh alunan suara yang merdu dan menghentak dari alat musik
tradisional Dayak yaitu gandang dan gerantung. alat music gerantung dulunya di turunkan langsung dari
khayangan sebagai alat komunikasi kepada para leluhur. Alunan music pengiring tersebut seakan
menyatu dengan gerakan yang di tampilkan para penari sehingga terlihat menarik dan menakjubkan.

Dalam perkembangannya, Tari Mandau sering menghiasi panggung di acara adat daerah, upacara
penyambutan, festival budaya dan lain – lain. Dan hebatnya, tarian mandau juga sering di tampilkan
pada acara festival budaya internasional untuk mewakili kebudayaan etnik tradisional Indonesia.

8. Manajah Antang (burung Elang)

Yaitu memanggil burung Elang agar dapat memberi petunjuk untuk berperang atau ingin mengetahui
keadaan seseorang. Elang yang dipanggil bukanlah burung elang yang biasa, apapun yang diberikan oleh
burung Elang adalah benar.

9. Burung Enggang Khas Kalimantan

BURUNG YANG DIKARAMATKAN OLEH SUKU DAYAK Merupakan Burung Enggang yang bermakna
sebagai simbol kepemimpinan satu tanda kedekatan suku Dayak dengan alam. Seluruh bagian tubuh
Burung Enggang digunakan sebagai simbol kebesaran dan kemuliaan suku Dayak melambangkan
perdamaian dan persatuan, sayapnya yang tebal melambangkan pemimpin yang selalu melindungi
rakyatnya. Sedangkan ekor panjangnya dianggap sebagai tanda kemakmuran rakyat suku Dayak.

Interaksi sosial antara elite agama di dalam masyarakat Dayak kalimantan tengah berpijak pada pola
tertentu. Pola itu disebut pola interaksi solidaritas integratif yang ditandai dengan dengan beberapa nilai
perekat antarelite agama. Nilai-nilai itu adalah Belum Bahadat, Belum Penyang Hinje Simpei,
Spiritualitas Pancasila. Melalui pola-pola interaksi sosial inilah Kalimantan Tengah dan Palangka Raya
dikenal dengan motto Bumi Tambun Bungai Bumi Pancasila Bhineka Tunggal Ika.

Budaya Betang merupakan cerminan mengenai kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
Dayak kalimantan tengah. Di dalam HUMA BETANG ini setiap kehidupan individu dalam rumah tangga
dan masyarakat secara sistematis diatur melalui bersama yang dituangkan dalam hukum adat.
Keamanan bersama, baik dari gangguan kriminal atau berbagai makanan, suka-duka maupun mobilisasi
tenaga untuk mengerjakan ladang. Nilai utama yang menonjol dalam kehidupan di rumah Betang adalah
nilai kebersamaan di antara para warga yang ada di dalamnya terlepas dari perbedaan-perbedaan yang
mereka miliki.
Di dalam masyarakat kalimantan tengah tumbuh dan berkembang simbol simbol budaya bahasa dan
tempat-tempat ibadah yang tujuannya untuk memelihara kerukunan dan hormonisasi antar elite agama
yang kemudian berkembang ke masyarakat antar pemeluk agama yang berbeda-beda. Simbol-simbol
budaya diantaranya-Batang Garing, yang menggambarkan keseimbangan hubungan antar manusia
dengan manusia, manusia dengan alam semesta dan manusia dengan Sang Pencipta.

Simbol Betang, menggambarkan filosofi masyarakat multikultural, yang menghargai perbedaan,


kejujuran, kebersamaan dan toleransi, kemandirian, persaudaraan dan kekeluargaan.

Simbol Isen Mulang menggambarkan kecerdasan dan keuletan. Simbol Belum Bahadat menggambarkan
tatakrama, sopan-santun, menghargai profesionalisme dan memelihara moralitas.

Simbol-simbol bahasa, untuk menumbuhkan kebersamaan, Misalnya Tabe Salamat Lingu Nalatai Salam
Sujud Karendem Malempang, artinya : selamat bertemu semoga dalam keadaan bahagia.

Simbol-simbol tempat ibadah. Misalnya untuk menumbuhkan kerukunan dan kebersamaan, tempat-
tempat ibadah dibangun dalam satu kompleks yang berdekatan.

BERBEDA SUKU AGAMA BUKAN PENGHALANG, SUDAH MEMBUDAYAKAN DARI NENEK MOYANG, HIDUP
RUKUN DAMAI SELALU BERKEMBANG, ITULAH YANG DISEBUT BUDAYA BETANG.

DARI SINI KITA MENGETAHUI BAHWA SUKU DAYAK ADALAH SUKU YANG MENGHARGAI SUATU
PERBEDAAN. SUKU DAYAK MENGHARGAI PERBEDAAN ETNIK, AGAMA ATAUPUN LATAR BELAKANG
SOSIAL.

KALIMANTAN TENGAH KABAR KALTENG TERBARU GRUP PUBLIK Yang bersifat umum melayani semua
orang bergabung dari berbagai daerah untuk saling berbagi informasi dan komunikasi kepada
masyarakat Dayak provinsi kalimantan tengah.
Bersikaf baik dan sopan. Kita semua bersama-sama menciptakan lingkungan yang ramah. Mari kita
perlakukan semua orang dengan rasa hormat. Perdebatan yang sehat itu hal yang wajar tapi lakukan
dengan baik.

Setiap hari, orang menggunakan Facebook untuk membagikan pengalaman mereka, terhubung dengan
teman dan keluarga, serta membangun komunitas. Kami adalah sebuah layanan publik yang melayani
semua orang untuk bergabung dengan KABAR KALTENG TERBARU bebas mengekspresikan dirinya di
berbagai provinsi dan budaya serta dalam puluhan bahasa.

Kami mengakui betapa pentingnya bagi Facebook untuk menjadi tempat yang membuat orang merasa
mampu berkomunikasi, dan kami menganggap serius peran kami dalam mencegah penyalahgunaan
layanan kami. Karena itulah kami menyusun seperangkat Standar Komunitas yang menjelaskan hal-hal
yang diizinkan dan tidak diizinkan di KABAR KALTENG TERBARU. Kebijakan kami didasarkan pada
masukan dari komunitas kami dan saran dari para pakar dalam bidang teknologi, keamanan publik, dan
hak asasi manusia. Untuk memastikan bahwa suara semua orang dihargai, kami sangat berhati-hati
dalam menyusun kebijakan mencakup berbagai sudut pandang dan keyakinan, khususnya orang dan
komunitas yang mungkin diabaikan atau terpinggirkan.

MENEGASKAN KOMITMEN KAMI TERHADAP SUARA

Tujuan Standar Komunitas kami selalu untuk menciptakan tempat bagi ekspresi dan memberi orang
suara. Ini belum dan tidak akan berubah. Membangun komunitas dan mewujudkan dunia yang lebih
akrab bergantung pada kemampuan orang untuk membagikan beragam pandangan, pengalaman, ide,
dan informasi. Kami ingin orang agar dapat berbicara secara terbuka mengenai isu yang penting bagi
mereka, meskipun beberapa mungkin tidak setuju atau tidak menyukainya. Dalam beberapa kasus, kami
mengizinkan konten yang sebaliknya bertentangan dengan Standar Komunitas kami, jika hal tersebut
layak diberitakan dan untuk kepentingan umum. Kami melakukan hal ini hanya setelah menimbang nilai
kepentingan publik dibandingkan dengan risiko bahaya dan kami melihat standar hak asasi manusia
internasional untuk melakukan penilaian ini.

Komitmen kami terhadap ekspresi sangat penting, tetapi kami menyadari bahwa internet menciptakan
peluang baru dan peningkatan untuk penyalahgunaan. Karena alasan ini, ketika kami membatasi
ekspresi, kami melakukannya untuk satu atau beberapa nilai berikut:

1. Keaslian
Kami ingin memastikan bahwa konten yang dilihat orang di KABAR KALTENG TERBARU itu asli. Kami
yakin bahwa keaslian menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk berbagi, dan itulah mengapa kami
tidak ingin orang menggunakan KABAR KALTENG TERBARU untuk melakukan misrepresentasi diri
mereka atau apa yang mereka lakukan.

2. Keamanan

Kami berkomitmen untuk menjadikan KABAR KALTENG TERBARU sebagai tempat yang aman. Ekspresi
yang mengancam orang memiliki potensi untuk mengintimidasi, mengucilkan, atau membungkam orang
lain dan hal ini tidak diizinkan di KABAR KALTENG TERBARU.

3. Privasi

Kami berkomitmen untuk melindungi privasi dan informasi pribadi. Privasi memberi orang kebebasan
untuk menjadi diri sendiri, dan memilih bagaimana dan kapan berbagi di KABAR KALTENG TERBARU dan
terhubung dengan lebih mudah.

4. Martabat

Kami yakin bahwa semua orang memiliki martabat dan hak yang sama. Kami berharap orang-orang akan
menghargai martabat orang lain dan tidak melecehkan atau merendahkan orang lain.

Standar Komunitas kami berlaku untuk semua orang, di seluruh dunia, dan untuk semua jenis konten.
Standar ini dirancang untuk dapat menjadi komprehensif, misalnya, konten yang mungkin tidak
dianggap ujaran kebencian mungkin tetap akan dihapus karena melanggar kebijakan yang lain. Kami
menyadari bahwa kata-kata berarti hal yang berbeda dan memengaruhi orang secara berbeda,
tergantung komunitas lokal, bahasa, atau latar belakang mereka. Kami berupaya keras untuk
mempertimbangkan nuansa ini selagi menerapkan kebijakan kami secara konsisten dan secara adil bagi
orang dan ekspresi mereka.

Orang dapat melaporkan konten yang berpotensi melanggar, termasuk konten individu, postingan dan
komentar. Kami juga memberi kontrol kepada orang atas pengalamannya sendiri dengan memudahkan
mereka untuk melapor postingan anggota KABAR KALTENG TERBARU. Konsekuensi pelanggaran Standar
Komunitas kami beragam, bergantung pada tingkat keparahan pelanggaran dan riwayat orang tersebut
di group ini.
Contohnya, kami mungkin akan memperingatkan seseorang untuk pelanggaran pertama, namun jika dia
terus melanggar kebijakan kami, kami akan membatasi kemampuannya untuk memposting di KABAR
KALTENG TERBARU Dan untuk pelanggaran terakhir kami akan memblokir anggota secara permanen.
Kami juga dapat memberi tahu penegak hukum jika kami meyakini adanya risiko bahaya fisik atau
ancaman langsung terhadap keselamatan publik.

Standar Komunitas kami adalah panduan untuk apa yang diizinkan dan apa yang tidak diizinkan di
KABAR KALTENG TERBARU Dalam semangat inilah kami meminta anggota komunitas KABAR KALTENG
TERBARU untuk mengikuti pedoman ini.

ADMIN ADALAH SUD SUKU ASLI PRIBUMI OD DANUM Kepercayaan kaharingan yang mendiami
pendalaman provinsi kalimantan tengah disingkat KALTENG DAERAH DAYAK BESAR Adalah provinsi di
Indonesia yang terletak di pulau kalimantan. Ibu Kotanya adalah kota palangka raya - Provinsi yang
berdiri ke - 17 di indonesia yang INDEPENDEN Memiliki luas 153.564,60 km.

AKAN ITAH UTUS DAYAK ELA SAMPAI MANGANAN BAHASA DAERAH ITAH, ADAT ISTIADAT ITAH,
BUDAYA ITAH DAN TRADISI ITAH MASYARAKAT DAYAK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH.

Ayoo itah hapakat hatantiring maatur pambelum, manggatang utus, amun dia wayah tuh pea hindai,
amun dia itah eweh hindai. Mari kita bersepakat untuk sama sama mensejahterakan dan mengangkat
harkat dan martabat masyarakat adat Dayak, kalau bukan sekarang, kapan lagi, dan kalau bukan kita,
siapa lagi.

Memupuk Rasa Persatuan Dan Kesatuan Sesama Penyang Hinje Simpei Paturung Umba Tamburak.
Memiliki pikiran, ikatan perasaan batin antara satu dengan lainnya dan saling mengunjungi sesama
dalam persaudaraan serta kemanusiaan.

Hatamuei lingu nalatai hapangkaja karendem malempang, sikap pantang menyerah dalam memperoleh
kehidupan yang lebih baik Ela buli manggetu hinting bunu panjang isen mulang manetes rantai kamara
ambu.

Konsep belum bahadat


Pambelum ( kehidupan )

Hakambelum ( Saling menghidupkan )

Hakambelum belum ( Saling hidup menghidupkan dalam seperangkat tata aturan dan nilai nilai ).

BAPENYANG HINJE SIMPEI

Dayak tetep badehen dia ulih ngulei je utus beken. aluh kahandak uluh bakaraen, gawi je sala harus
bareken.

HAPAKAT ISEN MULANG

SALAM HUMA BETANG

Anda mungkin juga menyukai