Suku Dayak
XI IPS 2
SMAN 3 BANDUNG
DAYAK
POTENSI BUDAYA
Semula, masyarakat Dayak memiliki budaya maritim atau dikenal juga dengan
budaya bahari. Maka dari itu, hampir semua orang di suku Dayak memiliki sebutan
yang berhubungan dengan sungai atau perhuluan.
Dayak menjadi istilah umum yang dipakai oleh 200 bagian kelompok yang tinggal
di sungai dan pengunungan pedalaman. Letaknya, ada di bagian selatan dan tengah
Pulau Kalimantan.
Suku Dayak memiliki potensi budaya yang beragam, mulai dari kesenian, seperti
kesenian Lawang Sakeupeung yang bisa digunakan untuk acara pernikahan, lalu
Kancet Hudig (tari topeng),
lalu dayak memiliki upacar adat tiwah dan memiliki bahsa daerah yang disebut
bahasa dayak yang dimana perlu untuk dilestarikan.
Suku Dayak juga memiliki Pakaian adat yang disebut King baba untuk pria dan king
buri, king kabo untuk wanita.
Tak hanya pakaian saja yang menjadi bukti budaya Suku Dayak, masyarakat adat ini juga memiliki rumah adat yang khas. Mengutip
dari indonesia.go.id, rumah adat Suku Dayak bernama rumah betang. Rumah inilah yang menjadi tempat tinggal masyarakat Dayak di
seluruh Pulau Kalimantan. Rumah-rumah ini biasa dijumpai di perkampungan Suku Dayak sekitar hulu sungai.
Orang Dayak umumnya berada di Kalimantan. Berdasarkan data dari Sensus Penduduk Indonesia 2010,
jumlah penduduk Indonesia dari suku Dayak sebanyak 3.009.494 jiwa, atau 1,27% dari seluruh penduduk
Indonesia, dan jumlah terbanyak berada di provinsi Kalimantan Barat. Suku Dayak dalam Sensus Penduduk
2010, mencakup semua subsuku Dayak, dan jumlah di luar pulau Kalimantan sebanyak 2,81%. Berikut ini
jumlah orang Dayak di Indonesia menurut provinsi berdasarkan Sensus 2010:
Sejarah
Ditinjau dari asal – usul tempat tinggal, coomans (1987) Didukung oleh Inoue (1999) menyatakan bahwa suku Dayak adalah
keturunan imigran dari Propinsi Yunnan di China Selatan tepatnya di Sungai Yangtse Kiang, Sungai Mekhong dan Sungai Menan.
Sebagian dari kelompok ini menyeberang ke semenanjung Malaysia sebagai batu loncatan pertama dan kemudian menyeberang ke
bagian Utara Pulau Kalimantan.
Seorang Tokoh Kayan juga menjelaskan bahwa suku dayak adalah ras Indo China yang bermigrasi ke Indonesia pada abad ke -11.
Menurut sejarah, suku ini pernah mendirikan kerjaan sebelum akhirnya dihancurkan oleh Majapahit. Peristiwa tersebut membuat
masyarakat Dayak terpencar dan terdesak.
Berdasarkan bukti-bukti arkeologis yang ditemukan di Gua Niah (Sarawak) dan Gua Babi (Kalimantan Selatan), penghuni pertama
Kalimantan memiliki ciri-ciri Austro-Melanesia, dengan proporsi tulang kerangka yang lebih besar dibandingkan dengan penghuni
Kalimantan masa kini yang mendiami Pulau Kalimantan (Brunei, Malaysia yang terdiri dari Sabah dan Sarawak, serta Indonesia yang
terdiri dari Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan). Ada 3 suku pokok
atau 5 suku asli Kalimantan yaitu Melayu, Dayak, Banjar, Kutai, dan Tidung
POTENSI BUDAYA SUKU DAYAK
DALAM PEREKONOMIAN
Masyarakat dayak juga telah meningkatkan perekonomiannya lewat potensi budaya yang dimiliki
dengan manik perhiasan khas suku dayak yang disebut manas sembelum. Warnanya biru
berbentuk lonjong seperti tabung pendek. Ada pula lilis monok yang berbentuk bulat kecil. Lilis
lamiang juga sering dikenakan saat upacara adat Tiwah bagi suku Dayak. Desain yang menarik
dan kekinian, membuat produk ini diminati oleh kaum remaja sebagai aksesoris penampilan
mereka. dari hasil penjualan ini tentunya sangat meningkatkan perekonomian masyarakat dayak
Sumber/Referensi:
https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/615a5d94b409d/mengenal-suku-dayak-asli-kalimantan
https://travel.kompas.com/read/2014/09/08/152400727/Mengenal.Budaya.Dayak?page=all
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4012147/ini-kekuatan-budaya-dayak-di-kelam-tourism-festival-2019
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/asal-usul-nenek-moyang-suku-dayak/
https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Dayak