PENDAHULUAN
dunia. Hal ini dapat dilihat dan kondisi sosio-kultural, agama maupun
geografis yang begitu beragam dan has sekarang ini jumlah pulau yang
pulau besar dan kecil. Populasi penduduknya berjumlah lebih dari 200 juta
jiwa terdiri dan 300 suku yang menggunakan hampir 200 bahasa yang
berbeda. Selain itu mereka juga menganut agama dan kepercayaan yang
wisata, karya ilmiah dan lain sebagainya. Dalam hal ini suku Dayak
masyarakat Kaharingan.
1
Berbagaimacam prosesi yang terjadi pada acara tersebut.
Diantaranya: Ngayau (penggal kepala), ritual Tabah tidak tidur selama dua
malam dengan diselingi minum Dari uraian di atas kami tertarik untuk
Nilai simbolik apa saja yang terkandung pada motif pakaian adat suku
1.3 TUJUAN
Menambah wawasan pada bidang ilmu seni dan sosial budaya yang
dalam pakaian adat sebagai salah satu hasil budaya masyarakat suku
Dayak
2
BAB ll
DASAR TEORI
Suku Dayak
Menurut Iper (1999), Suku Dayak merupakan salah satu suku yang
dari nama sungai yang ada di sekitar mereka atau tempat yang mereka
diami.
Setiap Suku Dayak sendiri memiliki pemimpin yang mereka taati dan
setia pada pemimpin yang telah mereka akui sendiri. Pemimpin yang
Melayu. Suku Dayak tidak hanya satu, melainkan terbagi lagi menjadi sub-
artinya gagah perkasa, ureh yang berarti giat, dan mameh yang artinya
3
suka mengalah. Selain itu, Suku Dayak juga memiliki motto kehidupan
menyerah. Motto ini dipegang oleh setiap masyarakat Suku Dayak, tidak
Masyarakat Suku Dayak sangat menaati pemimpin mereka dan setia pada
pemimpin yang telah mereka akui. Pemimpin yang diakui oleh masyarakat
berikut:
Dayak. Daging Tidak orang dipungkiri kenyataan pantang dalam dapat itu
Bagi mereka, tanah adalah ibu, langit adalah ayah, dan angin adalah
nafas kehidupan.
4
b.Harati. Maksudnya adalah pandai, juga seorang yang cerdik dalam
artif positif.
dalam jiwa.
bukan hanya mengerti dan memahami hokum adat dan hokum pali
adalah saat yang paling tepat untuk berdialog dengan diri sendiri, menata
sikap untuk tetap kokoh berpegang pada tujuan agar tidak mudah
5
kepercayaan yang mereka pegang. Beberapa diantaranya ialah sebagai
berikut:
yang sudah dibuat. Sandung sendiri adalah tempat semacan rumah kecil
dunia.
b.Dunia supranatural bagi Suku Dayak menang sudah ada sejak zaman
yang sulit ditemukan dari arwah para leluhur dengan media burung
antang.
(agama orang Dayak asli dari leluhur) kepada anak yang telah
6
d.Upacara adat Manyanggar merupakan istilah yang berasal dari kata
adalah agar lahan yang digunakan oleh manusia dihuni makhlus halus
menuai hasil panen. Benda atau barang yang dituakan dalam ritual ini
7
Akan tetapi, tradisi lama dalam hidup keseharian mereka masih
serta gaya hidup, namun juga dalam sistem nilai pengertian dan
Ranying Hatalla.
2. Senjata Tradisional
sebagai alat perlindungan diri atau alat perang. Beberapa senjata itu
Belanda, senjata ini lebih ampuh daripada senapan milik Belanda dan
tetapi memiliki ukiran ukiran bermotif dan dihiasi dengan bulu burung
8
keramat bagi Suku Dayak dan sebagai senjata turun menurun dari
nenek moyang Suku Dayak. Mandau juga memiliki nilai religius. Bagi
sasaran.
yang terbuat dari rotan ataupun kayu yang keras dengan dilengkapi
untuk berburu.
pada bagian dalam tamengnya. Selain itu, tameng Suku Dayak juga
memiliki hiasan pada bagian depannya berupa ornamen ciri khas Suku
keris. Akan tetapi, dohong memiliki ukurang yang lebih besar dan
bukan hanya runcing dibagian ujung tetapi juga sisi-sisinya juga sangat
9
BAB lll
METODE PENELITIAN
minggu
10
BAB lV
PEMBAHASAN
Motif pakaian adat suku Dayak Kenyah sebagai bagian dari warisan
masyarakat suku Dayak Kenyah selain kisah yang diturunkan dari para
budaya lisan yang kental dimana banyak sejarah dituturkan melalui kisah
kisah mitologi mengenai nenek moyang. Tidak ada catatan asli yang
dibuat sendiri oleh suku Dayak Kenyah, hingga tiba masa para antropolog
menelusuri kapan dari mana asal motif Dayak Kenyah. Sebagai pijakan
Kemudian ciri dari motif suku Dayak Kenyah biasanya didominasi dengan
11
stilisasi irama garis melengkung pada setiap objek yang digubah menjadi
motif.
Melihat dari ukiran naga pada gambar 1 dan motif naga pada Sapei
kehadiran motif dalam pakaian adat suku Dayak Kenyah. Ikon Naga baik
dari ukiran dinasti Zhou Timur maupun motif Sapeisuku Dayak Kenyah
yang diadopsi adalah bentuk naga ala Cina (Timur) dimana naga
berbadan layaknya ular dan berkaki empat, berbeda dengan naga ala
Kemudian bentuk naga yang diadopsi adalah bentuk naga ala Cina
(Timur) dimana naga berbadan layaknya ular dan berkaki empat, berbeda
Periode dinasti Zhou Timur (771 SM- 221 SM) adalah periode yang
berlangsung sejak tahun 1046 SM. Corak kesenian dinasti Zhou akhir
inilah yang membawa pengaruh pada kesenian yang paling terlihat pada
motif dalam suku Dayak Kenyah. Ketika terjadi migrasi bangsa Proto
12
Prasejarah, karena awal masa sejarah Indonesia baru dimulai pada saat
ke-4 Maschi.
irama garis lengkung dan warna-warni dengan kontras yang kuat antara
satu dengan lainnya. Gaya bentuk figuratif menjadi gaya utama yang
dominan dalam perwujudan motif pakaian adat suku Dayak Kenyah. Jika
ada motif yang dibuar khusus sebagai center of interest (fokus perhatian)
biasanya digambarkan sedikit lebih besar atau bewarna paling cerah dan
berukuran besar dan terkesan penuh (ramai), tetap ada bagian yang
seimbang antara satu dengan lainnya. Warna warni utama motif yang
tersusun atas hiasan batu manik pada pakaian adat suku Dayak Kenyah
seperti kuning, putih, hijau, merah dan biru pada faktanya tidak sekedar
13
menjadi wujud dari kesucian dan keyakinan terhadap sang pencipta. Hijau
serta biru yang harapan akan sumber kekuatan yang tidak pernah habis.
pakaian adat suku Dayak Kenyah juga tidak lepas dari beragam makna
Maka dari itu naga sering juga disebut sebagai ular naga. Dalam konotasi,
makna motif naga ini berkembang lebih jauh lagi menjadi lebih luas. Jika
maskulin. Dunia atas sering dikaitkan dengan matahari, langit dan terang,
maka dunia bawah adalah lawannya dimana sering dikaitkan dengan sifat
feminim, yang berkaitan dengan air, bulan, dan gelap. Naga dipercaya
kebajikan dalam mitologi Cina juga berlaku pada masyarakat suku Dayak
Kenyah. Hal ini berbeda dengan persepsi dari Eropa yang seringkali
mengaitkan wujud naga sebagai makhluk yang berbahaya dan jahat. Jika
melihat motif naga pada pakaian suku Dayak Kenyah (lihat gambar 5) dan
ukiran naga pada atap klenteng (lihat gambar 6). Terdapar suatu
14
kemiripan yang menarik. Cara perwujudan motif naga pakaian pada suku
memiliki janggut. Serta mulut yang memiliki sungut dan terdapat kaki yang
telah berlangsung dari tahun 114 sebelum maschi (SM) maka ornamen
sebelum gaya ornamen naga di Jawa dan bali. Yang telah dipengaruhi
corak Hindu, dimana era Hindu di Indonesia sendiri tercatat dimulai dari
Cina juga berlaku pada masyarakat suku Dayak Kenyah. Hal ini berbeda
sebagai makhluk yang berbahaya dan jahat. Jika melihat motif naga pada
pakaian suku Dayak Kenyah dan ukiran naga pada atap klenteng.
pakaian pada suku Dayak Kenyah memiliki wujud yang dapat dikatakan
15
keyakinan naga yang berasal dari air. Air bagaimanapun komponen dasar
konotasi yang demikian, motif naga pun hanya boleh digunakan oleh
Sistem penggunaan motif naga yang hanya boleh digunakan kaum paren
ini sistem yang berlaku di masa kekaisaran Cina lampau dimana naga
merupakan motif istimewa yang hanya berhak digunakan oleh kaisar dan
keluarganya.
Gambar harimau
16
seorang kepala adat atau bangsawan, Golongan orang biasa (panyen)
yang secara status sosial berada dibawah golongan paren tidak berhak
masyarakat Dayak Kenyah, bahwa ada akibat sial bagi orang panyen
sifat-sifat unik dan cara hidup yang dibawa oleh burung enggangKetika
telur (inkubasi) dalam lubang pohon yang ditutup dengan tanah liat hingga
hanya tinggal panuhnya yang tampak. Selama proses ini burung enggang
17
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
adat suku Dayak memiliki makna dan simbol budaya yang menandai
memiliki ciri khas watak orang suku Dayak adalah "mamut menteng ureh
artinya gagah perkasa, ureh yang berarti giat dan memeh yang artinya
suka mengalah.
5.2 Saran
dan kegunaan bagi semua pihak yang ingin mengetahui tentang makna
yang ada pada pakaian adat suku Dayak. Pakaian tradisional masyarakat
18
DAFTAR PUSTAKA
https://encryptedbn3.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcQavL4ALyBwEArQD_qngCywMEYFpHjMbVL6tnvb3b
zELosP3mO4&hl=in_ID
https://encryptedn1.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcREH4hT36t_ccPEkk-KbY5czAwOQ-
OWFfQK9fY6lk9AvZUYT27o&hl=in_ID
https://encryptedtbn3.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcQavL4ALyBwEArQD_qngCywMEYFpHjMbVL6tnvb3b
zELosP3mO4&hl=in_ID
https://id.theasianparent.com/baju-adat-dayak-kalimantan/amp
https://kaltim.idntimes.com/news/kaltim/amp/ervan-masbanjar-1/makna-
aneka-warna-dan-pernak-pernik-pada-pakaian-adat-dayak-sakral
https://id.scribd.com/document/510981055/Makalah-Kebudayaan-
Kalimantan-Timur
19
20
21