Kaharingan ini pertama kali diperkenalkan oleh Tjilik Riwut tahun 1944, saat ia
menjabat Residen Sampit yang berkedudukan di Banjarmasin. Kaharingan
mempunyai tempat ibadah yang dinamakan Balai Basarah atau Balai
Kaharingan. Kitab suci agama mereka adalah Panaturan dan buku-buku agama
lain, seperti Talatah Basarah (Kumpulan Doa), Tawur (petunjuk tatacara
meminta pertolongan Tuhan dengan upacara menabur beras), dan sebagainya.
3
Balai Basarah
7
Sistem Sosial & Sistem Ekonomi
Sistem Sosial Sistem Ekonomi
Sistem sosial masyarakat Dayak erat Perekonomian masyarakat Dayak secara umum
dengan desa. Setiap desa memiliki bertumpu pada pertanian dan perdagangan.
pemerintahan yang dipimpin oleh seorang Durian dan pinang adalah tumbuhan yang
pembekal dan penghulu. Pembekal umum ditanam oleh masyarakat Dayak. Jenis
bertindak sebagai pemimpin desa secara pertanian yang umum dikenal masyarakat
administratif. Sedangkan penghulu Dayak adalah berladang. Dalam hal
bertindak sebagai ketua adat. Kedua posisi perdagangan, selain menjual hasil pertanian,
ini merupakan poisisi yang sangat masyarakat Dayak juga sering kali menjual
terpandang oleh masyarakat Dayak. Pada hasil kerajinan tangan seperti tikar, topi, tas
zaman dahulu, jabatan pembekal dan dari anyaman rotan atau kulit binatang.
penghulu dirangkap oleh seorang patih. Masyarakat Dayak juga melakukan perburuan
Adapula seorang penasihat penghulu yang binatang untuk keperluan makanan. Untuk
disebut mantir. Masyarakat Dayak juga melakukan perburuan, masyarakat Dayak
memiliki hukum adat sendiri. sering menggunakan dondang, lonjo (tombak),
dan ambang (parang).
8
KESENIAN
Tato Telinga Panjang
Masyarakat suku Dayak Iban diperkirakan telah mengenal Telingaan Aruu adalah tradisi memanjangkan telinga
tato sejak tahun 1500 SM-500 SM. Pada masa lalu, tato oleh orang-orang dari Suku Dayak Tradisi memanjangkan telinga
digunakan suku Dayak Iban untuk mengenali kawan dan di kalangan Suku Dayak ini telah lama dilakukan secara turun
lawannya. Pada masa perang antarsuku bergulir, orang Dayak temurun. Pemanjangan daun telinga ini biasanya menggunakan
Iban dikenal tangguh terutama ketika melakukan pengayauan. pemberat berupa logam berbentuk lingkaran gelang dari tembaga
Mengayau adalah tradisi perang dengan memenggal kepala yang bahasa kenyah di sebut "Belaong". Dengan pemberat ini
musuh pada masa perang antarsuku. Adapun motif tato yang daun telinga akan terus memanjang hingga beberapa sentimeter.
digunakan suku Dayak iban adalah motif tradisional seperti motif
bunga terung, motif buah andu, motif ketam, dan motif kelingai.
Upacara Tiwah Tingkat Terakhir Umat Kaharingan Tato Tradisional Suku Dayak.
https://www.youtube.com/watch?v=Pky6soD22iI&t=171s https://www.youtube.com/watch?v=0OnGLetA
RMU&t=116s
10
Thanks!
11