Anda di halaman 1dari 2

CIRI KHAS SUKU BANGSA DAYAK

Bahasa Suku Dayak


Awal mula bahasa Dayak dari bahasa Austronesia yang masuk melalui bagian utara Kalimantan
kemudian menyebar kea rah timur hingga masuk ke pedalaman, serta pulau-pulau di Pasifik dan
Selandia Baru. Sampai saat ini, bahasa Dayak berkembang seiring beragam pengaruh. Kedatangan
bangsa-bangsa ini membawa pengaruh dan kebudayaan yang beragam. Biasanya penduduk suatu
wilayah dibedakan antara “pribumi sejati” yaitu orang Dayak yang memiliki animism dan orang
Melayu yang Muslim, serta penetap Cina dan India yang datang kemudian. Ciri-ciri budaya, bahasa
dan agama menyebar tanpa mengindahkan asal suku dan melanggar

Adat Istiadat Suku Dayak


Meskipun sebagian Suku Dayak sudah mau berbaur dengan masyarakat umum, namun yang menjadi
satu ciri khas mereka adalah mereka tetap berpegang teguh kepada adat istiadat dari nenek moyang
mereka terutama yang berhubungan dengan supranatural.

1. Upacara Tiwah
merupakan satu acara adat suku Dayak. Tiwah adalah ritual yang dilaksanakan untuk pengantaran
tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah di buat. Sandung adalah tempat semacam
rumah kecil yang memang dibuat khusus untuk mereka yang sudah meninggal dunia.Bagi suku Dayak,
Upacara Tiwah adalah momen yang sangat sakral. Pada acara Tiwah ini, sebelum tulang-tulang orang
yang sudah mati tersebut di antar dan diletakkan ke tempatnya (Sandung), banyak sekali acara-acara
ritual, tarian, suara gong maupun hiburan lain. sampai akhirnya tulang-tulang tersebut di letakkan di
tempatnya (Sandung).

2. Tari Kancet Papatai


merupakan seni budaya dalam bentuk tari-tarian perang. Tari ini bercerita tentang seorang pahlawan
suku Dayak Kenyah yang sedang berperang melawan musuh. Tarian ini juga menggambarkan tentang
keberanian para pria atau ajai suku Dayak Kenyah dalam berperang, mulai perang sampai dengan
upacara pemberian gelar bagi pria atau ajai yang sudah berhasil mengenyahkan musuhnya.

3. Dunia supranatural
Dunia supranatural bagi Suku Dayak memang sudah sejak dulu menjadi ciri khas kebudayaan Dayak.
Asal anda tahu saja, karena kegiatan supranatural ini pula orang luar negeri sana menyebut Dayak
sebagai pemakan manusia (kanibal) . Tetapi walaupun begitu suku Dayak bukanlah seperti itu,
sebenarnya suku Dayak cinta damai asal mereka tidak di ganggu dan ditindas semena-mena.

4. Manajah Antang
Kekuatan supranatural Dayak Kalimantan banyak jenisnya. Contohnya, Manajah Antang. Manajah
Antang merupakan satu cara suku Dayak untuk mencari petunjuk seperti mencari keberadaan musuh
yang sulit di temukan dari arwah para leluhur dengan media burung Antang, dimanapun musuh yang di
cari pasti akan ditemukan.

Sistem Kepercayaan Suku Daya


Masyarakat Dayak terbagi menjadi beberapa suku, yaitu Ngaju, Ot, Danum, dan Ma’anyan di
Kalimantan Tengah. Kepercayaan yang dianut meliputi: agama Islam, Kristen, Katolik, dan
Kaharingan (pribumi). Kata Kaharingan diambil dari Danum Kaharingan yang berarti air kehidupan.
Masyarakat Dayak percaya pada roh-roh:

 Sangiang nayu-nayu (roh baik);


 Taloh, kambe (roh jahat).

Dalam syair-syair suci suku bangsa Ngaju dunia roh disebut negeri raja yang berpasir emas. Upacara
adat dalam masyarakat Dayak meliputi:

 upacara pembakaran mayat,


 upacara menyambut kelahiran anak, dan
 upacara penguburan mayat..

Sistem Kekerabatan Suku Dayak


Sistem kekerabatan masyarakat Dayak berdasarkan ambilineal yaitu menghitung hubungan masyarakat
melalui laki-laki dan sebagian perempuan. Perkawinan yang ideal adalah perkawinan dengan saudara
sepupu yang kakeknya saudara sekandung (hajanen dalam bahasa Ngaju). Masyarakat Dayak tidak
melarang gadis-gadis mereka menikah dengan laki-laki bangsa lain asalkan laki-laki itu tunduk dengan
adat istiadat.

Anda mungkin juga menyukai