Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Kompetensi ini bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik Kompensi
teTeknik Pengelasan memiliki pengetahuan dan keterampilan menggunakan
perkakas tangan dengan kondisi Pemelajaran sebagai berikut:
 Memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang penggunaan perkakas
tangan.
 Penekanan pemelajaran dari unit ini adalah hal-hal praktik tentang
penggunaan perkakas tangan yang meliputi Teknik menggunakan
perkakas tangan, pemeliharaan perkakas tangan, mengidentifikasi dan
perbaikan kerusakan pada perkakas tangan
 Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja yang harus selalu diperhatikan
 Penggunaan alat-alat yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya
 Bekerja berdasarkan prosedur operasi standar.

Prasyarat
Modul ini adalah merupakan modul dasar yang akan mendukung terhadap
penguasaan modul-modul lainnya.
Prasyarat awal yang harus dimiliki untuk mempelajari modul ini adalah:
1. Telah mengetahui macam-macam jenis perkakas tangan sederhana, seperti
tang, obeng, palu dan perkakas tangan lainnya.
2. Telah mencoba menggunakan perkakas tangan sederhana untuk pekerjaan
dasar.

Petunjuk Penggunaan Modul

1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti.
2. Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh
mana pengetahuan yang telah Anda miliki.
3. Apabila dari soal dalam cek kemampuan telah Anda kerjakan dan 70 %
terjawab dengan benar, maka Anda dapat langsung menuju Evaluasi untuk
mengerjakan soal-soal tersebut. Tetapi apabila hasil jawaban Anda tidak
mencapai 70 % benar, maka Anda harus mengikuti kegiatan pemelajaran
dalam modul ini.
4. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar
untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.
5. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam penguasaan
suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian kerjakan soal-
soal evaluasi sebagai sarana latihan.

6. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat,


jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari
modul ini.

Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur


7. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan
bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada guru/instruktur.
8. Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan
pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang
berhubungan dengan materi modul agar Anda mendapatkan tambahan
pengetahuan.

D. Tujuan Akhir
Tujuan akhir dari kegiatan belajar pada modul ini adalah:

1. Memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan tentang


penggunaan perkakas tangan
2. Penekanan pemelajaran dari unit ini adalah hal-hal praktik tentang
penggunaan perkakas tangan sebagai dasar pengerjaan perkakas tangan,
meliputi:
a. Teknik menggunakan perkakas tangan
b. Memelihara perkakas tangan
c. Mengidentifikasi dan memperbaiki kerusakan pada perkakas tangan.
3. Pelatihan dilakukan di bengkel pelatihan atau industri yang relevan dengan
persyaratan
4. Tersedia bengkel kerja dengan kelengkapan peralatan yang cukup
memadai
5. Tersedia sumber-sumber belajar dan media Pemelajaran
6. Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja yang selalu diperhatikan
7. Penggunaan alat-alat yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya
8. Bekerja berdasarkan prosedur operasi standar
9. Lingkungan kerja yang sehat dan aman dengan sirkulasi tata udara yang
memadai.

Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur


Modul

E. Cek Kemampuan

Check
No. Pertanyaan
List
1. Sebutkan 5 nama alat pembanding/pemeriksa?
2. Fungsi tap dan sney adalah?
3. Untuk mengikir bidang yang luas, digunakan kikir?
4. Alat untuk membersihkan geram pada sela gigi kikir disebut?
Arah gigi-gigi daun gergaji pada sengkang gergaji dipasang
5.
menghadap?
6. Fungsi Reamer adalah …
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan M10 pada ulir
8. Sebutkan nama-nama bentuk kikir yang anda ketahui!
9. Jelaskan tujuan dari perawatan pada peralatan bengkel

Tuliskan paling sedikit 3 cara penyimpanan alat yang


10.
memenuhi persyaratan.

Catatan:

Cek Kemampuan aspek keterampilan harus dalam bentuk demonstrasi


melakukan menggunakan jenis perkakas tangan tertentu.

BAB II
KEGIATAN BELAJAR

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 3


Modul

1 . KEGIATAN BELAJAR 1

MEMILIH PERKAKAS TANGAN


a. Tujuan kegiatan Pemelajaran
Setelah mempelajari topik ini peserta didik dapat:
 Mengetahui macam-macam jenis bentuk dan fungsi perkakas tangan
 Mengidentifikasi macam-macam pengelompokkan perkakas tangan
 Memilih perkakas tangan sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.

a. Uraian materi Pemelajaran

1. Macam-macam Alat Penanda dan Fungsinya


a. Penggores
Fungsi penggores adalah untuk membuat garis, khususnya penandaan
garis pada permukaan logam benda kerja.
Tipe macam penggores yang sering digunakan di bengkel:

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu


ujungnya bengkok

Penggores yang dapat diubah-


ubah ujungnya

Penggores dengan ketinggian


yang dapat diatur sesuai skala
yang penggunaannya dilakukan
diatas meja pengukur kerataan.

Gambar 1. Tipe Penggores

b. Cap (Stamp)
Cap digunakan untuk menandai logam dan beberapa bahan bukan logam
dengan nomor, huruf, angka dan tanda-tanda lainnya.

Bagian-bagian Cap

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 4


Modul

Gambar 2. Cap (stamp)


Tipe Cap

Cap Nomor
Cap Huruf
Cap tanda

Gambar 3. Cap (Stamp)

Cap huruf dan nomor dapat


diperoleh dalam set yang berbeda-
beda ukuran yang terdiri dari:
0,5; 0,75; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 4,0;
5,0 mm; dst.

Gambar 4. Cap (Stamp)

c. Penitik
Fungsi penitik adalah untuk membuat titik pusat lengkung atau titik-titik
garis

Gambar 5. Penitik

d. Jangka
Jangka Tusuk

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 5


Modul

Jangka tusuk diperguna- kan


untuk melukis busur dan
linkaran dengan teliti.

Gambar 6. Jangka Tusuk


Jangka Hati
Jangka hati dipergunakan untuk membuat garis pada permukaan
logam sejajar dengan sisi benda.

Gambar 7. Jangka Hati

2. Macam-macam Alat Pemotong dan Fungsinya


a. Pahat
Pahat (chisel) digunakan untuk keperluan-keperluan seperti memotong,
membuat alur, meratakan bidang, membentuk sudut dsb.

Pahat pelat, digunakan untuk


meratakan bidang dan memotong
pelat logam.
Pahat alur / roreh; digunakan untuk
membuat alur dan sponeng.

Pahat setengah bulat;


digunakan untuk membuat alur
setengah bulat salutan minyak dalam
bantalan.

Gambar 8. Macam-macam Pahat

b. Kikir
Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa yang disesuaikan
dengan ukuran panjang, bentuk, jenis dan gigi pemotongnya.

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 6


Modul

Gambar 9. Ukuran Kikir

Kikir diklasifikasikan menurut ukuran panjang, badan, pahatan dan


bentuknya

 Kikir Plat
(Flat file)
 Kikir Setengah Bulat
(Half round file)
 Kikir segi empat
(Square file)
 Kikir bulat
(Round file)
 Kikir segi tiga
(Three-square file)
 Kikir pisau
(Knife file)

Gambar 10. Macam-macam kikir

Jenis Kehalusan Pahatan Gigi Kikir:


Pahatan kasar sekali (Rough)
Pahatan kasar (Bastard cut)
Pahatan setengah kasar (Second Cut)
Pahatan halus (Smooth Cut)
Pahatan halus sekali (Dead Smooth)

c. Gergaji Tangan
Gergaji digunakan untuk memotong benda kerja yang selanjutnya untuk
dikerjakan kembali, Bagian-bagian dari gergaji adalah:

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 7


Modul

Bingkai/Sengkang
Terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku, Sengkang yang dapat
diatur digunakan untuk bermacam-macam panjang dari daun gergaji.

Pegangan yang baik dengan


bentuk seperti pemegang
pistol.

Daun gergaji dipasang pada


kedua pasak yang terdapat
pada bingkai.

Mur kupu-kupu berfungsi


sebagai pengencang daun
gergaji.

Gambar 11. Gergaji Tangan


Daun Gergaji
Daun gergaji terdiri dari dua macam letak gigi pemotong yaitu gigi
pemotong satu sisi (single cut) dan dua sisi (double cut).

Gambar 12. Gigi Pemotong Satu Sisi

panjang

Gambar 13. Gigi Pemotong Dua Sisi

Sedangkan bentuk gigi gergaji ada yang silang dan ada yang lurus.

Gambar 14. Bentuk Gigi Gergaji Silang

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 8


Modul

Gambar 15. Bentuk Gigi Gergaji Lurus


Tabel 1. Berikut Tabel Ukuran Mata (Gigi) Gergaji

Jumlah Gigi/
No. Kegunaan
Inci
Untuk bahan pejal st.37, tembaga, kuningan,
1. 14 – 18
besi tuang.
Untuk bahan dengan bentuk tebal dan baja
2. 22 – 24
karbon tinggi.
Untuk bahan dengan bentuk tipis, pelat,
3. 28 – 32
kawat, pipa yang tipis

d. Mata Bor
Mata bor atau bor spiral terdiri dari sudut tatal dan sudut bebas yang biasa
terdapat pada alat-alat potong.
Badan bor tidak silindris benar, garis tengah luarnya tirus, dari ujung
sampai batas tangkai, dengan kenaikan 0,05 mm setiap panjang 100 mm.

Gambar 16. Macam-macam Bentuk Tangkai Mata Bor

Keterangan gambar Mata Bor:

 Bibir Potong (Cutting Edge or Lip)

 Alur (Flute)

 Badan (Body)

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 9


Modul

 Sudut bebas badan (Body Clearance)

 Mata Pemotong Sisi (Margin)

 Tangkai (Shank)

Gambar 17. Mata Bor

Besar Sudut Mata Bor tergantung pada bahan yang akan dibor:

Sudut puncak bor 1180


digunakan untuk bahan baja lunak,
Sudut puncak bor 1360
digunakan untuk bahan baja keras,
Sudut puncak bor 1050
digunakan untuk bahan yang lunak,
Gambar 18. Sudut Mata Bor

e. Reamer Tangan (Peluas)


Reamer (peluas) adalah alat potong untuk memperhalus permukaan
lubang dan memperbesar lubang yang telah kita siapkan sebelumnya.

Gambar 19. Mereamer

Alur Spiral
Digunakan untuk meluaskan dan menghaluskan lubang sehingga
mencapai ukuran yang diharapkan. Reamer beralur spiral hasil
pemotongannya lebih halus dan ringan.

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 10


Modul

Gambar 20. Reamer Tangan Beralur

Alur Lurus
Reamer beralur lurus sama dengan reamer yang beralur spiral
dipergunakan pada setiap pekerjaan memperluas lubang.

Gambar 21. Reamer Beralur Lurus

f. Pemotong Ulir Luar (Sney)


Untuk memotong ulir pada bagian luar atau pada batang baut dengan
tangan, dipergunakan sejenis alat yang dinamakan pengulir luar. Alat
bantu untuk memutarkan senei adalah rumah senei atau tangkai senei.

Gambar 22. Seney dan rumah seney dipasang pada tangkai pemutar

g. Tap Tangan
Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan, tap tangan
terdiri dari 3 buah dalam 1 set.
Tap no.1 (Tap Konis), tap urutan
pertama pada penggunaannya, dengan
bentuk tirus di ujungnya untuk
mempermudah pemotongan.
Bentuk ulir yang dihasilkan dari tap
pertama 25% dari bentuk ulir yang
sesungguhnya.

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 11


Modul

Tap no.2 (Tap Antara), dipakai setelah


no.1. Bentuk tirus pada ujungnya lebih
pendek dari pada no.1
Tap no.3 (Tap Rata), adalah tap yang
terakhir dan yang membentuk profil ulir
yang penuh. Bagian tirus pada ujungnya
sangat pendek sehingga dapat
mencapai
dasar untuk lubang yang tak tembus.

Gambar 23. Satu Set Tap

Sedangkan sebagai alat pemegang dan pemutar pada waktu pelaksanaan


mengulir, dipergunakan tangkai tap (batang pemutar)

Gambar 24. Tangkai Tap


h. Gunting tangan
Ada berbagai macam bentuk gunting tangan yang dapat digunakan untuk
memotong pelat-pelat tipis, yaitu:

Gunting tangan lurus


Gunting tangan lurus digunakan untuk menggunting lurus. Gunting ini
mempunyai rahang lurus yang panjangnya antara 2  4½”, sedang
panjang seluruhnya adalah antara 7 sampai 15¾”.

Gambar 25. Gunting tangan lurus


Gunting tangan kombinasi.
Gunting tangan kombinasi mempunyai ukuran yang sama dengan
gunting tangan lurus. Bedanya adalah pada penampang potongnya;
gunting tangan kombinasi memungkinkan untuk memotong lengkung,
sehingga dapat digunakan untuk memotong bentuk-bentuk yang tidak
beraturan.

Gambar 26. Gunting tangan kombinasi

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 12


Modul

Gunting tangan paruh


burung
Gunting ini dapat digunakan untuk memotong lengkung luar ataupun
lengkung dalam berdiameter kecil dan untuk memotong pipa
(membuat lubang pada pipa).

Gambar 27. Gunting tangan paruh burung

Gunting tangan dirgantara


Gunting tangan dirgantara terdiri atas tiga bentuk, yakni : lurus, kiri dan
kanan dengan panjang  10” dan rahang 2”.
Sisi potongnya bergerigi dan dikeraskan, sehingga dapat memotong
pelat yang relatif tebal (± 0,8 mm).
Membedakan antara gunting kanan dan kiri dapat dengan melihat sisi
potong dan warna tangkainya. Sisi potong atas gunting kanan terletak
sebelah kanan, sedangkan sisi potong atas gunting kiri terletak
sebelah kiri. Penggunaan gunting kanan adalah untuk memotong arah
kiri, sedang gunting kiri sebaliknya.

Gambar 28. Gunting tangan dirgantara


Gunting tangan bulldog
Gunting tangan bullgog digunakan untuk pemotongan pelat agak tebal
(max 1,5 mm) baik lurus maupun bentuk-bentuk tak teratur atau
lengkung.
Gunting ini seperti gunting tangan kombinasi tapi sisi potongnya lebih
pendek, sedang tangkainya lebih panjang. Panjang seluruhnya adalah
4” ~ 17” dengan sisi potong (rahang) sepanjang 2½ ”.

Gambar 29. Gunting tangan Bulldog


Gunting tangan Lingkaran.
Gunting tangan lingkaran digunakan untuk pemotong bentuk lingkaran
karena sisi potongnya lengkung. Ukuran dari gunting tangan lingkaran

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 13


Modul

ini sama dengan gunting tangan lurus yaitu panjang seluruh 7 ~ 15¾”
dan rahang 2 ~ 4 ½”.

Gambar 30. Gunting tangan Lingkaran

Gunting tangan Trojan.


Gunting ini dapat digunakan untuk memotong lurus dan lengkung. Sisi
potong cukup kecil sehingga memungkinkan untuk pemotongan tajam
tanpa membengkokkan pelat.
Ukuran dari gunting ini ada dua macam, yaitu panjang 12” dengan sisi
potongnya 2 ½”, dan panjang 15” dengan sisi potongnya 3”.
3. Alat bantu lainnya
a. Palu konde
Bentuk palu konde yang biasa dipergunakan di bengkel mesin:

Palu pen searah Palu konde Palu pen melintang


(straight hammer) (ball pan hammer) (cross hammer)

Gambar 31. Macam-macam palu

b. Palu lunak (mallet)


Palu lunak atau mallet digunakan untuk
meratakan, membentuk pelat dengan
tanpa ada bekas pemukulan pada
permukaan pelat.
Kepala palu lunak terbuat dari bahan
plastik, kayu, karet, kulit, tembaga, timah
dll. dengan kepala palu yang dapat diganti
apabila terjadi kerusakan atau keausan.
Palu kayu, digunakan
untuk membentuk pelat dari bahan
stainless steel atau galvanis.

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 14


Modul

Palu plastik dan karet,


digunakan untuk menghasilkan bentuk
dengan sedikit bekas pemukulan pada
permukaan pelat alumunium atau
tembaga.
Palu kulit, digunakan
pada pembentukan pelat-pelat lunak
yang relatif tebal
Gambar 32. Palu lunak (mallet)
c. Palu pembentuk
Palu pembentuk dirancang untuk keperluan tertentu/ khusus, terdiri dari
beberapa macam bentuk yang dapat disesuaikan dengan
penggunaannya.
Macam-macam palu pembentuk beserta fungsinya adalah :
1. Palu pengeling, digunakan untuk membentuk kepala paku keling.
2. Palu pelipat, digunakan untuk merapatkan ujung pelat dan pada
pekerjaan pengawatan tepi.
3. Palu pelengkung, digunakan untuk membuat cekungan pada pelat
4. Palu peregang, digunakan untuk meregang atau memperpanjang
pelat.
5. Palu penipis, digunakan untuk menipiskan ketebalan pelat.
6. Palu perata, digunakan untuk pekerjaan penyelesaian.

Gambar 33. Macam palu pembentuk

Meja datar
Meja datar digunakan sebagai landasan untuk penggambaran benda,
meja datar adalah alat dengan permukaan yang rata dan keras sangat
baik untuk penandaan yang teliti dan memeriksa benda kerja.

Gambar 34. Meja datar


e. Penjepit (ragum)
Ragum adalah alat yang digunakan utuk menjepit benda kerja pada waktu
pekerjaan mekanik, seperti mengikir, memahat dll. Yang harus dikerjakan.

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 15


Modul

Pada penggunaanya ragum umumnya terbuat dari besi tuang, kenyal atau
tempa yang dipasang pada bangku kerja dengan kuat. Berikut contoh
jenis ragum yang sering digunakan:

 Jenis penjepit depan tidak dapat digerakkan


Dalam pekerjaan mesin dan pertukangan, ragum yang sering
digunakan adalah ragum sejajar. Rahang yang bergerak digerakkan
oleh poros berulir dan bergerak ke belakang.
Mulut (= pelapis rahang) dapat diganti dan dikeraskan.
Apabila ragum dipergunakan setiap hari, permukaan yang saling
bergesek dan bagian yang berulir harus dibersihkan dan dilumasi
sekurang-kurangnya sekali seminggu.

Gambar 35. Ragum rahang depan tetap

 Jenis penjepit belakang tidak dapat digerakkan


Jenis ini dirancang untuk menjepit benda kerja yang panjang atau
besar pada posisi tegak.
Apabila rahang digerakan ke depan/ digunakan benda kerja akan
menjulur ke bawah bebas dimuka bangku kerja.

Gambar 36. Ragum rahang belakang tetap


e. Tang dan kunci

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 16


Modul

Tang (plier)
Ada berbagai macam bentuk tang yang digunakan untuk berbagai
tujuan, diantaranya adalah untuk memotong, membengkokkan,
memegang dan sebagainya.
1. Diagonal cutting
plier, di- gunakan untuk
memotong kawat baja, tang jenis
ini mempunyai dua sisi dan
rahang yang keras.

2. End cutting plier,


digunakan untuk memotong kawat
dengan rahang membuka paralel
90.

3. Flat nose plier,


digunakan untuk memegang
benda yang kecil dengan rahang
segi empat tirus pada bagain
ujung.

4. Long nose plier,


digunakan untuk memegang
benda yang kecil dengan bentuk
rahan bulat
5. tirus.

6. Round nose plier,


digunakan untuk membengkokkan
kawat dan pelat yang tipis.

7. Combination plier,
digunakan untuk berbagai
pekerjaan ringan menggunakan
tangan.

8. polygrip plier,
digunakan untuk memegang
bahan, dilengkapi dengan rahang
yang dapat diatur.
Gambar 37. Tang (plier)

Kunci (wrench)

1. Kunci pas

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 17


Modul

Kunci pas digunakan untuk memutar


baut kepala segi enam dengan
ukuran tertentu seuai dengan ukuran
kepala baut.

Gambar 38. Kunci pas


2. Kunci ring (box wrench)
Kunci ini digunakan untuk membuka
baut kepala segi enam yang
mempunyai 12 sudut kunci pada
tempat-tempat yang sempit.

Gambar 39. Kunci ring

3. Kunci ellen (Hexagon screwdrivers)


Digunakan untuk memutar baut
dengan kepala socket yang
berbentuk sesi enam.

Gambar 40. Kunci ellen

4. Kunci socket
Pada satu set kunci socket
mempunyai berbagai macam
ukuran, untuk memutarkan socket
pada kunci ini digunakan batang
pemutar khusus yang dimasukkan
pada kunci socket.
Pada bagian socket kunci ini
mempunyai sudut segi duabelas
beraturan.
Gambar 41.Kunci soctket

5. Pipe wrench/kunci (tang) pipa

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 18


Modul

Kunci ini digunakan untuk memegang benda yang berbentuk bulat,


baik pejal maupun berbentuk pipa.
Pada bagian tangkainya terdapat baut pengatur kedudukan rahang.

Gambar 42. pipe wrench


f. Obeng
Obeng digunakan untuk memutar baut yang mempunyai kepala beralur,
baik yang beralur lurus maupun yang beralur silang.
Pada bagian pangkal obeng dilengkapi dengan pemegang yang biasanya
terbuat dari kayu ataupun plastik.

Gambar 43. Obeng

c. Rangkuman

1. Macam-macam alat penanda


 Penggores
 Cap (stamp)
 Penitik
 Jangka tusuk
 Jangka hati

2. Macam-macam alat potong


 Pahat tangan
 Kikir
 Gergaji tangan
 Mata bor
 Rimer tangan

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 19


Modul

 Tap
 Snei
 Gunting tangan

4. Alat-alat Bantu lainnya


 Palu konde
 Palu pembentuk
 Palu lunak (mallet)
 Penjepit (ragum)
 Tang dan kunci
 Obeng
 Meja datar

d. Tugas pembelajaran
Pada penilaian unjuk kerja yang akan dilakukan, peserta didik dipersyaratkan
menampilkan kemampuan sesuai dengan urutan tugas yang disusun dalam
analisis pokok bahasan. Untuk itu disarankan kepada peserta didik agar selalu
berkonsultasi dengan guru/pembimbing dalam melaksanakan suatu tugas dan
revisi terhadap teori yang dipelajari.
Kemampuan yang harus dicapai sesuai kriteria standar oleh peserta didik yang
dianggap kompeten adalah:

1. Mengetahui macam-macam perkakas tangan.


2. Mengidentifikasi macam-macam kelompok perkakas tangan.
3. Memilih perkakas tangan sesuai dengan fungsi dan kegunaannya

Lakukanlah tugas-tugas belajar di bawah ini:

1. Tuliskan alat-alat perkakas tangan


yang termasuk alat pemotong ?
2. Bagaimana cara mengetahui ciri-ciri
kerusakan pada kikir?
3. Sebutkan jumlah gigi mata gergaji
tangan berdasarkan kegunaanya?
4. Tuliskan alat-alat perkakas tangan
yang termasuk alat penanda beserta fungsinya?

e. Tes formatif
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 20


Modul

Pertanyaan:

1. Tuliskan nama masing-masing alat ukur seperti di bawah ini.

a.
b. c. ……………………
………………………… ……………………
….

d. e. f.
………………………… …………………… ………………………
… …

2. Tuliskan nama bentuk kikir di bawah ini dan berilah keterangan


gambar, terutama pada tempat yang diberi tanda a, b, dan c.

3. Tuliskan fungsi dari jangka kaki dan jangka bengkok.

4. Tuliskan nama dan fungsi gambar di bawah ini.

5. Apakah tujuannnya dari lubang hasil pengeboran, diperluas dengan peluas


lubang (rimer).

6. Tuliskan fungsi tap dan sney.

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 21


Modul

7. Tuliskan besar sudut asah dari gambar di bawah ini.


Nama Alat Gambar Besar Sudut Asah

Penggores ………………… derajat

Pahat Pelat ………………… derajat

Penitik garis ………………… derajat

Penitik Pusat ………………… derajat

8. Satu set pengulir dalam (tap) terdiri dari ? Tuliskan nama-nama dan
prosentase tiap nomor.

2. KEGIATAN BELAJAR 2

MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN


a. Tujuan kegiatan Pemelajaran

Setelah mempelajari topik ini peserta didik dapat:


Memahami cara menggunakan macam-macam perkakas tangan.
Mengidentifikasi cara menggunakan perkakas tangan.
Menggunakan perkakas tangan sesuai dengan standar operasional
prosedur.

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 22


Modul

b. Uraian materi Pemelajaran

5. Menggunakan alat-alat penanda

a. Cara menggunakan penggores

Gambar 44. Cara menggunakan penggores

b. Cara menggunakan Cap (Stamp)

PASAR BARU 2005

P A S A R B A R U 2 0 0 5

5 ,0 5, 0 5, 0 5,
0 5 ,0 5 ,0 5, 0 5, 0 5,
0 5 ,0 5 ,0 5 ,0 5,
0

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 23


Modul

Gambar 45. Cara mengecap


c. Cara menggunakan penitik

Gambar 46. Penggunaan macam-macam penitik

d. Cara menggunakan jangka

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 24


Modul

Cara menggunakan jangka


tusuk pada penandaan bahan.

Cara menggunakan jangka


tong-kat untuk membuat lingkaran
yang tidak terjangkau dengan jangka
kaki pada permukaan bahan

Cara menggunakan jangka


hati

Gambar 47. Cara menggunakan jangka

2. Menggunakan alat-alat potong


a. Cara menggunakan kikir

Langkah pertama yang harus


dilakukan sebelum menggunakan kikir
untuk pembentukan bahan adalah pilih
ragum penjepit bahan yang sesuai
dengan tinggi badan agar posisi
pengikiran sesuai.

Atur posisi badan pada saat


menggunakan kikir sesuai dengan
gambar di samping

Jepit benda kerja yang akan


dikikr pada mulut ragum dengan kuat
dan tidak terlalu tinggi keluar mulut
ragum agar bahan tidak bergetar pada
saat dikikir yang akan mengakibatkan

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 25


Modul

bunyi berdesing dan kerusakan pada


gigi kikir dan hasil kikiran bergerigi.

Gambar 48. Persiapan mengikir

Setelah melakukan persiapan seperti pada gambar di atas lakukanlah


pengikiran untuk berbagai bentuk dan gerakan pengikiran yang ditunjukkan
pada gambar di bawah ini

Meratakan bidang dengan kikir Dua tanda panah diikuti sekaligus.

Perhatikan cara meme-


gang gagang kikir

Gambar 49. cara mengikir rata Gambar 50. Pengikiran lubang

Gambar 51. Mengikir lengkung

b. Menggunakan gergaji tangan


Langkah yang harus diperhatikan
pada pemasangan daun gergaji
sebelum melakukan pemotongan

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 26


Modul

bahan adalah sudut potong daun


gergaji harus menghadap ke depan
seperti pada gambar di samping ini.

Gambar 52. Cara pemasangan daun gergaji


Catatan:
Daun gergaji terpasang pada sengkang gergaji harus
kuat

Langkah menggergaji:
Beri garis yang akan digergaji
 Beri tekanan ringan pada awal
penggergajian

Gambar 53. Cara pengaluran mula

 Mulailah dari sisi depan dengan


posisi gergaji menukik dengan
kemiringan sedang (lihat
gambar)

Gambar 54. posisi awal penggergajian

 Tekanan diberikan saat gergaji


didorong kedepan
 Tekanan dikurangi pada saat
gergaji ditarik mundur

Gambar 55. Posisi mengergergaji


Untuk memudahkan pemotongan berbagai macam bahan yang akan digergaji
dapat dipilih daun gergaji dengan jumlah gigi yang sesuai, berikut tabel bahan
yang digergaji dan jumlah gigi daun gergaji:

Jumlah gigi tiap 25 mm


Bahan yang aklan digergaji
panjang daun
 Alumunium, paduannya, perunggu, 14 – 18
kuningan, besi tuang pejal, tembaga
 Baja perkakas, baja lunak 18

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 27


Modul

 Baja profil, pipa baja, pipa besi 24


tuang 32
 Pelat tipis, pipa tipis

Tabel 1. Bahan dan perbandingan jumlah gigi daun gergaji

b. Cara Menggunakan Mata Bor (mengebor)


Untuk memulai pengeboran dengan menggunakan mesin bor adalah
memasang mata bor pada mesin bor, mata bor dengan kepala silindris
dipasangkan menggunkan chuck bor, untuk mata bor dengan kepala tirus
dipasang langsung pada sumbu utama pada mesin bor. Jika kepala tirus
bor lebih kecil dibandingkan dengan lubang tirus sumbu utama/sarung
tirus terlebih dahulu.
Langkah selanjutnya adalah mengatur putaran sumbu utama/mata bor
sesuai dengan rumus:

n = 1000 . Cs putaran/menit (RPM)


.d
Keterangan:
n= jumlah putaran sumbu utama mesin bor permenit (rpm = revolution
per Minute)
Cs = Kecepatan potong bahan/benda kerja yang akan dibor dalam
m/menit (cutting speed)
D = diamater mata bor dalam mm

Contoh perhitungan:
Bahan ST-37 dengan Cs = 35 m/menit akan dibor dengan mata bor yang
berdiameter 10 mm. Berapa put/menit putaran sumbu utama mesin
bornya?
Jawab:
n = 1000 . Cs = 1000 . Cs = 114,7 put/menit
.d 3,14 . 10
Pilihlah tingkatan putaran yang ada dimesin bor yang mendekati nilai n di
atas.

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 28


Modul

Gambar 56. Pemasangan/pelepasan mata bor pada mesin bor


Persipakan alat pencekam benda kerja

Gambar 57. Pencekam benda kerja dengan ragum dan klem

Persiapan pada benda kerja


Tentukan titik senter lubang lalu dititik dengan penitik senter
Untuk posisi lubang presisi, buatlah lingkaran pengawasan.

Gambar 58. Penandaan sebelum dibor

d. Menggunakan rimer tangan

 Bor lubang yang akan dirimer


dengan diameter mata bor 0,2 mm
lebih kecil dari diameter rimer.
 Tempatkan rimer satu sumbu
dengan lubang yang akan dirimer.
 Rimer kemudian diputar searah jarum jam (ke
kanan) dengan tekanan yang merata dan

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 29


Modul

diputar terus hingga ke kedalaman dan jangan


diputar balik.
 Untuk perimer bahan baja beri sedikit minyak
pelumas sedangkan bahan besi tuang dan
tembaga dapat dirimer kering.
Gambar 59. Cara merimer
e. Cara menggunakan tap tangan
 Bor lubang dengan diameter yang
sesuai dengan tap yang akan dipakai
 Masukan tap ke-1 kedalam lubang
tersebut lalu diputar tangkai tapnya
searah jarum jam (kekanan untuk ulir
kanan) dengan tekanan ringan
 Setiap kali putaran dibalikkan arahnya
supaya tatal/beram putus
 Jaga selalu agar kedudukan tap tetap
satu sumbu dengan lubang bor
 Lumasi dengan minyak pelumas
 Setelah tap ke-1, ganti dengan tap ke-2
kemudian terakhir tap ke-3

Gambar 60. Urutan tap dan cara mengetap

f. Cara menggunakan snei

 Siapkan poros sama dengan


diameter nominal ulir yang akan
dibuat
 Pinggul (chamfer) ujung poros
yang akan disnei

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 30


Modul

 Tempelkan sisi tirus snei pada


ujung poros yang telah dipinggul
tersebut, putar tangkai tersebut
searah atau berlawanan arah
jarum jam sesuai dengan
macam ulir kiri atau kanan
 Lumasi dengan pelumas.
Gambar 61. Cara menyeney
g. Menggunakan gunting tangan
Alat-alat potong tangan untuk pelat-pelat yang tipis dapat berupa gunting
tangan, dengan cara kerja menggerakkan rahang potong gunting dengan
tangan

Gambar 62. Cara memotong pelat

Pada saat digunakan rahang gunting tidak dirapatkan semuanya karena


akan mengakibatkan bekas sobekan pada pelat yang dipotong.

c. Rangkuman
1. Cara menggunakan alat penanda

a. Penggores.
1. Tekan pengarah atau penggaris besi atau penyiku dengan kuat pada
benda kerja. Penggores dimiringkan kearah luar dari pengarah.
2. Miringkan penggores kearah gerakan penggoresan.
3. Tekan dan goreslah benda kerja dengan sekali gores saja.
b. Penitik
1. Pegang penitik di tangan kiri ( yang bukan kidal )
2. Penitik harus tegak lurus dengan benda kerja.
3. Penitik dipukul satu kali dengan pukulan ringan dan
periksa posisinya, jika sudah tepat, pukul lebih keras.
c. Cap (stamp)
1. Pengecapan dilakukan dari kanan ke kiri agar mudah melihatnya.
2. Letakakn cap pada benda kerja yang yang telah digores, miringkan
sedikit ke arah kita.

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 31


Modul

3. Cap ditegakkan sampai menyentuh permukaan benda kerja dengan


rata.
4. Pukul satu kali dengan ringan pada posisi ini, apa bila tpat dipukul
keras sampai seragam dan kedalamannya sama.
5. Terakhir hilangkan tonjolan yang terjadi dengan kikir.

2. Cara menggunakan alat pemotong


a. cara menggunakan Kikir
1. Tangan kanan : pegang dan tekang gagang kikir dengan teguh .
2. Tangan kiri : tempatkan telapak tangan dan ibu jari pada ujung kikir.
3. Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus ada pada tangan kiri dan
ringan pada tangan kanan.
4. Tekanan kedua tangan harus sama jika kikir berada di tengah benda kerja
yang dikikir.
5. Jika kedudukan kikir sudah diujung langkah, tekanan tangan kiri harus
ringan sedangkan tangan kanan harus ditekan maksimal.
6. Pada langkah ke belakang tidak ada penekanan.

3. Cara penggunaan gergaji tangan.


a. Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang mengenai atau menempel pada
permukaan yang digergaji.
b. Peganglah gagang gergaji dengan kuat
c. Pada langkah maju gergaji di beri tekanan, sedangkan pada langkah
mundur sedikit diangkat.
d. Pada saat memotong benda yang tipis harus dipotong dengan posisi
mendatar, tidak dimiringkan.
4. Cara menggunakan tap tangan
a. Bor lubang denngan diameter yang sesuai dengan tap yang akan
dipakai.
b. Masukan tapper (tap 1 ) kedalam lubang tersebut lalu diputar searah
jarum jam. Satu kali putaran masuk
c. Setiap kali putaran dibalikan arahnya supaya tatal/ geramnya putus.
d. Jaga selalu agar mata potong tap tegak lurus dengan benda kerja.
e. Lumasi dengan minyak pelumas.
f. Setelah tap satu digantidengan Plug tap (tap 2) dan dilanjutkan denga
botoms tap (tap 3)
5. Cara mengunakan mesin bor.
a. Carillah mata potong sesuai dengan gambar benda kerja.
b. Kendorkan chuk, masukan mata bor dan kuat kan dengan putaran ke
kiri.
c. Jepitlah benda kerja yang mau dibor dengan ragum.
d. Setelah dipastikan ujung mata bor sudah pas pada bagian yang di beri
tanda, nyalakan mesin bor dengan memutar saklar pada posisi on.

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 32


Modul

e. Jangan lupa saat mengebor diberikan pendingin dan jangan menekan


mata bor terlalu keras pada benda kerja.
f. Matikan mesin bor setelah lubang yang dibor sudah tembus.
g. Guakan mata bor bertahap apa bila mengebor lubang yang besar.

d. Tugas Pembelajaran
1. Mengapa pada saat kita bekerja dengan perkakas tangan perlu menggunakan
alat perlindungan diri.
2. uraikan alasan anda mengapa pendingin sangat diperlukan dalam proses
pengeboran.
3. Tuliskan perbedaan jenis gergaji yang digunakan untuk besi dan kayu.
4. uraikan perbedaan cara mengikir kasar dan halus.
5. mengapa pada sat menggunakan tap untuk membuat ulir perlu dilakukan secara
bertahap.

e. Tes Formatif
Jawaban soal dikerjakan pada lembar jawaban dengan cara menyilang satu
pilihan yang paling benar pada huruf a, b, c, atau d.

1. Dalam pemakaiannya penggores harus selalu berpasangan dengan salah satu


alat ukur.

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 33


Modul

a.Rol meter c. Siku blok


b.Jangka bengkok d. Janka kaki

2. Besar sudut penitik garis, adalah…….


a.300 c. 600
0
b.45 d. 900

3. Salah satu jenis jangka digunakan untuk menggambar setengah lingkaran di


atas benda kerja yang telah dilabur, yaitu …….
a. Jangka kaki c. Jangka tusuk
b. Jangka bengkok d. Jangka hati

4. Jangka hati dapat digunakan untuk ……….


a.Membuat garis lurus di pinggir benda kerja
b.Membuat garis setengah lingkaran di atas bidang benda kerja
c. Membuat garis sejajar dengan tepi benda kerja
d.Membuat garis tegak lurus terhadap tepi benda kerja.

5. Untuk mengikir bidang yang luas, digunakan …..


a.Kikir pelat c. Kikir pisau
b.Kikir segi empat d. Kikir segi tiga

6. Cara membersihkan geram pada sela gigi kikir adalah disikat:


a.Searah gerakan kikir
b.Tegak lurus alur gigi kikir
c. Searah dengan alur gigi kikir
d.Tegak lurus dengan sisi kikir

7. Apabila hasil pemotongan gergaji menyimpang dari rencana, misalnya miring,


hal ini disebabkan antara lain:
a.Pemasangan gigi gergaji salah
b.Jumlah gigi gergaji tidak sesuai dengan tebal benda kerja
c. Pemasangan daun gergaji kurang kencang
d.Jenis daun gergaji dengan benda kerja tidak sesuai

8. Benda kerja yang akan dibor harus diberi tanda dengan:


a. Pentik dengan susut 600 c. Penitik dengan sudut 900
0
b. Penggores dengan sudut 20 d. Spidol permanen

9. Lubang akan dirimer dengan diameter 13 mm, maka bor lubang sebelum
dirimer adalah:
a.12,0 mm c. 12,5 mm
b.12,3 mm d. 12,8 mm

10. Bor lubang sebelum ditap dengan tap M10 x 1,5, adalah ……….
a.8,5 mm c. 9,5 mm
b.9,0 mm d. 10,0 mm

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 34


Modul

11. Perhatikan gambar A, B dan C di bawah ini.

gambar A gambar B gambar C


Cara memegang pahat yang benar ditunjukkan pada gambar:
a. A c. C
b. B d. A, B dan C benar

12. Perhatikan gambar A dan B di bawah ini.

Cara memegang palu yang benar adalah ditunjukkan pada gambar:


a. A c. A dan B
b. B d. A dan B salah

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 35


Modul

DAFTAR PUSTAKA

Abo Sudjana, R.Suasdi K, 1978, Petunjuk Kerja Bangku 1, Departemen Pendidikan


dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Jakarta

Setyobudi, Agung.2013.Teknologi Mekanik jilid 1,Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan, Jakarta.
Amrinudin. 2017. Modul menggunakan perkakas Tangan. SMKN 5 Surabaya.

Teknik Frabikasi Logam Dan Manufaktur 36

Anda mungkin juga menyukai