Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Kota Bandung


Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Bubut
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Bubut Tirus dan Bubut Dalam
Alokasi Waktu : 12 JP @45 Menit (1 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual,konseptual, operasional dasar,dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Pemesinan pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI-4: Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi,
dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang kerja Teknik Pemesinan. Menampilkan kinerja
di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan
menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas.

B. Kompetensi Dasar
3.9 Menganalisis berbagai jenis pekerjaan pada pemesinan bubut.

1
4.9 Menggunakan teknik pemesinan bubut untuk berbagai jenis
pekerjaan.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Memilih peralatan bantu, alat potong, dan peralatan lain yang relevan
sesuai dengan pekerjaan pembubutan benda kerja.
2. Menghitung parameter pemotongan sesuai dengan pekerjaan
pembuatan benda kerja.
3. Membuat langkah kerja pembuatan benda kerja sesuai dengan SOP.
4. Melaporkan hasil pembuatan benda kerja.
5. Memasang benda kerja, peralatan bantu, alat potong, dan peralatan
lain uang relevan dengan pembuatan benda kerja sesuai dengan SOP.
6. Melaksanakan praktik pembuatan benda kerja dengan menggunakan
teknik pemesinan bubut sesuai dengan instruksi yang tertera pada
jobsheet.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu memilih peralatan bantu, alat potong, dan
peralatan lain yang relevan sesuai dengan pekerjaan pembubutan
benda kerja.
2. Peserta didik mampu menghitung parameter pemotongan sesuai
dengan pekerjaan pembuatan benda kerja.
3. Peserta didik mampu membuat langkah kerja pembuatan benda kerja
sesuai dengan SOP.
4. Peserta didik mampu melaporkan hasil pembuatan benda kerja.
5. Peserta didik mampu memasang benda kerja, peralatan bantu, alat
potong, dan peralatan lain uang relevan dengan pembuatan benda
kerja sesuai dengan SOP.
6. Peserta didik mampu melaksanakan praktik pembuatan benda kerja
dengan menggunakan teknik pemesinan bubut sesuai dengan instruksi
yang tertera pada jobsheet.

2
E. Materi Pembelajaran
1. Proses (cara melakukan pembubutan ):
a. Tirus (dengan menggeser eretan atas dan menggeser kepala lepas)
b. Lubang dengan mata bor/memperbesar lubang dengan pahat bubut
dalam).

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan/Strategi : Scientific
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, dan penugasan

G. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar


1. Alat : mesin bubut konvensional,pahat bubut rata kanan,
pahat bubut dalam
2. Bahan : benda kerja baja St37
3. Media : Gambar kerja
4. Sumber Belajar : Wirawan Sumbodo dkk, (2008).Teknik Produksi
Mesin Industrii. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, dan
Buku referensi dan artikel yang sesuai

H. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
A. Pendahuluan
- Guru memasuki ruang kelas dan
mengucapkan salam kepada
peserta didik, kemudian meminta
ketua kelas untuk memimpin
do’a.
- Guru melakukan presensi untuk
mengecek kehadiran peserta
didik.
- Guru mengulas kembali secara
singkat materi minggu lalu.

3
- Guru menjelaskan secara garis
besar dari materi yang akan
disampaikan (sebagai acuan
kepada peserta didik).

B. Inti
1. Stimulus (Mengamati) - Guru memperlihatkan penggunaan
teknik pemesinan bubut (bubut
tirus, dan bubut dalam
menggunakan bor dan pahat bubut
dalam).
- Peserta didik diminta untuk
mengamati penggunaan teknik
pemesinan bubut
2. Identifikasi Masalah - Guru memberikan kesempatan
(Mengamati dan untuk peserta didik bertanya
Menanya) mengenai teknik pemesinan bubut.
- Guru mengkondisikan situasi
belajar untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara
aktif dan mandiri tentang teknik
pemesinan bubut.
3. Pengumpulan Data - Guru menugaskan kepada peserta
(Mengumpulkan didik untuk mengumpulkan data
Informasi) yang dipertanyakan dan
menentukan sumber untuk
menjawab pertanyaan yang
diajukan tentang teknik pemesinan
bubut.
- Peserta didik menyiapkan sumber
bacaan.
- Guru menugaskan peserta didik
untuk melihat pekerjaan
berdasarkan jobsheet berupa
gambar kerja (bubut tirus, dan
bubut dalam menggunakan bor dan
pahat bubut dalam).
- Peserta didik menyiapkan jobsheet,
alat tulis, dan perlengkapan praktik
(bubut tirus, dan bubut dalam
menggunakan bor dan pahat bubut
dalam).
- Guru menugaskan peserta didik
untuk memilih alat potong, alat
ukur, dan peralatan bantu sesuai

4
dengan pekerjaan pembuatan
benda kerja (bubut tirus, dan bubut
dalam menggunakan bor dan pahat
bubut dalam).
- Peserta didik memilih alat potong,
alat ukur, dan peralatan bantu
sesuai dengan pekerjaan
pembuatan benda kerja (bubut
tirus, dan bubut dalam
menggunakan bor dan pahat bubut
dalam).
- Peserta didik mampu memilih
peralatan bantu, alat potong, dan
peralatan lain yang relevan sesuai
dengan pekerjaan pembuatan
benda kerja.
- Guru menugaskan peserta didik
untuk menghitung parameter
pemotongan sesuai dengan
pekerjaan pembuatan benda kerja
(bubut tirus, dan bubut dalam
menggunakan bor dan pahat bubut
dalam).
- Peserta didik mampu menghitung
parameter pemotongan sesuai
dengan pekerjaan pembuatan
benda kerja.
- Guru menugaskan peserta didik
untuk membuat langkah kerja
pembuatan benda kerja sesuai
dengan SOP (bubut tirus, dan
bubut dalam menggunakan bor dan
pahat bubut dalam).
- Peserta didik membuat langkah
kerja pembuatan benda kerja
sesuai dengan SOP (bubut tirus,
dan bubut dalam menggunakan bor
dan pahat bubut dalam).
- Peserta didik mampu membuat
langkah kerja pembuatan benda
kerja sesuai dengan SOP.
4. Pembuktian - Guru meminta peserta didik untuk
(Mengasosiasi) mengkatagorikan data dan
menentukan hubungannya,
selanjutnya disimpulkan dengan
urutan dari yang sederhana sampai

5
yang lebih kompleks.
- Guru menugaskan peserta didik
untuk memasang benda kerja,
peralatan bantu, alat potong, dan
peralatan lain yang relevan dengan
pembuatan benda kerja sesuai
dengan SOP (bubut tirus, dan
bubut dalam menggunakan bor
dan pahat bubut dalam).
- Peserta didik menyiapkan dan
memasang benda kerja, peralatan
bantu, alat potong, dan peralatan
lain yang relevan dengan
pembuatan benda kerja sesuai
dengan SOP (bubut tirus, dan
bubut dalam menggunakan bor
dan pahat bubut dalam).
- Peserta didik mampu memasang
benda kerja, peralatan bantu, alat
potong, dan peralatan lain yang
relevan dengan pembuatan benda
kerja sesuai dengan SOP.
- Guru menugaskan peserta didik
untuk melaksanakan praktik
pembuatan benda kerja dengan
menggunakan teknik pemesinan
bubut sesuai dengan instruksi
yang tertera pada jobsheet (bubut
tirus, dan bubut dalam
menggunakan bor dan pahat bubut
dalam).
- Peserta didik melaksanakan
praktik pembuatan benda kerja
dengan menggunakan teknik
pemesinan bubut sesuai dengan
instruksi yang tertera pada
jobsheet (bubut tirus, dan bubut
dalam menggunakan bor dan
pahat bubut dalam).
- Peserta didik mampu
melaksanakan praktik pembuatan
benda kerja dengan menggunakan
teknik pemesinan bubut sesuai
dengan instruksi yang tertera pada
jobsheet.
- Peserta didik memeriksa hasil

6
pekerjaannya (bubut tirus, dan
bubut dalam menggunakan bor
dan pahat bubut dalam).
- Guru menugakan peserta didik
untuk mengembalikan alat-alat
bantu kerja, membersihkan mesin,
dan perawatan ringan pada mesin.
- Peserta didik mengembalikan alat-
alat bantu kerja, membersihkan
mesin, dan perawatan ringan pada
mesin.
5. Menarik Kesimpulan - Guru menugaskan peserta didik
(Mengkomunikasikan) untuk menyampaikan hasil
konseptualisasi berupa membuat
laporan hasil pembuatan benda
kerja (bubut tirus, dan bubut dalam
menggunakan bor dan pahat bubut
dalam).
- Peserta didik membuat laporan
hasil pembuatan benda kerja
(bubut tirus, dan bubut dalam
menggunakan bor dan pahat bubut
dalam).
- Peserta didik melaporkan hasil
pembuatan benda kerja.
- Peserta didik mampu melaporkan
hasil pembuatan benda kerja.
C.Penutup
- Guru memberikan kesimpulan dari
materi yang disampaikan.
- Guru menutup pelajaran hari ini.
- Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin do’a.
- Guru memberi salam dan
membubarkan kelas.

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Instrumen Penilaian Sikap
Sikap
No Nama Peserta Rasa Ingin Tanggung Kerja Nilai
. Didik Tahu Jawab Sama
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

7
Teknik Penskoran:
Skor 1 : Jika satu indikator terlihat.
Skor 2 : Jika dua indikator terlihat.
Skor 3 : Jika tiga indikator terlihat.
Skor 4 : Jika empat indikator terlihat.

Indikator sikap rasa ingin tahu adalah sebagai beriikut:


 Antusias mencari jawaban.
 Perhatian pada obyek yang diamati.
 Antusias pada proses sains.
 Menanyakan setiap langkah kegiatan.

Indikator sikap tanggung jawab adalah sebagai berikut:


 Melaksanakan tugas individu dengan baik.
 Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan.
 Tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat.
 Melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta.

Indikator sikap bekerja sama adalah sebagai berikut:


 Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan.
 Aktif dalam kerja kelompok.
 Memusatkan perhatian pada tujuan kelompok.
 Mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat/pikiran antara diri sendiri
dengan orang lain.

8
2. Instrumen Penilaian Pengetahuan
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
(KERJA INDIVIDUAL)
Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan NC/CNC dan CAM
KelasSemester : XI/2
Topik : Grooving Outer Diameter
Pertemuan Ke :-

Nama Siswa : ...........................


Kelas : ...........................
No. Absen : ...........................

Petunjuk Mengerjakan:
1. Kerjakan soal-soal berikut dengan cermat, teliti, jujur dan secara mandiri.
2. Perhatikan instruksi dari bapak/ibu guru dan sikap dalam mengerjakan soal
akan diamati oleh guru.

Soal:
1. Sebutkan dan jelaskan rumus pembubutan tirus dengan penggeseran eretan
atas!
2. Sebutkan dan jelaskan rumus pembubutan tirus dengan pergeseran kepala
lepas!

Kunci Jawaban
1. Rumus pembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas

Dimana:
D = diameter besar ketirusan
d = diameter kecil ketirusan
l = panjang ketirusan

9
α=sudut pergeseraneretan atas

2. Rumus pembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas

Dimana :
X = Jarak pengeseran kepala lepas
D = Diameter tirus terbesar
d = Diameter tirus terkecil
L = Panjang benda kerja total
l = Panjang tirus yang dibubut (tirus efektif)

3. Instrumen Penilaian Keterampilan


INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
(KERJA INDIVIDUAL)
Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan NC/CNC dan CAM
KelasSemester : XI/2
Topik : Grooving Outer Diameter
Pertemuan Ke :-

Nama Siswa : ...........................


Kelas : ...........................
No. Absen : ...........................

Petunjuk Mengerjakan:
1. Kerjakan soal-soal berikut dengan cermat, teliti, jujur dan secara mandiri.
2. Perhatikan instruksi dari bapak/ibu guru dan sikap dalam mengerjakan soal
akan diamati oleh guru.

10
Soal:
Perhatikan gambar berikut!

Buatlah benda kerja sesuai dengan gambar!

Mengetahui Bandung, Mei 2020


Guru Pamong, Mahasiswa PPL,

Drs. Untung Pribadi Luthfi Dhiya’ Ghiffari


NIP. 196012031985031007 NIM. 1604491

11
MATERI
MEMBUBUT TIRUS
Membubut tirus serupa dengan membubut lurus hanya bedanya gerakan
pahat disetel mengikuti sudut tirus yang dikehendaki pada eretan atas, atau
penggeseran kepala lepas atau dengan alat bantu taper attachment (perlengakapan
tirus). Jenis pahatnyapun serupa yang digunakan dalam membubut lurus.
Penyetelan peralatan eretan atas, atau penggeseran kepala lepas atau dengan alat
bantu taper attachment pada saat membubut tirus tergantung pada sudut ketirusan
benda kerja yang akan dikerjakan.
Pembubutan tirus dapat dilkukan dengan beberapa cara diantaranya:
a. Dengan penggeseran eretan atas.
Pembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas, dapat dilakukan dengan
mengatur/menggeser eretan atas sesuai besaran derajat yang dikehendaki. Dalam
hal ini pergeseran eretan atas dari posisi sejajar dengan senter mesin
digeser/diputar sebesar sudut yang dikehendaki.
Pembubutan tirus dengan cara ini hanya terbatas pada panjang titik tertentu
(relatif pendek), sebab tergantung pada besar kecilnya eretan atas yang dapat
digeserkan. Kelebihan pembubutan tirus dengan cara ini dapat melakukan
pembuatan tirus dalam dan luar, juga bentuk-bentuk tirus yang besar, sedangkan
kekurangannya adalah tidak dapat dikerjakan secara otomatis, jadi selalu
dilakukan dengan tangan. Gambar 62 menunjukkan besarnya cara pembubutan
tirus dengan menggeser eretan atas.

12
Gambar 62. Pembubutan tirus dengan menggeser eretan atas.
Berdasarkan gambar di atas pembubutan tirus dengan penggeseran eretan
dapat dihitung dengan rumus:

Dimana:
D = diameter besar ketirusan
d = diameter kecil ketirusan
l = panjang ketirusan
α=sudut pergeseraneretan atas
Contoh: Dalam pembubutan tirus diketahui, D = 50 mm ; d = 34 mm,
panjang ketirusanl= 60 mm, Jadi penggeseran eretan atasnya adalah:

Jadi eretan harus digeser sebesar α = 7° 37”


b. Dengan Pengeseran Kepala Lepas
Pembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas (Gambar 62), hanya
dapat dilakukan untuk pembubutan bagian tirus luar saja dan kelebihannya dapat
melakukan pembubutan tirus yang panjang dengan perbandingan ketirusan yang
kecil (terbatas). Cara penyayatannya dapat dilakukan secara manual dengan
tangan dan otomatis. Gambar 63 menunjukkan gambar kerja pembubutan tirus
diantara dua senter.

Gambar 63. Membubut tirus diantara dua senter

13
Gambar 64. Gambar kerja membubut tirus diantara dua senter
Berdasarkan gambar di atas pembubutan tirus dengan penggeseran kepala
lepas/offset (X) dapat dihitung dengan rumus:

Dimana :
X = Jarak pengeseran kepala lepas
D = Diameter tirus terbesar
d = Diameter tirus terkecil
L = Panjang benda kerja total
l = Panjang tirus yang dibubut (tirus efektif)
Contoh 1: Sebuah benda kerja akan dibubut tirus pada mesin bubut yang
data-datanya sebagaimana gambar 60, yaitu panjang total benda kerja 150 mm,
panjang tirus efektif 80 mm, diameter tirus yang besar (D) 25 mm dan ukuran
diameter tirus yang kecil (D) 21 mm. Jarak pergeseran kepala lepasnya adalah:

Jadi jarak penggeseran kepala lepas adalah 3.75 mm


c. Dengan menggunakan perlengkapan tirus (Taper Attachment).
Pembubutan dengan cara ini dapat diatur dengan memasang pelengkapan
tirus yang dihubungkan dengan eretan lintang. Satu set perlengkapan tirus yang
tersedia diantaranya (Gambar 65):
• Busur skala (plat dasar)
• Alat pembawa
• Sepatu geser

14
• Baut pengikat (baut pengunci)
• Lengan pembawa

Gambar 65. Perlengkapan tirus

Pembawa dapat disetel dengan menggesernya pada busur kepala sesuai


dengan hasil perhitungan ketirusan, biasanya garis pembagian pada busur kepala
ditetapkan dalam taper per feet bukan taper tiap inchi.
Untuk menghitung besaran taper per feet dapat dicari dengan menggunakan
rumus :

Dimana:
Tpf = taper per feet
D = diameter kertirusan yang besar
d = diameter ketirusan kecil
p = panjang ketirusan
Contoh : Sebuah benda kerja akan dibubut tirus pada mesin bubut
mempunyai diameter ketirusan yang besar (D) = 2”, dan diameter ketirusan yang
kecil (d) = 13/4” panjang ketirusannya = 8”.
Busur skala attachment mempunyai pembagian tiap strip = 1/16 “.
Hitung berapa strip alat pembawa pada attachment harus digeserkan !

15
Jawab :
Setiap setiap skala busur attachment bernilai 1/18 inchi, sedangkan benda
kerja mempunyai Tpf = 3/8”, jadi alat pembawanya harus digeser 3/8 dibagi 1/16
sama dengan 6 strip pada busur skala.

16
MEMBUBUT DALAM
Pekerjaan membubut dalam dilakukan biasanya setelah dilakukan
pengeboran atau sudah ada lubang terlebih dahulu (Gambar 75). Jadi pembubutan
dalam hanya bersifat perluasan lubang atau membentuk bagian dalam benda.
Untuk mengetahui kedalaman yang dicapai maka pada saat awal mata pahat
hendaknya disetel pada posisi 0 dial ukur kepala lepas sehingga tidak setiap saat
harus mengukur kedalaman atau jarak tempuh pahatnya.

Gambar 75. Membubut dalam tirus.

17

Anda mungkin juga menyukai