Anda di halaman 1dari 8

ID0100142

Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II ISSN 1410-1998


PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

PENGUJIAN MODEL CACAT PADA LOGAM ALUMINIUM


DENGAN METODA ULTRASONIK

Soedardjo
Pusat Penelitian Keselamatan Reaktor

ABSTRAK

PENGUJIAN MODEL CACAT PADA LOGAM ALUMINIUM DENGAN METODA


ULTRASONIK. Telah dilakukan pengujian model cacat pada pelat datar logam aluminium
setebal 8 mm dengan metoda ultrasonik. Hasil pengujian dianalisis dengan menggunakan
perangkat lunak komputer Mephisto. Dimodelkan ada enam buah cacat antara lain cacat nomor
1 dan 2 berbentuk cacat bidang, cacat nomor 3 berbentuk volumik, cacat nomor 4 berbentuk
cacat lubang, cacat nomor 5 dan 6 berbentuk cacat generatrice. Transducer yang dipilih
berfrekuensi 4,00 MHz dan berbentuk lingkaran berdiameter 50,00 mm, dengan sudut bias
gelombang logitudinal 67,93°. Pengujian diasumsikan dengan cara logam pelat aluminium dan
traduser dicelupkan dalam bak berisi air, dengan ketinggian traduser dari permukaan atas
logam aluminium sepanjang 170,00 mm. Hasil yang diperoleh adalah gambar cacat-cacat
Bscan, Bscan vra/,sinyal Ascan dan Echody.

ABSTRACT

TESTING OF FLAWS MODEL ON ALUMINUM METAL USING ULTRASONIC METHOD.


Testing of flaws' model on 8 mm thick aluminum with ultrasonic method has been done. The
analysis of the flaws' image has used Mephisto software. Six flaws have been modeled to
consist of the first and second flaws representing plan defects, the third flaw representing
volume defect, the fourth flaw representing hole defect, the fifth and sixth flaws representing
generatrice defect. The transducer uses a frequency of 4,00 MHz and has a 50,00 mm diameter,
with longitudinal refraction angle of 67,93°. The immersion method is employed the distance
between transducer and upper surface of aluminum is 170,00 millimeter. The result of testing
shows the flaw images are in agreement with the Bscan, Bscan vrai, signal Ascan and Echody
patterns.

PENDAHULUAN laboraturium teknik maju (Service Technique


Avance), Panitia Tenaga Atom (Commisariat a
Pengujian dengan ultrasonik merupakan I'Energie Atomique, CEA) Perancis.
salah satu pengujian tidak merusak (Non
Destructive Testing, NOT). Untuk itu telah Tujuan dari penelitian tersebut ialah untuk
dilakukan pengujian model cacat pada pelat mengetahui hasil cacat yang dimodelkan
datar logam aluminium setebal 8 mm dengan secara gambar yang lebih baik daripada
model ultrasonik, berdasarkan standar ASTM sekedar sinyal amplitudo di jendela
E - 214 dan E-664 terbitan tahun 1990. oskiloskop, sehingga mudah dianalisis oleh
Pemilihan logam aluminium setebal 8 mm operator ultrasonik (user friendly).
tersebut, didasarkan dari rancangan
bangunan reaktor penelitian tipe TRIGA Dimodelkan ada enam buah cacat antara
MARK II, yang mempunyai tangki reaktor dari lain cacat nomor 1 dan 2 berbentuk cacat
aluminium dengan ketebalan tersebut. bidang, cacat nomor 3 berbentuk volumik,
Sebenarnya tangki reaktor tersebut berbentuk cacat nomor 4 berbentuk cacat lubang.cacat
silinder, dengan diameter 2000,00 mm dan nomor 5 dan 6 berbentuk cacat generatrice.
tinggi sekitar 7000,00 mm. Karena
diameternya sangat besar dibanding dengan Transducer yang dipilih adalah
diameter transducer ultrasonik yang transducer standar sekunder dengan
digunakan, maka lengkungan silinder tersebut frekuensi 4,00 MHz dan permukaannya
dianggap sebagai pelat datar. berbentuk lingkaran berdiameter 50,00 mm,
dengan sudut bias gelombang logitudinal
Pengujian tersebut menggunakan 67,93°.
perangkat lunak komputer Mephisto pada

365
Presiding Presentasi llmiah Daur Bahan BakarNuklir II ISSN 1410-1998
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

Pengujian diasumsikan dengan cara


logam pelat aluminium dan traduser
dicelupkan dalam bak berisi air (immersion), transdu
dengan ketinggian traduser dari permukaan .
atas logam aluminium sepanjang 170,00 mm. AIR
sudut
Hasil yang diperoleh adalah gambar
cacat-cacat pada bidang tegak lurus
permukaan bidang gambar(Bscan), Bscan
sejati(6sca/7 vrai), sinyal amplitudo Ascan,
sinyal amplitudo maksimum Echody. Setelah
dilakukan pemenggalan {segmentation),
diperoleh 4 gambar cacat yang diketahui immersion
harga amplitudo maksimalnya, posisi cacat
dalam parameter sapuan (balayage), waktu Gambar 1. Konversi sebuah gelombang
tempuh gelombang (temp), jarak dari titik asal ultrasonik pada dua media masa
sapuan x, serta kedalaman {profondeur) dari
cacat-cacat yang terdeteksi.

Diharapkan pengujian model cacat pada Jarak transducer ke permukaan benda uji
logam aluminium dengan metoda ultrasonik
tersebut dapat memperbaiki cara Pemilihan jarak transducer dari
menganalisis tangki reaktor TRIGA MARK II permukaan bagian atas benda yang akan
Bandung dengan menggunakan metode diuji, dengan persyaratan sebagai berikut:
ultrasonik, dalam rangka uji kualitas tangki
reaktor untuk peningkatan daya hingga 2MWt. , > h2 (2)
TEORI
Lokasi cacat dalam benda uji
Rambatan gelombang ultrasonik dalam
multimedia
Lokasi cacat dalam benda uji, dapat
diketahui melalui waktu terbang dan waktu
Jika gelombang ultrasonik melewati dua
tempuh dari gelombang ultrasonik, seperti
macam media, maka berlaku rumus:
pada Gambar 3a dan 3b.

sinij/v7=sinii ,=sin T2'


i vT2 (1)

dimana:

sudut datang pada media 1


(air)
v1 kecepatan rambat gelombang D
ultrasonik pada media 1 (air)
iL2 sudut bias gelombang
longitudinal ultrasonik pada
media 2 (aluminium)
VL2 kecepatan rambat gelombang
longitudinalultrasonik pada Gambar 3 a : Waktu terbang,
media 2 (aluminium) Gambar 3 b : waktu tempuh dari gelombang
sudut bias gelombang ultrasonik.
transversal ultrasonik pada
media 2 (aluminium)
vT2 kecepatan rambat gelombang
transversal ultrasonik pada
media 2 (aluminium)

366
ISSN 1410-1998 Presiding Presentasi llmiah DaurBahan Bakar Nuklir II
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

gema pertama
gema dasar pertama
gema kedua
gema dasar kedua

Gambar 2. Pemilihan jarak Transducer ke permukaan benda uji dan gema yang dihasilkan.

(3) dari dasar benda uji, seperti tertera pada


(4) Gambar 4a dan 4b.
dengan:
tp (IR) = ft, (RR(l)]/2 (5)

dimana:
D : Jarak antara emitor
{transducer) dan reflektor
(cacat) dalam benda uji pergi
pulang.
d jarak antara I dan R.
v kecepatan fasa gelombang
ultrasonik disuatu media
tertentu.
waktu terbang gelombang
ultrasonik pulang pergi dari
saat dipancarkan dan diterima
kembali sebagai gema..
waktu tempuh gelombang
ultrasonik dari I ke R Gambar 4a : Gelombang ultrasonik langsung
IR : jarak antara I dan R yang sama ke reflektor
dengan harga d Gambar 4b : dan memantul dahulu dari dasar
R : reflektor, seperti bentuk cacat benda uji (b)
dalam suatu benda uji yang
merefleksikan gelombang Dari gambar 4, x adalah proyeksi dari d, yaitu
ultrasonik jarak antara gelombang datang dan lokasi
gelombang ultrasonik yang reflektor atau cacat pada permukaan benda
datang ke permukaan benda uji uji. Z adalah kedalaman lokasi reflektor dari
permukaan benda uji, dimana sering
Lokasi cacat atau reflektor dalam suatu disimbolkan dengan huruf P (profondeur).
benda uji berbentuk bidang datar dan dalam Sedangkan ketebalan pelat benda uji
plat dengan gema ultrasonik yang memantul disimbulkan dengan e. Sehingga diperoleh
hubungan sebagai berikut:

367
Presiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II ISSN 1410-1998
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

x = d sin i2 (6) trasduser


z = d cos i2 (7)

Untuk Gambar 4b, berlaku:

z = 2e - d cos i2 (8)

Untuk memahami letak Bscan, Cscan,


Dscan dari sustau cacat dalam benda uji plat
datar, dapat dilihat pada Gambar 5. Balayage
berarti sapuan atau arah pergerakan
transducer searah panjang benda uji.
Increment (Inc) berarti pertambahan kecil dari
pergeseran transducer dari lokasi awal Gambar 5. Gambar visualisasi hasil pengujian
sebelumnya, dan tegak lurus arah balayage dengan ultrasonik pada tiga dimensi.
pada permukaan benda uji.
Hubungan amplitudo yang dipantulkan
Bscan ialah bidang yang dan yang diteruskan pada gelombang
menggambarkan potongan cacat dalam suatu ultrasonik yang memlalui dua media,
benda uji untuk harga tertentu dari increment, dirumuskan sebagai:
dimana amplitudo sinyalnya mempunyai absis A r / A = [(pv) 1 -(pv) 2 ]/[(pv) 1 +(pv) 2 ]
adalah balayage (B) dan ordinatnya ialah
waktu tempuh (tps). Bscan tersebut terletak Af : Amplitudo yang dipantulkan
pada bidang-bidang irisan yang tegak lurus A, : Amplitudo yang diteruskan
bidang gambar. Cscan ialah bidang yang (pv), : perkalian massa jenis dan laju
menggambarkan gelombang ultrasonik untuk gelombang ultrasonik pada
mengetahui amplitudo maksimumnya dari media 1
suatu sinyal pada setiap sapuan transducer (pv)2 : perkalian massa jenis dan laju
{balayage) pada total waktu , dengan absis B gelombang ultrasonik pada
dan ordinat Inc. Dscan ialah bidang yang media 2
menggambarkan gelombang ultrasonik untuk
mengetahui amplitudo maksimumnya dari TATA KERJA
suatu sinyal pada setiap waktu tempuh pada
seluruh sapuan (B), dengan absis waktu
Dengan komputer workstation dan
tempuh (tpS) dan ordinat Inc. Pada makalah ini
perangkat lunak Mephisto yang dijalankan
Cscan dan Dscan tidak dibahas lebih lanjut,
melalui mesin nomor LCUS 19, dibuat model
karena pengujian benda uji dibatasi hanya
dengan pemilihan transducer tertentu.
secara dua dimensi. Bscan vrai adalah
Transducer yang dipilih ialah transducer
gambar gelombang ultrasonik yang berkaitan
elemen tunggal kristal silikon. Cara pengujian
dengan Bscan dimana sinyal amplitudo
dipilih dengan cara dicelupkan dalam air
dengan absis pada posisi x bidang suara
(immersion). Permukaan transducer berbentuk
datang dan ordinat adalah kedalaman cacat P.
lingkaran dengan diameter 50,00 mm.
Bscan vrai segmente ialah gambar dari hasil
Transducer dilengkapi dengan lensa optik
pemenggalan atau segmentasi dengan absis
tertentu dengan kecepatan ultrasonik pada
sisi posisi x dan ordinat sisi posisi P. Sinyal
lensa tersebut ialah 2615,00 meter per detik.
echody atau echodynamique, ialah gambaran
Diameter pancaran ultrasonik berbentuk
yang berhubungan dengan Bscan, yang
sperik berdiameter 308 mm. Sudut datang
menyatakan amplitudo maksimal untuk setiap
gelombang ultrasonik ke permukaan logam
tembakan dari gelombang ultrasonik sebagai
pelat aluminium ialah 12,60 . Dengan kondisi
fungsi sapuan B. Segmentasi ialah analisis
demikian akan diperoleh sudut bias
gambar ultrasonik asli yang dipenggal-penggal
gelombang ultrasonik longitudinal sebesar
untuk mengetahui bentuk cacat secara jelas
67,93°. Transducer tersebut dipasang pada
agar mudah dihitung panjangnya,
tangan robot sejauh 170 mm dari permukaan
kedalamannya serta dimensi lainnya yang
logam pelat aluminium bagian atas.
diperlukan.

368
ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

Tabel 1. Model cacatyang disimulasikan.


Nomor Macam X y z h p diameter sudut
cacat cacat mm mm mm mm mm derajat
1 datar 40,00 10,00 1,00 2,00 10,00 - 130,00
2 datar 20,00 15,00 3,00 5,00 3,00 - 65,00
3 volumik 50,50 4,00 1,00 - - 0,45 -
4 lubang 37,50 35,00 2,00 1,00 1,00 1,00 60,00
5 generatrice L 60,00 50,00 4,00 - 5,00 1,00 0,00
6 generatrice ^ 60,00 50,00 5,00 - 3,00 2,00 0,00

Kondisi pengujian ialah dengan bahan


Model cacat yang disimulasikan penghantar (couplant) gelombang ultrasonik
ditabelkan seperti pada Tabel 1. Cacat dari transducer ke logam yang akan diuji ialah
tersebut terdiri dari 6 buah yang dibagi air, dimana kecepatan gelombang ultrasonik
menjadi empat macam. pada air tersebut ialah 1483,00 meter per
detik dan massa volumik dari air ialah 1 gram
Pengujian dilakukan untuk daerah dari per centimeter kubik. Pelat aluminium
5,00 mm <x>71,00 mm, dan daerah 0,00mm< mempunyai panjang 70,00 mm, lebar 62,00
y>10,00 mm. Parameter frekuensi yang mm dan tebal 8,00 mm. Pelat aluminium
digunakan ialah frekuensi tinggi (lebih dari 1 tersebut mempunyai massa volumik 2,70
Mhz), dengan jumlah titik pengamatan 1665 gram per centimeter kubik. Kecepatan rambat
buah. Dengan x adalah arah dari gelombang gelombang longitudinal ultrasonik dalam
ultrasonik datang kearah pergerakan logam aluminium tersebut 6300,00 meter per
transducer dipermukaan benda uji, dan y detik dan kecepatan rambat gelombang
tegak lurus lintasan x dipermukaan benda uji. transversalnya 3080,00 meter per detik.

».." r ' • ..-'- ••»•!".•••• *•.• !•*•.* * • - • Penghitungan dengan menggunakan


perangkat lunak Mephisto hanya dipilih 2
B|fe.ff. •••••• • ••,
dimensi saja, dengan interval pendeteksian
it—

*i
cacat 0,10 mm. Titik pendeteksian mulai jarak
: :
5,00 mm dari ujung kiri logam aluminium
r; ! . « j - • ' " " " • / • • • . » ••• " - . .
dengan panjang sapuan B (sweeping,
ir
' - £ • • ! • ' • • • * ' . ' • • ' ^ . . " - . • •

balayage) 65,00 mm. interval sapuan 1,00


mm.
I"
. Ji ''
: ; -'-'l?3" .' ^ * * r * : " ' ^ ' ' • ' -' ' ' ""•• Analisis cacat dilakukan dengan
Gambar 6. Simulasi 6 buah cacat pada pelat menggunakan fasilitas interaktif (user friendly)
aluminium setebal 8 mm. perangkat lunak Mephisto. Dimana operator
ultrasonik dapat menganilisis tingginya
amplitudo dengan menggeser cursor melalui
mouse pada posisi x, y ,z, bahkan pada titik-
titk cacat dalam benda uji. Gambar cacat
selanjutnya dianalisis dan dikirim dari
komputer workstasion ke komputer PC
dengan fasilitas FTP melalui perangkat lunak
editor XV. Seianjutnya gambar diolah untuk
digabungkan dengan pengolah kata pada
komputer PC.

HASIL DAN BAHASAN

Hasil yang diperoleh ialah gambar cacat


Gambar 7. Posisi transducer yang dicelup Bscan, Bscan vrai, Ascan dan sinyal Echody
(immersion) pada media air. seperti terlihat pada Gambar 8.

369
Presiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II ISSN 1410-1998
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

Hasil pemenggalan gambar pengujian gema gelombang ultrasonik dan tingginya


aluminium dengan methode ultrasonik, pada amplitudo titik cacat tersebut.
sudut bias 67,93°, kecepatan gelombang
ultrasonik dalam bahan logam aluminium ialah Pada Gambar 10, adalah gambar
6300,00 m/s. Sapuan B, ialah jarak proyeksi Echodynamique, yaitu gambar pada Bscan
dipermukaan benda uji antara titik awal dan yang menyatakan hubungan amplitudo
titik akhir pergerakan transducer. Seteiah maksimal untuk setiap tembakan (tir)
dilakukan pemenggalan cacat dari Bscan vrai, gelombang ultrasonik sebagai fungsi sapuan
diperoleh hasil seperti pada Tabel 2. B. Sebagai contoh dari gambar tersebut, pada
suatu titik cacat yang posisinya pada sapuan
Dari hasil pemenggalan, maka gambar B = 14,00 mm, mempunyai amplitudo
yang jelas untuk diamati hanya 4 buah cacat. maksimal sebesar +124. Dengan cara
Hal tersebut dikarenakan pemenggalan menggeser cursor tegak, akan diperoleh
dilakukan melalui gambar Bscan vrai, yang hubungan harga posisis sapuan B dan waktu
merupakan hasil segmentasi dari suatu harga tempuh gema gelombang ultrasonik tpS.
Inc yang berabsis harga B dan ordinatnya
harga dari tps. Jika dikaitkan 4 buah cacat
yang dapat diamati dari Tabel 1 dan Tabel 2
seteiah transformasi koordinat, maka cacat
yang tidak dapat diamati setelah segmentasi
ialah 2 (dua) buah cacat generatris, sedang
cacat-cacat lainnya masih dapat diamati.

Gambar 9. Salah satu contoh gambar yang


diperjelas dari Ascan, pada
tps=21,23ns; P= 16,40 mm; yang
mempunyai harga amplitudo = - 1 .

Gambar 8. Keseluruhan gambar Bscan, Bscan


vrai, Ascan dan sinyal Echody.

Untuk mengetahui tinnginya amplitudo,


maka dapat dicari melalui sinyal Ascan pada
Gambar 9. Sebagai contoh dari Gambar 9
tersebut, untuk suatu titik cacat pada waktu
tempuh gelombang ultrasonik yang berbentuk
gema sebesar tps = 21,23 ^is, dengan
amplitudo sebesar -1 dalam satuan skala titik.
Gambar sinyal Ascan, mempunyai absis
adalah waktu tempuh gema gelombang
ultrasonik dan ordinat adalah tingginya
amplitudo. Dengan menggeser-geser cursor Gambar 10. Salah satu contoh sinyal Echody
tegak secara interaktif atau user friendly, yang diperbesar, pada B = 14,00
maka pada suatu titik cacat tertentu dapat mm; P = 16,40 mm, mempunyai
diperoleh informasi harga-harga waktu tempuh amplitudo= +124.

370
ISSN 1410-1998 Presiding Presentasi ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

Tabel 2. Posisi cacat setelah proses pemenggalan dan harga amplitudonya setelah transformasi
koordinat.

Indikasi cacat nomor 1 (cacat datar).


Keterangan awal akhir amplitudo maksimal 125 titik
Sapuan B (mm) 10,00 17,00 13,00
Waktu tp, (us) 15,78 17,78 16,92
Posisi cacat X (mm) 40,56 41,72 41,05
Kedalam (mm) 10,02 12,39 11,37

Indikasi cacat nomor 2 (cacat datar)


Keterangan awal akhir amplitudo maksimal 69 titik
Sapuan B (mm) 29,00 31,00 30,00
Waktu tpS (us) 10,67 11,25 10,97
Posisi cacat X (mm) 40,49 40,80 40,67
Kedalam (mm) 3,98 4,66 4,33

Indikasi cacat nomor 3 (cacat volumik)


Keterangan awal akhir amplitudo maksimal 109 titik
Sapuan B (mm) 46,00 50,00 48,00
Waktu tp, (us) 7,55 8,72 8,12
Posisi cacat X (mm) 50,10 50,68 50,37
Kedalam (mm) 0,28 1,66 0,96.

Indikasi cacat nomor 4 (cacat lubang)


Keterangan awal akhir amplitudo maksimal 70 titik
Sapuan B (mm) 24,00 26,00 25,00
Waktu tps (us) 11,97 12,55 12,27
Posisi cacat X (mm) 39,28 39,59 39,45
Kedalam (mm) 5,51 6,19 5,86

S1MPULAN membolehkan saya untuk menggunakan


mesin komputer workstation LCUS 19 dalam
melaksanakan modelisasi dengan perangkat
1. Operator ultrasonik, dengan membaca lunak Mephisto, untuk menganalisis pelat
gambar cacat-cacat Bscan, Bscan aluminium yang digunakan pada reaktor riset
wa/,sinyal Ascan dan Echody, akan jenisTRIGAMARKII.
memeperoleh gambar yang lebih mudah
untuk dianalisis (user friendly) dari pada DAFTAR PUSTAKA
hanya sekedar membaca sinyal amplitudo
pada layar oskiloskop.
2. Setelah disegmentasi, dari 6 buah cacat, [1] JEAN PERDIJON, "Le controle non
ternyata yang dapat dibaca hanya 4 buah destructif par ultrasons, Hermes, Paris,
cacat, dimana 2 (dua) buah cacat 1993.
generatris tidak dapat dideteksi. [2] ASTM, Section 3, volume 03.03, 1990
[3] CARTIER, N. CHAPUIS, " Manual
UCAPAN TERIMA KASIH Utilisateur CIVA, Tome 1: Presentation
Generale", CEREM, CEA, Perancis, 1996.
Pada kesempatan ini saya
mengucapkan terima kasih kepada Mile. Deni
de Prunele, M. Phillipe Benoist dan M. Marc
SERRE dari CEA-Saclay Perancis, yang

371
Presiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II ISSN 1410-1998
PBBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

TANYA JAWAB
4. Nusin Samosir
1. Bunawas 1. Apa yang dimaksud dengan B Scan
• Seberapa besar akurasi metoda ultrasonik Vrai?
bila dibandingkan dengan metoda 2. Apakah ada hubungannya dengan V
radiografi neutron untuk penentuan cacat gauge black standard yang biasa
pada logam aluminium? digunakan dalam NDT-ultrasonic?
Mohon penjelasan.
Soedardjo
• Akurasi belum diteliti, namun cacat yang Soedardjo
disimulasikan hanya dalam orde milimeter. • B Scan vrai adalah gambar gelombang
Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa untuk ultrasonik yang berkaitan dengan 6
cacat volumik berdiameter 0,4 mm dapat scan di mana sinyal amplitudo dengan
terdeteksi. absis pada posisi X bidang suara
datang dan ordinat yang menyatakan
2. Sudarno kedalam cacat P.
• Dari 6 cacat yang ada, yang terdeteksi • Tidak ada hubungannya. V gauge
dengan menggunakan metoda scan black standard untuk kalibrasi,
ultrasonic tersebut hanya 4 cacat. Dua sedangkan 6 scan vrai adalah
cacat generatrice tidak terdeteksi. gambaran B scan yang sebenarnya
Mengapa cacat tersebut tidak terdeteksi dari cacat yang dideteksi yang
dengan probe supersonic? berkaitan dengan sudut bias
transduser.
Soedardjo
• Karena masaiah segmentasi untuk 5. H. Nasution
mengetahui garis keliling {contour) dari • 1.Mohon dijelaskan jenis transduser
cacat sebenarnya memerlukan yang digunakan, echo atau transmisi.
transformasi koordinat. Hal ini sudah • Bila echo, bagaimana membedakan
dijelaskan pada makalah yaitu pada tabel bahwa cacat yang dideteksi tersebut
1 dan 2. Cacat tidak terdeteksi karena adalah pori/lubang atau cacat bidang?
radian probe serta sudut bias yang dipilih Dari 6 jenis cacat yang dianalisis
tidak mampu mendeteksi cacat mengapa hanya 4 yang terdeteksi?
generatrice. Cacat mana saja yang terdeteksi dan
mana yang tidak dan mengapa?
3. A. Sorot Soediro
• Apakah dapat dibandingkan penggunaan Soedradjo
ultrasonik dengan radiografi untuk • Yang digunakan adalah tranduser
mendeteksi cacat suatu bahan? echo. Kelebihannya untuk cacat yang
tidak tegak lurus tranduser dapat
Soedardjo terdeteksi. Waktu yang digunakan
• Kedua metoda tersebut satu sama lain adalah waktu terbang (time of flight)
saling membantu. Misal suatu cacat tidak bukan waktu tempuh (time of path).
dapat terdeteksi dengan ultrasonik maka • Dari A scan, untuk pori, waktu tempuh
dengan radiografi mungkin dapat lebih kecil (pendek) daripada lubang
dideteksi. Tetapi untuk benda yang pada absis tampilan oskiloskop. Empat
sebenarnya tidak boleh terkontaminasi cacat yang terdeteksi kecuali 2 cacat
oleh X-Ray, maka lebih baik digunakan generatrice disebabkan segmentasi
ultrasonik. merupakan transformasi koordinat.

372

Anda mungkin juga menyukai